BAHAGIA
Asuhan Keperawatan Spiritual Muslim 1
Somatic Distress
Gelombang ketidaknyamanan episodik dalam durasi 10–60 menit;
berbagai keluhan somatik, kelelahan, dan rasa sakit fisik atau emosional
yang ekstrem
Guilt
Perasaan bersalah, bahwa ia berkontribusi atas meninggalnya
seseorang, berusaha mencari bukti akan perasaannya
(Data from Lindemann, E. [1944]. Symptomatology and management of acute grief. American Journal of
Psychiatry, 101,141–148; Roach, S. S., & Nieto, B. C. [1997]. Healing and the grief process [pp. 1–24]. Albany,
NY: Delmar Publishers.)
Teori Grieving Engels
Tiga Tahap berkabung
Stage II: Developing Awareness
• Emotional pain occurs with
increased reality of loss
Stage I: Shock and Disbelief • Recognition that one is
• Disorientation powerless to change the
• Feeling of helplessness situation
• Denial gives protection until • Feelings of helplessness
person is able to face reality • Anger and hostility may be
directed at others
Stage I can last from minutes • Guilt
to days. • Sadness
• Isolation
• Loneliness
Stage II may last from 6 to 12
months.
Stage III: Restitution and Resolution
• menyadari/ kagum thd almarhum
• Mulai berdamai dengan kehilangan
• Pembentukan pola hubungan yang baru
(Data from Engle, G. L. [1961]. Is grief a disease? Psychosomatic Medicine, 23, 18–22; Engle, G
. L. [1964]. Grief and grieving. American Journal of Nursing, 64(9), 93-98; Roach, S. S., & Nieto
, B.C. [1997]. Healing and the grief process (pp. 1–24). Albany, NY:Delmar Publishers.)
Jenis-jenis Berduka
1. Berduka Normal
Terdiri atas perasaan, perilaku, dan reaksi yang normal terhadap
kehilangan. Misal : kesedihan, kemarahan, menangis, kesepian, dan
menarik diri dari aktivitas untuk sementara.
2. Berduka Antisipatif
Proses melepaskan diri yang muncul sebelum kehilangan atau
kematian yang sesungguhnya terjadi. Misal:ketika menerima diagnosis
terminal, seseorang akan memulai proses perpisahan dan menyesuai-
kan diri dengan berbagai urusan dunia sebelum ajalnya tiba.
5. Berduka Disfungsional
Suatu status yang merupakan pengalaman individu yang responnya
dibesar-besarkan saat individu kehilangan secara aktual maupun
potensial. Tipe ini kadang-kadang menjurus ke tipikal, abnormal,
atau kesalahan/ kekacauan.
Berduka/sedih dalam Al-Qur’an
Kata-kata sedih dalam Al-Qurán tidaklah datang kecuali dalam konteks
larangan atau kalimat negatif (peniadaan). Sebagaimana yang dijelas--
kan Ibnul Qoyyim rahimahullah dalam bukunya Madaarijus Saalikiin
ََو ََل ت َ ِهنُوا َو ََل ت َ ْحزَ نُوا َوأ َ ْنت ُ ُم ْاْل َ ْعلَ ْونَ ِإ ْن ُك ْنت ُ ْم ُمؤْ ِمنِين
“
Janganlah kamu lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, k
arena kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu o
rang-orang yang beriman” (QS. Ali Imran: 139).
علَ ْي ِه ْم
َ َو ََل ت َ ْحزَ ْن
“Dan janganlah kamu berduka cita terhadap mereka”
(QS. An-Nahl: 127).
Kemudian firman Allah ta’ala,
َ َّ ََل ت َ ْحزَ ْن ِإ َّن
ۖ َّللا َم َعنَا
“Janganlah kamu berduka cita, sesungguhnya Allah beserta kita”
(QS. At-Taubah: 40)
أن يحزن العبد ل: وأحب شيء إلى الشيطان، وَل مصلحة فيه للقلب،وسر ذلك أن الحزن موقف غير مسير
} ان ِل َيح ُْزنَ الَّذِينَ م َمنُوا
ِ طَ ش ْي
َّ { ِإنَّ َما النَّ ْج َوى ِمنَ ال: قال هللا تعالى،يقطعه عن سيره ويوقفه عن سلوكه
َ ٍ ِإ ََّل
علَى زَ ْو ِج َها رواه مسلم َ اَّلل َو ْال َي ْو ِم ْاْل ِخ ِر أ َ ْن ت ُ ِح َّد
ٍ علَى َم ِيت
ٍ ََ َ َ ٍََ فَ ْو ِ َّ ََل َي ِح ُّل َِل ْم َرأَةٍ تُؤْ ِم ُن ِب
“
Tidak boleh seorang wanita yang beriman kepada Allah dan hari
Akhir untuk berkabung atas kematian melebihi tiga hari, kecuali
atas kematian suaminya” [HR Muslim dalam Shahih-nya, Kitab
Thalaq, bab Wujub Al Ihdaad, no. 3714]
✓ Ketika mengkaji ihdad yang terdapat dalam Kompilasi Hukum Islam
(KHI) pasal 170, maka pengertian ihdad tidak hanya bagi seorang istri,
melainkan juga suami yang ditinggal mati oleh istrinya
✓ Seorang laki-laki yang telah ditinggal mati oleh istrinya tidak sama
dalam melakukan masa ihdad atau masa berkabung yaitu berkisar
antara 7 sampai 40 hari.
