Anda di halaman 1dari 24

DARK TOURISM IN HIROSHIMA

JAPAN

Oleh:
Kadek Dwina Risma Dewi (17112032)
Kadek Eva Yulianthi Dewi (17112033)
Ni Made Penia Astarini (17112039)
Ni Putu Intan Kirana (17112040)
Velian Valmai Hermanto (17112043)

PROGRAM STUDI DESTINASI PARIWISATA B


SEKOLAH TINGGI PARIWISATA BALI
KEMENTERIAN PARIWISATA
2018
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kata Dark Tourism pertama kali dicetuskan oleh Prof. Malcolm Foley dan

John Lennon dari Glasgow Caledonian University pada tahun 1996. Dark

Tourism jika diartikan secara langsung adalah Pariwisata Gelap, dan kata

"Gelap" disini memiliki sisi lain atau makna lain, dimana maksud dari kata

tersebut adalah sesuatu yang seharusnya tidak boleh dilewati, dijamah, atau

diinjak oleh manusia seperti lokasi bencana alam (Banjir, Gunung Meletus dll),

lokasi tempat bekas pertempuran, dll. Jadi, Dark Tourism dapat diartikan "sebagai

suatu kawasan atau wilayah yang sebelumnya bukan kawasan pariwisata, tetapi

dijadikan sebagai daerah pariwisata"

Jepang merupakan negara misterius dan tentu saja yang menawarkan

pengalaman perjalanan yang menggembirakan, termasuk beberapa tujuan wisata

gelap terbesar di dunia. Situs-situs paling gelap di Jepang sebagian besar terkait

dengan Perang Dunia II, atau "Perang Pasifik", termasuk salah satu aspek yang

paling gelap (dan sepanjang sejarah dunia) seperti bom atom Hiroshima dan

Nagasaki. Kali ini penulis ingin membahas lebih lanjut mengenai pariwisata gelap

di Jepang, khususnya di Hiroshima, maka paper ini berjudul “Dark Tourism in

Japan”.
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, dapat ditarik rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana gambaran umum Negara Jepang?

2. Bagaimana perkembangan dark tourism di Jepang?

3. Bagaimana identifikasi destination mixdark tourism di Jepang?

1.3 Tujuan dan Manfaat

Adapun tujuan dan manfaat dalam penulisan paper ini adalah sebagai berikut:

1. Dapat mengetahui gambaran umum Negara Jepang

2. Dapat mengetahui perkembangan pariwisata yang ada di Jepang

3. Dapat mengidentifikasi unsur-unsur destination mixdark tourism di

Jepang, khususnya Hiroshima


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Gambaran Umum Jepang

Jepang atau yang dikenal dengan nama lokalnya yaitu Nihon-koku/

Nippon-kokumerupakan sebuah negara Kepulauan yang terletak di Benua Asia

bagian Timur (Asia Timur). Sebagai Negara Kepulauan, Jepang memiliki sekitar

6.852 pulau besar maupun kecil dengan jumlah penduduk 123.583.658 jiwa.

Pulau-pulau utama Jepang diantaranya adalah Pulau Hokkaido, Pulau Honshu,

Pulau Shikoku dan Pulau Kyushu. Jepang juga merupakan salah satu negara yang

memiliki garis pantai terpanjang di dunia yaitu sekitar 29.751 km2. Pulau Honshu

merupakan pulau Terbesar di Jepang. Ibukota Jepang yaitu Kota Tokyo terletak di

Pulau Honshu ini.Jepang dijuluki sebagai negara Matahari Terbit dan Negeri

Sakura, negara ini menganut sistem pemerintahaan Monarki Konstitusional yaitu

sistem pemerintahan yang kepala negaranyamerupakan seorang Kaisar yang

bernama Akihito sedangkan kepala pemerintahannya dipimpin oleh seorang

Perdana Menteri yang bernama Perdana Menteri Shinzo Abe. Bahasa resmi

negara Jepang adalah Bahasa Jepang dengan lagu kebangsaanadalah“Kimigayo”

(The Emperor”s Reign) dan mata uangny adalah Yen (JPY).


