Anda di halaman 1dari 221

PEDOMAN/ MANUAL MUTU

KLINIK GAWE WARAS

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
1. Profil organisasi
a. Gambaran umum
Klinik Gawe Waras terletak di Desa Panjunan, Jl. Raya
Pati – Kayen Km. 1, Kecamatan Pati, Kabupaten Pati, Jawa
Tengah. Batas wilayah kerjanya :

Sebelah Utara : Desa Blaru

Sebelah Timur : Desa Gajahmati..

Sebelah Selatan : Desa Langenharjo, Kecamatan


Margorejo.

Sebelah Barat : Desa Dadirejo, Kecamatan Margorejo.

Posisi Klinik Gawe Waras yang terletak relatif strategis


di bagian Selatan kota Pati berdekatan dengan Swalayan Luwes
sehingga akses tranportasi yang terjangkau memudahan
masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.

Jejaring layanan kesehatan yang dimiliki Klinik Gawe


Waras yaitu 5 Rumah Sakit (RSUD RAA SOEWONDO, RSU
Mitra Bangsa, RS Islam Pati, RS Keluarga Sehat Hospital, RSU
Fastabiq Sehat PKU Muhammadiyah Pati), 2 Laboratorium
(Laboratorium Prodia, laboratorium Dewa sehat), 1 Apotek
(Apotek Sumber Waras ).

Klinik Gawe Waras dengan karyawan 19 orang, terdiri dari


terdiri dari 1 orang Penanggungjawab, 3 orang dokter umum, 1
orang dokter gigi, 3 orang perawat, 1 orang bidan, 2 Perawat
gigi, 1 orang Apoteker, 1 Asisten Apotek, 1 orang Tenaga
Teknis Kefarmasian (TTK), 2 orang Asisten Tenaga

1
Kefarmasian (ATK), 1 orang Reseptir, 1 orang Admin, 1 orang
petugas RM.

b. Visi organisasi
Visi Klinik Gawe Waras adalah :
“Klinik Gawe Waras memberikan pelayanan dengan kualitas
terbaik untuk keselamatan pasien dan kesehatan masyarakat”.

c. Misi organisasi
Klinik Gawe Waras memiliki tiga misi, yaitu :
1. Meningkatkan kinerja dengan merespon kebutuhan
masyarakat akan layanan kesehatan kualitas terbaik
2. Meningkatkan pelayanan berfokus pada customer
3. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan berbasis
keselamatan pasien

d. Struktur organisasi
Struktur organisasi UPT Puskesmas Pati I mengacu pada
Permenkes Nomor 75 Tahun 2014 dan Surat Keputusan Kepala
Dinas Kesehatan Kabupaten Pati Nomor 440 / 456 / 2016
Tentang Struktur Organisasi Tata Kerja UPT Puskesmas
Kabupaten Pati sebagai berikut :

2
KEPALA UPT PUSKESMAS

dr. Luther Selawa

KETUA TIM MUTU KEPALA SUB BAGIAN


TATA USAHA
Sri Rofiah, SH
dr. Titien Prihatiningsih,
M.Kes

SIMPUS KEPEGAWAIAN RUMAH TANGGA


PENGURUS BARANG
Anik Indrawati,
Murwati Anggarani
SKM
PENYIMPAN BARANG
Indah Suprapti
Yuli Yanti

PJ.UKP, KEFARMASIAN PJ. JARINGAN


PJ.UKM &
DAN LABORATORIUM PELAYANAN & PJ. KEUANGAN
PERKESMAS
JEJARING FASYANKES
Endah Kartiko R, Gracilaria PS, SKM,
dr. Yuphine Ardhiani SulistyowatiS.SiT
SKM M.Kes. Epid

PELAKSANA PUSTU RANDU KUNING BENDAHARA


RUANG PELAYANAN
PROMKES PENGELUARAN
UMUM
Nunung Listiyani Supriyadi, S.Kep Sri Umbini
Erna Mirawati, S.Kep
BENDAHARA
RUANG GIGI PELAKSANA KIA PUSTU GERITAN
PENERIMAAN
drg. Ruliyanti A Taher Sulistyowati, S.SiT Diah Sutiarsi
Djoharjono

BENDAHARA
RUANG KIA / KB PELAKSANA GIZI PUSLING
JAMKESDA
Anteng W Umi Yuli P, SKM Supriyadi, S.Kep
Susiyanti

RUANG PELAYANAN PELAKSANA P2P BENDAHARA BOK


PKD / POLINDES
GAWAT DARURAT
Gracilaria PS, SKM Sumarmi
SulistyowatiS.SiT
Sumartini M.Kes Epid

PELAKSANA
RUANG GIZI
KESLING
Umi Yuli P, S.Gz
Nunik Suwarni, SKM

PELAKSANA
RUANG PERSALINAN
PERKESMAS
Susiyanti
Dwi Irawati

RUANG KEFARMASIAN

Sri Puji Lestari

RUANG LABORATORIUM

Djoharjono

3
e. Motto
Motto Klinik Gawe Waras adalah : “Pelayanan bermutu dan
profesional dengan mengedepankan keselamatan pasien.”

f. Code of Conduct
Code of Conduct adalah peraturan internal bagi karyawan UPT
Puskesmas Pati I sesuai dengan permenkes yang harus
dilaksanakan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Code of conduct di UPT Puskesmas Pati I juga mengacu pada
peraturan Bupati Nomor 26 tahun 2016 tentang disiplin kerja
pegawai negeri sipil di lingkungan pemerintah kabupaten pati.
Peraturan Internal karyawan UPT Puskesmas Pati I telah
dibuatkan Surat Keputusan dengan Nomor 93/SK/PKM PATI
I/01/2016 dan telah ditetapkan pada tanggal 05 Juli 2016.
Naskah lengkap Code Of Conduct terdapat pada lampiran 2.

2. Kebijakan mutu
a. Untuk mencapai Visi dan Misi Puskesmas, kami seluruh
karyawan berkomitmen untuk:

1) MEMBERIKAN PELAYANAN KESEHATAN


KEPADA MASYARAKAT DENGAN
MENGUTAMAKAN KEPUASAN DAN
KESELAMATAN PELANGGAN.
2) MELAKUKAN PERBAIKAN KINERJA SECARA
TERUS MENERUS DAN BERKELANJUTAN DEMI
PENINGKATAN MUTU PELAYANAN PUSKESMAS.
3) MENERAPKAN SISTEM MANAJEMEN MUTU
PUSKESMAS DI SEMUA ASPEK KEGIATAN
PUSKESMAS
b. Kebijakan teknis dalam perbaikan mutu dan keselamatan
pasien seperti yang terlampir dalam Pedoman ini.

4
3. Proses pelayanan
a. Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat :

Pembiayaan APBD I APBD II

P
P e
e Promotif l
l  5 Upaya
 Linsek  TOGA  Kader a
a Esensial
n
n Preventif Ketenagaan  TOMA  Forum Desa  Masy
g
g g
g a
Rehabilitatif Sarpras
a n
n
Perencanaan RUK RPK PTP MONEV

Renstra

Dalam Permenkes RI Nomor 75 Tahun 2014 tentang


Puskesmas, dinyatakan bahwa salah fungsi puskesmas adalah sebagai
penyelenggara Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) primer ditingkat
pertama di wilayahnya. Upaya Kesehatan Masyarakat yang
selanjutnya disingkat UKM adalah setiap kegiatan untuk memelihara
dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menanggulangi
timbulnya masalah kesehatan dengan sasaran keluarga, kelompok, dan
masyarakat.
Proses bisnis Upaya Kesehatan Masyarakat ( UKM ) merupakan
rangkaian proses pelayanan kesehatan di puskesmas yang berupa :
1) Promotif, adalah suatu rangkaian kegiatan pelayanan kesehatan
yang lebih mengutamakan kegiatan yang bersifat promosi
kesehatan untuk meningkatkan derajat kesehatan.
2) Preventif, adalah suatu kegiatan pencegahan terhadap suatu
]masalah kesehatan / penyakit.
3) Rehabilitatif, adalah kegiatan dan atau serangkaian kegiatan
untuk mengembalikan kepada kondisi seperti sebelum sakit.

5
Dalam pelaksanaannya, keberhasilan dari ketiga upaya ini
dipengaruhi oleh :
1) Pembiayaan ( Money )
Demi terselenggaranya berbagai upaya kesehatan
masyarakat yang menjadi tanggung jawab Puskesmas,
pembiayaannya didukung oleh anggaran Pemerintah. Sesuai
dengan azas desentralisasi, sumber pembiayaan oleh pemerintah
dalam hal ini berasal dari dan APBD I dan APBD II. Karena
status Puskesmas sudah menjadi Badan Layanan Umum Daerah
( BLUD ) maka pendanaan diperoleh dari pasien bayar dan dana
tersebut langsung masuk Kas BLU UPT Puskesmas Pati I.
Anggaran tersebut disusun oleh Puskesmas melalui Dinas
Kesehatan Kabupaten untuk diajukan dalam Daftar Usulan
Kegiatan kepada Pemerintah Kabupaten dengan memperhatikan
peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk selanjutnya
dibahas bersama DPRD. Disamping itu juga terdapat dana dari
Kapitasi JKN.

