Anda di halaman 1dari 30

RANCANGAN AKTUALISASI

OPTIMALISASI DETEKSI DINI PASIEN HIPERTENSI MELALUI DARING


GRUP WHATSAPP DALAM UPAYA PENINGKATAN KESEHATAN
MASYARAKAT PADA WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUMBER
MAKMUR KABUPATEN MESUJI

DISUSUN OLEH:
NAMA : RIA INDIRA BURDANI, dr
NIP : 199112082019032006

Peserta Pelatihan Dasar CASN Angkatan II


Puskesmas Sumber Makmur
Pemerintah Kabupaten Mesuji

BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN SUMER DAYA


MANUSIA
PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG
2019

1
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan
pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi
pemerintah. ASN bertugas menjalankan kebijakan yang dibuat oleh Pejabat
Pembina Kepegawaian serta digaji sesuai dengan peraturan perundangan-
undangan yaitu UU No.5 Tahun 2014 tentang ASN.

Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai ASN berfungsi sebagai pelaksana


kebijakan publik, pelayan publik, serta perekat dan pemersatu bangsa. PNS
mempunyai peranan penting dalam menentukan keberhasilan penyelenggaraan
pemerintahan dan pembangunan dalam rangka mencapai tujuan nasional.
Dengan demikian, diperlukan PNS yang profesional dan berintegritas, yaitu
yang mampu memenuhi standar kompetensi jabatannya sehingga mampu
melaksanakan tugas jabatannya secara efektif dan efisien.

Salah satu pembinaan yang dapat dilakukan untuk membentuk PNS yang
profesional dan berintegritas yaitu dengan pendidikan dan pelatihan dasar
sebagaimana diatur dalam Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara
(LAN) Nomor 21 Tahun 2016 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan
Dasar Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) Golongan III. Pelatihan dasar ini
dilaksanakan agar peserta mampu menginternalisasi nilai-nilai dasar profesi
PNS yaitu akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti
korupsi (ANEKA) yang akan diaktualisasikan di satuan kerja masing-masing.

Kegiatan aktualisasi yang dapat dilakukan di unit kerja puskesmas salah


satunya adalah di bidang penyakit tidak menular, yaitu hipertensi. Hipertensi
adalah suatu kondisi tekanan darah diatas 130 untuk tekanan sistol dan diatas

2
80 untuk tekanan diastol. Hipertensi ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu
denyut jantung, volume darah, dan resistensi pembuluh darah. Faktor faktor
diatas dipengaruhi oleh usia , pola makan, gaya hidup dan kondisi tubuh.

Hipertensi adalah faktor resiko penyakit jantung, penyakit ginjal dan stroke.
Privalensi Hipertensi di dunia sebanyak 40%. Hipertensi berperan penting
terhadap 55% kematian dunia yang disebabkan karena penyakit jantung.
Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi standar pelayanan minimal,
pencapaian program penyakit tidak menular yaitu hipertensi tidak mencapai
target minimal yaitu hanya 3 % dari total jumlah sasaran. Sehingga sangat
perlu diadakannya deteksi dini penyakit hipertensi.

Dengan demikian penulis melakukan aktualisasi dengan melaksanakan


program deteksi dini pasien penderita hipertensi melalui daring grup
whatsapp. Dengan dilaksanakannya program ini diharapkan mampu
menurunkan tingkat mortalitas dan disabilitas akibat komplikasi dari penyakit
hipertensi pada khususnya dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
pada umumnya, sehingga tercapai visi puskesmas yaitu terwujudnya
pelayanan kesehatan yang bermutu untuk mencapai masyarakat sehat dan
mandiri

B. TUJUAN DAN MANFAAT


1. Tujuan
Tujuan pelaksanaan aktualisasi ini adalah sebagai dasar dari
implementasi tugas aktualisasi dengan menerapkan nilai-nilai dasar
Akuntabilitas dalam melakukan semua kegiatan yang menjadi tanggung
jawab kerja, menjunjung tinggi dan mengimplementasikan nilai-nilai
Nasionalisme dalam setiap tindakan, menerapkan nilai-nilai etika publik
dalam pelayanan, menjamin kualitas pelayanan dengan nilai Komitmen
mutu, serta nilai Anti korupsi sesuai dengan prinsip yang ada pada
Undang-Undang Aparatur Sipil Negara.

3
2. Manfaat
Manfaat penulisan laporan aktualisasi ini adalah sebagai berikut:
a. Sebagai saran pelaksana kebijakan publik kepada pimpinan.
b. Sumbang saran untuk mengoptimalkan pelaksanaan program
penyakit tidak menular khususnya penyakit hipertensi.
c. Sebagai salah satu syarat mengikuti pelatihan dasar cpns.

C. RUANG LINGKUP

Ruang lingkup aktualisasi dan habituasi ini dilaksanakan di Puskesmas


Sumber Makmur, Kecamatan Mesuji, Kabupaten Mesuji .Berdasarkan SK
Bupati Metro Tentang Pengangkatan CPNS Tahun 2018, penulis ditugaskan
di Puskesmas Sumber Makmur, Kecamatan Mesuji, Kabupaten Mesuji.
Dalam kegiatan aktualisasi ini Penulis berpedoman pada tupoksi, inisiatif
pribadi serta persetujuan atasan dalam melaksanakan tugas sebagai dokter
ahli pertama di Puskesmas Sumber Makmur, Kecamatan Mesuji, Kabupaten
Mesuji.

