PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesinambungan sebuah organisasi selain didukung oleh banyak faktor seperti sumber
daya manusia yang selalu siap (regenerasi) untuk meneruskan langkah dan segala seluruh visi
dan misi yang telah ada beserta anggaran dasar dan anggaran rumah tangganya (AD/ART)
sebuah organisasi, perhatian terhadap kemampuan finansial, kemampuan beradaptasi dengan
dinamisasi zaman dan segala problematika yang adadi dalamnya atau yang sedang
berlangsung serta yang tak kalah pentingnya adalah kepercayaan dari calon anggota terlebih
lagi loyalitas serta dedikasi dari anggota serta jajaran pengurus yang sudah lama berada
adalah bukti konkrit dari hal ini. Muhammadiyah sebagai sebuah organisasi yang
keberadaannya sudah sejak lama bahkan ikut berperan serta dalam perjuangan juga sebagai
sebuah gerakan yang dahulunya hanya memfokuskan pada penyebaran agama hal ini tidak
dapat disepelekan begitu saja. Dalam penyebaran agama yang dilakukan oleh KH. Ahmad
Dahlan sebagai pendiri Muhammadiyah tidak hanya menyuruh kepada kebaikan dan
mencegah kemungkaran semata. Akan tetapi, disamping itu Muhammadiyah sebagai gerakan
sekaligus organisasi juga turut membantu bangsa ini agar bisa terlepas dari cengkeraman
penjajah.
Perjuangan Muhammadiyah adalah perjuangan menegakkan dan menjunjung tinggi
agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Perjuangan
Muhammadiyah tersebut dilaksankan melalui gerakan dakwah amar ma’ruf nahi munkar di
seluruh lapangan kehidupan dengan sasaran umat dakwah dan umat ijabah baik pada level
perseorangan maupun masyarakat, sebagaimana yang menjadi misi persyarikatan sesuai
firman Allah dalam surat Ali Imran ayat 104.
Artinya: dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada
kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar merekalah orang-orang yang
beruntung.
Identitas Muhammadiyah adalah gerakan Islam amar ma’ruf nahimunkar. Pernyataan
tersebut menunjukkan bahwa setiap perjuangan, gerakan dan langkah Muhammadiyah harus
sesuai dengan prinsip-prinsip yang terkandung dalam ajaran Islam dan Al-Qur’an. Pedoman
hidup islami warga Muhammadiyah merupakan pedoman untuk menjalani kehidupan dalam
setiap aspek kehidupan termasuk diantaranya adalah kehidupan pribadi, keluarga,
bermasyarakat, berorganisasi, mengelola amal usaha,berbisnis, mengembangkan profresi,
1
berbangsa dan bernegara, melestarikan lingkungan, mengembangkan ilmu pengetahuan dan
teknologi serta mengembangkan seni dan budaya. Pedoman hidup yang mengarah pada satu
tujuan yaitu tujuan positif dan manfaat.
B.Batasan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang di atas, maka penulis membatasi pokok
permasalahan pada Khittah PerjuanganMuhammadiyah sebagai cara dalam membentuk
perilaku individu sebagai bagian dari warga Muhammadiyah agar menunjukkan keteladanan
yang baik dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara.
C.Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian singkat dari latar belakang dan batasan masalah di atas, maka
penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut:
1.Apa yang dimaksud dengan Khittah Perjuangan Muhammadiyah?
2 . B a g a i m a n a k a h s t r a t e g i p e r j u a n g a n M u h a m m a d i ya h ?
D.Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka adapun tujuan dalam penulisan ini
adalah:
2 . U n t u k m e n g e t a h u i s t r a t e g i p e r j u a n g a n M u h a m m a d i ya h
2
BAB II
ISI
4
Pemandangan kita hendaklah kita tajamkan akan mengawasi gerak kita yang
ada di dalam Muhammadiyah, yang sudah lalu, yang masih langsung dan yang
bertambah (yang akan datang/berkembang).
l . Mempersambungkan Gerakan Luar.
Kira berdaya-upaya akan memperhubungkan diri kepada iuran (ekstern), lain-
lain persyarikatan dan pergerakan di Indonesia, dengan dasar Silaturahim, tolong-
menolong dalam segala kebaikan, yang tidak mengubah asasnya masing-masing,
terutama perhubungan kepada persyarikatan dan pemimpin Islam.
5
b. Setiap anggota Muhammadiyah sesuai dengan hak asasinya dapat tidak memasuki
atau memasuki organisasi lain, sepanjang tidak menyimpang dari ketentuan-ketentuan
yang berlaku dalam Persyarikatan Muhammadiyah.
c. Untuk lebih memantapkan muhammadiyah sebagai gerakan da’wah islam setelah
pemilu tahun 1971, muhammadiyah melakukan amar ma’ruf nahi munkar secara
konstruktif dan positif terhadap partai muslimin Indonesia.
d. Untuk lebih meningkatkan partisipasi muhammadiyah dalam pelaksanaan
pembangunan nasional.
D. Fungsi
Sebagai landasan berpikir bagi semua pimpinan dan anggota muhammadiyah dan
yang menjadi landasan berpikir bagi setiap amal usaha muhammadiyah.
6
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pemaparan di atas, terkait pembahasan khittah perjuangan
Muhammadiyah, maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut:
7
DAFTAR PUSTAKA