Gambar 1 Peta Jepang
Sumber :https://www.google.co.id/search=japanintheworld

Secara georafis, Jepang yang memiliki luas wilayah 370.370 KM2 dan

Jepang berada terletak di Benua Asia, tepatnya di kawasan Asia Timur sebelah

barat Samudera Pasifik. Jepang berada di titik koordinat 30º LU-47º LU dan 128º

BT-146º BT. Batas wilayahJepang dibagi menjadi 8 zona yaitu di sebelah barat

merupakan Negara Korea Selatan dan Korea Utara, dipisahkan oleh Laut Jepang,

di sebelah timur merupakan berbatasan dengan Samudera Pasifik , di Sebelah

Utara merupakan Negara Rusia dipisahkan oleh Laut Jepang, di sebelah selatan

merupakan Berbatasan dengan Samudera Pasifik, sebelah barat laut merupakan

Negara Rusia dipisahkan oleh Laut Jepang di sebelah barat daya merupakan

Negara China (Tiongkok) dipisahkan oleh Laut China Timur, di sebelah timur laut

merupakan Samudera Pasifik, dan di sebelah tenggara merupakan Samudera

Pasifik.
2.2 Perkembangan Pariwisata di Jepang

Jepang sebagai negara yang mengalami kekalahan di Perang Dunia II

berusaha bangkit. Terlebih 2 (dua) kota penting mereka yakni Hiroshima dan

Nagasaki hancur akibat bom atom yang dilakukan Amerika Serikat sebagai aksi

balasan akibat penyerangan Jepang terhadap Pearl Harbour. Butuh kurang lebih

30 tahun untuk memulihkan perekonomian Jepang. Jepang sebagai mana yang

kita ketahui merupakan negara yang maju tidak hanya di bidang ekonomi dan

teknologi, akan tetapi Jepang maju di bidang pariwisata sebagai perwujudan

perkembangan kebudayaan. Berkat majunya pariwisata, Jepang kemudian

diminati oleh negara lain sebagai destinasi pariwisata. Pariwisata Jepang

merupakan harapan bagiJepang untuk menjadi tonggak perekonomian Jepang

guna menambah devisa negara. Jumlah wisatawan asing menuju Jepang seiring

dengan berkembangnya waktu, semakin meningkat. Adanya tren wisata seiring

dengan berkembangnya teknologi komunikasi, membuat pariwisata Jepang

semakin menuju ke tren positif. Jepang sendiri pada tahun 2008 menduduki

peringkat ke – 28 di dunia dan peringkat ke – 6 Asia dalam Top International

Tourist Destination dengan kurang lebih sekitar 8,5 juta wisatawan asing.

Dibandingkan dengan tahun sebelumnya (2007), terdapat kenaikan wisatawan

sebanyak 13,8%.

Pariwisata Jepang modern dimulai padatahun 1964 pada saat Olimpiade

Tokyo. Jumlah wisatawan yang berkunjung ke Jepang semakin meningkat pada

tahun – tahun berikutnya seiring dengan menguatnya nilai tukar Yen terhadap

Dollar ditahun 1973. Pariwisata Jepang kemudian terus meningkat pada tahun
1990 – an. Pada tahun 1990, wisatawan asing mencapai 1,2 juta jiwa. Selanjutnya

mengalami peningkatan hingga 4,2 juta jiwa pada tahun 1997. Tren positif ini

kemudian mengalami penurunan pada tahun 1998 akibat resesi ekonomi.

Penurunan ini sebesar 2,7% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Meskipunkemudian terjadi peningkatan kembali pada 1999 sebesar 8,1%.

Pariwisata Jepang kemudian mengalami peningkatan. Pada tahun 2003, wabah

penyakit SARS menimpa dunia termasuk Jepang. Hal ini mengakibatkan jumlah

wisatawan asing ke Jepang menurun sebesar 0,5%. Junichiro Kozumi selaku

Perdana Menteri kala itu kemudian membuat Visit Japan Campaign. Kampanye

ini bertujuan untuk lebih mengenalkan Jepang terutama budaya mereka ke seluruh

dunia dengan mengunjungi Jepang.


