Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Teknologi berbasis komputer, kini telah merambah hampir seluruh sisi

kehidupan manusia. Berbagai disiplin ilmu telah memanfaatkan teknologi ini

untuk mengembangkan teori-teori dan aplikasinya melalui berbagai macam sistem

informasi. Salah satu jenis sistem informasi yang saat ini sangat popular,

khususnya dalam survei pemetaan adalah Sistem Informasi Geografis (SIG). SIG

telah dimanfaatkan oleh berbagai instansi pemerintah maupun swasta untuk

keperluan perencanaan, pemantauan, hingga evaluasi hasil-hasil pembangunan.

SIG menjadi alat yang sangat berguna bagi peneliti, pengelola, pengambil

keputusan untuk membantu memecahkan permasalahan, menentukan pilihan atau

membuat kebijakan keruangan melalui metode analisis data peta dengan

memanfaatkan teknologi komputer (Kharistiani dan Ariwibowi, 2013).

Kabupaten Lima Puluh Kota merupakan salah satu Kabupaten yang

terletak di Payakumbuh Sumatera Barat. Topografi daerah Kabupaten Lima Puluh

Kota bervariasi antara datar, bergelombang dan berbukit-bukit dengan ketinggian

dari permukaan laut antara 110 meter dan 2.261 meter. Daerah ini terdapat 3 buah

gunung berapi yang tidak aktif yaitu Gunung Sago (2.261 m), Gunung Bungsu

(1.253 m), Gunung Sanggul (1.495 m) serta 13 buah sungai besar dan kecil yang

mengalir dan telah banyak dimanfaatkan oleh masyarakat untuk pengairan/irigasi.


Kabupaten Lima Puluh Kota menjadi salah satu kabupaten yang memiliki

banyak potensi pariwisata seperti Lemba Harau yang lagi fenomenal saat sekarang

ini, ada juga Bakajang yang merupakan suatu tradisi yang dilaksanakan oleh

masyarakat setelah hari raya Idul Fitri, ada juga Kapalo Banda dengan Panorama

yang sangat Indah, ada juga Rumah Gadang Beringin dan masih banyak lagi.

Akan tetapi beberapa wisatawan masih mengalami kesulitan untuk

menemukan tempat-tempat wisata tersebut dikarenakan mereka yang belum

pernah berkunjung serta tidak adanya alat bantu yang bisa dipergunakan untuk

membantu mereka menemukan titik–titik lokasi pariwisata tersebut. Oleh

karenanya solusi yang dapat diberikan adalah dengan melakukan perancangan dan

pembuatan suatu Sistem Informasi Berbasis Geografis (SIG) berbasis web yang

dapat menampilkan gambaran peta lokasi pariwisata yang ada di Kabupaten Lima

Puluh Kota sehingga para wisatawan dapat mengetahui informasi dan juga

memudahkan masyarakat untuk mengaksesnya.

Berdasarkan permasalahan diatas penulis mencoba menawarkan solusi

melalui sebuah penelitian dengan merancang dan menerapkan suatu sistem

informasi dengan judul “RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI

GEOGRAFIS BERBASIS WEB UNTUK PEMETAAN DINAS

PARIWISATA KABUPATEN 50 KOTA PAYAKUMBUH DENGAN

MENGGUNAKAN BAHASA PEMROGRAMAN PHP DAN DATABASE

MYSQL”

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang penulisan judul maka dapat dirumuskan

beberapa permasalahan berikut:

1. Bagaimana merancang Sistem Informasi Geografis untuk pemetaan

pariwisata Kabupaten Lima Puluh Kota ?

2. Apakah dengan adanya Sistem Informasi dapat memudahkan wisatawan

dalam menemukan informasi seputar pariwisata Kabupaten Lima Puluh

Kota ?

3. Bagaimana merancang Sistem Informasi Geografis yang dapat diakses

dengan mudah oleh wisatawan ?

1.3 Hipotesis

Berdasarkan perumusan masalah yang telah dibahas diatas, maka dapat

ditarik beberapa hipotesis, sebagai berikut:


1. Dengan menggunakan Bahasa Pemrograman PHP dan Database MySQL

dapat dibuatkan Sistem Informasi Geografis.


