Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ushuluddin Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Agama (S. Ag)
Oleh:
Rika Nurlela
NIM. 1113034000093
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Munaqasah Gelar Sarjana Agama (S.Ag)
Di susun oleh:
Rika Nurlela
1113034000093
Pembimbing
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur senantiasa tercurah limpahkan kepada Allah swt yang
telah memberikan berbagai nikmat kepada kita semua, khusunya kepada penulis.
Dengan rahmat dan kuasa-Nya akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Shalawat beserta salam marilah kita panjatkan kepada Nabi Muhammad saw
yang telah membawa kita semua dari zaman jahiliyah menuju zaman islamiyah
Sayuti (alm) meskipun ragamu sudah tidak ada tapi engkau selalu dan akan terus
ada dihati, dan mamahku tersayang Siti Mariam dan emak H.saimah yang selalu
dapat menyelesaikan skripsi ini, terimakasih telah menjadi orang tua yang luar
biasa hebat.
bahwa skripsi ini dikerjakan sendiri, tentu mengalami banyak kesulitan. Skripsi
ini tidak akan terwujud tanpa adanya motivasi dan bimbingan dari berbagai pihak
1. Prof. Dr. Dede Rosyada, MA. Selaku Rektor Universitas Islam Negeri
2. Prof. Dr. Masri Mansoer, MA. Selaku Dekan Fakultas Ushuluddin yang
ii
3. Dr. Lilik Ummi Kaltsum, MA. (selaku Ketua Jurusan) dan Dra. Banun
4. Bapak Dr. M.Isa H.A Salam, M.Ag, selaku pembimbing penulis yang
M.Si dan penguji siding 2 ibu Ala‟I Nadjib, M.A, yang sudah
5. Seluruh dosen Fakultas Ushuluddin, civitas akademik dan para dosen yang
aceng, bang ojak, bang maul, mpok haji mamay, mpok haji ihat, ka
support nya. Semoga skripsi ini dapat menjadi kebanggaan kalian. Ika
iii
8. Keluarga besarku di Karawang dan Jakarta kebon jeruk terimakasih untuk
satu persatu tapi kalian semua adalah keluarga yang sangat luar biasa :*
dukungan dan sudah setia menemani penulis dikala susah dan senang.
Semangat terus buat kamu dan juga untuk keluarga besar kamu makasih
Novianti, S.H, Ratna Oetami Putri, S.Sos, Adl Shaid Datu Maki, S.Si,
Nuraini, S.Hum), serta para senior dan junior semua makasih ya kalian
11. Khusus Sahabat-sahabat seperjuangan Tafsir Hadis 2013 dan Tafsir Hadis
Aldila Maudina, bang Esa, Yazid dan yang lainnya yang sedang berusaha
untuk mendapat gelar S.Ag semoga kalian cepet wisuda juga ya.
12. Ucapan terimakasih juga untuk teman-teman yang sudah bersedia laptop
iv
Nur‟aida, ka Rasyidi, Kholis, Novel, Aldila. Terimakasih banyak ya
13. Teruntuk ka Umi Hasanah, S.Ag, Siti Nurjanah, S.Pd, Siti Annisa
14. Dan teruntuk semua pihak yang terlibat dalam penyelesaian skripsi ini,
Penulis sangat menyadari atas kekurangan dan keterbatasan skripsi ini. Oleh
karena itu, kritik dan saran sangat penulis harapkan. Dan akhirnya semoga skripsi
Penulis
v
PEDOMAN TRANSLITERASI
1. Konsonan
2 ب b 17 ظ ẓ
3 ت t 18 ع ʻ
4 ث ṡ 19 غ g
5 ج j 20 ف f
6 ح ḥ 21 ق q
7 خ kh 22 ك k
8 د d 23 ل l
9 ذ ż 24 م m
10 ر r 25 ن n
11 ز z 26 و w
12 س s 27 ه h
13 ش sy 28 ء ‟
14 ص ṣ 29 ي y
15 ض ḍ
2. Vokal Pendek
vi
3. Vokal Panjang
يسعى ditulisyasʻā
4. Diftong
ْ َ = اai
ُي ُ َ = َكيْفkaifa
6. Tasydid(-َ--)
diberi syiddah. Namun, hal ini tidak berlaku jika huruf yang menerima tanda
syiddah tersebut terletak setelah kata sandang yang diikuti oleh huruf-huruf
َّ انaḍ-ḍarūrah melainkan
al-syamsiyyah. Misalnya, kata tidak ditulis ضرُوْ رح
al-ḍarūrah.
7. Tā‟ Marbūṭah
vii
a. Bila berdiri sendiri atau dirangkai dengan kalimat lain yang menjadi
Contoh:
Indonesia dari bahasa Arab seperti zakat, salat, dan sebagainya, kecuali
Contoh:
penulisannya, contoh:
viii
DAFTAR ISI
ABSTRAK ......................................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN
ix
5. Zainab binti Khuzaimah R.A ......................................... 30
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................... 77
B. Saran ...................................................................................... 78
ix
BAB 1
PENDAHULUAN
Manusia adalah makhluk Allah yang diberi rasa cinta dan kasih
kasih mengasihi. Hal tersebut adalah salah satu proses mendekatkan diri pada-
Nya. Inilah tujuan yang mendasarinya. Namun yang terjadi di zaman sekarang
membuat suatu kedzaliman, ini tentu tidak diharapkan oleh ajaran islam.1
1
Al- ghazali, Rindu dan Cinta Kepada Allah, (Jakarta: Khatulistiwa Press), h.2
2
Muhammad Nashiruddin Al Albani, Shahih Sunan at Tirmidzi, (Jakarta: Pustaka Azzam),
buku 2, h. 562
1
2
kehancuran diri dan membuat gila. Dua pandangan berbeda ini telah
didominasi pemikiran barat mengenai cinta kasih dan gairah sejak zaman
yunani kuno. Kedua pandangan ini mengakui kekuatan cinta yang luar biasa
Pada dasarnya cinta itu bisa berdampak positif dan negatif. Dampak
positif cinta bisa menyebabkan manusia lupa daratan lupa segalanya karena
sedang di mabuk asmara. Dampak cinta negatif adalah jika salah satu
pasangan nya dikecewakan maka akan timbul rasa dendam dan ada pula
sampai membunuh.
Cinta yang hakiki itu cinta yang datang nya dari Allah dan akan
kembali kepada Allah. Jika mencintai karena Allah maka apapun yang
“Jika kamu cinta kepada Allah, maka turutlah aku dan Allah akan
mencintai kamu.”(Surah Ali Imran: 30)
dirasakan oleh lebih banyak manusia yang peka saat menangkap getaran
kerinduan terdalam jiwa, kita menyadari bahwa pelukan tuhan adalah hal
Pengamalan Islam secara tepat menjadi solusi dalam mengatasi krisis cinta
3
Mary Valentine dan John Valentine, Romantic Intelligent: agar anda lebih cerdas dalam
cinta.... h.82
4
Holden Miranda, Boundless Love (cinta tanpa batas), (Jakarta: Hikmah PT. Mizan
Publika, Agustus 2006), cet.1, h.159
3
dan kasih sayang. Allah swt mengutus Nabi Muhammad saw sebagai figur
memaafkan.5
seharusnya kita sebagai umatnya, bersikap dan berprilaku agar rahmat dan
relasi sosial yang lebih luas dengan non muslim, berkenaan dengan interaksi
bahwa beliau meiliki kasih sayang yang tulus dalam semua aspek
kehidupannya.
5
Muhammad Sopian, Manajemen Cinta Sang Nabi, (Jakarta: Cakrawala publishing, 2011),
h.xxvii
4
menghampirinya. Hal ini terjadi karena cinta dan kasih sayang beliau miliki
di dalam hatinya cinta karena keimanan dan keislaman. Pembahasan cinta ini
dimaksudkan untuk mengetahui seperti apa bukti cinta dan kasih saying nya
tertarik pada seseorang atau benda tanpa selalu didasari nafsu seks.6
Lopez,2007) dalam teorinya cinta adalah perpaduan dari tiga komponen: (1)
hasrat, atau daya tarik fisik dan dorongan romantis, (2) keintiman,atau
sebuah bangunan tiga dimensi yang terdiri dari pikiran, emosi, dan daya tarik
fisik.7
sejumlah wanita itu terjadi pada masa-masa akhir dari kehidupan beliau,
mudanya, beliau hanya menikahi seorang istri dan itupun seperti nenek-nenek
6
Tim penyusun Kemendikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka,
1990), h.141
7
Mary Valentine, John Valentine, Romantic Intelligent: agar anda lebih cerdas dalam
cinta, (Jakarta: PT. Serambi Ilmu Semesta, September 2010), Cet.1, h.26
5
karena usia nya jauh dari usia beliau yaitu Khadijah. Disamping itu, orang
pernikahan beliau itu bukanlah karena didorong oleh nafsu seks yang sangat
kuat dan mencari kepuasan dari banyak wanita, namun karena ada tujuan lain
yang lebih besar dari tujuan yang dicapai pernikahan pada umumnya.8
kehidupan rumah tangga. Mereka sangat setia, qanaah, sabar tawadhu, dan
Allah menciptakan Adam dan Hawa, surga dan neraka, langit dan
bumi, baik dan buruk, siang dan malam, matahari dan bulan panas dan dingin,
seutas senyuman dan setetes air mata, sepasang dan sepasang. Ini tentunya
agar kehidupan dan segala isinya menjadi sempurna, agar kenikmatan terus di
8
Syaikh Shafiyyur Rahman al-Mubarakfury, Sirah Nabawiyah, (Jakarta: Robbani Press,
1998M), Cet.1
9
Abu Abdullah Abdul Salam bin Muhammad bin Umar Alawi, Shahih Bukhari, (Maktabah
Al Rusyd: 2006), Cet. Ke 2, h.956
10
El-Fakhrani Yusra, Kitab Cinta, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2007), h.4
6
B. Permasalahan
1. Identifikasi masalah
harmonis?