BAB III

IDENTIFIKASI DARK TOURISM DI JEPANG

3.1 Pengertian Dark Tourism

Kata dark tourism pertama kali dicetuskan oleh Prof. Malcolm Foley dan

John Lennon dari Glasgow Caledonian University pada tahun 1996. Dark

Tourism jika diartikan secara langsung adalah Pariwisata Gelap, dan kata

"Gelap" disini memiliki sisi lain atau makna lain, dimana maksud dari kata

tersebut adalah sesuatu yang seharusnya tidak boleh dilewati, dijamah, atau

diinjak oleh manusia seperti lokasi bencana alam (banjir, gunung meletus dll),

lokasi tempat bekas pertempuran, dll. Jadi, Dark Tourism dapat diartikan "sebagai

suatu kawasan atau wilayah yang sebelumnya bukan kawasan pariwisata, tetapi

dijadikan sebagai daerah pariwisata"

3.2Dark Tourism di Hiroshima

Hiroshima merupakan kota pelabuhan di tepi laut pedalaman Seto yang

dikenal sebagai pusat industri tekstil dan barang-barang dari karet. Kota ini

didirikan pada abad ke 16 sebagai kota istana di delta Sungai Ota. Hiroshima

merupakan kota pertama di dunia yang pernah dijatuhi bom atom di akhir Perang

Dunia II , 6 Agustus 1945. Pada pukul 08.15 pagi waktu setempat, pesawat

Amerika, Enola Gay menjatuhkan bom atom pertama di dunia bernama “Little

Boy”. Kilatan cahaya terang dan diikuti oleh awan berbentuk jamur yang
menyeramkan, serta panas yang hebat langsung membakar puluhan ribu orang.

Sisa-sisa pembantaian itu kini telah menjadi daya tarik wisata. Kini Hiroshima

dikenal sebagai salah satu destinasi dark tourism di Jepang.

3.3 Identifikasi Dark Tourism di Hiroshima

3.3.1 Attractions

Kawasan Taman Monumen Perdamaian Hiroshima/Hiroshima Peace

Memorial Park (広島平和記念公園 Hiroshima heiwa kinen kōen) adalah sebuah

taman peringatan yang terletak di Hiroshima Jepang. Taman ini didedikasikan

untuk kota Hiroshima yang menjadi kota pertama di dunia yang dihancurkan oleh

bom nuklir dan juga untuk mengenang jasad warga yang menjadi korbannya.

Kemungkinan ketika itu ada sekitar 140.000 jiwa yang meninggal dunia. Taman

ini berdiri di daerah yang padat dengan bangunan komersial dan perumahan.

Taman ini didirikan di lapangan terbuka yang tercipta akbiat ledakan nuklir. Di

taman ini terdapat beberapa monumen, museum, dan tempat kuliah yang dapat

menarik jutaan pengunjung setiap tahunnya. Berikut merupakan atraksi-atraksi

wisata yang terdapat di kawasan Taman Monumen Perdamaian Hiroshima:

1. Kubah Bom Atom Hiroshima (Genbaku Dome)

Genbaku Dome merupakan bangunan beratap kubah yang berdiri sejak tahun

1915. Awalnya, bangunan ini merupakan Gedung Pameran Produk Industri

Prefektur Hiroshima yang diresmikan apada 5 Agustus 1915. Terakhir kali

gedung ini berubah menjadi Gedung Promosi Industri Prefektur Hiroshima pada

tahun 1933. Genbaku Dome dimanfaatkan sebagai tempat mempopulerkan benda-

benda kesenian di Hiroshima.


Namun pada tanggal 6 Agustus 1945 pukul 08.15 pagi terjadi peristiwa kelam

dimana bom atom bernama Little Boy dilepaskan sekutu Amerika Serikat sebagai

penanda berakhirnya Perang Dunia II. Akibat ledakan bom atom yang dijatuhkan

mengakibatkan ratusan ribu warga Jepang tewas mengenaskan. Setelah terjadi

peristiwa tersebut Hiroshima menjadi kota mati yang rata dengan reruntuhan.

