DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS SUKABUMI
Jln. SUKABUMI Kidul No. 70 Telp. (0266) 225219
KOTA SUKABUMI
KERANGKA ACUAN
KLINIK SANITASI
UPT PUSKESMAS SUKABUMI
I. PENDAHULUAN
Klinik sanitasi merupakan suatu wahana bagi masyarakat melalui perbaikan kondisi kesehatan
lingkungan untuk mencegah berbagai penyakit menular dengan bimbingan, penyuluhan dan bantuan
teknis dari petugas puskesmas.
Penyakit berbasis lingkungan masih merupakan masalah kesehatan terbesar masyarakat Indonesia.
Tingginya kejadian penyakit berbasis lingkungan disebabkan oleh masih buruknya kondisi sanitasi dasar
terutama air bersih dan jamban, meningkatnya pencemaran, kurang higienisnya cara pengilahan
makanan, rendahnya perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
b. Tujuan Khusus
- Petugas klinik sanitasi tahu dan mampu melaksanakan kegiatan klinik sanitasi.
- Petugas klinik sanitasi mampu menggali dan menemukan masalah lingkungan dan perilaku yang
berkaitan dengan penyakit berbasis lingkungan.
- Petugas klinik sanitasi mampu memberikan saran tindak lanjut perbaikan lingkungan dan
perilaku yang tepat sesuai dengan masalah.
Kegiatan klinik sanitasi dilaksankan di dalam gedung puskesmas. Semua pasien yang datang berkunjung
ke puskesmas mendaftar ke bagian pendaftaran, sedangkan untuk klien yang akan berkonsultasi dapat
secara langsung mendatangi petugas klinik sanitasi atau mendaftar dahulu ke pendaftaran.
Pasien menderita penyakit yang diduga kuat berkaitan dengan factor lingkungan.
Klinik sanitasi dilaksanakan setiap hari selasa jam kerja di dalam gedung puskesma
Seluruh kegiatan klinik sanitasi dan hasilnya dilaporkan secara berkala kepada Dinas kesehatan
Kabupaten sesuai dengan format yang ada oleh petugas sanitasi puskesmas.
Pencatatan dilakukan dibuku register harian dan bulanan dilaporkan ke dinas kesehatan setiap sebulan
sekali dan dievaluasi setiap tiga bulan sekali.
PEMERINTAH KOTA SUKABUMI
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS SUKABUMI
Jln. SUKABUMI Kidul No. 70 Telp. (0266) 225219
KOTA SUKABUMI
KERANGKA ACUAN
KUNJUNGAN PASIEN BERBASIS LINGKUNGAN (PBL)
UPT PUSKESMAS SUKABUMI
I. PENDAHULUAN
Kunjungan lapangan/ rumah pasien barbasis lingkungan sebagai tindak lanjut dari pasien yang di rujuk
ke klinik sanitasi. Sesuai dengan jadwal yang telah disepakati antara pasien atau keluarganya dengan
petugas sanitasi
Penyakit berbasis lingkungan masih merupakan masalah kesehatan terbesar masyarakat Indonesia.
Tingginya kejadian penyakit berbasis lingkungan disebabkan oleh masih buruknya kondisi sanitasi dasar
terutama air bersih dan jamban, meningkatnya pencemaran, kurang higienisnya cara pengilahan
makanan, rendahnya perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
d. Tujuan Khusus
Memperbaiki lingkungan dan perilaku sesuai dengan penyakit/ masalah yang ada.
Kegiatan kunjungan PBL dilaksankan di luar gedung puskesmas. Pasien PBL yang berkunjung ke klinik
sanitasi membuat kesepakatan dengan petugas sanitasi untuk jadwal kunjungan. Petugas melakukan
pengamatan/ pemeriksaan lingkungan dan prilaku setelah itu menyimpulkan masalah dan petugas
memberikan saran tindak lanjut kepada pasien/ keluarga.
Seluruh kegiatan knjungan PBL dan hasilnya dilaporkan secara berkala kepada Dinas kesehatan
Kabupaten sesuai dengan format yang ada oleh petugas sanitasi puskesmas.
Pencatatan dilakukan dibuku register harian dan bulanan dilaporkan ke dinas kesehatan setiap sebulan
sekali dan dievaluasi setiap tiga bulan sekali.
PEMERINTAH KOTA SUKABUMI
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS SUKABUMI
Jln. SUKABUMI Kidul No. 70 Telp. (0266) 225219
KOTA SUKABUMI
KERANGKA ACUAN
SARANA TEMPAT-TEMPAT UMUM (TTU)
UPT PUSKESMAS SUKABUMI
I. PENDAHULUAN
Sanitasi tempat-tempat umum merupakan suatu usaha untuk mengawasi dan mencegah kerugian akibat
dari tempat-tempat umum terutama yang erat hubungannya dengan timbulnya atau menularnya suatu
penyakit. Untuk mencegah akibat yang timbul dari tempat-tempat umum.