2. Pembatasan Masalah
Allah, cinta Rasulullah kepada para sahabat dan tabi‟in, dan cinta
Rasulullah kepada ummat, akan tetapi di dalam skripsi ini penulis hanya
3. Rumusan Masalah
a. Apa saja hadis-hadis cinta Rasulullah saw, dan apa kandungan hadis
tersebut?
istrinya
istrinya.
Jakarta
D. Tinjauan Pustaka
(cinta) Syaikh Ibn Qayyim Al-Jauziyyah (sebuah kajian ajaran tasawuf syaikh
ibn qayyim al-jauziyyah).” Dalam skripsi ini berisi salah satu konsep ajaran
yang menjadi ajang perlombaan bagi mereka yang senang berlomba dalam
kebaikan, yang menjadi sasaran orang beramal shalih, dan yang menjadi
skripsi ini dijelaskan bahwa tidak hanya islam yang mengajarkan cinta dan
kasih sayang dalam agama lain pun diajarkan cinta kasih bhakti kepada
sesuatu yang lebih dihormati. Sampradaya hare Krishna ini adalah salah satu
wadah keagamaan tersebut yang mana didalamnya tersaji praktek hidup rohani
Skripsi dari fakultas psikologi: “Pengaruh Cinta, Tipe Cinta dan Self-
Tahun 2013. Dalam skripsi ini maksud dari subjective well-being adalah
tingkat mood negatif, dan kepuasan, hidup yang tinggi (diener, oishi, lucas,
2003). Dalam pasangan pernikahan, disarankan pula agar suami dan istri dapat
baik antara kedua pihak, karena keintiman adalah kunci dari hubungan
dan Cinta Terhadap Kepuasan Pernikahan Suami Istri. Di dalam skripsi ini
Kisah Yusuf Dan Zulaikha (Telaah atas surat Yusuf 23-32). Dalam skripsi ini
cinta Yusuf dan Zulaikha dilatarbelakangi oleh daya tarik fisik karena
ruangan membuat mereka memiliki kontak batin yang sangat kuat. Teori
kedekatan ini menjelaskan bahwa semakin dekat jarak fisik, semakin besar
kemungkinan bahwa dua orang mengalami kontak secara berulang akan tetapi,
cinta Yusuf kepada Allah menjadi control diri. Cintanya kepada Zulaikha
sebagai keluarga yang harmonis, dan apa makna hadis mengenai cinta
Rasulullah saw.
E. Metodologi Penelitian
11
Hamka Hasan, Metodologi Penelitian Tafsir Hadis, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN
Syarif Hidayatullah, 2008), h.121
10
langsung pada objek yang akan diteliti dan mengumpulkan dua primer
bersangkutan.
buku yang berkaitan dengan masalah yang akan dibahas, kemudian dari setiap
bacaan yang yang didapat penulis cantumkan dan tuangkan dalam tulisan.12
Dengan demikian, penulis menggunakan sumber primer dari kitab Shahih al-
Bukhari serta kitab-kitab hadis yang termasuk alam al-Kutub al-Sittah, yang
memuat hadis-hadis tersebut dan syarh hadis. Adapun penelitian sekunder dalam
penelitian ini penulis merujuk kepada kitab-kitab Syarah Hadis, Fiqih, Artikel,
metode yang menekankan pada aspek yang terdapat dalam buku-buku riset
2. Metode Pembahasan
12
Ibnu Hadjar, Dasar-Dasar Penelitian Kualitatif dalam Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada, 1996), h.10
13
Haris Herdiansyah, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Salemba Humanika,
2012), h.7
11
hadisnya.
3. Metode Penulisan
F. Sistematika Penulisan
14
Winaro Suharmad, Pengantar Penelitian Ilmiah, (Bandung: Tarsito, 1994), h.138-139
15
Tim Penulis: Hamid Nasuhi, Ismatu Ropi, Oman Fathurahman, M.Syairazi Dimyati,
Netty Hartati dan Syopiansyah Jaya Putra, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah [Skripsi, Tesis, dan
Disertasi] (Jakarta: CeQda2007)
12
Bab kedua, Definisi Cinta, Asal Muasal Cinta, Proses Lahirnya Cinta,
Khuwailid R.A, Saudah binti Zam‟ah R.A, Aisyah binti Abu Bakar R.A,
Hafsah binti Umar R.A, Zainab binti Khuzaimah R.A, Ummu Salamah binti
Zadir Rakab R.A, Zainab binti Jahsy R.A, Juwairiyah binti Huyaiy R.A,
Shafiyyah binti Huyaiy R.A, Ummu Habibah binti Abu Sufyan R.A, Mariyah
Hadis tidur dipangkuan Istri yang sedang Haid, dan Hadis Bersenda Gurau
menjawab permasalahan yang sedang dibahas dan Saran, dan Daftar Pustaka.
13
BAB II
A. Definisi Cinta
Manusia adalah cermin terbesar dari nama, sifat dan perbuatan Allah
sumber bagi seluruh alam semesta. Manusia membawa rahasia suci yang
membuat mereka sama dengan seluruh alam semesta dengan segala kekayaan
kasih sekali dan ingin sekali.2 Terdapat juga arti yang disamakan dengan cinta
yaitu kata “Asmara” yang diadopsi dari bahasa sansekerta “smar” yang
adalah al-hubbu yang asal dari kata habba lawan kata benci al-bagdu artinya
penting karena cinta membuat manusia menjadi lemah dan kuat, yang miskin
menjadi kaya karena ia berusaha mencari nafkah untuk orang yang ia cintai.
Cinta jika diartikan secara terminologi sangatlah sulit. Para pakar dari
Sebagian dari mereka beralasan bahwa makna cinta itu sendiri sudah
1
Fethullah Gulen, Cinta dan Toleransi, (Ciputat: Bukindo Erakarya Publishing, 2011),
h.119
2
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan, Kamus Besar Bahasa
Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1989), h.168
3
Muhammad Ngatenan, Kamus Etimologi Bahasa Indonesia, h.63
4
Ibn Mandhur, Lisan Al-Arab (Beirut: Dar Shadir), Cet.1. juz.1, h.289
14
Dalam pengertian yang sesungguhnya, dia telah mengkaji yang tidak dapat
dikaji dan memahami sesuatu yang tidak dapat dipahami. Menurutnya cinta
diberi batasan dengan kata-kata.5 Intinya menurut Peck definisi cinta sebagai
kasih sayang. Dalam konteks filosofi, ada yang berpendapat bahwa cinta
merupakan sifat baik yang mewarisi semua kebaikan, perasaan belas kasih dan
kasih sayang. Pendapat lainnya, cinta adalah sebuah aksi/kegiatan aktif yang
mengikuti, patuh, dan mau melakukan apapun yang diinginkan objek tersebut.
Erich Fromm, seorang psikolog Jerman yang konon dikenal ahli dalam
5
M. Scott Peck, Tiada Mawar Tanpa Duri. Penterjemah Drs. Firmus Kudadiri dan Andre
Karo-Karo, (Yogyakarta: Erlangga, 1990), Cet.11, h.55
15
kita, tentang cinta yang tidak jelas, bahkan justru sangat keliru. Memang,
boleh jadi ia puitis, indah terdengar tetapi sulit kita tangkap maknanya
jauh dari kebenaran pandangan yang menyatakan bahwa cinta adalah “dialog
dan pertemuan dua „aku‟ serta hubungan timbal balik yang melahirkan
kasih sayangnya itu sama dengan dirinya, atau kelanjutan dari pribadinya.
Karena jika demikian, yang ada hanya satu “aku”. Jika benar ia mencintainya,
memiliki “akunya” sendiri agar dapat bercinta dan dicintai. Mencintai suami
isteri dan siapa saja demikian halnya. Cinta menuntut pengakuan eksistensi,
seorang yang bercinta, yang menyukai harta pun tidak dapat dinamai
an. Rasa kasihan pun bukan cinta, walau ada dua aku, karena kedudukan
mereka berbeda yang satu memberi dan yang lainnya hanya menerima.6
6
M.Quraish Shihab, Pengantin Al-Qur‟an dan Nasihat Perkawinan Untuk Anak-anakku,
(Jakarta: Lentera Hati, 2015), h.35
16
Adam, tetapi kemudian Hawa tercipta, dan akhirnya lahirlah cinta. Asal
mula cinta itu ada sejak zaman nabi Adam dan Hawa Allah swt
Adam memohon kepada Allah swt agar dilimpahi jiwa yang lain yang
siang dan malam, dan bisa menghirup udara dan harumnya bunga. Maka
tidak ada perasaan dan gejolak yang kita sebut dengan nama cinta.7
manusia pertama yang Allah ciptakan. Cinta telah di mulai dan terus
berlanjut bahkan Adam telah mewariskannya kepada kita hingga saat ini
berbagai wujud hubungan yang tulus, nyata, murni, dan sejati. Pertama,
Adam dan Hawa adalah hubungan antara lelaki dan wanita. Ketiga,
7
Yusra el-Fakhrani, Kitab Cinta, (Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada, 2007), h.9-10
17
hubungan penciptaan Adam dan Hawa adalah hubungan cinta antara ayah
dan anak. Keempat, hubungan penciptaan Adam dan Hawa ada kaitannya
dengan pepohonan, hubungan manusia dan alam semesta. Atas nama cinta
dan mahadaya cinta, mulailah kisah penciptaan manusia hingga pada batas
filosof dalm satu jamuan makanan malam yang dihadiri antara lain, oleh
bulat, memiliki empat tangan dan empat kaki, satu kepala dengan dua
wajah yang dapat memandang kedua arah. Dia juga mempunyai empat
telinga, mereka sangat kuat sehingga berani melawan para dewa, yang
dirinya.
dalam kebahagiaan dan cinta. Pertemuan itu bermula dari pertemuan dari
pertemuan jiwa yang dapat terjadi seketika atau setelah upaya sungguh-
kebencian. Itulah kisah dari asal muasal lahirnya cinta menurut pandangan
18
cinta untuk para ulama bukan tabu, bahkan bercinta pun tidak dilarang
Kuno di atas ada yang menyatakan bahwa setiap bagian dari jiwa raga
manusia yang bertemu dengan bagiannya yang lain, maka akan terjalin
hubungan kemesraan.
dirasakan satu pihak dari pihak lain. Memang, lanjut penganut pendapat ni
mengutip satu hadis Nabi: “Jiwa manusia terbawa untuk menyukai siapa
yang berbuat baik kepadanya dan membenci siapa yang bersikap buruk
padanya.”
jiwa. Mereka menyatakan bahwa jiwa lebih dulu wujud daripada jasmani:
cinta lahir dari adanya hormon cinta pada diri manusia yang bergelora
Will Durant, sarjana Amerika kenamaan (1885-1981 M), bahwa lagu cinta
wajah (cambang) dan dagu (jenggot) serta bulu dada pemuda mulai
keibuannya.
mengetahui secara pasti,” ada pakar yang menyatakan bahwa semua itu
cinta.
menyatakan bahwa tidak ada lelaki atau perempuan yang tidak memiliki
potensi mencintai dan dicintai, yang ada hanyalah lelaki atau perempuan
yang tidak pandai melakukan hal-hal yang mengundang rasa kagum dan
Fase pertama, adalah kedua belah pihak yang akan mencintai dan
kedekatan tersebut, dan ketika itu akan dapat timbul dorongan untuk saling
meningkat pada fase kedua, yang ditandai dengan apa yang dinamai
rasa aman untuk berbicara tentang dirinya lebih dalam lagi, yakni tentang
persamaan latar belakang pendidikan, agama dan sosial budaya akan dapat
fase berikutnya.
