Anda di halaman 1dari 9

AKUNTANSI BIAYA

RMK HARGA POKOK PROSES


KELOMPOK 2

Oleh :
Putu Agus Cahya Wira Putra (1607531097)
I Gst Ngurah Krisna Dwipayana (1607531081)
Ngakan Made Dwi Purawan (1607531089)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS UDAYANA
2017
Harga Pokok Proses

Karakteristik dan Tujuan Metode Harga Pokok Proses


Metode harga pokok proses (processing cost) adalah metode pengumpulan biaya
produksi melalui departemen produksi atau pusat pertanggungjawaban biaya, yang umumnya
diterapkan pada perusahaan yang menghasilkan produk atau massa. Contoh perusahaan yang
menggunakan metode harga pokok proses adalah:
· Memproduksi barang : pabrik tekstil, penyulingan minyak, pabrik baja, pabrik semen,
pabrik gula, pharmasi, radio, mesin cuci, TV, Kalkulator, mesin tik, dan sebagainya.
· Memproduksi jasa : tenaga listrik (PLN), gas kota, pemanasan (di negara dingin),
angkutan, dan sebagainya.
Karakteristik Metode Harga Pokok Proses
1. Produk yang dihasilkan merupakan produk standar
2. Produk yang dihasilkan dari bulan ke bulan adalah sama
3. Kegiatan produksi dimulai dengan diterbitkannya perintah produksi yang berisi
rencana produksi produk standar untuk jangka waktu tertentu

Contoh adalah perusahaan pupuk, proses produksi menghasilkan satu macam produk berupa
pupuk (organik/non organic) yang diukur dengan satuan zak yang beratnya standar 20kg.
Produk yang dihasilkan dari bulan ke bulan adalah sama.

PEMBEDA HARGA POKOK METODE HARGA POKOK


PESANAN PROSES
1. Pengumpulan Biaya Menurut pesanan Pedepatemen produksi per
Produksi periode akutansi
2. Perhitungan harga Total biaya dikeluarkan Biaya produksi dikeluarkan
pokok produksi per untuk pesanan tertentu dibagi selama periode tertentu
satuan dengan jumlah satuan produk dibagi dengan jumah satuan
yang dihasilkan dalam produk yang dihasilkan
pesananyang bersangkutan selama periode yang
bersangkutan. Perhitungan
dilakukan setia akhir periode
akuntansi
3. Penggolongan Biaya -Biaya produksi Pembedaan biaya produksi
Produksi harusdipisahkan menjadi langsung dan tidak langsung
biayaproduksi langsung dan sering tidak diperlukan,
tidaklangsung. terutama jika perusahaan
-Biaya produksi hanya menghasilkan satu
langsungdibebankan kepada macam produk( seperti
produkberdasar produk pupuk atau semen).
biaya sesungguhnya Karena harga pokok
-Biaya produksi persatuan produk dihitung
tidaklangsung dibebankan setiap akhir bulan, maka
padaproduk berdasar umumnya BOP dibebankan
tarif ditentukan dimuka kepada produk atas dasar
biaya yang sesungguhnya
terjadi
4. Unsur yang BOP terdiri atas BOP teridiri atas
digolongkan dalam 1. Biaya bahan 1. Biaya produksi selain
biaya Overhead penolong biaya bahan baku dan
Pabrik 2. Biaya tenaga kerja bahan penolong
tidak langsung dan 2. Biaya tenaga kerja
biaya produksi lain (langsung maupun
selain biaya bahan tidak langsung)
baku dan biaya BOP dibebankan
tenaga kerja langsung kepada produk
BOP dibebankan sebesar biaya yang
kepada produk atas sesunggunya terjadi
dasar tarif yang telah selama periode
ditentukan dimuka akuntansi tertentu

Perbedaan Karakterisik Metode Harga Pokok Proses dan Metode Harga Pokok
Pesanan

Karakteristik kedua metode tersebut berkaitan dengan karakteristik proses pengolahan


produknya, yaitu:
Perusahaan yang Perusahaan yang
berproduksi massa berproduksi atas dasar
pesanan
Proses pengolahan produk Terus menerus Terputus-putus
Produk yang dihasilkan Produk standar Tergantung spesifikasi
pemesanan
Produksi ditujukan untuk Mengisi persediaan Memenuhi pesanan
Contoh perusahaan Perusahaan kertas, semen, Perusahaan percetakan,
tekstil mebel, kontraktor

Manfaat Informasi Harga Pokok Produksi

Untuk manajemen manfaat informasi harga pokok produksi yang dihitung untuk jangka
waktu tertentu bagi perusahaan yang berproduksi massa yaitu:

1. Menentukan harga jual produk


2. Memantau realisasi biaya produksi
3. Menghitung laba atau rugi periodic
4. Menentukan harga pokok persediaan produk jadi dan produk dalam proses yang
disajikan dalam neraca

Manfaat Informasi Harga Pokok Produksi


Dalam perusahaan yang berproduksi massa, informasi harga pokok produksi yang
dihitung untuk jangka waktu tertentu bermanfaat bagi manajemen untuk :
1. Menentukan harga jual produk
Dalam penerapan harga jual produk, biaya produksi per unit merupakan salah satu
informasi yang dipertimbangkan di samping informasi biaya lain serta informasi nonbiaya.
Untuk menaksir biaya produksi yang akan dikeluarkan dalam memproduksi produk dalam
jangka waktu tertentu perlu dihitung unsur – unsur biaya berikut ini :

Taksiran biaya bahan baku xxx


Taksiran biaya tenaga kerja langsung xxx
Taksiran biaya overhead pabrik xxx +
Taksiran biaya produksi xxx

Kebijakan penetapan harga jual yang didasarkan pada biaya menggunakan formula
penetapan harga jual berikut ini :
Taksiran biaya produksi untuk jangka waktu tertentu xxx
Taksiran biaya nonproduksi untuk jangka waktu tertentu xxx +
Taksiran total biaya untuk jang waktu tertentu xxx
Jumlah produk yang dihasilkan untuk jangka waktu tertentu xxx :
Taksiran harga pokok produk per satuan xxx
Laba per unit produk yang diinginkan xxx +
Taksiran harga jual per unit yang dibebankan kepada pembeli xxx

2. Memantau realisasi biaya produksi


Jika rencana produksi untuk jangka waktu tertentu telah di putuskan untuk di
laksanakan , manajemen memerlukan informasi biaya produksi yang sesungguhnya
dikeluarkan di dalam pelakasanaan rencana produksi tersebut . Oleh karena itu , akuntasi
biaya diigunakan untuk mengumpulkan informasi biaya produksi yang di keluarkan dalam
jangka waktu tertentu untuk memantau apakah proses produksi mengkonsumsi total biaya
produksi sesuai dengan yang di perhitungkan sebelumnya . Perhitungan biaya produksi
sesungguhnya yang dikeluarkan untuk jangka waktu tertentu dilakukan dengan formula
berikut ini :
Biaya produksi sesungguhnya bulan .....
Biaya bahan baku sesungguhnya xxx
Biaya tenaga kerja sesungguhnya xxx
Biaya overhead pabrik sesungguh nya xxx +
Total biaya produksi sesungguhnya bulan Rpxx
3. Menghitung laba atau rugi bruto periode tertentu
Informasi laba atau rugi bruto periodek diperlukan untuk mengetahui kontribusi
produk dalam menutup biaya nonproduksi dan menghasilkan laba atau rugi . Oleh karena itu ,
metode harga pokok proses di gunakan oleh manajemen untuk mengumpulkan informasi
biaya produksi yang sesungguhnya dikeluarkan untuk periode tertentu guna untuk
menghasilkan informasi laba atau rugi bruto tiap priode . Laba atau rugi tiap periode di
hitung sebagai berikut :
Hasil penjualan Rpxx
Persediaan produk dalam proses awal Rpxx
Persediaan produk dalam proses awal Rpxx
Biaya Produksi :
Biaya bahan baku sesungguhnya Rpxx
Biaya TKL sesungguhnya Rpxx
Biaya overhead pabrik sesungguhnya Rpxx+
Total biaya produksi Rpxx +
Rpxx
Persediaan produk dalam proses akhir Rpxx -
Harga pokok produksi Rpxx +
Harga pokok produk yang tersedia untuk dijual Rpxx
Persediaan produk jadi akhir Rpxx –
Harga pokok produk yang di jual Rpxx
Laba bruto Rpxx

