Dilakukan penelitian pendugaan volume endapan pasir besi di desa Oi Tui, Kecamatan Wera,
Kabupaten Bima menggunakan metode geomagnetik. Jenis penelitian adalah penelitian
eksperimen skala lapangan. Penelitian ini dilakukan sembilan hari dengan luas daerah 3 km x 1
km dan spasi antar stasion 25 meter menggunakan proton precission magnometer dan Global
Positioning System sebagai alat pengukur posisi. Dari data pengukuran dilakukan koreksi drift
dan IGRF sehingga didapat peta anomali magnetic total. Pemisahan anomali regional dan
anomali residual dilakukan dengan menggunakan metode moving average. Hasil pemodelan
benda anomali menggunakan Mag2DC. Diperoleh bahwa sebaran batuan di daerah penelitian
merupakan batuan andesit piroksin, gelas basal, basalt, dan pasir besi. Dari hasil pemodelan 2D
kemudian dibuat data bor untuk pemodelan 3D dengan menggunakan software rockwork .
Hasil pemodelan 3D menunjukan bahwa pendugaan volume pasir besi sebanyak 306.241,375
m³ (sekitar 24 % ).
Do research estimating a volume of iron sand deposits in the village of Oi Tui, Wera sub-
district, Bima using geomagnetic methods. This type of research is an experimental research
field scale. This research was conducted nine days with the area of 3 km x 1 km and inter-
station spacing of 25 meters using a proton precession magnetometer and Global Positioning
System as a measure of the position. Correction of the measurement data thus obtained drift
and IGRF total magnetic anomaly map. Separation of regional anomalies and anomalous
residual done using the moving average method. Results anomalous object modeling using
Mag2DC. Provided that the distribution of rocks in the study area is peroxin andesite, basalt
glass, basalt and iron sand. 2D modeling of the results of the drill data is then created for 3D
modeling using software rockwork. 3D modeling results indicate that the predicted volume of
iron sands as 306,241.375 m³ (about 24%).
Kata kunci: volume endapan, pasir besi, metode geomagnet, Bima
memiliki ukuran butir 0,074 hingga 0,075 mm, dengan
I. Pendahuluan ukuran kasar (5 mm hingga 3 mm) dan halus (<1 mm).
bedasarkan lokasi endapannya, dimungkinkan terjadi
Daerah Kabupaten Bima yang terletak di ujung timur perbedaan karakter fisis kandungan pasir mineral seperti
propinsi Nusa Tenggara Barat, secara geomorfologi Fe, Ti, Mg, Si. senyawa magnetite (Fe3O4) adalah suatu
berbentuk dataran rendah, perbukitan dan pergunungan. mineral magnetic yang biasanya terdapat di daerah pantai
Posisi tektonik, Kabupaten Bima terletak pada jalur busur atau sungai. Respon yang sangat kuat terhadap medan
vulkanik sebagain hasil dari proses subdaksi antara magnet luar menjadikan magnetite sangat berguna untuk
Lempeng Samudera Indonesia dengan lempeng Benua kepentingan riset dan dalam dunia industry yang berbasis
Asia. Secara geologi, Kabupaten Bima sangat berpotensi kemagnetan di antaranya dalam hal rekayasa elektronika,
untuk terbentuknya beberapa sumberdaya mineral bernilai pembuatan magnet permanen, industry baja , sampai
ekonomi. untuk pembuatan thin film .
Bahan galian yang terdapat di kabupaten Bima cukup Mengingat banyaknya pemanfaatan dari pasir besi,
banyak ditemukan, baik bahan galian logam maupun non maka dirasa perlu untuk melakukan pengukuran potensi
logam. Dari beberapa potensi bahan galian yang ada di pasir besi yang diindikasikan terdapat di Desa Oi Tui,
kabupaten Bima, pasir besi termasuk salah satu jenis Kecamatan Wera. Pengukuran potensi pasir dan
bahan galian yang cukup berpotensi dan menarik untuk ketebalannya di bawah permukaan dapat dilakukan
diteliti. Pasir besi adalah mineral endapan (sedimen) yang dengan menggunakan metode magnetik. Metode
magnetik telah banyak digunakan dalam eksplorasi medan magnet remanen sama dengan arah medan magnet
mineral dan batuan. Penerapan metode magnetik pada induksi maka anomalinya bertambah besar. Demikian
prinsipnya menggunakan daya kemagnetan dari pasir besi pula sebaliknya. Dalam survei magnetik, efek medan
yang ada di daerah penelitian. Metode ini memiliki remanen akan diabaikan apabila anomali medan magnetik
tingkat akurasi pengukuran yang relatif tinggi, kurang dari 25 % medan magnet utama bumi
pengoperasian di lapangan relatif sederhana, mudah dan (Telford,1976).
cepat jika dibandingkan dengan metode geofisika lainnya. Dasar dari metode magnetik adalah hukum coulomb
Adapun rumusan masalah dari penelitian ini, yaitu antara dua kutub magnetik m1 dan m2 (e.m.u) yang
berapa potensi volume pasir besi di desa Oi Tui berjarak r (cm) dalam bentuk (Reynold,1997) :
Kecamatan Wera? Dengan demikian tujuan dari penelitian m1 m2
𝐹⃑ = μr 2 r
̂1
ini yaitu mengetahui potensi volume pasir besi di desa Oi
Tui Kecamatan Wera. Dengan: 𝐹⃑ = gaya magnetik
μ= permeabilitas medium dalam ruang hampa
II. Kajian Pustaka r = jarak antara dua kutub m_1dan m_2
r̂1 = unit vektor dari m_1dan m_2
Daerah penelitian beriklim tropis dengan musim hujan Kuat medan magnetic H pada suatu titik dengan jarak r
berlangsung pada bulan November-Mei dan curah hujan dari muatannya dapat dinyatakan sebagai:
tertinggi pada bulan januari, sedangkan curah hujan
𝐹⃑ 𝑚
rendah pada bulan agustus. Curah hujan rata-rata adalah 𝐻⃗ = = ( 2 ) 𝑟̂1
𝑚 ′ 𝜇𝑟
211 mm/bulan (Tanuma, 20011).
