Anda di halaman 1dari 13

No Prosedur Fraksi Hasil Pengamatan Kesimpulan

1. Klorida (Cl-) 2NaCl (aq) +H2SO4(aq)→Na2SO4(s)↓+2HCl(aq) NaCl(bening) + Klorida akan terurai banyak dalam keadaan dingin.
a . Tambahlah Asam sulfat pekat (hati- 2Na++2Cl-+2H++SO42-→Na2SO4+2H++2Cl- H2SO4(bening)→ larutan bening Penguraian sempurna pada pemanasan yang disertai
hati) di atas Natrium klorida padat 2HCl(aq)+H2SO4(aq)→Cl2(g)↑+SO2(g)↑+2H2O(I) dan ada gelembung gas dengan pelepasan hydrogen klorida yang
menghasilkan bau dan asap putih.
(Vogel 349)

b . Tambahlah larutan Perak nitrat NaCl(aq)+AgNO3(aq)→NaNO3(aq)+AgCl(s)↓ AgNO3(bening) + NaCl(bening) Terbentuk endapan AgCl putih tidak larut dalam air
kedalam larutan Natrium klorida Na++Cl-+Ag++NO3-→Na++NO3-+AgCl↓ + NH4OH(bening)→Larutan dan asam nitrat encer ,tetapi larut dalam larutan
kemudian tambahlah larutan Amonium AgCl(s)↓+2NH4OH(aq)→[Ag(NH3)2]Cl(aq)+2H2O(I) putih susu ammonia encer ,kalium sianida dan tiosulfat. (Vogel
hidroksida sampai berlebihan 346)

c . Tambahlah 2 ml Kloroform di atas


Kalium permanganat kocok kuat –kuat 10NaCl(aq)+8H2SO4(aq)+2KMnO4(aq)→K2SO4(s)↓+ KMnO4(ungu) + CHCl3(bening) Gas Cl2 yang dikeluarkan akan lebih sempurna jika
dan diamkan sebentar tambah Asam 2MnSO4(aq)+5NaSO4(aq)+8H2O(I)+5Cl2(g)↑ + H2SO4(bening)→ada 2 lapisan larutan dipanaskan . Pelepasan kalor dapat
sulfat :atas berwarna ungu dan bawah diidentifikasi dari bau yang menyesakkan dan
berwarna bening warna hijau kekuningan .
(Vogel 346)

2 Bromida (Br-) 2KBr(aq) + H2SO4(aq) ---- > K2SO4(aq) + 2HBr(aq) KBr (bening) + H2SO4(bening) Terbentuk larutan coklat kemerahan kemudian uap
a.Tambahlah asam sulfat pekat (hati 2HBr(aq) + H2SO4(aq) ---- > Br2(g) +SO2(g) + → Larutan bening brom menyertai hidrogen bromida yang dilepas
hati) kedalam larutan kalium bromida 2H2O(l) (Vogel 348)
2KBr(aq) + 2H2SO4(aq) ---- > K2SO4(aq) + Br2(g) +
SO2(g) + 2H2O(l)

b.Tambahlah larutan asam nitrat pekat KBr(aq) + HNO3(aq) ---- > HBr(s) + KNO3(aq) KBr(bening) + HNO3(bening) + Terbentuk endapan berwarna kuning pucat yang
kedalam larutan kalium bromida K+ + Br- + H+ +NO3 - ---- > HBr(s) + K+ + NO3 – NH4OH(bening) → Larutan sangat sedikit dalam amonia encer (Vogel 384)
kemudian tambahlah larutan amonium HBr(s) + 2NH4OH(aq) ---- > [H(NH3)2]Br(aq) + bening
hidroksida sampai berlebihan 2H2O(l)

c.Tambahkan 2 ml kloroform kedalam KBr(aq) + Cl2(aq) ---- > 2KCl(aq) + Br2(g) Tidak dilakukan Penambahan reagensia ini kepada larutan bromida
larutan kalium bromida dan tambahkan K + + Br- + 2Cl- ---- > 2K + + 2Cl- +2Br- akan melepaskan brom bebas yang berwarna merah
larutan klor jingga (Vogel 349)

3. Iodida (I-)
a.Tambahkan asam sulfat pekat (hati 2Kl (aq)+ H2SO4(aq) ---- > K2SO4(aq) + 2HI (g) Kl(kuning) + H2SO4(bening)→ H2SO4 dengan ionida akan dilepaskan. Pada
hati) diatas kalium ionida 2k+ + 2I- + 2H+ + SO4 2----- >2k+ + SO42- +2HI gel coklat kehitaman pemanasan uap lembayung dilepaskan yang
2HI(g) )+ H2SO4(aq) ---- > I2(g) + SO2(g) + 2H2O(l) menghasilkan asap putih. (Vogel 351)

b.Tambahkan lautan asam nitrat kedalam Kl (aq)+ HNO3(aq) ---- > KNO3(aq) + HI(s) Kl(kuning) + HNO3(bening) + Terbentuk endapan kuning sedikit larut dalam
larutan kalium ionida, kemundian HI(s) + 2NH4OH ---- >[H(NH3)2 ] (aq) + 2H2O(l) NH4OH(bening)→ larutan larutan amonium hidroksida berlebihan, mudah
tambahanlah larutan amonium kuning muda bening larut dalam larutan kalium sianida dan natrium
hidroksida sampai berlebihan tiosulfat (Vogel 351)

