Anda di halaman 1dari 5

Khutbah Jum’at

Petani Yang Diridhai Allah (Oleh Aman Kemenag Kab. Madina)

ُ‫ أَحْ َمدُه‬.‫ضا َل‬ َ ‫ ْال َم ْع ُر ْو‬،‫ت ْال َجالَ َل َو ْال َك َما َل‬
َ ‫ف بَ َم َز ْي َد اْ َإل ْنعَ َام َواْ َإل ْف‬ َ ‫صفَا‬
َ َ‫ف ب‬
َ ‫ص ْو‬ ُ ‫ ا َ ْل َم ْو‬،‫علَى ُك َل َحا ٍل‬
َ ‫ا َ ْل َح ْمدُ َ هّلِلَ ْال َمحْ ُم ْو َد‬
‫ َوأ َ ْش َهدُ أ َ هن ُم َح همدًا‬،‫ظ َم َة َو ْال َجالَ َل‬ َ َ‫ َوأ َ ْش َهدُ أ َ هن الَ إَلَهَ إَاله هللاُ َوحْ دَهُ الَش ََريْكَ لَهُ ذُو ْالع‬.‫علَى ُك َل َحا ٍل‬ َ ُ‫س ْب َحاَنَهُ َو ُه َو ْال َمحْ ُم ْود‬ُ
‫س َل ْم ت َ ْس َل ْي ًما‬
َ ‫ب َوآ ٍل َو‬ ْ َ ‫علَى آ َل َه َوأ‬
َ ‫ص َحابَ َه َخي َْر‬
ٍ ْ‫صح‬ َ ‫علَى‬
َ ‫سيَ َدنَا ُم َح هم ٍد َو‬ َ ‫ اَلله ُه هم‬.‫َق ْال َمقَا َل‬
َ ‫ص َل‬ ‫س ْولُهُ َو َخ َل ْيلُهُ ال ه‬
ُ ‫صاد‬ ُ ‫ع ْبدُهُ َو َر‬
َ
َ‫ يَاأَيُّها َ اله َذيْنَ َءا َمنُوا اتهقُوا هللاَ َح هق ت ُقَاتَ َه َوال‬:‫ْث قَا َل هللاُ ت َ َعالَى‬ ُ ‫ فَيَا أَيُّ َها النه‬،ُ‫ أ َ هما بَ ْعد‬.‫كثيرا‬
ُ ‫ َحي‬،‫ اَتهقُوا هللاَ تَعَالَى َح هق تُقَاتَ َه‬،‫اس‬
َ‫ت َ ُم ْوت ُ هن َإاله َوأَنت ُ ْم ُّم ْس َل ُم ْون‬

Ma’asyirol muslimin, Jama’ah shalat Jum’ah rahimakumullah.

Pada kesempatan yang berbahagia ini, saya mengajak kaum muslimin, khususnya diri saya pribadi untuk
menambah ketaqwaan kita kepada Allah Subhannahu wa Ta'ala, yaitu dengan memperbanyak amal
ibadah kita sebagai bekal untuk menghadap Illahi Rabbul Jalil. Serta melaksanakan segala perintah dan
meninggalkan segala laranganNya. Selanjutnya kita sampaikan salawat dan salam kepada Rasulullah
Saw., semoga kita semua mendapat Syafa’atnya.

Ma’asyirol muslimin, Jama’ah shalat Jum’ah rahimakumullah.

Kabupaten Mandailing Natal yang kita cintai telah diberkahi oleh Allah dengan tanahyang subur dan
lahan pertanian yang luas. Mayoritas penduduk Mandailing Natal hidup dengan bertani. Seorang petani
adalah orang pekerja keras yang melakukan pekerjaannya dengan tangannya sendiri. Rasulullah Saw
sendiri memuji seorang yang bekerja keras dengan tangannya sendiri, sebagaimana hadis Rasulullah Saw
dari Sa’id bin Umair dari pamannya, dia berkata,

ٍ ‫الر ُج َل َبيَ َد َه َو ُك ُّل بَيْعٍ َمب ُْر‬


‫ور‬ َ : ‫ب قَا َل‬
‫ع َم ُل ه‬ ْ َ‫ب أ‬
ُ َ‫طي‬ َ ‫ى ْال َك ْس‬
ُّ َ ‫ أ‬-‫صلى هللا عليه وسلم‬- َ‫َّللا‬
‫سو ُل ه‬
ُ ‫سئَ َل َر‬
ُ

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ditanya, “Pekerjaan apakah yang paling baik?” Beliau menjawab,
“Pekerjaan seseorang dengan tangannya sendiri dan semua pekerjaan yang baik.” (HR. Baihaqi dan Al
Hakim; shahih lighairihi).

Berkaitan dengan profesi petani, setidaknya ada empat hal untuk mewujudkan seorang petani yang
diridhai Allah :

1.Bekerja Ikhlas

Allah memerintahkan kita untuk beribadah dengan ikhlas hanya karena Allah. Ibadah di sini tentu saja
menyangkut ibadah yang langsung berhubungan dengan Allah (mahdah) maupun ibadah gair mahdah
(muamalah). Allah SWT berfirman : dalam surah al Bayyinah ayat 5:
‫َو َما أ ُ ِم ُروا إِ اَّل ِليَ ْعبُدُوا ا‬
ِ ُ‫َّللاَ ُم ْخ ِل ِصينَ لَه‬
َ‫الدين‬

Artinya : Dan tidaklah mereka diperintahkan kecuali untuk beribadah kepada Allah dengan ikhlas

Jika seorang petani menanam dengan ikhlas hanya mengharap ridha Allah, maka seluruh pekerjaannya
dihitung ibadah kepada Allah. Bahkan apabila tanamannya dimakan manuasia atau hewan, maka
semuanya dihitung sedekah. Rasulullah Saw bersabda dari Jabir bin Abdullah Rodhiyallohu ‘Anhu dia
berkata, telah bersabda Rasulullah Shollallohu ‘Alaihi Wa Sallam:

‫صدَقَةً َإلَى َي ْو َم ْال َق َيا َم َة‬ َ َ‫ان َو الَ دَابهةٌ َو ال‬


َ ُ‫طي ٌْر َإاله َكانَ لَه‬ ٌ ‫س‬َ ‫سا فَ َيأ ْ ُك َل َم ْنهُ َإ ْن‬
ً ‫س ْال ُم ْس َل ُم غ َْر‬
ُ ‫فَالَ َي ْغ َر‬

“Tidaklah seorang muslim menanam tanaman lalu tanaman itu dimakan manusia, binatang ataupun
burung melainkan tanaman itu menjadi sedekah baginya sampai hari kiamat.” (HR. Imam Muslim).

Jika seorang petani itu menanam dengan hati yang ikhlas, insya Allah, Allah akan meridhoi kehidupan
kita.

Ma’asyirol muslimin, Jama’ah shalat Jum’ah rahimakumullah.

2.Langkah yang kedua bertawakkal kepada Allah

Setelah seorang petani menaburkan benihnya, ia akan menunggu tumbuhnya benih dengan bertawakkal
kepada Allah. Seorang petani yang berima, hanya bersandar kepada Allah akan usahanya. Karena ia
yakin, yang menumbuhkan, dan menyuburkan tanamannya adalah Allah SWT. Setelah tanamannya
tumbuh ia pasrahkan hasilnya kepada Allah. Sikap tawakkal akan mendatangkan rejeki yang melimpah,
sebgaimana sabda Rasulullah Saw

َ َ‫ لَ ْو أَنه ُك ْم تَت ََو هكلُ ْون‬: ‫سله َم قَا َل‬


‫علَى هللاَ َح هق ت ََو ُّك َل َه لَ َرزَ قَ ُك ْم‬ َ ُ‫صلهى هللا‬
َ ‫علَ ْي َه َو‬ َ َ ‫ع َن النهبَي‬ َ ُ‫ع ْنه‬
َ ُ‫ي هللا‬
َ ‫ض‬ َ ‫ب َر‬َ ‫َطا‬‫ع َم َر ب َْن ْالخ ه‬
ُ ‫ع ْن‬َ
َ ‫ وت َُر ْو ُح َب‬، ‫صا‬
‫طانًا‬ ‫َك َما َي ْر ُز ُق ه‬
ً ‫ ت َغد ُْو َخ َما‬، ‫الطي َْر‬

Dari Umar bin al-Khatthab Radhiyallahu anhu , dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam , beliau
Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Seandainya kalian bertawakkal kepada Allâh dengan sungguh-
sungguh tawakkal kepada-Nya, sungguh kalian akan diberikan rizki oleh Allâh sebagaimana Dia
memberikan rizki kepada burung. Pagi hari burung tersebut keluar dalam keadaan lapar dan pulang di
sore hari dalam keadaan kenyang. HR. Imam Ahmad, Tirmizi dan Abu Daud)

Sikap tawakkal tertinggi dapat kita lihat ada pada diri seorang petani. Ia pasrah sepenuhnya kepada Allah
akan hasil apapun dari tanamannya. Jika Sikap tawakkal ini terus ditingkkatkan, maka Allah akan
memberkahi dan meridhoi profesi seorang petani.
Ma’asyirol muslimin, Jama’ah shalat Jum’ah rahimakumullah.

