Diusulkan oleh:
Zulkaisi Dwi Pangarso NIM. 16302244010 Angkatan 2016
Lina Cahyaningsih NIM. 16307144034 Angkatan 2016
Dian Saputra NIM. 17304244018 Angkatan 2017
i
LEMBAR PENGESAHAN PROPOSAL PENELITIAN
Mengetahui:
Wakil Dekan III FMIPA UNY
(Suhandoyo, M.S)
NIP. 19611221 198601 1 001
ii
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2 Perumusan Masalah ................................................................................. 2
1.3 Tujuan ...................................................................................................... 3
1.4 Luaran yang Diharapkan .......................................................................... 3
1.5 Manfaat .................................................................................................... 3
iii
DAFTAR TABEL
iv
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Proses pendidikan umumnya terjadi di sekolah, lokasi dan kondisi di sekitar
sekolah memiliki peran penting dalam berlangsungnya proses belajar mengajar. Hal
tersebut seharusnya dapat memberikan dukungan terhadap proses pendidikan agar
kegiatan belajar mengajar terjadi dengan baik. Saat ini banyak lokasi sekolah yang
terletak di pinggir jalan raya karena sulitnya menemukan lahan yang tepat untuk
mendirikan sekolah akibat pembangunan yang berkembang dengan cepat seiring
dengan pertumbuhan penduduk. Pertumbuhan penduduk juga memicu bertambahnya
jumlah kendaraan bermotor. Sehingga sekolah-sekolah yang terletak di pinggir jalan
raya terkena dampak dari peningkatan jumlah kendaraan bermotor salah satunya
adalah kebisingan. Akibatnya sekolah yang berdekatan dengan jalan raya yang sangat
rawan bising dapat mempengaruhi kegiatan belajar siswa di dalam ruang kelas (Halil
et al, 2015). Hal ini berkaitan dengan lima indera manusia, salah satu yang penting
yaitu pendengaran. Ketika tingkat kebisingan tinggi dikhawatirkan dapat berdampak
negatif terhadap proses belajar mengajar khususnya konsentrasi belajar siswa.
Keputusan Menteri Lingkungan Hidup RI No.48 Tahun 1996 telah menetapkan
batasan nilai tingkat kebisingan untuk kawasan sekolah yaitu sebesar 55 dBA dan
Peraturan Menteri Kesehatan No. 718 Tahun 1987 menetapkan sekolah ke dalam Zona
B dengan angka kebisingan 45-55 dB (Setiawan, 2010). Apabila tingkat kebisingan di
sekolah telah melampaui batas, maka kondisi lingkungannya tidak lagi kondusif
sehingga dapat berdampak pada kenyamanan belajar. Oleh sebab itu sekolah yang
terletak dekat jalan dengan lalu lintas padat tentu memerlukan tindakan lebih untuk
mengurangi tingkat kebisingan yang berasal dari luar, khususnya dari lalu lintas agar
tercipta kondisi yang kondusif. Dengan demikian, proses pembelajaran tetap
berlangsung nyaman meskipun letak sekolah tersebut dekat kawasan lalu lintas padat.
Ada berbagai cara untuk mengurangi pencemaran suara, salah satunya yaitu
dengan menggunakan bahan-bahan peredam dan penyerap suara. Bahan
tersebut dalam suatu bangunan biasanya berperan sebagai panel akustik yang
dipasang pada dinding pemisah (partisi) dan plafon. Saat ini kebanyakan orang
banyak menggunakan glasswool dan rockwoll sebagai peredam bunyi, namun
karena harganya dipasaran sangat mahal.
Dari hal tersebut peneliti berusaha untuk membuat peredam suara alternatif lain
dengan menggunakn bahan yang praktis, murah, dan tersedia melimpah di alam.
Bahan tersebut salah satunya adalah sebuk gergaji kayu dengan memanfaatkan
limbah dari serbuk gergaji kayu jati dan mengkombinasikannya dengan nanosilika
ampas tebu yang ramah lingkungan dan tidak membutuhkan banyak biaya.
Penambahan serbuk gergaji kayu dapat mempengaruhi atau bertambahnya nilai
serap semakin baik. Menurut penelitian yang telah dilakukan oleh Purba (2017)
menghasilkan koefisien serap bunyi sebesar 0,6832.
2
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kebisingan
Kebisingan adalah suatu masalah yang tengah dihadapi oleh masyarakat
Indonesia pada saat sekarang ini, terutama yang tinggal di daerah perkotaan
yang sangat ramai oleh berbagai macam aktivitas masyarakat. Hal ini juga
disebabkan oleh meningkatnya jumlah kendaraan bermotor yang menghasilkan
berbagai polusi yang antara lain adalah kebisingan (Metalurgical Physics,
2011).
Kebisingan dapat berdampak psikologis dan biologis pada manusia, antara
lain menurunnya kenyamanan dan konsentrasi, stres pada sistem kerja jantung,
peredaran darah atau pada sistem sirkulasi udara/pernapasan, dan mengganggu
komunikasi verbal, bahkan dapat menyebabkan berkurangnya kemampuan
3
sangat banyak. Produksi total kayu gergajian Indonesia mencapai 2,6 juta m3
per tahun, dengan asumsi bahwa jumlah limbah yang terbentuk 54,24% dari
produksi total. Oleh karena itu, maka dihasilkan limbah penggergajian kayu
sebanyak 1,4 juta m3 per tahun dan angka ini cukup besar karena mencapai
sekitar separuh dari produksi kayu gergajian (Pari, dkk, 2002).
Serbuk gergaji mengandung komponen utama selulosa, hemiselulosa,
lignin dan zat ekstraktif kayu. Serbuk gergaji kayu merupakan bahan berpori,
sehingga air mudah terserap dan mengisi pori-pori tersebut. Dimana sifat
serbuk gergaji yang higroskopik atau mudah menyerap air. Serbuk gergaji kayu
jati merupakan serbuk yang memiliki potensi sebagai material alternatif untuk
pembuatan papan komposit peredam suara. Pengunaan serbuk gergaji kayu jati
terlebih dahulu memerlukan perlakuan lebih lanjut agar dapat meningkatkan
kualitas serbuk yang berfungsi sebagai penguat atau pengisi baik (Hamsa,
2016).
2.5 Noise Absorption Coefficient (NAC)
Noise Absorption Coefficient (NAC) atau koefisien penyerapan bunyi
disimbolkan dengan α adalah efisiensi penyerapan bunyi suatu bahan pada
suatu frekuensi tertentu. Standar frekuensi untuk menentukan koefisien
penyerapan bunyi rata-rata suatu material adalah 500 Hz (Suriadi, 2018). Nilai
koefisien berada antara 0 sampai 1, bila nilai serapan bunyi 0 maka gelombang
bunyi dipantulkan semuanya, bila nilai serapnya 1 maka gelombang bunyi
diserap semua (Balaka, 2016).
Untuk mengetahui berapa besar serapan bising dari material perlu
adanya pengujian, adapun alat uji yang digunakan adalah alat yang berbentuk
pipa sebagai pengisolasi suara dan beberapa perangkat lain yang membantu.
Prinsip kerja dari alat ini adalah bunyi dari speaker dialirkan dalam pipa, yang
di dalam pipa tersebut terdapat material peredam yang akan menyerap bunyi
dari speaker. Bagus tidaknya serapan suatu material ditentukan oleh Noise
Absorption Coefficient (NAC) material tersebut.
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen.
3.2 Subjek dan Objek Penelitian
a. Subjek Penelitian
Subjek pada penelitian ini adalah peredam suara berbahan serbuk gergaji
kayu jati dan nanosilika ampas tebu.
b. Objek Penelitian
Objek pada penelitian ini adalah sifat fisik dari biofoam dengan variasi
sebagai berikut:
5
endapan silika. Endapan dicuci dengan aquades hingga bersih dari larutan
HCl. Endapan silika yang telah diperoleh kemudian dikeringkan
menggunakan oven pada suhu 105ºC (Sjamsiah, et al., 2017).
b. Sintesis Nanosilika Ampas Tebu
Abu ampas tebu sebanyak 20 gr dicampur dengan 158 ml NaOH 4
M sambil dipanaskan pada suhu 100ºC selama 1 jam dan menjadi larutan
natrium silika. Larutan kemudian disaring dengan kertas saring Whatman
42 dan dicuci dengan aquades. Larutan natrium silika ditambahkan pelarut
etanol dengan perbandingan 1:16 dan H2SO4 pekat hingga pH filtrat 2. Lalu
dibiarkan (ageing) selama 1 hari. Larutan kemudian ditambahkan NH3
hingga pH 8. Larutan diaduk kembali selama 2 jam dan gel yang diperoleh
disentrifugasi dengan kecepatan 6000 rpm selama 15 menit. Gel nanosilika
dikeringkan di oven pada suhu 110ºC selama 24 jam. Nanosilika yang
diperoleh dikecilkan ukurannya menggunakan mortar. Sampel nanosilika
yang diperoleh, dilarutkan ke dalam larutan asam HCl 1 M dan diaduk
menggunakan batang pengaduk selama 5 menit. Lalu dikeringkan kembali
pada oven pada suhu 110ºC selama 24 jam (Andreas, et al., 2016).
c. Pembuatan Papan Partikel
Bahan baku serbuk kayu diayak untuk mendapatkan ukuran butiran
serbuk yang relatif sama. Setelah diayak, serbuk kayu dan nanosilika ampas
tebu dicampur sesuai perbandingan yang telah ditentukan. Setelah
dicampur, dilakukan proses perekatan dengan perekat PVA cair.
Sebelumnya PVA cair yang digunakan dibuat dengan perbandingan bubuk
PVA dan air 1:50 dalam gram dan mL. kemudian dicetak menjadi papan
partikel dengan tebal 1,15 cm. Setelah menjadi papan partikel, sampel
dikeringkan menggunakan oven.
3.7 Teknik Analisis Data
a. Karakterisasi Nanosilika Analisis Kristalinitas XRD (X-Ray
Diffraction)
Nanosilika yang telah disintesis dikarakterisasi menggunakan XRD untuk
mengidentifikasi fasa kristalin dalam materialnya yang dapat berupa kristal
atau amorf.
b. Uji Noise Absorption Coefficient
Koefisien serap (absorpsi) adalah angka tanpa satuan yang menunjukkan
perbandingan antara energi bunyi yang diserap oleh material pembatas
berbanding keseluruhan energi bunyi yang mengenai material pembatas.
Bagus tidaknya serapan suatu material di tentukan oleh Noise absorption
coefficient material tersebut, adapun besar nilai NAC dapat di tentukan
menurut persamaan berikut (Balaka, et al., 2016):
total energi suara datang − total energi suara setelah melewati peredam
NAC (α) =
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑒𝑛𝑒𝑟𝑔𝑖 𝑠𝑢𝑎𝑟𝑎 𝑑𝑎𝑡𝑎𝑛𝑔
7
BAB 4
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
5. Karakterisasi XRD
nanosilika
6. Pembuatan papan
partikel
7. Pengujian papan
partikel
8. Penyusunan laporan
akhir
DAFTAR PUSTAKA
Andreas, A., Kristianto, H. & Kurniawan, D. F., 2016. Sintesis Nanosilika dari
Sekam Padi Menggunakan Metode Sol Gel dengan Pelarut Etanol.
Yogyakarta, FTI UPN "Veteran" Yogyakarta.
Balaka, Ridway. Dkk. 2016. Analisa Mampu Redam Suara pada Material Komposit
Kalsiboard dan Gypsum. ENTHALPY – Jurnal Ilmiah Mahasiswa Teknik
Mesin. Vol 1 No 1
Beranek, Leo L., Ver, Istvan L., 1992. Noise and Vibration Control Engineering:
Principle and Application, John Wiley and Sons Inc., New York.