4
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI

A. DESKRIPSI ORGANISASI

1. Profil Organisasi

Puskesmas Sumber Makmur merupakan perluasan wilayah dari Puskesmas


Wiralaga, yang dahulu merupakan Puskesmas Pembantu. Pada tahun 2018
berdasarkan Surat Perintah Tugas Dinas Kesehatan Kabupaten Mesuji Nomor
800/959/IV.04/III/2018 status Puskesmas Pembantu Sumber Makmur
dipersiapkan menjadi Puskesmas Induk Sumber Makmur

Wilayah kerja Puskesmas Sumber Makmur terletak di Kecamatan Mesuji


Kabupaten Mesuji dengan luas wilayah 5937,31 Ha, terdiri dari 5 desa binaan,
yaitu Sumber Makmur, Tirtalaga, Suka Maju, Mulya Sari, Tanjung Serayan
Dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :

 Sebelah Utara : Kabupaten OKI


 Sebelah Selatan : Kecamatan Mesuji Timur
 Sebelah Barat : Kecamatan Tanjung Raya
 Sebelah Timur : Kecamatan Mesuji Timur

Badan Pusat Statistik Kecamatan mendata jumlah penduduk di wilayah kerja


Puskesmas Sumber Makmur pada tahun 2018 sebanyak 8182 jiwa, dengan
jumlah Kepala Keluarga 1560 KK, sehingga rata-rata jiwa dalam rumah
tangga adalah 3-4 jiwa.

2. Struktur Organisasi

Struktur organisasi pada Puskesmas Sumber Makmur, Kecamatan Mesuji,


Kabupaten Mesuji terdiri dari :

5
KEPALA PUSKESMAS
SISWI RAHAYU, S.ST
Kasubag TATA USAHA
M.SigitNandang P

KEPEGAWAIAN
ArifAjunnarto, A.Md

INFORMASI PUSKESMAS / SP2TP


M.Sigit N, A.Md.Kep

RUMAH TANGGA / ASPAK


Ns Wilcan, S.Kep

KEUANGAN
Penerimaan : Vera S, Amd.Keb
OP: Deti Isanti, Amd.Keb
JKN: WulanCahyasari, S.ST
BOK: NurulZakiyah, A.Md.Kep
Retribusi : Made K, Amd.Kep
Pengeluaran :LilikW.Md.Keb

UKM ESENSIAL & PERKESMAS UKM PENGEMBANGAN UKP, KEFARMASIAN


PJ JARINGAN
& LABORATORIUM
PELAYANAN PUSKESMAS & JEJARING FASILITAS PELAYANA
Dina, A.Md.Keb Dina, A.Md.Keb Dr. Rahayu A.T. WikeNurjanah, Amd.Keb

PROMKES PENDAFTARAN
JIWA
Priskila Y, SKM Hera Maulena
M.Sigit, Amd.Kep
KESLING REKAM MEDIS
KES TRADISIONAL
JainiAdi P, SKM ArifAjun, A.Md PUSTU
Priskila Y, SKM
KIA-KB PEMERIKSAAN UMUM
KES OLAHRAGA Tirtalaga :Deti Isanti
Helda, Amd.Keb DrRahayu
JainiAdi P, SKM Mulyasari : Vera S
GIZI KESMAS GIGI & MULUT
LANSIA Sukamaju :Lilik
Ajeng Ina A, Amd.Keb dr. Rahayu A.T.
NS Wilcan PUSLING
P2 KIA-KB (ukp)
KES. REMAJA Wulan, S.ST
JokoPrayitno, Amd.Kep Helda,Amd.Keb
Wike N, Amd.Keb BIDAN DESA
IMUNISASI MTBS
PTM Tirtalaga
JokoPrayitno, Amd.Kep Vera S, A.Md.Keb
Nehru, S.Kep TjSerayan
PERKESMAS GAWAT DARURAT Mulyasari
Nehru, S.Kep DrRia SumberMakmur
GIZI (ukp) Sukamaju
Ajeng, A.MdKeb
PERSALINAN
Deti, Amd.Keb
FARMASI
Made, Amd.Kep JEJARING FASYANKES
Sartika, Amd.Keb RUMAH SAKIT
LABsederhana KLINIK
Siti W, Amd.Keb APOTEK
LABORATORIUM
6
3. Visi, Misi, Nilai-nilai Organisasi

Dengan memperhatikan tujuan dan sasaran pembangunan kesehatan


Kota Sumber Makmur dan juga dengan memperhatikan perkembangan
derajat kesehatan, masalah kesehatan serta berbagai kecenderungan
kesehatan ke depan maka ditetapkan visi di sektor Kesehatan Kota
Sumber Makmur yang dikembangkan ke Puskesmas Sumber Makmur
yaitu sebagai berikut :
“Mewujudkan Puskesmas Sumber Makmur Dengan Pelayanan
Kesehatan Yang Berkualitas, Mandiri, Berkeadilan dan Kompetitif
Tahun 2028”
Adapun misi yang dapat dilakukan untuk mewujudkan visi Puskesmas
Sumber Makmur adalah:
1. Meningkatkan pelayanan kesehatan dasar dan pengembangan dengan
menjamin tersedianya upaya kesehatan yang professional.
2. Mengembangkan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan inovatif.
3. Meningkatkan kompetensi dan profesionalisme SDM dalam
pelayanan kesehatan.
4. Mengembangkan sarana dan mutu pelayanan sesuai dengan
kebutuhan masyarakat dan perkembangan IPTEK
5. Meningkatkan kualitas pengelolaan keuangan menuju kemandirian
puskesmas

Nilai-nilai organisasi yang diterapkan Puskesmas Sumber Makmur


berpedoman pada tatanan nilai “SETIA” yang merupakan nilai
organisasi Puskesmas Sumber Makmur. Adapun makna dari nilai-nilai
tersebut adalah :

a. Senyum, Salam, Sopan, dan Santun


b. Empati
c. Tanggap
d. Inovatif
e. Amanah

7
4. Tugas dan Fungsi Dokter Puskesmas Sumber Makmur

Tugas Dokter Puskesmas Sumber Makmur


1. Memberikan pelayanan medis pada Puskesmas meliputi promotif,
preventif, kuratif, dan rehablitatif untuk meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat.
2. Melakukan pemeriksaan dan memberikan pengobatan pada pasien
merawat jalan.
3. Membuat catatan medik untuk pasien rawat jalan.
4. Melaksanakan tugas lapangan di bidang kesehatan
5. Melaksanakan kegiatan bantuan partisipasi pelayanan kesehatan

Fungsi :
Membantu Kepala Puskesmas dalam pelayanan kesehatan umum
B. ANALISIS ISU

1. IDENTIFIKASI DAN PENETAPAN ISU


Setelah bekerja selama tiga bulan dan mempelajari profil serta program-
program Puskesmas Sumber Makmur, penulis menemukan beberapa isu
yang perlu ditindaklanjuti terdapat pada tabel 1.

Tabel 1. Identifikasi Isu pada Puskesmas Sumber Makmur


No. Penilaian Total
Ranking
Identifikasi Isu skor
U S G
1. Masih rendahnya kepatuhan pasien TB 3 3 4 10 2
untuk teratur meminum obat
2. Masih rendahnya temuan kasus pasien 4 4 4 12 1
Hipertensi
3. Masih rendahnya kunjungan bayi diatas 3 4 3 10 2
usia 2 tahun untuk datang ke posyandu
4. Masih adanya ibu hamil yang 3 3 3 9 3
melahirkan diluar fasilitas kesehatan
5. Masih rendahnya kepatuhan pasien 3 4 3 9 3
dengan gangguan jiwa untuk
melakukan kontrol rawat jalan
6. Masih rendahnya kunjungan ibu hamil 3 3 3 9 3

8
untuk melakukan pemeriksaan
antenatal care di posyandu

Kriteria penetapan:
Urgency Seriousness Growth
5 : Sangat mendesak 5 : Sangat berpengaruh 5 : Sangat berdampak
4 : Mendesak 4 : Berpengaruh 4 : Berdampak
3 : Cukup mendesak 3 : Cukup Berpengaruh 3 : Cukup Berdampak
2 : Tidak mendesak 2 : Tidak Berpengaruh 2 : Tidak Berdampak
1 : Sangat tidak mendesak 1 : Sangat tidak Berpengaruh 1 : Sangat tidak Berdampak

Dari identifikasi masalah dengan menggunakan analisa USG dan skala


Likert, maka diperoleh isu prioritas : “Masih rendah nya temuan kasus pasien
hipertensi”. Dengan rumusan masalah bagaimana meningkatkan temuan
kasus pasien hipertensi. Adapun rumusan sasarannya adalah tercapainya
sasaran kasus pasien hipertensi di Puskesmas Sumber Makmur Kecamatan
Mesuji Kabupaten Mesuji.

Isu yang dipilih adalah Rendahnya temuan kasus pasien hipertensi. Isu ini
dari sisi Urgency, Seriousness, dan Growth tergolong mendesak, sangat
berpengaruh dan sangat berdampak, karena jika tidak segera diselesaikan
akan mengakibatkan peningkatan angka mortalitas dan disabilitas akibat
komplikasi.

Hipertensi adalah faktor resiko penyakit jantung, penyakit ginjal dan stroke.
Privalensi Hipertensi di dunia sebanyak 40%. Hipertensi berperan penting
terhadap 55% kematian dunia yang disebabkan karena penyakit jantung.
Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi standar pelayanan minimal,
pencapaian program penyakit tidak menular yaitu hipertensi tidak mencapai
target minimal yaitu hanya 3 % dari total jumlah sasaran. Sehingga sangat
perlu diadakannya deteksi dini penyakit hipertensi.

Setelah ditentukan prioritas isu yang terpilih, yaitu “masih rendah nya
temuan kasus pasien Hipertensi “, selanjutnya dibuat rancangan kegiatan
pemecahan masalah yang dapat dilakukan dengan tahapan-tahapan kegiatan,
dan berkontribusi bagi misi organisasi dan memberikan penguatan pada

9
nilai-nilai organisasi yang dituangkan dalam matrix kegiatan aktualisasi.
Upaya peningkatan sasaran temuan kasus pasien Hipertensi di Puskesmas
Sumber Makmur ini harus berjalan agar menurunkan tingkat mortalitas dan
disabilitas akibat komplikasi dari penyakit hipertensi

C. ARGUMENTASI TERHADAP CORE ISSUE TERPILIH


Isu yang dipilih adalah hipertensi, yaitu “Masih Rendahnya Temuan Kasus
Pasien Hipertensi” Pemilihan ini didasarkan pada data monitoring dan
evaluasi standar pelayanan minimal, program penyakit tidak menular yaitu
hipertensi yang tidak mencapai target dan hanya berjumlah 3% dari total
jumlah sasaran.

D. NILAI-NILAI DASAR PROFESI


Sebagai upaya untuk mendukung reformasi birokrasi dan mengarahkan cita-
cita Good Governance, maka Aparatur Sipil Negara (ASN) dituntut
senantiasa mampu mengembangkan nilai-nilai dasar Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA).
Dengan merujuk pada pasal 10 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014,
secara empiris ASN melalui nilai-nilai dasar tersebut harus mampu berfungsi
sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik dan perekat bangsa.
Setiap ASN memiliki kesempatan untuk mengembangkan profesional kelas
dunia, tidak parsial dalam pelaksanaan tugas, memperoleh kesejahteraan dan
mengembangkan nilai-nilai kebijaksanaan selaras dengan semangat yang
termuat dalam UU Nomor 5 Tahun 2014.

1. Akuntabilitas

Akuntabilitas sering disamakan dengan responsibilitas atau tanggung jawab.


Namun pada dasarnya, kedua konsep itu memiliki makna yang
berbeda. Responsibilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab.
Akuntabilitas adalah suatu kewajiban pertanggungjawaban yang harus

10
dicapai sedangkan akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang
harus dicapai.

Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau


institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya.
Akuntabilitas publik memiliki tiga fungsi utama yaitu untuk menyediakan
kontrol demokratis (peran demokratis); untuk mencegah korupsi dan
penyalahgunaan kekuasaan (peran konstitusional); dan untuk meningkatkan
efisiensi dan efektivitas peran belajar).

Akuntabilitas publik terdiri dari dua macam, yaitu : akuntabilitas vertikal


( pertanggung jawaban kepada otoritas yang lebih tinggi) dan akuntabilitas
horisontal (pertanggungjawaban pada masyarakat luas). Untuk memenuhi
terwujudnya organisasi sektor publik yang akuntabel, maka mekanisme
akuntabilitas harus mengandung dimensi akuntabilitas kejujuran dan hukum,
akuntabilitas proses, akuntabilitas program, dan akuntabilitas kebijakan.

Akuntabilitas tidak akan terwujud apabila tidak ada alat akuntabilitas berupa:
Perencanaan Strategis, Kontrak Kinerja, dan Laporan Kinerja. Dalam
menciptakan lingkungan kerja yang akuntabel, ada beberapa indikator dari
nilai-nilai dasar akuntabilitas yang harus diperhatikan, yaitu :
a. Kepemimpinan : Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah
dimana pimpinan memainkan peranan yang penting dalam menciptakan
lingkungannya
b. Transparansi : Keterbukaan atas semua tindakan dan kebijakan yang
dilakukan oleh individu maupun kelompok/instansi.
c. Integritas : adalah adalah konsistensi dan keteguhan yang tak
tergoyahkan dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan.
d. Tanggung Jawab : adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau
perbuatannya yang di sengaja maupun yang tidak di sengaja.tanggung

11
jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan
kewajiban.
e. Keadilan : adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai
sesuatu hal, baik menyangkut benda atau orang
f. Kepercayaan : Rasa keadilan akan membawa pada sebuah kepercayaan.
Kepercayaan ini yang akan melahirkan akuntabilitas.
g. Keseimbangan : Untuk mencapai akuntabilitas dalam lingkungan kerja,
maka diperlukan keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan,
serta harapan dan kapasitas.
h. Kejelasan : Pelaksanaan wewenang dan tanggungjawab harus memiliki
gambaran yang jelas tentang apa yang menjadi tujuan dan hasil yang
diharapkan.
i. Konsistensi : adalah sebuah usaha untuk terus dan terus melakukan
sesuatu sampai pada tercapai tujuan akhir.

2. Nasionalisme

Nasionalisme sangat penting dimiliki oleh setiap pegawai ASN. Bahkan


tidak hanya sekedar wawasan saja tetapi kemampuan mengaktualisasikan
nasionalisme dalam menjalankan fungsi dan tugasnya merupakan hal
yang lebih penting. Diharapkan dengan nasionalisme yang kuat, maka
setiap pegawai ASN memiliki orientasi berpikir mementingkan
kepentingan publik, bangsa, dan negara. Nilai-nilai yang berorientasi pada
kepentingan publik menjadi nilai dasar yang harus dimiliki oleh setiap
pegawai ASN. Pegawai ASN dapat mempelajari bagaimana aktualisasi
sila demi sila dalam Pancasila agar memiliki karakter yang kuat dengan
nasionalisme dan wawasan kebangsaannya.

Nasionalisme dalam arti sempit merupakan sikap yang meninggikan


bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa lain sebagaimana
mestinya. Dalam arti luas, nasionalisme berarti pandangan tentang rasa

12
cinta yang wajar terhadap bangsa dan negara, sekaligus menghormati
bangsa lain. Nasionalisme Pancasila merupakan pandangan atau paham
kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang
didasarkan pada nilai-nilai Pancasila.

Ada lima indikator dari nilai-nilai dasar nasionalisme yang harus


diperhatikan, yaitu :

a. Sila pertama : Ketuhanan Yang Maha Esa


Ketuhanan YME menjadikan Indonesia bukan sebagai negara sekuler
yang membatasi agama dalam ruang privat. Pancasila justru mendorong
nilai-nilai ketuhanan mendasari kehidupan masyarakat dan berpolitik.
Nilai-nilai ketuhanan yang dikehendaki Pancasila adalah nilai-nilai
ketuhanan yang positif, yang digali dari nilai-nilai keagamaan yang
terbuka (inklusif), membebaskan dan menjunjung tinggi keadilan dan
persaudaraan.

Dengan berpegang teguh pada nilai-nilai ketuhanan diharapkan bisa


memperkuat pembentukan karakter dan kepribadian, melahirkan etos
kerja yang positif, dan memiliki kepercayaan diri untuk
mengembangkan potensi diri dan kekayaan alam yang diberikan Tuhan
untuk kemakmuran masyarakat.

b. Sila kedua : Kemanusiaan yang Adil dan Beradab


Sila kedua memiliki konsekuensi ke dalam dan ke luar. Ke dalam berarti
menjadi pedoman negara dalam memuliakan nilai-nilai kemanusiaan dan
hak asasi manusia. Ini berarti negara menjalankan fungsi “melindungi
segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia,
memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

c. Sila ketiga: Persatuan Indonesia

13
Semangat kebangsaan adalah mengakui manusia dalam keragaman dan
terbagi dalam golongan-golongan. Keberadaan bangsa Indonesia terjadi
karena memiliki satu nyawa, satu asal akal yang tumbuh dalam jiwa
rakyat sebelumnya, yang menjalani satu kesatuan riwayat, yang
membangkitkan persatuan karakter dan kehendak untuk hidup bersama
dalam suatu wilayah geopolitik nyata.

d. Sila keempat : Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan


dalam Permusyawaratan / Perwakilan
Demokrasi permusyawaratan mempunyai dua fungsi. Fungsi pertama ,
badan permusyawaratan/perwakilan bisa menjadi ajang
memperjuangkan asprasi beragam golongan yang ada di masyarakat.
Fungsi kedua, semangat permusyawaratan bisa menguatkan negara
persatuan, bukan negara untuk satu golongan atau perorangan.
Permusyawaratan dengan landasan kekeluargaan dan hikmat
kebijaksanaan diharapkan bisa mencapai kesepakatan yang membawa
kebaikan bagi semua pihak.

e. Sila kelima : Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia


Dalam rangka mewujudkan keadilan sosial, para pendiri bangsa
menyatakan bahwa Negara merupakan organisasi masyarakat yang
bertujuan menyelenggarakan keadilan. Keadilan sosial juga merupakan
perwujudan imperative etis dari amanat pancasila dan UUD 1945.