Hukum Berkabung menurut Islam
✓ Ibnu Hajar )wafat tahun 852 H) menegaskan: Syari’at memperbolehkan
seorang wanita untuk berkabung atas kematian selain suaminya selama
tiga hari, karena kesedihan yang mendalam dan penderitaan yang
mendera karena kematian orang tersebut [Fathul Bari, Op.cit., 3/146.]
Masa berkabung bagi wanita adalah empat bulan sepuluh hari. Ini berlaku
pada semua wanita, kecuali yang hamil. Wanita hamil yang ditinggal mati
suaminya, berkabung sampai melahirkan, berdasarkan firman Allah
Subhanahu wa Ta’ala :
✓ Ibnu Hajar menyatakan: Mayoritas ulama dari para salaf dan imam
fatwa di berbagai egeri berpendapat bahwa orang yang hamil jika
wafat suaminya menjadi halal (boleh menikah) dan selesai masa
iddahnya dengan melahirkan.[Fathul Bari, Op.cit., hlm. 9/474]
ض َح َك َوأ َ ْب َك ٰى
ْ َ َوأَنَّهُ ُه َو أ
“Dialah Allah yang menjadikan seorang tertawa dan menangis”
(QS. An-Najm: 43)
✓ Allah yang menciptakan kebahagiaan dan Kesedihan agar
manusia menyadari nikmatnya kebahagiaan, sehingga ia
bersyukur dan berbagi.
5. Kehilangan Hidup
Kehilangan ini ada pada orang-orang yang akan menghadapi kematian sampai
dengan terjadinya kematian. Hal ini sering menyebabkan kehilangan kontrol
terhadap diri sendiri, gelisah, takut, bergantung pada orang lain, putus asa dan
malu. Contoh : pasien yang divonis menderita kanker otak, luekimia atau
penyakit langka lainnya yang tidak bisa disembuhkan oleh dokter.
Faktor-faktor yang mempengaruhi respon kehilangan
01 03 05
Sosial-
Usia culture ekonomi
02 04
Keluarga Agama
Pengkajian pasien dengan
kondisi berduka dan
penatalaksanaannya
KAJI DX KEPERAWATAN
UNTUK GRIEVING
ُاس أ َ ْج َل أ َ ْن يُح ِْزنَه ُ ِإذَا ُك ْنت ُ ْم َ َ ََََةً فَ ََ َيتَنَا َجى َر ُج ََ ِن دُونَ ْاْلخ َِر َحتَّى ت َ ْخت َ ِل
ِ َّطوا ِبالن
Rasulullah kabarkan,
ام ِه
ِ َطع ُ ْ َحت َّى يَح،ش ْيءٍ ِم ْن شَأْنِ ِه
َ ض َرهُ ِع ْن َد َ ض ُر أ َ َح َد ُك ْم ِع ْن َد ُك تِل َ ش ْي
ُ طانَ يَ ْح َّ إِ َّن ال
“Sesungguhnya setan mendatangi kalian dalam setiap keadaan kalian.
Sampai setan ikut hadir di makanan kalian” (HR. Muslim).
Referensi
Abdur RAhman bin Nasir As-Sa’di.2010.Meraih Hidup Bahagia. Maktab Dakwah Dan Bimbingan Jaliyat
Rabwah
Al-Jauziyah, Ibnu Qayyim. 1998. Madarijus-Salikin (Jalan Menuju Allah)/ Ibnu Qayyim Al-Jauziyah;
penerjemah: Kathur Suhardi; Cet. 1. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar.
Al-Jauziyyah, Ibnu Qayyim. 2004. Kunci Kebahagiaan/Penerjemah: Abdul Hayyie al-Katani, Penyunting:
Harlis Kurniawan,Khairuddin Rendusara. Habibullah Rasidin,. Cet. 1.Akbar Media Eka Sarana
Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah, 2005. Manajemen Qolbu. Penerjemah: Ainul Haris Umar Arifin Thayib.
Cetakan VI, Darul Falah Jakarta
Departemen Agama, Al-Qur’an
Muhammad Mukhtar Ay-Syinqithi.2011. Menggapai Hidup Bahagia.Islamhouse
Potter & Perry. 2005. Fundamental Keperawatan volume 1. Jakarta: EGC
Syamhudi,Kholid.2009. Fiqih : Jenazah & Kematian. https://almanhaj.or.id/2573-berkabung-dari-
kematian.html
Thank you
Insert the title of
your subtitle Here