Anda di halaman 1dari 5

‫ وإذا فسدت فسدت البالد‬,‫لمرأة عماد البالد وإذاصلحت صلحت البالد‬

"wanita itu tiang agama negara, apabila wanitanya baik maka negara pun akan baik,namun bila
wanitanya jelek maka negara pun akan jelek

Wanita sholihah adalah keberkahan bagi seluruh alam. Rosulullah shollahu ‘alaihiwasallam bersabda
di dalam hadits beliau yang mulia tentang keutamaan wanita sholihah yang diriwayatkan oleh
Abdullah bin Amr bin ‘Ash:

‫(الدنيا متاع وخير متاع الدنيا المرأة الصالحة) رواه مسلم‬

“Dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita sholihah.”

(HR. Muslim)

Sebuah kebahagiaan dalam suatu keluarga apabila di dalam nya hadir seorang wanita yang mampu
menjaga dan mengurus rumah dengan berbekal aqidah yang lurus dan akhlaq yang santun. Karena
wanita sholihah tidak akan dapat ditukar walau dunia dan isinya menjadi penukar baginya.

Diantara sifat-sifat wanita yang baik telah Allah gambarkan di dalam firman-Nya:

…‫۝فالصالحات قنتت حفظت للغيب بما حفظ هللا‬

“Maka wanita yang sholihah ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak
ada, oleh karena Allah telah memelihara mereka…” (QS.AnNisa’:34)

Inilah sebagian sifat yang mewakili seluruh sifat yang semestinya ada di dalam diri tiap wanita yang
mengaku bahwa ia memiliki iman serta islam. Hendaklah mereka menyadari, bahwa kecantikan
wajah dapat menjadi panah beracun bagi lawan jenis walau sekilas saja ia melirik.Jagalah hati,
penglihatan, dan pendengaran mereka dengan membentengi diri dari hal-hal yang Allah larang.
Dengan begitu tertolonglah ummat Nabi-Nya dari fitnah wanita.

Dalam hal ini, Allah subhanahuwata’la memang mewajibkan para wanita muslimah untuk menjaga
kehormatannya. Walau demikian, bukan berarti kewajiban menjaga diri hanya jatuh pada satu sisi.
Ada sebuah kisah tentang seorang wanita yang meminta fatwa kepada Hasan Al-Bashri yang
terkenal dengan kedalaman ilmunya serta ketampanan wajahnya. Saat bertanya, tidak sengaja
wanita itu melihat wajah Hasan Al-Bashri yang tampan. Segera ia palingkan pandangannya dan
berkata, ”Wahai Abu Sa’id (kunyah Hasan Al-Bashri), janganlah kau goda para wanita dengan
ketampanan wajahmu…!” Ini berarti bahwa seorang laki-laki pun memiliki daya tarik tersendiri bagi
wanita. Meski ia tidak tampak secara langsung seperti halnya seorang wanita.

Inilah keindahan Islam dalam menjaga harga diri bagi pemegangnya. Kepada para wali, hendaklah
mereka bersabar dalam mendidik wanita. Karena Rosulullah shollahu ‘alaihiwasallam bersabda yang
diriwayatkan oleh Anas bin Malik:

)‫ وضم أصابعه‬،‫رواه مسلم(من عال جاريتين حتى تبلغا جاء يوم القيامة أنا وهو كهاتين‬

“Barangsiapa yang mengasuh dua anak perempuannya sampai dewasa, maka nanti pada hari
kiyamat aku bersama orang itu seperti dua jari ini. ”Beliau mendempetkan jari-jarinya. (HR. Muslim)
Subhaanahu wata’ala sangat memuji wanita muslimah, mu’minah yang sabar dan khusyu’. Bahkan
Allah Subhaanahu wata’ala mensifati mereka sebagai para pemelihara yang taat. Allah Subhaanahu
wata’ala berfirman:

Artinya: “Maka wanita yang sholihah adalah yang taat, lagi memelihara diri ketika suaminya tidak
ada dikarenakan Allah telah menjaga mereka.” (QS. An Nisa’:34)

Wanita shalihah adalah idaman setiap orang. Harta yang paling berharga, sebaik-baik perhiasan.
Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, artinya: ”Dunia seluruhnya adalah perhiasan. Dan sebaik-
baik perhiasan dunia adalah wanita yang sholihah.”

Alangkah indahnya jika setiap muslimah menjadi wanita yang sholihah, idaman setiap suami. Oleh
karenanya seyogyanya setiap wanita bersegera untuk memperbaiki diri dan akhlaqnya agar menjadi
wanita yang sholihah. Oleh karena itu kita harus mengetahui sifat dan ciri-ciri wanita sholehah, di
antaranya:

1. Pertama

Wanita muslimah adalah wanita yang beriman bahwa Allah Subhaanahu wata’ala adalah Rabbnya,
dan Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam adalah nabi-Nya, serta islam pedoman hidupnya.
Dampak itu semua nampak jelas dalam perkataan, perbuatan, dan amalannya. Dia akan menjauhi
apa-apa yang menyebabkan murka Allah, takut dengan siksa-Nya yang teramat pedih, dan tidak
menyimpang dari aturan-Nya.