4. Timbal Nitrat (Pb 2+)


a. Tambahlah larutan asam klorida 4 M Pb(NO3)2(aq)+ 2HCl(aq) PbNO3(aq)(bening)+ HCl Endapan PbCl2 mudah larut dalam air panas dan
kedalam larutan timbal (II) PbCl2(s) + 2HNO3(aq) (aq)(bening)ketika mendidih, mengendap lagi jika dingin
nitrat.didihkan campuran diatas api larutannya tetap bening dan ( Vogel: 207)
dan kemudian amati campuran Pb2+ + 2NO3- + 2H+ + 2Cl- setelah dingin tetap bening dan
setelah dingin. Pb2+ +2Cl- + 2H+ + 2HNO3- terlihat endapan putih yaitu
PbCl2

b. Tambahlah larutan kalium kromat Pb(NO3)2(aq) + K2CrO4(aq) PbNO3(aq)(bening)+ K2CrO4(aq) (aq)( Setelah penambahan asam nitrat, maka endapan
kedalam larutan timbal (II) nitrat dan PbCrO4(aq) + 2KNO3(aq) bening) akan menghasilkan larutan kuning PbCrO4akan dilarutkan kembali dan hal ini
kemudian tambahkan larutan asam berwarna kuning dan merupakan reaksi reversible.
nitrat 4 M. 2PbCrO4(s) + 2HNO3(aq) menghasilkan endapan berwarna (Vogel:208)
Pb(NO3)2(aq) + K2CrO7(aq) + H2O(aq) kuning. Setelah selesai ditambah
HNO3, endapan yang terbentuk
akan larut kembali.

c. Tambahkanlah asam sulfat kedalam Pb(NO3)2(aq) + 2H2SO4(aq) PbNO3(aq)(bening) + H2SO4(aq) Timbal (II) Nitrat direaksikan dengan asam sulfat
larutan timbal (II) nitrat. PbSO4(s) + 2HNO3(aq) (aq)(bening)menghasilakan larutan akan membentuk endapan PbSO4berwarna putih.
berwarna bening dengan Endapan ini tak larut dalam regensia yang
Pb2+ + 2NO3- + 2H+ + SO42- endapan yangberwarna putih berlebihan.
Pb2++ SO42-+ 2H+ + 2NO3- yaitu endapan timbal (II) Sulfat (vogel:209)

d. Tambahkanlah larutan kalium iodida Pb(NO3)2(aq) + 2KI(aq) PbNO3(aq)(bening) + KI (aq) (aq)(bening) Timbal (II) Nitrat direaksikan dengan kalium iodida
kedalam larutan timbal (II) nitrat PbI2(s) + 2KNO3(aq) menghasilkan larutan yang akan membentuk endapan timbal iodida berwarna
berwarna bening dengan kuning keemasan. Endapan dapat sedikit larut
Pb2+ + 2NO3- + 2K+ + 2I- endapan dalam air mendidih dan memisah lagi setelah
Pb2++ 2I- + 2K+ + 2NO3- yang berwarna kuning yang dingin.
merupakan endapan PbI2 . (Vogel:209)

5. Bismut (BI3+)
a.Tambahkan larutan natrium karbonat 2Bi(NO3)3(aq)+ 3Na2CO3(aq) Bi(CO3)3(s) + 6 Setelah di panaskan, campuran Natrium karbonat bereaksi dngan bismut nitrat akan
ke dalam larutan Bismut nitrat dan NaNO3(aq) natrium karbonat (bening) dan membentuk endapan putih Bi2(CO3)3 setelah
kemudian didihkan campuran di atas api. bismut nitrat (bening) bewarna dipanaskan.
2 Bi3+ + 6 NO3- + 6 Na+ + 3 CO32-2 Bi3+ + 3 CO32 + bening dan terdapat endapan (Vogel: 226)
6 Na+ + 6 NO3- putih yang merupakan bismut
karbonat.
b.Tambahkan larutan natrium hidroksida
ke dalam larutan bismut nitrat dan Bi(NO3)3(aq) + 3 NaOH(aq) Bi(OH)3(s) + 3 Bi(NO3)3(aq)(bening) + Endapan Bi(OH)3 hanya sedikit sekali larutan dalam
kemudian didihkan campuran di atas api. NaNO3(aq) NaOH(aq)(bening) menghasilkan regensia berlebihan dalam lautan dingin.
larutan bening dan setelah di (Vogel: 226)
Bi3+ + 3 NO3- + 3 Na+ + 3 OH- Bi3+ + 3 OH- + 3 didihkan tampak endapan
Na+ + 3 NO3- Bi(OH)3 berwarna putih.

