Anda di halaman 1dari 84

Laporan Perhitungan Struktur Rumah Tinggal 2 LT – Bapak Choirus 2018

1
Laporan Perhitungan Struktur Rumah Tinggal 2 LT – Bapak Choirus 2018

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Struktur Gedung Rumah Tinggal ini terdiri dari 2 lantai yang harus direncanakan
untuk memikul gaya- gaya dalam yang terjadi akibat gempa dan akibat pembebanan itu
sendiri, baik itu beban mati ataupun beban hidup.

1.2 Maksud dan Tujuan


Maksud dan tujuan dari dibuatnya laporan perencanaan ini adalah untuk mendapatkan
hasil desain yang sesuai dengan rencana awal struktur Gedung Rumah Tinggal yang
optimal baik dari segi biaya, waktu pengerjaan dan kemudahan pelaksanaan di lapangan.

1.3 Ruang Lingkup Pekerjaan


Dalam laporan ini, perencanaan struktur bangunan Gedung Rumah Tinggal meliputi
perencanaan struktur atas dan perencanaan struktur bawah (pondasi).

1.4 Perencanaan Sistem Struktur Gedung Rumah Tinggal.


Sistem struktur Gedung Rumah Tinggal ini didesain berdasarkan pada bentuk
struktur gedung dan keadaan wilayah dimana gedung ini akan dibangun. Struktur
Gedung Rumah Tinggal ini dalam perencanaannya termasuk struktur Gedung Rumah
Tinggal yang tidak beraturan sehingga dalam melakukan analisa dan permodelan tidak
bisa disederhanakan menjadi dua dimensi, oleh karena itu perencanaan Gedung Rumah
Tinggal ini akan dimodelkan dengan menggunakan permodelan 3 dimensi.
Secara keseluruhan sistem struktur Gedung Rumah Tinggal ini akan menggunakan
material beton yang dicor secara monolit sedangkan untuk atapnya menggunakan material
baja ringan dimana nantinya desain baja ringan berdasarkan perhitungan dari aplikator
spesialis.namun secara beban yang terjadi sudah didistribusikan pada setiap balok atap

1.5 Tata Cara Perencanaan dan Referensi Perencanaan Struktur Gedung Rumah
Tinggal .

2
Laporan Perhitungan Struktur Rumah Tinggal 2 LT – Bapak Choirus 2018

Dalam melakukan perencanaan desain struktur gedung Rumah Tinggal ini merujuk pada
beberapa tata cara perencanaan bangunan dan juga pada beberapa referensi khusus yang
lazim digunakan. Beberapa acuan tersebut adalah:
1. Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Gedung (PPIUG) 1987.
2. Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Gedung (SNI 1726-2002).
3. Tata Cara Perencanaan Struktur Beton Dan Bahan Bangunan Gedung (SNI-03-
2847-2002).
4. Peraturan Beton Bertulang Indonesia (PBBI-1971).
5. Tata Cara Penghitungan Pembebanan Untuk Bangunan Rumah Dan Gedung (SNI-
03-1727-2002).
6. Uniform Building Code 1997 (UBC 1997).
7. Building Code Requirements For Structural Concrete (ACI 318-99) and
Commentary (ACI 318R-99).

BAB II
KRITERIA PERENCANAAN

2.1 Perencanaan Tipe Struktur Gedung Rumah Tinggal.

3
Laporan Perhitungan Struktur Rumah Tinggal 2 LT – Bapak Choirus 2018

Perencanaan struktur Gedung Rumah Tinggal ini dilakukan sesuai dengan arah
rancangan arsitektur dimana struktur Gedung Rumah Tinggal ini merupakan Gedung
Rumah Tinggal yang termasuk dalam kategori struktur bangunan tidak beraturan.
Dalam proses perencanaan struktur bangunan Rumah Tinggal ini perlu diperhatikan
beberapa pertimbangan berikut:
a. Terpenuhinya syarat struktural yaitu struktur yang dirancang harus cukup kuat, kaku
dan stabil atau struktur tersebut dapat mendukung beban-beban yang akan diterima
baik beban vertikal maupun horisontal, tanpa mengalami keruntuhan serta
memberikan kenyamanan.
b. Sesuai dengan rancangan arsitektur yang ada.
c. Mudah dan cepat dalam pelaksanaan.
d. Mempunyai interaksi yang baik antara struktur atas, pondasi dan tanah.
e. Ekonomis dan optimal dalam perencanaan elemen struktur.
Elemen-elemen struktur atas seperti pelat lantai, balok utama dan kolom secara umum
dibuat dengan menggunakan beton bertulang. Untuk elemen struktur atas dibuat dengan
menggunakan rangka baja dengan menggunakan sistem Rangka kaku.
Perencanaan pondasi yang digunakan menggunakan pondasi dalam sesuai dengan
keadaan tanah.

2.2 Spesifikasi Material Beton dan Baja Struktur Bangunan Gedung Rumah Tinggal.
Material yang digunakan dalam perencanaan ini dibagi menjadi dua jenis material
yaitu material beton dan material baja, spesifikasi secara detil dapat dilihat sebagai
berikut :
a. Material Beton Mutu K-225 (Kuat Tekan Silinder f’c = 225 kg/cm2)
Spesifikasi material ini digunakan dalam perencanaan elemen struktur utama seperti
balok, kolom dan pelat lantai yang dicor secara monolit.
b. Material Baja Tulangan BJTP U-24 untuk tulangan polos (kuat Leleh fy = 240
kg/cm2).
Spesifikasi material ini digunakan dalam perencanaan elemen struktur beton bertulang
sebagai tulangan geser pada balok dan kolom atau sebagai penulangan lentur pada
pelat lantai.
c. Material Baja Tulangan BJTD U-32 untuk tulangan ulir (kuat Leleh fy = 320 kg/cm2)
Spesifikasi material ini digunakan dalam perencanaan elemen struktur beton bertulang
sebagai tulangan lentur maupun geser pada balok dan kolom atau sebagai penulangan
lentur pada pelat lantai.

2.3 Pembebanan Struktur Gedung Rumah Tinggal.

4
Laporan Perhitungan Struktur Rumah Tinggal 2 LT – Bapak Choirus 2018

Dalam perancangan struktur Gedung Rumah Tinggal ini beban yang bekerja pada sistem
struktur harus didasarkan atas pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:
a. Pembebanan dan kombinasi pembebanan.
b. Penentuan klasifikasi tanah setempat.
c. Penentuan sistem struktur.
d. Peninjauan terhadap pengaruh gempa.
e. Pembatasan penyimpangan lateral.

2.3.1 Pembebanan dan Kombinasi Pembebanan


Pembebanan yang bekerja pada struktur Gedung Rumah Tinggal ini terdiri dari
beban mati (berat sendiri dan beban mati tambahan), beban hidup, beban angin dan
beban gempa. Untuk kombinasi pembebanan mengacu pada beberapa tata cara, yaitu
SNI 03-2847-2002, ACI 318-02, UBC 1997, dan SNI 03-1729-2002. Beban-beban
yang bekerja secara detil dijabarkan sebagai berikut:
 Beban Mati
Beban mati yang bekerja pada struktur Gedung Rumah Tinggal ini berupa beban
yang berasal dari berat sendiri elemen struktur dan beban mati tambahan yang
berupa:
-
Spesi tebal 3 cm = 63 kg/m2
-
Tegel keramik tebal 1 cm = 24 kg/m2
-
Langit-langit dan plafond = 18 kg/m2
-
Total = 105 kg/m2

 Beban Hidup
Beban hidup yang bekerja pada struktur Gedung Rumah Tinggal ini diambil
sesuai dengan keadaan ruangan yang digunakan dimana:
-
Rumah tinggal = 250 kg/m2

 Beban Angin
Beban angin yang digunakan dalam perencanaan ini menggunakan dua macam
peraturan yaitu:
-
PPIUG 1987
Dalam perencanaan struktur digunakan beban angin yang bekerja sebesar 25
kg/m2. Dalam perencanaan diambil sudut terbesar untuk memberikan
kemungkinan terjadinya angin tekan yang paling besar. Sudut diambil sebesar
45.