2. Kedua

Wanita muslimah selalu menjaga sholat lima waktu dengan wudlu’nya, khusyu’ dalam
menunaikannya, dan mendirikan sholat tepat pada waktunya, sehingga tidak ada sesuatupun yang
menyibukkannya dari sholat itu. Tidak ada sesuatupun yang melalaikan dari beribadah kepada Allah
Subhaanahu wata’ala sehingga nampak jelas padanya buah sholat itu. Sebab sholat itu mecegah
perbuatan keji dan munkar serta benteng dari perbuatan maksiat.

3. Ketiga

Wanita muslimah adalah yang menjaga hijabnya dengan rasa senang hati. Sehingga dia tidak keluar
kecuali dalam keadaan berhijab rapi, mencari perlindungan Allah dan bersyukur kepadaNya atas
kehormatan yang diberikan dengan adanya hukum hijab ini, dimana Allah Subhaanahu wata’ala
menginginkan kesucian baginya dengan hijab tersebut. Allah berfirman:

Artinya: “Hai Nabi, Katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri
orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. yang
demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, Karena itu mereka tidak di ganggu. dan
Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al Ahzab:59)

4. Keempat

Wanita muslimah selalu menjaga ketaatan kepada suaminya, seiya sekata, sayang kepadanya,
mengajaknya kepada kebaikan, menasihatinya, memelihara kesejahteraannya, tidak mengeraskan
suara dan perkataan kepadanya, serta tidak menyakiti hatinya.

Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda:

)‫إذا صلحت المرأة خمسها وصامت شهرها وأطاعت زوجهادخلت جنّة ربّها (رواه أحمد وطبراني‬

5. Kelima

Wanita muslimah adalah wanita yang mendidik anak-anaknya untuk taat kepada Allah Subhaanahu
wata’ala, mengajarkan kepada mereka aqidah yang benar, menanamkan ke dalam hati mereka
perasaan cinta kepada Allah dan Rasul-Nya menjauhkan mereka dari segala jenis kemaksiatan dan
perilaku tercela.

Allah berfirman, artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari
api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar,
keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu
mengerjakan apa yang diperintahkan.” (QS. At Tahrim:6)

6. Keenam

Wanita muslimah tidak berkhalwat (berduaan) dengan laki-laki bukan mahramnya.

Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda, artinya: “Tidaklah seorang wanita itu berkhalwat
dengan seorang laki-laki, kecuali setan menjadi pihak ketiganya” (Riwayat Ahmad)

Dia dilarang bepergian jauh kecuali dengan mahramnya, sebagaimana pula dia tidak boleh
menghadiri pasar-pasar dan tempat-tempat umum kecuali karena mendesak. Itupun harus berhijab.
Nabi Shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda:

Artinya: “Seorang wanita dilarang mengadakan suatu perjalanan sejarak sehari semalam keculai
disertai mahramnya” (Mutafaq Alaih)
Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, artinya: “Diizinkan bagi kalian keluar rumah untuk
keperluan kalian (wanita)” (Mutafaq Alaih)

7. Ketujuh

Wanita muslimah adalah wanita yang tidak menyerupai laki-laki dalam hal-hal khusus yang menjadi
ciri-ciri mereka.

Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, artinya: “Allah melaknat laki-laki yang menyerupai
wanita dan wanita-wanita yang menyerupai laki-laki”

Juga tidak menyerupai wanita-wanita kafir dalam hal-hal yang menjadi ciri khusus mereka, baik
berupa pakaian, maupun gerak-gerik dan tingkah laku. Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

ٰ ،‫من تشبه بقوم فهو متهم(رواه أحمد‬


)‫أبودود وغيره‬

8. Kelapan

Wanita muslimah selalu menyeru ke jalan Allah di kalangan wanita dengan kata-kata yang baik, baik
berkunjung kepadanya, berhubungan telepon dengan saudara-saudaranya, maupun dengan sms. Di
samping itu, dia mengamalkan apa yang dikatakannya serta berusaha untuk menyelamatkan diri dan
keluarganya dari siksa Allah. Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

9. Kesembilan

Wanita muslimah selalu menjaga hatinya dari syubhat maupun syahwat. Memelihara matanya dari
memandang yang haram. Allah Subhaanahu wata’ala berfirman:

Artinya : “Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya,
dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak
dari padanya.” (QS. An Nur: 31)

Menjaga farjinya, memelihara telinganya dari mendengarkan nyanyian dan perbuatan dosa.
Memelihara semua anggota tubuhnya dari penyelewengan. Ketahuilah yang demikian itu adalah
takwa. Nabi Shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda:

10. Kesepuluh
Wanita muslimah selalu menjaga waktunya agar tidak terbuang sia-sia,baik siang hari atau
malamnya. Maka dia menjauhkan diri dari ghibah (menggunjing), namimah (mengadu domba),
mencaci dan hal lain yang tidak berguna.

Artinya: “Janganlah kalian saling dengki, saling membenci, saling mencari kesalahan dan bersaing
dalam penawaran, namun jadilah hamba-hamba Allah yang bersatu” (Riwayat Muslim)

Artinya: “Mencaci seorang muslim adalah kefasikan dan membunuhnya adalah kekafiran” (Mutaffaq
Alaih)

Allah Subhaanahu wata’ala berfirman, artinya: “Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan
purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. dan janganlah mencari-cari
keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu
yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik
kepadanya dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha
Penyayang.” (QS. Al-Hujurat:12)

Anda mungkin juga menyukai