di Indonesia
Anas muhajir
C1.18190003
“ticketing”
Daftar pembahasan
Pembagian sejarah berdasarkan Sejarah pariwisata pada masa Bukti dokumentasi kegiatan
kurun waktunya menurut ahli penjajahan kolonial bela pariwisata pada masa zaman
penjajahan belanda
💃
Sejarah pariwisata pada zaman Sejarah pariwisata setelah masa Pariwisata di Indonesia di era sekarang
penjajahan jepang kemerdekaan
Menurut Yoeti (1996:2), berdasarkan kurun
waktu perkembangannya, sejarah
pariwisata indonosia bisa dibagi tiga, yaitu :
“
pariwisata pada zaman
kolonial belanda
6
2. Sejarah pariwisata masa
penjajahan jepang
Berkobarnya Perang Dunia II yang disusul dengan pendudukan Jepang ke Indonesia menyebabkan
keadaan pariwisata sangat terlantar. Saat itu dapat dikatakan sebagai masa kelabu bagi dunia
kepariwisataan Indonesia. Semuanya porak poranda. Kesempatan dan keadaan yang tidak menentu serta
keadaan ekonomi yang sangat sulit, Kelangkaan pangan, papan dan sandang, tidak memungkinkan orang
untuk berwisata. Kunjungan wisatawan mancanegara dapat dikatakan tidak ada. Dalam sejarah perjalanan
bangsa Indonesia, masa pendudukan Jepang tercatat sebagai masa yang sangat pedih dan sulit. Ketakutan,
kegelisahan merajalela, paceklik, perampasan harta oleh tentara Jepang membuat dunia kepariwisataan
nusantara mati. Banyak sarana dan prasarana publik dijadikan sarana untuk menghalangi masuknya
musuh dalam suatu wilayah, obyek wisata terbengkalai dan tidak terurus. Banyak hotel yang diambil alih
oleh Jepang dan diubah fungsi untuk keperluan rumah sakit, asrama, dan hotel-hotel yang lebih bagus
disita untuk ditempati para perwira Jepang. Data dan informasi pariwisata dalam masa pendudukan
Jepang dapat dikatakan tidak tersedia.
3. Sejarah pariwisata setelah masa kemerdekaan
Setelah Indonesia merdeka, perkembangan pariwisata di Indonesia mulai merangkak. Pada tanggal 1 Juli 1947 dibetuklah
organisasi perhotelan pertama di Indonesia yang disebut Badan Pusat Hotel.
Sektor pariwisata mulai berkembang dengan geliatnya. Hal ini ditandai dengan Surat Keputusan Wakil Presiden (Dr.
Mohamad Hatta)csebagai Ketua Panitia Pemikir siasat Ekonomi di Yogyakarta untuk mendirikan suatu badan yang mengelola
hotel-hotel yang sebelumnya dikuasai pemerintah pendudukan, badan tersebut bernama HONET(Hotel National & Tourism )
dan diketahui oleh R Tjipto Ruslan. Badan tersebut segera mengambil alih hotel-hotel di daerah Yigyakarta, Surakarta,
Madiun, cirebon, Pekalongan, Sukabumi, Malang, Sarangan, dan semua itu diberi nama Hotel Merdeka.
Tahun 1949 terjadinya KMB(Konferensi Meja Bundar) mengakibatkan HONET dibubarkan. Karena isi salah satu perjanjian
KMB adalah bahwa seluruh harta kekayaan milik Belanda harus dikembalikan ke pemiliknya. Sehingga selanjutnya berdiri
badan hukum yang dinamakan NV HONET yang merupakan badan satu-satunya yang beraktivitas di bidang perhotelan dan
pariwisata,
Tahun 1952 dengan keputusan Presiden RI, dibentuk panitia Inter Departemental Urusan Turisme yang diketuai oleh Nazir St,
Pamuncak dengan sekretaris RAM Sastrodanukusumo. Salah satu tugas panitia tersebut adalah menjaga kemungkinan
terbukanya kembali indonesia sebagai DTW(Daerah Tujuan Wisata).
Tahun 1953 , beberapa tokoh perhotelan mendirikan Serikat Gabungan Hotel dan Tourisme Indonesia (SERGAHTI) diketuai
oleh A Tambayong. Keanggotaan SERGAHTI pada saat itu mencangkup seluruh hotel di Indonesia.
Tahun 1955, selan SERGAHTI, beberapa pejabat negara yang jabatannya ada kaitannya dengan dunia pariwisata serta
beberapa anggota elite masyarakat yang peduli terhasap potensi pariwisata Indonesia mendirikan Yayasan Tourisme Indonesia
atau YTI yang nantinya disebut DEPARI(Dewan Pariwisata Indonesia) yang menjadi cikal bakal Departemen Pariwisata
dan Budaya Indonesia.
Pariwisata indonesia di era sekarang
Saat ini, sektor pariwisata Indonesia
berkontribusi untuk kira-kira 4% dari total
perekonomian. Pada tahun 2019, Pemerintah
Indonesia ingin meningkatkan angka ini dua kali lipat
menjadi 8% dari PDB, sebuah target yang ambisius
(mungkin terlalu ambisius) yang mengimplikasikan
bahwa dalam waktu 4 tahun mendatang, jumlah
pengunjung perlu ditingkatkan dua kali lipat menjadi
kira-kira 20 juta. Dalam rangka mencapai target ini,
Pemerintah akan berfokus pada memperbaiki
infrastruktur Indonesia (termasuk infrastruktur
teknologi informasi dan komunikasi), akses, kesehatan
& kebersihan dan juga meningkatkan kampanye
promosi online (marketing) di luar negeri.
Thanks!