5
Laporan Perhitungan Struktur Rumah Tinggal 2 LT – Bapak Choirus 2018

Gambar 2.1 Koefisien Pembebanan Angin Berdasarkan PPIUG 1987

Dari Gambar 2.1 tersebut dapat dihitung besarnya koefisien untuk angin tekan
dan angin hisap yang digunakan dalam permodelan struktur bangunan gedung
Rumah Tinggal dimana:
Koefisien Angin Tekan Atap (C) = 0.02   – 0.4 = 0.5
Angin Tekan (WPush) = 0.5  25 = 12,5 kg/m2
Angin Hisap (WPull) = -0.4  25 = 10 kg/m2

2.4 Pendimensian Struktur


Dalam tahap desain yang mendetail dimensi dari elemen struktur ditentukan dari hasil
perhitungan. Dimensi ini meliputi tebal pelat, dimensi balok induk, dimensi balok anak
dan dimensi kolom. Dimensi elemen struktur yang digunakan dalam tahap akhir design
(perancangan) harus memenuhi syarat-syarat berikut ini:
 Kekuatan
 Kekakuan
 Stabilitas
2.4.1 Tebal Pelat Berdasarkan SNI 03-2847-2002
Penentuan tebal pelat yang digunakan dalam perencanaan dan desain struktur
bangunan Gedung Rumah Tinggal ini mengacu kepada tata cara yang berlaku yaitu
SNI 03-2847-2002 dimana tebal pelat minimum yang menghubungkan tumpuan pada
semua sisinya harus memenuhi ketentuan sebagai berikut:
a. Untuk m lebih besar dari 0.2 tetapi tidak lebih besar dari 2.0 ketebalan pelat
minimum tidak boleh kurang dari:

6
Laporan Perhitungan Struktur Rumah Tinggal 2 LT – Bapak Choirus 2018

fy
l n .(0.8  )
h 1500  120mm
36  5   m  0.2
b. Untuk m lebih besar dari 2.0 ketebalan pelat minimum tidak boleh kurang dari:
fy
l n .(0.8  )
h  1500  90mm
36  9 
Untuk itu, direncanakan untuk pelat lantai ruangan =12 cm dan pelat lantai
atap = 10cm

2.5 Analisis dan Pemodelan Struktur Gedung Rumah Tinggal


Analisis struktur Gedung Rumah Tinggal ini menggunakan asumsi bahwa sistem
struktur yang diterapkan adalah Sistem Rangka Pemikul Momen (SRPM) atau Beam-
Column Frame. Oleh karena itu balok dan kolom dirancang sebagai suatu model elemen
yang harus mampu memberikan respons atas pembebanan yang berupa gaya normal,
lintang, dan momen pada 6 derajat kebebasan (degree of freedom) . Kondisi tersebut
dilakukan dengan tidak memberi batasan terhadap derajat kebebasan (UX,UY,UZ,RX,RY,RZ
= 0) pada masing-masing nodal. Namun demikian khusus untuk elemen kolom, nodal
pada kaki kolom di restrain untuk membatasi perpindahannya (UX,UY,UZ,RX,RY,RZ ≠ 0).
Penyelesaian persamaan-persamaan statika dilakukan menggunakan metode elemen
hingga (finite element method) yang terdapat pada program bantu analisis struktur
SAP2000 (Structural Analysis Program). Pemodelan tiga dimensi dalam SAP2000 dapat
dilihat dalam Gambar 2.4.

7
Laporan Perhitungan Struktur Rumah Tinggal 2 LT – Bapak Choirus 2018

Gambar 2.4 Pemodelan Gedung Rumah Tinggal 3 Dimensi dengan SAP2000

BAB III
PERHITUNGAN ELEMEN STRUKTUR

3.1. Umum
Pada dasarnya struktur rangka pemikul momen atau moment resisting (beam-column)
frame dimaksudkan untuk memikul beban gravitasi, sedangkan tahanan terhadap beban
lateral diberikan oleh adanya perilaku lentur (flexural action) balok dan kolom. Dengan
demikian pada sistem struktur tidak terdapat dinding struktural yang memberikan
kontribusi terhadap tahanan beban lateral.
Untuk tahapan penyelesaian analisis struktur secara minor akan dibahas lebih
mendetil dalam tiap sub pokok bahasan yang meliputi analisa perhitungan Struktur
Sekunder, Struktur Utama.