Ketiga sepasang kekasih telah sampai pada tahap ini, maka ketika
itu tibalah pada tahap awal fase keempat, yaitu puncaknya ketika
oleh rasa cinta yang mendalam kepadanya, serta dorongan dari lubuk jiwa,
maka ketika itu belum lagi seseorang mencapai puncak cinta sejati. Fase-
fase sebelumnya boleh jadi telah dapat dinamai “cinta”, namun fase
terakhir inilah yang disebut cinta sejati, atau apa yang dinamai oleh al-
3. Keajaiban Cinta
banyak teman, saudara dan kenalan. Atas nama cinta, jutaan kisah cinta
seserang sudah mengenal cinta pasti dunia berasa milik berdua saja.
manusia lebih suci dan lebih tenang, sehingga mendekatkan jarak antara
dirinya dengan sang pencipta. Cinta juga dapat menunda ketuaan kita, hal
8
M.Quraish Shihab, Pengantin Al-Qur‟an dan Nasihat Perkawinan Untuk Anak-anakku,
(Jakarta: Lentera Hati, 2015), h.40
23
ini dapat dibuktikan bila seseorang berusia 50 tahun tampak masih berusia
teramat sakit jiwa terluka, sering kali luka di hati membuat tidak berdaya.
Luka di hati seolah tak pernah bisa pulih seperti semula. Namun, saat kasih
sayang menyentuh hati dan jiwa, barulah manusia pulih dan bangkit dari
putus asa. Jiwa menjadi tentram, hati kembali lembut seperti sedia kala,
cinta. Jika manusia mencinta maka kita hidup, jika manusia mencinta
maka manusia telah menikmati salah satu dari sekian banyak nikmat
manusia dalam hidup, dan jika manusia mencinta maka manusia adalah
Tidak ada hubungan yang lebih indah, lebih dekat, dan lebih tinggi
cinta di antara lelaki dan wanita untuk sebuah misi yang sangat mulia,
saw bersabda: “Maha suci Allah lah yang menciptakan hati dan
9
Yusra el-Fakhrani, Kitab Cinta, h.50
10
Adem Ozbay, Askperest Hamba Cinta, (Jakarta: PT. Zaytuna Ufuk Abadi, 2015), h.41
24
4. Fungsi cinta
Fungsi ini telah digarisbawahi secara amat jelas dan popular oleh
manusia lahir oleh dorongan cinta, salah satu keajaiban dunia, Taj Mahal,
sastrawan Yunani kenamaan pun lahir atas dorongan cinta. Piramida yang
berdiri tegar di Mesir dan Meksiko juga dibangun oleh motivasi cinta.
Hubungan anak dan orangtua juga harus didasari oleh cinta kasih.
cinta mencintai. Tanpa cinta dan hubungan erat, bayi akan terhambat
idiot dan mati. Itu bias terjadi walaupun fisiknya sempurna, makanannya
bergizi dan hidup dalam lingkungan yang bersih. Situasi tempat orangtua
penelitian terhadap 200 orang Kanada yang dikutip oleh Leo FBuscaglia
oleh pamannya, Abu Thalib. Hingga usia dewasa dan menikah dengan
selama itu kehdiupan suami istri ini sangat harmonis, tidak pernah terjadi
Hubungan yang telah terjalin dengan cinta dan kasih saying itu bukan
dengan kelahirn dua orang putera dan empat orang putri yaitu, Al-Qasim,
Suratan takdir berkehendak lain suami istri ini sangat sedih karena kedua
11
Al-Hamid Al-Husaini, Baitun Nubuwah: Rumah Tangga Nabi Muhammad, (Jakarta:
Pustaka Hidayah, 1993), h. 63
26
Khaulah datang membawa nama dua calon untuk diajukan kepada beliau.
Aisyah binti Abu Bakar yang masih remaja putri dan Saudah binti Zam‟ah
seorang janda.
kerumah Abu Bakar untuk melamar Aisyah, setelah itu ia pergi kerumah
tidak dipercayai orang. Saudah adalah seorang janda tua, tidak ada lagi
12
Al-Hamid Al-Husaini, Baitun Nubuwah: Rumah Tangga Nabi Muhammad, …… h. 90
27
seorang wanita yang yang berperasaan lugu dan berfikir sederhana hingga
kasih sayang kepada Saudah. Beliau bersikap cermat dan hati-hati agar
menghadapi semua istrinya dalam hal bergilir, tidur dan pemberian nafkah.
keluarga Rasulullah saw hingga saat beliau pulang ke hariban Allah swt.
Menurut kabar beliau dikaruniai umur panjang dan meninggal pada masa
Seorang gadis dari laki-laki sahabat terdekat Rasulullah saw (Abu Bakar
Ummu Ruman.”
Demikianlah Aisyah, lahir dari seorang ibu dan bapak yang amat
mulia. Adik dari Abdurrahman seorang laki-laki yang tegar dan teguh
13
Abū al-Hasan Ali bin Muhammad al Jazari, „Usud al Ghabah fi Ma‟rifah al Sahābah,
(Dār al Fikr: Beirut, 1989), jilid 6, h.331
28
Abdullah bin Zubair, anak lelakinya berusaha bertahan atas penekanan dari
ditinggal meninggal oleh suaminya yaitu Khunais bin Huzhfah bin Qais
bin Adiy As-Sahmiy Al-Qurasyiy. Ayah Hafsah yaitu Umar bin Khatab
RA sangat kasian dan sedih melihat masa muda Hafsah yang ditinggal
sahabat Nabi terkemuka dan sekaligus mertua beliau yaitu Abu Bakar
Ash-Shidiq RA. Mengenai perbedaan jauh usia antara Abu Bakar dan
Hafsah bukan soal dan tidak aneh di kalangan masyarakat Arab pada masa
itu.
14
Sulaiman An-Nadawi, Aisyah R.A The Greatest Woman, (Jakarta: Qisthi Press, 2007), h.
16
15
Abdurrahman Umairah, Wanita-Wanita Penyebab Turunnya Ayat, (Solo: CV Pustaka
Mantiq, 1993), h.42
29
nya mengenai nasib putrinya, Hafsah agar Abu Bakar bersedia menerima
Hafsah sebagai istri. Akan tetapi betapa kecewanya Umar ketika dalam
rumah Abu Bakar ia pergi ke rumah Utsman bin Affan RA, yang ketika itu
dapat memberi jawaban mengenai soal itu. Akan tetapi beberapa hari
Akhirnya Umar pun bejalan keluar dan menuju kediaman Rasulullah saw,
sudah Umar sampaikan dengan Utsman bin Affan dan Abu Bakar Ashidiq,
dengan hati yang gembira Rasulullah saw pun memberikan jawaban yang
kediaman Abu Bakar dan Utsman memberitahukan apa yang telah menjadi
kepada kaum miskin dan dhuafa. Beberapa lama setelah Rasulullah saw
bernama Zainab binti Khuzaimah bin al-Harits RA, tidak banyak informasi
pernikahan keduanya. Hanya beberapa riwayat dan itu pun tidak lepas dari
perbedaan bahkan saling berlawanan. Hal itu antara lain karena masa
16
Al-Hamid Al-Husaini, Baitun Nubuwah: Rumah Tangga Nabi Muhammad, (Jakarta:
Pustaka Hidayah, 1993), h. 133
31
kecemasan dan kerisauan pada dua orang istri Rasulullah saw yang masih
mereka yang baru, seorang wanita yang walaupun tidak semuda mereka
tetapi berparas cantik, berasal dari keturunan mulia, anggun dan cerdas.
Nabi, datang lagi keluarga beliau yang baru, yang akan menjadi sasaran
kecemburuan Aisyah lebih dari yang lain, pengantin baru itu ialah Zainab
saw.
sungguh berdampak sosial sangat positif, baik bagi dirinya sendiri maupun
bagi kaumnya.
Khaibar, semua benteng di Khaibar dapat direbut satu demi satu, kekayaan
Nabi Harun a.s saudara Nabi Musa a.s ibunya bernama Brrah binti
Syamwal. Ketika itu usianya baru 17 tahun akan tetapi meskipun masih
muda ia sudah menikah dua kali. Suami pertama bernama Salam bin
17
Sesuai dengan hukum perang yang berlaku pada masa itu di semua negeri
33
Misyka, seorang prajurit berkuda terkenal dan juga seorang penyair. Suami
keduanya ialah kinanah bin Ar-Rabi bin Abil Haqiq, pemimpin kaum
Khaibar.