Namun gedung Genbaku Dome adalah gedung satu-satunya yang masih berdiri

walaupun sudah sangat rusak.

Pemerintah Jepang pun akhirnya mengabadikan gedung tersebut sebagai

monumen peringatan bom atom. Pada tahun 1996, UNESCO pun meresmikan

gedung tersebut sebagai Situs Wairsan Dunia UNESCO pada tanggal 5 Desember.

Gedung ini juga merupakan simbol warga dunia untuk perdamaian dan

pemusnahan senjata nuklir.

Gambar 2 Genbaku Dome


Sumber :https://merahputih.com/
2. Museum Peringatan Perdamaian Hiroshima (Hiroshima Peace

Memorial Museum)

Museum Peringatan ini terletak di Prefektur Hiroshima yang memiliki koleksi

foto dampak bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima pada masa Perang Dunia II

dan berbagai barang peninggalan korban bom atom. Koleksi tersebut digunakan

sebagai pengingat atas ke dashyatan dampak bom nuklir dan bentuk permohonan

untuk masa depan tanpa bom atom.

Gambar 3 Museum Peringatan Perdamaian Hiroshima


Sumber :halojepang.blogspot.com

Di Museum ini wisatawan akan menemukan para sukarelawan pemandu yang

akan memberi penjelasan tentang barang-barang yang dipamerkan. Para

sukarelawan ini dapat ditemui mulai pukul 10.30 pagi hingga pukul 03.30 sore.

Jika dibutuhkan, para pemandu ini juga mampu menggunakan bahasa Inggris dan

bahasa isyarat. Tour dengan menggunakan pemandu, biasanya berlangsung

selama satu hingga satu setengah jam dan wisatawan akan dibawa berkeliling ke

seluruh lokasi museum dan Taman Perdamaian.


3. Monumen Perdamaian Anak

Monumen perdamaian anak ini didedikasikan untuk anak-anak yang

meninggal dunia ketika serangan bom nuklir oleh Amerika.Monumen ini

dirancang oleh seniman Kazuo Kikuchi dan Kiyoshi Ikebe. Monumen ini

dibangun dengan menggunakan uang yang berasal dari penggalangan dana oleh

anak-anak sekolah di Jepang.

Gambar 4 Monumen Perdamain Anak


Sumber :halojepang.blogspot.com

Di atas monumen ini terdapat patung seorang anak perempuan yang

sedang memegang lipatan kertas (origami) berbentuk bangau. Anak perempuan

itu bernama Sadako Sasaki Sadako Sasaki (佐々木禎子 Sasaki Sadako) yang

meninggal akibat radiasi nuklir. Sadako percaya jika ia berhasil membuat 1000

origami bangau maka ia akan sembuh (Tradisi kuno Jepang yang percaya

permintaannya akan dikabulkan jika membuat 100 lipatan bangau). Pada akhir
bulan Agustus 1955, Sadako telah berhasil melakukannya. Akan tetapi ia

meninggal akibat leukemia pada bulan Oktober di tahun yang sama.

Hingga kini banyak lipatan-lipatan bangau dikirimkan kemari oleh anak-anak

dari seluruh dunia. Dibawah struktur utama terdapat bangau perunggu yang

bekerja sebagai lonceng angin. Di dasar monumen terdapat lempengan marmer

hitam yang ditulis dalam bahasa Jepang:

これはぼくらの叫びです これは私たちの祈りです

世界に平和をきずくための

Kore wa bokura no sakebi desu. Kore wa watashitachi no inori desu. Sekai ni

heiwa o kizuku tame no.

Ini adalah tangisan kami, ini adalah doa kita, untuk membangun perdamaian

dunia.
4. Rest House

Rumah peristirahatan ini dulunya merupakan sebuah toko kimono Taishoya

pada tahun 1929. Toko kimono ini kemudian digunakan sebagai stasiun distribusi

bahan bakar karena ketika itu terjadi kelangkaan bahan bakar mulai tahun Juni

1944. Pada 6 Agustus 1945 ketika bom dijatuhkan, seluruh gedung hancur dan

menyisakan ruang bawah tanahnya. Akhirnya 36 orang di dalam gedung

meninggal, menyisakan seorang pria bernama Eizo Nomura (47 tahun) yang

sedang berada di basement. Atap basement yang terbuat dari beton membuat

radiasi sulit untuk menembusnya. Eizo pun dapat bertahan hidup hingga usianya

80 tahun. Kini gedung ini digunakan sebagai tempat istirahat bagi para

pengunjung untuk membeli cemilan dan minuman.

