Anda di halaman 1dari 4

Aq ngetik dari halaman 25..

Barosepetor secara terus menerus memberikan informasi mengenai tekanan darah,


dan secara kontinu menghasilkan potensial aksi sebagai respon terhadap tekanan
didalam arteri. Jika tekanan arteri meningkat, potensial aksi juga akan meningkat
sehingga kecepatan pembentukkan potensial aksi di neuron eferen yang
bersangkutan juga ikut meningkat. Begitu juga sebaliknya, jika terjadi penurunan
tekanan darah.

Setelah mendapat informasi bahwa tekanan arteri terlalu tinggi oleh peningkatan
potensial aksi tersebut, pusat control kardiovaskuler berespon dengan mengurangi
aktivitas simpatis dan meningkatkan aktivitas parasimpatis. Sinyal-sinyal everen
ini menurunkan kecepatan denyut jantung, menurunkan volume sekuncup,
menimbulkan vasodilatasi arteriol dan vena serta mnenurunkan curah jantung dan
resistensi perifer total, sehingga tekanan darah kembali normal. Begitu juga
sebaliknya jika tekanan darah turun di bawah normal.

2) Osmoreseptor hipotalamus dan reseptor volume pada atrium kiri.


Osmoreseptor pada hipotalamus peka terhadap perubahan osmolaritas
darah yang dipengaruhi oleh keseimbangan cairan tubuh, keduanya
memperngaruhi regulasi jangka panjang tekanan darah dengan mengontrol
volume darah.
3) Kemoreseptor pada arteri karotis dan aorta
Kemoreseptor tersebut peka terhadap kadar O₂ rendah atau keasaman
tinggi pada darah. Fungsi utamanya adalah secara reflex meningkatan
aktivitas pernafasan sehingga lebih banyak O₂ yang masuk atau lebih
banyak CO₂ pembentuk asam yang keluar. Disamping itu, reseptor ini juga
akan menyampaikan impuls aksitatorik ke pusat kardiovaskuler.

b. System saraf pusat


System syaraf akan mempengaruhi tekanan darah melalui rangsangan
simpatis dan parasimpatis. Saraf aferen dari syaraf glosofaringeal dan
syaraf vagus membawa pesan dari reseptor sensori sinus karotikus da
arkus aorta menuju ke medulla oblongata sebagai pusat regulasi jantung.
Syaraf simpatis dan parasimpatis keluar dari batang otak kemudian
memberikan stimulus pada jantung dengan melibatkan neurotransmitter
norepinefrin. Norepinefrin berikatan dengan reseptor spesifik yang disebut
reseptor adrenergic β1 yang terdapat di sel-sel nodus SA yang
mengakibatkan peningkatan denyut jantung (efek kronotropik positif).
Kecepatan denyut jantung akan menurun (efek kronotropik negative)
apabila pengaktifan simpatis dan pelepasan norepinefrin berkurang.
Syaraf simpatis juga mempersarafi sel-sel diseluruh miokardium yang
menyebabkan terjadinya peningkatan gaya dari setiap kontraksi pada tiap
panjang serat otot tertentu. Hal ini mengakibatkan peningkatan pada stroke
volume (efek inotropic posistif).
Syaraf parasimpatis berjalan ke nodus SA dan seluruh jantung melalui
syaraf vagus. Parasimpatis akan melepaskan neurotransmitter asetilkolin
yang memperlambat kecepatan depolarisasi nodus SA, sehingga terjadi
penurunan kecepatan denyut jantung (kronotropik negative). Perangsangan
parasimpatis ke bagian-bagian moikardium lainnya akan menurunkan
kontraktilitas dan stroke volume yang menghasilkan efek inotropic
negative.
c. Kontrol kimia
Hormon yang penting dalam regulasi tekanan darah antara lain:
1) Hormone yang dikeluarkan medulla adrenal selama masa stress
medulla adrenal akan melepaskan epinefrin dan norepinefrin.
2) Factor natriuretic atrium
Yakni hormone peptide yang dilepaskan oleh dinding atrium.
Hormone ini adalah antagonis aldosteronyang mengakibatkan ginjal
mengeluarkan garam dan air lebih banyak sehingga menurunkan
volume darah yang mengakibatkan tekanan darah menjadi turun.
Hormone ini juga menyebabkan dilatasi menyeluruh pembulu darah.
3) ADH
Diproduksi oleh hipotalamus dan merangsang ginjal untuk menahan
air.
4) Angiotensin II
Terbentuk akibat dikeluarkannya renin oleh ginjal karena perfusi ginjal
yang tidak adekuat. Hormone ini menyebabkan vasokontriksi hebat
yang mengakibatkan peningkatan tekanan darah.
5) Endothelium derived factor
Bekerja di otot polos pembuluh darah, yang merupakan
vasokonstriktor yang kuat.
6) Kimia-kimia inflamasi
Histamine, kinin dan kimia yang dikeluarkan selama proses inflamasi
dan alergi adalah vasodilator kuat yang mengakibatkan kehilangan
cairan dalam pembuluh darah akibat peningkatan permeabilitas
kapiler.
7) Alcohol
Konsumsi alcohol mengakibatkan penurunan tekanan darah melalui
penghambatan pengeluaran ADH dan penekanan pada pusat vasomotor
dan menyebabkan vasodilatasi.

2. Regulasi jangka panjang


Regulasi jangka panjang lebih banyak ditentukan oleh regulasi ginjal. Ginjal
mempertahakan hemostasis tekanan darah dengan meregulasi volume darah.
Volume darah adalah factor penentu utama dari curah jantung atau kardiak
output melalui pengaruhnya terhadap tekanan vena, aliran balik, volume akhir
diastole dan stroke volume. Peningkatan volume darah diikuti dengan
peningkatan tekanan darah yang akan merangsang ginjal untuk mengeluarkan
cairan. Kemampuan ginjal dalam meregulasi tekanan darah berlangsung
secara langsung dan tidak langsung.
a. Mekanisme pengaruh ginjal secara langsung
Menggambarkan kemampuan ginjal untuk mempengaruhi volume darah.
Saat volume darah atau tekanan darah meningkat, kecepatan filtrasi cairan
di ginjal dipercepat yang akan mengakibatkan banyaknya cairan yang
keluar dari tubuh melalui urine, akibatnya volume darah akan menurun
diikuti oleh turunnya tekanan darah.
b. Mekanisme pengaruh ginjal secara tidak langsung
Melibatkan mekanisme renin angiotensin. Pada saat tekanan darah arteri
menurun, jumlah daarh dan elektrolit yang sampai ginjal menjadi
berkurang, maka juxtaglomerular apparatus ginjal akan mengerluarkan
enzim renin ke dalam darah, renin akan memicu reaksi enzimatik yang
akan merubah protein plasma (angiotensinogen) menjadi angiotensinI,
angiotensin I akan diubah oleh ACE (angiotensin converting enzim) yang
dihasilkan oleh paru-paru menjadi angiotensin II, suatu vasokonstriktor
yang kuat yang akan meningkatkan tekanan darah sistemik, meningkatkan
kecepatan aliran darah ke ginjal dengan demikian perfusi ginjal akan
meningkat. Angiotensin II juga merangsang korteks adrenal untuk
mengeluarkan aldosterone, suatu hormone yang mempercepat absropsi
garam dan air, selanjutnya meningkatkan tekanan darah.

Anda mungkin juga menyukai