c.Masukan logam seng ke dalam larutan 2 Bi(NO3)3(aq) + 3 K2CrO7(aq) Bi(NO3)3(aq)(bening) + Zn(s)(abu2) Zn dan Cu jika di reaksikan dengan Bi(NO3)3akan
Bismut Nitrat dan ulangi percobaan ini Bi2(Cr2O7)3(s) + 6 KNO3(aq) akan menghasilkan larutan mereduksi ion bismuth (III) menjadi logamnya.
dengan logam tembaga. Zn(NO3)2(aq)bening dan endapan (Vogel: 227)
bismuth bewarna abu2

Bi(NO3)3(aq) + 3 Cu(s) 2 Bi(s) + 3 Cu(NO3)2(aq) Bi(NO3)3(aq)(bening) + Cu(s)(kuning


keemasan)akan menghasilkan
larutan Cu(NO3)2bening dan
endapan bismuth bewarna putih.

d.Tambahlah larutan kalium bikromat 2 Bi(NO3)3(aq)+ 3 K2CrO7(aq) Bi2(Cr2O7)3(s)+ 6 Bi(NO3)3(aq)(bening) + Endapan kuning bismuth kromat merupakan reaksi
agak berlebihan ke dalam larutan KNO3(aq) K2CrO7(aq)(orange) akan pengendapan dari Bi2(Cr2O7)3.
bismuth nitrat. menghasilkan larutan bewarna (vogel: 226)
kuning dengan endapan
Bi2(Cr2O7)3(s)bewarna kuning

6. Tembaga II (Cu2+)
a.Tambahlah larutan natrium hidroksida CuSO4(aq) + 2 NaOH(aq) Cu(OH)2(s) + Na2SO4 CuSO4(aq) (bening) + NaOH(aq) Penambahan NaOH ke dalam CuSO4 akan
ke dalam larutan tembaga (II) sulfat. (bening) menghasilkan larutan terbentuklarutanbiru dan endapan biru Cu(OH)2
Ulangi percobaan ini sekali lagi tetapi yang berwarna biru keruh dan (Vogel: 231)
sebelum di ditambah natrium hidroksida terdapat endapan biru Cu(OH)2
tambah dulu larutan asam tatrat.
CuSO4 (aq) + H2C4H6 (aq)  H2SO4 (aq)+ 2H2O (aq) CuSO4 (aq) (bening) + H2C4H6(aq)
+ Cu(Na2(COOCHO)2)(aq) (bening) + NaOH(aq) (bening) Merupakan reaksi pengendapan Cu(OH)2 yang
menghasilkan larutan berwarna berwarna biru biola ditambah asam tatrat yang
biru merupakan reaksi pembentukan senyawa yang
berwarna biru Cu(Na2(COOCHO)2).
CuSO 4(aq) + 3NH4OH(aq)  (Cu(NH3)4SO 4 CuSO 4 (aq) (bening) +
b.Tambahlah larutan amonium (aq) + 4 H2O (aq) NH4OH (aq) (bening) Jika larutan CuSO4 mengandung garam amonium,
hidroksida tetes demib tetes ke dalam menghasilkan larutan berwarna pengendapan tak terjadi sama sekali, tetapi warna
larutan tembaga (II) sulfat sampai bening kebiruan dengan biru langsung terbentuk.
berlebih. endapan biru muda keruh. Vogel: 231)

2 CuSO4(aq) + 5 KI(aq)  2 CuI (s) + 2K2SO4(aq) CuSO4 (aq) (bening) + KI (aq)


c.Tambahlah larutan kalium iodida ke + KI 3(aq) (bening) enghasilakn larutan Kalium iodida mengendapkan tembaga (II) iodida
dalam larutan tembaga (II) sulfat dan berwarna kuning yang putih, tetapi larutannya berwarna coklat tua
kemudian tambahlah larutan natrium KI 3(aq) + 2Na2S2O3(aq)  2NaI (s) + KI(aq) + kecoklatan,setelah ditambahkan karena terbentuknya ion-ion tri-iodida. Dengan
thiosulfat tetes demi tetes. Na2S4O6(aq) Na2S2O3 (aq) (bening) menambahkan Na2S2O3 berlebihan kepada
nerlebihan larutan berwarna larutan, ion tri-iodida direduksi menjadi ion iodida
kuning kecoklatan dan terdapat yang tak berwarna dan berwarna putih dari endapan
endapan coklat. menjadi terlihat.

