Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN KASUS

TINDAKAN PEMBEDAHAN PADA Ny. N


DENGAN OPEN FRACTURE BASE PHALANX PROXIMAL DIGITI V
MANUS (S) DENGAN TINDAKAN CITO DEBRIDEMENT DAN ORIF (OPEN
REDUCTION INTERNAL FIXATION) DI IBS EDELWEIS (IGD)
RUMAH SAKIT ORTOPEDI PROF. DR. R. SOEHARSO
SURAKARTA

Disusun Untuk Memenuhi Tugas


Pelatihan Bedah Dasar Ortopedi

Disusun Oleh :
SUSANTI

PELATIHAN BEDAH DASAR ORTOPEDI


RUMAH SAKIT ORTOPEDI PROF. DR. R. SOEHARSO
SURAKARTA
2018
LAPORAN KASUS
TINDAKAN PEMBEDAHAN PADA Ny. N
DENGAN OPEN FRACTURE BASE PHALANX PROXIMAL DIGITI V
MANUS (S) DENGAN TINDAKAN CITO DEBRIDEMENT DAN ORIF (OPEN
REDUCTION INTERNAL FIXATION) DI IBS EDELWEIS (IGD)
RUMAH SAKIT ORTOPEDI PROF. DR. R. SOEHARSO
SURAKARTA

A. PENGKAJIAN
Nama : Ny. N
Tanggal lahir / Umur : 06 Maret 1965 / 52 tahun
No. RM : 316xxx
Tanggal Masuk RS : 24 Maret 2018, 16:00 WIB
Tanggal Operasi : 24 Maret 2018
Diagnosa Medis : OF. Base Phalanx Prox. Digiti V (S)
Tindakan : Cito Debridement dan ORIF
Dokter Bedah : dr. Anung, Sp. OT (K)
Assisten Bedah : dr. Bagas, dr. Umar
Dokter Anestesi : dr. Agung, Sp. An
PPDS Anestesi : dr. Heni
Perawat Instrumen : Bp. Eko dan Oneng (Magang)
Perawat Sirkulator : Bu Murtini (Magang)
Perawat Anestesi : Bp. Bagas

B. PELAKSANAAN PEMBEDAHAN
1. Pre-Operatif
SIGN IN Pukul 17.30 WIB
a. Melakukan serah terima pasien dengan perawat IGD.
b. Identifikasi pasien dengan mengecek gelang identitas pasien.
c. Mengecek kelengkapan status pasien seperti surat pengantar, persetujuan
pembedahan, dan Anestesi, Barcode, foto rontgen, lokasi pembedahan Site

Susanti-Oneng / Pelatihan Bedah Dasar Ortopedi XII 1


Marking di daerah humerus sinistra, serta obat Profilaksis (Cefazolin 2gr)
dengan hasil lengkap.
d. Mengkonfirmasi makan terakhir pasien (Jam 16.00 WIB).
e. Mengecek infus terpasang RL 20 tpm di tangan kanan.
f. Memastikan pasien tidak memakai gigi palsu, perhiasan dan kaca mata.
g. Mengganti baju pasien dan memakaikan topi operasi.
h. Melakukan verifikasi adanya riwayat alergi obat, makanan, udara dll.
i. Mengkonfirmasi telah dilakukan skin test antibiotik Cefazolin via intra cutan
pukul 16.15 WIB yang dilakukan di IGD.
j. Memberikan obat profilaksis Cefazolin 2gr dalam NS 100 ml via intravena
pukul 17.35 WIB.
k. Mengisi buku registrasi dan melengkapi dokumentasi rekam medis pasien