2) Ketenagaan (Man)
Sumber daya manusia Puskesmas terdiri atas Tenaga
Kesehatan dan Tenaga Non Kesehatan. Standar kebutuhan
Sumber Daya Manusia Kesehatan didasarkan pada :
- Standar pelayanan
- Standar pendidikan
- Standar kompetensi
Dengan standar yang telah ditetapkan tersebut maka
diharapkan dapat memberikan pelayanan yang berkualitas
sehingga memiliki daya ungkit terhadap derajat kesehatan
masyarakat. Untuk itu dilakukan berbagai upaya peningkatan
kompetensi untuk memenuhi standar tersebut.
Perencanaan kebutuhan petugas dalam sistem ketenagaan
Upaya Kesehatan Masyarakat di UPT Puskesmas Pati I
menggunakan perhitungan untuk kebutuhan riil berbasis
Analisis Beban Kerja (ABK) dengan mempertimbangkan
jumlah pasien, jumlah kegiatan yang dilaksanakan, waktu yang
dibutuhkan dalam kurun waktu 1 tahun.

6
3) Sarana Prasarana ( Material )
Puskesmas Pati I berdiri sekitar tahun 1961 di atas tanah
seluas 655 m2, luas gedung induknya 610 m2, berlokasi di jalan
Supriyadi No. 51 Pati. Karena Puskesmas Pati I berdiri jauh
sebelum terbitnya Permenkes Nomor 75 tahun 2014 tentang
Puskesmas, maka ada kemungkinan ada hal – hal yang kurang
sesuai dengan Permenkes tersebut namun, kami berusaha keras
untuk bisa memenuhi sebagai mana ketentuan dalam Permenkes
Nomor 75 tahun 2014, dan kami juga selalu melakukan
pemeliharaan, perawatan, dan pemeriksaan secara berkala
agar semua sarana dan prasarana tetap layak fungsi.
Izin Operasional Puskesmas Pati I, telah diterbitkan
dengan Surat Keputusan Bupati Pati, nomor : 445.4/3045 tahun
2015, tanggal 14 Juli 2015 tentang Izin Operasional Puskesmas
Pati I. Izin Operasional Puskesmas Pati I terdapat pada lampiran
3.

4) Metode.
Perencanaan Puskesmas Pati I pada umumnya, dan
perencanaan Upaya Kesehatan Masyarakat pada khususnya,
disusun berdasarkan Rencana Strategis ( Renstra ) Dinas
Kesehatan Kabupaten yang mengacu pada Rensta pemerintah
Kabupaten Pati. Proses perencanaan ini diawali dari penyusunan
Rencana Usulan Kegiatan (RUK) dari masing–masing Upaya
dengan mengacu kepada :
- Survey harapan dan kebutuhan pelanggan terhadap upaya
Kesehatan Perorangan di puskesmas
- Proses SMD dan MMD yang dilakukan di masing–masing
desa dan kelurahan
- Capaian penilaian kinerja tahun lalu
RUK Upaya akan dibahas bersama dengan RUK
Administrasi Manajemen dan RUK UKP pada proses
Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) untuk menghasilkan
sebuah RUK Puskesmas, yang selanjutnya akan diusulkan ke
Badan Legislatif Kabupaten Pati oleh Dinas Kesehatan
Kabupaten Pati. Ketika usulan tersebut sudah disetujui, maka

7
disusunlah Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) dengan
menyesuaikan kepada jumlah anggaran yang telah ditetapkan
oleh Pemerintah Daerah. Time Schedule Rencana Usulan
Kegiatan UPT Puskesmas Pati I ada pada lampiran 4.
Dalam pelaksanaannya, kegiatan–kegiatan tersebut
dimonitoring untuk memastikan kegiatan berjalan sesuai
rencana, dan dievaluasi guna menilai tingkat keberhasilan dan
perbaikan kegiatan selanjutnya.
Guna menunjang keberhasilan pelaksanaan dari proses
bisnis ini tentunya tidak dapat meninggalkan peran pihak ketiga
baik itu lintas sektor, tokoh masyarakat tokoh agama, dan kader
kesehatan dengan mengoptimalkan forum–forum yang ada di
masyarakat. Hal ini sangat penting terutama dalam kegiatan
preventif dan promotif kesehatan.
Pelayanan dalam Upaya Kesehatan Masyarakat diberikan
melalui 5 (lima) upaya esensial dan Perkesmas. Upaya yang
dimaksud adalah:
a) Upaya esensial:
(1) Promosi Kesehatan (Promkes)
- Poskestren
- UKK
- Kesehatan olah raga
- PHBS
(2) KIA / KB
- Kesehatan Ibu
- Kesehatan Anak
- Pelayanan mampu persalinan
- Layanan KB
- Kesehatan Lansia
- PKPR
(3) Gizi
(4) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit ( P2P )
- TB
- Kusta
- ISPA
- Diare
- Pneumonia

8
- Kecacingan
- DB
(5) Kesehatan Lingkungan (Kesling)

b) Perkesmas

b. Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Perorangan


Audit Internal

Ketenagaan Sarana Kebijakan Tinjauan Manajemen


Prasarana Mutu

Keluhan Pelanggan
Pembiayaan Metode
Kepuasan Pelanggan

Pemeriksaan Umum
P Layanan Sanitasi
P
e e
l Pemeriksaan gigi&mulut Layanan Kefarmasian l
a Penerimaan
Pasien Pulang / a
n Layanan Laboratorium
Rujukan n
Pelayanan KIA dan KB
g g
g g
Pelayanan MTBS / DDTK Layanan Gizi
a a
n n

Pengendalian Dokumen
dan Rekam Hasil
Kegiatan

Dalam Permenkes RI Nomor 75 Tahun 2014 tentang


Puskesmas, dinyatakan bahwa salah fungsi puskesmas adalah sebagai
penyelenggara Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) tingkat pertama
di wilayah kerjanya. Upaya Kesehatan Perorangan yang selanjutnya
disingkat UKP adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menanggulangi

9
timbulnya masalah kesehatan dengan sasaran pada individu atau
perorangan.
Dalam pelaksanaannya, keberhasilan proses kegiatan UKP
dipengaruhi oleh :
1) Pembiayaan ( Money )
Demi terselenggaranya berbagai upaya kesehatan
masyarakat yang menjadi tanggung jawab Puskesmas,
pembiayaannya didukung oleh anggaran Pemerintah. Sesuai
dengan azas desentralisasi, sumber pembiayaan oleh pemerintah
dalam hal ini berasal dari dan APBD I dan APBD II. Karena
status Puskesmas sudah menjadi Badan Layanan Umum Daerah
( BLUD ) maka pendanaan diperoleh dari pasien bayar dan dana
tersebut langsung masuk Kas BLU UPT Puskesmas Pati I.
Anggaran tersebut disusun oleh Puskesmas melalui Dinas
Kesehatan Kabupaten untuk diajukan dalam Daftar Usulan
Kegiatan kepada Pemerintah Kabupaten dengan
memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku
untuk selanjutnya dibahas bersama DPRD. Disamping itu juga
terdapat dana dari Kapitasi JKN.

2) Ketenagaan ( Man )
Sumber daya manusia Puskesmas terdiri atas Tenaga
Kesehatan dan Tenaga Non Kesehatan. Standar kebutuhan
Sumber Daya Manusia Kesehatan didasarkan pada :
- Standar pelayanan
- Standar pendidikan
- Standar kompetensi
Dengan standar yang telah ditetapkan tersebut maka
diharapkan dapat memberikan pelayanan yang berkualitas
sehingga memiliki daya ungkit terhadap derajat kesehatan
masyarakat. Untuk itu dilakukan berbagai upaya peningkatan
kompetensi untuk memenuhi standar tersebut.
Perencanaan kebutuhan petugas dalam sistem ketenagaan
Upaya Kesehatan Perorangandi UPT Puskesmas Pati I
menggunakan perhitungan untuk kebutuhan riil berbasis
Analisis Beban Kerja ( ABK ) dengan mempertimbangkan

10
jumlah pasien, jumlah kegiatan yang dilaksanakan, waktu yang
dibutuhkan dalam kurun waktu 1 tahun.

3) Sarana dan Prasarana ( Material )


UPT Puskemas Pati I berdiri sekitar tahun 1961 di atas
tanah seluas 655 m2, luas gedung induknya 610 m2, berlokasi di
jalan Supriyadi No. 51 Pati. Tahun 2008 UPT Puskesmas Pati I
dilakukan rehap gedung. Karena gedung UPT Puskesmas Pati I
berdiri jauh sebelum terbitnya Permenkes Nomor 75 tahun
2014 tentang Puskesmas, maka ada kemungkinan ada hal – hal
yang kurang sesuai dengan Permenkes tersebut namun, kami
berusaha keras untuk bisa memenuhi sebagai mana ketentuan
dalam Permenkes Nomor 75 tahun 2014, dan kami juga selalu
melakukan pemeliharaan, perawatan, dan pemeriksaan secara
berkala agar semua sarana dan prasarana tetap layak fungsi.
Izin Operasional UPT Puskemas Pati I, telah diterbitkan
dengan Surat Keputusan Bupati Pati, nomor : 445.4/3045 tahun
2015, tanggal 14 Juli 2015 tentang Izin Operasional UPT
Puskemas Pati I.