7. Nitrat (NO3)
a. Masukkanlah kedalam tabung reaksi 2NaNO3 (aq) + 8FeSO (aq) + (4H2SO4 (aq) NaNO3 bening + H2SO4 Uji ini disebut uji cincin coklat. Cincin coklat ini
sebanyak 1 ml larutan natrium Nitrat Na2SO4 (aq) + 4H2 (aq) bening + FeSO4 kuning disebabkan oleh pembentukan ion kompleks.
dan tambahkan sama banyak larutan kuning bening Setelah dikocok dan dipanaskan warna coklat hilang
asamsulfat pekat (hati-hati). Kocok 3Fe2(SO4)3 (aq) + 2Fe(NO)SO4 (aq) > NO dilepaskan dan ditinggalkan larutan ion Fe
dan dinginkan, cobalah tuangi larutan 2NaNO3 (aq) + H2SO4 (aq) 2HNO3 (aq) + Na2SO4 yang kuning. (vogel : 356)
besi (III) Sulfat (aq)

b. Tambahlah asam sulfat pekat (hati- 2HNO3 (aq) + H2O (aq) + 2NO (g) + 3On
hati) kedalam larutan Natrium Nitrat 2NaNO3 (aq) + H2SO4 (aq) → 2HNO3 (aq) + NaNO3 bening + H2SO4 bening Terdapat uap NO yang coklat kemerahan disertai
dan didihkan campurkan di atas api. Na2SO4 (aq) → larutan berwarna bening uap asam nitrat yang berbau menusuk dan berasap
dalaaam udara. (vogel : 356)

c. Masukkan ke dalam satu tabung reaksi 2HNO3 (aq) → H2O (aq) + 2NO (g) + 3On NaNO3 bening + H2SO4 bening Uji ini disebut uji cincin biru dimana akan terbentuk
larutan Natrium Nitrat dan 2 ml + Diphenil amil coklat → cincin biru pada zona persentuhan antara 2 lapisan.
dipehnil amin. Kemudian mulut terdapat 3 lapisan endapan gel
tabung reaksi masukkan kira-kira 3 berwarrna coklat, ditengah
tetas asam sulfat pekat. larutan biru kehitaman dan
diatas berwarna ungu.

8. Sulfida (S2-)
Tambahlah larutan asam sulfat kedalam Na2S (aq) + H2SO4 (aq) → Na2SO4 (aq) + H2S (aq) Na2S bening + H2SO4 bening + Endapan yang terdapat pada kertas saring adalah
larutan Natrium sulfide kemudian mulut Pb(CH3COO)2 bening → endapan PbS. Gas H2S yang dibebaskan bias
tabung reaksi ditutup dengan kertas H2S (aq) + Pb(CH3COO)2 → PbS (aq) + larutan putih susu dan kertas
saring yang telah ditetesi dengan larutan saring berubah menjadi coklat diidentifikasikan dengan dengan baunya khas.
2CH3COOH (aq)
Timbal (II) asetat.. dan tidak ada endapan. Endapan PbS berwarna hitam.

9. Sulfit (SO32-)
a. Tambahlah pang sedikit bubuk Na2SO3 (aq) + S(s) → Na2S2O3 (aq) Tidak dilakukan Dengan penambahan asam encer pada
belerang kedalam larutan Natrium pencampuran SO4 atau SO3, sulfide dibebaskan dari
Sulfit dan didihkan sulfat atau sulfit dan belerang akan menguap (vogel
: 444)
b. Tambahkan tetes demi tetes sambil Na2SO3 (aq) + I2 (aq) + H2O (aq) → Na2SO4 (aq) + Na2SO3 bening + I2 kuning → Larutan I2 mudah larut dalam natrium sulfide dan
diaduk pelan-pelan larutan iodium 2HI menghasilkan larutan coklat enyebabkan adanya perubhan warna yang
kedalam larutan natrium sulfit. bening dibabaskan oleh redukdi oksidator (vogel : 415)

10. Sulfat (SO42-)


Tambahlah larutan Barium Nitrat Ba(NO3)2 (aq) + Na2SO4 (aq) → BaSO4 (s) ↓ 2NaNO3 Na2SO4 (bening) + Ba(NO3)2 Penambahan BaSO4 menghasilkan endapan putih
kedalam larutan Natrium Sulfat dan (aq) (bening) → menghasilkan dan larutannya keruh yang tak larut dalam asam
cobalah endapan ini dengan penambahan BaSO4 (s) ↓ + 2HCl (aq) → BaCl2 (aq) + H2SO4 (aq) larutan bening dan ada endapan klorida encer panas dan dalam asam nitrat encer,
segala asam-asam mineral dan asam- putih . tetapi larut dalam HCl pekat yang mendidih .
asam organik . Ba2+ + SO2- + 2H+ + Cl- → Ba2+ + Cl2- + 2H+ + BaSO4 ↓ + 2HCl (bening) → (Vogel : 369)
SO42- menghasilkan larutan putih
keruh dan ada endapan putih.
BaSO4 ↓ + HCOOH (bening) →
menghasilkan larutan putih
keruh dan ada endapan putih.