Gambar 5 Rest House


Sumber :halojepang.blogspot.com
5. Upacara Peringatan Perdamaian Hiroshima

Setiap tahun pada tanggal 6 Agustus diadakan upacara ini untuk

menghibur keluarga korban bom atom dan berdoa untuk terwujudnya

perdamaian dunia yang abadi. Upacara ini diadakan pada pagi hari jam 08.00

di depan monumen tugu peringatan untuk orang yang meninggal (Memorial

Cenotaph) yang dilakukan oleh banyak warga termasuk keluarga yang

menjadi korban pemboman. Pada upacara ini dilakukan mengheningkan cipta

untuk memperingati warga yang meninggal. Upacara ini dipimpin oleh

walikota Hiroshima. Tepat pada jam 08.15 AM (jam yang sama ketika bom

dijatuhkan) dibunyikan bel dan sirine diseluruh kota dan ketika itu seluruh

warga berhenti dari aktivitasnya dan berdoa untuk para warga korban

pemboman. Sesudah itu ratusan burung merpati dilepaskan sebagai tanda

perdamaian.

6. Upacara Lentera

Di sore hari, di waktu yang sama dengan upacara peringatan perdamaian

Hiroshima, diadakan upacara lentera. Para warga akan melepaskan lentera di

sungai sebagai tanda mengirimkan roh para korban pemboman sebagai tanda

perdamaian.
Gambar 6 Upacara Peringatan Perdamaian Hiroshima
Sumber : www.dataimage.com

Gambar 7 Upacara Lentera


Sumber : www.google.com

3.3.2 Accessibility

Untuk menuju Hiroshima Peace Memorial Park dapat diakses dari Stasiun

Hiroshima, dengan trem Hiroshima Electric Railway ke Stasiun Genbaku Dome-

mae (Atomic Bomb Dome) selama 16 menit. Setelah itu, pengunjung tinggal

berjalan kaki singkat dari Stasiun Genbaku Dome-mae (Atomic Bomb Dome)

selama 6 menit. Total waktu perjalanan yang dibutuhkan, yaitu sekitar 25 menit.

Jika dari Bandara Hiroshima, dapat menggunakan bus limusin bandara ke

Hiroshima Bus Center selama 51 menit. Setelah sampai di Hiroshima Bus Center,
pengunjung berjalan kaki menuju Hiroshima Peace Memorial Park selama kurang

lebih 9 menit. Total waktu perjalanan yaitu sekitar 60 menit.

Hiroshima Peace Memorial Park sebagian besar dapat diakses secara

terbuka setiap saat. Sebagian besar taman dapat diakses dengan kursi roda bagi

penyandang disabilitas. Hiroshima Peace Memorial Park tidak memiliki area

parkir yang tersedia untuk umum (kecuali bagi pengunjung penyandang

disabilitas). Jika pengunjung ingin datang dengan mobil, pengunjung dapat

memarkirkan mobilnya di tempat parkir berbayar terdekat. Namun sangat

direkomendasikan untuk menggunakan kereta api, bus, atau transportasi umum

lainnya.

3.3.3 Amenities

1. Kastil Hiroshima

Kastil Hiroshima adalah salah satu dari kastil megah yang masih berdiri kokoh

di Jepang. Kastil ini pertama kali dibangun pada tahun 1589 oleh Daimyo Mori

Terumoto. Selama zaman Edo, kastil ini dikuasai oleh keluarga Asano hingga Saat

Restorasi Meiji kastil ini berubah menjadi Markas Militer. Kastil ini dapat

julukan Ri-jō 「鯉城」(Kastil koi). Alasannya karena konon dahulu daerah

tempat kastil ini didirikan bernama Koi-no-ura.


Gambar 8 Kastil Hiroshima
Sumber :www.hisgo.com

Kastil Hiroshima yang sekarang merupakan hasil restorasi setelah Kastil ini

menjadi salah satu dari banyak bangunan yang terkena bom atom saat perang

dunia kedua. Kastil Hirosima kini berwarna hitam, dan mempertahankan bagunan

kastil utama setinggi 26m dengan 5 lantai dan 3 benteng parit bagian luar. Bagian

dalam kastil kini dijadikan Museum sejarah dari Kota Hiroshima, Kastil

Hiroshima, dan beberapa kastil lainnya di Jepang.

2. Hiroshima Gokoku Jinja


Gambar 9 Hiroshima Gokoku Jinja
Sumber :www.flickr.com

Terdapat Hiroshima Gokoku Jinja disebelah Kastil Hiroshima. Kuil Shinto

terbesar di Hiroshima yang dibangun untuk memberkati dan menghormati mereka

yang gugur saat perang. Serta Bunker, ruang bawah tanah untuk perlindungan

pada masa perang dunia yang menjadi tempat menyiarkan kabar di radio pertama

kali setelah bom atom.

3.3.4 Ancillary Services

Untuk ancillary services yang tersedia di museum perdamaian Hiroshima

sudah cukup modern mereka menggunakan teknologi canggih. Ada sebuah alat

disana yang menampilkan video – video untuk menjelaskan setiap barang –

barang yang menjadi barang bersejarah disana seperti bagaimana sejarahnya,

bagaimana caranya di temukan dan bagaimana benda itu bisa menjadi barang

yang dimuseumkan. Kebanyakan pegawai atau staff yang berjaga di museum

perdamaian Hiroshima bertugas sebagai penjaga barang bersejarah agar tidak

rusak, menjaga kebersihan museum, menjadi petunjuk arah jika ada wisatawan

yang kurang mengerti cara membaca petunjuk arah, serta memberi arahan pada

setiap teknologi yang tersedia.

Untuk direktur dari museum perdaimaian Hiroshima adalah Koichiro

Maeda yang merupakan konduktor jepang. Museum ini diresmikan oleh

pemerintah, dan penghasilan dari museum ini sebagian digunakan untuk merawat

fasilitas museum dan sebagian disumbangkan untuk masyarakat jepang. Disana

terdapat banyak fasilitas pendukung seperti vending machine, tempat sampah


yang tersedia di berbagai sudut, terjemahan dari teks - teks yang tersedia, dan

banyak lagi fasilitas pendukung lainnya.

3.3.5 Community Involvement

Hiroshima Peace Memorial Park ditetapkan sebagai situs bersejarah di

bawah Undang-undang Jepang tahun 1950 untuk Perlindungan Properti Budaya,

dan dikelola oleh Kota Hiroshima di bawah bimbingan oleh Pemerintah Prefektur

Hiroshima dan Pemerintah Jepang. Dukungan finansial dan teknis tersedia dari

Pemerintah Jepang. Kantor manajemen taman Kota Hiroshima terletak di

dalamHiroshima Peace Memorial Park, dan pemeliharaan harian dilakukan

bekerja sama dengan divisi yang bertugas melindungi properti budaya. Kota

Hiroshima juga melakukan survei rinci tentang kondisinya setiap tiga tahun

sekali. Rencana untuk mempercantik kota dikembangkan oleh Kota Hiroshima

yang menyerukan daerah ini untuk tetap menjadi ruang yang menarik sesuai

dengan simbol dari Kota Budaya Perdamaian Internasional. Berdasarkan rencana

ini, standar pengelolaan lanskap berusaha untuk menerapkan konsultasi untuk

membangun tinggi dan keselarasan, serta warna dinding, bahan dan papan iklan di

sekitar Hiroshima Peace Memorial Park termasuk dalam zona penyangga.

Perlindungan Hiroshima Peace Memorial Park ditingkatkan pada tahun 2007

dengan penunjukan sebagai Tempat untuk Keindahan Indah di bawah Undang-

Undang 1950 untuk Perlindungan Properti Budaya.


