Naskah Publikasi
Diajukan oleh :
ABSTRAKSI
Perbandingan kekuatan konstruksi difokuskan terhadap kekuatan pada pondasi
bored pile dengan pondasi driven pile dan perbandingan biaya difokuskan
terhadap biaya konstruksi pondasi bored pile dengan biaya pondasi driven pile.
Metode penelitian di bagi menjadi 5 tahap, tahap pertama yaitu pengumpulan data
primer dan data sekunder, tahap dua menganalisi metode pelaksanaan, tahap tiga
analisis dan pembahasan dan tahap empat dan lima kesimpulan. Hasil analisis dari
segi kekuatan pada pondasi bored pile untuk satu tiang dapat menahan beban
sebesar 126 ton sedangkan pada pondasi driven pile untuk satu driven pile mampu
menahan beban sebesar 145,2 ton, jadi selisi yang terjadi sebesar 19,2 ton. Dari
segi biaya total biaya pelaksanaan pondasi bored pile sebesar sebesar Rp
3.466.706.615,76 dan total biaya pelaksanaan driven pile sebesar Rp
2.514.928.999,88 selisi biaya pelaksanaan bored pile dengan driven pile sebesar
Rp 951.777.615,89.
Perbedaan yang mendasar dari segi metode pelaksaanaan salah satunya
yaitu jika pada pondasi bored pile dengan cara mengebor dahulu kemudian
memasukan tulangan lalu selanjutnya di cor sedangkan pada driven pile langsung
tiang pancang di pancang menggunakan alat pancang sampai menemui tanah
keras.
Kata kunci : Hotel best western, bored pile, driven pile, kekuatan, metode
pelaksanaan, biaya
PENDAHULUAN
Latar Belakang pile. Dari segi perbandingan tersebut
Dalam rangka mendukung dapat mengetahui efisiensi dari masing-
perkembangan dan pembangunan di msaing pondasi tersebut dari segi
Kota Yogyakarta, maka pemerintah kekuatan, biaya maupun metode
meningkatkan infrastruktur di daerah pelaksanannya. Data tanah yang di
Yogyakarta, proyek Pembangunan Best peroleh adalah dengan data tanah
Western Adisucipto merupakan salah sondir dengan kedalaman -14,0 m
satu langkah untuk memenuhi Pada pembangunan Hotel Best
kebutuhan masyarakat dan wisatawan Western Adisucipto ini diperkirakan
yang datang ke Kota Yogyakarta akan menghabiskan dana sekitar Rp
fasilitas tempat menginap sementara, 76,445,500,000.00 (Tujuh puluh enam
khususnya bagi masyarakat golongan milyar empat ratus empat puluh lima
menengah ke atas, dengan pelayanan juta lima ratus ribu rupiah), dengan
hotel berbintang. luasan bangunan ±1400 m2 dengan 6
Struktur gedung terdiri dari lantai meliputi 1 semi besement,4 lantai
struktur bawah dan struktur atas. typical room dan 1 lantai skydinning
Struktur bawah terdiri dari pondasi, untuk jenis pondasi yang digunakan
pile cap, dinding bestment. Untuk menggunakan pondasi bored pile,
pondasi dapat di pilih dan di tinjau dengan jumlah bored pile sebanyak
sesuai keadaan di lokasi pelaksanaan 119 buah dengan dimensi bored pile 60
proyek. Bisa di gunakan pondasi cm, dengan kedalaman masing-
telapak, pondasi driven pile, maupun masaing 13 meter dari permukaan
pondasi bored pile. Struktur atas terdiri tanah.
dari plat lantai, kolom, balok, dan
struktur atap. Rumusan Masalah
Berdasarkan pertimbangan di Dari latar belakang di atas,
atas, maka pada Tugas Akhir ini maka dapat di ambil rumusan masalah
membahas pondasi pada gedung, yaitu sebagai berikut :
menggunakan pondasi bored pile 1. Bagaimana perbandingan metode
bandingkan dengan pondasi driven pelaksanaan konstruksi pondasi
bored pile dengan pondasi driven pondasi bored pile dengan pondasi
pile! driven pile.