Adanya penyakit menular dan pencemaran lingkungan yang bersal dari sarana tempat-tempat umum.
Usaha meningkatkan kondisi fisik maupun lingkungan TTU yang memenuhi syrat kesehatan.
b) Tujuan Khusus
Kegiatan inspeksi sanitasi TTU dilakukan di luar gedung puskesmas, sarana TTU yang di periksa adalah
yang berada di wilayah binaan Puskesmas, dilakukan sendiri oleh petugas sanitasi puskesmas sesuai
dengan lembar cecklis TTU.
VI. SASARAN
Inspeksi sanitasi TTU dilaksanakan sesuai jadwal yang sudah dibuat pada jam kerja yang dilakukan diluar
gedung puskesmas.
VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN
Kegiatan Inspeksi sanitasi TTU hasilnya dilaporkan secara berkala kepada Dinas kesehatan Kabupaten
sesuai dengan format yang ada oleh petugas sanitasi puskesmas.
Pencatatan dilakukan dibuku kegiatan dan dilaporkan ke dinas kesehatan setiap sebulan sekali dan
dievaluasi setiap tiga bulan sekali.
PEMERINTAH KOTA SUKABUMI
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS SUKABUMI
Jln. SUKABUMI Kidul No. 70 Telp. (0266) 225219
KOTA SUKABUMI
KERANGKA ACUAN
TEMPAT PENGOLAHAN MAKANAN (TPM)
UPT PUSKESMAS SUKABUMI
I. PENDAHULUAN
Dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap makanan yang disediakan di luar rumah, maka
produk-produk makanan yang disediakan oleh perusahaan atau perorangan yang bergerak dalam usaha
penyediaan makanan untuk kepentingan umum, haruslah terjamin kesehatan dan keselamatannya.
Adanya kasus keracunan makanan yang berasal dari TPM karena keadaan hygiene dan sanitasi Tempat
Pengelolaan Makanan (TPM) yang kurang baik.
Usaha meningkatkan kondisi hygiene dan sanitasi Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) yang memenuhi
syarat kesehatan.
b) Tujuan Khusus
Kegiatan inspeksi sanitasi TPM dilakukan di luar gedung puskesmas, sarana TPM yang di periksa adalah
yang berada di wilayah binaan Puskesmas, dilakukan sendiri oleh petugas sanitasi puskesmas sesuai
dengan lembar cecklis TPM.
VI. SASARAN
Inspeksi sanitasi TPM dilaksanakan sesuai jadwal yang sudah dibuat pada jam kerja yang dilakukan
diluar gedung puskesmas.
VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN
Kegiatan Inspeksi sanitasi TPM hasilnya dilaporkan secara berkala kepada Dinas kesehatan Kabupaten
sesuai dengan format yang ada oleh petugas sanitasi puskesmas.
Pencatatan dilakukan dibuku kegiatan dan dilaporkan ke dinas kesehatan setiap sebulan sekali dan
dievaluasi setiap tiga bulan sekali.
PEMERINTAH KOTA SUKABUMI
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS SUKABUMI
Jln. SUKABUMI Kidul No. 70 Telp. (0266) 225219
KOTA SUKABUMI
KERANGKA ACUAN
RUMAH SEHAT
UPT PUSKESMAS SUKABUMI
I. PENDAHULUAN
Rumah sehat merupakan salah satu sarana untuk mencapai derajat kesehatan yang optimum. Untuk
memperoleh rumah yang sehat ditentukan oleh tersedianya sarana sanitasi perumahan. Sanitasi
rumah adalah usaha kesehatan masyarakat yang menitikberatkan pada pengawasan terhadap
struktur fisik dimana orang menggunakannya untuk tempat tinggal berlindung yang mempengaruhi
derajat kesehatan manusia. Rumah juga merupakan salah satu bangunan tempat tinggal yang harus
memenuhi kriteria kenyamanan, keamanan dan kesehatan guna mendukung penghuninya agar dapat
bekerja dengan produktif.
b) Tujuan Khusus
- Memenuhi kebutuhan psikologis antara lain privacy yang cukup, komunikasi yang sehat antar
anggota keluarga dan penghuni rumah, adanya ruangan khusus untuk istirahat (ruang tidur),
bagi masing-maing penghuni;
- Memenuhi persyaratan pencegahan penularan penyakit antar penghuni rumah dengan
penyediaan air bersih, pengelolaan tinja dan limbah rumah tangga, bebas vektor penyakit dan
tikus, kepadatan hunian yang tidak berlebihan, cukup sinar matahari pagi, terlindungnya
makanan dan minuman dari pencemaran, disamping pencahayaan dan penghawaan yang
cukup;
- Memenuhi persyaratan pencegahan terjadinya kecelakaan baik yang timbul karena pengaruh
luar dan dalam rumah, antara lain persyaratan garis sempadan jalan, konstruksi bangunan
rumah, bahaya kebakaran dan kecelakaan di dalam.
