Anda di halaman 1dari 12

Nama : Istiqomah

Kelas : 30 Eksekutif C
Mata Kuliah : Manajemen Produksi
Review Jurnal Agrimart Vol.05 No. 01, Maret 2018
Judul : Manajemen Produksi Tanaman Hias Mawar Potong
(Rosa Hybrida L) Pada Usaha Pd. Zahra Flora
Kabupaten Bandung Barat

Mawar (Rosa hybrida L ) adalah salah satu jenis tanaman hias yang populer di
masyarakat dikarenakan penampilannya yang cantik dan indah serta aromanya yang
harum dan khas sehingga dijuluki queen of flower. (Pubiatiet all, 2002) PD. Zahra Flora
merupakan salah satu usaha bunga mawar potong yang berada di kawasan Kabupaten
Bandung Barat. PD. Zahra Flora didirikan oleh Bapak Ir. Saefulloh pada tahun 2000
dengan usaha pertama yaitu budidaya bunga potong krisan. Pada tahun 2004, pemilik
memutuskan untuk beralih usaha menjadi usaha bunga potong gerbera Tahun 2006, PD.
Zahra Flora resmi. Kondisi keuangan dari PD. Zahra Flora berdasarkan laporan laba rugi
perusahaan dari Januari- April 2017 dapat diketahui bahwa pendapatan dari PD. Zahra
yaitu sebesar Rp727.982.500 dengan pengeluaran sebesar Rp 524.692.500 sehingga
menghasilkan laba sebesar Rp 203.290.000.

1) Deskripsi Produksi
Adapun kegiatan yang dilakukan dalam memproduksi tanaman hias mawar potong
adalah Persiapan Lahan, Penanaman, Pemeliharaan. Adapun kegiatan yang dilakukan pada
pemeliharaan yaitu Penyiraman, Bending, Pembuangan tunas tidak produktif dan bakal bunga
bendingan, Penyiangan, Pemupukan, Pengendalian Hama dan Penyakit , Pemangkasan,
Pewiwilan Tunas Air, Panen dan Pascapanen.

2) Deskripsi Produk
Tanaman hias mawar potong yang terdapat pada PD. Zahra Flora adalah Sexy red, avalanche, Pink
revival, Univers, Sweet avalanche, Peach avalanche, Candy Season, Mohana, Voodo Dan Mawar Celup
3) Deskripsi Pelanggan
PD. Zahra Flora telah memiliki pelanggan tetap yakni para penjual pengecer yang telah
menyepakati perjanjian kontrak diantara dua belah pihak dan juga melayani konsumen lain
atau disebut pelanggan tidak tetap

4) Deskripsi Pemasok

Pemasok PD. Zahra Flora berupa petani bibit untuk memperoleh pembibitan, toko
pengecer untuk kebutuhan pupuk, kebutuhan pascapanen dan pestisida

5) Deskripsi Kegiatan Pemasaran Produk

Harga yang ditetapkan oleh PD. Zahra Flora untuk bunga ikatan yaitu grade A Rp. 35.000
-. 40.000, grade B hRp 28.000 untuk grade C Rp.17.500 -Rp.20.000.
Manajemen Produksi Bunga Mawar Potong pada PD Zahra Flora.

a) Perencanaan
1. Perencanaan Produksi
 mempertimbangkan kuantitas dan jenis yang diproduksi sendiri dan yang diterima dari
petani.
 memperhatikan permintaan pasar yaitu dengan melihat serta mendengar keinginan
ataupun keluhan dari pelanggannya kemudian mengkondisikan di perusahaannya

2. Perencanaan Kualitas
 mengklasifikasikan bunga mawar potong kedalam 3 grade yaitu grade A ( panjang
tangkai > 60 cm), grade B (panjang tangkai antara 40– 60 cm) dan grade C
(panjang tangkai < 40 cm).

 menggunakan teknik gaya Jepang


3. Perencanaan Fasilitas
 Bangunan
 Peralatan
 Fasilitas Transportasi
 Fasilistas Lingkungan Kerja

4. Perencanaan Lokasi Perusahaan Ada beberapa faktor yang perlu


dipertimbangkan agar usaha mawar potong ini berjalan dengan baik pada lokasi yang tepat,
diantaranya :
a) Kesesuaian Iklim
Lokasi perusahaan PD.Zahra Flora
berada di kaki gunung Tangkuban Perahu
Kecamatan Parongpong. Kondisi geografis lokasi perusahaan cukup mendukung karena sesuai
dengan syarat tumbuh mawar potong. Direkturat Jendral Budidaya dan Pascapanen Florikultura
5
Jurnal Agrimart Vol.05 No. 01, Maret 2018

(2015) menyatakan bahwa syarat tumbuh untuk tanaman bunga mawar yaitu pada
0
ketinggian tempat berkisar 800 – 1200 mdpl dengan suhu udara :18 – 20 C kemudian
kelembaban udara antar 70 – 80 % serta curah hujan : 1500 – 3000 mm/tahun. Sejalan
dengan ini, Binarwan (2015) menyatakan bahwa Kecamatan Parongpong memiliki
0
ketinggian 1000 mdpl, suhu rata-rata 18-22 C dengan kelembaban rata-rata 70-80%, dan
curah hujan rata-rata sekitar 2,100 ml/th.

b) Letak dari Pasar


Lokasi PD. Zahra Flora berada jauh
dari pasar langsung ke konsumen akhir. Untuk itu, PD. Zahra Flora melakukan penjualan
kepada pelanggan yang dapat melakukan pembelian langsung ke lokasi perusahaan
dengan jalan melakukan mitra.

c) Letak dari Sumber Bahan Baku Bahan baku yang dibutuhkan


diperoleh dengan mudah di sekitar perusahaan dengan perkiraan jarak antara 1 – 5 km.

d) Ketesediaan / Suplay Tenaga Kerja Tenaga kerja pada PD.Zahra Flora berasal dari
masyarakat sekitar dari lokasi usaha dan ada juga yang berasal dari daerah lain.
Tenaga kerja yang
dibutuhkan perusahaan lebih mengutamakan berjenis kelamin laki-laki, dapat bekerja
dengan baik, jujur serta lebih memprioritaskan masyarakat sekitar perusahaan.
Ketersediaan tenaga kerja mudah diperoleh, hal ini terlihat dari masyarakat setempat
yang tidak suka merantau serta banyaknya pekerja serabutan di sekitar lokasi perusahaan.
Ali (2011) menyatakan bahwa tenaga kerja manusia diklasifikasikan kedalam 3
tingkatan (berdasarkan kualitasnya) yaitu tenaga kerja terdidik (skilled labour), tenaga
kerja terlatih (trained labour) dan tenaga kerja tak terdidik dan tak terlatih (unskilled and
untrained labour). Berdasarkan klasifikasi tersebut maka tenaga kerja PD.Zahra Flora
adalah tenaga kerja tak
terdidik dan tak terlatih dimana lebih
mengandalkan kekuatan jasmani dibandingkan dengan pemikiran
Selain faktor diatas, perusahaan juga memerlukan faktor lain sebagai penunjang, faktor
tersebut diantaranya :

Faktor Lahan
Lahan dibutuhkan untuk membangun greenhouse. Ketersediaan lahan diperoleh dengan
cara sewa lahan. Ketentuan yang diambil oleh perusahaan yaitu lahan yang dipilih harus dekat
dengan lokasi perusahaan, kondisi lahan dan kemungkinan perpanjangan kontrak lahan.
Tata Letak Fasilitas Produksi
Tata letak dari PD. Zahra Flora dapat dilihat sebagai berikut :

4
Ket :
5
1. Gudang
2 2. Greenhouse 1
3. Greenhouse 2
1 4. Greenhouse 3
5. Greenhouse 4
3 6. Greenhouse 5
6

Gambar 12. Layout PD. Zahra Flora

Pada layout tersebut, dapat dilihat bahwa greenhouse 1 terletak tepat di samping dari
gudang. Greenhouse 2 dan 5 berjarak sekitar ± 250 m. Untuk greenhouse 3 merupakan lahan
yang baru ditanam pada bulan April 2017. Greenhouse 3 berjarak sekitar 3, 5 km dan
greenhouse 4 berjarak ± 5 km dari gudang PD. Zahra Flora. Untuk tata letak gudang PD. Zahra
Flora adalah sebagai berikut :
Ket :
3
5 4 1. Pintu
2. Pintu
7 3. Toilet
2

4. Meja Bos
5. Meja
a)
6. Tempat
1 peralatan
6 7. Kegiatan
pascapanen
Gambar 13. Layout gudang

6
Jurnal Agrimart Vol.05 No. 01, Maret 2018

5. Perencanaan Bahan Baku Perencanaan bahan baku yang


dilakukan oleh PD.Zahra Flora dalam memproduksi bunga mawar potong adalah sebagai
berikut :
- Bibit
Bibit dilakukan pembelian pada petani yang telah menjadi langganan dari PD.Zahra
Flora yaitu pak Rakib dengan harga per bibitnya yaitu Rp 2.000.
- Pupuk Kandang
Pupuk kandang dilakukan pembelian kepada petani ternak yang ada di sekitar lokasi
dari PD.Zahra Flora.
- Sarana Produksi Lainnya
Untuk kebutuhan lain dari usaha
PD.Zahra Flora seperti pupuk, pestisida,
mesin-mesin, bahan kebutuhan pascapanen dan plastik atap greenhouse serta plastik hitam
untuk kebutuhan bedengan dilakukan di toko pertanian.
- Bambu
Bambu merupakan bahan baku yang diperlukan dalam pembuatan greenhouse.
Kebutuhan bambu dilakukan dengan pembelian bambu kepada pedagang pengecer yang
berjarak sekitar ± 5 km dari lokasi perusahaan.

6. Perencanaan Jadwal Produksi Produksi mawar berada dalam


lahan sewaan.Untuk tetap menjamin produksi dalam memenuhi permintaan
pelanggannya maka perusahaan melakukan inisiatif pembedaan 1 tahun dalam greenhouse
yang telah atau akan dibangun.

7. Perencanaan Pemasaran Produk Pemasaran produk dilakukan


dengan setiap hari yang ditujukan kepada pelanggan tetap dan pelanggan musiman.

b) Pengorganisasian Pengorganisasian dapat dilakukan


dengan cara menentukan tugas apa yang harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya,
bagaimana tugas-tugas tersebut dikelompokkan, siapa yang bertanggung jawab atas tugas
tersebut, pada tingkatan mana keputusan harus diambil (Arif dan Zulkarnain, 2008).
Tenaga kerja di PD. Zahra Flora terbagi atas 2 yaitu karyawan tetap dan karyawan
musiman. Karyawan tetap terdiri atas karyawan laki-laki dan karyawan perempuan.
Adapun pembagian tugas karyawan dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 2. Pembagian tugas tenaga kerja PD. Zahra Flora


Jumlah
Tenaga
No Posisi Tenaga Tugas
Kerja
Kerja
Karyawan
1 Tetap
Karyawan * Penanggungjawab
Tetap Laki- Kepala 5 greenhouse yang
laki Kebun diamanahkan
* Penanaman bunga
mawar potong
* Pemeliharaan bunga
mawar potong
*Pemanenan bunga
mawar potong
* Pengumpulan hasil
panen ke gudang

*Penerimaan produk
2 dari kepala kebun dan
Gudang petani
*Pascapanen bunga
mawar potong
*Transaksi jual beli
dengan pelanggan
*Catatan produk
masuk dan keluar

Karyawan
*Membantu pekerjaan
Tetap Ang. 3
kepala kebun
Perempuan Kebun

Karyawan * Pembuatan
2
2 Musiman greenhouse
*Pembuatan
Bedengan
* Pengangkutan
pupuk kandang
Sumber : PD. Zahra Flora

Jumlah Kepala Kebun disesuaikan dengan jumlah greenhouse yang dimiliki oleh PD.
Zahra Flora dimana 1 orang Kepala Kebun bertanggungjawab atas 1 kebun (greenhouse).
Karyawan tetap perempuan berlaku untuk semua kebun dimana bertindak sesuai dengan
arahan yang diberikan oleh pemilik pada pagi hari. Karyawan tetap perempuan membantu
dalam kegiatan pemeliharaan seperti pembersihan lahan, penyiangan, bending dan penyiraman.
Karyawan musiman yang diperlukan untuk pembuatan greenhouse
7
Jurnal Agrimart Vol.05 No. 01, Maret 2018

dan pembuatan bedengan diberlakukan dengan sistem borongan.


c) Pelaksanaan/Pengarahan Adapun kegiatan yang dilakukan
oleh karyawan PD. Zahra Flora adalah sebagai berikut :


Pembuatan Greenhouse dan bedengan

Sesuai dengan perencanaan dan


pengorganisasian, kegiatan ini dilaksanakan oleh karyawan musiman. Pada pelaksanaan
pembuatan greenhouse kurangnya kepastian kerjasama antara pemilik dengan karyawan
dimana jangka waktu pembuatan tidak ditentukan secara
spesifikasi. Setelah greenhouse terselesaikan 50% maka karyawan yang telah mendapat
persetujuan membangun bedengan pada bagian greenhouse yang
telah terbentuk segera memulai pekerjaannya.

Bagian Budidaya

Pada bagian budidaya ini dikerjakan oleh kepala kebun yang dibantu karyawan
tetap perempuan. Hanya saja, pada pelaksanaannya tidak sesuai dengan pengorganisasian
dimana terdapat tenaga kerja bekerja di luar tangggungjawabnya. Hal ini disebabkan oleh
adanya arahan pada pagi hari yang dilakukan oleh pimpinan sehingga karyawan
melakukan pekerjaan sesuai perintah pada hari tersebut. Kegiatan yang dilakukan dalam
budidaya adalah sebagai berikut :
1. Pembelian Bahan Baku
PD.ZahraFloratidak
memberlakukan persediaan bahan baku dimana pembelian dilakukan ketika suatu
bahan/barang tertentu diperlukan. Dengan tindakan tersebut akan membuat biaya
produksi lebih mahal daripada pembelian dalam jumlah yang besar. Keberuntungan dari
perusahaan ini yaitu bahan baku yang dibutuhkan mudah diperoleh sehingga bahan baku
tersebut masih dapat dikendalikan.
2. Kegiatan Penanaman
PD. Zahra Flora melakukan penanaman dimana bibit beserta media tanam diletakkan pada
bedengan sesuai dengan pola tanam kemudian ditimbun sekaligus dipadatkan dengan pupuk
kandang kemudian dilakukan penyiraman. Dirjen Budidaya dan
Pascapanen Florikultura (2013) menyatakan bahwa tatacara penanaman bibit dari polybag yaitu
menyiram polybag hingga cukup basah kemudian ditekuk hingga bibit keluar beserta tanah dan
akar kemudian diletakkan di tengah lubang tanam yang disiapkan jauh hari, timbun dengan tanah
sampai penuh hingga dipadatkan pelan-pelan.

3. Kegiatan Pemeliharaan
- Penyiraman
Pada PD.Zahra dilakukan pada
pagi hari dengan frekuensi penyiraman dilakukan 1 kali dalam hari. Hal ini senada dengan
pernyataan Dirjen Budidaya dan Pascapanen Florikultura (2013) menyatakan bahwa tatacara
penyiraman yaitu dengan memeriksa
kualitas air, penyiraman dengan menggunakan selang / shower / ember / gembor / irigasi tetes
dimana penyiraman dilakukan pada 1 kali dalam sehari pada pagi hari.
- Bending (Pelekukan Tangkai) Perundukan tanaman mawar pada
PD.Zahra Flora dilakukan dengan ketentuan batang/tangkai tanaman sudah tua (berwarna hijau
tua). Pelekukan tangkai dibawah atau diatas satu mata tunas. Wilmafarm (2013) menyatakan
bahwa pembengkokan batang mawar yang keluar dari titik okulasi dengan menyisakan 2 atau 3
mata tunas. Hal ini tentu berbeda dengan yang dilakukan PD.Zahra Flora.
- Pembuangan tunas tidak produktif atau bakal bunga pada bendingan Pembuangan ini
bertujuan untuk
memaksimalkan makanan pada tunas atau bakal bunga yang diinginkan. Kegiatan ini dilakukan oleh
PD.Zahra Flora tergantung dari pertumbuhan di lapangan. Santoso (2009) menyatakan bahwa salah
satu hal yang perlu dari pemeliharaan

8
Jurnal Agrimart Vol.05 No. 01, Maret 2018

yaitu kegiatan penghilangan kuncup bunga lateral, tunas bunga yang rusak, tunas
abnormal dari tanaman yang dianggap merugikan.
- Penyiangan
Penyiangan pada PD.Zahra Flora
dilakukan tergantung dari pertumbuhan gulma dilapangan baik pada bedengan ataupun
drainase. Penyiangan umumnya dilakukan dengan menggunakan tangan dan dibantu
dengan kored. Pelaksanaan ini sesuai dengan pernyataan dari Dirjen Budidaya dan
Pascapanen Mawar (2013)
bahwasanya penyiangan dilakukan tergantung gulma dan mencabut secara manual atau
dengan bantuan kored. Penyiangan dilakukan supaya tidak terjadi persaingan zat hara /
air / penetrasi matahari dengan tanaman utama.
- Pemupukan
Pemupukan pada PD.Zahra Flora untuk pemeliharaan dengan memberikan pupuk
NPK Mutiara yang ditambah dengan Boron dimana perbandingannya yaitu 3:1 dan atau
2: 1 dengan dosis ± 2 gr/tanaman. Interval pemberian pupuk yaitu 1 kali dalam 10 hari.
Sedangkan
Balai Penelitian Hortikultura merekomendasikan bahwa pemupukan setiap 3 – 4 bulan
sekali.
- Pengendalian Hama dan Penyakit Hama dan penyakit yang sering
menyerang tanaman mawar potong pada PD.Zahra Flora yaitu penyakit embun tepung
dan hama tungau. Pencegahan dan bahkan pengendalian dilakukan dengan
penyemprotan pada tanaman. Penyemprotan dilakukan 1 kali dalam seminggu dan
apabila hama dan penyakit cukup parah di lapangan, penyemprotan dilakukan 2 kali
dalam seminggu.
- Pemangkasan
Pemangkasan dilakukan pada saat
tanaman terlalu rimbun dan terkena penyakit. Pemangkasan dilakukan pada tunas dan
pucuk-pucuk yang ada pada bendingan serta tunas tertentu pada bagian tanaman yang
diinginkan.

4. Panen
Pemanenandilakukansekali
dalam 2 hari dimana harinya yaitu Senin,
Rabu, Jumat dan Minggu. Namun pada waktu tertentu dapat dikerjakan di luar hari tersebut
dikarenakan adanya pemesanan secara mendadak dari pelanggan ataupun konsumen musiman.

Bagian Gudang
Bagian gudang juga ada pekerjaan
diluar kewajibannya yaitu membantu dalam pemanenan. Selain itu, kewajiban mereka juga
mendapat bantuan dari pimpinan serta karyawan budidaya lainnya. Bantuan untuk kewajiban
tersebut sering dilakukan pada hari Rabu dimana pada hari tersebut merupakan puncak
pemanenan dalam seminggu pada PD. Zahra Flora. Kegiatan yang dilakukan
1. Kegiatan Pascapanen
Kegiatan pascapanenyaitunya
penghilangan duri, sortasi dan grading serta pengepakan.
2. Transaksi dengan Pelanggan
Karyawangudangbertindak
mengatur barang yang diberikan serta mengantar produk kepada pelanggan. Pembayaran
dilakukan antara pimpinan dengan pelanggan.
3. Pencatatan
Karyawan bertindak juga dalam melakukan pencatatan dari produk yang diterimanya
serta produk yang telah disalurkan ke pelanggan. Pencacatan tersebut ditulis tangan pada
blangko yang telah disediakan oleh perusahaan.

d) Pengawasan Mutu
Khalil dan Suryahadi (1997) menyatakan bahwa program pengawasan mutu yang baik
adalah mencakup pengawasan terhadap 4 aspek yaitu pengawasan kualitas bahan baku
(ingredient quality), kualitas produk akhir (finished feed quality) kandungan zat antinutrisi atau
racun (control of toxix substances) dan kontrol terhadap proses produksi.
Pengawasan yang dilakukan oleh PD. Zahra dapat dilihat pada 3 aspek saja yaitu adalah
sebagai berikut :
9
Jurnal Agrimart Vol.05 No. 01, Maret 2018