2. Bagaimana perbandingan pondasi
BATASAN MASALAH
bored pile dengan driven pile dilihat
Beberapa batasan-batasan masalah
dari segi kekuatan !
yang di gunakan dalam Tugas Akhir ini
3. Bagaimana perbandingan pondasi
sebagai berikut :
bored pile dengan driven pile di
1. Muka air tanah berada pada
lihat dari segi biaya !
kedalaman ± 4,0 meter pada lokasi
Tujuan Penelitian proyek Best Western Adisucipto
Penelitian ini mempunyai tujuan 2. Aspek sosial sedikit, jadi
sebagai berikut : diabaikan karena menggunakan
1. Mengetahui metode pelaksanaan hydraulic hammer
pondasi bored pile dan driven pile 3. Perbandingan driven pile dengan
yang paling efisien di proyek. bored pile pada pembangunan
2. Mengetahui kekuatan konstruksi Hotel Best Western Adisucipto.
pondasi bored pile dan driven pile 4. Data tanah menyesuaikan data dari
3. Mengetahui biaya dari pondasi perhitungan di bored pile
bored pile dan pondasi driven pile. 5. Rumus perhitungan driven pile
menyesuaikan rumus perhitungan
Manfaat Penelitan
bore pile
Manfaat penelitian yang bisa di
6. Perhitungan pada pile cap pit lift
dapat di bidang manajemen konstruksi
dan tangga darurat di abaikan
pada tugas akhir tentang perbandingan
7. Analisa harga satuan pekerja
pondasi bored pile dengan pondasi
(AHSP) seusai pada proyek
driven pile yaitu untuk menambah
8. Analisa biaya menggunakan
pengetahuan khususnya di bidang
Rencana Anggaran Biaya dengan
manajemen konstruksi tentang biaya
harga material dan upah pekerja
dan metode pelaksanaan, dan tidak
dari kontraktor pelaksana
ketinggalan pula menambah di bidang
9. Harga driven pile dari PT. Wijaya
pengetahuan tentang pondasi yaitu
Karya Beton
yang berhubungan dengan kekuatan
10. Data-data yang digunakan pada kimia) satu sama lain dan dari bahan-
pondasi bored pile digunakan juga bahan organik yang telah melapuk
pada pondasi driven pile (yang berpartikel padat) di sertai
11. Penelitian yang di teliti : dengan zat cair dan gas yang mengisi
- Perbandingan dilihat dari segi ruang-ruang kosong di antara partikel-
biaya antara pondasi bored pile partikel padat tersebut. (Braja, 1995)
dengan pondasi driven pile.
Penyelidikan Tanah
- Perbandingan dilihat dari segi
Penyelidikan tanah di
metode pelaksanaan antara bored
maksudkan untuk untuk mengetahui
pile dengan driven pile.
letak/kedalaman lapisan tanah padat
- Perbandingan dilihat dari segi
dan kapasitas daya dukung tanah
kekuatan antara pondasi bored pile
(bearing capacity) yang diizinkan,
dengan pondasi driven pile.
guna merancang pondasi bangunan
gedung. Penyelidikan tanah banyak
TINJAUAN PUSTAKA
jenisnya seperti Standar Penetration
Pondasi
Test atau SPT, Cone Penetration Test
Pondasi adalah struktur
atau CPT, uji beban plat, uji geser
perantara, yang memiliki fungsi
kipas, dan uji preasure.
meneruskan beban bangunan di atasnya
(termasuk beratnya sendiri), kepada Gedung
tanah tempat pondasi tersebut berpijak, Bangunan adalah struktur
tanpa mengakibatkan kerusakan tanah buatan manusia yang terdiri
atau tanpa mengakibatkan terjadinya atas dinding dan atap yang didirikan
penurunan bangunan di luar batas secara permanen di suatu tempat.
toleransinya. (Asiyanto, 2009) Bangunan juga biasa disebut
dengan rumah dan gedung, yaitu segala
Tanah
sarana, prasarana
Tanah di definisasikan sebagai
atau infrastruktur dalam kebudayaan
material yang terdiri dari agregat
atau kehidupan manusia dalam
(butiran) mineral-mineral padat yang
membangun peradabannya.
tidak tersementasi (terikat secara
(Wikipedia, 2015)
Biaya berkontribusi dalam penyelesaian
Biaya adalah jumlah segala pekerjaan proyek yang mencakup biaya
usaha dan pengeluaran yang di lakukan overhead, risiko, contingency, dan
dalam mengembangkan, memproduksi, sebagainya.
