Oleh :
Putu Agus Cahya Wira Putra (1607531097)
I Gst Ngurah Krisna Dwipayana (1607531081)
Ngakan Made Dwi Purawan (1607531089)
Contoh adalah perusahaan pupuk, proses produksi menghasilkan satu macam produk berupa
pupuk (organik/non organic) yang diukur dengan satuan zak yang beratnya standar 20kg.
Produk yang dihasilkan dari bulan ke bulan adalah sama.
Perbedaan Karakterisik Metode Harga Pokok Proses dan Metode Harga Pokok
Pesanan
Untuk manajemen manfaat informasi harga pokok produksi yang dihitung untuk jangka
waktu tertentu bagi perusahaan yang berproduksi massa yaitu:
Kebijakan penetapan harga jual yang didasarkan pada biaya menggunakan formula
penetapan harga jual berikut ini :
Taksiran biaya produksi untuk jangka waktu tertentu xxx
Taksiran biaya nonproduksi untuk jangka waktu tertentu xxx +
Taksiran total biaya untuk jang waktu tertentu xxx
Jumlah produk yang dihasilkan untuk jangka waktu tertentu xxx :
Taksiran harga pokok produk per satuan xxx
Laba per unit produk yang diinginkan xxx +
Taksiran harga jual per unit yang dibebankan kepada pembeli xxx
4. Menentukan harga pokok persediaan produk jadi dan produk dalam proses yang
disajikan dalam neraca
Pada saat manajemen dituntut untuk membuat pertanggungjawaban keuangan
periodik , manajemen harus menyajikan laporan keuangan berupa neraca dan laporan
labarugi . Didalam neraca , manajemen harus menyajikan harga pokok produk yang pada
tanggal neraca masih dalam proses . Untuk tujuan , tersebut manajemen perlu
menyelenggarakan catatan biaya tiap periode . Biaya produksi yang melekat pada produk jadi
yang belum laku di jual pada tanggal neraca di sajiakn dalam neraca sebagai harga pokok
persediaan produk jadi .
Metode Harga Pokok Proses
Metode harga pokok proses- tanpa memperhitungkan persediaan produk dalam proses
awal. Variasi contoh penggunaan metode harga pokok proses yang diuraikan dalam bab ini
mencakup:
a) Metode harga pokok proses yang diterapkan dalam perusahaan yang produksinya diolah
hanya melalui satu departemen produksi :
· Pengolahan produk melalui satu tahap (departemen), semua biaya dibebankan
berdasarkan biaya sesungguhnya.
· Pengolahan produk melalui satu tahap (departemen), biaya overhead pabrik (BOP)
dibebankan berdasarkan tarif yang ditentukan dimuka.
b) Metode harga pokok proses yang diterapkan dalam perusahaan yang produknya diolah
melalui lebih dari satu departemen produksi :
· Pengolahan produk melalui beberapa tahap (departemen), produk selesai pada
departemen tertentu langsung dipindah ke departemen berikutnya.
· Pengolahan produk melalui beberapa tahap (departemen), produk selesai dari
departemen permulaan dimasukkan ke gudang produk selesai, dimana sebagian akan diproses
didalam departemen lanjutan dan sebagian langsung dijual.
Prosedur Akuntansi Biaya Pada Metode Harga Pokok Proses
Prosedur dalam rangka menentukan harga pokok produk pada metode harga pokok
proses adalah sebagai berikut :
a) Mengumpulkan data produksi dalam periode tertentu untuk menyusun laporan produksi
ekuivalen dalam rangka menghitung harga pokok satuan,
b) Mengumpulkan biaya bahan, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik periode
tertentu. Apabila prodk diproses melalui beberapa departemen elemen biaya tersebut
dikumpulkan untuk setiap departemen,
c) Menghitung harga pokok satuan setiap elemen biaya, yaitu jumlah elemen biaya tertentu
dibagi produksi ekuivalen dari elemen biaya yang bersangkutan,
d) Menghitung harha pokok produk selesai yang dipindahkan ke gudang atau ke departemen
berikutnya dan menghitung harga pokok produk dalam proses akhir.
Pengaruh Dari Otomatisasi
Struktur biaya akan berubah apabila terjadi otomatisasi dalam lingkungan manufaktur.
Dengan otomatisasi yang dilakukan secara menyeluruh dalam segala aspek kegiatan pabrik
maka biaya tenaga kerja langsung akan menurun dan biaya ini menjadi bagian yang tidak
berarti dalam jumlah produksi. Sebaliknya biaya overhead pabrik meningkat dengan adanya
otomatisasi.
Laporan Biaya Produksi
Media yang dipakai dalam menghitung atau menentukan harga pokok produk adalah
Laporan Harga Pokok Produksi yang memuat informasi sebagai berikut :
a) Laporan produksi
Bagian laporan ini menunjukkan :
· Informasi jumlah produk yang diolah, baik dari produk dalam proses awal, produk yang
baru dimasukkan atau diterima dari departemen sebelumnya, maupun tambahan produk pada
departemen lanjutan akibat adanya tambahan kalau ada.
· Informasi jejak produk yang diolah, meliputi produk selesai yang dimasukkan ke gudang
atau dipindahkan ke departemen lanjutan, produk yang masih dalama proses akhir, produk
hilang, produk rusak, produk cacat kalau ada.
b) Biaya yang dibebankan
Bagian laporan ini menunjukkan informasi tentang :
· Jumlah biaya yang dibebankan, meliputi harga pokok produk dalam proses awal kalau
ada, harga pokok yang diterima dari departemen sebelumnya untuk departemen lanjutan, dan
elemen biaya yang ditambahkan pada tahap pengolahan produk yang bersangkutan.
· Tingkat peoduksi ekuivalen yang dihitung dari laporan produksi, informasi ini berguna
untuk menghitung harga pokok satuan.
· Harga pokok satuan untuk setiap elemen biaya yang dibebankan pada tahap pengolahan
produk atau departemen yang bersangkutan.
c) Perhitungan harga pokok
Bagian laporan ini memberikan informasi tentang jejak biaya yang dibebankan, menunjukkan
berapa biaya yang diserap oleh harga pokok produk selesai maupun produk dalam proses
pada akhir periode dan sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA
Muyadi, 2009, Akuntansi Biaya Edisi 5, Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen
YKPN
(http://idamuhlida.blogspot.co.id/2017/03/akuntansi-biaya-tentang-metode-harga.html)
Diakses pada 03 Oktober 2017
(http://widhikn.blogspot.co.id/2017/02/harga-pokok-proses-pengantar.html)