Halil, A., Yanis, A., dan Noer, M. 2015. Pengaruh Kebisingan Lalulintas terhadap
Konsentrasi Belajar Siswa SMP N 1 Padang. Jurnal Kesehatan Andalas. Vol.
4 No. 1 : (53-57). ISSN: 2301-7406
Hamsa, Leo Jumadin Awal. 2016. Analisa Redaman Suara Komposit Resin
Polyester yang Berpenguat Serbuk Kayu Jati. Jurnal Teknik Mesin
Universitas Halu Oleo Kendari, April, Universitas Halu Oleo, Kendari.
Khuriati, A., Komarudin, E., Nur, M. 2006. Disain Peredam Suara Berbahan Dasar
Sabut Kelapa dan Pengukuran Koefisien Penyerapan Bunyinya. Berkala
Fisika. No.1, Januari, 15 – 25.
Merve, K. O., Bunu, U. N., Cevza, C. 2010. A Study on the Influence of Fabric
Structure on Sound Absorption Behavior of Spacer Knitted Structures.
International Conference – TEXSCI, September 6-8, Liberec, Czech
Republic, Istanbul Technical University, Department of Textile Engineering,
Istanbul, Turkey.
Metalurgical Physics. 2011. Pengaruh Komposisi Serat Nanas Terhadap Koefisien
Penyerapan Bunyi [skripsi]. FMIPA UNP, Padang.
Pari, dkk, 2002. Industri Pengolahan Kayu Teknologi Alternatif Pemanfaatan
Limbah [makalah falsafah sains]. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Purba, R. Exaudi Simon. Dkk. 2017. Utilization of Wood Sawdust Waste As a
Mixed Substitution of Soft Mixed Brick. Journal of Civil Engineering,
Building and Transportation. Vol. 1 No 2
9
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota, dan Dosen Pendamping
Ketua
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Zulkaisi Dwi Pangarso
2 Jenis Kelamin L
3 Program Studi Pendidikan Fisika
4 NIM 16302244010
5 Tempat dan Tanggal Lahir Purwokerto, 3 April 1998
6 Alamat E-mail zdpangarso@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 085600939014
B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti
No Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan Tempat
1 MIPA Road to Scientific Staff Konsumsi
Paper and Seminar #4
2 MIPA Road to Scientific Staff Acara LKTI 19-22 April 2018
Paper and Seminar #5
3 MIPA Road to Scientific Penanggung Jawab
Paper and Seminar #6
C. Penghargaan Yang Pernah Diterima
No Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Penghargaan Tahun
1 Juara Harapan 2 National Research Universitas Negeri Semarang 2017
Camp
2 Juara 2 Borneo Scientific Fair Universitas Tanjung Pura 2017
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam pengajuan PKM-P
Anggota 1
. A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Lina Cahyaningsih
2 Jenis Kelamin P
3 Program Studi Kimia
4 NIM 16307144034
5 Tempat dan Tanggal Lahir Sleman, 23 Januari 1997
6 Alamat E-mail Linacahya@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 085725014037
B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti
No Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan Tempat
1 MIPA Road to Scientific Staff
Paper and Seminar #4
2 MIPA Road to Scientific Bendahara 19-22 April 2018
Paper and Seminar #5
3
C. Penghargaan Yang Pernah Diterima
No Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Penghargaan Tahun
1 Lolos Didanai HIbah PKM-PE Kemenristekdikti 2018
2 Juara 1 Lomba Kimia Terapan Disdikpora 2014
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam pengajuan PKM-P
(Lina Cahyaningsih)
12
Anggota 2
. A. Identitas Diri
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam pengajuan PKM-P
(Dian Saputra)
13
Peralatan Penunjang
Harga Satuan
Jenis Perlengkapan Volume Nilai (Rp)
(Rp)
Loyang 1 30,000 30,000
SUB TOTAL (Rp) 30,000
Perjalanan
Lain-lain
Lain-lain Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)
Sewa Laboratorium
3 400,000 400,000
Kimia
Analsis XRD 2 150,000 300,000
SUB TOTAL (Rp) 700,000
Total (Keseluruhan) 1,000,000
14
15