PRASARANA UPT PUSKESMAS PATI I

MEMENUHI
NO PRASARANA JUMLAH SATUAN SYARAT
YA TIDAK

1 Sistem Sanitasi
 Sumber air bersih : Sumur
1 V
Bor
 Sistem Penyaluran Air Kotor
1 V
dan atau Air Limbah
 Sistem Pembuangan Limbah
1 M3 V
Infeksius dan Non Infeksius

2 Sistem Pencahayaan

 Lampu 3000 M3 V

3 Sistem Kelistrikan

 Listrik PLN 11000 KVA V

 Genset 7500 KVA V

11
4 Sistem Komunikasi

 SST 1 Unit V

MEMENUHI
NO PRASARANA JUMLAH SATUAN SYARAT
YA TIDAK

 Jaringan internet 1 Saluran V

5 Sistem Gas Medik


5 (1 M3 ), V,
 Tabung Oksigen Tabung
1 ( 6 M3 ) V
6 Sistem Proteksi Petir V
Sistem Proteksi Kebakaran
7
Kebakaran
9 Kg, V,
 APAR 2
6.8 kg V

8 Sistem Pengendalian Kebisingan V

Sistem TranSOPrtasi Vertikal


9
Dalam Puskesmas

 Tangga 1 Unit V

Puskesmas keliling dan


10
Ambulance

 Puskesmas keliling roda 4 2 Unit V

 Puskesmas keliling roda 2 1 Unit V

11 Pagar 1 Unit V

4) Perencanaan ( Metode )
Perencanaan Puskesmas pada umumnya, dan perencanaan
Upaya Kesehatan Peroranganpada khususnya, disusun
berdasarkan Rencana Strategis ( Renstra ) Dinas Kesehatan
Kabupaten yang mengacu pada Rensta pemerintah Kabupaten
Pati. Proses perencanaan ini diawali dari penyusunan Rencana
Usulan Kegiatan ( RUK ) Upaya Kesehatan Perorangan dengan
mengacu kepada :
- Survey harapan dan kebutuhan pelanggan terhadap Upaya
Kesehatan Perorangan di puskesmas
- Proses SMD dan MMD yang dilakukan di masing–masing
kelurahan

12
- Capaian penilaian kinerja tahun lalu
RUK Upaya Kesehatan Peroranganakan dibahas bersama
dengan RUK Administrasi Manajemen dan RUK UKM pada
proses Perencanaan Tingkat Puskesmas ( PTP ) untuk
menghasilkan sebuah RUK Puskesmas, yang selanjutnya akan
diusulkan ke Badan Legislatif Kabupaten Pati oleh Dinas
Kesehatan Kabupaten Pati. Ketika usulan tersebut sudah
disetujui, maka disusunlah Rencana Pelaksanaan Kegiatan
(RPK) dengan menyesuaikan kepada jumlah anggaran yang
telah ditetapkan oleh Pemerintah Daerah. Time Schedule
Rencana Usulan Kegiatan UPT Puskesmas Pati I ada pada
lampiran 4.
Dalam pelaksanaannya, kegiatan–kegiatan tersebut
dimonitoring untuk memastikan kegiatan berjalan sesuai
rencana, dan dievaluasi guna menilai tingkat keberhasilan dan
perbaikan kegiatan selanjutnya.
Upaya Kesehatan Perorangan yang disediakan di UPT
Puskesmas Pati I adalah :
a) Pelayanan pendaftaran
b) Pelayanan Rawat jalan KIA ( termasuk KB )
c) Pelayanan KIA ( termasuk DDTK ), Lansia, MTBS dan
KB
d) Pelayanan Kesehatan gigi dan mulut
e) Pelayanan Kefarmasian
f) Pelayanan Kesehatan Lingkungan
g) Pelayanan mampu persalinan
h) Pelayanan Imunisasi
i) Pelayanan Gizi
j) Laboratorium

13
Prosedur alur pelayanan pasien rawat jalan di UPT Puskesmas Puskesmas Pati I, adalah sebagai berikut:

KIA, KB

GIGI & MULUT

RUJUK

LOKET  UMUM
PASIEN DATANG  DARURAT KEFARMASIAN PASIEN PULANG
PENDAFTARAN
 LANSIA

LABORATORIUM

GIZI

KESLING

POJOK ORALIT

MTBS

IMUNISASI

Keterangan:

: Alur pasti

: Alur belum pasti

14
a) Mendaftarkan Identitas Pelanggan di Ruang
Pendaftaran.
Pelanggan UPT Puskesmas Pati I harus
mendaftarkan diri di ruang pendaftaran dengan
menunjukkan kartu berobat (untuk pelanggan yang sudah
pernah berobat / pelanggan lama), dan kartu identitas yang
masih berlaku ( Kartu BPJS / KTP / Kartu Keluarga ).

b) Menunggu giliran panggilan pemeriksaan di ruang


tunggu.
Pelanggan setelah mendaftarkan diri diharapkan
menunggu di ruang tunggu UPT Puskesmas Pati I sesuai
dengan unit yang dituju.

c) Menuju Ruang Periksa


Setelah pasien dipanggil sesuai nomer antrian,
pasien masuk ruang periksa dan akan dilakukan
pemeriksaan, tindakan (bila diperlukan), rujukan (bila
diperlukan), pemeriksaan penunjang (bila diperlukan), dan
pemberian resep obat.

d) Mengambil Obat
Resep yang sudah diterima diserahkan ke ruang
obat, menunggu giliran penyerahan obat dan penjelasan
tentang cara minum obat oleh petugas ruang obat UPT
Puskesmas Pati I.

e) Meninggalkan Puskesmas
Pengunjung / pelanggan Puskesmas bisa
meninggalkan Puskesmas setelah mendapatkan pelayanan
di Puskesmas sampai selesai.

Jangkauan pelayanan Puskesmas rawat jalan terbatas pada


pelayanan medis sederhana / pelayanan dasar. Tahap penangan
kasus yang tidak bisa ditangani di Puskesmas, selanjutnya
melalui mekanisme pelayanan rujukan menunjuk pusat layanan
lanjutan yaitu Rumah Sakit.

15
Para Pengunjung / Pelanggan bisa menanyakan alur
pelayanan kepada petugas Puskesmas bila masih kurang jelas.
Para Pengunjung / Pelanggan juga dapat menyampaikan
keluhan atau masukan bila pelayanan di Puskesmas kurang
memuaskan melalui kotak saran yang disediakan, telepon, SMS,
WA, untuk menyampaikan keluhan secara langsung kepada
petugas Puskesmas.

B. Ruang Lingkup
Lingkup pedoman mutu ini disusun berdasarkan standar akreditasi
Puskesmas yang meliputi: persyaratan umum sistem manajemen mutu,
tanggung jawab manajemen, manajemen sumber daya, proses pelayanan
yang terdiri dari:

1. Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM), yang


meliputi: upaya Promosi Kesehatan, Kesehatan Lingkungan, KIA dan
KB, Gizi, Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit,
2. Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP):
a. Pelayanan Pendaftaran,
b. Pelayanan Kesehatan Ibu dan anak termasuk MTBS,
Lansia,
c. Pelayanan Umum,
d. Pelayanan gigi dan mulut,
e. Pelayanan Kefarmasian,
f. Pelayanan Kesehatan Lingkungan,
g. Pelayanan mampu persalinan,
h. Pelayanan Immunisasi,
i. Pelayanan Gizi,
j. Pelayanan Laboratorium,
Dalam penyelenggaraan UKM dan UKP memperhatikan keselamatan
sasaran / pasien dengan menerapkan manajemen resiko.

C. Tujuan
Pedoman mutu ini disusun sebagai acuan bagi Puskesmas dalam
membangun sistem manajemen mutu baik untuk penyelenggaraan Upaya
Kesehatan Masyarakat ( UKM ) maupun untuk penyelenggaraan Upaya
Kesehatan Perorangan ( UKP ).

16
D. Landasan hukun dan acuan
Landasan hukum yang digunakan dalam menyusun pedoman mutu ini
adalah :

1. Undang-Undang Republik Indonesia nomor 25 Tahun 2009 tentang


Pelayanan Publik, Lembaga Negara Republik Indonesia Tahun 2009
Nomor 112;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 tentang Pelayanan
Kedokteran, Lembaga Negara Republik Indonesia Tahun 2004
tentang Praktik;
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor
144;
4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintah Daerah;
5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2014 tentang
Tenaga Kesehatan;
6. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2012
tentang Sistem Kesehatan Nasional, Lembaga Negara Republik
Indonesia Tahun 2012 Nomor 193;
7. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015 tentang
RPJMN Tahun 2015 – 2019;
8. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 148 Tahun
2010 tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik Perawat;
9. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1464 Tahun
2010 tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik Bidan;
10. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2052 Tahun
2011 tentang Izin Praktik dan Pelaksanaan Praktik Kedokteran;
11. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 17 Tahun
2013 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
HK.02.02/MENKES/148/3/2010 tentang Izin dan Penyelenggaraan
Praktik Perawat;
12. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 71 Tahun
2013 tentang Pelayanan Kesehatan pada Jaminan Kesehatan
Nasional;
13. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 001 Tahun
2012 tentang Sistem Rujukan Pelayanan Kesehatan Perorangan;

17
14. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 45 Tahun
2014 tentang Penyelenggaraan Surveilans Kesehatan;
15. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun
2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;
16. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 Tahun
2015 tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat Praktik
Mandiri Dokter, dan Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi;
17. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 52 Tahun 2015 tentang Renstra
Kementerian Kesehatan Tahun 2015 – 2019;
18. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 59 Tahun 2015 tentang Komisi
Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama;
19. Peraturan Bupati Pati Nomor 61 Tahun 2016 Tentang Rencana
Penerapan dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimum Bidang
Kesehatan Pemerintah Daerah Kabupaten Pati;
Acuan yang digunakan dalam menyusun pedoman mutu ini adalah :
Standar Akreditasi Puskesmas dan Pedoman Penyusunan Dokumen
Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama

E. Istilah dan definisi


1. Pelanggan adalah setiap orang yang datang ke Puskesmas untuk
memperoleh layanan kesehatan, baik layanan UKM maupun
pelayanan klinis.

2. Kepuasan pelanggan perasaan senang atau kecewa seseorang yang


muncul setelah membandingkan antara persepsi atau kesan terhadap
kinerja Puskesmas dan harapan-harapannya.

