Disemester 4 ini, saya dan teman-teman PSIK UMY 2015. Mendapatkan pengalaman
baru. Pengalaman baru tersebut adalah praktik langsung di RS. Kebetulan saya mendapat
kesempatan untuk praktik di RS PKU UNIT 2 Gamping. Praktik itu kami lakukan selama 3
hari. Dimulai dari tanggal 8 Juni 2017 sampai dengan tanggal 10 Juni 2017. Selama praktik
disana, saya mendapat kesempatan untuk melihat dan ikut observasi di Bangsal Ar-royan. Ar-
royan merupakan bangssal kelas 3 dimana didalamnya terdapat 5 ruang rawat inap, dimana
setiap ruang dapat diisi oleh 5 orang pasien. Praktik yang kami lakukan ini biasanya kami
sebut dengan Komuda (Koas Muda )
Dihari pertama Komuda, saya merasa kebingungan. Terlebih lagi, saya merasa kurang
dalam berbagai skill yang sekiranya dapat saya capai ketika Komuda di RS PKU UNIT 2
Gamping. Kemudian saya teringat, cerita seorang teman yang sudah melaksanakan Komuda.
Dia mengatakan kepada saya, bahwa yang membutuhkan ilmu itu adalah kita, jadi sebisa
mungkin saya yang harus lebih berperan aktif untuk inisiatif ikut ataupun melakukan kegiatan
yang sekiranya dapat saya lakukan. Dan saya pun menerapkan apa yang di beritahuan oleh
teman saya tersebut. Kebetulan saya mendapatkan shift pagi. Setelah melaksanakan
pergantian shift atau biasa disebut Rolling, saya dan teman-teman yang kebetulan juga
mendapat jatah komuda di bangal Ar-royan, berinisiatif untuk ikut membantu mengganti
linen. Sewaktu mengganti linen tersebut, saya berkenalan dengan 2 orang teman yang berasal
dari Stikes Klaten. Jujur saja saya merasa sedikit minder, mereka sangat terampil dan juga
terlihat luwes sedangkan saya masih terkesan kaku dan takut. Setelah mengganti linen,
dilanjutkan dengan pemberian obat IV. Disini saya merasa lebih minder lagi, karena teman-
teman dari stikes jauh lebih kompeten ketimbag saya. Dan ketidakberuntungan saya, ketika
saya hendak mencoba untuk mematahkan ampul. Tangan saya tergores dan berdarah.
Sungguh saya merasa malu. Akhirnya saya tidak mencoba lagi dan malah mengikuti teman-
teman dari stikes memberikan Obat IV. Sekali lagi saya hanya diam karena mereka jauh lebih
kompeten dibandingkan saya. Akhirnya saya dan teman-teman dari PSIK UMY berinisiatif
untuk melakuan pemeriksaan tanda-tanda vital. Awalnya kami senang, karena pada akhirnya
kami bisa melakukan tindakan yang dapat kami lakukan secara mandiri tanpa pengawasan.
Dihari kedua, Kegiatan kami hampir serupa dengan di hari pertama. Mengganti linen,
menghitung tanda-tanda vital. Pergi mengambil obat di farmasi rawat jalan, Ke lab
memberikan sample. Dan yang paling berkesan adalah ketika saya mendapat kesempatan
untuk mengantarkan pasien pulang. Sungguh itu suatu hal yang tidak dapat saya lupakan.
Apalagi ketika psien tersebut bilang, Terima kasih ya mbak dengan tersenyum.
Dihari Ketiga, hampir sama dengan hari kedua, akan tetapi di hari ketiga ini, saya
mendapatkan pengalaman baru. Ketika perawat senior mengajak saya untuk membantu
memindahkan klien rujukan dari ruang ICU. Awalnya saya takut jujur saja, karena klien
mengeluarkan banyak saliva, dan tidak terkontrol. Jadi mau tidak mau saya harus
membersihkan nya. Satu hal yang saya amati adalah, ketika para perawat akan bersentuhan
dengan klien minimal mereka melakukan cuci tangan 6 langkah. Untuk memudahkan hal itu
disepanjang koridor bangsal di setiap bed, disediakan handrub. Sewaktu saya membersihkan
saliva klien tersebut. Saya memakai sarung tangan dan juga masker. Seperti yang dilakukan
perawat senior. Pada akhirnya karena karena saliva yang tak terkontrol tersebut, akhirnya
dilakukan tindakan suction. Melihat suction secara langsung rasanya amat sangat
menakjubkan dan menegangkan berbeda sekali dengan pengalaman di skill lab atau yang
saya lihat di drama-drama korea yang berfokus pada bidang kedokteran. Dan beruntungnya
saya lagi, saya dapat melihat pemasanagan selang NGT secara langsung. Sungguh
pengalaman berharga.
Yang saya kagumi selama saya komuda di RS PKU UNIT 2 Gamping, adalah dimana
mereka benar-benar mengutamakan pasien savety, salah satunya dengan memberikan sarana
penunjang seperti ketersediaan handrab dan juga tempat cuci tangan. Selain itu seperti yang
telah saya bahas di hari ketiga, klien yang berasal dari ruang ICU tersebut disuction kurang
lebih 15 menit sekali, dan setiap akan menemui klien, para perawat selalu malakukan cuci
tangan, memakai sarung tangan dan masker. Setelah tindakan juga segera membereskan
sampah medis sesuai dengan kriterianya, disana disediakan berbeda-beda temapat sampah
tergantung golongan nya, hal itu juga termasuk sarana dalam menjaga pasien savety
Pengkajian :
A. Identitas Pasien:
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
No. RM : 13-XX-XX
Nama : Rantoyo
Umur : 50 th
Pekerjaan : Sopir
Status Kesehatan
Status Kesehatan saat ini
-Nyeri di Uluhati
-Muntah+Demam
1) 7/06/2017
4 8 12 16 20 24
TD 99/65
RR
T 37,4
N 80
2) 8/6/2017
4 8 12 16 20 24
TD 112/67 80/44 105/71
RR 22
T 37,4 36,3 36,6
N 101 92 95
3) 9/6/2017
4 8 12 16 20 24
TD 96/64 101/66 87,64
RR
T 36,6 36,6 36,4
N 95 82 82
4) 10/06/2017
4 8 12 16 20 24
TD 95/64 92/56
RR
T 36,7 37,5
N 71 73
2. Pola Nutrisi
-Pola makan di RS : Tidak Habis
-Pola makan Di Rumah : 1x2 hari
-Kulit klien kering (membran mukosa kering)
-Ketika makan dan minum klien mengatakan bahwa terasa pahit
- Kulit teraba Panas
-Klien mengatakan nafsu makannya menurun.
3. Pola eliminasi (BAB+BAK)
-Blm BAB selama di RS (2 hari)
-1x sehari sebelum sakit
-Selama sakit, saat di lakukan observasi (Jam 7-14.00) klien BAK 3 x dan
minum 3 gelas kecil
Keterangan:
0 = Mandiri
1 = Alat Bantu
2 = Dibantu orang lain
3 = Dibantu orang lain dan alat
4 = Tergantung total
Latihan
Pemeriksaan Kekuatan otot 5/0
2.
.
3.