dan aplikasi produk. Penghasilan
produk selalu menghasilkan reabilitas, LANDASAN TEORI
dan maintainability karena akan Pondasi Bored Plie
berpengaruh terhadap biaya bagi Pondasi bored pile adalah
pemakai. (Soeharto, 1995). pondasi yang pelaksanaannya dilubangi
dulu dengan ukuran diameter sesuai
Rencana Anggaran Biaya (RAB)
desain, menggunakan alat bor, dasar
Kegiatan estimasi adalah salah
lubang pada akhir pengeboran
satu proses utama dalam proyek
dibersihkan (disedot dengan pompa)
konstruksi untuk menjawab pertanyaan,
kemudian lubang tersebut diisi dengan
“Berapa besar dana yang harus
pembesian/penuangan dan selanjutnya
disediakan untuk sebuah bangunan?”.
di cor beton (menggunaan pipa tremi).
Pada umumnya, biaya yang dibutuhkan
(Asiyanto, 2009)
dalam sebuah proyek konstruksi
berjumlah besar. (Ervianto, 2005).
Pondasi Driven Pile
Biaya Konstruksi Driven pile adalah bagian-
Biaya konstruksi terdiri dari bagian konstruksi yang di buat dari
biaya langsung dan biaya tidak kayu, beton dan baja, yang di gunakan
langsung. Biaya langsung adalah biaya untuk meneruskan (mentranmisikan)
yang terkait langsung dengan volume beban-beban permukaan ke tingkat-
pekerjaan yang terdapat dalam item tingkat permukaan yang lebih rendah
pembayaran seperti biaya upah, biaya dalam masa tanah.
peralatan, biaya material,
dan sebagainya. Sedangkan biaya
tidak langsung adalah biaya yang tidak
terkait langsung dengan volume
pekerjaan. Namun biaya tidak langsung
Daya Dukung Driven Pile Table III.3 faktor aman yang
Kapasitas tiang tunggal dari uji disarankan (Rease dan O’Neill,
penetrasi standar (SPT) dalam tanah 1989)
granuler
Faktor Aman (F)
Metode Mayerhof : Klasifikasi
Struktur
Kontrol Kontrol Kontrol Kontrol
Baik Normal Jelek Sangat Jelek
a. Daya dukung ujung tanah pada Monumental
Permanen
2.3
2.0
3.0
2.5
3.5
2.8
4.0
3.4
Sementara 1.4 2.0 2.3 2.8
tanah non kohesif :
Varisasi besarnya faktor aman
Qp = 40 x Nspt x x Ap 400 x yang banyak digunakan untuk
perancangan pondasi tiang bergantung
Nspt x Ap...............................(3.13) pada jenis tiang, sebagai berikut :
b. Tahanan geser selimut tiang
Qu = ..................................(3.15)
pancang pada non-kohesif : ,
Qs =2x Nspt x p x Li............(3.14) Beberapa peneliti menyarankan
Dengan : faktor aman yang tidak sama untuk
tahanan gesek dinding dan tahanan
Qp = Tahanan ujung ultimate (kN) ujung. Kapasitas ijin dinyatakan
Ap = luas penampang tiang dalam persamaan sebagai berikut :
pancang (m2)
Qu = +
Nspt= jumlah pukulan yang
diperlukan dari percobaan SPT .........................................(3.16)
,
=Nspt memakai Norr =
a. jarak tiang
(N1+N2)/2
Jarak antara tiang biasanya dipakai
= N1adalah nilai Nrata-rata 10D
:
= N2 adalah nilai Nrata-rata 4D
1. Ujung tiang tidak mencapai
Lb = Tebal lapisan komulatif (m)
tanah keras maka jarak tiang
D = Diameter (m)
minimum ≥ 2 kali diameter
Li = Tebal lapisan tanah ke-i (m)
tiang atau 2 kali diagonal
p = keliling tiang (m)
tampang tiang.
1. Factor aman
2. Ujung tiang mencapai tanah
Untuk memperoleh kapasitas keras, maka jarak antara tiang
ijin tiang, maka diperlukam untuk minimum ≥ diameter tiang
membagi kapasitas ultimit tiang ditambah 30 cm atau panjang
dengan factor aman tertentu. diagonal ditambah 30 cm.
a. Pertimbang-pertimbangan tiang hubungannya. Tujuan penelitian
pancang kelompok.
kuantitatif adalah mengembangkan dan
Jarak s pada batuan dapat dihitung menggunakan model-model
sebagai berikut : matematis, teori-
teori dan/atau hipotesis yang berkaitan
S= ) dengan fenomena alam.