3. Langka ketiga Bersyukur kepada Allah

Setelah Allah menganugrahkan hasil yang banyak, maka seorang yang beriman diwajibkan bersyukur
kepada Allah. Jika seorang petani diberi rezeki Allah dengan hasil melimpah, maka diwajibkan
mengeluarkan zakatnya. Setiap 100 kaleng maka zakatnya 10 Kaleng. Jika kita berzakat, maka rezeki kita
akan bertambah berkah dan melimpah. Sebaliknya, jika kita enggan membayar zakat, maka Allah akan
mmeurunkan balanya kepada kita. Bala itu bisa dalam bentuk musim kemarau panjang, hama tanaman
dan lain sebagainya. Rasulullah Saw mengingatkan kita :

hadits riwayat al-Thabarani dari Ibn Abbas

ْ َ‫ع ْن ُه ُم الق‬
‫ط ُر‬ َ َ‫الز َكاة َ َإاله ُحب‬
َ ‫س‬ ‫والَ َمنَعُ ْوا ه‬.
َ
Tidaklah mereka enggan menunaikan zakat melainkan ditahan hujan dari mereka. (HR. Thabrani).

Banyak diserang hama, maka bertaubat kepada Allah dan segera membayar zakat supaya bala tidak
datang kepada kita dan rezeki kita melimpah.

Jika ini kita laksanakan maka Allah akan meridhoi profesi kita sebagai petani yang penuh keimanan

Ma’asyirol muslimin, Jama’ah shalat Jum’ah rahimakumullah.

4. Langkah keempat Patuh Kepada Allah, Rasul dan Ulil Amri

Orang yang beriman akan senantiasa tetap taat kepada Allah, RasulNya dan juga Ulil amri
(pemerintahnya). Jika pemerintahmenetapkan pola tanam, maka semua petani yang beriman akan
mematuhinya, karena untuk kebaikan bersama. Jika seluruh petani di Mandailing Natal secara serentak
mematuhi pola tanam, maka hama akan dapat diminimalisir, panen melimpah dan kebersamaan tetap
terjaga. Pentingnya patuh kepada Allah, Rasulullah dan ulil amri ini dikemukakn oleh Allah dalam
firmannya surah an Nisa ayat 59 :

‫سو َل َوأُو َلي ْاْل َ ْم َر َم ْن ُك ْم‬ ‫َّللاَ َوأ َ َطيعُوا ه‬


ُ ‫الر‬ ‫َياأَيُّ َها الهذَينَ آ َمنُوا أ َ َطيعُوا ه‬

Artinya : Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara
kamu.

Insya Allah dengan kepatuhan kita kepada Allah, RasulNya dan ulil amri, maka Allah akan mrihoi kita
dan tentunya Allah akan memberkahi kehidupan kita.
Marilah kita bersegera melakukan amal solih sebelum terlambat, sebagaimana hadis Rasulullah Saw

dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ْ ُ‫الر ُج ُل ُمؤْ َمنًا َوي ُْمسَى َكافَ ًرا أ َ ْو يُ ْمسَى ُمؤْ َمنًا َوي‬ ْ ‫طع الله ْي َل ْال ُم‬ َ
ُ‫صبَ ُح َكافَ ًرا َيبَي ُع دَينَه‬ ‫ص َب ُح ه‬
ْ ُ‫ظ َل َم ي‬ َ َ ‫َباد َُروا َباْل ْع َما َل فَتَنًا َك َق‬
‫ض َمنَ الدُّ ْن َيا‬
ٍ ‫َب َع َر‬

“Bersegeralah melakukan amalan shalih sebelum datang fitnah (musibah) seperti potongan malam yang

gelap. Yaitu seseorang pada waktu pagi dalam keadaan beriman dan di sore hari dalam keadaan kafir.
Ada pula yang sore hari dalam keadaan beriman dan di pagi hari dalam keadaan kafir. Ia menjual
agamanya karena sedikit dari keuntungan dunia.” (HR. Muslim)

Demikian khutbah Jum’at yang singkat ini, semoga Allah SWT senantiasa memberikah keberkahan dan
keridhoanNya di dalam kehidupan kita.