3. Etika Publik
Etika dapat dipahami sebagai sistem penilaian perilaku serta keyakinan
untuk menentukan perbuatan yang pantas guna menjamin adanya
perlindungan hak-hak individu, mencakup cara-cara pengambilan
keputusan untuk membantu membedakan hal-hal yang baik dan buruk
serta mengarahkan apa yang seharusnya dilakukan sesuai nila-nilai yang
dianut.

14
Konsep etika sering disamakan dengan moral. Padahal ada perbedaan
antara keduanya. Etika lebih dipahami sebagai refleksi yang baik atau
benar. Sedangkan moral mengacu pada kewajiban untuk melakukan
yang baik atau apa yang seharusnya dilakukan. Etika juga dipandang
sebagai karakter atau etos individu/kelompokberdasarkan nilai-nilai dan
norma-norma luhur.

Kode etik adalah aturan-aturan yang mengatur tingkah laku dalam suatu
kelompok khusus, sudut pandangnya hanya ditujukan pada hal-hal
prinsip dalam bentuk ketentuan tertulis. Kode etik profesi dimaksudkan
untuk mengatur tingkah laku / etika suatu kelompok khusus dalam
masyarakat melalui ketentuan-ketentuan tertulis yang diharapkan dapat
dipegang teguh oleh sekelompok profesional tertentu.

Berdasarkan UU ASN, kode etik dan kode perilaku ASN adalah :


1. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab dan
berintegritas.
2. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin.
3. Melayani dengan sikap hormat, sopan dan tanpa tekanan.
4. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan perundangan yang
berlaku.
5. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau pejabat
yang berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan dan etika pemerintahan.
6. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara.
7. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung
jawab, efektif dan efisien.
8. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan
tugasnya.

15
9. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada
pihak lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan.
10.Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status,
kekuasaan dan jabtannya untuk mendapat atau mencari keuntungan
atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain.
11.Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan
integritas ASN.
12.Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai
disiplin pegawai ASN.

4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau pada orang lain
yang tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga mutu kinerja pegawai.
Bidang apapun yang menjadi tanggung jawab pegawai negeri sipil semua
mesti dilaksanakan secara optimal agar dapat memberi kepuasan kepada
stakeholder. Komitmen mutu merupakan tindakan untuk menghargai
efektivitas, efisiensi, inovasi dan kinerja yang berorientasi mutu dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik.

Ada empat indikator dari nilai-nilai dasar komitmen mutu yang harus
diperhatikan, yaitu :
1. Efektif
Efektif adalah berhasil guna, dapat mencapai hasil sesuai dengan target.
Sedangkan efektivitas menunjukkan tingkat ketercapaian target yang
telah direncanakan, baik menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja.
Efektifitas organisasi tidak hanya diukur dari performans untuk mencapai
target (rencana) mutu, kuantitas, ketepatan waktu dan alokasi sumber
daya, melainkan juga diukur dari kepuasan dan terpenuhinya kebutuhan
pelanggan.

2. Efisien

16
Efisien adalah berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan mencapai
hasil tanpa menimbulkan keborosan. Sedangkan efisiensi merupakan
tingkat ketepatan realiasi penggunaan sumberdaya dan bagaimana
pekerjaan dilaksanakan sehingga dapat diketahui ada tidaknya
pemborosan sumber daya, penyalahgunaan alokasi, penyimpangan
prosedur dan mekanisme yang ke luar alur.

3. Inovasi
Inovasi Pelayanan Publik adalah hasil pemikiran baru yang konstruktif,
sehingga akan memotivasi setiap individu untuk membangun karakter
sebagai aparatur yang diwujudkan dalam bentuk profesionalisme layanan
publik yang berbeda dari sebelumnya, bukan sekedar menjalankan atau
menggugurkan tugas rutin.

4. Mutu
Mutu merupakan suatu kondisi dinamis berkaitan dengan produk, jasa,
manusia, proses dan lingkungan yang sesuai atau bahkan melebihi
harapan konsumen. Mutu mencerminkan nilai keunggulan produk/jasa
yang diberikan kepada pelanggan sesuai dengan kebutuhan dan
keinginannya, bahkan melampaui harapannya. Mutu merupakan salah
satu standar yang menjadi dasar untuk mengukur capaian hasil kerja.
Mutu menjadi salah satu alat vital untuk mempertahankan keberlanjutan
organisasi dan menjaga kredibilitas institusi.

Ada lima dimensi karakteristik yang digunakan pelanggan dalam


mengevaluasi kualitas pelayan yaitu :
a) Tangibles (bukti langsung), yaitu : meliputi fasilitas fisik,
perlengkapan, pegawai, dan sarana komunikasi;
b) Reliability (kehandalan), yaitu kemampuan dalam memberikan
pelayanan dengan segera dan memuaskan serta sesuai dengan yang
telah dijanjikan;

17
c) Responsiveness (daya tangkap), yaitu keinginan untuk
memberikan pelayanan dengan tanggap;
d) Assurance (jaminan), yaitu mencakup kemampuan, kesopanan,
dan sifat dapat dipercaya;
e) Empaty, yaitu kemudahan dalam melakukan hubungan,
komunikasi yang baik, dan perhatian dengan tulus terhadap
kebutuhan pelanggan.

5. Anti Korupsi
Kata korupsi berasal dari bahasa latin yaitu Corruptio yang artinya
kerusakan, kebobrokan dan kebusukan. Korupsi sering dikatakan sebagai
kejahatan luar biasa, karena dampaknya yang luar biasa, menyebabkan
kerusakan baik dalam ruang lingkup pribadi, keluarga, masyarakat dan
kehidupan yang lebih luas. Kerusakan tidak hanya terjadi dalam kurun waktu
yang pendek, namun dapat berdampak secara jangka panjang.

Ada 9 (sembilan) indikator dari nilai-nilai dasar anti korupsi yang harus
diperhatikan, yaitu :

1. Jujur
Kejujuran merupakan nilai dasar yang menjadi landasan utama bagi
penegakan integritas diri seseorang. Tanpa adanya kejujuran mustahil
seseorang bisa menjadi pribadi yang berintegritas. Seseorang dituntut
untuk bisa berkata jujur dan transparan serta tidak berdusta baik terhadap
diri sendiri maupun orang lain, sehingga dapat membentengi diri
terhadap godaan untuk berbuat curang.
2. Peduli
Kepedulian sosial kepada sesama menjadikan seseorang memiliki sifat
kasih sayang. Individu yang memiliki jiwa sosial tinggi akan
memperhatikan lingkungan sekelilingnya di mana masih terdapat banyak
orang yang tidak mampu, menderita, dan membutuhkan uluran tangan.

18
Pribadi dengan jiwa sosial tidak akan tergoda untuk memperkaya diri
sendiri dengan cara yang tidak benar tetapi ia malah berupaya untuk
menyisihkan sebagian penghasilannya untuk membantu sesama.

3. Mandiri
Kemandirian membentuk karakter yang kuat pada diri seseorang
menjadi tidak bergantung terlalu banyak pada orang lain. Mentalitas
kemandirian yang dimiliki seseorang memungkinkannya untuk
mengoptimalkan daya pikirnya guna bekerja secara efektif. Pribadi yang
mandiri tidak akan menjalin hubungan dengan pihak-pihak yang tidak
bertanggungjawab demi mencapai keuntungan sesaat.

4. Disiplin
Disiplin adalah kunci keberhasilan semua orang. Ketekunan dan
konsistensi untuk terus mengembangkan potensi diri membuat seseorang
akan selalu mampu memberdayakan dirinya dalam menjalani tugasnya.
Kepatuhan pada prinsip kebaikan dan kebenaran menjadi pegangan
utama dalam bekerja. Seseorang yang mempunyai pegangan kuat
terhadap nilai kedisiplinan tidak akan terjerumus dalam kemalasan yang
mendambakan kekayaan dengan cara yang mudah.
5. Tanggung Jawab
Pribadi yang utuh dan mengenal diri dengan baik akan menyadari bahwa
keberadaan dirinya di muka bumi adalah untuk melakukan perbuatan
baik demi kemaslahatan sesama manusia. Segala tindak tanduk dan
kegiatan yang dilakukannya akan dipertanggungjawabkan sepenuhnya
kepada Tuhan Yang Maha Esa, masyarakat, negara, dan bangsanya.
Dengan kesadaran seperti ini maka seseorang tidak akan tergelincir
dalam perbuatan tercela dan nista.

6. Kerja Keras

19
Individu beretos kerja akan selalu berupaya meningkatkan kualitas hasil
kerjanya demi terwujudnya kemanfaatan publik yang sebesar-besarnya.
Ia mencurahkan daya pikir dan kemampuannya untuk melaksanakan
tugas dan berkarya dengan sebaik-baiknya. Ia tidak akan mau
memperoleh sesuatu tanpa
mengeluarkan keringat.

7. Sederhana
Pribadi yang berintegritas tinggi adalah seseorang yang menyadari
kebutuhannya dan berupaya memenuhi kebutuhannya dengan
semestinya tanpa berlebih-lebihan. Ia tidak tergoda untuk hidup dalam
gelimang kemewahan. Kekayaan utama yang menjadi modal
kehidupannya adalah ilmu pengetahuan. Ia sadar bahwa mengejar harta
tidak akan pernah ada habisnya karena hawa nafsu keserakahan akan
selalu memacu untuk mencari harta sebanyak-banyaknya.

8. Berani
Seseorang yang memiliki karakter kuat akan memiliki keberanian untuk
menyatakan kebenaran dan menolak kebathilan. Ia tidak akan mentolerir
adanya penyimpangan dan berani menyatakan penyangkalan secara
tegas. Ia juga berani berdiri sendirian dalam kebenaran walaupun semua
kolega dan teman-teman sejawatnya melakukan perbuatan yang
menyimpang dari hal yang semestinya. Ia tidak takut dimusuhi dan tidak
memiliki teman kalau ternyata mereka mengajak kepada hal-hal yang
menyimpang.

9. Adil
Pribadi dengan karakter yang baik akan menyadari bahwa apa yang dia
terima sesuai dengan jerih payahnya. Ia tidak akan menuntut
untukmendapatkan lebih dari apa yang ia sudah upayakan. Bila ia

20
seorang pimpinan maka ia akan memberi kompensasi yang adil kepada
bawahannya sesuai dengan kinerjanya. Ia juga ingin mewujudkan
keadilan dan kemakmuran bagi masyarakat dan bangsanya.