Ja‟far bin Abi Thalib (saudara sepupu) berada di tengah kerumunan orang,
sedemikian mesra. Kemudian Ja‟far pun menyalami satu demi satu dari 16
orang sahabat yang baru kembali ke Habasyah. Dia antara 16 orang itu ada
Sufyan bin Harb, puteri seorang pemimpin Quraisy yang gigih memusuhi
langsung, yakni melalui seorang wakil. Ketika itu Rasulullah saw berada
sebuah rumah yang dihuni oleh itri Rasulullah saw yang statusnya tidak
sama dengan istrinya yang lain. Akan tetapi ia beruntung daripada istrinya
dikenal dengan nama Hifin dekat kota kuno Ashina yang terletak sebelah
beragama Nasrani.18
jawaban Muqauqis dan dua orang yang di hadiahkan kepada beliau serta
seorang wanita muda dari Mesir, berwajah manis, berambut kriting dan
18
Al-Hamid Al-Husaini, Baitun Nubuwah: Rumah Tangga Nabi Muhammad, ….. h. 226
35
ketika beliau saw di Makkah, dan beliau tidak beroleh perpanjangan waktu
diantar oleh bujang Al-Abbas, Abu Rafi‟. Tidak seberapa jauh dari
Makkah untuk pertama kalinya semenjak tujuh tahun lalu, tanpa gangguan
dan aman.
perasaan puas dan bersyukur atas nikmat Islam yang dikaruniakan Allah
Para ulama pun ikut andil dalam memaknai cinta ini. Karena setiap yang
bernyawa pasti membutuhkan cinta dan kasih sayang. Semua ulama mempunyai
pandangan dan pemahaman tersendiri akan tetapi hampir semua cinta yang
Tetapi al-Qur‟an mengajarkan bahwa cinta kepada selain tuhan tidak boleh
melebihi cinta kepada-Nya, atau cinta kepada selain Tuhan harus diarahkan untuk
akan mengarahkan tenaga, kekuatan dan apa yang dimilikinya bahkan jiwanya
untuk menguak hakikat cinta dan keinginan untuk memiliki, sehingga tidak
akan terjadi saling berbeda faham dalam menyikapi kedua rasa tersebut serta
cinta yang tertanam disetiap diri seorang muslim, dikaruniakan kepada mereka
1
Tebba Sudirman, Tafsir Al-Qur‟an Nikmatnya Cinta, (Ciputat: Pustaka Irvan, November
2006), Cet.1, h.2
2
M Quraish Shihab, Pengantin al-Qur‟an, (Jakarta: Lentera Hati, 2007), h.76
37
38
untuk berkembang menuju kondisi yang lebih baik dan lebih terarah.
seluruh aspek cinta memiliki orbit yang berpusat pada cinta kepada Allah swt
sebagai pusat keimanan. Adapun karakter cinta yang harus dimiliki setiap
kaum muslim berdasarkan dari sebagian ayat-ayat al-Qur‟an adalah cinta yang
dimiliki tingkatan tertinggi kepada Allah swt lalu kemudian mencintai segala
ِ ِبو
ِ ٱلفض َِّة َوٱل َخ َّ ٱلم َقنطَ َرةِ ِم َن ِ ِ ِ ت ِمن ٱلن ِ َّ ب ِ ُزيِّ َن لِلن
َنع ِم
ََٰ ٱلم َس َّوَمة َوٱأل
ُ يل َ ِ ٱلذ َى ُ ين َوٱل َق َٰنَطي ِر
َ ِّساء َوٱلبَن
َ َ ٱلش َه ََٰو ُّ َّاس ُح
ِ ِ َ ِرث َٰذَل
ِ وٱلح
ِ ٱلم
ا ُ ٱلح يَ َٰوة ٱلدُّنيَا َوٱللَّوُ عن َدهۥُ ُح
ََ سن َ ك َم َٰتَ ُع َ َ
“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa
yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari
jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah
ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat
kembali yang baik (surga).”
menemukan kecocokan jiwa. Cinta dalam islam tidak dilarang, bahkan cinta
ridha-Nya.
sesuai dengan obyek yang dicintai yaitu; cinta kepada Allah, Nabi dan Rasul,
keimanan dan amal shalih, orang tua dan kerabat dekat, pasangan hidup dan
39
kecintaan seorang hamba pada selain-Nya adalah dalam rangka ketaatan dan
seorang muslim, sehingga berdasarkan rukun iman, maka bentuk cinta ini
sebagai dua sisi mata uang yang tidak bisa dipisahkan dengan kecintaan
gambaran tentang urutan cinta secara rinci, maka urutan cinta dalam skripsi
ini lebih berdasarkan keterkaitan antar ayat bermuatan nilai-nilai cinta, dan
bentuk cinta selain cinta kepada Allah swt dan Rasul pada dasarnya memiliki
posisi yang setara dalam diri setiap muslim. Kekuatan cinta mampu
Ciri yang paling luar biasa dari mereka yang telah mengabdikan diri
kepada Allah untuk mendapatkan ridha-Nya dan meraih cita-cita untuk dapat
bahwa kisah cinta antara yusuf dan zulaikha ada dalam Al-Qur‟an ketika
cintanya terhadap Yusuf as. Suatu ekspresi yang tidak hanya diungkapkan
dengan kata-kata dan rayuan namun ekspresi yang sanggup menguji keimanan
Tentu saja ujian yang dimotivasi oleh cinta bukanlah hal yang biasa.
merekapun mencintai-Nya.”
3
Fethullah Gulen, Cinta dan Toleransi, (Ciputat: Bukindo Erakarya Publishing, 2011),
h.103
41
1. Rabi’ah Al-Adawiyah
keadaan cinta ini dalam hakikat keberadaan mereka. Cinta inilah yang
mengenali dirinya dan kita merupakan bagian dari pengenalan ini. “Dia
4
Lyewellyn Vaughan Lee, Lingkaran Cinta Sufi, (Jakarta: Pustaka Hidayah, 2003), h.14
42
Cinta dalam bahasa arab disebut al-hubb dalam dunia sufi sering
dengan tuhan melalui cinta. Orang yang jiwa nya telah mencapai pada
tingkatan mahabbah maka terisi oleh kasih sayang dan cinta kepada Allah,
sehingga tampak tidak ada lagi celah untuk mencintai yang lainnya seperti
(cinta), tidak ada lagi maqam lain kecuali buah mahabbah itu, seperti
syauq (kerinduan), uns (kemesraan), dan rida. Tidak ada maqam sebelum
sekaligus muhibbah dari Allah untuk menuju jenjang tujuan yang lebih
tinggi.
keluarga yang taat, di sebuah perkampungan kumuh. Sejak kecil dia yatim
piatu, ia pernah diculik dan dijual enam keping perak, dan dia hidup
tokoh Sufi, Hasan Al-Basri (w. 110 H). Cinta yang suci murni adalah lebih
tinggi dan lebih sempurna dari pada al-khauf wa Raja‟ (takut dan
mencintai Allah swt dengan dua bentuk cinta: yaitu cinta yang disebut
hawa nafsu, dan cinta yang karena memang Allah pantas untuk dicintai.
5
Widad el Sakkakini, Pergulatan Hidup Perempuan Suci Rabi‟ah Al-Adawiyah, (Surabaya:
Risalah Gusti2000), Cet.2, h.xvii
44
meluaplah rasa cinta yang mendalam kepada Allah, dan Allah mencintai
Rabi‟ah untuk melihat. Dan hal itu lebih tinggi dari dua jenis cinta.
kepadanya, cinta yang timbul dari kasih dan rahmat Tuhan kepada
tentang Tuhan dari dekat, sehingga hati dan sanubari dapat melihat Tuhan.
6
Al-Barsany, Tasawuf Tarekat dan Para Sufi, h. 147
7
Sudirman Tebba, Kecerdasan Sufistik “Jembatan Menuju Makrifat”, (Jakarta: Prenada
Media, 2004), h.86
8
Sudirman Tebba, Kecerdasan Sufistik, h.84
45
dirinya adalah milik Allah yang dicintainya. Oleh karena itu, siapa saja
2. Jalaluddin Rumi
al-Bakhi (606-672 H). Beliau adalah seorang sufi besar, dan ahli sufi yang
terkenal dengan bait-bait puisi nya yang indah dan menyayat hati yang ia
pertama kali diciptakan oleh tuhan adalah cinta. Rumi berpendapat bahwa
Menurut rumi ada dua ajaran yang sangat menonjol pada tasawuf,
yaitu cinta dan kearifan. Dimana menurut Rumi adalah tokoh yang
9
Mulyadhi Kartanegara, Renungan Mistik Jalal al-Din Rumi, (Jakarta: Pustaka Jaya, 1987),
h.54-55
46
seseorang. Konsep mahabbah menurut rumi adalah rasa cinta yang tidak
diliputi oleh rasa takut atas siksa-Nya, akan tetapi bertujuan untuk melihat-
sufisme. Maka seorang sufi yang tidak memiliki kearifan, akan diragukan
kelemahan diri.
denga mencintai Tuhan. Karena manusia dan alam jagat ini adalah salah
satu perwujudan-Nya.
10
Jalaluddin Rumi, Kearifan Cinta, (Yogyakarta: Kreasi Wacana, 2001), h.xvi-xvii
11
Al-Barsany, Tasawuf Tarekat dan Para Sufi, h.190
BAB IV
KAJIAN HADIS-HADIS CINTA DALAM RUMAH TANGGA
RASULULLAH SAW
kebutuhannya, lahir dan batin, tanpa bantuan orang lain. Dari sini diperlukan kerja
sama serta interaksi. Namun demikian semakin dekat hubungan, semakin banyak
tuntutan, dan semakin tidak mudah untuk memeliharanya. Termasuk dalam hal ini
hubungan pernikahan. Masalah ini tidak semudah apa yang diduga orang,
bata di atas bata. Tidak juga seperti membuat tanaman, merangkai bunga di
tetapi dalam rumah tangga kita sebagai manusia dapat mengolahnya dengan baik
sehingga terhindar dari kekerasan dan hal-hal yang dapat membuat rumah tangga
berantakan.
ِّ الزْى ِر
ي عَ ْن ُع ْرَو َة ٍ ْال َح َّد ثَ َنا ابْ ُن أَبِي ِذئ
ُّ ب عَ ْن ٍ َآد ُم بْ ُن أَبِي إِي
َ َاس ق َ َح َّد ثَ َنا
Telah menceritakan kepada kami Adam bin Abu Iyas berkata, telah
menceritakan kepada kami Ibnu Abu Dzi'b dari Az Zuhri dari 'Urwah dari
Aisyah ia berkata “Aku mandi bersama Nabi SAW dari satu bejana, dari
sebuah bejana yang di sebut faraq.”2
1
M Quraish Shihab, Pengantin Al Qur‟an, (Jakarta: Lentera Hati, 2015), Cet 1, h.11
2
Ibnu Hajar Al-Asqalani, Fath al-Bāri, (Jakarta: Pustaka Azzam, 2002), h.399
47
48
ُ ( لب ُل نوُ انفرyang disebut faraq) dalam riwayat imam malik dari Az-
ق
Zuhri terdapat tambahan lafaz “ مه انجنبثخdari junub”, yakni sebab junub. Ibnu
Atsir berkata, “Apabila dibaca Al-Faraq maka yang dimaksud adalah suatu
bejana dengan isi sebanyak enam belas rithl. Apabila dibaca Al-Faraq, maka
yang dimaksud adalah suatu bejana dengan sebanyak dua puluh rithl. Namun
Namun yang shahih adalah pendapat pertama, karena perkiraan tersebut tidak
diriwayatkan oleh Ibnu hibban dari Atha dari Aisyah dengan lafadz, “dengan
faraq sama dengan 16 rithl, jadi benar bahwa 1 sha‟ adalah 5/3 rithl.3
seorang suami meihat aurat istrinya, demikian juga sebaliknya. Ini diperkuat
dengan apa yang diriwayatkan Ibnu Hibban melalui Sulaiman bin Musa ketika
Di antara nilai kebaikan yang ada pada diri Rasulullah saw dalam
3
Ibnu Hajar Al-Asqalani, Fath al-Bāri,……. h.400
49
biasa: mencuci pakaian, memerah susu, kambing dan melayani dirinya sendiri.
yang mempunyai arti bahwa Nabi melayani keluarganya. Kata mihnah yang
ditafsiri dengan Khidmah (pelayan) adalah tafsiran dari Adam ibn Abi Iyas,
adalah orang yang paling baik dalam bergaul dengan mereka, bukan karena
tidak memiliki pelayan. Orang yang mempelajari sejarah kehidupan Nabi saw
pembantu laki-laki.6
Nabi selalu berlaku lembut dan penuh cinta kepada istrinya dalam
keadaan apapun. Ketika Aisyah haid, beliau tidak merasa risih berada di dalam
4
Ibnu Hajar Al-Asqalani, Fath al-Bāri, …… h.562
5
Abdussami‟ Al-Anis, Pelajaran Berharga dari Rumah tangga Rasulullah, (Bekasi:
Maknakata Publishing, 2012), h.39
6
Lihat Ibnu Atsir, Usd al-Ghabah fi Asma Ash-Shahabbah. Ibnu Said, ath-Thabaqat al-
Kubra, 1/497, Ibnu Katsir, al-Bidayah wa an-Nihayah, 5/315
50
pula semua istri Nabi. Dengan tanggap mereka menyambut perlakuan Nabi itu
dengan sambutan yang tidak kalah lembutnya. Aisyah berkata, “Saat itu
صلَّي اهللُ عَلَيْوِ َو َسلَّ َم كاَ َن يَ ّت ِك ُ ُ فِي َّ أن َعائِ َشةَ َح َّد ثَ ْت َه ا أ
َ َن النَّبِ َّي َّ ََن أُمَّةُ َحدَّثَ ْت ُوَّ ص ِفيَّةَ أ
َ ص ْوِربْ ِن
ُ ْعَ ْن َمن
ض ثُ َّم يَ ْق َرأُ ال ُق ْرآ َنٌ َِوأَنَا َحائ
Telah diriwayatkan dari Manshur bin Shafiyah bahwasanya Ibunya
menceritakan kepadanya, Aisyah bercerita kepadanya “Sesungguhnya
Nabi SAW biasa bersandar di pangkuanku sementara aku dalam keadaan
haid, kemudian setelah itu beliau SAW membaca Al-Qur‟an.”8
Adapun hubungan riwayat ini dengan hadits Aisyah adalah dari sisi
(tanpa menyentuhnya) adalah sama dengan wanita haid yang hafal Al-Qur‟an,
riwayat ini maka yang dimaksud dengan bersandar pada hadis di atas adalah
”Perbuatan ini merupakan isyarat bahwa wanita yang sedang haid tidak boleh
membaca Al-Qur‟an, sebab jika dibolehkan tentu tidak akan timbul suatu
7
Ibn al-Sani: 532
8
Ibnu Hajar Al-Asqalani, Fath al-Bāri, ……. h.498
51
sedang haid, karena badan dan pakaiannya adalah suci selama tidak terkena
di dekat tempat yang ada najis, sebagaimana yang di katakan oleh An-
Nawawi. Hadis ini juga merupakan dalil bolehnya seorang yang sakit
menyandarkan dirinya kepada wanita yang sedang haid apabila badan dan
pakaian wanita itu tidak najis, demikian yang dikatakan oleh Al-Qurtubi.
mencintai seorang, akan patuh kepada yang di cintainya. Dia akan selalu
masalah dalam keluarganya adalah dengan senyuman dan senda gurau, karena
dengan senyuman dan senda gurau akan merubah suasana. Metode senyum
dan senda gurau ini mampu membuat suasana menjadi suasana yang riang
9
Abdussami‟ al-Anis, Pelajaran Berharga dari Rumah Tangga Rasulullah, (Bekasi,
Maknakata Publishing, 2012), h.79
52
mencandai Aisyah dan membuatnya tertawa. Ketika malam tiba beliau juga
rahasia kebahagiaan hidup rumah tangga, rumah tanpa cinta, bagaikan tubuh
tanpa ruh. Ketika penghuni sebuah rumah kehilangan cinta, hidup mereka
berada di ujung tanduk. Di atas pondasi cinta inilah rumah Nabi berdiri, cinta
yang memenuhi hati seluruh istrinya tanpa terkecuali. Bukan hanya cinta
sebagai seorang Nabi, tetapi cinta sebagai seorang suami yang sangat
pergi menyisakan
Rumah Nabi adalah rumah cinta. Semua istri beliau mencintai beliau
sedangkan Nabi memandang para istrinya dengan pandangan cinta dan kasih
sayang.11
dengan lembut, mencintai mereka dengan tulus, beliau tidur bersama mereka.
10
Ibnu Hajar Al-Asqalani, Fath al-Bāri,……..h.420
11
Nizar Abzhah, Bilik-Bilik Cinta Muhammad, (Jakarta: Penerbit Zaman, 2009), h.330
53
E. Takhrīj Hadīs
Secara etimologi kata Takhrīj berasal dari kata خرج – ٌ ْخ ُر ُج – ُخرُو ًجب
mendapat tambahan tasydid/syiddah pada ra („ain fi‟il) menjadi ٌ ْخ ُر ُج تخرُوْ ًجب- خرج
masih tersembunyi, tidak terlihat dan masih amatir, yang di karang oleh Mahmūd
kitab-kitab yang ada (kitab-kitab induk hadis) dengan menerangkan hukum atau
mengemukakan letak asal pada sumbernya yang asli, yakni kitab hadis yang di
12
Abdul Majid Khon, Ulumul Hadis, (Jakarta: Amzah, 2013), cet.ke 2, h.5
13
Mahmūd Thahān, Tasyīr Musthalah al-Hadīs, (Indonesia: Al-Haramain,tt) h.37
14
Abdul Majid Khon, Ulumul Hadis, …… h.129
15
M.Agus Solahuddin, Agus Suyadi, Ulumul Hadis, (Jakarta: Pustaka Setia, tt), h.19
16
Arnold John Wensinck, Mu‟jam Al Mufahras Li Alfāż al Ḥadīṡ Al Nabawī, (Leiden:
Maktabah Barbal, 1963)
54
٦٤
a. Shahih Bukhari
b. Shahih Muslim
ث َو َح َّد ثَ َن ا ُ ْث َو َح َّد ثَ َن ا ابْ ُن ُرْم ٍح أَ ْخ بَ َرنَا اللَّي ٌ يد َح َّد ثَ َنا ل َْي ٍ ِح َّد ثَ َن ا قُ ت ي بةُ بن سع
َ ُ ْ َْ َ َ
قَالُوا َح َّد ثَ َن ا ٍ يد َوأَبُو بَ ْك ِر بْ ُن أَبِي َشيْبَةَ َو َع ْم ٌرو النَّاقِ ُد َوُزَى ْي ر بْ ُن َح ْر ٍ ِقُ ت ي بةُ بن سع
َ ُ ْ َْ َ
ُ
صلَّى اللَّوُ عَلَيْوِ َو َسلَّ َم ِ ُ َت َكا َن رس
َ ول اللَّو َُ ْ ي َع ْن ُع ْرَوةَ عَ ْن َعائِ َشةَ قَال ُّ ان كِ ََل ُى َما عَ ْن
ِّ الزْى ِر ُ َُس ْفي
ِ اْلنَ ِاء الْو ِاح ِد وفِي ح ِد ِ ِ ُ ي ْغت ِسل فِي الْ َق َد ِح وىو الْ َف ر ُق وُك ْن
يث ُس ْفيَا َن َ َ َ ِْ ت أَغْتَسلُ أَنَا َو ُى َو في َ َ َُ َ ُ َ َ
ال ُس ْفيَا ُن َوالْ َف َر ُق ثَََلثَةُ آصُ ٍع
َ َال قُ تَ ْيَبةُ ق َ َِم ْن إِنَ ٍاء َو ِاح ٍد ق
Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah
menceritakan kepada kami Laits lewat jalur periwayatan lain telah
menceritakan kepada kami Ibnu Rumh telah mengabarkan kepada
kami al-Laits lewat jalur periwayatan lain dan telah menceritakan
kepada kami Qutaibah bin Sa'id dan Abu bakar bin Abi Syaibah, Amr
17
Muhammad Fuad Abdul Baqi, Miftah Al-Kunuz As-Sunnah Nabawi, (Leiden: Maktabah
Barbal, 1934)
18
Ibnu Hajar Al-Asqalani, Fath al-Bāri, (Jakarta: Pustaka Azzam, 2002), h.399
55
c. Sunan An-Nasa‟i
19
Telah mengabarkan kepada kami Suwaid bin Nashr dia berkata; telah
menceritakan kepada kami Abdullah dari Ma'mar dari Az-Zuhri.
Dalam jalur periwayatan yang lain disebutkan; Dan telah
memberitakan kepada kami Ishaq bin Ibrahim dia berkata; telah
menceritakan kepada kami Abdur Razak berkata; Telah memberitakan
kepada kami Ma'mar dan Ibnu Juraij dari Az-Zuhri dari 'Urwah dari
Aisyah Radliyallahu'anha, dia berkata; " Aku pernah mandi bersama
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dari satu bejana, dan bejana
itu seukuran satu faraq."
20
19
Abu Abd Ar-Rahman Ahmad bin Syu‟aib bin Sunan bin Bahr al-Khurasany An-Nasa‟i,
Sunan An-Nasa‟i, (Beirut: Al-Maktabah Ilmiyah.tt)
20
Abu Daud Sulaiman bin Asy‟at bin Ishaq bin Basyir, Sunan Abu Daud, (Beirut: al-
Maktabah al-Asyriyah)
56
e. Sunan Ad-Darimi
21
f. Kesimpulan Takhrij
hadis mengenai mandi bersama yang terdapat dalam lima sumber kitab.
Berdasarkan redaksi sanad hadis dari kelima hadis yang ditemukan bahwa
semuanya itu sama matan hadisnya meskipun dalam segi sanad berbeda
21
Abu Muhammad Abdullah bin Abdurrahman, Sunan Ad-Darimi, (Daarl Mughni
Linnasyri wa Tauzii‟, 2000)
57
akan tetapi semua hadisnya sama-sama diriwayatkan oleh Aisyah, dan tidak
Tabel 3.1
َ ََس َو ِد ق ِ ِ
ْت
ُ ال َسأَل ْ يم عَ ْن ْاأل َ ال َح َّد ثَ َن ا ال
َ ْح َك ُم عَ ْن إ بْ َراى َ َال َح َّد ثَ َن ا ُش ْعبَةُ ق َ َح َّد ثَ َن ا
َ َآد ُم ق
ََت َكا َن يَ ُك و ُن فِي ِم ْهنَ ِة أ َْىلِوِ تَ ْعِني ِخ ْد َمة
ْ صنَ ُع فِي بَ ْيتِ ِو قَال ِ
َ َكا َن النَّبِ ُّي
ْ َصلَّى اللَّوُ عَلَيْو َو َسلَّ َم ي
ِت الصَّ ََلةُ َخ رج إِلَى الصَّ ََلة َ فَِإذَا َح
ْ ض َر
ََ
Telah menceritakan kepada kami Adam berkata, telah menceritakan
kepada kami Syu'bah berkata, telah menceritakan kepada kami Al
Hakam dari Ibrahim dari Al Aswad berkata, "Aku pernah bertanya
kepada 'Aisyah tentang apa yang dikerjakan Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam ketika berada di rumah. Maka 'Aisyah pun menjawab,
"Beliau selalu membantu keluarganya, jika datang waktu shalat maka
beliau keluar untuk melaksanakannya.
22
Arnold John Wensinck, Mu‟jam Al Mufahras Li Alfāż al Ḥadīṡ Al Nabawī, (Leiden:
Maktabah Barbal, 1963)
23
Muhammad bin Ismāil Abū Abdullah al-Bukhārī, Shahīh Bukhārī, (Dar Tauqa al-Najāta,
2000), juz 1, h.136
58
b. Shahih Muslim
اح َح َّد ثَ َن ا ِ ث َح َّد ثَ َنا أَبُو ال تَّ َّيِ الربِي ِع سلَيما ُن بن دَ او َد الْعتَ ِك ُّي ح َّد ثَ َن ا َعب ُد الْوا ِر
َ ْ َ َ ُ ُ ْ َ ْ ُ َّ ثَ َنا أَبُو
ِ ث عَ ْن أَبِي ال تَّ َّي ِ ظ لَوُ ح َّد ثَ َن ا َعب ُد الْوا ِر ٍ ِمال
اح َع ْن َ ْ َ ُ وخ َوال لَّ ْف َ ك ح و َح َّد ثَ َن ا َش ْيبَا ُن بْ ُن فَ ُّر َ
ال لَوُ أَبُو ُ خ يُ َق ٌ ََّاس ُخلًُقا َوَكا َن لِي أ
ِ َح َس َن الن ِ
ْ صلَّى اللَّوُ عَلَيْو َو َسلَّ َم أ
ِ ُ ال َكا َن رس
َ ول اللَّو َُ َ َك ق ٍ ِمال
َ
ِ
ال
َ َآه قُ صلَّى اللَّوُ عَلَيْ ِو َو َسلَّ َم فَ َر ِ ُ ال فَ َكا َن إِذَا جاء رس
َ ول اللَّو َُ َ َ َ َيما ق ً ال َكا َن فَط َ ََح ِسبُوُ ق َ َعُ َميْ ٍر ق
ْ ال أ
ب بِو ُ ْعَ ال فَ َكا َن يَ ل َ َأَبَا عُ َميْ ٍر َما فَ َع َل ال نُّ َغ ْي ُر ق
Telah menceritakan kepada kami Abu Ar Rabi' Sulaiman bin Dawud Al
'Ataki; Telah menceritakan kepada kami 'Abdul Warits; Telah
menceritakan kepada kami Abu At Tayah; Telah menceritakan kepada
kami Anas bin Malik; Demikian juga telah menceritakan dari jalur
yang lain; Dan telah menceritakan kepada kami Syaiban bin Farrukh;
Dan lafazh ini miliknya; Telah menceritakan kepada kami 'Abdul
Warits dari Abu At Tayah dari Anas bin Malik ia berkata; "Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam adalah manusia yang paling baik
akhlaknya. Aku mempunyai saudara laki-laki yang bernama Abu
Umair. Perawi mengatakan; aku mengira Anas juga berkata; 'Kala itu
ia masih disapih." Biasanya, apabila Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam datang dan melihatnya, maka beliau akan menyapa: 'Hai
Abu Umair, bagaimana kabar si nughair (burung pipit). Abu Umair
memang senang bermain dengan burung tersebut.
24
Imam An-Nawawi, Syarah Shahih Muslim, (Jakarta: Darus Sunnah Press, 2014), cet. 5,
h.98
25
Abu Daud Sulaiman bin Asy‟at bin Ishaq bin Basyir, Sunan Abu Daud, (Beirut: al-
Maktabah al-Asyriyah), juz 3, h.15
59
d. Sunan At-Tirmidzi
ح َّذثنب
ٍ ِت أَنَس بْن مال ِ َ َاح ق ِ يع َع ْن ُش ْعبَةَ عَ ْن أَبِي ال تَّ َّي ِ ٍ ِ
ك َ َ َ ُ ال َسم ْع ٌ َح َّد ثَ َنا عَل ُّي بْ ُن ُم َح َّمد َح َّد ثَ َنا َوك
صغِي ٍر يَا أَبَا عُ َميْ ٍر َما ِ ٍ ول ِأل َ صلَّى اللَّوُ عَلَيْ ِو َو َسلَّ َم يُ َخالِطُنَا َحتَّى يَ ُق ِ ُ َكا َن رس
َ َخ لي َ ول اللَّو َُ
ب بِو ِ ِ َ َال نُّ َغ ي ر ق
ُ ْع َ يع يَ ْع ني طَْي ًر ا َكا َن يَ ل ٌ ال َوك ُْ
Telah menceritakan kepada kami Hannad telah menceritakan kepada
kami Waki' dari Syu'bah dari Al Hakam dari Ibrahim dari Al Aswad
bin Yazid berkata: Aku bertanya kepada Aisyah; Apa yang dilakukan
Nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam saat masuk rumah? Ia menjawab:
Beliau mengerjakan pekerjaan keluarganya dan bila tiba (waktu
shalat), beliau beranjak untuk shalat. Berkata Abu Isa: Hadits ini
hasan shahih.
26
Muhamma bin Isya bin Syurah bin Musa bin Ad-Dhahak at-Tirmidzi, Sunan At-Tirmidzi,
(Syirkah: al-Maktabah al-Baqi), juz 4, h.234
27
Muhammad Nashiruddin al-Albani, Sunan Ibnu Majah, (Riyadh: Maktabah al-Ma‟rif
Linnasyri Wai Tauzi‟1996 ), juz 2, h.1226
60
َ ََس َو ِد ق ِ ِ
ْت
ُ ال َسأَل َ ْح َك ِم عَ ْن إ بْ َراى
ْ يم عَ ْن ْاأل َ ََح َّد ثَ َنا ُم َح َّم ُد بْ ُن َج ْع َف ٍر ق
َ ال َح َّد ثَ َنا ُش ْعبَةُ عَ ْن ال
َت َكا َن يَ ُك و ُن فِي ِم ْهنَ ِة أ َْىلِ ِو فَِإذَا
ْ صلَّى اللَّوُ عَلَيْ ِو َو َسلَّ َم فَ َقال ِ ُ ف َكا َن يصنَع رس
َ ول اللَّو َُ ُ ْ َ َ َك ْي
صلَّى
َ َالص ََلةُ َخ َر َج ف َّ ت ْ ض َرَ َح
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far, dia berkata,
telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Al-Hakam dari Ibrahim
dari Al-Aswad, dia berkata; "Saya bertanya kepada Aisyah mengenai
bagaimana Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam beraktivitas dalam
rumah." Maka (Aisyah) Berkata; "Beliau selalu membantu pekerjaan-
pekerjaan isterinya, dan bila telah datang waktu shalat, maka beliau
berangkat untuk shalat."