2. Intra Operatif
Memasukan pasien ke ruang Recovery room pukul 17.40 WIB
a. Pasien diposisikan supinasi
b. Cek saturasi O2 pasien pada jari yang fraktur, hasil : 89 %
c. Dokter anestesi memberi tanda pada medial clavicula dengan boardmarker
d. Pasien dilakukan penatalaksanaan regional Anestesi dibantu dengan Stimo
Plex
Memasukkan pasien ke ruang operasi pukul : 17.45 WIB
a. Memindahkan pasien ke meja operasi.
b. Menyiapkan instrumen
No. Instrumen Jumlah
1 Set Linen Operasi 2 Set
2 Set Jas Operasi 1 Set
3 Set Dasar Ortopedi 1 Set
4 Set Cuci Kulit 1 Set
5 Set Bone Tang Kecil 1 Set
6 Set Minor 1 Set
7 Set Kisner 1 Set
8 Kassa Steril 50 Lembar

Susanti-Oneng / Pelatihan Bedah Dasar Ortopedi XII 2


9 Handscoon Ukuran 8 , 7 dan 71/2. @ 2 Pasang
10 Bor Listrik Steril 1 Unit
11 Handpiece Cauter 1 Unit
12 Handle Lamp Steril 1 buah
13 Mess No. 20 dan 15 1 Buah
14 Kisner Wire Uk : 1,0 1 Buah

e. Menyiapkan BHP pasien


No. Instrumen Jumlah
1 Benang T.Lene Uk 3-0 1 Buah
2 Benang T.Vio Uk 2-0 1 Buah
3 Supratule 2 Lembar
4 Sterile Water 3 Liter
5 Elastic Bandage 3 Inch 1 Buah
6 Handscoon Uk. 8, 71/2, dan 7 1 Set
7 Povidone Iodine 3 Botol
8 Spuit 10 Cc 1 Buah
9 Shoft Band 1 Buah
10 Gipsona 4 Inch 1 Buah

f. Menyiapkan alat non steril


1) Menyiapkan mesin antestesi dan obat anestesi
2) Menyiapkan mesin suction
3) Menyiapkan mesin electric cauter
4) Mempersiapkan lampu operasi
5) Memastikan semua alat berfungsi dengan baik
g. Memasang foto rontgen.
h. Mengatur posisi pasien dengan posisi supinasi dengan tangan kiri di beri alat
bantu penyangga
i. Memasang ground dibawah paha kaki kanan.
j. Memasang pengalas atau kain non steril di bawah tangan kiri dan
membersihkan daerah operasi dengan clorhexidine 4%.

Susanti-Oneng / Pelatihan Bedah Dasar Ortopedi XII 3


k. Melakukan cuci tangan bedah.
l. Memakai jas operasi dan handscoon steril.
m. Mamasang kain steril untuk meja mayo dan dilapisi kertas krep.
n. Menata instrumen steril sesuai kebutuhan diatas meja mayo:
1) Set Minor
No Instrumen Jumlah No Instrumen Jumlah
1 Handle Mess No. 4, No. 3 1 Buah 13 Hohman / benet 3 Buah
2 Mess No. 20 dan 15 1 Buah 14 Elevator 1 Buah
3 Pinset Cirurgis 2 Buah 15 Raspatorium 1 Buah
4 Artery Clamp 3 Buah 16 Currate 1 Buah
5 Kocker Clamp 1 Buah 17 Knabel 1 Buah
6 Gunting Jaringan 1 Buah 18 Bengkok 2 Buah
7 Gunting Benang 1 Buah 19 Kom 1 Buah
8 Needle Holder 2 Buah 20 Canule Suction 1 Buah
9 Duk Clamp 3 Buah 21 Selang Suction 1 Buah
Clow hak Gigi 4 tajam dan Handpiece Cauter
10 1 Buah 22 1 Buah
tumpul
11 Langen hak 2 Buah 23 Handle lamp 1 Buah

2) Instrumen Steril Tambahan


No Instrumen Jumlah
1 Tang 1 buah
2 Cutter Wire 1 buah
12 Kisner Wire 1,0 1 buah
14 Spuit 10 cc 1 buah
15 Kassa steril 1 buah
16 Suptarule 2 lembar
17 Benang jahit T. Lene no 3-0 1 buah
18 Benang jahit T.Vio no 2-0 1 buah