11. Thiosulfat (S2O32-)


a. Tambahlah larutan asam sulfat Na2S2O3 (aq) + H2SO4 (aq) → H2S2O3 (aq) + Na2SO4 (aq) Na2S2O3 (bening) + H2SO4 Larutan Thiosulfat yang diasamkan akan keruh
kedalam larutan natrium thiosulfat (bening) → menghasilkan karena pemanasan / pemisahan belerang dan dalam
kocok pelan-pelan dan cobalah cium Na2S2O3 (aq) + H2SO4 (aq) → SO2 ↑ + S↓+ H2O + larutan putih keruh . larutan akan terbentuk H2S2O3 . Dengan dikocok
gas yang keluar. Na2SO4 (aq) dan memanaskan belerang dioksida akan dilepaskan
yang dapat diidentifikasikan dari baunya .
2Na+ + S2O32- + 2H+ + SO42- → SO2 ↑ + S↓ + H2O + (vogel : 325)
2Na+ + SO42-

b. Tambahlah tetes demi tetes larutan Na2S2O3 (aq) + I2 (aq) → Na2S4O6 (aq) + Na2S2O3 (bening) + I2 (kuning Larutan iod yang direaksikan dengan Natrium
iodium kedalam larutan natrium 2NaI (aq) kecoklatan) → menghasilkan Thiosulfat akan membentuk larutan tetrationat yang
thiosulfat 4Na+ + 2S2O32- + I2- → 2Na+ + 2I- + 2Na+ + S4O62- larutan bening dan tidak ada tidak berwarna.
endapan (vogel : 350)

12. Karbonat (CO32-)


Penambahan asam sulfat encer kepada larutan
Tambahlah larutan asam sulfat ke dalam Na2CO3(aq) + H2SO4(aq) → CO2(g) ↑ + H2O(l) + Tidak dilakukan
natrium karbonat yang dingin yak menimbulkan
larutan natrium karbonat Na2SO4(aq)
pengendapan sedangkan endapan putih natrium
karbonat terbentuk dengan karbonat normal (vogel :
317)
2Na+ + CO32- + 2H+ + SO42- → CO2 ↑ + H2O(l) +
2Na+ + SO42-
13. Arsenit (AsO33-) 𝐻𝐶𝑙
Na3AsO3(aq) + I2(aq) + H2O(l) → Na3AsO4(aq) + Na3As2O3 ( bening) + HCl Dengan adanya larutan iodium, iod menghasilkan
a. Tambahkan larutan iodium tetes demi 2HI(aq) (bening) ion arsenit sambil kehilangan warna reaksi tersebut
tetes ke dalam larutan natrium arsenit dapat balik dan mencapai kesetimbangan. Jika ion
yang telah diasamkan dengan asam 3 Na+ + AsO33- + I2(aq) + H2O(l) → 3 Na+ + AsO43- +  menghasilkan larutan bening hidrogen terbentuk dalam reaksi itu dihilangkan
klorida. 2 H+ + 2 I- + I2 (kuning tua) dengan NaHCO3 sebagai buffer
 Menghasilkan larutan (Vogel 2 : hal 239)
𝐻𝐶𝑙 bewarna kuning tua dan
AsO33- + I2(aq) + H2O(l) → AsO43- + 2 H+ + 2 I- tidak terdapat endapan

14. Arsenat (AsO43-) 𝐶𝐻𝐶𝑙 Tidak dilakukan Dengan adanya HCl padat, ion akan diendapkan
Na3AsO4(aq) + 3 HCl(aq) → NaCl(aq) + H3AsO4(aq)
a. Tambahkan 2 ml kloroform ke dalam dengan mengocok campuran dan kloroform. Zat
larutan natrium arsenit dan kemudian yang terakhir ini akan diwarnai ungu oleh iod.
H3AsO4(aq) + 2 KI(aq) + 5 HCl(aq)  AsCl3(aq) +
tambahlah asam klorida pekat, kocok Reaksi reversible. Sejumlah besar asam harus ada
KCl(aq) + 4 H2O(l) + I2(aq)
kuat dan diamkan sebentar tambahkan agar reaksi ini berlangsung sampai selesai.
larutan kalium iodide. (Vogel 1 : Hal 42)
Na3AsO4(aq) + 8 HCl(aq) + 2 KI(aq)  3 NaCl(aq) +
AsCl3(aq) + 2 KCl(aq) + 4 H2O(l) + I2(aq)

3 Na+ + AsO43- + 8 H+ + 8Cl- + 2K+ + 2I-  3Na+ +


3 Cl- + As3+ + 3 Cl- + 2K+ + 2 Cl- + 4H2O + I2(aq)

15. Kromat (CrO42-) 2 K2CrO4(aq) + H2SO4(aq)  K2Cr2O7(aq) + K2SO4(aq) 2K2CrO4 (kuning) + H2SO4 Dengan adanya H2SO4, klorida terurai banyak
a. Tambahlah asam sulfat pekat (hati- + H2O(l) (bening) dalam keadaan dingin. Pada penguraiannya khromat
hati) ke dalam larutan kalium kromat. akan menghasilkan larutan berwarna kkuning.
4K+ + 2CrO42- + 2H+ + SO42-  2K+ + Cr2O72- +  Menghasilkan larutan (Vogel 2 : hal 384)
2K+ + SO42- + H2O(l) berwarna orange dan tidak
ada endapan
2CrO4 + 2H + SO4  Cr2O7 + H2O(l) + SO4
2- + 2- 2- 2-

