Anda di halaman 1dari 4

LAPIS ASPAL BETON PONDASI ATAS PERATA ( LASTON ATAS )

ATB LEVELLING

UMUM

1.1 Uraian
Pekerjaan ini terdiri dari penyediaan satu lapisan pengatur pondasi atas yang padat, tahan
lama disusun dari agregat dan bahan aspal dicampur di dalam satu instalasi campur pusat
( CMP ) dan digunakan untuk maksud penguatan perkerasan yang ada dan
pembaentukan ulang perkerasan sampai punggung jalan dan kemiringan melintang yang
benar sebelum dipasang satu lapis ulang permukaan baru.

1.2 Toleransi Ukuran


a. Tebal praktis minimum lapis pondasi atas perata adalah 4 cm, dan ketebalan yang
harus dipasang harus sampai tingkat dan ketinggian yang diatur di lapangan serta
sebagaimana diperintahkan oleh Direksi Teknik. Tebal rata – rata yang ditetapkan
pada gambar rencana adalah berdasarkan pemeriksaan visual dan diberikan sebagai
perkiraan tebal rata – rata yang diperlukan.
b. Lapis pondasi atas perata tidak boleh dipasang dalam lapisan melebihi ketebalan 10
cm padat.
c. Bila diuji dengan satu mal punggung jalan atau batang lurus 3 m, variasi permukaan
selesai pada setiap titik lapis pondasi atas perata tidak boleh melebihi 10 mm dari
permukaan atau ketinggian yang telah ditetapkan.

1.3 Contoh Bahan


Kontraktor harus menyerahkan contoh bahan berikut kepada Direksi Teknik paling
sedikit 14 hari sebelum pekerjaan dimulai.
a. Contoh bahan campuran aspal disertai rincian sumber pengadaan.
b. Formula campuran pelaksanaan beserta data test pendukung dari laboratorium
Instalasi Campur Pusat ( CMP ) yang menunjukkan kecocokan dengan persyaratan
kualitas Spesifikasi ini.

1.4 Pembatasan Cuaca


Lapis Aspal Beton Pondasi Atas Perata ( LASTON ATAS ) akan dipasang hanya di
bawah kondisi cuaca kering dan permukaan perkerasan kering.

1.5 Pengendalian Lalu Lintas


a. Pengendalian lalu lintas harus dilaksanakan oleh Kontraktor sesuai dengan Syarat –
syarat Umum Kontrak dan disetujui oleh Direksi Teknik, serta tindakan – tindakan
pencegaham yang memadai harus diambil untuk mengarahkan dan mengendalikan
lalu lintas selama pelaksanaan pekerjaan.
b. Harus pelaksanaan separuh lebar jalan, terkecuali disediakan satu jalan pengalihan
( alternative ) yang pantas dan mendapat persetujuan Direksi Teknik.
c. Tidak ada lalu lintas yang diizinkan lewat di atas permukaan jalan yang baru selesai
sampai lapisan aspal pondasi atas tersebut dipadatkan benar – benar sehingga
memuaskan Direksi Teknik. Kecepatan lalu lintas di atas permukaan terpasang yang
baru tersebut harus dibatasi sampai 15 km / jam untuk peling sedikit selama 48 jam
setelah penyelesaian.

1.6 Perbaikan Pekerjaan yang Tidak Memuaskan


Lapis Aspal Pondasi Atas perata harus diselesaikan sesuai dengan Spesifikasi ini dan
sampai disetujui Direksi Teknik. Luas lapis pondasi atas perata yang tidak memenuhi
kepada persyaratan – persyaratan ini dan yang dianggap tidak memuaskan Direksi
Teknik harus diperbaiki dengan cara menyingkirkan dan mengganti, menambah satu
lapisan tambahan dan / atau dengan suatu tindakan lain yang dianggap perlu oleh Direksi
teknik.
BAHAN - BAHAN

2.1 Persyaratan Umum


a. Semua bahan yang diperlukan untuk lapis aspal pondasi atas perata didapat dari
Dinas Pekerjaan Umum Propinsi, Dep. Pekerjaan Umum ( atas nama Kabupaten )
dan dipasok langsung kepada CMP ( Instalasi Campur Pusat ), terkecuali DPUK
mengadakan pengaturan alternative
b. Tanggung jawab untuk persetujuan semua sumber pengadaan dan pelaksanaan test
laboratorium yang berhubungan dengan campuran pelaksanaan dan pengendalian
mutu produksi akan berada pada Tenaga Ahli ( Engineer ) yang bertugas dan
bertanggung jawab di CMP ( Instalasi Campur Pusat ).
c. Kualitas campuran aspal untuk Lapis Pondasi Atas Perata tersebut harus memenuhi
persyaratan umum Spesifikasim Spesifikasi Umum Bina Marga tertanggal Maret
1989 ( Buku 4 bab 6.3 ).

2.2 Agregat
a. Agregat Kasar
Agregat kasar untuk Lapis Aspal Pondasi Atas Perata terdiri dari batu atau kerikil
pecah ataupun satu campuran batu pecah dengan kerikil alami bersih yang sesuai.
Gradasi agregat kasar harus memenuhi persyaratan pada Tabel berikut.

PERSYARATAN GRADASI UNTUK AGREGAT KASAR LAPIS ASPAL


BETON PONDASI ATAS PERATA

UKURAN SARINGAN PERSENTASE LOLOS


mm ATAS BERAT
19.0 10
12.5 95 – 100
9.5 50 – 100
4.75 0 – 50
0.075 0–5

b. Agregat Halus
Agregat halus terdiri dari pasir alami dan / atau batu yang disaring dalam kombinasi
yang cocok, dan harus bersih serta bebas dari gumpalan lempung dan benda – benda
lain yang harus dibuang. Gradasi agregat halus tersebut harus sesuai dengan Tabel
berikut ini.

PERSYARATAN GRADASI UNTUK AGREGAT HALUS LAPIS ASPAL


BETON PONDASI ATAS PERATA

UKURAN SARINGAN PERSENTASE LOLOS


mm ATAS BERAT
9.5 100
4.75 90 – 100
2.36 80 – 100
0.60 25 – 100
0.075 3 – 11

c. Filler ( bahan halus pengisi )


Bahan filler terdiri dari debu batu sabak atau semen dan harus bebas dari benda –
benda yang harus dibuang. Ia akan berisi ukuran partikel yang 100% lolos saringan
0,60 mm dan tidak kurang dari 75% atas dasar berat partikel – partikel yang lolos
saringan 0,075 mm.
d. Syarat – syarat Kualitas Agregat Kasar
Agregat kasar yang harus digunakan untuk lapis aspal beton pondasi atas perata
harus memenuhi syarat – syarat kualitas yang diberikan pada Tabel berikut.

SYARAT – SYARAT KUALITAS AGREGAT KASAR

URAIAN URAIAN
Kehilangan berat karena Abrasi ( 500 putaran ) Maksimum 40%
Penahanan Aspal setelah pelapisan dan Minimum 855
Pengelupasan

2.3 Bahan Aspal


a. Bahan aspal harus aspal semen gradasi kental yang memenuhi persyaratan AASHTO
M 226. Pemilihan harus dari dua gradasi berikut :
Grade AC – 10 ( kurang lebih ekivalen dengan Pen 8011 00 )
Grade AC – 20 ( kurang lebih ekivalen dengan Pen 60170 )
b. Suatu bahan adhesive ( pengikat ) dan anti pengelupasan harus ditambahkan kepada
bahan aspal, jika diperintahkan demikian oleh Ahli Teknik yang bertugas dan
bertanggung jawab pada CMP ( Instalasi Campur Pusat ). Bahan additive ( tambahan
) tersebut harus dari jenis yang disetujui Ahli Teknik yang bertugas serta harus
ditambahkan dan dicampur sesuai dengan petunjuk – petunjuk pabrik pembuat.

PERSYARATAN CAMPURAN

3.1 Komposisi Campuran


a. Campuran aspal akan terdiri dari agregat, bahan filler dan bahan aspal. Komposisi
rencana campuran akan berada di dalam batas – batas yang diberikan pada Tabel
berikut.

KOMPOSISI CAMPURAN

FRAKSI RENCANA CAMPURAN PERSENTASE LOLOS ATAS BERAT


TOTAL CAMPURAN ASPAL
Fraksi Agregat kasar ( > 2.36 mm ) 40 – 60
Fraksi Agregat halus ( 2.36 – 0.075 mm) 26 – 49.5
Fraksi Filler ( bahan halus pengisi ) 4.5 – 7.5
KANDUNGAN ASPAL ( % total campuran atas volume )
Kandungan Aspal Efektif Minimum 5.5
Kandungan Aspal diserap Maximum 1.7
Kandungan Aspal Total sebenarnya Minimum 6.0

b. Perbandingan campuran final dan formula campuran pelaksanaan akan ditentukan


dengan pengujian laboratorium dan campuran rencana sebenarnya harus diserahkan
kepada Pimpinan Proyek DPUK yang sesuai dengan persyaratan Spesifikasi ini.