21
D. MATRIK RANCANGAN AKTUALISASI

Tabel 2. Rancangan Aktualisasi Optimalisasi Deteksi Dini Pasien Hipertensi Melalui Daring Grup Whatsapp Dalam Upaya
Peningkatan Kesehatan Masyarakat Pada Wilayah Kerja Puskesmas Sumber Makmur Kabupaten Mesuji

No Kegiatan Tahap kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi Penguatan Nilai-


. Substansial Masa terhadap visi misi nilai Organisasi
pelatihan organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1. Mengumpulkan  Menemui dan  Data dibutuhkan Akuntabilitas : data Dengan melakukan Penguatan nilai
data pasien usia menyampaikan tersedia yang diperoleh harus pengumpulan data organisasi adalah
produktif tahun jenis data yang  Data nama transparan dan jujur. dari pemegang melakukan
2019 di wilayah dibutuhkan pasien usia program diharapkan pengumpulan data
kerja puskesmas kepada produktif Nasionalisme : memberikan dari pemegang
sumber makmur pemegang  Hasil rekapan mengumpulkan data gambaran mengenai program diharapkan
program PTM data pasien untuk nilai usia produktif untuk kualitas pelayanan
 Mengumpulkan berdasarka kemanusiaan dan dilakukan deteksi dini kesehatan akan
data pasien usia asal desa peduli terhadap hipertensi, sehingga meningkat sehingga
produktif tahun sesama. dapat mendukung diharapkan akan
2019 pencapaian visi menguatkan nilai-nilai
 Mengelola data Etika Publik : puskesmas sumber organisasi empati,
yang telah menghargai makmurmenjadi tanggap,amanah.
dikumpulkan komunikasi, puskesmas dengan
berdasarkan asal konsultasi, dan pelayanan kesehatan
desa kerjasama yang berkualitas,
Mandiri, Berkeadilan,
Komitmen Mutu: dan Kompetitif tahun
mengumpulkan data 2028 dan misi
dengan teliti, jujur, mengembangkan

22
No Kegiatan Tahap kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi Penguatan Nilai-
. Substansial Masa terhadap visi misi nilai Organisasi
pelatihan organisasi
1 2 3 4 5 6 7
dan bertanggung pelayanan kesehatan
jawab yang berkualitas dan
inovatif
Antikorupsi :
Mengumpulkan data
dengan integritas
tinggi dan amanah
2. Melakukan rapat  Meminta izin  Lembar Akuntabilitas : Dengaan Melakukan Melakukan
pertemuan kepala persetujuan pertemuan rapat pertemuan pertemuan dengan
dengan para bidan puskesmas untuk dari kepala dilaksanakan dengan dengan para bidan bidan desa
desa diadakannya puskesmas transparan dan desa mendukung diharapkan dapat
rapat pertemuan  Hasil netralitas pencapaian Visi menguatkan nilai-nilai
dengan bidan cetakan Puskesmas Sumber organisasi yaitu
desa surat Nasionalisme : Makmur yaitu empati, tanggap dan
 Membuat surat undangan pertemuan mewujudkan inovatif.
undangan acara  Hasil materi dilaksanakan dengan Puskesmas Sumber
rapat pertemuan rapat bermusyawarah Makmur dengan
 Menyiapkan pertemuan dengan bidan desa pelayanan kesehatan
materi pertemuan  Berita sesuai dengan sila ke yang berkualitas,
 Pelaksanaan acara, empat pancasila mandiri, berkeadilan
rapat pertemuan absen dan kompetitif tahun
dengan bidan kehadiran, Etika Publik : 2028 dan misi
desa Dokumenta Melakukan puskesmas yaitu
si kegiatan komunikasi dengan meningkatkan
baik dan ramah kompetensi dan
profesionalisme SDM

23
No Kegiatan Tahap kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi Penguatan Nilai-
. Substansial Masa terhadap visi misi nilai Organisasi
pelatihan organisasi
1 2 3 4 5 6 7
Komitmen Mutu : dalam pelayanan
melakukan kesehatan
komunikasi dengan
efektif dan efisien

Antikorupsi :
Melakukan
komunikasi dengan
jujur dan penuh
amanah
3. Implementasi  Meminta  Hasil cetakan Akuntabilitas : Dengaan membuat Pembuatan daring
pembuatan daring persetujuan lembar melakukan dengan daring grup whatsapp grup whatsapp untuk
grup whatsapp dengan kepala persetujuan dan transparans untuk deteksi dini deteksi dini penyakit
puskesmas surat edaran penyakit hipertensi hipertensi diharapkan
 Mengumpulkan  Data seluruh Etika Publik : dapat meningkatkan dapat meningkatkan
data nomor nomor Melakukan dengan derajat kesehatan pelayanan publik
handphone bidan handphone baik dan sopan , masyarakat dan yang partisipatif,
desa bidan desa sesuai dengan visi responsif, mudah dan
 Membuat daring  Adanya daring Komitmen Mutu : Puskesmas Sumber murah, serta efisien.
grup whatsapp grup whatsapp melakukannya Makmu yaitu menjadi
 Mengundang  Bidan desa dengan efektif,efisien puskesmas dengan
bidan desa untuk menjadi anggota dan inovatif pelayanan kesehatan
bergabung dalam grup whatsapp yang berkualitas,
grup whatsapp  Temuan kasus Antikorupsi : Mandiri, Berkeadilan,
 Melakukan diskusi hipertensi dilakukan dan Kompetitif tahun
dan konsultasi dengan jujur dan 2028 dan misi