16. Dikromat (Cr2O72-)


a.Tambahkanlah larutan natrium K2CrO7(aq) + 2NaOH(aq) → Na2CrO4(aq) + K2CrO4(aq) K2CrO7 (kuning) + 2NaOH Perubahan dibalikkan oleh alkali yaitu ion-ion
hidroksida kedalam larutan kalium + H2O(l) (bening) → menghasilkan hidroksil (OH-). Larutan yang dihasilakn berwarna
dikhromat larutan berwarna kuning terang kuning muda Na2CrO4 dan K2CrO4 yang dapat larut
2K + Cr2O72- + 2Na+ + 2OH- → 2Na+ +
+ 2-
CrO4 + dalam air (vogel 2 : hal 384)
2K+ + CrO4 2- + H2O(l)
2OH- + Cr2O72- →H2O(l) + 2CrO42-

b.Tambahlah tetes demi tetes larutan K2Cr2O7(aq) + H2SO4(aq) → K2SO4(aq) + 2 CrO3(aq) + K2CrO7 (kuning) + KI(kuning) Kalium iodida dengan adanya asam mineral encer
kalium iodida ke dalam larutan dikromat H2O(l) + lar. Kanji dapat dipakai sebagai zat pelarut. Warna larutan
dan kemudian tambahlah larutan kanji. → menghasikan larutan menjadi coklat atau kebiruan sesuai dengan
2 CrO3(aq) + 6 KI(aq) + 6 H2SO4(aq) → Cr2(SO4)(aq) + berwarna kuning dan endapan benyaknya iod-iod dan kromium (III) yang
6 H2O(l) + 3 I2(aq) + 3 K2SO4(aq) coklat terbentuk (Vogel 2 : hal 387)

K2Cr2O7(aq) + 7 H2SO4(aq) + KI(aq) → 4 K2SO4(aq) +


Cr2(SO4)3(aq) + H2O(l)

2 K+ + CrO72- + 14 H+ + 7 SO42- + 6 K+ + 6 I- →
8 K+ + 4 SO42- + 3 I2(aq) + Cr2(SO4)3(s)↓ + 7
H2O(l)

Cr2O72- + 14 H+ + 3 SO42- + 6 I- → 3 I2(aq) +


Cr2(SO4)3(s)↓ + 7 H2O

17. Permanganat (MnO4)


a. Tambahlah larutan kalium iodida dan 2KMn4 (aq) + 10KI (aq) + 8H2SO4 (aq) → 5I2 (aq) + KMnO4 (aq) (ungu) + KI (aq) Permanganate tereduksi terbentuk ion yang larut di
larutan asam sulfat tetes demi tetes ke 8H2O (l) + 2MnSO4 (aq) (kuning bening) + H2SO4 (aq) → dalam reagensia berlebihan dengan menghasilkan
dalam larutan kalium permanganat dan 2K+ + 2MnO4- + 10K+ + 10I- + 16H+ + 8SO42- larutan berwarna coklat bening mangan heptoksida (vogel II : 388)
kocok pelan-pelan. → 10I- + 16H+ + 8O2- + 2MnSO4 + 12K+ +
SO42-

b. Tambahlah larutan kalium 2MnO4 (aq) + H2SO4 (aq) + Na2SO4 (aq) → K2SO4 Na2SO4 (aq) (bening) + H2SO4 Permanganat larut dalam reagnesia H2SO4 dengan
permanganate dan asam sulfat pekat (aq) + MnO7 (aq) + H2O(aq) Na2SO4 (aq) (aq) (bening) + KMnO4 (aq) → menghasilkan suatu larutan hijau yang mengandung
ke dalam larutan natrium sulfat tetes larutan berwarna ungu dan tidak mangan heptoksida (vogel II : 389)
demi tetes. 2KMnO4 (aq) + 2H+ + SO42- → MnO4 + 2K+ ada endapan Membentuk endapan ammonium fosfomolibdat
+ SO42- + H2O (l) yang kuning yaitu (NH4)3[𝑃(Mo3 O10 )]

c. Tambahlah larutan kalium 2KMnO4 (aq) + 8H2SO4 (aq) + 5Na2(COO)2 (aq) Na2O3 (aq) (kuning) + H2SO4 (aq) Pengendapan dipercepat dengan penambahan
permanganate dan larutan asam sulfata → K2SO4 (aq) + 2MnSO4 (aq) + 8H2O (l) + 10CO2 (g) (bening) + KMnO4 (aq) (ungu) NH4NO3. Endapan larut dalam alkali bara. (vogel :
ke dalam larutan natrium oksalat. + 5MnSO4 (aq) → larutan ungu tua 378)

