1
Cebongan
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
1. Profil Organisasi
a. Gambaran Organisasi
Puskesmas Cebongan merupakan puskesmas dengan
wilayah kerja di Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga dengan
alamat lengkap Jl.Soekarno-Hatta km1 Salatiga. Puskesmas
Cebongan menempati posisi yang strategis di tepi jalur utama
perlintasan kota Solo dan Semarang. Puskesmas dekat dengan
pusat kota maupun instansi atau kantor lain, seperti kantor
Kelurahan, Kantor Pos, pusat perbankan, dan pusat rekreasi.
Akses transportasi yang terjangkau memberikan kemudahan bagi
masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.
Puskesmas Cebongan mempunyai wilayah binaan 3
kelurahan, yaitu Kelurahan Cebongan, Kelurahan Ledok, dan
Kelurahan Noborejo. Jejaringan layanan kesehatan yang dimiliki
Puskesmas.
b. Visi Organisasi
Visi UPT Puskesmas Cebongan adalah : Masyarakat Puskesmas
Cebongan yang sehat, Mandiri dan Berkeadilan.
c. Misi Organisasi
Misi UPT Puskesmas Cebongan adalah:
1) Memelihara dan meningkatkan kesehatan ibu, bayi, balita,
keluarga dan lingkungan secara optimal
2) Mendorong pembangunan yang berwawasan kesehatan
3) Meningkatkan status gizi masyarakat
4) Pemberdayaan masyarakat, swasta/LSM dan dunia usaha
dalam bidang kesehatan
5) Melindungi kesehatan masyarakat yang paripurna, merata,
bermutu dan berkeadilan
1
Pedoman Mutu UPT Puskesmas
2
Cebongan
d. Struktur Organisasi
Struktur organisasi UPT Puskesmas Cebongan mengacu pada
Permenkes Nomor 75 Tahun 2014 sebagai berikut:
UR USAN TATA USAHA UR USAN DATA DAN I NFOR MASI UMUM DAN K E PE GAWAIAN KE PALA RUMAH TANGGA
BE NDAH AR A
Siti Mardiah Sinta Dwi H Ismainiwati Sapto Wahyudi
e. Motto
Pedoman Mutu UPT Puskesmas
3
Cebongan
Renstra
2) Upaya KIA / KB
Kesehatan Ibu
Kesehatan Anak
Layanan KB
PKPR
3) Upaya Gizi Masyarakat
4) Upaya Kesehatan Lingkungan (Kesling)
5) Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Masyarakat
TB Paru
Kusta
ISPA/Pneumonia
Diare
DBD
HIV/AIDS, VCT, IMS
6) Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas)
7) Upaya Pengembangan : Upaya Kesehatan Kerja (UKK)
B. RUANG LINGKUP
Lingkup pedoman mutu ini disusun berdasarkan persyaratan ISO
9001:2008 dan standar akreditasi Puskesmas, yang meliputi:
persyaratan umum system managemen mutu , tanggung jawab
managemen, manageman sumber daya, proses pelayanan yang terdiri
dari penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM), yang
meliputi : upaya promosi kesehatan , kesehatan lingkungan, KIA dan
KB, Gizi, pencegahan dan pemberantasan penyakit, serta upaya
kesehatan perorangan (UKP) / pelayanan klinis.
Dalam penyelenggaraan UKM dan pelayanan klinis memperhatikan
keselamatan sasaran / pasien dengan menerapkan menegemen risiko.
C. TUJUAN
Pedoman mutu ini disusun sebagai acuan bagi Puskesmas dalam
membangun sistem managemen mutu, baik untuk penyelengaraan
administrasi manajerial, kegiatan UKM maupun untuk
penyelenggaraan UKP/pelayanan klinis
2. Acuan
Acuan yang digunakkan dalam menyusun pedoman mutu ini
adalah:
a. Standar akreditasi Puskesmas
b. Persyaratan ISO 9001:2008
BAB II
SISTEM MANAJEMEN MUTU
DAN SISTEM PENYELENGGARAAN PELAYANAN
A. PERSYARATAN UMUM
UPT Puskesmas cebongan menetapkan, mendokumentasikan,
memelihara system manajemen mutu sesuai dengan standar
akreditasi Puskesmas dan ISO 9001:2008. Sistem ini disusun untuk
memastikan telah diterapkannya persyaratan pengendalian terhadap
proses-proses penyelenggaraan pelayanan kepada masyarakat baik
penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) maupun
Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) atau Pelayanan Klinis , yang
meliputi kejelasan proses pelayanan dan interaksi proses dalam
penyelenggaraan pelayanan, kejelasan penanggung jawab,
penyediaan sumber daya, penyelenggaraan pelayanan pelayanan itu
sendiri mulai dari perencanaanyang berdasarkan kebutuhan
masyarakat/ pelanggan, verifikasi terhadap rencana yang disusun,
pelaksanan pelayanan dan verifikasi terhadap proses pelayanan dan
hasil-hasil yang dicapai, monitoring dan evaluasiserta upaya
penyempurnaan yang berkesinambungan.
B. PENGENDALIAN DOKUMEN
Secara umum dakumen-dokumen dalam system manajemen mutu
yang disusun meliputi :
1. Dokumen level 1 : Kebijakan
2. Dokumen level 2 : Pedoman/manual,
3. Dokumen level 3 : Standar Operational Prosedur (SOP)
4. Dokumen level 4: Rekaman-rekaman menjadi catatan sebagai
akibat pelaksanaan kebijakan, pedoman, dan prosedur
1. Pengendalian Dokumen
a. Penyusun Dokumen
1) Pembuat dokumen membuat draft rancangan dokumen sesuai
dengan kebutuhan
2) Bentuk dokumen diatur
17 lebih lengkap dalam Panduan
Penyusun Dokumen Puskesmas
Pedoman Mutu UPT Puskesmas
20
Cebongan
Contoh:
SOP : SOP/A/I/001/05/2013
SK : 900/SK/A/II/005/06/2014
2. Bab V, (B/V)
Pedoman Mutu UPT Puskesmas
21
Cebongan
Contoh:
Contoh:
SOP : SOP/C/VII/019/05/2013
SK : 440/SK/C/VIIIi/37/04/2013
5) Contoh : 440/SK/6/2015
Artinya : 440 : Kode Klasifikasi Urusan Kesehatan ; SK : Surat
Keputusan ; 6 : nomor urusan SK; 2015 : tahun terbit 2015
d. Pendistribusian Dokumen
1) Dokumen “INDUK” (Dokumen yang telah disahkan dan diberi
stempel “INDUK”) digandakan oleh Tim Mutu.
2) Dokumen yang telah digandakan, diberi stempel
“TERKENDALI” kemudian diberi nomor salin dan di
distribusikan sesuai dengan Daftar Distribusi Dokumen.
3) Unit terkait menerima dokumen yang telah digandakan dan
Tim Mutu dan kemudian menandatangani dokumen Formulir
Penyerahan Dokumen.
e. Perevisian Dokumen
Pedoman Mutu UPT Puskesmas
22
Cebongan
g. Penyimpanan Dokumen
1) Penyimpanan dokumen Puskesmas dilakukan oleh Tim Mutu
atau Bagian Tata Usaha
2) Semua dokumen “INDUK” disimpan di Bagian Tata Usaha
3) Salinan dokumen dengan stempel “TERKENDALI” disimpan
oleh petugas pengguna masing-masing ditempat yang aman
dan mudah dijangkau
h. Bagan Alir Prisedur Pengendalian Dokumen
MULAI
Pedoman Mutu UPT Puskesmas
23
Cebongan
MENINJAU REKAM
TIM Mutu IMPLEMENTASI TIAP 6
BULAN
SELESAI
MULAI
Pedoman Mutu UPT Puskesmas
24
Cebongan
BAB III
TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN
A. Komitmen Manajemen
Kepala Puskesmas Penanggung Jawab Mutu, penanggung
jawab upaya, penanggung jawab pelayanan klinis, dan seluruh
Karyawan Puskesmas bertanggung jawab untuk menerapkan
seluruh persyaratan yang ada pada Pedoman Mutu ini.
C. Kebijakan Mutu :
Seluruh karyawan berkomitmen untuk menyelenggarakan
pelayanan yang berfokus pada pelanggan, memperhatikan
keselamatan pelanggan, dan melakukan penyempurnaan yang
berkelanjutan. Kebijakan mutu dituangkan dalam Surat Keputusan
Pedoman Mutu UPT Puskesmas
25
Cebongan
G. Komunikasi Internal
Komunikasi internal dilakukan dengan cara workshop
(minilokakarya), Pertemuan, diskusi, email, SMS, memo dan media
lain yang tepat untuk melakukan komunikasi.
BAB IV
TINJAU MANAJEMEN
Pedoman Mutu UPT Puskesmas
27
Cebongan
A. Umum :
Rapat tinjauan manajemen dilakukan minimal dua kali dalam
setahun.
B. Masukan tinjauan managemen meliputi :
1) Hasil audit
2) Umpan balik pelanggan
3) Kinerja proses
4) Pencapaian sasaran mutu
5) Status tindakan koreksi dan pencegahan yang dilakukan
6) Tindak lanjut terhadap kebijakan mutu
7) Perubahan terhadap Kebijakan Mutu
8) Perubahan yang perlu dilakukan terhadap system manajemen
mutu / system pelayanan
C. Luaran tinjauan : Hasil yang diharap dari tinjauan manajemen
adalah peningkatan efektifitas system manajemen mutu,
peningkatan pelayanan terkait dengan persyaratan pelanggan
dan identifikasi perubahan-perubahan, termasuk penyediaan
sumber daya yang perlu dilakukan.
BAB V
MANAJEMEN SUMBER DAYA
TABEL I
DSP menurut KEPMENKES NO 81 TAHUN 2004
NO Jenis Kegiatan Jenis Tenaga Jumlah Keterangan
1 Kepala Puskesmas Dokter/Sarjana 1
Kesehatan
2 Kasubag SKM 1
Pedoman Mutu UPT Puskesmas
31
Cebongan
15 KIA - KB Bidan 2
16 KIA – KB Pekarya 1 Unit 2
17 Kesehatan gizi keluarga Akademi gizi 1
18 UKGS Dokter Gigi - Tugas rangkap
19 UKS Perawat 1
20 Perkesmas Bidan 1
21 Radiologi APRO 1 Unit 6
22 Laboratorium Analis Kimia 1
23 Apotik Ass Apotik 1
24 Apotik Juru obat 1
25 Pencegahan dan Pemb Entomolog 1 Unit 1
Peny - 1
27 Surveilance Epidomolog 2
Imunisasi
28 PSM Bidan 1 Unit 4
29 Kesling dan Penyuluh Sanitarian 2
30 JPKM D 3 Ekonomi/D 3 1 Terlatih JPKM
Askes
31 Pustu Perawat 2
JUMLAH 40
Catatan :
Pedoman Mutu UPT Puskesmas
32
Cebongan
TABEL II
5 Supir APMD 1
6 Penjaga SD 3 SD
7 Bagian Kartu Poli Pekarya 2 -1 orang
SMP bag
kartu
-1 orang
SMA bag
Administrasi
32 Pustu Perawat 2
33 Pustu Bidan 1
34 Pustu bag pendaftaran dan STM 1
administrasi
35 Unit Gawat Darurat Perawat 4
36 Unit Gawat Darurat Dokter 4 Rangkap
dengan
Rawat Inap
dan poned
37 Rawat Inap Perawat 5
38 Poned Bidan 6
39 Gizi klinik dan Rawat Inap Akademi gizi Tugas
rangkap
dengan gizi
masyarakat
40 Dapur SMA 1 Laundry dan
Makan
pasien rawat
Inap
41 Cleaning Servis SMA 4
JUMLAH 64
N
1 Dr .Benita S1 kedokteran Kepala 1
Noffritasari puskesmas
Dr .Afrida putrid S1 kedoktrn Dokter umum 2
3 Dr .andreas
Dari table di atas ,dapat dilihat adanya kesenjagan antara kondisi yang
ada dengan kebutuhan ketengaan:
Pedoman Mutu UPT Puskesmas
37
Cebongan
C. INFRASTRUKTUR
a. Penyediaan Infrastruktur
Kepada puskesmas berkewajiban menyediakan sumber daya
infastruktur yang di perlukan dalam pelaksanaan kegiatan pelayanan
puskesmas. Sumber daya infastruktur meliputi gedung kerja,
peralatan perkantoran, peralatan kesehatan, dan peralatan
penunjang pelayanan di puskesmas.
Pemenuhan kebutuhan infastruktur dilakukan dengan melakukan
analisis kebutuhan infastruktur dengan mengacu pada peraturan
perundangan yang ada, untuk selanjutnya mengajukan usulan
kebutuhan infastruktur Puskesmas kepada Dinas Kesehatan Kota
atau dengan pengadaan secara langsung oleh Puskesmas.
b. Pemeliharaan Infrastruktur
Seluruh Karyawan Puskesmas berkewajiban untuk melakukan
pemeliharaan terhadap semua infastruktur yang ada di Puskesmas di
bawah koordinasi penanggung jawab barang Puskesmas.
Monitiring terhadap pelaksanaan pemeliharaan infastruktur
Puskesmas di lakukan oleh Kepala Puskesmas dan Penanggung
jawab barang.
c. Rencana Pengembangan
Kondisi infastruktur UPT Puskesmas Cebongan saat ini dan
rencana pengembangan 5 tahun kedepan (2016-2020), dapat dilihat
dalam lampiran.
C. LINGKUNGAN KERJA
Seluruh karyawan Puskesmas berkewajiban untuk menciptakan dan
memelihara lingkungan kerja yang aman, hijau, dan bersih, serta
mengupayakan penghematan dalam penggunaan sumber daya
energy ( air, listrik) yang ada.
Pedoman Mutu UPT Puskesmas
38
Cebongan
BAB VI
PENYELENGGARAAN PELAYANAN
1) Kepuasan UKM
Sesuai dengan prinsip perbaikan mutu dan kinerja yang
berfokus pada pelanggan, maka sasaran dan masyarakat di
harapkan berperan serta dalam upaya perbaikan mutu dan
kinerja. Kegiatan pemberdayaan pengguna dan masyarakat tidak
hanya terbatas pada kegiatan pelaksanaan UKM Puskesmas,
tetapi juga terhadap upaya perbaikan mutu.
Puskesmas Cebongan dalam kegiatan perbaikan mutu dan
kinerja UKM yang bertujuan untuk kepuasan pelanggan maka
melaksanakan kegiatan:
a. Survey
Dilakukan survey yang bertujuan untuk memperoleh
masukan dari tokoh masyarakat, lembaga swadaya
masyarakat tentang perbaikan kinerja UKM. Dengan
instrument yang telah di tentukan maka survey dilakukan di
enam kelurahan Wilayah kerja Puskesmas Cebongan dengan,
sasaran masyarakat. Tokoh masyarakat dll. Dari hasil survey
masing-masing upaya mereka, menganalisis, disebut rencana
tindaklanjut perbaikan dan ditindak lanjuti. Semua kegiatan
laporan ke PJ UKM, Kepala Puskesmas dan di
dokumentasikan
b. Pertemuan langsung dengan tokoh masyarakat, lembaga
swadaya nasyarakat dan atau sasaran.
Pertemuan dilakukan pada waktu rapat koordinasi kader
kesehatan, pertemuan forum kelurahan siaga dll. Dari
pertemuan tersebut disampaikan hasil kegiatan UKM yang
telah dilaksanakan dan di umpan balikan kepeserta
pertemuan, peserta memberikan masukan –masukan untuk
perbaikan kinerja UKM dan dicatat dalam buku notulen Binwil.
Petugas melaporkan kegiatan ke PJ UKM dan Kepala
Puskesmas untuk rencana perbaikan, semua kegiatan
didokumentasikan.
Pedoman Mutu UPT Puskesmas
42
Cebongan
2) Audit Internal
Upaya perbaikan mutu dan kinerja perlu dievaluasi apakah
mencapai sasaran-sasaran/indiktir-indikator yang ditetapkan.