3.4 Jumlah Kunjungan Wisatawan ke Hiroshima

Kota Hiroshima mengumumkan pada 31 Mei bahwa jumlah pengunjung

ke kota pada tahun 2016 mencapai 12.611.000 orang, menandai rekor tertinggi

terakhir selama enam tahun berturut-turut. Ini adalah peningkatan 5,1%, atau

614.000 orang, sejak tahun lalu. Menurut pemerintah kota, faktor di balik

peningkatan jumlah wisatawan ini karena kunjungan Presiden AS Barack Obama

ke Hiroshima Mei 2016 lalu dan keberhasilan Hiroshima Toyo Carp, tim baseball

profesional Hiroshima.

Dari jumlah total pengunjung, 11.112.000 adalah wisatawan biasa

(meningkat 4,5%), 323.000 adalah pelajar sekolah (penurunan 3,6 %), dan

1.176.000 adalah wisatawan mancanegara (meningkat 14,3%).

Jumlah pengunjung dari luar negeri melampaui satu juta untuk pertama

kalinya pada tahun 2015 dan telah berkembang pada tingkat dua digit. Selain

karena factor junjungan Obama ke kota, faktor lainnya, yaitu karena Museum

Peringatan Perdamaian Hiroshima dan Bom Atom Dome menduduki peringkat

kedua, selama tiga tahun berturut-turut sebagau tujuan wisata populer di Jepang.

Jumlah pengunjung internasional yang setidaknyatinggal selama satu

malam di Hiroshima adalah 5.428.000 (meningkat 12,5%), terhitung 43% dari

jumlah total wisatawan. Konsumsi total oleh wisatawan sebesar 229,7 miliar yen

(meningkat 6%), dengan masing-masing orang menghabiskan sekitar 18.220 yen

(meningkat 0,9%).
Gambar 10 Tabel Kunjungan Wisatawan ke Hiroshima Tahun 2007-2016
Sumber :www.hiroshimapeacemedia.jp
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dark tourism merupakan suatu fenomena baru dalam bidang pariwisata.

Pariwisata yang tidak lazim karena produk yang ditawarkan kepada wisatawan

adalah bukti kekejaman, pembunuhan, dan perang. Akan tetapi peristiwa-

peristiwa “dark” seperti itu selalu menarik keingintahuan wisatawan untuk

mengetahui latar belakang, suasana, dan sejarah yang melingkupinya. Dark

tourism menawarkan suatu alternatif baru di dalam dunia pariwisata, dimana jenis

pariwisata ini menawarkan suatu penalaman, pembelajaran, dan juga

penghormatan dari generasi sekarang kepada generasi pendahulu. Dark tourism

juga menawarkan sense of belonging dan culture identity bagi orang yang

mengunjungi karena wawasan mereka menjadi terbuka dengan berkunjung ke

tempat bersejarah dan juga pada saat yang sama mengenang peristiwa kelam agar

tidak terulang kembali.


DAFTAR PUSTAKA

Budhiwijaya, Stephanus. 2012. “Taman Monumen Perdamaian Hiroshima”.

(http://halojepang.blogspot.com/2012/03/taman-monumen-perdamaian-

hiroshima.html, diakses pada 24 November 2018).

Dickson. 2018. “Profil Negara Jepang (Japan)”.

(https://ilmupengetahuanumum.com/profil-negara-jepang-japan/, diakses

pada 22 November 2018).

Hohenhaus, Peter. 2018. “Hiroshima Peace Memorial Park”.

(http://www.darktourism.com/index.php/15-countries/individual-

chapters/460-hiroshimapeace-memorial-park#cd, diakses pada 23

November 2018).

Stevanus, Adrian. 2012. “The Dark Tourism of Indonesia”.

(https://ilmupengetahuanumum.com/profil-negara-jepang-japan/, diakses

Pada 22 November 2018).

Watanabe, Hiroaki. 2017. “Number of Visitors to Hiroshima Sets New Record in

2016”. (http://www.hiroshimapeacemedia.jp/?p=73073, diakses pada 24

November 2018).

Anda mungkin juga menyukai