Kegiatan inspeksi sanitasi rumah sehat dilakukan di luar gedung puskesmas, sarana rumah sehat yang di
periksa adalah yang berada di wilayah binaan Puskesmas, dilakukan sendiri oleh petugas sanitasi
puskesmas sesuai dengan lembar cecklis rumah sehat.
Inspeksi sanitasi rumah sehat dilaksanakan sesuai jadwal yang sudah dibuat pada jam kerja yang
dilakukan diluar gedung puskesmas.
Kegiatan Inspeksi sanitasi rumah sehat hasilnya dilaporkan secara berkala kepada Dinas kesehatan
Kabupaten sesuai dengan format yang ada oleh petugas sanitasi puskesmas.
Pencatatan dilakukan dibuku kegiatan dan dilaporkan ke dinas kesehatan setiap sebulan sekali dan
dievaluasi setiap tiga bulan sekali.
PEMERINTAH KOTA SUKABUMI
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS SUKABUMI
Jln. SUKABUMI Kidul No. 70 Telp. (0266) 225219
KOTA SUKABUMI
KERANGKA ACUAN
SARANA AIR BERSIH (SAB)
UPT PUSKESMAS SUKABUMI
I. PENDAHULUAN
Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya memenuhi syarat
kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak. Air minum adalah air yang kualitasnya memenuhi
syarat kesehatan dan dapat langsung diminum.
b) Tujuan Khusus
- Sarana air bersih yang ada harus memenuhi kebutuhan sehari-hari penggunanya
- Mencegah pencemaran sarana air bersih
Kegiatan inspeksi SAB dilakukan di luar gedung puskesmas, sarana rumah sehat yang di periksa adalah
yang berada di wilayah binaan Puskesmas, dilakukan sendiri oleh petugas sanitasi puskesmas sesuai
dengan lembar cecklis rumah sehat.
VI. SASARAN
Inspeksi sanitasi sarana air bersih dilaksanakan sesuai jadwal yang sudah dibuat pada jam kerja yang
dilakukan diluar gedung puskesmas.
VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN
Kegiatan Inspeksi sanitasi sarana air bersih hasilnya dilaporkan secara berkala kepada Dinas kesehatan
Kabupaten sesuai dengan format yang ada oleh petugas sanitasi puskesmas.
Pencatatan dilakukan dibuku kegiatan dan dilaporkan ke dinas kesehatan setiap sebulan sekali dan
dievaluasi setiap tiga bulan sekali.
PEMERINTAH KOTA SUKABUMI
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS SUKABUMI
Jln. SUKABUMI Kidul No. 70 Telp. (0266) 225219
KOTA SUKABUMI
KERANGKA ACUAN
SARANA JAMBAN KELUARGA (JAGA)
UPT PUSKESMAS SUKABUMI
I. PENDAHULUAN
Masalah kesehatan yang timbul terutama disebabkan oleh lingkungan yang kurang memenuhi syarat
kesehatan yang mencakup tentang penyediaan air bersih, jamban keluarga dan saluran pembuangan air
limbah. Dengan kurangnya penyediaan air bersih, jamban keluarga dan saluran pembuangan limbah
yang tidak memenuhi syarat kesehatan dapat menimbulkan berbagai penyakit salah satu diantaranya
adalah kejadian diare.
b) Tujuan Khusus
- Tidak mencemari sumber air minum, letak lubang penampung berjarak 10-15 meter dari sumber
air bersih.
- Tidak berbau dan tinja tidak dapat dijamah oleh serangga maupun tikus.
- Air seni, air pembersih dan air penggelontor tidak mencemari tanah di sekitarnya. Hal ini dapat
dilakukan dengan membuat lantai jamban dengan luas minimal 1x1 meter, dengan sudut
kemiringan yang cukup kearah lubang jamban.
- Mudah dibersihkan dan aman penggunaannya.
- Bebas dari serangga
Kegiatan inspeksi JAGA dilakukan di luar gedung puskesmas, sarana JAGA yang di periksa adalah yang
berada di wilayah binaan Puskesmas, dilakukan sendiri oleh petugas sanitasi puskesmas sesuai dengan
lembar cecklis rumah sehat.
