Anda di halaman 1dari 5

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/306099633

PERILAKU REPTILIA KETIKA GERHANA MATAHARI PARSIAL DI YOGYAKARTA

Article · August 2016

CITATIONS READS

0 116

1 author:

Hendro Kusumo Eko Prasetyo Moro


Ahmad Dahlan University
25 PUBLICATIONS   2 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Etnobiologi Kraton Yogyakarta View project

All content following this page was uploaded by Hendro Kusumo Eko Prasetyo Moro on 15 August 2016.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Perilaku Reptilia Ketika Gerhana Matahari Parsial di PASTY
Yogyakarta

Moro, H.K.E.P.1; Hanifah N.2; Tanzilla R.3; Lestariningsih, F.4


Universitas Ahmad Dahlan
morosmart@yahoo.com

ABSTRAK

Perilaku Reptilia di Pasar Aneka Satwa & Tanaman Hias Yogyakarta diamati ketika gerhana
matahari parsial 9 Maret 2016 terjadi. Faktor lingkungan dicatat seperti intensitas cahaya,
suhu, dan kelembaban udara. Perilaku Kura-Kura, Biawak, dan Ular diamati dengan metode
focal point sampling. Ular cenderung memiliki pergerakan yang terbatas, sedangkan biawak
dan kura-kura diam sejenak. Perbedaan perilaku reptilia ketika gerhana matahari sebagian
ditentukan oleh jenisnya dan faktor lain yang berbeda-beda.

Kata Kunci: Reptilia, Gerhana matahari sebagian, PASTY


1.Dosen PBIO FKIP UAD
2.Mahasiswa PBIO FKIP UAD
3.Mahasiswa PFIS FKIP UAD
4.MahasiswaBiologi FMIPA UAD

PENDAHULUAN hewan poikiloterm (berdarah dingin).