2. Dengan adanya Sistem Informasi Geografis wisatawan dapat dengan

mudah mengetahui informasi seperti titik lokasi pariwisata yang ada pada

Kabupaten Lima Puluh Kota.


3. Dengan berbasis web Sistem Informasi Geografis dapat diakses dengan

mudah oleh wisatawan.

1.4 Ruang Lingkup Penelitian


Agar pembahasan yang dilakukan lebih terarah dan sesuai dengan tujuan

yang akan dicapai, maka penulis hanya merancang sistem informasi geografis
objek wisata pada Kabupaten Lima Puluh Kota Payakumbuh dengan

menggunakan Bahasa Pemograman PHP dan didukung Database MySQL.

1.5 Tujuan Penelitian


Adapun tujuan dari penelitian ini adalah membangun sistem informasi

pariwisata berbasis web dengan menggunakan konsep Sistem Informasi Geografis

sehingga wisatawan dapat dengan mudah menemukan informasi mengenai titik-

titik Pariwisata yang ada pada Kabupaten Lima Puluh Kota.

1.6 Manfaat Penelitian


Adapun manfaat yang didapatkan dalam penelitian ini adalah :
1. Membantu wisatawan dalam mencari tempat wisata yang ada pada

Kabupaten Lima Puluh Kota Payakumbuh.


2. Dapat memberikan informasi tentang objek-objek pariwisata pada

Kabupaten Lima Puluh Kota Payakumbuh.


1.7 Metodologi Penelitian

Dalam melaksanakan penelitian penulis menerapkan beberapa metode

dalam hal untuk memperoleh data atau bahan-bahan yang diperlukan selama

melakukan penelitian ini, yaitu :

1.7.1 Penelitian Lapangan (Field Research)


Dalam metode penelitian lapangan ada 2 bentuk metode yang bisa

dilakukakn yakni:

1. Observasi

Penulis langsung mengadakan penelitian lapangan untuk mengambil

data yang diperlukan dengan cara melakukan pengamatan secara langsung

untuk menganalisa tata letak objek wisata pada Kabupaten Lima Puluh

Kota untuk mempermudah pendatang dalam mengetahui lokasi.


2. Wawancara

Dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan

penelitian ini, sehingga penulis mendapatkan informasi yang diperlukan.

1.7.2 Penelitian Perpustakaan (Library Research)

Mencari informasi melalui buku-buku, jurnal, bahan kuliah dan referensi

lain yang berhubungan dengan permasalahan yang penulis bahas, kemudian

membandingkan dengan data-data yang didapat pada Field Research.

1.7.3 Penelitian Laboratorium (Laboratory Research)

Adapun hardware dan software yang akan digunakan dalam penelitian

laboratorium ini adalah sebagai berikut :

a. Hardware

1. Laptop HP Pavilion 14-r017tx Core i3 1.9 GHz.

2. Harddisk 500 GB.

3. RAM 6 GB.

4. Hardware pendukung lainnya.

b. Software

1. Sistem Operasi Windows 10 Professional.

2. Microsoft Office Word 2016.

3. Notepad++.

4. Mozila Firefox.

5. XAMPP

6. Software pendukung lainnya.


1.8 Profil Dinas Pariwisata Kota Payakumbuh 50 kota

Kantor Dinas Kebuyadaan dan Pariwisata wilayah Kota Payakumbuh,

Sumatera Barat memiliki tugas untuk melaksanakan urusan pemerintahan Kota

Payakumbuh dalam bidang budaya dan pariwisata berdasarkan asas otonomi

daerahnya. Mulalui kantor Dinas pariwisata dan kebudayaan atau yang disingkan

Disparbud ini, berbagai urusan pemerintah daerah terkait bidang pariwisata dan

kebudayaan dilakukan. Adapun tugas Disparbud adalah sebagai pelaksana urusan

pemerintah daerah pada bidang pariwisata dan pelestarian budaya di wilayah

kerjanya.

Fungsi Disparbud ialah merumuskan kebijakan bidang pariwisata, kesenian,

kebudayaan dan perfilman, penyelenggara pariwisata dan kebudayaan, pembinaan

dan pembimbingan pada pelaku pariwisata dan budaya di wilayah kerjanya,

koordinator UPTD, hingga pelaporan dan koordinasi urusan pariwisata dan

budaya. Terkait dengan tugas dan fungsinya, Disparbud berwenang untuk

mengeluarkan izin-izin bidang pariwisata meliputi Izin Usaha Pariwisata untuk

travel agent dan lainnya, mengurus Izin Tetap Usaha Pariwisata (ITUP), Tanda

Daftar Usaha Pariwisata atau TDUP meliputi surat Tanda Daftar Usaha Jasa

Perjalanan Wisata, Tanda Daftar Usaha Penyedia Akomodasi, Tanda daftar Usaha

Kawasan Pariwisata, dan lainnya. Selain izin-izin bidang pariwisata, Disparbud

juga memiliki wewenang dalam mengeluarkan izin terkait bidang kebudayaan

seperti kegiatan kebudayaan, alih fungsi bagunan bersejarah dan lainnya. Untuk

informasi lainnya Anda dapat berkunjung langsung pada kantor Disparbud


terdekat, menghubungi kontak telepon, atau mengakses website resmi Disparbud

untuk informasi umum.

1.8.1 Struktur Organisasi

Berikut gambaran struktur organisasi pada dinas pariwisata kota

payakumbuh kabupaten 50 kota dapat dilihat pada gamabar berikut :

Sumber : Dinas Pariwisata Kota Payakumbuh


Gambar 1.1 Struktur Organisai
1.8.2 Tugas dan Wewenang
Tugas pokok masing-masing unit kerja sesuai peraturan Gubernur no 68

tahun 2017 adalah sebagai berikut :


1. Kepala Dinas
a. Memimpin, mengatur dan mengendalikan pelaksanaan tugas pokok

danfungsi dinas.
b. Merumuskan dan menetapkan dokumen perencanaan dibidang

pariwisata.
c. Menyelenggarakan pembinaan dan pengendalian pelaksanaan tugas

pokok dan fungsi dinas.


d. Menyelenggarakan penetapan kebijakan teknis dinas sesuai degan

kebijakan umum pemerintah daerah.


e. Menyelenggarakan perumusan dan penetapan pemberia dukungan

tugas atas penyelenggaraan pemerintah daerah di bidang

pariwisata.
f. Menylenggarakan penetapan program kerja dan rencana

pembangunan pariwisata.
g. Menyelenggarakan fasilitasi yang berkaitan dengan

penyelenggaraan program, kesekretariatan, ekonomi kreatif,

pengembangan pemasaran pariwisata dan pengembangan destinasi

pariwisata.
h. Menyelenggarakan koordinasi dan kerjasama dengan instansi

pemerintah, swasta dan lembaga terkait lainnya untuk kelancaran

pelaksanaan tugas.
i. Menyelenggarakan koordinasi penyusunan rencana strategis,

LAKIP, LKPJ dan LPPD dinas serta pelaksanaan tugas-tugas

teknis serta evaluasi dan pelaporan yang meliputi kesekretariatan,

pengembangan pariwisata, pengembangan destinasi wisata dan

ekonomi kreatif.
j. Menyelenggarakan koordinasi kegiatan teknis pariwisata dan

ekonomi kreatif.
k. Menyelenggarakan koordinasi dan pembinaan UPTD.
l. Menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait.
m. Menyelenggarakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan

fungsinya.
2. Sekretariat
Sekretariat mempunyai tugas melakukan pengelolaan urusan rumah

tangga dinas, ketatausahaan, tata laksana, humas, protocol, perencanaan

makro dan program atau kegiatan, monitoring dan evaluasi, laporan


pertanggung jawaban dinas, hokum dan organisasi serta hubungan

masyarakat. Sekretariat membawahi :


a. Sub bagian umum dan kepegawaian
Mempunyai tugas pokok urusan ketatausahaan, ketatalakasanaan,

kepegawaian dan organisasi, hubungan masyarakat, protocol serta

urusan rumah tangga dinas.


b. Sub bagian keuangan dan informasi
Mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan penyusunan rencana

umum jangka pendek, menengah dan jangka panjang, monitoring

dan evaluasi kerja program serta pengembangan kegiatan dinas

pariwisata sesuai skala prioritas, menyelenggarakan pelayanan

administrasi keuangan, menyelenggarakan pembukuan, laporan

keuangan dan memelihara dokumen keuangan serta membuat

laporan pertanggungjawaban keuangan sesuai dengan ketentuan

dan peraturan yang berlaku.

Anda mungkin juga menyukai