BAB I
PENDAHULUAN
Kehidupan manusia tidak lepas dari bahan galian, mulai dari rumah
seisinya, genting, keramik, peralatan dapur, motor, mobil, cat sampai bahan
bakar, semuanya berasal dari bahan galian.
Tahap pengolahan bahan galian terdiri dari preparasi, konsentrasi, dan
dewatering.Pada praktikum ini, praktikan dikenalkan dengan alat-alat
preparasi yaitu jaw crusher. Crusher merupakan mesin yang dirancang untuk
mengurangi besar batu ke batu yang lebih kecil seperti kerikil atau debu batu.
Kegiatan praktikum ini dibimbing oleh asisten dosen mata kuliah pengolahan
bahan galian.
Pada kegiatan praktikum pengolahan bahan galian para praktikan yang
akan melakukan kontak dengan alat harus menggunakan APD (Alat
Pelindung Diri). APD adalah kelengkapan yang wajib digunakan saat bekerja
sesuai bahaya dan risiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu sendiri
dan orang di sekelilingnya. Biasanya jaw crusher ini digunakan pada kegiatan
kominusi di sejumlah perusahaan tambang batuan seperti batubara, batu
granit dan batu-batu lainnya yang ukuran bahan galiannya besar-besar.
1.3 Manfaat
BAB II
TEORI DASAR
2.1 Granit
Batuan granit merupakan batuan beku yang berasal dari dalam perut
bumi (muntahan magma) yang berstuktur granitik dan struktur holokristalin,
yang terdiri dari elemen kuarsa dan feldspar, sedangkan mineral lainnya
dalam jumlah kecil seperti bioit, muskovit, hornblende, dan piroksen. Dalam
bidang industri, pemanfaatan batuan granit banyak dipakai dalam pembuatan
keramik dan bahan beku pembuatan batu hias, lantai, ataupun ornamen
dinding.
mineral) telah terbuang selama proses pengolahan dan kadar bijih sudah
ditingkatkan.
b. Mengurangi jumlah flux yang ditambahkan dalam peleburan serta
mengurangi metal yang hilang bersama slag.
c. Mengurangi biaya peleburan tiap ton logam yang dihasilkan, sebab
dalam peleburan tonase logan yang dihasilkan lebih banyak (dalam waktu
yang sama) bila dibandingkan dengan peleburan tanpa diawali dengan
pengolahan bahan galian.
2. Secara Teknis.
a. Pengolahan Bahan Galian akan menghasilkan konsentrat yang
mempunyai kadar mineral berharga relatif tinggi, sehingga lebih
memudahkan untuk mengambil metalnya.
b. Ada kemungkinan konsentratnya mengandung lebih dari satu mineral
berharga, maka ada kemungkinan dapat diambil logam yang lain sebagai
hasil sampingan.
Tujuan dilakukannya kegiatan pengolahan bahan galian ini yaitu
untuk membebaskan mineral berharga dari mineral pengotornya (meliberasi),
memisahkan mineral berharga dari pengotornya, mengontrol ukuran partikel
agar sesuai dengan proses selanjutnya (reduksi ukuran), mengontrol agar bijih
mempunyai ukuran yang relatif seragam, mengontrol agar bijih mempunyai
kadar yang relatif seragam, membebaskan mineral berharga, menurunkan
kandungan pengotor (menaikkan kadar mineral berharga).
1. Reduksi Ukuran
besar. Sehingga untuk dapat diolah dan untuk dapat meninggkatkan kadar
mineral tertantu harus melalui proses pengecilan ukuran terlebih dahulu.
Operasi ini biasanya dibagi menjadi dua tahapan yaitu:
Crushing
Grinding
Pada prinsipnya tujuan operasi pengecilan ukuran pada kominusi
ukuran bijih, mineral atau bahan galian adalah:
1. Membebaskan ikatan mineral berharga dari gaunge nya.
2. Menyiapkan ukuran umpan sesuai dengan ukuran operasi konsentrasi
atau ukuran pemisahan.
3. Mengekspos permukaan mineral berharga, untuk proses hyrometalurgi
tidak perlu benar-benar bebas dari gangue.
4. Memenuhi keinginan konsumen atau tahapan berikutnya.
2) Compression (clevage)
Energi cukup untuk membuat partikel remuk, menghasilkan ukuran
partikel ukurannya tidak jauh berbeda dengan ukuran umpan.
Pengolahan Bahan Galian 9
3) Impact (shatter)
Energi sangat mencukupi untuk terjadinya peremukan partikel,
menghasilkan banyak partikel dengan distribusi ukuran yang lebar.
2.3Tahapan Kominusi
2.3.1 Crushing
Peremukan ini merupakan proses bagian dari kominusi yang bertujuan
untuk mengurangi/mereduksi ukuran butir dari bijih bahan galian yang telah
ditambang. Crushing ini sendiri memiliki arti proses reduksi ukuran dari bahan
galianatau bijih yang langsung dari tambang (ROM = run of mine) dan memiliki
ukuran besar-besar (diameter sekitar 100 cm) menjadi ukuran 20-25 cm bahkan
bisa mencapai ukuran 2,5 cm.Crushing bagian dari kominusi ini memiliki 3
tahap, yaitu primary crushing, secondary crushing, dan fine crushing (grinding).
Tahapan Crushing tersebut yaitu :
1. Prymari crushing (Tahap pertama) : Dapat memecah batuan yang
berukuran sekitar 1500mm menjadi ukuran 30-100mm. Ukuran terbesar dari
tahapan ini adalah 200mm. Alat peremuk yang biasanya digunakan pada tahap
ini adalah Jaw Crusher dan Gyratory Crusher.