18. Fosfat (Cr2O72-)


a. Tambahlah larutan amoonium Na2HPO4 (aq) + 12 (NH4)2MoO4 (aq) + 23 HNO3 (aq) (NH2)2MoO4 (aq) (bening) + Terjadi pembentukan endapan fosfomolibdat yang
molibdat dan tambah garam mohr ke  2NaNO3 (aq) + 12 H2O (aq) + 24 NH4NO3 (aq) + Na2HPO4 (bening + garam mohr kuning kristalin. Pengendapan dipercepat dengan
dalam larutan natrium fosfat [(NH4)3][P(Mo3O10)] (aq) (kuning muda  larutan kuning adanya ammonium odrat. (Vogel II : 379)
keputihan dan endapan kuning
keputihan

b. Tambahlah larutan magnesium Na2HPO4 (aq) + MgCl2 (aq) + NH3 (aq)  2 NaCl (aq) + Na2HPO4 (aq) (bening) + MgCl2 Larutan MgNH4PO4 yang terbentuk berupa endapan
miktur ke dalam larutan natrium H3HPO4 (s) (aq) (bening)  larutan putih kristalin putih. Endapan ini larut di dalam asam
fosfat. keruh dan ada endapan putih asetat dan asam-asam mineral, tetapi praktis tidak
2 Na+ + HPO42- + Mg2+ + 21Cl-  NH3 larut di dalam ammonia (Vogel : 378)
MgNH4PO4 (s) + 2NaCl

19. Silikat (SiO3)


a. Tambahlah larutan ammonium 2 NaSiO3(aq) + 3 (NH4)2MoO4(aq) + 2H2O4H4O6(aq) Tidak dilakukan Silikat-silikat bereaksi dengan molibdat dalam
molibdat dan tambah asam tartrat (NH4)2[Si(MoO4)2] (aq) + 2 Na2C4H4O6 (aq) + Terbentuk endapan kristal putih larutan asam membentuk kompleks asam
ke dalam larutan natrium silikat 2NH4OH (aq) + (NH4)2 (aq) + H2O (l) ada pengendapan/penguapan siklomolibdat. Garam ammoniumnya berbeda
silikat dari (NH4)2MoO4 dan dengan asam fosfat dan asam arsenat yang analog.
garam H4(SiMo12O4) jika di Larut dalam air dan asam. ( vogel ll : 375 )
reaksikan PbCl dapat
menghasilkan biru Molibdenum
(Vogel : 376)

b. Tambahlh larutan ammonium Na2SiO3 (aq) + 2 NH4Cl (aq) H2SiO3 (s) + Tidak dilakukan Penambahan larutan ammonium hidroksida dalam
klorida ke dalam larutan natrium 2NH3 (aq) + 2 NaCl (aq) Asam metasilikat seperti gelatin, natrium silikat, H2SiO4, yang seperti gelatin.
silikat diamkan sebentar. endapan putih yang tidak larut Reaksi ini berdasar pada teori asam-basa bronsted
+ 2- + -
2Na + SiO3 + 2NH4 + 2 Cl H2SiO3 di air. ( vogel : 373 ) lowry (vogel : 3)
-
(s) + 2NH3 + 2Cl

1. Perak (Ag+)
a. AgNO3(aq) + HCl(aq) AgCl(s) + HNO3(aq)
AgCl(s) + NH4OH(aq)  Ag(OH)(aq) + NH4Cl(aq)
b. AgNO3(aq) + HCOOH(aq)  HCOOAg(s) + HNO3(Aq)
c. AgNO3(aq) + KI(aq)  AgI(s) + KNO3(aq)
d. 2AgNO3(aq) + K2CrO4(aq)  Ag2CrO4(s) + 2KNO3(aq)

2. Raksa I (Hg+)
a. Hg(NO3)2(aq) + 2HCl(aq)  Hg2Cl2(s) + 2HNO3(aq)
b. 2HgNO3(aq) + Cu(s)  Cu(NO3)2(aq) + 2Hg(s)
2HgNO3(aq) + Zn(s)  Zn(NO3)2(aq) + 2Hg(s)

3. Raksa II (Hg+)
a. HgCl2(aq) + Na2S(aq)  HgS(s) + 2NaCl(aq)
b. HgCl2(aq) + 2NaOH(aq)  HgO(s) + H2O(l) + 2NaCl(aq)
c. HgCl2(aq) + Zn(s)  ZnCl2(aq) + Hg(s)
HgCl2(aq) + Cu(s)  CuCl2(aq) + Hg(s)

4. Timbal Nitrat (Pb2+)


a. Pb(NO3)2(aq) + 2HCl(aq)  PbCl2(s) + 2HNO3(aq)
b. Pb(NO3)2(aq) + K2CrO4(aq)  PbCrO4(s) + 2KNO3(aq)
c. Pb(NO3)2(aq) + H2SO4(aq)  PbSO4(s) + 2HNO3(aq)
d. Pb(NO3)2(aq) + 2KI(aq)  PbI2(s) + 2KNO3(aq)