24
No Kegiatan Tahap kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi Penguatan Nilai-
. Substansial Masa terhadap visi misi nilai Organisasi
pelatihan organisasi
1 2 3 4 5 6 7
dengan semua amanah Puskesmas yaitu
bidan desa mengembangkan
sarana dan mutu
pelayanan sesuai
dengan kebutuhan
masyarakat dan
perkembangan
IPTEK
4. Melakukan  Melakukan  pasien yang Akuntabilitas : Dengaan melakukan Rencana tindak lanjut
rencana tindak koordinasi dengan terdeteksi melakukan rencana tindak lanjut dengan follow up
lanjut dengan bidan desa untuk datang ke pemeriksaan dengan follow up pasien yang pasien diharapkan
melakukan follow mengajak pasien posbindu netralitas dan terdeteksi hipertensi dapat meningkatkan
up pasien pada yang terdeteksi  data lengkap transparansi mendukung pelayanan publik
saat posbindu untuk datang ke pasien pencapaian Visi yang partisipatif,
(pos pembinaan posbindu  hasil Nasionalisme: Puskesmas Sumber responsif, efektif dan
terpadu)  Melakukan pemeriksaan melakukan Makmur yaitu efisien sesuai dengan
pendataan pasien anamnesa dan pemeriksaan dengan menjadi puskesmas nilai organisasi
hipertensi fisik pasien rasa kemanusiaan dengan pelayanan empati, tanggap dan
 melakukan  diagnosa kesehatan yang amanah.
anamnesa dan penyakit pasien Etika Publik : berkualitas, Mandiri,
pemeriksaan  obat hipertensi Melakukan Berkeadilan, dan
pasien pemeriksaan dengan Kompetitif tahun 2028
 menegakan cara yang sopan dan dan misi Puskesmas
diagnosa penyakit ramah Sumber Makmur
pasien yaitu
 memberikan obat Komitmen Mutu : mengembangkan

25
No Kegiatan Tahap kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi Penguatan Nilai-
. Substansial Masa terhadap visi misi nilai Organisasi
pelatihan organisasi
1 2 3 4 5 6 7
hipertensi sesuai Memberikan pelayanan kesehatan
dengan kebutuhan pengobatan dengan yang berkualitas dan
efektif dan efisien inovatif.

Antikorupsi :
Memberikan
obat dengan
jujur dan
amanah

5. Melakukan  menjadwalkan  jadwal Akuntablilitas : Dengan melakukan Melakukan kunjungan


kunjungan rumah kunjungan kunjungan melakukan kunjungan kunjungan rumah rumah dapat
10 hari setelah kerumah pasien rumah pasien rumah dengan mendukung menguatkan nilai nilai
pasien  melakukan  hasil anamnesa transparansi dan pencapaian visi organisasi yaitu,
mengonsumsi anamnesa dan dan netralitas Puskesmas Sumber empati, amanah, dan
obat hipertensi pemeriksaan fisik pemeriksaan Makmur yaitu tanggap.
 melakukan kontrol fisik pasien Nasionalisme : sesuai menjadi puskesmas
kepatuhan pasien  status dengan sila kedua, dengan pelayanan
minum obat pengobatan kemanusiaan yang kesehatan yang
pasien adil dan beradab berkualitas, Mandiri,
Berkeadilan, dan
Etika Publik : Kompetitif tahun 2028
melakukan kunjungan dan misi puskesmas
rumah dengan sopan yaitu meningkatkan
dan ramah komptensi dan
profesionalisme SDM

26
No Kegiatan Tahap kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi Penguatan Nilai-
. Substansial Masa terhadap visi misi nilai Organisasi
pelatihan organisasi
1 2 3 4 5 6 7
Komitmen mutu : dalam pelayanan
melaksnakan dengan kesehatan
efektif dan efisien

Antikorupsi :
melaksanakan
dengan jujur dan
amanah
6. Melakukan rapat  surat undangan Akuntabilitas : Melakukan rapat Melakukan rapat
evaluasi dengan  membuat surat rapat evaluasi melakukan rapat evaluasi dengan evaluasi dengan
bidan desa undangan rapat  berita acara dengan netral dan bidan desa bidan desa dapat
evaluasi kesepakatan , transparan mendukung menguatkan nilai-nilai
absen pencapaian visi organisasi yaitu :
 pelaksanaan rapat kehadiran, dan Nasionalisme : puskesmas sumber empati, tanggap,
dokumentasi melakukan sesuai makmur yaitu inovatif dan amanah
dengan sila ke empat menjadi puskesmas
kerakyaktan yang dengan pelayanan
dipimpin oleh hikmah kesehatan yang
kebijaksanaan dalam berkualitas, Mandiri,
permusyawaratan Berkeadilan, dan
/perwakilan Kompetitif tahun 2028
dan misi puskesmas
Etika publik : yaitu, meningkatkan
melaksanakan rapat kompetensi dan
dengan sopan dan profesionalisme SDM
baik dalam pelayanan

27
No Kegiatan Tahap kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi Penguatan Nilai-
. Substansial Masa terhadap visi misi nilai Organisasi
pelatihan organisasi
1 2 3 4 5 6 7
kesehatan
Komitmen mutu :
melaksanaan rapat
secara efektif dan
efisien

Anti korupsi :
melaksanakan rapat
dengan jujur dan
amanah

E. Jadwal Rencana Pelaksanaan Aktualisasi

28
Tabel 2. Jadwal Rencana Pelaksanaan Aktualisasi
N Kegiatan Agustus September
o
12 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 4 5 6 7 9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2
3 4 5 6 7 9 0 1 2 3 4 6 7 8 9 0 1 0 1 2 3 4 6 7 8 9 0 1
1
Mengump
ulkan data
pasien
usia
produktif
tahun
2019 di
wilayah
kerja
puskesma
s sumber
makmur
2
Melakuka
n rapat
pertemuan
dengan
para bidan
desa
3
Implement
asi
pembuata
n daring
grup
whatsapp
4
Melakuka
n rencana
tindak
lanjut

29
dengan
melakuka
n follow up
pasien
pada saat
posbindu
(pos
pembinaa
n terpadu)
5.
Melakuka
n
kunjungan
rumah 10
hari
setelah
pasien
mengonsu
msi obat
hipertensi
6
Melakuka
n rapat
evaluasi
dengan
bidan
desa

30

Anda mungkin juga menyukai