3. Pasien adalah orang sakit yang dirawat dokter atau tenaga medis.

4. Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam


bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan atau keterampilan
melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu
memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan.

5. Upaya Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disingkat UKM adalah


setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta
mencegah dan menanggulangi timbulnya masalah kesehatan dengan
sasaran keluarga, kelompok, dan masyarakat.

6. Upaya Kesehatan Perseorangan yang selanjutnya disingkat UKP


adalah suatu kegiatan dan / atau serangkaian kegiatan pelayanan
kesehatan yang ditujukan untuk peningkatan, pencegahan,
penyembuhan penyakit, pengurangan penderitaan akibat penyakit dan
memulihkan kesehatan perseorangan.

18
7. Koreksi adalah tindakan perbaikan yang dilakukan setelah ditemukan
suatu masalah dan alternatif pemecahan masalahnya.

8. Tindakan korektif adalah tindakan yang lakukan setelah terjadi


masalah, tindakan yang dapat dilakukan yaitu mengidentifikasi
masalah, menganalisis masalah, menentukan 19alternatif - alternatif
pemecahan, dan melakukan tindak lanjut pemecahan masalah.

9. Tindakan pencegahan (preventif) adalah tindakan yang dilakukan


sebelum munculnya masalah.

10. Pedoman mutu adalah dokumen yang berisi pernyataan dan komitmen
Puskesmas untuk menerapkan kebijakan mutu dalam penyelenggaraan
pelayanan kesehatan.

11. Sasaran mutu adalah goal atau target dari suatu organisasi dalam
melakukan suatu proses yang ingin dicapai dalam jangka waktu
tertentu. Sararan mutu merupakan metoda yang di gunakan oleh
perusahaan untuk tetap fokus mengejar target yang berasal dari
pedoman mutu hingga rencana untuk pencapaiannya.

12. Perencanaan mutu adalah aktivitas pengembangan produk dan proses


yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.

13. Kebijakan mutu adalah pernyataan komitmen Puskesmas terkait


penerapan sistem manajemen mutu dalam penyelenggaraan pelayanan
kesehatan.

14. Dokumen adalah rekaman gambar, foto dan sebagainya yang


dijadikan sebagai bukti keterangan; sesuatu yang tertulis yang dapat
dipakai sebagai barang bukti keterangan; barang cetakan / naskah
karangan yang dikirim lewat pos.

15. Rekaman adalah dokumen yang dapat menunjukkan bukti


dilaksanakannya suatu pekerjaan. Rekaman mutu dapat berupa
formulir (form), foto, video, atau rekaman data computer (softcopy).

16. Efektifitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target
( kuantitas, kualitas, dan waktu ) telah tercapai. Dimana makin besar
presentase target yang dicapai, makin tinggi efektivitasnya.

17. Efisiensi adalah kemampuan menjalankan tugas dengan baik dan


tepat; ketepatan cara ( usaha, kerja dsb ) dalam menjalankan sesuatu.

18. Proses adalah urutan suatu peristiwa yang semakin lama semakin
meningkat atau semakin menurun; rangkaian tindakan perbuatan atau
pengolahan yang menghasilkan produk.

19. Sarana adalah 1.segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam
mencapai maksut atau tujuan; alat; media; 2.Syarat, upaya.

20. Prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama


terselenggaranya suatu proses ( usaha, pembangunan, proyek, dsb ).

19
BAB II
SISTEM MANAJEMEN MUTU DAN SISTEM
PENYELENGGARAAN PELAYANAN

A. Persyaratan umum :
UPT Puskesmas Pati 1 menetapkan, mendokumentasikan, memelihara
sistem manajemen mutu sesuai dengan standar Areditasi Puskesmas. Sistem
ini disusun untuk memastikan telah diterapkannya persyaratan pengendalian
terhadap proses-proses penyelenggaraan pelayanan kepada masyarakat baik
penyelenggaraan upaya Puskesmas maupun pelayanan klinis, yang meliputi
kejelasan Proses pelayanan dan interaksi proses dalam penyelenggaran
pelayanan, kejelasan penanggung jawab, dan penyediaan sumber daya.
Penyelenggaran pelayanan itu sendiri mulai dari perencanaan yang
berdasar kebutuhan masyarakat / pelanggan, verifikasi terhadap rencana
yang disusun, pelaksanaan pelayanan, dan verifikasi terhadap proses
pelayanan dan hasil-hasil yang dicapai, monitoring dan evaluasi serta upaya
penyempurnaan yang berkesinambungan.

B. Pengendalian Dokumen :
Dokumen disuatu instansi, yang ummnya digunakan sebagai standart
sertifikasi maupun dokumen non sertifikasi sebagai acuan para stakeholder
(pemegang program) untuk menjalankan instansi.
Dokumen Sistem Manajemen Mutu adalah semua dokumen yang
memuat informasi yang digunakan sebagai acuan untuk melaksanakan
Sistem Manajemen Mutu.
Pengendalian Dokumen adalah kegiatan pengelolaan dan
pengendalian dokumen – dokumen sistem manajemen mutu yang
mencakup pembuatan, pengesahan, distribusi, peninjauan ulang,
penggunaan, identifikasi dan ketelusuran, penyimpanan dan pemusnahan
dokumen yang sudah tidak berlaku.
Dokumen dikendalikan adalah dokumen dengan status
DIKENDALIKAN, artinya dokumen tersebut menjadi acuan kerja yang
diperbarui secara berkala sesuai perubahan – perubahan yang terjadi selama
pemakaian.
Dokumen tidak dikendalikan adalah dokumen dengan status
TIDAK DIKENDALIKAN, artinya bahwa dokumen tersebut sejak

20
diterbitkan tidak diperbarui dan karenanya tidak diperuntukkan sebagai
acuan kerja.
Dokumen tidak berlaku adalah dokumen dengan status
KADALUARSA, artinya adalah bahwa dokumen tersebut sudah tidak
berlaku lagi dan selanjutnya diperlakukan sebagai arsip.
Manual Mutu adalah dokumen sistem manajemen mutu yang
memuat ketentuan – ketentuan / persyaratan – persyaratan / kebijakan –
kebijakan yang digunakan sebagai acuan umum dalam menjalankan semua
kegiatan operasional perusahaan.
Standar Operasional Prosedur adalah dokumen yang berisi
serangkaian instruksi tertulis yang dibakukan mengenai berbagai proses
penyelenggaraan suatu tahapan kegiatan yang berisi cara melakukan
pekerjaan atau uraian prosedur, pelaksana yang berperan dalam kegiatan,
dan mutu baku yang berisi kelengkapan, waktu pelaksanaan, dan output.
Program pendukung termasuk dokumen sistem mutu dalam bentuk
jadwal kegiatan yang memuat rencana aktivitas untuk mendukung
pelaksanan sistem manajemen mutu.
Dokumen Internal Terkait adalah dokumen yang diterbitkan oleh
Puskesmas yang terkait dengan sistem manajemen mutu misalnya Surat
Keputusan ( SK ) Kepala Puskesmas, Visi, Misi, Puskesmas, Bagan alur
pelayanan dan lain – lain.
Dokumen Eksternal Terkait adalah dokumen yang bukan
diterbitkan puskesmas yang terkait dengan sistem manajemen mutu
misalnya SK Menteri Kesehatan, SK Pemerintah Daerah, Buku Referensi
dan lain – lain.
Secara umum dokumen - dokumen sistem manjemen mutu yang
disusun meliputi :
1. Dokumen internal terdiri dari:
 Kebijakan,
 Pedoman / manual,
 Standar Operasional Prosedur (SOP),
 Rekaman – rekaman sebagai catatan akibat pelaksanaan
kebijakan, pedoman, dan prosedur.

a. Penetapan jenis dokumen yang dikendalikan.


Tim pengendali dokumen menetapkan dokumen –
dokumen yang dikendalikan (dokumen terkendali ) yaitu

21
Kebijakan, Pedoman / Panduan, Manual Mutu, Standar
Operasional Prosedur ( SOP ), Rekaman – rekaman sebagai
catatan akibat pelaksanaan kebijakan, pedoman, dan prosedur.

b. Penetapan masa berlaku dokumen.