‫ف‬
ُ ‫ؤُو‬
ْ ‫الر‬‫اب ه‬ ُ ‫ َإنههُ ُه َو ْالبَ ُّر الت ه هو‬.‫الذ ْك َر ْال َح َكي َْم‬
َ ‫ت َو‬ َ ‫اركَ هللاُ َل ْي َولَ ُك ْم فَي ْالقُ ْر‬
َ ‫ َو َج َعلَنَي َوإَيها ُك ْم َبما َ فَ ْي َه َمنَ اآليَا‬،‫آن ال َع َظي َْم‬ َ َ‫ب‬
‫ َإ هال الهذَينَ آ َمنُوا‬،‫سانَ َل َفي ُخس ٍْر‬ َ ْ ‫ َإ هن‬،‫ص َر‬
َ ‫اإل ْن‬ ْ ‫ َو ْال َع‬،‫الر َحي َْم‬
‫الرحْ مٰ َن ه‬ ‫ َبس َْم هللاَ ه‬،‫الر َجي َْم‬ ‫ع ْوذُ َباللَ َمنَ الشيطن ه‬ ُ ‫ أ‬.‫الر َحي َْم‬
‫ه‬
‫صبْر‬
‫ص ْوا َبال ه‬ َ ‫ص ْوا َب ْال َح‬
َ ‫ق َوت ََوا‬ َ ‫ت َوت ََوا‬ ‫ع َملُوا ال ه‬
َ ‫صا َل َحا‬ َ ‫َو‬

ََ‫اح َميْن‬ ‫ار َح ْم َوأ َ ْنتَ أ َ ْر َح ُم ه‬


َ ‫الر‬ َ ‫َوقُ ْل َر‬
ْ ‫ب ا ْغ َف ْر َو‬
‫‪Khutbah II‬‬

‫سيَدَنَا‬ ‫لى ت َْوفَ ْي َق َه َوا َْمتَنَانَ َه‪َ .‬وأ َ ْش َهدُ أ َ ْن الَ اَلَهَ إَاله هللاُ َوهللاُ َوحْ دَهُ الَ ش ََريْكَ لَهُ َوأ َ ْش َهدُ ه‬
‫أن َ‬ ‫ع َ‬‫ش ْك ُر لَهُ َ‬
‫سانَ َه َوال ُّ‬
‫لى إَحْ َ‬
‫ع َ‬ ‫الحمد للَ َ‬
‫س َل ْم ت َ ْس َل ْي ًما َكثي ًْرا‬ ‫علَى ا َ َل َه َوأ َ ْ‬
‫ص َحابَ َه َو َ‬ ‫علَى َ‬
‫سيَ َدنَا ُم َح هم ٍد َو َ‬ ‫ص َل َ‬
‫إلى َرض َْوانَ َه‪ .‬الل ُه هم َ‬ ‫س ْولُهُ الدها َعى َ‬ ‫ع ْبدُهُ َو َر ُ‬
‫ُم َح همدًا َ‬

‫ع هما نَ َهى َوا ْعلَ ُم ْوا أ َ هن هللاَ أ َ َم َر ُك ْم َبأ َ ْم ٍر بَدَأ َ فَ ْي َه َبنَ ْف َس َه َوثَـنَى َب َمآل ئَ َكتَ َه‬
‫اس اَتهقُوا هللاَ فَ ْي َما أ َ َم َر َوا ْنت َ ُه ْوا َ‬
‫أ َ هما بَ ْعدُ فَيا َ اَيُّ َها النه ُ‬
‫علَى‬ ‫ص َل َ‬ ‫علَ ْي َه َو َ‬
‫س َل ُم ْوا ت َ ْس َل ْي ًما‪ .‬الل ُه هم َ‬ ‫صلُّ ْوا َ‬ ‫لى النه َبى يآ اَيُّ َها اله َذيْنَ آ َمنُ ْوا َ‬ ‫ع َ‬ ‫صلُّ ْونَ َ‬ ‫َبقُ ْد َس َه َوقَا َل ت َعاَلَى َإ هن هللاَ َو َمآلئَ َكتَهُ يُ َ‬
‫ع َن‬
‫ض الل ُه هم َ‬ ‫ار َ‬ ‫سلَكَ َو َمآلئَ َك َة اْل ُمقَ هر َبيْنَ َو ْ‬ ‫ع َلى ا َ ْن َبيآئَكَ َو ُر ُ‬
‫س َيدَنا َ ُم َح هم ٍد َو َ‬‫ع َلى آ َل َ‬‫س َل ْم َو َ‬ ‫صلهى هللاُ َ‬
‫ع َل ْي َه َو َ‬ ‫س َي َدنَا ُم َح هم ٍد َ‬
‫َ‬
‫ان اَ َلىيَ ْو َم َ‬
‫الدي َْن‬ ‫س ٍ‬‫ص َحابَ َة َوالتها َب َعيْنَ َوت َا َب َعي التها َب َعيْنَ لَ ُه ْم َب َاحْ َ‬
‫ع ْن بَ َقيه َة ال ه‬‫ع َلى َو َ‬ ‫عثْ َمان َو َ‬
‫ع َمر َو ُ‬ ‫الرا َش َديْنَ أ َ َبى بَ ْك ٍر َو ُ‬
‫اء ه‬‫اْل ُخلَفَ َ‬
‫اح َميْنَ‬ ‫عنها َم َع ُه ْم َب َرحْ َمتَكَ يَا أ َ ْر َح َم ه‬
‫الر َ‬ ‫ض َ‬
‫ار َ‬
‫َو ْ‬