VI. SASARAN
Inspeksi sanitasi sarana JAGA dilaksanakan sesuai jadwal yang sudah dibuat pada jam kerja yang
dilakukan diluar gedung puskesmas.
VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN
Kegiatan Inspeksi sanitasi sarana JAGA hasilnya dilaporkan secara berkala kepada Dinas kesehatan
Kabupaten sesuai dengan format yang ada oleh petugas sanitasi puskesmas.
Pencatatan dilakukan dibuku kegiatan dan dilaporkan ke dinas kesehatan setiap sebulan sekali dan
dievaluasi setiap tiga bulan sekali.
PEMERINTAH KOTA SUKABUMI
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS SUKABUMI
Jln. SUKABUMI Kidul No. 70 Telp. (0266) 225219
KOTA SUKABUMI
KERANGKA ACUAN
SALURAN PEMBUANGAN AIR LIMBAH (SPAL)
UPT PUSKESMAS SUKABUMI
I. PENDAHULUAN
Masalah kesehatan yang timbul terutama disebabkan oleh lingkungan yang kurang memenuhi syarat
kesehatan yang mencakup tentang penyediaan air bersih, jamban keluarga dan saluran pembuangan air
limbah. Dengan kurangnya penyediaan air bersih, jamban keluarga dan saluran pembuangan limbah
yang tidak memenuhi syarat kesehatan dapat menimbulkan berbagai penyakit salah satu diantaranya
adalah kejadian diare.
Air limbah rumah tangga, secara nasional sebagian besar (41,3%) dibuang langsung ke
sungai/parit/got dan sebanyak 18,9 persen dibuang ke tanah (tanpa penampungan). Hanya
13,5 persen rumah tangga yang memiliki SPAL.
Menurut tempat tinggal, persentase rumah tangga tertinggi yang memiliki SPAL lebih tinggi di
perkotaan (18,7%) dibandingkan di perdesaan (7,9%), demikian dengan yang memiliki
penampungan tertutup di pekarangan lebih tinggi di perkotaan (7,3%) dibandingkan di perdesaan
(5,5%).
b) Tujuan Khusus
- Tidak mencemari sumber air
- Tidak tergenang di halaman rumah
VI. SASARAN
Inspeksi sanitasi sarana SPAL dilaksanakan sesuai jadwal yang sudah dibuat pada jam kerja yang
dilakukan diluar gedung puskesmas.
VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN
Kegiatan Inspeksi sanitasi sarana SPAL hasilnya dilaporkan secara berkala kepada Dinas kesehatan
Kabupaten sesuai dengan format yang ada oleh petugas sanitasi puskesmas.
Pencatatan dilakukan dibuku kegiatan dan dilaporkan ke dinas kesehatan setiap sebulan sekali dan
dievaluasi setiap tiga bulan sekali.
PEMERINTAH KOTA SUKABUMI
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS SUKABUMI
Jln. SUKABUMI Kidul No. 70 Telp. (0266) 225219
KOTA SUKABUMI
KERANGKA ACUAN
PEMERIKSAAN JENTIK BERKALA (PJB)
UPT PUSKESMAS SUKABUMI
I. PENDAHULUAN
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di
Indonesia. Penyakit ini termasuk penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan
oleh nyamuk Aedes aegypti maupun Aedes albopictus. Nyamuk Aedes Aeggepti berkembang biak di
tempat penampungan air bersih seperti bak mandi, tempayan, ban bekas, kaleng bekas dan lain-lain.
Pemberantasan nyamuk Demam Berdarah akan lebih efektif jika dilakukan pemeriksaan jentik berkala
(PJB) yang dilakukan oleh petugas Puskesmas disemua desa non endemis sekaligus memberikan abate
pada penampungan air yang ada jentiknya.
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu masalah kesehatan lingkungan yang
cenderung meningkat jumlah penderita dan semakin luas daerah penyebarannya, sejalan dengan
meningkatnya mobilitas dan kepadatan penduduk. Sampai saat ini penyakit DBD belum ada vaksin
pencegahnya dan obatnyapun juga masih diusahakan. Satu-satunya cara efektif adalah mencegah dan
menanggulanginya dengan cara memberantas nyamuk penularnya.
d) Tujuan Khusus
VI. SASARAN
Kegiatan PJB hasilnya dilaporkan secara berkala kepada Dinas kesehatan Kabupaten sesuai dengan
format yang ada oleh petugas sanitasi puskesmas.
Pencatatan dilakukan dibuku kegiatan dan dilaporkan ke dinas kesehatan setiap sebulan sekali dan
dievaluasi setiap tiga bulan sekali.