Susanti-Oneng / Pelatihan Bedah Dasar Ortopedi XII 4


o. Melakukan desinfeksi pada area operasi menggunakan povidone iodine dengan
set cuci kulit di daerah digiti manus sinistra secara searah dari area jari-jari
bahu ke pergelangan siku dibantu perawat sirkuler dalam memegang tangan.
p. Melakukan drapping menggunakan linen steril dan difiksasi dengan
menggunakan duk clamp.
q. Menyiapkan bor, handpiece cauter, selang suction di atas duk steril dan
difiksasi menggunakan kassa dan duk clamp.
r. Meminta perawat sirkulator untuk menghubungkan selang suction dengan
mesin suction, handpiece cauter dengan mesin electric cauter, dan bor listrik.
s. Suction, cauter, dan bor berfungsi dengan baik.
t. Melakukan TIME OUT pukul 18.00 WIB
1) Tanggal operasi : 24 Maret 2018
2) Identitas pasien : Ny. N, RM 316xxx
3) Diagnosa medis
OF. Base Phalanx Digiti V Manus (S)
4) Jenis tindakan operasi
Cito Debridement + Open Reduction Internal Fixation
5) Konfirmasi tim operasi
a) Dokter operator : dr. Anung, Sp. OT (K)
b) Assistan bedah : dr. Bagas, dr. Umar
c) Dokter Anestesi : dr. Agung, Sp. An
d) Asisten Anestesi : dr. Heni
e) Perawat Instrumen : Bp. Eko / Oneng
f) Perawat Sikluator : Bu Murtini
g) Perawat Anestesi : Bp. Bagas
6) Antisipasi kejadian kritis
a) Tim Bedah
Risiko perdarahan diatasi dengan bleeding control dengan torniquet
dan cauterization.
b) Tim Anestesi
Risiko perdarahan diatasi dengan terapi cairan dengan cara pemberian
cairan dan monitoring hemodinamik.

Susanti-Oneng / Pelatihan Bedah Dasar Ortopedi XII 5


c) Tim Perawat
Seluruh intrumen steril telah siap dan tidak ada masalah.
7) Konfirmasi antibiotik profilaksis Cefazolin 2gr dalam Ns 100 ml telah
masuk pukul 17.45 WIB.
8) Foto rontgen telah terpasang.
9) Berdoa (operator memimpin doa).
10) Melakukan insisi pukul 18.05 WIB
u. Uraian Pembedahan
1) Pasien dalam posisi supinasi dengan regional anaesthesia.
2) Memasang torniquet dengan hanscoon steril dimana terlebih dahulu tangan
yang akan dipasang torniquet di lapisi dengan kasa dengan posisi elevasi
3) Membersihkan luka dengan povidone iodine + pehidrol dibantu dengan
kasa dan klemp arteri
4) Insisi subkutan dari lapisan epidermis/kutikel, berlanjut pada lapisan
dermis/korium kutis vera, sampai ke lapisan subkutis/hipodermis dengan
menggunakan mess no. 20 dan dibantu dengan clowhak dan pinset cirurgis.
5) Kontrol perdarahan dengan cauterization.
6) Memperdalam lapisan insisi dengan mess no. 15 lapis demi lapis sampai
fascia sampai lapisan otot dan tulang (periosteum), kemudian dibuka
dibantu menggunakan langen hak.
7) Identifikasi fracture site dan evaluasi tendon hasil utuh dengan
menggunakan langen hak dan pinset.
Tampak Fr. Base Phalanx Digiti V Manus (S), kemudian akan dilakukan
tindakan ORIF.
8) Spooll dengan spuit 5 cc sampai bersih
9) Uraian tindakan ORIF Base Phalanx Digiti V Manus
a) Fraktur Base Phalanx Digiti V Manus.
b) Tulang yang patah direduksi dibantu dengan langen hak.
c) Fragmen tulang tampak tersusun sesuai letak anatomis.
d) Fragmen tulang difiksasi dengan di bor menggunakan kisner wire 1,0
yang sudah di potong menjadi 2 bagian.
e) Mengecek kestabilan posisi fiksasi dan didapatkan hasil stabil.