‫ت الل ُه هم أ َ َع هز اْ َإل ْسالَ َم َواْل ُم ْس َل َميْنَ َوأ َ َذ هل‬


‫ت اَالَحْ يآ ُء َم ْن ُه ْم َواْالَ ْم َوا َ‬ ‫اَلل ُه هم ا ْغ َف ْر َل ْل ُمؤْ َمنَيْنَ َواْل ُمؤْ َمنَا َ‬
‫ت َواْل ُم ْس َل َميْنَ َواْل ُم ْس َل َما َ‬
‫اخذُ ْل َم ْن َخذَ َل اْل ُم ْس َل َميْنَ َو دَ َم ْر أ َ ْعدَا َء َ‬
‫الدي َْن‬ ‫الديْنَ َو ْ‬ ‫ص َر َ‬ ‫ص ْر َم ْن نَ َ‬‫ص ْر َع َبادَكَ اْل ُم َو َح َديهةَ َوا ْن ُ‬ ‫الش َْركَ َواْل ُم ْش َر َكيْنَ َوا ْن ُ‬
‫س ْو َء اْل َفتْنَ َة َواْ َلم َحنَ َما َ‬
‫ظ َه َر َم ْن َها َو َما‬ ‫الزالَ َز َل َواْ َلم َحنَ َو ُ‬
‫عنها اْل َبالَ َء َواْ َلو َبا َء َو ه‬ ‫َوا ْع َل َك َل َماتَكَ َإلَى َي ْو َم َ‬
‫الدي َْن‪ .‬الل ُه هم ا ْدفَ ْع َ‬
‫سنَةً َوفَى اْ َ‬
‫آلخ َر َة‬ ‫ان اْل ُم ْس َل َميْنَ عآ همةً يَا َربه اْل َعالَ َميْنَ ‪َ .‬ربهنَا آتَنا َ فَى الدُّ ْن َيا َح َ‬‫سائَ َر اْلب ُْلدَ َ‬
‫صةً َو َ‬ ‫ع ْن َبلَ َدنَا اَ ْندُونَ ْي َسيها خآ ه‬
‫طنَ َ‬ ‫َب َ‬
‫اإن لَ ْم ت َ ْغ َف ْر لَنَا َوت َْر َح ْمنَا لَنَ ُك ْون هَن َمنَ اْلخَا َس َريْنَ ‪َ .‬ع َبادَهللاَ ! إَ هن هللاَ َيأ ْ ُم ُرنَا‬ ‫ظلَ ْمنَا ا َ ْنفُ َ‬
‫سنَا َو ْ‬ ‫ار‪َ .‬ربهنَا َ‬ ‫سنَةً َوقَنَا َ‬
‫عذَ َ‬
‫اب النه َ‬ ‫َح َ‬
‫ظ ُك ْم لَ َعله ُك ْم تَذَ هك ُر ْونَ َوا ْذ ُك ُروا هللاَ اْل َع َظي َْم‬
‫شآء َواْل ُم ْن َك َر َواْل َب ْغي َي َع ُ‬
‫ع َن اْلفَحْ َ‬ ‫بى َو َي ْن َهى َ‬‫ْتآء ذَي اْلقُ ْر َ‬‫ان َوإَي َ‬
‫س َ‬‫َباْل َع ْد َل َواْ َإلحْ َ‬
‫لى َن َع َم َه َي َز ْد ُك ْم َولَ َذ ْك ُر هللاَ أ َ ْك َب ْر‬
‫ع َ‬‫َي ْذ ُك ْر ُك ْم َوا ْش ُك ُر ْوهُ َ‬

Anda mungkin juga menyukai