Masa berlaku dokumen adalah selama 2 ( dua ) tahun
sejak tanggal diberlakukan.

c. Penyusunan Dokumen
1) Pembuat dokumen membuat draft rancangan dokumen
sesuai dengan kebutuhan, baik secara mandiri maupun
berkelompok.
2) Pembuat dokumen berdiskusi dan berkoordinasi dengan
program terkait.
3) Bentuk dokumen diatur lebih lengkap sesuai dengan
Pedoman Penyusunan Dokumen Akreditasi di
Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama ( FKTP ).
4) Tim Mutu memeriksa dokumen yang telah disusun oleh
pembuat dokumen.

d. Penomoran Dokumen
1) Penomoran dokumen dilakukan oleh Tim Pengendali
Dokumen atau Bagian Tata Usaha, diurutkan sesuai
dengan pengkodean,
a) Dokumen / naskah yang berupa Regulasi
(1) Peraturan Kepala Puskesmas ( PK )
(2) Surat Keputusan Kepala Puskesmas ( SK )
(3) Instruksi Kepala Puskesmas ( INS )
(4) Surat Edaran ( SE )
Penomorannya diatur sebagai berikut:
No. Urut penerbitan surat berdasarkan jenis
surat / Singkatan jenis surat / Singkatan
Puskesmas / Bulan penerbitan surat / Tahun
penerbitan surat.
Contoh:
01 / PK / PKM PATI I / XII / 2015
01 / SK / PKM PATI I / XII / 2015

22
01 / INS / PKM PATI I / XII / 2015
01 / SE / PKM PATI I / XII / 2015
(5) Standar Operasional Prosedur ( SOP )
Nomor urut Dokumen per pokja / Jenis
Dokumen / Nomor elemen penilaian / Nama
Pokja pembuat SOP / Singkatan nama
Puskesmas / Tahun penerbitan SOP
Contoh:
001 / SOP / 4.1.1.1 / UKM-GIZI / PKM PATI
I / 2015
(6) Daftar Tilik ( DT )
Nomor urut Dokumen per pokja / Jenis
Dokumen / Nomor elemen penilaian / Nama
Pokja pembuat DT / Singkatan nama
Puskesmas / Tahun penerbitan DT
Contoh:
001 / DT / 4.1.1.1 / UKM-GIZI / PKM PATI I
/ 2015
(7) Perjajian
Tidak ada penomoran surat.

b) Dokumen / naskah yang bukan produk hukum


(1) Surat Biasa
(2) Surat keterangan
(3) Surat perintah
(4) Surat kuasa
(5) Surat undangan
(6) Surat pengantar
(7) Lembar disposisi
(8) Berita acara
(9) Rekomendasi
Penomorannya diatur sebagai berikut:
Nomor Kode surat dinas /Nomor urut
penerbitan surat / tahun penerbitan surat.
Nomor Kode surat dinas yang dipakai sebagai
berikut:
(a) 440 : Urusan kesehatan

23
(b) 090 : Surat perintah tugas
(c) 005 : Undangan
(d) 900 : Keuangan
(e) 800 : Kepegawaian
(f) 850 : Cuti pegawai
(g) 028 : Penghapusan Peralatan
(h) 029 : Pengurusan kendaraan
(i) 442 : Obat-obatan
(j) 443 : Gizi
(k) 456 : Urusan Haji
Contoh:
440 / 01 / 2015 : Surat keterangan
090 / 01 / 2015 : Surat Perintah
800/01/2015 : Surat Pengantar (Kepegawaian)

(10) Surat izin


(11) Memorandum
(12) Pengumuman
(13) Laporan
(14) Daftar hadir
No 10 sampai 14: Tidak ada penomoran surat.

2) Pengkodean jenis dokumen :


a) PK : Peraturan Kepala Puskesmas
b) SK : SuratKeputusan
c) PN / PD : Panduan / Pedoman
d) MM : Manual Mutu
e) INS : Instruksi Kepala Puskesmas
f) SE : Surat Edaran
g) SOP : Standar Operasional Prosedur
h) RUK : Rencana Usulan Kegiatan
i) RPK : Rencana Pelaksanaan Kegiatan
j) PTP : Perencanaan Tingkat Puskesmas
k) KAK : Kerangka Acuan Kegiatan
l) KAP : Kerangka Acuan Program

24
e. Pengesahan Dokumen
1) Tim Mutu menyerahkan dokumen yang telah diperiksa
kepada Kepala Puskesmas.
2) Kepala Puskesmas memeriksa ulang dokumen dan
selanjutnya mengesahkan dokumen apabila tidak ada
perbaikan

f. Pemberlakuan
Dokumen diberlakukan sejak ditetapkan oleh kepala
Puskesmas dan tidak berlaku surut.

g. Pendistribusian Dokumen
1) Dokumen “INDUK” (dokumen asli yang telah disahkan
oleh kepala FKTP) digandakan oleh Tim Mutu.
2) Semua dokumen sistem manajemen mutu harus
didistribusikan secara tercatat sesuai ketentuan yang telah
disepakati. Formulir pendistribusian dapat mengikuti
format yang telah ditetapkan. Formulir pendistribusian
Dokumen ada pada lampiran 5.
3) Setiap dokumen sistem manajemen mutu harus diberi
status dengan jelas pada setiap halaman dengan
menggunakan stempel warna hijau untuk dokumen
“TERKENDALI“, stempel warna biru untuk dokumen
“TIDAK TERKENDALI“ dan stempel warna merah
untuk dokumen “ KADALUARSA “.
4) Daftar nama – nama penerima dokumen dituangkan
dalam daftar penerima dokumen yang dikelola atau
disimpan disekretariat. Formulir penerimaan dokumen
terdapat pada lampiran 6.

h. Penyimpanan
1) Penyimpanan dokumen Puskesmas dilakukan oleh Tim
Pengendali Dokumen.
2) Penyimpanan dokumen yang telah disahkan oleh kepala
UPT Puskesmas Pati I disimpan didalam ruang akreditasi.

25
3) Salinan dokumen dengan stempel “TERKENDALI”
disimpan oleh ketua Pokja masing-masing di tempat yang
aman dan mudah dijangkau.

i. Perevisian Dokumen
1) Pengguna dokumen yang akan melakukan perubahan
dokumen, dimungkinkan merevisi dokumen untuk
meningkatkan efektifitas dan efisiensi proses sesuai
persetujuan dari penanggung jawab unit, yaitu dengan
menggunakan Formulir Permintaan Perubahan Dokumen.
Formulir permintaan perubahan dokumen ada pada
lampiran 7.
2) Tim Mutu memproses dokumen hasil revisi yang telah
disetujui oleh penanggung jawab unit terkait dengan
memberi nomor revisi baru dan tanggal berlaku yang
baru.
3) Bila nomor revisi telah mencapai angka 10, maka
dokumen tersebut harus diterbitkan ulang dan kembali ke
nomor revisi 00.
4) Perubahan tanpa mengubah substansi atau isi dari
dokumen tidak perlu dilakukan revisi.
5) Tim Mutu memperbaharui Daftar Dokumen Induk, dan
melakukan pencatatan poin-poin yang mengalami
perubahan dalam Histori Perubahan.
6) Dokumen siap digandakan dan didistribusikan sesuai
dengan Daftar Distribusi Dokumen.

j. Distribusi Dokumen Hasil Revisi dan Penarikan Dokumen


Kadaluarsa
1) Dokumen hasil revisi yang telah digandakan selanjutnya
diberi stempel “TERKENDALI” dan diberi nomor salinan
sesuai Daftar Distribusi Dokumen.
2) Tim Mutu mendistribusikan dokumen hasil revisi sesuai
Daftar Distribusi Dokumen.
3) Pemberlakuan dokumen hasil revisi disertai dengan
penarikan dokumen induk dengan stempel
“TERKENDALI” yang kadaluarsa, dimana pada lembar

26
dokumen induk yang telah kadaluarsa tersebut diberi
stempel “KADALUARSA”. Formulir penarikan dokumen
ada pada lampiran 8.

k. Pencarian kembali
Apabila ada yang membutuhkan dokumen yang tersimpan
di ruang akreditasi, maka diharuskan melakukan koordinasi
dengan Tim Pengendali Dokumen dan mengisi Buku daftar
peminjam Dokumen

l. Bagan Alir Prosedur Pengendalian Dokumen Internal

Mulai
Penyusunan
Dokumen

Penomoran Dokumen Daftar Nomor Dokumen

Pengesahan Dokumen

Pemberlakuan

Pendistribusian Dokumen Daftar Distribusi Dokumen

Penyimpanan

Perevisian Dokumen
(bila ada revisi)

Distribusi Dokumen Hasil Revisi


& Daftar Revisi Dokumen
Penarikan Dokumen Kadaluarsa

Pencarian kembali

Selesai

27
2. Dokumen ekternal
Dokumen eksternal adalah dokumen resmi yang diterbikan oleh
Negara atau badan hukum lainnya dan dipakai sebagai acuan terdahap
pembuatan Dokumen. Dokumen external, meliputi : peraturan
perundangan dan pedoman-pedoman yang diberlakukan oleh
Kemenkes, Dinkes Propinsi / Kabupaten dan organisasi profesi yang
merupakan acuan bagi FKTP dalam menyelenggarakan administrasi
manajemen.
Di UPT Puskesmas Pati I penyimpanan arsip dilakukan dengan
tujuan agar arsip aman, terjaga dan terpelihara dengan menggunakan
biaya seefisien mungkin, dan dapat terlindungi, tahan lama dan mudah
diakses atau ditemukan untuk keperluan kegiatan Puskesmas.

Pengendalian dokumen ekternal terdiri dari:


a. Menerima dari segala sumber
Dokumen ekternal yang ada di UPT Puskesmas Pati I diperoleh
dari segala sumber misalnya dari Dinas Kesehatan Kabupaten
Pati, hasil dari Pelatihan-pelatihan, hasil dari download.

b. Mencatat dokumen eksternal


Dokumen ekternal sebagai referensi dicatat untuk
mengetahui dokumen apa saja yang telah ada di UPT Puskesmas
Pati I. Tujuan pencatatan tersebut tidak hanya untuk mengetahui
dokumen yang ada tetapi juga untuk memudahkan didalam
pengelolaan, penyimpanan, pencarian dokumen.

c. Memberi Identitas
Dokumen ekternal yang ada kemudian diberi nomor pada
samping kiri atas dokumen tersebut. Pemberian nomor pada
dokumen bertujuan agar memudahkan kita dalam pencarian
kembali.
Berdasarkan ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun
2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan,
jenis dan hierarki peraturan perundang-undangan Republik
Indonesia adalah:
1) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
2) Ketetapan MPR;

28
3) UU / Perppu;
4) Peraturan Presiden;
5) Peraturan Daerah Provinsi;
6) Peraturan Daerah Kabupaten.
Sistem penyimpanan dokumen di UPT Puskesmas Pati I
berdasarkan kepada tahun dokumen tersebut diterbitkan.
Dokumen lama yang sudah terganti dengan dokumen terbitan
tahun yang baru tidak dapat dijadikan acuan bagi FKTP dalam
menyelenggarakan administrasi manajemen. Dokumen ekternal
Di UPT Puskesmas Pati I terdapat pada lampiran 9.

d. Disosialisasikan bahwa ada dokumen ekternal baru


Adanya dokumen eksternal baru perlu disosialisasikan
kepada seluruh karyawan UPT Puskesmas Pati I dengan harapan
bisa dipakai sebagai acuan dalam pembuatan Dokumen internal
dan pelaksanaan kegiatan serta sebagai perbaruan ilmu yang
sudah lalu. Sosialisasi dilaksanakan saat lokakarya Mini
Bulanan Puskesmas.

e. Dipakai untuk rujukan pembuatan dokumen eksternal


Dalam pembuatan dokumen internal di UPT Puskesmas
Pati I merujuk pada dokumen ekternal yang kaitan dengan
kebijakan maupun regulasinya

f. Disimpan
Penyimpanan dokumen ekternal disimpan di ruang
akreditasi. Apabila ada yang membutuhkan dokumen tersebut
agar melakukan koordinasi dengan Tim Pengendali Dokumen
dan mengisi Buku daftar peminjam Dokumen.

29
g. Bagan Alir Prosedur Pengendalian Dokumen Eksternal

Pengendalian
Dokumen Eksternal

Menerima dari segala Sumber

Mencatat

Memberi Identitas

Disosialisasikan bahwa ada


dokumen ekternal baru

rujukan pembuatan Disimpan


dokumen internal

C. Rekam Implementasi
Adalah dokumen yang menjadi bukti obyektif dari kegiatan atau hasil
yang dicapai di dalam kegiatan Puskesmas dalam melaksanakan kegiatan
yang direncanakan. Pengendalian rekam implementasi di UPT Puskesmas
Pati I:

1. Membuat Dokumen Rekam Implementasi;


Pelaksana kegiatan membuat rekam impementasi kegiatan
masing-masing program sesuai dengan kebutuhan.

2. Melaporkan Hasil Kegiatan;


Pelaporan hasil kegiatan merupakan bukti bahwa telah
dilakukannya kegiatan dari masing – masing program. Laporan
dikirim ke Dinas Kesehatan Kabupten Pati setelah diberikan
pengantar atau nomer oleh bagian Admen.

3. Mengarsipkan rekam implementasi


Mengarsipkan rekam implementasi bertujuan sebagai acuan dan
referensi serta evaluasi dalam pelaksanaan kegiatan – kegiatan

30
berikutnya. Pengarsipan rekam implementasi di UPT Puskesmas Pati
I disimpan di masing – masing pelaksana dan penanggung jawab
program.

4. Menyimpan rekam implementasi


Penyimpanan rekam implementasi di UPT Puskesmas Pati I
disimpan di masing – masing penanggung jawab program. Dan
diletakan di tempat penyimpanan dokumen ( lemari atau filling ) yang
aman supaya tidak rusak dan hilang

5. Pemusnahan Rekam Implementasi


Rekam Implementasi disimpan sekurang-kurangnya lima tahun,
terhitung dari tahun terakhir kegiatan. Setelah batas waktu
sebagaimana dimaksud diatas dilampaui, rekam implementasi dapat
dimusnahkan. Formulir bukti pemusnahan dokumen terdapat pada
lampiran 10.

6. Bagan Alir Prosedur Pengendalian Rekam Implementasi :

MULAI

MEMBUAT DOKUMEN REKAM


IMPLEMENTASI

MELAPORKAN HASIL KEGIATAN

MENGARSIPKAN REKAM
IMPLEMENTASI

MENYIMPAN REKAM
IMPLEMENTASI

PEMUSNAHAN REKAM
IMPLEMENTASI

SELESAI

31
D. Rekam Medik
1. Mengumpulkan rekam medik
Rekam medik dihimpun oleh petugas rekam medik di ruang
pendaftaran dalam rak Rekam Medik ( RM ).

2. Penyimpanan rekam medik


Dokumen rekam medis berisi data individual yang bersifat
rahasia, maka setiap folder harus disimpan dan dilindungi dengan baik
karena bertujuan untuk :
a. Menjaga kerahasiaan isi rekam medik.
b. Mempermudah dan mempercepat ditemukannya kembali
dokumen yang disimpan dalam tempat penyimpanan dokumen
bila diperlukan kembali untuk pelayanan.
c. Mempermudah mengambil dari tempat penyimpanan.
d. Melindungi dokumen rekam medis dari bahaya pencurian,
kerusakan fisik, kimiawi dan biologis.

3. Meninjau rekam medik setiap dua ( 2 ) tahun sekali


a. Dokumen rekam medis dipisahkan dulu antara rekam medis
aktif dan inaktif
b. Dokumen rekam medis aktif wajib disimpan dan dipelihara.
c. Rekam medis inaktif wajib disimpan sekurang-kurangnya lima
tahun, terhitung dari tanggal terakhir kunjungan / pasien
meninggal, / pindah tempat ditandai dengan stiker warna merah.
d. Rekam medis inaktif setelah batas waktu sebagaimana dimaksud
diatas dilampaui, rekam medis dapat dimusnahkan. Formulir
bukti pemusnahan dokumen terlampir.
e. Sistem penyimpanan resep yang telah dilayani di Puskesmas
harus dipelihara dan disimpan minimal lima tahun dari tanggal
dibuatnya.

32
4. Bagan Alir Prosedur Pengendalian Rekam Medik :

Mulai

Mengumpulkan Rekam Medik

Menyimpan Rekam Medik

Meninjau Rekam Medik

Setiap satu tahun sekali

Rekam Medik Inaktif


Rekam Medik Aktif ( ditandai stiker
warna merah )
Pelaksana

Di simpan Disimpan selama 5


tahun
Pelaksana

Dipelihara Dimusnahkan setelah


5 tahun

Selesai

33
BAB III
TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN

A. KOMITMEN MANAJEMEN
Kepala Puskesmas, penanggung jawab manajemen mutu, penanggung
jawab upaya, penanggung jawab pelayanan Perorangan, dan seluruh
karyawan UPT Puskesmas Pati I bertanggung jawab untuk menerapkan
seluruh persyaratan yang ada pada manual mutu ini.

B. FOKUS PADA SASARAN / PASIEN


Pelayanan yang disediakan oleh UPT Puskesmas Pati I dilakukan
dengan berfokus pada pelanggan. Pelanggan dilibatkan mulai dari
identifikasi kebutuhan dan harapan pelanggan, perencanan penyelenggaraan
upaya Puskesmas dan pelayanan Perorangan, pelaksanaan pelayanan,
monitoring dan evaluasi serta tindak lanjut pelayanan. Adapun dalam
mengidentifikasi kebutuhan dan harapan didapatkan dari kebutuhan dan
harapan pelanggan, kebutuhan dan harapan masyarakat serta survey
kepuasan pelanggan.

C. KEBIJAKAN MUTU
Seluruh karyawan berkomitmen untuk menyelenggarakan pelayanan
yang berfokus pada pelanggan, memperhatikan keselamatan pelanggan, dan
melakukan penyempurnaan yang berkelanjutan. Kebijakan mutu dituangkan
dalam surat keputusan Kepala Puskesmas yang meliputi kebijakan mutu
pelayanan klinis dan kebijakan mutu pelayanan UKM.

D. PERENCANAAN SISTEM MANAJEMEN MUTU DAN


PENCAPAIAN SASARAN KINERJA / MUTU
Sasaran mutu ditetapkan berdasarkan standar kinerja / standar
pelayanan minimal yang meliputi indikator – indikator pelayanan
administrasi manajerial, UKM dan UKP. Perencanan disusun dengan
memperhatikan kebutuhan dan harapan pelanggan, hak dan kewajiban
pelanggan, serta upaya untuk mencapai sasaran kinerja yang ditetapkan.
Perencanaan mutu dan keselamatan pasien UPT Pusksmas Pati I
berisi program – program kegiatan peningkatan mutu yang meliputi:
1. Penilaian dan peningkatan kinerja baik UKM maupun UKP.

34
2. Upaya pencapaian enam sasaran keselamatan pasien.
3. Penerapan manejemen resiko pada area prioritas.
4. Penilaian kontrak / kerjasama pihak ketiga
5. Pelaporan dan tindak lanjut insiden keselamatan pasien.
6. Peningkatan mutu pelayanan laboratorium.
7. Peningkatan mutu pelayanan obat.
8. Pendidikan dan pelatihan karyawan tentang mutu dan keselamatan
pasien

STANDAR PELAYANAN MINIMUM DI DINAS KESEHATAN


KAB. PATI TAHUN 2016
Target
NO STANDAR PELAYANAN MINIMUM / JENIS PELAYANAN
(%)

1 2 3

A PELAYANAN KESEHATAN DASAR

1 Cakupan kunjungan ibu hamil K -4 95

2 Cakupan komplikasi kebidanan yang di tangani 80

3 Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki


kompetensi kebidanan 90

4 Cakupan pelayanan nifas 90

5 Cakupan neonates dengan komplikasi yang ditangani 80

6 Cakupan kunjungan bayi 90

7 Cakupan Desa / Kelurahan ( UCI ) 100

8 Cakupan Pelayanan Anak Balita 90

Cakupan pemberian makanan pendampingan ASI pada anak usia 6-24


9 100
bln GAKIN

10 Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat perawatan 100

11 Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat 100

12 Cakupan peserta KB aktif 70

13 Cakupan Penemuan dan penanganan penderita penyakit

35
Target
NO STANDAR PELAYANAN MINIMUM / JENIS PELAYANAN
(%)

a. Acute Flacid Paralysis ( AFP ) 100

b. Penemuan Penderita Pnemunia Balita yang ditangani 100

c. Penemuan Pasien baru TB BTA Positif 100

d. Penderita DBD yang ditangani 100

e. Penemuan penderita diare balita ditangani 100

14 Cakupan Pelayan Kesehatan Dasar Pasien Masyarakat miskin 100

B PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN

1 Cakupan Pelayanan Kesehatan Rujukan Pasien Masy. Miskin 100

Cakupan Pelayanan Gawat darurat level I Yang harus diberikan


2 100
sarana kesehatan ( RS ) di Kabupaten

C PELAYANAN EPIDEMIOLOGI DAN PENANGANAN

Cakupan Desa / Kelurahan mengalami KLB yang dilakukan


penyelidikan Epidemiologi < 24 Jam 100

D PROMOSI KESEHATAN DAN PEMBERDAYAAN

Cakupan Desa Siaga Aktif 100

E PELAYANAN KESEHATAN PEMBINAAN LINGKUNGAN

1 Rumah sehat pedesaan 65

2 Rumah sehat perkotaan 80

Indikator Mutu dan Keselamatan Pasien


NO Indikator Keselamatan Pasien Target
2016
1 Tidak Terjadinya kesalahan identifikasi pasien 100%

2 Tidak terjadinya kesalahan pemberian obat kepada pasien 100%

3 Tidak terjadinya kesalahan prosedur Tindakan medis dan keperawatan 100%

4 Pengurangan terjadinya resiko infeksi di Puskesmas > 75%

5 Tidak terjadinya pasien jatuh 100%

6 Komunikasi yang efektif antar petugas >75%

36
E. TANGGUNG JAWAB DAN WEWENANG
1. KEPALA UPT PUSKESMAS PATI I
a. Kepala UPT Puskesmas mempunyai tugas pokok melaksanakan
kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan
kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka mendukung
terwujudnya Kecamatan Sehat.
b. Dalam melaksanakan tugas pokoknya Kepala UPT Puskesmas
mempunyai fungsi
1) Menyelenggarakan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
tingkat pertama di wilayah kerjanya.
2) Menyelenggarakan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP)
tingkat pertama di wilayah kerjanya.

c. Dalam menjalankan Tupoksinya Kepala UPT Puskesmas


mempunyai rincian tugas sebagai berikut:
1) Memimpin, mengarahkan, membina, mengawasi,
mengendalikan, dan mengevaluasi penyelenggaraan
kegiatan UPT Puskesmas.
2) Menyiapkan Rencana Strategi Bisnis, Rencana Bisnis dan
Anggaran.
3) Menyiapkan Rencana Kerja Anggaran, DPA, POA
tahunan, Laporan evaluasi program.
4) Mengangkat Penanggungjawab UKP, Kefarmasian dan
Laboratorium, Penanggungjawab UKM dan Perkesmas,
Penanggungjawab Jaringan Pelayanan dan Jejarig Fasilitas
Pelayanan Kesehatan, Penanggungjawab Keuangan dan
Tim Mutu dengan persetujuan Kepala Dinas.
5) Menetapkan Pelaksana program sesuai kebutuhan UPT
Puskesmas selain penanggung jawab yang telah ditetapkan
dengan peraturan perundang-undangan.
6) Menyampaikan serta mempertanggungjawabkan kinerja
operasional dan keuangan UPT Puskesmas kepada Bupati
melalui Kepala Dinas Kesehatan.
7) Ikut dalam pembangunan berwawasan kesehatan.
8) Ikut dalam peningkatan mutu.

37
d. Untuk menjalankan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
kepala UPT Puskesmas mempunyai kewajiban sebagai berikut:
1) Memimpin dan mengurus UPT Puskesmas sesuai dengan
tujuan yang telah ditetapkan dengan senantiasa berusaha
meningkatkan daya guna dan hasil guna.
2) Menyampaikan dan mempertanggungjawabkan kinerja
operasional dan kinerja keuangan UPT Puskesmas.
3) Memelihara dan mengelola kekayaan UPT Puskesmas
sesuai dengan ketentuan.
4) Mewakili UPT Puskesmas di dalam dan di luar
pengadilan.
5) Melaksanakan kebijakan pengembangan usaha UPT
Puskesmas sebagaimana telah digariskan Pemilik.
6) Melaksanakan pengelolaan UPT Puskesmas dengan
berwawaskan kesehatan.
7) Menyiapkan Rencana Strategis Bisnis dan Rencana
Belanja Anggaran.
8) Mengadakan dan memelihara pembukuan serta
administrasi UPT Puskesmas sesuai ketentuan.
9) Menyiapkan laporan berkala dan laporan tahunan.
10) Mengusulkan persetujuan pengangkatan dan
pemberhentian Penanggung jawab bidang keuangan dan
teknispelayanan kepada Kepala Dinas.
11) Menguasai, memelihara dan mengelola kekayaan UPT
Puskesmas sesuai ketentuan UPT Puskesmas.
12) Menyelenggarakan pelayanan UPT Puskesmas dengan
upaya peningkatan, pencegahan penyembuhan, pemulihan,
pelayanan rujukan, dan menyelenggarakan pendidikan dan
pelatihan pendamping profesi kesehatan, penelitian dan
pengembangan serta pengabdian masyarakat.

e. Kepala UPT Puskesmas dalam melaksanakan tugas dan


kewajibannya diberikan kewenangan sebagai berikut:
1) melaksanakan perencanaan pelayanan UPT Puskesmas
dan kinerja dalam bentuk Rencana Strategi Bisnis dan
Rencana Bisnis Anggaran berdasarkan analisis masalah

38
kesehatan masyarakat dan analisis kebutuhan pelayanan
yang diperlukan.
2) melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan
kesehatan.
3) melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi, dan
pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan.
4) menggerakkan masyarakat untuk mengidentifikasi dan
menyelesaikan masalah kesehatan pada setiap tingkat
perkembangan masyarakat yang bekerjasama dengan
sektor lain terkait.
5) melaksanakan pembinaan teknis terhadap jaringan
pelayanan dan upaya kesehatan berbasis masyarakat.
6) melaksanakan peningkatan kompetensi sumber daya
manusia Puskesmas.
7) memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan
kesehatan.
8) melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi
terhadap akses, mutu, dan cakupan Pelayanan Kesehatan.
9) memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan
masyarakat, termasuk dukungan terhadap sistem
kewaspadaan dini dan respon penanggulangan penyakit.
10) menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dasar secara
komprehensif, berkesinambungan dan bermutu.
11) menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang
mengutamakan upaya promotif dan preventif.
12) menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang berorientasi
pada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.
13) menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang
mengutamakan keamanan dan keselamatan pasien,
petugas dan pengunjung.
14) menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dengan prinsip
koordinatif dan kerjasama inter dan antar profesi.
15) melaksanakan rekam medis.
16) melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi
terhadap mutu dan akses Pelayanan Kesehatan.
17) melaksanakan peningkatan kompetensi Tenaga Kesehatan.

39
18) mengoordinasikan dan melaksanakan pembinaan fasilitas
pelayanan kesehatan tingkat pertama di wilayah kerjanya.
19) melaksanakan penapisan rujukan sesuai dengan indikasi
medis dan Sistem Rujukan.
20) Menandatangani perjanjian kerja sama operasional dengan
pihak lain.
21) Mendelegasikan sebagian kewenangan kepada jajaran di
bawahnya.
22) Meminta pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dari
semua Penanggung jawab dan Pengelola di bawahnya.

f. Dalam melaksanakan tugasnya Kepala UPT Puskesmas dibantu


oleh Kasubbag Tata Usaha, Penanggungjawab UKM dan
Perkesmas, Penanggungjawab UKP, Kefarmasian dan
Laboratorium, Penanggungjawab Jaringan Pelayanan dan
Jejaring Fasyankes, Penanggungjawab Keuangan serta Tim
Mutu;

2. KETUA TIM MUTU


a. Ketua Tim Mutu dalam membantu Kepala UPT Puskesmas
mempunyai tugas pokok mengkoordinir seluruh kegiatan mutu
di Puskesmas.

b. Dalam melaksanakan tugas pokoknya Ketua Tim Mutu UPT


Puskesmas mempunyai rincian tugas:
1) Memastikan sistem manajemen mutu ditetapkan,
diimplementasikan, dan dipelihara.
2) Melaporkan kepada manajemen tentang sistem
manajemen mutu dan kinerja pelayanan.
3) Memastikan kesadaran seluruh karyawan terhadap
kebutuhan dan harapan pelanggan.
4) Mempersiapkan Akreditasi Puskesmas setiap tiga tahun
sekali.
5) Ikut dalam pembangunan berwawasan kesehatan.
6) Ikut dalam peningkatan mutu.