Gerhana Matahari merupakan Kelompok ini sangat dipengaruhi perubahan
peristiwa unik yang tidak selalu terjadi setiap dan kondisi lingkungan. Perilaku dapat
tahun. Pada 9 Maret 2016 pukul 7.25 di berupa aksi tunggal atau aksi berurutan yang
Yogyakarta terjadi gerhana matahari parsial terintegrasi dan biasanya muncul sebagai
(81,46%) (Anonim, 2015). Organisme baik itu respon terhadap stimulus dari
manusia, tumbuhan, dan satwa memiliki respon lingkungannya. Setiap spesies memiliki
perilaku berbeda terhadap peristiwa langka
karakteristik tersendiri (Curtis, 1983;
tersebut. Beberapa laporan tentang perilaku
Ensminger, 1980). Perilaku seekor satwa
satwa lainnya dilaporkan pada Burung
(reptilia) dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu
(Kumar, 2014), Ikan (Jennings et.al., 1998),
faktor dari dalam (hormon dan system saraf)
Zooplankton (Gerasopoulos et al., 2008),
dan faktor dari luar (cahaya, suhu dan
hewan ternak seperti Kuda, Ayam, dan
kelembaban). Tingkah laku bersifat bawaan
Anjing (Bozic, 2003), dan Lebah (Roonwal,
(genetis), tetapi dapat berubah oleh
1957).
lingkungan dan proses belajar satwa (Hafez,
Pola tingkah laku reptilia merupakan
1968).
perilaku yang terorganisir dengan fungsi
tertentu karena reptilia termasuk kelompok
Penelitian ini bertujuan mengamati tempat, dibandingkan ular karena tidak
dan membandingkan perilaku reptilia ketika memiliki kaki, maupun kura-kura karena
gerhana matahari sebagian. cenderung memilih berkubang. Perilaku
grooming ditunjukkan biawak dan kura-
METODE kura, namun perbedaanya kura-kura dalam
Perilaku satwa khususnya reptilia bentuk kelompok dengan mendorong dan
diamati di PASTY (Pasar Satwa Dan saling bersentuhan antara sesamanya. Kura-
Tanaman Hias Yogyakarta) yang memiliki kura juga menunjukkan perilaku digesti
dome besar berisi ketiga jenis reptilia, yakni (makan atau minum) ketika berkubang.
Kura-kura Brazilia (T. scripta), Biawak 60%
50%
(Varanus salvatore) dan Ular (Phyton 40%
30%
morulus) (Anonim, 2011). Pengamatan 20% 08-Mar-16
10% 09-Mar-16
dilakukan pada tanggal 8,9, dan 10 Maret 0%
10-Mar-16
2016 mulai pukul 06.20-08.20 wib. Metode
pengambilan data focal animal sampling
yakni : pengamatan perilaku yang
60%
menggunakan satu individu satwa sebagai 50%
40%
obyek pengamatan dan menggunakan teknik 30%
20% 08-Mar-16
pencatatan perilaku satwa tersebut pada 10% 09-Mar-16
0%
interval waktu tertentu (Ploger & Yasukawa, 10-Mar-16
2003). Rekapitulasi data dan analisis data
setiap aktivitas menurut Sudjana (1992),
hasilnya disajikan dengan ethogram (Ploger 60%
50%
& Yasukawa, 2003). 40%
30% 08-Mar-16
20% 09-Mar-16
HASIL DAN PEMBAHASAN 10%
0% 10-Mar-16
Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa kelompok reptilia tidak begitu
banyak perilaku muncul.
Gambar 1. Ethogram Kura-kura (bawah),
Ketiga reptilia memiliki ciri khas Biawak (tengah), dan ular (atas)
masing-masing, seperti : biawak dan ular
cenderung berdiam di tanah, sedangkan Dari ethogram (Gambar 1) terlihat
kura-kura berkubang di air. Biawak adanya perilaku menonjol pada masing-
memiliki pergerakan kaki dan pindah masing jenis. Ketika gerhana (9 Maret
2016) kura-kura muncul perilaku grooming Anonim. 2011. Kajian Modernisasi
Pengelolaan Pasar Tradisional
(kontak dengan sesama), ular sama sekali
Berbasis Modal Sosial. Executive
tidak pindah tempat, sedangkan biawak Summary. Puslitbang Sosial
Ekonomi Lingkungan. Kementrian
tidak menunjukkan perubahan perilaku yang
Pekerjaan Umum. Jakarta.
menonjol. Bozic N. 2003. Total Solar Eclipse on
August 11TH 1999: Observed at
Perilaku yang dapat dibandingkan dari
Kelebija. Publ. Astron. Obs.
ketiga jenis adalah : Diam, Pindah tempat, Belgrade No. 75 (2003), 105 - 109
dan pergerakan kepala. Sekali lagi kura-kura
Curtis, S.E. 1983. Environmental
memiliki perilaku paling berbeda diantara management in Animal Agriculture.
The Iowa State University
ketiganya karena habitatnya cenderung di
Press. Iowa.
air dan berkubang.
Ensminger, M.E. 1980. Poultry Science
Perilaku lain yang menarik dibandingkan
(Animal Agriculture Series). 2-nd
antara biawak dan kura-kura, yakni edition. The Interstate Printers and
Publisher Inc. Danville. Illionis.
berkubang dan grooming. Biawak
cenderung berkubang ketika gerhana Gerasopoulos E., C. S. Zerefos, I. Tsagouri,
D. Founda, V. Amiridis, A. F. Bais,
matahari sedangkan kura-kura justru
A. Belehaki, N. Christou, G.
mengurangi aktivitas berkubangnya. Biawak Economou, M. Kanakidou, A.
Karamanos, M. Petrakis, and P.
memulai grooming setelah hari gerhana,
Zanis. 2008. The total solar eclipse
sedangkan kura-kura menunjukkan aktivitas of March 2006: overview. Atmos.
Chem. Phys. Discuss.vol : 8, 5205–
tersebut ketika gerhana terjadi.
5220. Copernicus Publications on
behalf of the European Geosciences
KESIMPULAN Union.
Perbedaan perilaku reptilia ketika Hafez, E.S. 1968. Adaptation of Domestic
gerhana matahari sebagian ditentukan oleh animals. Lea and Febinger.
Philadelpia
jenisnya dan faktor lain yang berbeda-beda.
Ular cenderung memiliki pergerakan yang Jennings S., Rodrigo H. Bustamante, Ken
Collins, and Jenny Mallinson. 1998.
terbatas, sedangkan biawak dan kura-kura Reef Fish Behavior During a Total
diam sejenak. Solar Eclipse at Pinta Island. Journal
of Fish Biology Vol. 53: 683-686),
Academic Press Limited, London.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2015. Total Solar Eclipse of 2016 Kumar. Santhosh S. 2014. Why
Mar9.http://eclipse.gsfc.nasa.gov/sol Birds/Animals Fly/Run Away to
ar.html, ditulis 8 Januari 2015. Solar Eclipse?. Current Advances
diakses 19 Desember 2015 in Environmental Science. CAES
Volume 2 Issue 1, Feb. 2014 PP. 11-
14 www.vkingpub.com © American
V-King Scientific Publishing

Ploger, B.J. and K. Yasukawa. 2003.


Exploring Animal Behaviour in
Laboratory and Field. Academic
Press. San Diego

Roonwal, M.L. 1957. Behaviour of The


Rock Bees, Apis Dorsata Fabr.,
During a Partial SolarEclipse in
India. Prociding Natural Inst.Sci.
India Vol.22B No. 5. New Delhi.

Sudjana, M.A. 1992. Metode Statistika.


Penerbit Tarsito. Bandung

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai