DISUSUN OLEH:
NAMA : RIA INDIRA BURDANI, dr
NIP : 199112082019032006
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan
pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi
pemerintah. ASN bertugas menjalankan kebijakan yang dibuat oleh Pejabat
Pembina Kepegawaian serta digaji sesuai dengan peraturan perundangan-
undangan yaitu UU No.5 Tahun 2014 tentang ASN.
Salah satu pembinaan yang dapat dilakukan untuk membentuk PNS yang
profesional dan berintegritas yaitu dengan pendidikan dan pelatihan dasar
sebagaimana diatur dalam Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara
(LAN) Nomor 21 Tahun 2016 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan
Dasar Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) Golongan III. Pelatihan dasar ini
dilaksanakan agar peserta mampu menginternalisasi nilai-nilai dasar profesi
PNS yaitu akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti
korupsi (ANEKA) yang akan diaktualisasikan di satuan kerja masing-masing.
2
80 untuk tekanan diastol. Hipertensi ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu
denyut jantung, volume darah, dan resistensi pembuluh darah. Faktor faktor
diatas dipengaruhi oleh usia , pola makan, gaya hidup dan kondisi tubuh.
Hipertensi adalah faktor resiko penyakit jantung, penyakit ginjal dan stroke.
Privalensi Hipertensi di dunia sebanyak 40%. Hipertensi berperan penting
terhadap 55% kematian dunia yang disebabkan karena penyakit jantung.
Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi standar pelayanan minimal,
pencapaian program penyakit tidak menular yaitu hipertensi tidak mencapai
target minimal yaitu hanya 3 % dari total jumlah sasaran. Sehingga sangat
perlu diadakannya deteksi dini penyakit hipertensi.
3
2. Manfaat
Manfaat penulisan laporan aktualisasi ini adalah sebagai berikut:
a. Sebagai saran pelaksana kebijakan publik kepada pimpinan.
b. Sumbang saran untuk mengoptimalkan pelaksanaan program
penyakit tidak menular khususnya penyakit hipertensi.
c. Sebagai salah satu syarat mengikuti pelatihan dasar cpns.
C. RUANG LINGKUP
4
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI
A. DESKRIPSI ORGANISASI
1. Profil Organisasi
2. Struktur Organisasi
5
KEPALA PUSKESMAS
SISWI RAHAYU, S.ST
Kasubag TATA USAHA
M.SigitNandang P
KEPEGAWAIAN
ArifAjunnarto, A.Md
KEUANGAN
Penerimaan : Vera S, Amd.Keb
OP: Deti Isanti, Amd.Keb
JKN: WulanCahyasari, S.ST
BOK: NurulZakiyah, A.Md.Kep
Retribusi : Made K, Amd.Kep
Pengeluaran :LilikW.Md.Keb
PROMKES PENDAFTARAN
JIWA
Priskila Y, SKM Hera Maulena
M.Sigit, Amd.Kep
KESLING REKAM MEDIS
KES TRADISIONAL
JainiAdi P, SKM ArifAjun, A.Md PUSTU
Priskila Y, SKM
KIA-KB PEMERIKSAAN UMUM
KES OLAHRAGA Tirtalaga :Deti Isanti
Helda, Amd.Keb DrRahayu
JainiAdi P, SKM Mulyasari : Vera S
GIZI KESMAS GIGI & MULUT
LANSIA Sukamaju :Lilik
Ajeng Ina A, Amd.Keb dr. Rahayu A.T.
NS Wilcan PUSLING
P2 KIA-KB (ukp)
KES. REMAJA Wulan, S.ST
JokoPrayitno, Amd.Kep Helda,Amd.Keb
Wike N, Amd.Keb BIDAN DESA
IMUNISASI MTBS
PTM Tirtalaga
JokoPrayitno, Amd.Kep Vera S, A.Md.Keb
Nehru, S.Kep TjSerayan
PERKESMAS GAWAT DARURAT Mulyasari
Nehru, S.Kep DrRia SumberMakmur
GIZI (ukp) Sukamaju
Ajeng, A.MdKeb
PERSALINAN
Deti, Amd.Keb
FARMASI
Made, Amd.Kep JEJARING FASYANKES
Sartika, Amd.Keb RUMAH SAKIT
LABsederhana KLINIK
Siti W, Amd.Keb APOTEK
LABORATORIUM
6
3. Visi, Misi, Nilai-nilai Organisasi
7
4. Tugas dan Fungsi Dokter Puskesmas Sumber Makmur
Fungsi :
Membantu Kepala Puskesmas dalam pelayanan kesehatan umum
B. ANALISIS ISU
8
untuk melakukan pemeriksaan
antenatal care di posyandu
Kriteria penetapan:
Urgency Seriousness Growth
5 : Sangat mendesak 5 : Sangat berpengaruh 5 : Sangat berdampak
4 : Mendesak 4 : Berpengaruh 4 : Berdampak
3 : Cukup mendesak 3 : Cukup Berpengaruh 3 : Cukup Berdampak
2 : Tidak mendesak 2 : Tidak Berpengaruh 2 : Tidak Berdampak
1 : Sangat tidak mendesak 1 : Sangat tidak Berpengaruh 1 : Sangat tidak Berdampak
Isu yang dipilih adalah Rendahnya temuan kasus pasien hipertensi. Isu ini
dari sisi Urgency, Seriousness, dan Growth tergolong mendesak, sangat
berpengaruh dan sangat berdampak, karena jika tidak segera diselesaikan
akan mengakibatkan peningkatan angka mortalitas dan disabilitas akibat
komplikasi.
Hipertensi adalah faktor resiko penyakit jantung, penyakit ginjal dan stroke.
Privalensi Hipertensi di dunia sebanyak 40%. Hipertensi berperan penting
terhadap 55% kematian dunia yang disebabkan karena penyakit jantung.
Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi standar pelayanan minimal,
pencapaian program penyakit tidak menular yaitu hipertensi tidak mencapai
target minimal yaitu hanya 3 % dari total jumlah sasaran. Sehingga sangat
perlu diadakannya deteksi dini penyakit hipertensi.
Setelah ditentukan prioritas isu yang terpilih, yaitu “masih rendah nya
temuan kasus pasien Hipertensi “, selanjutnya dibuat rancangan kegiatan
pemecahan masalah yang dapat dilakukan dengan tahapan-tahapan kegiatan,
dan berkontribusi bagi misi organisasi dan memberikan penguatan pada
9
nilai-nilai organisasi yang dituangkan dalam matrix kegiatan aktualisasi.
Upaya peningkatan sasaran temuan kasus pasien Hipertensi di Puskesmas
Sumber Makmur ini harus berjalan agar menurunkan tingkat mortalitas dan
disabilitas akibat komplikasi dari penyakit hipertensi
1. Akuntabilitas
10
dicapai sedangkan akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang
harus dicapai.
Akuntabilitas tidak akan terwujud apabila tidak ada alat akuntabilitas berupa:
Perencanaan Strategis, Kontrak Kinerja, dan Laporan Kinerja. Dalam
menciptakan lingkungan kerja yang akuntabel, ada beberapa indikator dari
nilai-nilai dasar akuntabilitas yang harus diperhatikan, yaitu :
a. Kepemimpinan : Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah
dimana pimpinan memainkan peranan yang penting dalam menciptakan
lingkungannya
b. Transparansi : Keterbukaan atas semua tindakan dan kebijakan yang
dilakukan oleh individu maupun kelompok/instansi.
c. Integritas : adalah adalah konsistensi dan keteguhan yang tak
tergoyahkan dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan.
d. Tanggung Jawab : adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau
perbuatannya yang di sengaja maupun yang tidak di sengaja.tanggung
11
jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan
kewajiban.
e. Keadilan : adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai
sesuatu hal, baik menyangkut benda atau orang
f. Kepercayaan : Rasa keadilan akan membawa pada sebuah kepercayaan.
Kepercayaan ini yang akan melahirkan akuntabilitas.
g. Keseimbangan : Untuk mencapai akuntabilitas dalam lingkungan kerja,
maka diperlukan keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan,
serta harapan dan kapasitas.
h. Kejelasan : Pelaksanaan wewenang dan tanggungjawab harus memiliki
gambaran yang jelas tentang apa yang menjadi tujuan dan hasil yang
diharapkan.
i. Konsistensi : adalah sebuah usaha untuk terus dan terus melakukan
sesuatu sampai pada tercapai tujuan akhir.
2. Nasionalisme
12
cinta yang wajar terhadap bangsa dan negara, sekaligus menghormati
bangsa lain. Nasionalisme Pancasila merupakan pandangan atau paham
kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang
didasarkan pada nilai-nilai Pancasila.
13
Semangat kebangsaan adalah mengakui manusia dalam keragaman dan
terbagi dalam golongan-golongan. Keberadaan bangsa Indonesia terjadi
karena memiliki satu nyawa, satu asal akal yang tumbuh dalam jiwa
rakyat sebelumnya, yang menjalani satu kesatuan riwayat, yang
membangkitkan persatuan karakter dan kehendak untuk hidup bersama
dalam suatu wilayah geopolitik nyata.
3. Etika Publik
Etika dapat dipahami sebagai sistem penilaian perilaku serta keyakinan
untuk menentukan perbuatan yang pantas guna menjamin adanya
perlindungan hak-hak individu, mencakup cara-cara pengambilan
keputusan untuk membantu membedakan hal-hal yang baik dan buruk
serta mengarahkan apa yang seharusnya dilakukan sesuai nila-nilai yang
dianut.
14
Konsep etika sering disamakan dengan moral. Padahal ada perbedaan
antara keduanya. Etika lebih dipahami sebagai refleksi yang baik atau
benar. Sedangkan moral mengacu pada kewajiban untuk melakukan
yang baik atau apa yang seharusnya dilakukan. Etika juga dipandang
sebagai karakter atau etos individu/kelompokberdasarkan nilai-nilai dan
norma-norma luhur.
Kode etik adalah aturan-aturan yang mengatur tingkah laku dalam suatu
kelompok khusus, sudut pandangnya hanya ditujukan pada hal-hal
prinsip dalam bentuk ketentuan tertulis. Kode etik profesi dimaksudkan
untuk mengatur tingkah laku / etika suatu kelompok khusus dalam
masyarakat melalui ketentuan-ketentuan tertulis yang diharapkan dapat
dipegang teguh oleh sekelompok profesional tertentu.
15
9. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada
pihak lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan.
10.Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status,
kekuasaan dan jabtannya untuk mendapat atau mencari keuntungan
atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain.
11.Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan
integritas ASN.
12.Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai
disiplin pegawai ASN.
4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau pada orang lain
yang tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga mutu kinerja pegawai.
Bidang apapun yang menjadi tanggung jawab pegawai negeri sipil semua
mesti dilaksanakan secara optimal agar dapat memberi kepuasan kepada
stakeholder. Komitmen mutu merupakan tindakan untuk menghargai
efektivitas, efisiensi, inovasi dan kinerja yang berorientasi mutu dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik.
Ada empat indikator dari nilai-nilai dasar komitmen mutu yang harus
diperhatikan, yaitu :
1. Efektif
Efektif adalah berhasil guna, dapat mencapai hasil sesuai dengan target.
Sedangkan efektivitas menunjukkan tingkat ketercapaian target yang
telah direncanakan, baik menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja.
Efektifitas organisasi tidak hanya diukur dari performans untuk mencapai
target (rencana) mutu, kuantitas, ketepatan waktu dan alokasi sumber
daya, melainkan juga diukur dari kepuasan dan terpenuhinya kebutuhan
pelanggan.
2. Efisien
16
Efisien adalah berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan mencapai
hasil tanpa menimbulkan keborosan. Sedangkan efisiensi merupakan
tingkat ketepatan realiasi penggunaan sumberdaya dan bagaimana
pekerjaan dilaksanakan sehingga dapat diketahui ada tidaknya
pemborosan sumber daya, penyalahgunaan alokasi, penyimpangan
prosedur dan mekanisme yang ke luar alur.
3. Inovasi
Inovasi Pelayanan Publik adalah hasil pemikiran baru yang konstruktif,
sehingga akan memotivasi setiap individu untuk membangun karakter
sebagai aparatur yang diwujudkan dalam bentuk profesionalisme layanan
publik yang berbeda dari sebelumnya, bukan sekedar menjalankan atau
menggugurkan tugas rutin.
4. Mutu
Mutu merupakan suatu kondisi dinamis berkaitan dengan produk, jasa,
manusia, proses dan lingkungan yang sesuai atau bahkan melebihi
harapan konsumen. Mutu mencerminkan nilai keunggulan produk/jasa
yang diberikan kepada pelanggan sesuai dengan kebutuhan dan
keinginannya, bahkan melampaui harapannya. Mutu merupakan salah
satu standar yang menjadi dasar untuk mengukur capaian hasil kerja.
Mutu menjadi salah satu alat vital untuk mempertahankan keberlanjutan
organisasi dan menjaga kredibilitas institusi.
17
c) Responsiveness (daya tangkap), yaitu keinginan untuk
memberikan pelayanan dengan tanggap;
d) Assurance (jaminan), yaitu mencakup kemampuan, kesopanan,
dan sifat dapat dipercaya;
e) Empaty, yaitu kemudahan dalam melakukan hubungan,
komunikasi yang baik, dan perhatian dengan tulus terhadap
kebutuhan pelanggan.
5. Anti Korupsi
Kata korupsi berasal dari bahasa latin yaitu Corruptio yang artinya
kerusakan, kebobrokan dan kebusukan. Korupsi sering dikatakan sebagai
kejahatan luar biasa, karena dampaknya yang luar biasa, menyebabkan
kerusakan baik dalam ruang lingkup pribadi, keluarga, masyarakat dan
kehidupan yang lebih luas. Kerusakan tidak hanya terjadi dalam kurun waktu
yang pendek, namun dapat berdampak secara jangka panjang.
Ada 9 (sembilan) indikator dari nilai-nilai dasar anti korupsi yang harus
diperhatikan, yaitu :
1. Jujur
Kejujuran merupakan nilai dasar yang menjadi landasan utama bagi
penegakan integritas diri seseorang. Tanpa adanya kejujuran mustahil
seseorang bisa menjadi pribadi yang berintegritas. Seseorang dituntut
untuk bisa berkata jujur dan transparan serta tidak berdusta baik terhadap
diri sendiri maupun orang lain, sehingga dapat membentengi diri
terhadap godaan untuk berbuat curang.
2. Peduli
Kepedulian sosial kepada sesama menjadikan seseorang memiliki sifat
kasih sayang. Individu yang memiliki jiwa sosial tinggi akan
memperhatikan lingkungan sekelilingnya di mana masih terdapat banyak
orang yang tidak mampu, menderita, dan membutuhkan uluran tangan.
18
Pribadi dengan jiwa sosial tidak akan tergoda untuk memperkaya diri
sendiri dengan cara yang tidak benar tetapi ia malah berupaya untuk
menyisihkan sebagian penghasilannya untuk membantu sesama.
3. Mandiri
Kemandirian membentuk karakter yang kuat pada diri seseorang
menjadi tidak bergantung terlalu banyak pada orang lain. Mentalitas
kemandirian yang dimiliki seseorang memungkinkannya untuk
mengoptimalkan daya pikirnya guna bekerja secara efektif. Pribadi yang
mandiri tidak akan menjalin hubungan dengan pihak-pihak yang tidak
bertanggungjawab demi mencapai keuntungan sesaat.
4. Disiplin
Disiplin adalah kunci keberhasilan semua orang. Ketekunan dan
konsistensi untuk terus mengembangkan potensi diri membuat seseorang
akan selalu mampu memberdayakan dirinya dalam menjalani tugasnya.
Kepatuhan pada prinsip kebaikan dan kebenaran menjadi pegangan
utama dalam bekerja. Seseorang yang mempunyai pegangan kuat
terhadap nilai kedisiplinan tidak akan terjerumus dalam kemalasan yang
mendambakan kekayaan dengan cara yang mudah.
5. Tanggung Jawab
Pribadi yang utuh dan mengenal diri dengan baik akan menyadari bahwa
keberadaan dirinya di muka bumi adalah untuk melakukan perbuatan
baik demi kemaslahatan sesama manusia. Segala tindak tanduk dan
kegiatan yang dilakukannya akan dipertanggungjawabkan sepenuhnya
kepada Tuhan Yang Maha Esa, masyarakat, negara, dan bangsanya.
Dengan kesadaran seperti ini maka seseorang tidak akan tergelincir
dalam perbuatan tercela dan nista.
6. Kerja Keras
19
Individu beretos kerja akan selalu berupaya meningkatkan kualitas hasil
kerjanya demi terwujudnya kemanfaatan publik yang sebesar-besarnya.
Ia mencurahkan daya pikir dan kemampuannya untuk melaksanakan
tugas dan berkarya dengan sebaik-baiknya. Ia tidak akan mau
memperoleh sesuatu tanpa
mengeluarkan keringat.
7. Sederhana
Pribadi yang berintegritas tinggi adalah seseorang yang menyadari
kebutuhannya dan berupaya memenuhi kebutuhannya dengan
semestinya tanpa berlebih-lebihan. Ia tidak tergoda untuk hidup dalam
gelimang kemewahan. Kekayaan utama yang menjadi modal
kehidupannya adalah ilmu pengetahuan. Ia sadar bahwa mengejar harta
tidak akan pernah ada habisnya karena hawa nafsu keserakahan akan
selalu memacu untuk mencari harta sebanyak-banyaknya.
8. Berani
Seseorang yang memiliki karakter kuat akan memiliki keberanian untuk
menyatakan kebenaran dan menolak kebathilan. Ia tidak akan mentolerir
adanya penyimpangan dan berani menyatakan penyangkalan secara
tegas. Ia juga berani berdiri sendirian dalam kebenaran walaupun semua
kolega dan teman-teman sejawatnya melakukan perbuatan yang
menyimpang dari hal yang semestinya. Ia tidak takut dimusuhi dan tidak
memiliki teman kalau ternyata mereka mengajak kepada hal-hal yang
menyimpang.
9. Adil
Pribadi dengan karakter yang baik akan menyadari bahwa apa yang dia
terima sesuai dengan jerih payahnya. Ia tidak akan menuntut
untukmendapatkan lebih dari apa yang ia sudah upayakan. Bila ia
20
seorang pimpinan maka ia akan memberi kompensasi yang adil kepada
bawahannya sesuai dengan kinerjanya. Ia juga ingin mewujudkan
keadilan dan kemakmuran bagi masyarakat dan bangsanya.
21
D. MATRIK RANCANGAN AKTUALISASI
Tabel 2. Rancangan Aktualisasi Optimalisasi Deteksi Dini Pasien Hipertensi Melalui Daring Grup Whatsapp Dalam Upaya
Peningkatan Kesehatan Masyarakat Pada Wilayah Kerja Puskesmas Sumber Makmur Kabupaten Mesuji
22
No Kegiatan Tahap kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi Penguatan Nilai-
. Substansial Masa terhadap visi misi nilai Organisasi
pelatihan organisasi
1 2 3 4 5 6 7
dan bertanggung pelayanan kesehatan
jawab yang berkualitas dan
inovatif
Antikorupsi :
Mengumpulkan data
dengan integritas
tinggi dan amanah
2. Melakukan rapat Meminta izin Lembar Akuntabilitas : Dengaan Melakukan Melakukan
pertemuan kepala persetujuan pertemuan rapat pertemuan pertemuan dengan
dengan para bidan puskesmas untuk dari kepala dilaksanakan dengan dengan para bidan bidan desa
desa diadakannya puskesmas transparan dan desa mendukung diharapkan dapat
rapat pertemuan Hasil netralitas pencapaian Visi menguatkan nilai-nilai
dengan bidan cetakan Puskesmas Sumber organisasi yaitu
desa surat Nasionalisme : Makmur yaitu empati, tanggap dan
Membuat surat undangan pertemuan mewujudkan inovatif.
undangan acara Hasil materi dilaksanakan dengan Puskesmas Sumber
rapat pertemuan rapat bermusyawarah Makmur dengan
Menyiapkan pertemuan dengan bidan desa pelayanan kesehatan
materi pertemuan Berita sesuai dengan sila ke yang berkualitas,
Pelaksanaan acara, empat pancasila mandiri, berkeadilan
rapat pertemuan absen dan kompetitif tahun
dengan bidan kehadiran, Etika Publik : 2028 dan misi
desa Dokumenta Melakukan puskesmas yaitu
si kegiatan komunikasi dengan meningkatkan
baik dan ramah kompetensi dan
profesionalisme SDM
23
No Kegiatan Tahap kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi Penguatan Nilai-
. Substansial Masa terhadap visi misi nilai Organisasi
pelatihan organisasi
1 2 3 4 5 6 7
Komitmen Mutu : dalam pelayanan
melakukan kesehatan
komunikasi dengan
efektif dan efisien
Antikorupsi :
Melakukan
komunikasi dengan
jujur dan penuh
amanah
3. Implementasi Meminta Hasil cetakan Akuntabilitas : Dengaan membuat Pembuatan daring
pembuatan daring persetujuan lembar melakukan dengan daring grup whatsapp grup whatsapp untuk
grup whatsapp dengan kepala persetujuan dan transparans untuk deteksi dini deteksi dini penyakit
puskesmas surat edaran penyakit hipertensi hipertensi diharapkan
Mengumpulkan Data seluruh Etika Publik : dapat meningkatkan dapat meningkatkan
data nomor nomor Melakukan dengan derajat kesehatan pelayanan publik
handphone bidan handphone baik dan sopan , masyarakat dan yang partisipatif,
desa bidan desa sesuai dengan visi responsif, mudah dan
Membuat daring Adanya daring Komitmen Mutu : Puskesmas Sumber murah, serta efisien.
grup whatsapp grup whatsapp melakukannya Makmu yaitu menjadi
Mengundang Bidan desa dengan efektif,efisien puskesmas dengan
bidan desa untuk menjadi anggota dan inovatif pelayanan kesehatan
bergabung dalam grup whatsapp yang berkualitas,
grup whatsapp Temuan kasus Antikorupsi : Mandiri, Berkeadilan,
Melakukan diskusi hipertensi dilakukan dan Kompetitif tahun
dan konsultasi dengan jujur dan 2028 dan misi
24
No Kegiatan Tahap kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi Penguatan Nilai-
. Substansial Masa terhadap visi misi nilai Organisasi
pelatihan organisasi
1 2 3 4 5 6 7
dengan semua amanah Puskesmas yaitu
bidan desa mengembangkan
sarana dan mutu
pelayanan sesuai
dengan kebutuhan
masyarakat dan
perkembangan
IPTEK
4. Melakukan Melakukan pasien yang Akuntabilitas : Dengaan melakukan Rencana tindak lanjut
rencana tindak koordinasi dengan terdeteksi melakukan rencana tindak lanjut dengan follow up
lanjut dengan bidan desa untuk datang ke pemeriksaan dengan follow up pasien yang pasien diharapkan
melakukan follow mengajak pasien posbindu netralitas dan terdeteksi hipertensi dapat meningkatkan
up pasien pada yang terdeteksi data lengkap transparansi mendukung pelayanan publik
saat posbindu untuk datang ke pasien pencapaian Visi yang partisipatif,
(pos pembinaan posbindu hasil Nasionalisme: Puskesmas Sumber responsif, efektif dan
terpadu) Melakukan pemeriksaan melakukan Makmur yaitu efisien sesuai dengan
pendataan pasien anamnesa dan pemeriksaan dengan menjadi puskesmas nilai organisasi
hipertensi fisik pasien rasa kemanusiaan dengan pelayanan empati, tanggap dan
melakukan diagnosa kesehatan yang amanah.
anamnesa dan penyakit pasien Etika Publik : berkualitas, Mandiri,
pemeriksaan obat hipertensi Melakukan Berkeadilan, dan
pasien pemeriksaan dengan Kompetitif tahun 2028
menegakan cara yang sopan dan dan misi Puskesmas
diagnosa penyakit ramah Sumber Makmur
pasien yaitu
memberikan obat Komitmen Mutu : mengembangkan
25
No Kegiatan Tahap kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi Penguatan Nilai-
. Substansial Masa terhadap visi misi nilai Organisasi
pelatihan organisasi
1 2 3 4 5 6 7
hipertensi sesuai Memberikan pelayanan kesehatan
dengan kebutuhan pengobatan dengan yang berkualitas dan
efektif dan efisien inovatif.
Antikorupsi :
Memberikan
obat dengan
jujur dan
amanah
26
No Kegiatan Tahap kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi Penguatan Nilai-
. Substansial Masa terhadap visi misi nilai Organisasi
pelatihan organisasi
1 2 3 4 5 6 7
Komitmen mutu : dalam pelayanan
melaksnakan dengan kesehatan
efektif dan efisien
Antikorupsi :
melaksanakan
dengan jujur dan
amanah
6. Melakukan rapat surat undangan Akuntabilitas : Melakukan rapat Melakukan rapat
evaluasi dengan membuat surat rapat evaluasi melakukan rapat evaluasi dengan evaluasi dengan
bidan desa undangan rapat berita acara dengan netral dan bidan desa bidan desa dapat
evaluasi kesepakatan , transparan mendukung menguatkan nilai-nilai
absen pencapaian visi organisasi yaitu :
pelaksanaan rapat kehadiran, dan Nasionalisme : puskesmas sumber empati, tanggap,
dokumentasi melakukan sesuai makmur yaitu inovatif dan amanah
dengan sila ke empat menjadi puskesmas
kerakyaktan yang dengan pelayanan
dipimpin oleh hikmah kesehatan yang
kebijaksanaan dalam berkualitas, Mandiri,
permusyawaratan Berkeadilan, dan
/perwakilan Kompetitif tahun 2028
dan misi puskesmas
Etika publik : yaitu, meningkatkan
melaksanakan rapat kompetensi dan
dengan sopan dan profesionalisme SDM
baik dalam pelayanan
27
No Kegiatan Tahap kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi Penguatan Nilai-
. Substansial Masa terhadap visi misi nilai Organisasi
pelatihan organisasi
1 2 3 4 5 6 7
kesehatan
Komitmen mutu :
melaksanaan rapat
secara efektif dan
efisien
Anti korupsi :
melaksanakan rapat
dengan jujur dan
amanah
28
Tabel 2. Jadwal Rencana Pelaksanaan Aktualisasi
N Kegiatan Agustus September
o
12 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 4 5 6 7 9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2
3 4 5 6 7 9 0 1 2 3 4 6 7 8 9 0 1 0 1 2 3 4 6 7 8 9 0 1
1
Mengump
ulkan data
pasien
usia
produktif
tahun
2019 di
wilayah
kerja
puskesma
s sumber
makmur
2
Melakuka
n rapat
pertemuan
dengan
para bidan
desa
3
Implement
asi
pembuata
n daring
grup
whatsapp
4
Melakuka
n rencana
tindak
lanjut
29
dengan
melakuka
n follow up
pasien
pada saat
posbindu
(pos
pembinaa
n terpadu)
5.
Melakuka
n
kunjungan
rumah 10
hari
setelah
pasien
mengonsu
msi obat
hipertensi
6
Melakuka
n rapat
evaluasi
dengan
bidan
desa
30