Pasir besi merupakan mineral logam yang dapat dengan 𝐻 ⃗ adalah kuat medan magnet dalam satuan tesla
ditemukan sebagai endapan letakan (placer) maupun (Telford,1990).
sebagai urat-urat di dalam batuan (LIPI,2010). Endapan Benda magnetic dapat dipandang sebagai sekumpulan
mineral placer adalah mineral yang terbentuk dari hasil dari sejumlah momen-momen magnetic. Bila benda
erosi mekanis dari tubuh batuan di daratan dan magnetic tersebut diletakkan dalam medan luar, benda
terendapkan di suatu tempat dengan pengaruh tersebut menjadi termagnetisasi karena induksi. Oleh
transportasi oleh air, angin, dan gravitasi. Pasir besi karena itu intensitas kemagnetan I adalah tingkat
terbentuk secara kimia dari adanya pelapukan yang kemampuan penyearahnya momen-momen magnetic
kemudian berlanjut ke proses fisika, yaitu melalui dalam medan luar, atau didefinisikan sebagai momen
penghancuran batuan oleh arus air, pencucian secara magnet persatuan volume dan diberikan oleh persamaaan
berulang-ulang, pemindahan karena ombak atau arus, dan sebagai berikut (Reynold,1997) :
terjadi pengendapan di sepanjang pesisir pantai yang ⃗⃗⃑
𝑀
mengandung Fe (besi). Kandungan pasir besi pada setiap 𝐼 = = 𝐼⃑𝑟̂1
𝑉
daerah tentu berbeda-beda. (Bambang, 2012). Dengan I adalah intensitas kemagnetan dalam Am-1
Mineral yang tersedimentasi di dasar perairan dan V adalah volume benda (cm-3).
merupakan sebagian besar mineral yang berasal dari Anomaly medan magnet bumi adalah perbedaan nilai
daratan. Seperti mineral-mineral placer, mineral presipitasi medan magnet antara hasil pengamatan dengan medan
air laut (hidrotermal) dan mineral butiran atau endapan magnet teoritis yang biasa disebut IGRF. Berdasarkan
lepas. Mineral placer terbentuk dari rombakan mineral sifat medan magnet bumi dan sifat kemagnetan bahan
dari batuan induknya di darat yang terbawa aliran sungai terbentuk batuan, maka penyebab bentuk medan anomaly
dan terakumulasi di dekat pantai. Mineral placer yang ditimbulkan oleh benda bergantung pada Inklinasi
umumnya terbawa dan terendapkan bersamaan dengan medan magnet bumi disekitar benda sebagai sumber
sedimentasi butiran (gradual deposite) seperti dalam pasir anomaly, Geometri benda tersebut, Kecendrungan arah
(Witasari, 2010). dipole-dipol magnet didalam benda, Orientasi arah
Dalam survey dengan magnetic yang menjadi target dipole-dipol magnet benda sumber anomaly terhadap
dari pengukuran adalah variasi medan magnetic yang medan magnet bumi.
terukur di permukan (anomaly magnetic). Secara garis Volume suatu bahan magnet dapat dianggap sebagai
besar nomali medan magnetic disebabkan oleh medan bagian dari system suatu dipole. Sifatnya sangat
magnetic remanen dan medan magnetik induksi. Medan bergantung pada peristiwa magnetisasi yang dialaminya
magnet remanen mempunyai peranan yang besar terhadap dan keadaan medan magnet disekitarnya. Penyebaran
magnetisasi batuan yaitu pada besar dan arah medan vector pada bahan menghasilkan momen dipole persatuan
magnetiknya serta berkaitan dengan peristiwa kemagnetan volume atau dikenal dengan intensitas magnetisasi 𝑀⃗⃗ (r).
sebelumnya sehingga sangat rumit untuk diamati. Berikut ini gambar benda 3(tiga) dimensi penyebab
Anomali yang diperoleh dari survei merupakan hasil anomaly magnetic:
gabungan medan magnetik remanen dan induksi, bila arah
perhitungan yang digunakan adalah nilai koreksi sebagai
pengurang
Hasil Koreksi IGRF
Dalam penelitian ini didapat nilai IGRF dengan
memasukan nilai lintang, bujur dan elevasinya secara
online terlihat bahwa nilai declinasi sebesar 1,490,
inklinasi sebesar -33,380 dan IGRF sebesar 44,633.2 nT.
Anomali Magnetik Total
Ucapan Terimakasih
Bapeda Kabupaten Bima yang telah memberikan izin
untuk penelitian di Oi Tui.
Kepustakaan
Tanauma, E., Ferdy, 2011, Potensi Sumberdaya Alam
Pasir Besi Pantai Arakan Kabupaten Minahasa Selatan,
Jurnal Ilmiah Sains, Vol.II No.2, Hal.225-228