3.2 Sifat – sifat Campuran


Sifat – sifat campuran harus mematuhi syarat – syarat dari CMP ( Instalasi Campuran
Pusat ) yang diberikan pada Tabel berikut.

PERSYARATAN SIFAT – SIFAT CAMPURAN


SIFAT – SIFAT CAMPURAN PENGUKURAN BATAS – BATAS
 Kandungan Rongga Udara Campuran % atas volume 4% - 8%
padat total campuran
 Kuosien Marshall KN / mm 1.8 – 5.0
 Stabilitas Marshall Kg 450
 Stabilitas Marshall direndam 24 jam % stabilitas asli Minimum 75%
PELAKSANAAN PEKERJAAN
4.1 Peralatan Pelaksanaan
a. Jenis peralatan dan metoda operasi harus sesuai dengan Daftar Peralatan dan Instalasi
Produksi yang telah disetujui dan menurut lebih lanjut Diraksi Teknik.
Pada umumnya peralatan yang akan dipilih untuk penghamparan dan penyelesaian
harus paver ( perata ) bertenaga mesin sendiri yang mampu bekerja sampai garis dan
ketinggian yang diperlukan dengan penyediaan untuk pemanasan, screeding dan
sambungan perata campuran aspal. Akan tetapi dimana tidak satupun paver ( perata )
dapat diperoleh dan tergantung kepada Instruksi Direksi Teknik, pemasangan dan
penghamparan dapat dilakukan dengan tenaga kerja, menggunakan garukan, sekop
dan gerobak dorong.
b. Jenis peralatan berikut ini akan dipilih untuk penghamparan, pemadatan dan
penyelesaian.
 Alat Pengangkutan
Sejumlah truk angkutan yang cukup harus disediakan untuk mengangkut
campuran aspal yang sesuai dengan program pekerjaan yang telah disetujui. Truk
– truk tersebut harus dilengkapi dengan dasar ( bak ) logam rata ketat,
dibersihkan dan yang sebelumnya dilapisi minyak bakar.
 Peralatan untuk Penghamparan dan Penyelesaian
Bilamana diminta demikian di bawah Daftar Penawaran dan Daftar Unit
Produksi, peralatan untuk penghamparan dan penyelesaian harus satu pavet
( perata ) bertenaga mesin sendiri yang mampu bekerja sampai ke garis,
kemiringan dari penampang melintang yang diperlukan dan dapat memenuhi
persyaratan – persyaratan terhadap volume dan penampilan kualitas.
 Peralatan Pemadatan
Untuk pemadatan lapis aspal beton pondasi atas, diperlukan peralatan berikut :
1. Dua buah mesin gilas roda baja ( mesin gilas tiga roda atau tandem 6 ton – 10
ton total berat ).
2. Sebuah mesin gilas ban bertekanan dengan ban dipompa mencapai tekanan
8,5 kg / cm2 ( 120 lbs / sq.in ) dan dengan penyediaan untuk ballast dari 1500
kg – 2500 kg muatan per roda.
 Peralatan untuk Penyemprotan Lapis Aspal Pengikat
Sebuah distributor / penyemprot aspal bertekanan harus disediakan dengan
penyediaan untuk pemanasan aspal.
4.2 Penyiapan Lapangan
a. Perkerasan lama harus dibersihkan dari bahan – bahan lepas dan lunak, serta setiap
kerusakan pada perkerasan karena lubang – lubang, bagian ambles, pinggiran runtuh
dan cacat – cacat permukaan harus dibetulkan dan diperbaiki sehingga mendapat
persetujuan Direksi Teknik.
b. Sebelum memasang lapis aspal aspal beton pondasi atas perata, permukaan lama
harus kering dan dibersihkan dari semua batu lepas serta bahan – bahan lain yang
harus dibuang, dan harus disemprot dengan lapis aspal pengikat pada satu tingkat
pemakaian tidak melebihi 0,5 l / m2, terkecuali diperintahkan lain oleh Direksi
Teknik.

4.3 Penghamparan
a. Bila diminta demikian oleh Direksi Teknik, screed samping

Anda mungkin juga menyukai