Hasil temuan audit internal disampaikan kepada Kepala
Puskesmas, Penanggung jawab UKM dan Manajemen mutu,
Penanggung jawab UKM dan pelaksana kegiatan sebagai dasar
untuk melakukan perbaikan kinerja. Jika ada permasalahan
dalam temuan audit internal yang tidak bisa di tangani oleh
kepala puskesmas dan karyawan maka permasalahan tersebut
dirujuk ke Dinas Kesehatan Kota untuk ditindak lanjuti.
Tahapan dalam audit internal yang dilakukan UPT
Puskesmas Cebongan adalah sebagai berikut:
I. Tahap I : Penyusunan program yang akan diaudit, membuat
jadwal audit, menyiapkan instrument audit
II. Tahap II : Pengumpulan data, dilakukan dengan menggunakan
instrument yang disusun berdasarkan standart/kriteria missal
SOP.
III. Tahap III : Analisa data audit, perumusan masalah, perioritas
masalah dan rencan tindak lanjut audit.
IV. Tahap IV: Pelaporan dan diseminasi hasil audit. Hasil audit
internal menjadi salah satu bahan yang dibahas di Rapat
Tinjauan Manajemen (RTM) Puskesmas yang dilakukan
minimal 2 kali dalam setahun.
3) Pemantauan dan pengukuran proses
Kinerja UKM wajib dimonitor dan dievaluasi dengan
menggunakan indicator yang jelas sebagai dasar perbaikan
penyelenggaraan pelayanan dan perencanaan kegiatan. Indicator
sebagai dimaksud, sebagai tercantum dalam lampiran pedoman
ini.
4) Pemantauan dan pengukuran hasil layanan
Pengukuran kinerja adalah suatu upaya untuk melakukan
penilaian hasil/kinerja Puskesmas. Pelaksanaan pengukuran
Pedoman Mutu UPT Puskesmas
43
Cebongan
BAB VII
PENUTUP
Pelayanan kesehatan bermutu berorientasi pada kepuasan
pelanggan atau pasien. Dimensi mutu tersebut menyangkut mutu bagi
pemakai jasa pelayanan kesehatan,maupun penyelenggara pelayanan
kesehatan.
Kepuasan pasien merupakan salah satu indiktor kualitas pelayanan.
Dan banyaknya kunjungan pasien ke Puskesmas tidak lepas dari
kebutuhan akan pelayanan kesehatan.
Kualitas pelayanan publik sangat ditentukan oleh sistem dan
tenaga pelayanan. Namun ketenagaan pelayanan seringkali menghadapi
kendala dalam hal jumlah, sebaran, mutu dan kualifikasi, sistem
pengembangan karir, dan kesejahteraan tenaga pelaksana pelayanan.
Permasalahan yang muncul menimbulkan persepsi rendahnya kualitas
pelayanan, yang berawal dari kesenjangan antara aturan dan standar
yang ada dengan pelaksanaan pelayanan yg tidak bisa menyesuaikan.
Masyarakat menghendaki pelayanan kesehatan yang aman dan
bermutu, managemen resiko dan keselamatan pasien perlu diterapkan
dalam pengelolaan Puskesmas dalam memberikan pelayanan kesehatan.
Pedoman ini menyampaikan hasil kajian ketenagaan sarana dan
pengendalian mutu pelayanan puskesmas, agar Puskesmas dapat
menjalankan fungsinya secara optimal perlu dikelola dengan baik, baik
kinerja pelayanan proses pelayanan maupun sumberdaya yg digunakan.
Demikian Pedoman Mutu ini dibuat dan telah disyahkan oleh
Kepala Puskesmas untuk dapat dijadikan acuan dalam bertindak dan
mengambil keputusan dalam rangka pelaksanaan dan peningkatan secara
berkelanjutan system manajemen mutu Puskesmas.
Pedoman Mutu UPT Puskesmas
50
Cebongan
Lampiran :
1. Kebijakan Teknis Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
2. Rencana Pengembangan Infrastruktur
3. Indicator Kinerja UKM
4. Indicator Kinerja UKP