4. Menentukan harga pokok persediaan produk jadi dan produk dalam proses yang
disajikan dalam neraca
Pada saat manajemen dituntut untuk membuat pertanggungjawaban keuangan
periodik , manajemen harus menyajikan laporan keuangan berupa neraca dan laporan
labarugi . Didalam neraca , manajemen harus menyajikan harga pokok produk yang pada
tanggal neraca masih dalam proses . Untuk tujuan , tersebut manajemen perlu
menyelenggarakan catatan biaya tiap periode . Biaya produksi yang melekat pada produk jadi
yang belum laku di jual pada tanggal neraca di sajiakn dalam neraca sebagai harga pokok
persediaan produk jadi .
Metode Harga Pokok Proses
Metode harga pokok proses- tanpa memperhitungkan persediaan produk dalam proses
awal. Variasi contoh penggunaan metode harga pokok proses yang diuraikan dalam bab ini
mencakup:
a) Metode harga pokok proses yang diterapkan dalam perusahaan yang produksinya diolah
hanya melalui satu departemen produksi :
· Pengolahan produk melalui satu tahap (departemen), semua biaya dibebankan
berdasarkan biaya sesungguhnya.
· Pengolahan produk melalui satu tahap (departemen), biaya overhead pabrik (BOP)
dibebankan berdasarkan tarif yang ditentukan dimuka.
b) Metode harga pokok proses yang diterapkan dalam perusahaan yang produknya diolah
melalui lebih dari satu departemen produksi :
· Pengolahan produk melalui beberapa tahap (departemen), produk selesai pada
departemen tertentu langsung dipindah ke departemen berikutnya.
· Pengolahan produk melalui beberapa tahap (departemen), produk selesai dari
departemen permulaan dimasukkan ke gudang produk selesai, dimana sebagian akan diproses
didalam departemen lanjutan dan sebagian langsung dijual.
Prosedur Akuntansi Biaya Pada Metode Harga Pokok Proses
Prosedur dalam rangka menentukan harga pokok produk pada metode harga pokok
proses adalah sebagai berikut :
a) Mengumpulkan data produksi dalam periode tertentu untuk menyusun laporan produksi
ekuivalen dalam rangka menghitung harga pokok satuan,
b) Mengumpulkan biaya bahan, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik periode
tertentu. Apabila prodk diproses melalui beberapa departemen elemen biaya tersebut
dikumpulkan untuk setiap departemen,
c) Menghitung harga pokok satuan setiap elemen biaya, yaitu jumlah elemen biaya tertentu
dibagi produksi ekuivalen dari elemen biaya yang bersangkutan,
d) Menghitung harha pokok produk selesai yang dipindahkan ke gudang atau ke departemen
berikutnya dan menghitung harga pokok produk dalam proses akhir.
Pengaruh Dari Otomatisasi
Struktur biaya akan berubah apabila terjadi otomatisasi dalam lingkungan manufaktur.
Dengan otomatisasi yang dilakukan secara menyeluruh dalam segala aspek kegiatan pabrik
maka biaya tenaga kerja langsung akan menurun dan biaya ini menjadi bagian yang tidak
berarti dalam jumlah produksi. Sebaliknya biaya overhead pabrik meningkat dengan adanya
otomatisasi.
Laporan Biaya Produksi
Media yang dipakai dalam menghitung atau menentukan harga pokok produk adalah
Laporan Harga Pokok Produksi yang memuat informasi sebagai berikut :
a) Laporan produksi
Bagian laporan ini menunjukkan :
· Informasi jumlah produk yang diolah, baik dari produk dalam proses awal, produk yang
baru dimasukkan atau diterima dari departemen sebelumnya, maupun tambahan produk pada
departemen lanjutan akibat adanya tambahan kalau ada.
· Informasi jejak produk yang diolah, meliputi produk selesai yang dimasukkan ke gudang
atau dipindahkan ke departemen lanjutan, produk yang masih dalama proses akhir, produk
hilang, produk rusak, produk cacat kalau ada.
b) Biaya yang dibebankan
Bagian laporan ini menunjukkan informasi tentang :
· Jumlah biaya yang dibebankan, meliputi harga pokok produk dalam proses awal kalau
ada, harga pokok yang diterima dari departemen sebelumnya untuk departemen lanjutan, dan
elemen biaya yang ditambahkan pada tahap pengolahan produk yang bersangkutan.
· Tingkat peoduksi ekuivalen yang dihitung dari laporan produksi, informasi ini berguna
untuk menghitung harga pokok satuan.
· Harga pokok satuan untuk setiap elemen biaya yang dibebankan pada tahap pengolahan
produk atau departemen yang bersangkutan.
c) Perhitungan harga pokok
Bagian laporan ini memberikan informasi tentang jejak biaya yang dibebankan, menunjukkan
berapa biaya yang diserap oleh harga pokok produk selesai maupun produk dalam proses
pada akhir periode dan sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA

Dr. R. A. Supriyono,S.U.,Ak., 2011, Akkuntansi Biaya: Pengumpulan Biaya dan penentuan


Harga Pokok Edisi 2, Yogyakarta: BPFE

Muyadi, 2009, Akuntansi Biaya Edisi 5, Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen
YKPN

(http://idamuhlida.blogspot.co.id/2017/03/akuntansi-biaya-tentang-metode-harga.html)
Diakses pada 03 Oktober 2017

(http://widhikn.blogspot.co.id/2017/02/harga-pokok-proses-pengantar.html)

Diakses pada 03 Oktober 2017

Anda mungkin juga menyukai