3.2. Perencanaan Struktur Sekunder


3.2.1. Perencanaan Struktur Pelat
Komponen struktur beton bertulang yang mengalami lentur dirancang supaya
memiliki kekakuan yang cukup untuk membatasi lendutan atau deformasi apapun yang
mungkin memperlemah struktur pada beban kerja. Lendutan tidak perlu dikontrol jika
tebal struktur pelat lebih besar dari tebal minimum yang disyaratkan.
Pada pemodelan pelat dalam perencanaan pelat lantai ini, pelat dianggap
terjepit elastis pada keempat sisinya. Hal ini disebabkan pada tepi-tepi pelat, baik yang

8
Laporan Perhitungan Struktur Rumah Tinggal 2 LT – Bapak Choirus 2018

menerus maupun yang tidak menerus pasti terjadi perputaran sudut terutama akibat
beban gempa. Padahal pada keadaan sesungguhnya tepi pelat dapat berputar. Momen-
momen yang terjadi pada pelat untuk daerah lapangan dan tumpuan dihitung dengan
menggunakan Tabel 13.3.2 PBI ’71 dan di verifikasi dengan menggunakan program
bantu SAP2000.

Data-data perencanaan dan perhitungan penulangan pelat dapat dilihat seperi


dibawah ini:

9
Laporan Perhitungan Struktur Rumah Tinggal 2 LT – Bapak Choirus 2018

10
Laporan Perhitungan Struktur Rumah Tinggal 2 LT – Bapak Choirus 2018

11
Laporan Perhitungan Struktur Rumah Tinggal 2 LT – Bapak Choirus 2018

12
Laporan Perhitungan Struktur Rumah Tinggal 2 LT – Bapak Choirus 2018

13
Laporan Perhitungan Struktur Rumah Tinggal 2 LT – Bapak Choirus 2018

14
Laporan Perhitungan Struktur Rumah Tinggal 2 LT – Bapak Choirus 2018

15
Laporan Perhitungan Struktur Rumah Tinggal 2 LT – Bapak Choirus 2018

4.1 Perencanaan Struktur Utama

Perhitungan struktur utama yang meliputi balok induk dan kolom, untuk balok induk
direncanakan dengan menggunakan perhitungan yang sesuai dengan SNI 03-2847-2002
dan untuk kolom menggunakan program bantu

4.1.1 Perencanaan Balok Induk

Perencanaan balok induk meliputi beberapa tahap analisa, hal ini untuk memudahkan
perencanaan sesuai dengan tata cara yang berlaku dan juga dengan memperhitungkan semua
gaya-gaya dalam yang bekerja (Momen, Geser dan Torsi). Sebagian perencanaan balok ini
dihitung dengan manual dan sebagian lagi dengan bantuan program. Perhitungan
perencanaan balok induk yang sudah disederhanakan dapat dilihat sebagai berikut