g. Kesimpulan Takhrij
hadis mengenai membantu pekerjaan istri yang terdapat dalam enam sumber
kitab. Berdasarkan redaksi sanad hadis dari keenam hadis yang ditemukan
bahwa semuanya itu sama matan hadisnya meskipun dalam segi sanad
28
Imam Ahmad bin Hanbal, Musnad Ahmad bin Hanbal, (Jakarta: Pustaka Azzam, 2009)
61
a. Shahih Bukhari
29
Muhammad Fuad Abdul Baqi, Miftah Al-Kunuz As-Sunnah Nabawi, (Leiden: Maktabah
Barbal, 1934)
30
Arnold John Wensinck, Mu‟jam Al Mufahras Li Alfāż al Ḥadīṡ Al Nabawī, (Leiden:
Maktabah Barbal, 1963)
31
Ibnu Hajar Al Asqalani, Fath al-Bāri, (Jakarta: Pustaka Azzam, 2008), jilid 2, h.497
62
b. Sunan An-Nasa‟i
d. Sunan Ad-Darimi
32
Abu Abd Ar-Rahman Ahmad bin Syu‟aib bin Sunan bin Bahr al-Khurasany An-Nasa‟i,
Sunan An-Nasa‟i, (Beirut Al-Maktabah Ilmiyah. tth), h.378
33
Muhammad Nashiruddin al-Albani, Sunan Ibnu Majah, bab Taharah, (Riyadh: Maktabah
al-Ma‟rif Linnasyri Wai Tauzi‟1996 ), hadis nomor 626
63
f. Kesimpulan Takhrij
hadis mengenai tidur dipangkuan istri yang terdapat dalam lima sumber kitab.
Berdasarkan redaksi sanad hadis dari kelima hadis yang ditemukan bahwa
semuanya itu sama matan hadisnya meskipun dalam segi sanad berbeda akan
tetapi semua hadisnya sama-sama diriwayatkan oleh Aisyah, dan tidak ada
Tabel 3.2
34
Abu Muhammad Abdullah bin Abdurrahman, Sunan Ad-Darimi, (Daarl Mughni
Linnasyri wa Tauzii‟, 2000)
35
Imam Ahmad bin Hanbal, Musnad Ahmad bin Hanbal, (Jakarta: Pustaka Azzam, 2009)
64
36
Arnold John Wensinck, Mu‟jam Al Mufahras Li Alfāż al Ḥadīṡ Al Nabawī, (Leiden:
Maktabah Barbal, 1963)
37
Muhammad Fuad Abdul Baqi, Miftah Al-Kunuz As-Sunnah Nabawi, (Leiden: Maktabah
Barbal, 1934)
65
a. Shahih Bukhari
ُك َر ِض َي اللَّو ٍ ِت أَنَس بْن مال ِ َ َ ق،اح ِ َح َّد ثَ َنا أَبُو ال تَّ َّي،ُ َح َّد ثَ َن ا ُش ْعبَة،ُآدمَ َح َّد ثَ َنا
َ َ َ ُ َسم ْع:ال
َما،صغِي ٍر يَا أَبَا عُ َميْ ٍر ِ ٍ ول ِأل
َ َحتَّى يَ ُق،صلَّى اهللُ عَلَيْ ِو َو َسلَّ َم لَيُ َخالِطُنَا
َ َخ لي َ إِ ْن َكا َن النَّبِ ُّي
ال نُّ َغ ْي ُر
Telah menceritakan kepada kami Adam telah menceritakan kepada
kami Syu'bah telah menceritakan kepada kami Abu At Tayyah dia
berkata; saya mendengar Anas bin Malik radliallahu 'anhu berkata;
"Nabi shallallahu 'alaihi wasallam biasa bergaul dengan kami, hingga
beliau bersabda kepada saudaraku yang kecil: "Wahai Abu Umair,
apa yang dilakukan oleh Nughair (nama burung)
38
Muhammad bin Ismāil Abū Abdullah al-Bukhārī, Shahīh Bukhārī, kitab Adab, bab
Bergaul, (Dar Tauqa al-Najāta, 2000), juz 8, h.30
39
Muhammad Nashiruddin al-Albani, Sunan Ibnu Majah, kitab adab, bab senda gurau,
(Riyadh: Maktabah al-Ma‟rif Linnasyri Wai Tauzi‟1996 ), juz 2
40
Abu Daud Sulaiman bin Asy‟at bin Ishaq bin Basyir, Sunan Abu Daud, kitab Adab,
(Beirut: al-Maktabah al-Asyriyah), Juz 4, h.293
66
d. Sunan Tirmidzi
َ َاح الضُّبَعِ ِّي ق
ُ ال َس ِم ْع ِ عَ ْن أَبِي ال تَّ َّي،َ عَ ْن ُش ْعبَة،يع ِ
س بْ َنَ َت أَن ٌ ال َح َّد ثَ َن ا َوك
َ َ ق،َح َّد ثَ َنا َىنَّا ٌد
صغِي ٍر يَا أَبَا ِ ٍ ول ألُ َحتَّى َكا َن يَ ُق،صلَّى اللَّوُ عَلَيْوِ َو َسلَّ َم يُ َخالِطُنَا ِ ُ ول َكا َن رس
َ َخ لي َ ول اهلل َُ ُ يَ ُق
ِط لَنَا فَصلَّى عَلَيوٌ ض َح بِ َسا ِ ُ ون:ال
ْ َ َ َ َ ق، َما فَ َع َل ال نُّ َغ ْي ُر
Telah menceritakan kepada kami Hannad berkata; telah menceritakan
kepada kami Waki' dari Syu'bah dari Abu At Tayyah Adl Dluba'i ia
berkata; aku mendengar Anas bin Malik berkata; "Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam selalu bergaul dengan kami, hingga beliau bersabda
kepada adikku: "Wahai Abu Umair, apa yang dilakukan oleh Nughair
(nama burung)?" Anas berkata; "Karpet milik kami di gelar, lalu beliau
shalat di atasnya.
e. Kesimpulan Takhrij
beberapa hadis dalam kutub al-sittah, dapat diketahui bahwa terdapat empat hadis
mengenai bergurau dengan istri yang terdapat dalam empat sumber kitab.
Berdasarkan redaksi sanad hadis dari kelima hadis yang ditemukan bahwa
semuanya itu sama matan hadisnya meskipun dalam segi sanad berbeda akan
41
Muhammaf bin Isya bin Syurah bin Musa bin Ad-Dhahak at-Tirmidzi, Sunan At-
Tirmidzi, kitab Shalat, (Syirkah: al-Maktabah al-Baqi), hadis nomor 305
67
tetapi semua hadisnya sama-sama diriwayatkan oleh Aisyah, dan tidak ada
Tabel 3.3
Mengenai hadis mandi Bersama, hadis membantu pekerjaan istri, hadis tidur
dipangkuan istri, dan hadis senda gurau yang dibahas oleh penulis dalam
penelitian ini tidak dicantumkan penulis, sebab memang tidak ada Asbāb al-wurūd
setelah penulis menulusuri dua kitab, yaitu: al-Luma‟fi Asbāb Al-Wurūd Al-Hadīs
karya Jalaludin As-Suyuti dan latar belakang historis timbulnya hadis-hadis Rasul
42
Menurut Said Agil Munawwar, dalam bukunya Asbabul Wurud (studi kritik hadis nabi
pendekatan sosial historis kontekstual), menjelaskan bahwa asbabul wurud secara etimologi
merupakan susunan idhafa yang berasal dari kata asbab dan al-wurud, kata asbab adalah bentuk
yang menghubungkan kepada suatu yang lain, atau penyebab terjadinya suatu. Sedangkan kata
wurud merupakan isim dari Masdar warada yaridu, wurudan yang artinya datang atau sampai.
Dengan demikian asbabul wurud adalah sebab-sebab munculnya suatu hadis.
68
seseorang, beliau selalu menghargai nikmat dari Allah swt. Rasulullah saw
kepada Allah swt, kedua, bagian untuk keluarga beliau dan ketiga bagian
hakikat cinta dalam sebuah bangunan rumah tangga. Jika romantis itu identik
sejak 14 abad yang lalu Rasulullah saw telah memberikan banyak contoh
romantis bagi manusia alam potret kehidupan rumah tangga beliau bersama
bagaimana ketika diberi pilihan antara talak dan tetap bersama Nabi dengan
kondisi hidup beliau yang serba tidak cukup, mereka dengan tegas dan tanpa
43
Mutawalli Al Sya‟rawi, kedudukan Muhammad saw, (Jakarta: PT. Gramedia, 2011), h.54
44
Bilik-bilik Cinta Muhammad, (Jakarta: ...), h.305
69
mereka dengan baik, dermawan, beliau pun duduk bersama istrinya, bercakap-
cakap dan berlaku adil kepada istrinya pada semua hal yang mampu beliau
lakukan.
Abu ja‟far berkata: maksud ayat “ ون ْه تضْتط ٍْعُىْ ا ا ْن تعْذنُىْ اdan kamu
sekali-kali tidak akan berlaku adil di antara istri-istrimu.” Adalah “Hai kaum
45
Cinta tidak pernah memasok harga sedangkan benci selalu menawarkan harga.
Cinta adalah sebuah perasaan yang tercurah bagaikan hujan yang menyejukan.