2. Secondary Cruher (Tahap kedua) : Dapat memecah material yang
berukuran 150mm menjadi 12.5-25.4mm. Pada tahapan ini kadang masih di
Pengolahan Bahan Galian 10
jumpai ukuran partikel 75mm sehingga perlu di lakukan cushing tahap ketiga.
Alat peremuk yang digunakan adalah Cone Crusher, Hammer Mill dan Rolls.
3. Fine crushing (Tahap lanjutan) : material yang dicruching biasanya
berukuran lebih besar dari 25,4mm. Apabila hasil tidak memuaskan maka perlu
di lakukan crusher lagi. Alat yang digunakan Rolls, Dry Ball Mills, Disc Mills
dan Ring Mills.
2.3.2 Grinding
Grinding Merupakan tahap pengurangan ukuran dalam batas ukuran halus
yang diinginkan. Grinding adalah proses pengurangan ukuran partikel bahan
dari bentuk kasar menjadi ukuran yang lebih halus untuk menyempurnakan
proses mixing yaitu hasil pencampuran yang merata dan menghindari segregasi
partikelpartikel bahan. Grinding menggunakan hammermill ataupun
rollermill.Grinding adalah proses pengurangan ukuran partikel bahan olahan
dari bentuk besar/kasar di ubah menjadi ukuran yang lebih kecil. Untuk itu yg
namanya grinding adalah proses pemecahan atau penggilingan.
Alat yang digunakan dalam grinding yaitu:
a. Ball Mill
Mill ini merupakan sebuah silinder horizontal dengan diameter sama
dengan panjangnya, yang dilapisi dengan suatu plat. Alat ini memiliki suatu
silinder yang terisi dengan bola baja.Cara kerjanya yaitu dengan diputar,
sehingga material yang dimasukkan hancur oleh bola-bola baja. Biasanya
diameter ball mill sama dengan panjang ball mill.
b. Rod Mill
Media grinding ini alat ini berupa batang-batang besi/baja yang
panjangnyya sama dengan panjang mill. Cara kerjanya dengan diputar.sehingga
batang baja terangkat lalu jatuh dan menjatuhi material yang ada dalam rod mill
sehingga hancur.
c. Hammer Mill
Penggiling ini memiliki sebuah rotor yang berputar dengan kecepatan
tinggi dalam sebuah casing berbentuk silinder.Umpan masuk dari bagian puncak
Pengolahan Bahan Galian 11
2.4 Preparasi
Preparasi sampel adalah pengurangan massa dan ukuran dari sample
sampai pada massa dan ukuran yang cocok untuk analisa di laboratorium.
Preparasi batubara merupakan salah satu kegiatan lanjutan untuk conto yang
telah disampling, dimana kegiatan ini adalah untuk mempersiapkan contoh
batubara yang akan dianalisa dengan melakukan pengadukan (homogenisasi),
penggilingan, pembagian, penghalusan.
Teknik preparasi sampel adalah bagian dari proses analisis yang sangat
penting karena merupakan proses yang harus dilakukan untuk menyiapkan
sampel sehingga siap untuk dianalisis menggunakan instrumentasi yang sesuai.
Secara umum proses analisis minimal mempunyai 5 langkah, yaitu sampling
(pengambilan sampel), preservasi sampel (penyimpanan sampel), preparasi
sampel (penyiapan sampel), analisis (pengukuran), interpretasi data (analisis
data), dan pembuatan laporan analisis. Kesalahan pada salah satu tahap pada
proses analisis akan menyebabkan terjadinya kesalahan hasil analisis. Akibatnya
akan dihasilkan data hasil analisis yang tidak valid.
Pengolahan Bahan Galian 12
Single roll crusher adalah roll crusher yang didesain mempunyai satu
roller saja dengan tujuan untuk meningkatkan kapasitas pengolahan batubara
dengan satuan luas. Pada single roll crusher memiliki satu buah roda.
Double roll crusher
Double roll crusher adalah roll crusher yang mempunyai 2 buah roller,
dengan sumbu yang sejajar pada bidang horizontal yang sama. Double roll
crusher sangat cocok digunakan untuk batuan dan mineral dengan jenis seperti
batubara, limestone, dan kaolin.
Pengolahan Bahan Galian 16
BAB III
METODOLOGI
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHSAN
masuk ke Rotary Sample Devider, sehingga kita dapat mengambil fraksi 1/8, ¼
atau ½.
Keterangan :
Berikut ini adalah bagian-bagian dari alat rotary sample deviderbeserta
keterangan dan penjelasannya:
1. Hopper
Merupakan tempat/bak penampungan material yang akan dimasukkan ke
dalam alat. Atau bisa juga sebagai tempat masuknya material yang akan
dimasukkan.
2. Plat Pan
Yaitu tempat berjalannya feed akibat getaran dari hopper menuju sample
segment.
3. Sample Segment
Merupakan tempat sample yang berputar dan berisi 8 segment pembagian
untuk pembagian sample secara merata.
4. Controller
Merupakan bagian utama alat untuk mengontrol kecepatan getaran.
Pengolahan Bahan Galian 22
1. Sample Percobaan I
Sample : 2 Kg
Getaran : 8 Hz
Waktu : 31,02 detik
2. Sample Percobaan II
Sample : 2 Kg
Getaran : 9 Hz
Waktu : 49 detik
Hasil
1 2 3 4 5 6 7 8
Segmen
1 2,65 2,6 2,6 2,55 2,5 2,6 2,6 2,55
2 2,65 2,6 2,6 2,6 2,7 2,7 2,65 2,55
3 2,5 2,6 2,45 2,5 2,55 2,9 2,7 2,6
Tabel Hasil Praktikum
4.5 Dokumentasi
Berikut adalah foto-foto mengenai alat dan feed saat melakukan praktikum
pengolahan bahan galian:
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan