PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Produksi dan biaya produksi bagaikan keeping uang mata logam berisi
dua. Jika produksi berbicara tentang nilai fisik penggunaan factor produksi, biaya
mengukurnya dengan nilai uang. Dalam ekonomi yang sudah modern, di mana
peranan uang amat penting, maka ukuran efisiensi yang paling baik (walaupun
bukan paling lengkap) addalah uang. Sesuatu yang efisien secara teknis, belum
tentu secara finan-sial dan ekonomi menguntungkan.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana dimensi jangka pendek dan jangka panjang dalam teori
produksi?
2. Bagaimana produksi dengan satu factor produksi variable?
3. Bagaimana produksi dengan dua factor produksi variable?
4. Bagaimana konsep biaya?
5. Bagaimanaketerkaitan antara produksi, produktivitas, dan biaya?
6. Bagaimana biaya produksi dalam jangka pendek?
7. Bagaimana biaya produksi dalam jangka panjang?
1
C. TUJUAN PENULISAN
1. Mengetahui jangka pendek dan jangka panjang dalam teori produksi
2. Mengetahui produksi dengan satu factor produksi variable
3. Mengetahui produksi dengan dua factor produksi variable
4. Mengetahui konsep biaya
5. Mengetahui keterkaitan antara produksi, produktivitas, dan biaya
6. Mengetahui biaya produksi dalam jangka pendek
7. Mengetahui biaya produksi dalam jangka panjang
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. TEORI PRODUKSI
_____________
1
Raharja, Prathama. 2004. Teori Ekonomi Mikro. Jakarta: FEUI
3
Makin besar tingkat produksi, makin banyak faktor produksi variabel yang di
gunakan. Begitu pula sebaliknya. Pengertian faktor produksi tetap dan faktor
produksi variabel terkait erat dengan waktu yang di butuhkan untuk menambah
atau mengurangi faktor produksi tersebut.
Dalam jangka panjang (long run) dan sangat panjang (very long run)
semua faktor produksi sifatnya variabel. Perusahaan dapat menambah atau
mengurangi mesin produksi. Dalam konteks manajemen, jangka panjang dan
jangka sangat panjang berkaitan dengan ukuran waktu kronologis. Periode jangka
pendek adalah periode produksi dimana perusahaan tidak mampu dengan segera
melakukan penyesuaian jumlah penggunaan salah satu atau beberapa faktor
produksi. Sedangkan periode jangka panjang adalah periode produksi dimana
semua faktor produksi menjadi faktor produksi variabel.
Q = f(K, L)
K = barang modal
L = tenaga kerja
4
TP = f(K, L)
Tabel 1.1
Produksi Total, Produksi Marjinal dan
Produksi Rata-rata Usaha Tekstil Tradisional
(Satu Faktor Produksi Variable)
Mesin Buruh Produksi Produksi marjinal Produksi rata-
(unit) total(TP) (bal) (MP) (bal) rata (AP) (bal)
(orang)
1 1 5 5 5
1 2 20 15 10
1 3 45 25 15
1 4 80 35 20
1 5 105 25 21
_____________
2
Firdausriza (2010). Makalah Teori biaya produksi
Tersedia: http://lanicitraagustini.blogspot.com/2012/03/teori-biaya-produksi.html
5
1 6 120 15 20
1 7 126 6 18
1 8 120 -6 15
1 9 106 -12 12
1 10 90 -18 9
Dari Tabel 1.1 bahwa produksi total (TP) pada awalnya meningkat dan
mencapai maksimum (126 unit) pada saat jumlah buruh yang dipekerjakan tujuh
orang. Tetapi setelah itu penambahan buruh justru menurunkan produksi total,
karena produksi marjinal (MP) sudah negatif. Bila melihat kolom MP, ternyata
besarnya MP sangat mempengaruhi TP. Selama nilai MP>0, TP tetap bertambah.
Sayangnya pertambahan MP juga mengalami penurunan (LDR).
Diagram 1.1
Kurva TP, MP, dan AP
Kasus Usaha Tekstil Tradisional
6
maksimum (titik 3 dan 6). Selanjutnya diagram tersebut dapat kita bagi menjadi
tiga tahap produksi (the three stages of production): 3
Diagram 2.2
Kurva TP, MP dan AP
(a)
(b)
_____________
3
Farid Wijaya, Pengantar ekonomi makro, BPFE. UGM, Yogyakarta 2000.Hal 112
7
kecil dari tambahan pendapatan, perusahaan akan menambah tenaga kerja.4 Begitu
sebaliknya, tambahan biaya dalam hal ini adalah upah (wage) tenaga
kerja.Tambahan pendapatan adalah prodksi marjinal dikalikan harga jual barang.
Jika upah, dinotasikan sebagai W, sedangkan harga jual barang dinotasikan P
maka alokasi tenaga kerja (factor produksi dianggap efesien bila:
W=MP(P)
4. Perkembangan teknologi
Diagram 2.3
Pengaruh Kemajuan Teknologi Terhadap Output
Q3 Q2 TP 3 Q1 TP 2 TP 1
L1 Tenaga kerja
_____________
4
Suparmoko, Pengantar ekonomi makro, BPFE UGM, Yogyakarta 2000. Hal 16
8
D. TEORI BIAYA PRODUKSI
a. Konsep Biaya
Pengertian biaya dalam ilmu ekonomi adalah biaya kesempatan. Konsep ini
tetap dipakai dalam analisis teori biaya produksi. Berkaitan dengan konsep
tersebut, kita mengenal biaya eksplisif (explicit cost) dan biaya implisit (implicit
cost). Biaya eksplisit adalah biaya-biaya yang secara eksplisit terlihat, terutama
melalui laporan keuangan. Biaya listrik, telepon dan air, demikian juga
pembayaran upah buruh dan gaji karyawan merupakan biaya eksplisit. Kita dapat
melihatnya dalam lapsoran keuangan. Biaya implisit adalah
biaya kesempatan (opportunity cost).
Biaya tenaga kerja adalah biaya yang harus dikeluarkan untuk menggunakan
tenaga kerja per orang per satuan waktu. Harga tenaga kerja adalah upahnya (per
jam atau per hari). Bagi ekonomi upah pekerja adalah biaya eksplisit, dengan
asumsi upah yang dibayarkan adalah sama besar dengan upah yang diterima
tenaga kerja bila bekerja di tempat yang lain. Asumsi ini terpenuhi di pasar tenaga
kerja persaingan sempurna.5
d. Biaya kewirausahaan
_____________
5
Husna Ni’matul Ulya M. E.Sy sumber : http://rin-kuchiki.blogspot.com/2012/11/teori-
produksi-jangka-pendek.html78
9
Wirausahawan (pengusaha) adalah orang yang mengombinasikan berbagai
faktor produksi untuk ditransformasi menjadi output berupa barang dan jasa.
Dalam upaya tersebut, dia harus menanggung resiko kegagalan. Atas keberanian
menanggung resiko, pengusaha mendapat balas jasa berupa laba. Makin besar
(tinggi) resikonya, laba yang diharapkan harus makin besar. Begitu juga
sebaliknya. Pengertian laba yang digunakan ekonomi adalah laba ekonomi
(economic profit), yaitu kelebihan pendapatan yang diperoleh dibanding jika
memilih alternatif lain.
10
F. BIAYA PRODUKSI JANGKA PENDEK
1. Biaya Total, Biaya Tetap, Biaya Variabel
TC = FC + VC
Biaya total jangka pendek (total cost) sama dengan biaya tetap ditambah
biaya variable. Biaya tetap (fixed cost) adalah biaya yang besarnya tidak
tergantung pada jumlah produksi, contohnya biaya barang modal, gaji pegawai,
bunga pinjaman, sewa gedung kantor. Bahkan pada saat perusahaan tidak
berproduksi (Q=0), biaya tetap harus dikeluarkan dalam jumlah sama. Biaya
variable (variable cost) adalah biaya yang besarnya tergantung pada tingkat
produksi, contohnya biaya bahan baku, dan upah buruh.
11
jumlah output. Karena dalam jangka pendek TC= FC + VC, maka biaya rata-rata
(average cost) sama dengan biaya tetap rata-rata (average fixed cost) ditambah
biaya variable rata-rata (average variable cost).
AC = AFC + AVC
atau
AC
AVC
AFC
0
Kuantitas
Kurva AFC terus menurun, menunjukan bahwa AFC makin menurun bila
produksi ditambah. Tetapi kurva AFC tidak pernah meyuntuh sumbu horizontal
(asimptot). Artinya nilai AFC tidak pernah negative. Kurva AC mula-mula
menurun lalu naik, sepola dengan pergerakan kurva AVC pola ini bekaitan
dengan hokum LDR (law of diminishing return). Kurva AVC mula-mula menurun
lalu naik dan terus mendekati kurva AC, dengan AC karena makin mengecilnya
AFC.pergerakan kurva AVC berkaitan dengan pergerakan kurva AP(average
product). Bila harga per unit tenaga kerja adalah P, maka AVC= P/AP. Dari
persamaan ini terlihat pada saat nilai AP meningkat, nilai AVC menurun, dan
begitu sebaliknya.
12
Biaya Marjinal MC = əTC/əQ
MC = əVC/əQ
əVC = P. əV
Jika harga per unit tenaga kerja adalah P dan perubahan tenaga kerja adalah AV,
maka
MC = P(1/MP)
MC = P.( əV/əQ); karena MP adalah əQ/əV, maka
MC = P(1/MP)
Persamaan tersebut dapat di lihat dalam bentuk diagram 2.3
Diagram 2.3
Biaya Kurva Biaya Marjinal
MC
0 Qa Qb Qc Qd Qe Kuantitas
13
36 2 AFC 0 kuantitas
1. Kurva AFC terus menurun berbentuk garis asimplot pada sumbu vertical
dan horizontal (titik 1 dan 2), tapi tidak sampai menyinggung atau
memotong sumbu horizontal
2. Kurva AVC mula-mula menurun sampai mencapai minimum (titik 3) pada
saat AP maksimum, kemudian menaik mendekati kurva AC namun tidak
pernah bersentuhan (titik 5), karena AFC terus menurun.
3. Kurva AC awalnya menurun sampai mencapai minimumdi titik 4, setelah
it uterus menaik.
4. Kurva MC juga pada awalnya menurun hingga mencapai minimum di titik
6. Selanjutnya kurva MC menaik dan memotong kurva AVC dan AC pada
saat keduanya minimum (titik 3 dan 4).setelah titik itu nilai MC lebih
besar dari nilai AC dan AV
G. BIAYA PRODUKSI JANGKA PANJANG
Dalam jangka panjang semua biaya adalah variable. Karena itu biaya yang
relefan dalam jangka panjang adalah biaya total, variable, rata-rata dan biaya
marjinal. Perubahan biaya total adalah sama dengan perubahan biaya variable dan
sama dengan biaya marjinal LTC = LVC
14
Dimana : LAC = biaya rata-rata jangka panjang
əQ = jumlah output
1. Skala Produksi Ekonomis dan Tidak Ekonomis
Skala produksi ekonomis (economies of scale) adalah interval tingkat
produksi dimana penambah output akan menurunkan biaya produksi jangka
panjang per unit. Sebaliknya, skala produksi tidak ekonomis (diseconomies of
sclale) adalah interval tingkat produksi justru menaikan biaya produksi jangka
panjang per unit.6
2. Teknologi Produksi
3. Manajemen
Masalah yang berkaitan dengan SDM adalah jumlah dan mutu SDM. pada
awalnya penggunaan teknologi tinggi dapat meningkatkan efisien, karena jumlah
dan mutu SDM cukup tersedia. Tetapi pada saat skala produksi di perluas, yang
terjadi justru inefisiensi karena jumlah dan mutu SDM tidak dapat disediakan
dengan cepat. Apalagi bila teknologi yang digunakan adalah teknologi yang di
impor.
_____________
6
Mashudi, Djohan. Skala produksi ekonomis (economies of scale) 2006 Hal 86
15
Sudut Kemiringan Kurva Biaya Rata-rata Jangka Panjang (Kurva LAC)
Ada tiga kemungkinan sudut kemiringan kurva LAC (LAC shape), dua
diantaranya ditunjukan dalam diagram 2.8
Diagram 2.8
Kemiringan Kurva LAC
Biaya
MC
LAC
0 X1 Kuantitas
16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
17
DAFTAR PUSTAKA
18