16
Laporan Perhitungan Struktur Rumah Tinggal 2 LT – Bapak Choirus 2018

17
Laporan Perhitungan Struktur Rumah Tinggal 2 LT – Bapak Choirus 2018

18
Laporan Perhitungan Struktur Rumah Tinggal 2 LT – Bapak Choirus 2018

19
Laporan Perhitungan Struktur Rumah Tinggal 2 LT – Bapak Choirus 2018

20
Laporan Perhitungan Struktur Rumah Tinggal 2 LT – Bapak Choirus 2018

21
Laporan Perhitungan Struktur Rumah Tinggal 2 LT – Bapak Choirus 2018

22
Laporan Perhitungan Struktur Rumah Tinggal 2 LT – Bapak Choirus 2018

23
Laporan Perhitungan Struktur Rumah Tinggal 2 LT – Bapak Choirus 2018

24
Laporan Perhitungan Struktur Rumah Tinggal 2 LT – Bapak Choirus 2018

25
Laporan Perhitungan Struktur Rumah Tinggal 2 LT – Bapak Choirus 2018

26
Laporan Perhitungan Struktur Rumah Tinggal 2 LT – Bapak Choirus 2018

27
Laporan Perhitungan Struktur Rumah Tinggal 2 LT – Bapak Choirus 2018

28
Laporan Perhitungan Struktur Rumah Tinggal 2 LT – Bapak Choirus 2018

29
Laporan Perhitungan Struktur Rumah Tinggal 2 LT – Bapak Choirus 2018

30
Laporan Perhitungan Struktur Rumah Tinggal 2 LT – Bapak Choirus 2018

31
Laporan Perhitungan Struktur Rumah Tinggal 2 LT – Bapak Choirus 2018

32
Laporan Perhitungan Struktur Rumah Tinggal 2 LT – Bapak Choirus 2018

33
Laporan Perhitungan Struktur Rumah Tinggal 2 LT – Bapak Choirus 2018

34
Laporan Perhitungan Struktur Rumah Tinggal 2 LT – Bapak Choirus 2018

35
Laporan Perhitungan Struktur Rumah Tinggal 2 LT – Bapak Choirus 2018

36
Laporan Perhitungan Struktur Rumah Tinggal 2 LT – Bapak Choirus 2018

37
Laporan Perhitungan Struktur Rumah Tinggal 2 LT – Bapak Choirus 2018

38
Laporan Perhitungan Struktur Rumah Tinggal 2 LT – Bapak Choirus 2018

39
Laporan Perhitungan Struktur Rumah Tinggal 2 LT – Bapak Choirus 2018

40
Laporan Perhitungan Struktur Rumah Tinggal 2 LT – Bapak Choirus 2018

41
Laporan Perhitungan Struktur Rumah Tinggal 2 LT – Bapak Choirus 2018

42
Laporan Perhitungan Struktur Rumah Tinggal 2 LT – Bapak Choirus 2018

43
Laporan Perhitungan Struktur Rumah Tinggal 2 LT – Bapak Choirus 2018

44
Laporan Perhitungan Struktur Rumah Tinggal 2 LT – Bapak Choirus 2018

45
Laporan Perhitungan Struktur Rumah Tinggal 2 LT – Bapak Choirus 2018

46
Laporan Perhitungan Struktur Rumah Tinggal 2 LT – Bapak Choirus 2018

47
Laporan Perhitungan Struktur Rumah Tinggal 2 LT – Bapak Choirus 2018

48
Laporan Perhitungan Struktur Rumah Tinggal 2 LT – Bapak Choirus 2018

49
Laporan Perhitungan Struktur Rumah Tinggal 2 LT – Bapak Choirus 2018

50
Laporan Perhitungan Struktur Rumah Tinggal 2 LT – Bapak Choirus 2018

51
Laporan Perhitungan Struktur Rumah Tinggal 2 LT – Bapak Choirus 2018

52
Laporan Perhitungan Struktur Rumah Tinggal 2 LT – Bapak Choirus 2018

53
Laporan Perhitungan Struktur Rumah Tinggal 2 LT – Bapak Choirus 2018

54
Laporan Perhitungan Struktur Rumah Tinggal 2 LT – Bapak Choirus 2018

55
Laporan Perhitungan Struktur Rumah Tinggal 2 LT – Bapak Choirus 2018

56
Laporan Perhitungan Struktur Rumah Tinggal 2 LT – Bapak Choirus 2018

57
Laporan Perhitungan Struktur Rumah Tinggal 2 LT – Bapak Choirus 2018

58
Laporan Perhitungan Struktur Rumah Tinggal 2 LT – Bapak Choirus 2018

59
Laporan Perhitungan Struktur Rumah Tinggal 2 LT – Bapak Choirus 2018

60
Laporan Perhitungan Struktur Rumah Tinggal 2 LT – Bapak Choirus 2018

61
Laporan Perhitungan Struktur Rumah Tinggal 2 LT – Bapak Choirus 2018

62
Laporan Perhitungan Struktur Rumah Tinggal 2 LT – Bapak Choirus 2018

63
Laporan Perhitungan Struktur Rumah Tinggal 2 LT – Bapak Choirus 2018

64
Laporan Perhitungan Struktur Rumah Tinggal 2 LT – Bapak Choirus 2018

65
Laporan Perhitungan Struktur Rumah Tinggal 2 LT – Bapak Choirus 2018

BAB V STRUKTUR TANGGA

Skema Perencanaan Struktur Tangga

START

Dimensi Tangga

Rencanakan fc’, fy, Ø tulangan

Penentuan Tebal Pelat Tangga dan


Bordes

Pembebanan Pembebanan Bordes


Tangga

Analisa Gaya-Gaya Dalam

Hitung:

= 0.75*

Penulangan Tangga

Kontrol Jarak Spasi Tulangan

Kontrol Perlu Tulangan Susut dan Suhu

Kontrol Lendutan

Kontrol Retak

FINISH

66
Laporan Perhitungan Struktur Rumah Tinggal 2 LT – Bapak Choirus 2018

Tangga merupakan bagian dari elemen kostruksi yang berfungsi sebagai


penghubung antara lantai satu dengan lantai yang lain. Tangga merupakan elemen
penting yang harus ada pada bangunan bertingkat, baik sebagai tangga utama maupun
sebagai tangga darurat.
Dalam perencanaan ini, karena elevasi tiap lantai mempunyai ketinggian dan
ukuran yang sama (satu tipe tangga), maka perencanaan tangga dihitung dalam satu
perhitungan.

67
Laporan Perhitungan Struktur Rumah Tinggal 2 LT – Bapak Choirus 2018

68
Laporan Perhitungan Struktur Rumah Tinggal 2 LT – Bapak Choirus 2018

69
Laporan Perhitungan Struktur Rumah Tinggal 2 LT – Bapak Choirus 2018

70
Laporan Perhitungan Struktur Rumah Tinggal 2 LT – Bapak Choirus 2018

BAB VI

PERHITUNGAN PONDASI

Berdasarkan data sondir boring didapat daya dukung 1 tiang dengan menggunakan
tiang bore dengan diameter 30 cm adalah 12.7 Ton ( Lihat Hasil Sondir Boring/
Terlampir)

Adapun titik joint pondasi dapat dilihat dari gambar perletakan sebagai berikut :

71
Laporan Perhitungan Struktur Rumah Tinggal 2 LT – Bapak Choirus 2018

72
Laporan Perhitungan Struktur Rumah Tinggal 2 LT – Bapak Choirus 2018

73
Laporan Perhitungan Struktur Rumah Tinggal 2 LT – Bapak Choirus 2018

74
Laporan Perhitungan Struktur Rumah Tinggal 2 LT – Bapak Choirus 2018

75
Laporan Perhitungan Struktur Rumah Tinggal 2 LT – Bapak Choirus 2018

76
Laporan Perhitungan Struktur Rumah Tinggal 2 LT – Bapak Choirus 2018

77
Laporan Perhitungan Struktur Rumah Tinggal 2 LT – Bapak Choirus 2018

78
Laporan Perhitungan Struktur Rumah Tinggal 2 LT – Bapak Choirus 2018

AXIAL FORCE DIAGRAM

79
Laporan Perhitungan Struktur Rumah Tinggal 2 LT – Bapak Choirus 2018

MOMEN DIAGRAM

80
Laporan Perhitungan Struktur Rumah Tinggal 2 LT – Bapak Choirus 2018

SHEAR DIAGRAM

81
Laporan Perhitungan Struktur Rumah Tinggal 2 LT – Bapak Choirus 2018

82
Laporan Perhitungan Struktur Rumah Tinggal 2 LT – Bapak Choirus 2018

83
Laporan Perhitungan Struktur Rumah Tinggal 2 LT – Bapak Choirus 2018

84

Anda mungkin juga menyukai