5. Bismut (Bi3+)
a. 2Bi(NO3)3(aq) + 3NaCO3(aq)  Bi2(CO3)3(s) + 6NaNO3(aq)
b. Bi(NO3)3(aq) + 3NaOH(aq)  Bi(OH)3(s) + 3NaNO3(aq)
c. 2Bi(NO3)3(aq) + 3Zn(s)  3Zn(NO3)2(s) + 2Bi(s)
2Bi(NO3)3(aq) + 3Cu(aq)  3Cu(NO3)2(aq) + 2Bi(s)
d. 2Bi(NO3)3(aq) + 3K2Cr2O7  Bi2(Cr2O7)3(s) + 6KNO3(aq)

6. Tembaga II (Cu2+)
a. CuSO4(aq) + 2NaOH(aq)  Cu(OH)2(s) + Na2SO4(aq)
CuSO4(aq) + H2C4H4O6(aq)  2NaOH(aq) + H2SO4(aq) + 2H2O(aq) + Cu(Na)2
b. CuSO4(aq) + 2NH4(aq)  Cu(OH)2(s) + (NH4)2SO4(aq)
c. CuSO4(aq) + 2KI(aq)  CuI2(s) + K2SO4(aq)

7. Cadnium nitrat (Cd2+)


a. (CH3COO)2 Cd (aq) + 2NaOH (aq) → 2CH3COONa (aq) + Cd(OH)2 (s)
(bening TB) (bening) (bening) (TB)

b. (CH3COO)2 Cd (aq) + 2NH4OH (aq) → 2CH3COONH4 (aq) + Cd(OH)2 (s)


(bening TB) (putih)
c. (CH3COO)2 Cd (aq) + K2CO3 (aq) → CdCO3 (s) + 2CH3COOK (aq)
(bening TB) (putih) (putih keruh)

8. Arsen III (As3+), Arsen V (As5+)


a. As2O5 (aq) + 10HNO3 (aq) → 2As(NO3)5 (aq) +3H2O (l)
As2O5 (aq) + 10HNO3 (aq) + 5(NH4)2MoO4 (aq) → As2(MoO4)5 (aq) + 10NH4(NO +5H2O(l)
(kunning)
b. As2O3 (aq) + 3Na2S (aq) → As2S3 (s) + 3Na2O (aq)
(kuning)
c. CHCl3 (aq) + As2O5 (aq) + 10HCl (aq) + 10 KI (aq) → 2AsI3 (aq) +10 KCl (aq) +CHCl3(aq) +
2I2 (s) + 5H2O(l)
d. As2O5 (aq) + 6Zn (s) + 6H2SO4 (aq) → 2AsH3(g) + ZnSO4 (aq) + 3H2O(l)
(bening) (abu-abu) (bening TB)
AsH3 (g) + 6AgNO3 (aq) + 3H2O (aq) → 6Ag(s) + 6HNO3(aq) + H3AsO3 (aq)
(coklat)
9. Antimon (III), Antimon (V)
a.2SbCl3 (aq) + 3Na2S (aq) → Sb2S3 (s) + 6NaCl (aq)
(merah jingga)
b. SbCl3 (aq) + 2KI (aq) + HCl (aq) +CHCl3 (aq) → SbCl3 (s) + I2 (aq) + 2KCl(aq)+ HCl (aq) + CHCl3 (aq)
c. 2SbCl5 (aq) + 5Zn (s) → 2Sb (s) + 5ZnCl2 (aq)

10. Timah II (Sn2+), Timah IV (Sn4+)


a. SnCl2 (aq) + 2NaOH (aq) → Sn(OH)2 (s) + 2NaCl (aq)
(putih susu) (bening TB) (putih susu) (bening TB)
b. SnCl2 (aq) + 2 HgCl2 (aq) → SnCl4 (aq) + Hg2CL2 (s)
(bening TB) (putih susu) (bening)
c. SnCl4 (aq) + 2Zn(OH)2 (aq) → Sn(OH)2 (s) + 2ZnCl2 (aq)

11. Aluminium (Al3+)


a. AlCl3 (aq) + 3NH4OH (aq) → Al(OH)3 (s) + 3NH4Cl (aq)
(bening TB) (bening TB) (putih) (bening TB)
b. AlCl3 (aq) + 3CH3COONa (aq) → Al(CH3COO)3 (s) + 3NaCl (aq)
(bening TB) (putih)
3+
12. Krom (Cr )
a. CrCl3 (aq) + 3NH4OH (aq) → Cr(OH)3 (s) + 3NH4Cl (aq)
(hijau tua) (bening TB) (hijau) (hijau keruh)
b. CrCl3(aq) + 4NaOH ( aq) → NaCr(OH)4 (aq) + 3 NaCl (aq)
(bening TB) (larutan hijau)

Anda mungkin juga menyukai