1. Pengawasan mutu bahan baku Pengawasan mutu pada bahan baku


yaitunya bibit. Bibit yang digunakan yaitu bibit hasil okulasi. Okulasi membutuhkan
batang atas dan batang bawah. Untuk batang bawah berasal dari mawar liar yang
disediakan oleh penjual bibit sedangkan untuk batang atas PD. Zahra Flora meminta
penjual bibit
tersebut untuk mengambil ke perkebunannya melalui varietas yang telah ada pada PD.
Zahra Flora.
2. Pengawasan pada proses budidaya Pengawasan mutu pada proses yaitu
pada teknik penanaman. Selain itu, dalam pemeliharaan sang pemilik melakukan
pengawasan setiap hari untuk memastikan bahwasanya bunga mawar tumbuh dengan
baik serta kinerja karyawan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan.
3. Pengawasan terhadap produk akhir
Pengawasan mutu dengan memperhatikan grade yang banyak diproduksi oleh
perusahaan (budidaya sendiri).

IV. KESIMPULAN
Berdasarkan penyusunan Laporan Tugas Akhir diatas, maka dapat disimpulkan
bahwa :
- Perencanaan pada PD. Zahra Flora terdiri atas perencanaan produk
dengan pertimbangan varietasnya, perencanaan kualitas untuk menghasilkan grade yang
terbaik, perencanaan fasilitas yang berupa bangunan, peralatan, transportasi dan
lingkungan kerja, perencanaan, perencanaan bahan baku, perencanaan jadwal produksi
serta perencanaan pemasaran mawar potong.
- Pengorganisasian pada PD.Zahra Flora yaitu dengan pembagian tugas karyawan
tetap baik pada bagian kebun maupun gudang. Untuk beberapa
pekerjaan tertentu memberlakukan karyawan musiman.
- Pelaksanaan proses produksi pada PD.Zahra Flora dimulai dari penanaman,
pemeliharaan hingga pascapanen bunga mawar potong.
- Pengawasan mutu pada PD. Zahra Flora dilakukan pada 3 tahap yaitu pada bahan baku
terfokus pada bibit, teknik penanaman dan pemeliharan serta produk akhir dengan
memperhatikan grade yang banyak dihasilkan.

DAFTAR PUSTAKA
Ali. 2011. Modul Kuliah Manajemen
Industri : Manajemen Produksi dan
Industri. Yogyakarta : Universitas
Negeri Yogyakarta.
Anonim. 2013. Manajemen Produksi. Jakarta : Universitas Gunadarma

Arif, S. N dan Zulkarnain, I. 2008. Dasar-Dasar Manajemen Dalam Teknologi Informasi. Jurnal
SAINTIKOM Vol. 5, No. 2 Agustus 2008. 12 Maret 2017.

Direkturat Jendral Budidaya dan Pascapanen Florikultura. 2013. SOP Budidaya Mawar Potong.
Edisi Budidaya Mawar Didalam Rumah Lindung. Jakarta 79 Hal.
Khalil & Suryahadi. 1997. Pengawasan
Mutu. Majalah Poultry Indonesia
Edisi 213 (November) : 45-62
Purbiati et all . 2002 . Pengkajian Sistem Usahatani (SUT) Bunga Potong Mawar Spesifik
Lokasi lahan Kering.
Laporan Hasil Penelitian atau Pengkajian BPTP Karang Ploso. Malang.
Santoso. 2013. Pengantar Budidaya
Tanaman Hias dan Bunga.
Mataram : Universitas Mataram.
Tim Pengampu Mekanisasi Pertanian
.2013. Bangunan Pertanian “ Syarat
Mutu Rumah Tanaman Greenhouse”.
Malang : Universitas Brawijaya.
Wilmafarm. 2008. Teknik Bending
Bunga Mawar Potong. https://wilmafarm.wordpress.com/2 012/01/05/tehnik-pem-
bending-an-mawar/ diunduh 14 Maret 2017.

10

Anda mungkin juga menyukai