Proses pengukuran adalah bagian yang
s yang dihitung ≥ kode (sering D + sentral dalam penelitian kuantitatif
300 mm) dimana D adalah karena hal ini memberikan hubungan
diameter diagonal dari driven pile yang fundamental
tiang pancang berbentuk bujur antara pengamatan empiris dan
sangkar atau driven pile H, mm. ekspresi matematis dari hubungan-
METODE PENELITIAN hubungan kuantitatif. Hasil dari
Metode Penelitian penelitian kuantitatif menunjukan
Metode penelitian tugas akhir sebuah jumlah atau pun angka.
ini di lakukan agar mencapai sasaran Penelitian ini bertujuan untuk
yang dituju, maka deperlukanlah mengetahui masing-masing biaya,
sebuah metode penelitian. Metode kekuatan dan metode pelaksanaan dari
penelitian merupakan cara alamiah kedua konstruksi pondasi yang di teliti.
untuk memperoleh data dengan
Untuk mendukung analisa tersebut,
kegunaan dan tujuan tertentu. Jadi
penulis mengambil sebuah contoh pada
setiap penelitian yang dilakukan itu
proyek pembangunan Hotel Best
memiliki kegunaan serta tujuan
Western Adisucipto Yogyakarta
tertentu.
Jenis tugas akhir yang
digunakanan dengan penelitian
kuantitatif. Penelitian kuantitatif
merupakan penelitian ilmiah yang
sistematis terhadap bagian-bagian
dan fenomena serta hubungan-
Diagram Alir Penelitian
Mulai
Analisis perbandingan
kekuatan, metode
pelaksanaan,dan biaya
dari kedua metode
Tahap III
Kesimpulan
Tahap IV
Selesai
Tahap V
PEMBAHASAN
Analias Perbandingan Kekuatan Antara Pondasi Bored Pile dengan Driven
Pile
Tabel V.1 Tabel analisa perbandingan pondasi bored pile dengan pondasi driven
pile dari segi kekuatan.
Keterangan:
F1 = 4 Tiang F4 = 8 Tiang
F2 = 2 Tiang F5 = 11Tiang
F3 = 17 Tiang F6 = 3 Tiang
Tabel V.5 Rekapitulasi matrik perbandingan metode pelaksanaan
2 Proses Pemancangan
a Driven Pile tidak ada ada
2 2
2 pekerjaan pemasangan bowplank 5.304 m Rp 10,000.00 Rp 53,040.00 2 pekerjaan pemasangan bowplank 4.738 m Rp 10,000.00 Rp 47,376.00
3 3
2 pekerjaan urugan pasir bawah pile cap 56.06 m Rp 130,200.00 Rp 7,299,012.00 2 pekerjaan urugan pasir bawah pile cap 45.303 m Rp 130,200.00 Rp 5,898,450.60
3 3
cor beton k300 98.84 m Rp 900,930.00 Rp 89,047,921.20 cor beton k300 72.576 m Rp 900,930.00 Rp 65,385,895.68
2 pondasi F2 2 pondasi F2
2 2
bekesting batako 119.7 m Rp 86,478.80 Rp 10,351,512.36 bekesting batako 96 m Rp 86,478.80 Rp 8,301,964.80
3 3
cor beton k300 68.88 m Rp 900,930.00 Rp 62,056,058.40 cor beton k300 43.2 m Rp 900,930.00 Rp 38,920,176.00
3 pondasi F6 3 pondasi F6
2 2
bekesting batako 280.83 m Rp 86,478.80 Rp 24,285,841.40 bekesting batako 204.096 m Rp 86,478.80 Rp 17,649,977.16
3 3
cor beton k300 239.88 m Rp 900,930.00 Rp 216,115,088.40 cor beton k300 175.872 m Rp 900,930.00 Rp 158,448,360.96
Jakarta
http://digilib.its.ac.id/ITS-
Undergraduate-
Bowles. J.E. 1991, Analisa dan Desain 31001130003920/28519/analisa-
Pondasi Jilid 2, Penerbit Erlangga, pemilihan-alternatif-pondasi
Jakarta