45
Muhammad Nasiruddin Al-Albani, Shahih Sunan Ibnu Majah, (Jakarta: Pustaka Azzam,
2007), h.221
70
kesungguhan cinta hakiki diukur dari pengorbanan dan cobaan yang dilalui
untuk mencapai kekasih yang kita cinta. Karena orang yang sangat mencintai
sanggup berkorban dengan jiwanya untuk mendapatkan orang yang dia cinta,
Apakah kaum pria masih juga tidak mencontoh Rasulullah saw, sang
suami yang setia kepada istrinya bahkan setelah istrinya wafat. Seharusnya
mereka tidak menjadi seperti orang yang minim sekali kesetiaannya, yaitu
orang yang hanya memikirkan keuntungannya sendiri dari istrinya. Dia tidak
Tetapi begitu istrinya menjadi tua, sakit atau miskin, dia berpaling. dia
melupakan cinta kasih yang dahulu terbina antara dia dengan istrinya. dia
haknya. Bentuk kurangnya kesetiaan yang lain, misalnya pada saat sakit
Contoh yang lain, misalnya suami sering pergi meninggalkan istrinya tanpa
71
kebaikan sekalipun sudah sangat lama. Bagi orang yang mulia ini salah satu
hal yang paling mereka jaga adalah hak istri yang telah memberi mereka
kebaikan, keikhlasan dan pergaulan yang baik. Bisa dilihat dilihat dari sikap
orang yang mulia ini menjaga cinta kasih, menyebut kebaikan-kebaikan istri-
mereka sakit, tua, atau mengalami musibah. Bahkan mereka menjaga hak istri
setelah istri meninggal. Semua sikap tersebut adalah yang di miliki Rasulullah
Termasuk sikap kurang setia kepada istri adalah apa yang dilakukan
oleh sebagian orang yaitu ketika menikahi istri kedua, dia melupakan jasa-jasa
dan pergaulan istri pertama. Sikap seperti ini bersunber dari tabiat yang buruk
dan jiwa yang keji. Sebab jika ingin adil, seharusnya dia mengingat kebaikan-
memberi ketenangan dan kasih sayang dalam rumah tangga. Jika suami tidak
menyukai salah satu sifat istri maka tegurlah ia dan pasti masih ada sifat lain
46
Isham Muhammad Asy-Syarif, Beginilah Nabi Mencintai Istri, (Jakarta: Gema Insani,
2005), h.55-56
72
untuk mencintai istri-istrinya secara sama rata karena selain Allah swt tidak
ada yang sanggup mencintai secara sama rata. Beliau hanya diperintahkan
untuk berlaku adil dalam perlakuan lahiriah, dan itu betul-betul sudah beliau
realisasikan. Oleh karena itulah pada saat sakit Rasulullah saw masih juga
masing-masing.
semata karena cinta hanya akan menyenangkan beberapa waktu, karena acap
kali apa yang dinamakan cinta bukan cinta sejati, melainkan nafsu terselubung
dapat menyengsarakan pada sebagian besar masa, karena tiada yang dapat
masa. Ini karena tuntunan agama langgeng melintasi batas usia manusia, dan
saw kepada mereka mengakar di lubuk hati, hingga mereka berebut untuk bisa
selangkah lebih kepada beliau. Kalau saja beliau tidak menunjukan rasa cinta
kepada mereka, mana mungkin mereka akan berusaha sebegitu rupa untuk
mendapat hati beliau dan berbuat sebaik-baiknya untuk meraih rida beliau.
Bahkan ketika disodori pilihan talak setelah mereka mendesak Nabi saw agar
47
Nizar Abazhah, Bilik-Bilik Cinta Muhammad, (Jakarta: Zaman, 2007), h.50
73
memberi kehidupan yang layak dan turun pula beberapa ayat terkait dengan
bahkan tanpa ragu sedetik pun mereka tetap memilih beliau. Selintas pun tidak
diri dari segala bentuk kesusahan. Tentu saja selama hal itu dalam batas
diperlakukan sama disambut dengan ramah dan diajaknya bicara tanpa beban
Sejarah hidup Nabi saw tidak pernah mencatat adanya keganjilan dan
penyimpangan. Bahkan jika mau beliau bisa menikah dengan siapa saja
perempuan yang masih perawan dan berparas cantik, tidak akan ada yang
Kuatnya pijakan keimanan dan akhlak serta dalamnya makna cinta dan
rasa tanggung jawab yang Nabi saw, membuat fondasi kehidupan rumah
48
Bilik-Bilik Cinta Muhammad, .... h.153-154
74
tangganya sempat di warnai kekisruhan dan konflik akibat sikap dan prilaku
akhlak yang di bangun di atas dasar keimanan. Dengan landasan ini, bukti
atasi dengan baik.49 Memikul tanggung jawab dimana gunung pun enggan
untuk manusia. Syarat terpenuhi karunia ilahidan karunia dengan arti hakiki
berakhir hanya pada cinta hakiki tersebut. Manusia yang sempurna akan
berubah ibarat kebun yang lengkap yang menyerupai kebun yang jendela
fase pertama cinta mereka. Bisa saja cinta yang terbina antara keduanya,
beralih menjadi benci, jika ada sikap dan perlakuan yang dirasakan sangat
tidak wajar dari pasangannya. Ketika itu hubungan yang tadinya mesra
dibenci. Rasa sakit yang dialami ketika saat itu sangat parah, melebihi
sakitnya perlakuan yang lebih buruk dari orang lain yang tadinya merupakan
49
Amru Yusuf, Istri Rasulullah Contoh dan Teladan, (Jakarta: Gema Insani, 1997), cet.1,
h.68
75
musuh. Itulah sebabnya, dikatakan bahwa “cinta dapat layu, bahkan mati”.
Ketika itu pula agama tidak hanya menuntut terjalinnya cinta antara suami
istri, tetapi di atas cinta dan mawaddah ada rahmat dan amanah yang harus
condong ke kiri atau ke kanan. Hal ini membuat beliau cemas dan gelisah, lalu
sendiri dan di dukung dengan istrinya pula yang romantis. Sesuatu itu tidak
50
Ahmad Rofi Usmani, Kisah-Kisah Romantis Rasulullah, (Jakarta: PT. Mizan Pustaka,
2007), h.9-10
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Telah dikemukakan bahwa pengenalan dapat mengantar kepada
dan memerlukan tali temali pengikat yang kokoh. Kasih sayang pun harus di
yang dapat dipetik dari bab sebelumnya, mengapa keluarga Rasulullah di cap
dihadapi suami,
gundah
76
77
hendak berperang
6. Seorang suami sekiranya memiliki istri lebih dari satu dia tidak boleh
melupakan kebaikan dan istri yang pertama yang sudah berjuang dari
nol.
Rasulullah saw begitu harmonis. Patutlah sebagai manusia biasa meniru dan
Allah dan mencintai sesama dengan seutuhnya dan dapat pula di cintai oleh
B. Saran-saran
Ketika mengambil pelajaran dan memahami dalam hadis hendaknya
tidak hanya ditinjau dari segi tekstualnya saja melainkan segi kontekstualnya
juga, sehingga bisa lebih jelas dan sistematis. Penulis mengharapkan adanya
penelitian lebih lanjut mengenai cinta ini dalam konteks dan pemahaman
Menurut penulis banyak sekali kisah cinta menarik nabi yang belum
skripsi ini. Dan penulis berharap untuk generasi selanjutnya mendalam lagi
Ashghary, Basri Iba. Solusi al-Qur‟an tentang Problem Sosial Politik Budaya,
Jakarta: PT Reineka Cipta, 1994
El-Fakhrani, Yusra. Kitab cinta: mengubah hidup anda penuh cinta &
mengajarkan bagaimana anda mencinta? Penerjemah Zainuddin
A.Naufal, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007
Faisal.“Konsep Cinta; Studi Analisis Terhadap Ayat-Ayat Cinta Dalam Tafsir Al-
Maraghi” Skripsi Fakultas Ushuluddin dan Filsafat, Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2004
Fromm, Eric. The Art of Loving, Penerjemah Syafi‟ Aliel‟h, Jakarta: Fresh book,
2005
79
80
Husain, Syaikh Muhammad. The Great Women, terj. Malik Supar &
Mujiburrahman. Jakarta: Al-Kautsar, 2007
Insan, Rahem Nurrohiem. Gue Cinta Rasul, Yogyakarta: Diva Press, 2014
Imanul haq, Maman Fakieh. Zikir Cinta, Jakarta: PT. Kompas Media Nusantara,
2008
Imam al-Muhaqiq Ibn al-Fadl Ahmad bin Muhammad bin Abdul Karim ibn
Atha‟allah as-Sakandariy. Syarh al-hikam,2004
Isham bin Muhammad, Asy Syarif. Meneladani Kehidupan Rasulullah dan Para
Istrinya, Jakarta: Cendekia Sentra Muslim, 2007
Isham bin Muhammad, AsySyarif. Beginilah Nabi Mencintai Istri, Jakarta: Gema
Insani, 2005
Kamdani, Adib. Kemesraan Nabi Bersama Istri. Solo: Pustaka Arafah, 2006
Khalid, Amru. Belajar Hidup Dari Hidup Rasulullah, Jakarta: Maghfirah, 2005
Nasution, Harun. Falsafah dan Mistisisme Dalam Islam. Jakarta: Bulan Bintang,
1995
Ozbay, Adem. Askperest Hamba Cinta, Jakarta: PT. Zaytuna Ufuk Abadi, 2015
Peck, M. Scott. Tiada Mawar Tanpa Duri. Penerjemah Drs. Firmus Kudadiri dan
Drs. Andre Karo-karo, Jogja: Erlangga, 1990
Rofi, Ahmad Usmani. Rumah Cinta Rasulullah, Bandung: Mizan Pustaka, 2007
Sulaiman, Tasirun. Bukan Cinta Biasa, Jakarta: PT. Kompas Media Nusantara,
2011
Sulaiman bin al-Asy‟ats as-Sijistani Abu Daud. Sunan Abu Daud, Maktabah al-
Syamilâh
Taqiyuddin, Hafidz. Argumen Keadilan dalam Hukum Waris Islam: Studi Konsep
„Awl dan Radd. Tangerang Selatan Cinta Buku Media, 2014
Tim penyusun kamus pusat pembinaan dan pengembangan, Kamus Besar Bahasa
Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1989
Tebba, Sudirman. Tafsir Al-Qur‟an: Ayat-Ayat Seks, Jakarta: Pustaka Irvan, 2006
Umar, Abu Basyir. Potret Pernikahan Nabi, Jakarta: Pustaka Iltizam, 2008
Vaughan, lyewellyn Lee. Lingkaran Cinta Sufi, Bandung: Pustaka Hidayah, 2003
Yusuf, Amru. Istri Rasulullah Contoh dan Teladan, Jakarta: Gema Insani, 2007