Anda di halaman 1dari 3

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Pengertian
Fraktur adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang yang ditandai
oleh rasa nyeri, pembekakan, deformitas, gangguan fungsi, pemendekan,
dankrepitasi (Dongous, 2002). Fraktur adalah terputusnya kontinuitas
tulang, tulang rawan sendi, tulang rawan epifisis, baik yang bersifat total
maupun yang persial.(Rasjad,Chairuddin.2007)
Fraktur atau patah tulang adalah terputusnya kontinuitas jaringan
tulang atau tulang rawan yang umumnya disebabkan oleh rudapaksa
(Mansjoer, 2000:347). Fraktur adalah terputusnya kontinuitas jaringan
tulang dan ditentukan sesuai jenis dan luasnya.(Smeltzer and Bare,2001)
Fraktur ada 2 jenis yaitu
1. Fraktur Komplet adalah patah tulang pada seluruh garis tengah tulang
dan biasanya mengalami pergeseran (bergeser dari posisi normal).
Fraktur tidak komplet, patah hanya terjadi pada sebagian dari garis
tengah tulang.
2. Fraktur tertutup (fraktur simple) tidak menyebabkan robeknya kulit.
Fraktur terbuka (fraktur komplikata/kompleks) merupakan fraktur
dengan luka pada kulit atau membran mukosa sampai ke patahan
tulang. Fraktur terbuka digradasi menjadi : Grade 1 dengan lika bersih
kurang dari 1 cm panjangnya,Grade II luka lebih luas tanpa kerusakan
jaringan lunak yang ekstensif, dan Drade III yang sangan
terkontaminasi dan mengalami kerusakan jaringan lunak ekstensif
,merupakan yang paling berat
B. Etiologi
Menurut Sachdeva (1996), penyebab Fraktur dapat dibagi menjadi
tiga yaitu:
1. Cedera traumatik
Cedera traumatik pada tulang dapat disebabkan oleh :
a. Cedera langsung berarti pukulan langsung terhadap tulang
sehingga tulang patah secara spontan. Pemukulan biasanya
menyebabkan fraktur melintang dan kerusakan pada kulit
diatasnya.
b. Cedera tidak langsung berarti pukulan langsung berada jauh dari
lokasi benturan,misalnya jatuh dengan tangan berjulur dan
menyebabkan fraktur Klavikula.
c. Fraktur yang disebabkan kontraksi keras yang mendadak dari otot
yang kuat.
2. Fraktur Patologik
Dalam hal ini kerusakan tulang akibat proses penyakit dimana
dengan trauma minor dapat mengakibatkan fraktur dapat juga terjadi
pada berbagai keadaan berikut:
a. Tumor tulang (jinak atau ganas) Pertumbuhan jaringan baru yang
tidak terkendali dan progresif.
b. Infeksi seperti Osteomielitis,dapat terjadi sebagai akibat infeksi
akut atau dapat timbul sebagai salah satu proses yang
progresif,lambat dan sakit nyeri.
c. Rakhitis, suatu penyakit tulang yang disebabkan oleh defisiensi
vitamin D yang mempengaruhi semua jaringan skelet lain,
biasanya disebabkan oleh difisiensi diet, tetapi kadang kadang
dapat disebabkan kegagalan absorpsi Vitamin D atau oleh karena
asupan kalsium atau fosfat yang rendah.
3. Secara spontan
Disebabkan oleh sterss tulang yang terus menerus misalnya pada
penyakit polio dan orang yang bertugas dikemiliteran.
C. Faktor risiko
Faktor risiko Terjadinya fraktur mencakup status ekonomi yang
rendah,penyakit kardiovaskular, gangguan sistem endokrin (seperti
diabetes dan hipertyroid),dan beberapa obat-obatan. Tekanan yang
berlebihan, cedera olah raga, terjatuh, dan kecelakaan merupakan faktor
risiko terjadinya fraktur.
Faktor risiko pada orang muda adalah perubahan dalam kuantitas atau
intensitas aktivitas fisik atau aktivitas yang baru, seperti Densitas tulang
yang rendah, komposisi tubuh yang abnormal,gangguan diet, abnormalitas
biomekanik dan menstruasi yang ireguler.sedangkan pada faktor risiko
terbesar pada usia lanjut adalah Osteoporosis dan terjauh, sekitar 90%
fraktur panggul pada usia lanjut terjadi karena jatuh dari posisi berdiri.
Adapun gejala nya adalah
a. Memar
b. Sensitif
c. Rasa nyeri
d. Pembekakan
e. Tidak bisa melakukan aktivitas seperti biasa.

Anda mungkin juga menyukai