Sumber : SPESIFIKASI UMUM 2010 (Revisi 3) DIVISI 5 Perkerasan Berbutir dan Perkerasan beton Semen; hal 5-5
Material Pondasi Agregat Penghamparan Material Pemadatan Material Pondasi
Pondasi Agregat dengan Agregat dengan Tandem
Motor Grader Roller/Vibration Roller
Test Uji Sand Cone Setelah Selesai Penyiraman Air dengan Water
Pemadatan Uji CBR Tanker dan Pemadatan dengan
dengan Field CBR Test Tandem Roller/Vibration Roller
Menurut Spesifikasi Umum 2010 (Revisi 3) divisi 6, pada pekerjaan
Perkerasan Aspal mencakup penyediaan dan penghamparan bahan aspal pada
permukaan yang telah disiapkan sebelumnya untuk pemasangan lapisan
beraspal berikutnya dan telah diterima sesuai dengan detil yang ditunjuk
dalam gambar atau dengan perintah direksi pekerjaan, dan memelihara
lapis pondasi agregat yang telah selesai sesuai dengan yang disyaratkan.
2.1. LAPIS RESAP PENGIKAT DAN LAPIS PEREKAT
Pekerjaan ini dilaksanakan pada permukaan yang telah disiapkan
sebelumnya dan sebelum pemasangan lapisan beraspal berikutnya.
Lapis Resap Pengikat disemprot di atas permukaan Lapis Pondasi Agregat
yang telah kering atau mendekati kering.
Lapis Perekat disemprot di atas permukaan berbahan pengikat seperti Lapis
Penetrasi Macadam, Laston, Lataston dan di atas Semen Tanah, CTB,
Perkerasan Beton, yang telah benar-benar kcring.
Penyemprotan tidak boleh dilaksanakan waktu angin kencang, hujan atau
akan turun hujan.
Bahan aspal untuk Lapis Resap Pengikat haruslah salah satu dari berikut ini :
1.Aspal emulsi reaksi sedang (medium setting) atau reaksi lambat (slow setting) yang
memenuhi SNI 03-4798-1998. Direksi Pekerjaan dapat mengijinkan penggunaan aspal
emulsi yang diencerkan dengan perbandingan 1 bagian air bersih dan 1 bagian aspal
emulsi dengan syarat tersedia alat pengaduk mekanik.
2.Aspal semen Pen. 80/100 atau Pen. 60/70, memenuhi AASHTO M20, diencerkan
dengan minyak tanah (kerosen).
Pemilihan jenis aspal emulsi yang digunakan, kationik atau anionik, harus sesuai
dengan muatan batuan lapis pondasi.
Bahan aspal untuk Lapis Perekat haruslah salah satu dari berikut ini :
1.Aspal emulsi reaksi cepat (rapid setting) yang memenuhi ketentuan SNI 03-6932-
2002 atau SNI 03-4798-1998. Direksi Pekerjaan dapat mengijinkan penggunaan aspal
emulsi yang diencerkan dengan perbandingan 1 bagian air bersih dan 1 bagian aspal
emulsi dengan syarat tersedia alat pengaduk mekanik.
2.Aspal semen Pen. 60/70 atau Pen. 80/100 yang memenuhi ketentuan AASHTO M20,
diencerkan dengan 25 - 30 bagian minyak tanah per 100 bagian aspal (25 pph - 30
pph).
Bila lapis perekat dipasang di atas lapis beraspal, gunakan aspal emulsi kationik.
Bila dipasang di atas perkerasan beton, gunakan aspal emulsi anionik. Bila ada
keraguan atau bila aspal emulsi anionik sulit didapatkan, Direksi Pekerjaan
dapat memerintahkan untuk menggunakan aspal emulsi kationik.
2.2. CAMPURAN BERASPAL PANAS
Pekerjaan ini mencakup pengadaan lapisan padat yang awet berupa
campuran beraspal panas yang terdiri dari agregat dan bahan aspal yang dicampur
secara panas di pusat instalasi pencampuran, serta menghampar dan memadatkan
campuran tersebut di atas pondasi atau permukaan jalan yang telah disiapkan
sesuai dengan Spesifikasi dan memenuhi garis, ketinggian dan potongan
memanjang yang ditunjukkan dalam Gambar.
Jenis Campuran Beraspal Panas :
1.Lapis Tipis Aspal Pasir (Latasir, SS), terdiri dari SS-A dan SS-B. Pemilihan
SS-A dan SS-B tergantung tebal nominal minimum, biasanya memerlukan
penambahan filler agar memenuhi kebutuhan sifat-sifat yang disyaratkan.
2.Lapis Tipis Aspal Beton (Lataston, HRS), terdiri dari HRS Pondasi (HRS-Base)
dan HRS Lapis Aus (HRS Wearing Course, HRS-WC). HRS-Base
mempunyai proporsi fraksi agregat kasar lebih besar daripada HRS-WC.
3.Lapis Aspal Beton (Laston, AC), terdiri dari Lapis Aus (AC-WC), Lapis
Antara (AC-Binder Course, AC-BC) dan Lapis Pondasi (AC-Base). Setiap jenis
campuran AC yang menggunakan bahan Aspal Polimer atau Aspal dimodifikasi
dengan Aspal Alam disebut sebagai AC-WC Modified, AC-BC Modified, dan
AC-Base Modified.
Perbandingan Campuran untuk gradasi agregat gabungan harus mempunyai jarak
terhadap batas-batas yang diberikan dalam Tabel 2.1 sebagai berikut :
Tabel 1.1 Amplop Gradasi Agregat Gabungan Untuk
Campuran Aspal
Sumber : SPESIFIKASI UMUM 2010 (Revisi 3) DIVISI 5 TABEL 5.1.2.(1) Gradasi Lapis Pondasi Agregat
1.2. Sifat-sifat Bahan yang Disyaratkan
Seluruh Lapis Pondasi Agregat harus bebas dari bahan organik dan
gumpalan lempung atau bahan-bahan lain yang tidak dikehendaki dan
setelah dipadatkan harus memenuhi ketentuan gradasi (menggunakan
pengayakan secara basah) dan memenuhi sifat-sifat yang diberikan
dalam Tabel 1.2 berikut :
Tabel 1.2 Sifat-sifat Lapis Pondasi
Agregat
Sifat - Sifat Kelas A Kelas B Kelas S
Abrasi Agregat Kasar (SNI 2417:2008) 0 – 40 0 – 40 0 – 40
Butiran Pecah, tertahan ayakan 3/8” (SNI 7619:2012) 95/90 55/50 55/50
Batas Cair (SNI 1967:2008) 0 – 25 0 – 35 0 – 35
Indek Plastisitas (SNI 1966:2008) 0–6 0 – 10 4 – 15
Hasil Kali Indek Plastisitas Dengan % Lolos
Max. 25 - -
Ayakan No. 200
Gumpalan Lempung dan Butian-butiran Mudah
0–5 0–5 0–5
Pecah (SNI 03-4141-1996)
CBR rendaman (SNI 1744:2012) Min. 90 Min. 60 Min. 50
Perbandingan pesen Lolos No. 200 dengan
Max. 2/3 Max. 2/3 -
persen Lolos No. 40
Sumber : SPESIFIKASI UMUM 2010 (Revisi 3) DIVISI 5 TABEL 5.1.2.(1) Gradasi Lapis Pondasi Agregat
Material Pondasi Agregat Penghamparan Material Pemadatan Material Pondasi
Pondasi Agregat dengan Agregat dengan Tandem
Motor Grader Roller/Vibration Roller
Test Uji Sand Cone Setelah Selesai Penyiraman Air dengan Water
Pemadatan Uji CBR Tanker dan Pemadatan dengan
dengan Field CBR Test Tandem Roller/Vibration Roller
PERKERASAN LENTUR
1. Menentukan umur rencana dari Tabel 2-1 :
Umur Rencana Perkerasan
Dari tabel 2.1 ditentukan bahwa umur rencana jalan lapisan
aspal dan lapisan berbutir dan CTB ditentukan yaitu 40
tahun.
(Manual Perkerasan Jalan No 02/M/BM/2013 halaman 9)
(Manual Perkerasan Jalan No 02/M/BM/2013 halaman 9)
PERKERASAN LENTUR
2. Menentukan nilai CESA4 untuk umur desain
yang telah dipilih.