Susanti-Oneng / Pelatihan Bedah Dasar Ortopedi XII 6


10) Mencuci luka operasi menggunakan povidon iodin + pehidrol dan steril
water sebanyak 1L.
11) Mengambil linen steril kering untuk mengganti linen yang basah.
12) Melakukan SIGN OUT pukul 19.10 WIB
a) Nama Prosedur : Cito Debridement + ORIF Base Phalanx Digiti V
Manus.
b) Jumlah Kassa : 20 lembar.
c) Instrumen : Lengkap.
13) Melakukan hecting luka pada kedua insisi dimulai dari lapisan subcutis
sampai lapisan kutis menggunakan benang T.Vio no 2-0 dengan metode
subcuticular suture, kemudian jahit menggunakan benang T. Lene no 3-0
pada lapisan luar / dermis.
14) Membersihkan luka yang telah dijahit menggunakan kassa basah dan
dikeringkan dengan kassa kering.
15) Menutup luka dengan supratule pada luka yang telah dijahit dan diberi
kassa kering.
16) Melepas duk clamp, selang suction, handpiece cauter dan bor.
17) Menyiapkan gips sebanyak 12 lapis dengan panjang 30 cm dan dilapisi
dengan soft band
18) Cek saturasi O2 post operasi pada digiti V, hasil :100%
19) Memasang gips dari ujung digiti V sampai siku distal
20) Membalut luka menggunakan elastic bandage ukuran 3 inch.
21) Melepas linen operasi.
22) Operasi selesai pukul 19.15 WIB
a) Memastikan peralatan medis tidak tertinggal.
b) Membersihkan peralatan di meja mayo menggunakan steril water.
c) Mess dan jarum dibuang ke dalam safety box.
d) Linen kotor dimasukan ke dalam tempat yang disediakan.
e) Membawa alat-alat ke ruang CSSD

Susanti-Oneng / Pelatihan Bedah Dasar Ortopedi XII 7


3. Post Operatif
Pasien pindah ke ruang pemulihan pukul 19.20 WIB
a. Memasang kanul nasal O2 3lpm, manset spigmomanometer dan saturasi
oksigen pada pasien
b. Mengobservasi tanda-tanda vital pasien tiap 15 menit
1) Tekanan darah : 110 / 58 mmHg
2) Heart rate : 63 x / menit
3) RR : 20 x / menit
4) Saturasi O2 : 100 %
c. Memonitor kesadaran pasien
d. Melakukan serah terima pasien dengan perawat ruangan pukul 20.30 WIB.
e. Melakukan dokumentasi post operatif (Instruksi Post Operatif) :
1) Apabila sadar penuh, diperbolehkan minum dan makan sedikit demi sedikit.
2) Diet tinggi kalori tinggi protein (TKTP).
3) Rawat luka H+2 post operatif.
4) Evaluasi neurovaskuler sisi operasi.
5) Early active ROM
6) Terapi Obat
a) Infus RL 20 tpm
b) Cefazolin 1gr / 8 jam (intravena)
c) Paracetamol 1gr / 8 jam (oral)
d) Cefadroxil 500mg / 12 jam (oral)
e) Kalk 100mg / 12 jam (oral)
7) Kontrol post operasi 1 minggu setelah KRS.

Susanti-Oneng / Pelatihan Bedah Dasar Ortopedi XII 8


LAMPIRAN

Foto Rontgen Pre Operasi

Foto Instrument Operasi

Susanti-Oneng / Pelatihan Bedah Dasar Ortopedi XII 9

Anda mungkin juga menyukai