40
c. Dalam melaksanakan tugas pokoknya Ketua Tim MutuUPT
Puskesmas dibantu oleh Penanggungjawab Admen, UKM &
Perkesmas, Penanggungjawab UKP, Kefarmasian &
Laboratorium , Penanggungjawab Jaringan Pelayanan dan
Jejaring Fasyankes serta Penanggungjawab Keuangan.

d. Untuk menjalankan tugasnya Ketua Tim Mutu UPT Puskesmas


mempunyai kewajiban sebagai berikut:
1) Merencanakan perencanaan sistem manajemen mutu /
sasaran mutu yang ditetapkan berdasarkan standar
kinerja/standar pelayanan minimal dan standar mutu yang
meliputi indikator-indikator pelayanan klinis, indikator
penyelenggaraan upaya puskesmas yang disusun dengan
memperhatikan kebutuhan dan harapan pelanggan, hak
dan kewajiban pelanggan, serta upaya untuk mencapai
sasaran kinerja yang ditetapkan.
2) MenyusunRencana Bisnis Anggaran dan Rencana Strategi
Bisnis Tim Mutu UPT Puskesmas.
3) Melakukan komunikasi internal dengan cara workshop
(minilokakarya), pertemuan, diskusi, email, sms, memo
dan media lain yang tepat untuk melakukan komunikasi.
4) Melakukan Audit Internal untuk membantu menyelesaikan
permasalahan organisasi, dalam rangka meningkatkan
mutu dan kinerja organisasi.
5) Melakukan pengelolaan manajemen resiko melalui proses
mengenal, mengevaluasi, mengendalikan dan
meminimalkan resiko dalam suatu organisasi secara
menyeluruh.
6) Melaksanakan Rapat Tinjauan Manajemen untuk
meninjau kinerja sistem manajemen mutu dan kinerja
pelayanan/upaya Puskesmas, memastikan kelanjutan,
kesesuaian, kecukupan dan efektifitas sistem manajemen
mutu dan sistem pelayananyang dilakukan minimal dua
kali dalam setahun.
7) Melaksanakan Persiapan Manajemen Sistem Akreditasi
Puskesmas setiap tiga tahun sekali.

41
e. Ketua Tim Mutu dalam melaksanakan tugas dan kewajiban
mempunyai wewenang sebagai berikut:
1) Meminta informasi dan petunjuk dari Kepala UPT
Puskesmas.
2) Memberikan saran dan pertimbangan kepada Kepala UPT
Puskesmas.
3) Memberi tugas dan petunjuk kepada anggota Tim Mutu.
4) Memberikan pembinaan dan penilaian terhadap anggota
Tim Mutu.
5) Memberikan teguran / peringatan / pujian / penghargaan
kepada anggota Tim Mutu.
6) meminta pertanggung jawaban dari anggota Tim Mutu.

3. PENANGGUNG JAWAB ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN


a. Penanggung jawab Tata Usaha dalam membantu Kepala UPT
Puskesmas mempunyai tugas pokok melakukan pengelolaan
Sistem Informasi Puskesmas, kepegawaian, pendidikan,
pelatihan dan rumah tangga, sarana prasarana dan kehumasan.

b. Dalam melaksanakan tugas pokoknya Kepala Subag Tata


Usaha UPT Puskesmas mempunyai fungsi menyelenggarakan
pengelolaan Sistem Informasi Puskesmas, kepegawaian,
pendidikan, pelatihan dan rumah tangga, sarana prasarana dan
kehumasan Puskesmas.

c. Kasubbag Tata Usaha dalam melaksanakan tugas pokok dan


fungsinya mempunyai rincian tugas:
1) Menyusun Rencana Bisnis Anggaran dan Rencana Strategi
Bisniskegiatan sub bagian tata usaha.
2) Melaksanakan kegiatan sesuai Rencana Kerja dan
Anggaran Subag Tata Usaha.
3) Melaksanakan pengelolaan Sistem Informasi Puskesmas.
4) Mengontrol dan merekapitulasi kehadiran pegawai sesuai
daftar absensi.

42
5) Memberikan layanan humas kepada pihak lainnya secara
transparan dan akurat sesuai ketentuan peraturan
perundangan.
6) Memberikan layanan administrasi umum dan teknis
meliputi administrasi kepegawaian, ketatausahaan,
perlengkapan, kerumahtanggaan.
7) Merencanakan dan mengusulkan kebutuhan diklat
pegawai baik struktural, teknis maupun fungsional serta
mengkoordinasikan penyelenggaraannya.

8) Melaksanakan kegiatan pengelolaan naskah dinas dan


surat menyurat.
9) Mengelola arsip dan kepustakaan baik inaktif maupun
statis sesuai peraturan perundangan.
10) Melaksanakan urusan rumah tangga meliputi menata
ruangan, lingkungan dan kebersihan kantor.
11) Mendistribusikan dan menyimpan aset dan barang UPT
Puskesmas.
12) Menyusun laporan terhadap hasil pelaksanaan tugasnya.
13) Melaksanakan pengendalian dan evaluasi terhadap tugas
subag tata Usaha.
14) Menerima Pendelegasian wewenang dari Kepala UPT
Puskesmas.
15) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang sesuai dengan
bidang tugasnya.
16) Ikut dalam pembangunan berwawasan kesehatan.
17) Ikut dalam peningkatan mutu.

d. Untuk menjalankan tugasnya kepala Subag Tata Usaha UPT


Puskesmas mempunyai kewajiban sebagai berikut:
1) Menyiapkan Rencana Strategis Bisnis dan Rencana
Belanja Anggaran Subag Tata Usaha.
2) Mengelola penyelenggaraan pelayanan Subag Tata Usaha
3) Merancang dan mengusulkan peraturan operasional,
pedoman, petunjuk teknis dan prosedur tetap.
4) Memelihara dan mengelola kekayaan UPT Puskesmas
sesuai dengan ketentuan.

43
5) Mengadakan dan memelihara pembukuan serta
administrasi Subag Tata Usaha UPT Puskesmas sesuai
ketentuan.
6) Menyiapkan laporan berkala dan laporan tahunan Subag
Tata Usaha.
7) Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan pendamping
profesi kesehatan, penelitian dan pengembangan serta
pengabdian masyarakat.
8) Menyampaikan informasi yang dibutuhkan internal
maupun informasi public.

e. Kasubbag Tata Usaha dalam melaksanakan tugas dan kewajiban


diberi wewenang sebagai berikut:
1) Meminta informasi dan petunjuk dari Kepala UPT
Puskesmas.
2) Memberikan saran dan pertimbangan kepada Kepala UPT
Puskesmas.
3) Memberi tugas dan petunjuk kepada bawahan.
4) Memberikan pembinaan dan penilaian terhadap bawahan.
5) Memberikan teguran/peringatan/pujian/penghargaan
kepada bawahan.
6) Meminta pertanggung jawaban dari bawahan.

4. PENANGGUNG JAWAB UPAYA KESEHATAN


MASYARAKAT DAN PERKESMAS
a. Penanggungjawab Upaya Kesehatan Masyarakatdan Perkesmas
dalam membantu Kepala Puskesmas mempunyai tugas
melaksanakan pengelolaan:
1) Mampu mengkoordinir kegiatan upaya kesehatan
masyarakat dan perkesmas
2) Pelayanan promosi kesehatan.
3) Pelayanan kesehatan lingkungan.
4) Pelayanan kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana.
5) Pelayanan gizi.
6) Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit
termasuk pelayanan kedaruratan dalam kondisi bencana.
7) Pelayanan perawatan kesehatan masyarakat.

44
8) Pelayanan kesehatan masyarakat lain yang dikembangkan
sesuai kebutuhan dan kearifan lokal.
9) Ikut dalam pembangunan berwawasan kesehatan.
10) Ikut dalam peningkatan mutu.

b. Penanggungjawab Upaya Kesehatan Masyarakat dan Perkesmas


dalam melaksanakan tugasnya mempunyai kewajiban:
1) Menyusun rencana kegiatan Upaya Kesehatan Masyarakat
dan Perkesmas.
2) Menyusun Rencana Bisnis Anggaran dan Rencana Strategi
Bisnis kegiatan Upaya Kesehatan Masyarakat dan
Perkesmas.
3) Melaksanakan kegiatan Upaya Kesehatan Masyarakatdan
Perkesmas desuai dengan Rencana Bisnis Anggaran dan
Rencana Strategi Bisnis.
4) Memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan
UpayaKesehatan Masyarakat dan Perkesmas.
5) Mempertanggungjawabkan kinerja operasional kegiatan
UpayaKesehatan Masyarakat dan Perkesmas.
6) Melaksanakan tugas-tugas lain sesuai bidangnya yang
diberikan oleh Penanggungjawab UKM dan Perkesmas
dan Perkesmas, UKP serta Jaringan dan Jejaring
Kesehatan.

c. Dalam melaksanakan tugasnya Penanggungjawab Upaya


Kesehatan Masyarakat UPT Puskesmas dibantu oleh Pelaksana
masing masing Program UKM dan Perkesmas seperti yang telah
disebutkan dalam point 4 (a) di atas.

5. PENANGGUNG JAWAB UPAYA KESEHATAN


PERORANGAN, KEFARMASIAN DAN LABORATORIUM
a. Penanggungjawab Upaya Kesehatan Perorangan, Kefarmasian
dan Laboratorium dalam membantu Kepala Puskesmas
mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan:
1) Mampu mengkoordinir upaya kesehatan perorangan,
kefarmasian dan laboratorium
2) Pelayanan rawat jalan (pemeriksaan umum).

45
3) Pelayanan gigi dan mulut.
4) Pelayanan kefarmasian.
5) Pelayanan laboratorium.
6) Pelayanan Gizi yang bersifat UKP.
7) Pelayanan mampu persalinan.
8) Pelayanan UKP lain yang dikembangkan sesuai kebutuhan
dan kearifan lokal.
9) Sebagai dokter fungsional yang bekerja di UPT
Puskesmas Pati I
10) Ikut dalam pembangunan berwawasan kesehatan.
11) Ikut dalam peningkatan mutu.

b. Penanggungjawab Upaya Kesehatan Perorangan, Kefarmasian


dan Laboratorium dalam melaksanakan tugasnya mempunyai
kewajiban:
1) Menyusun rencana kinerja Pelayanan Upaya Kesehatan
Perorangan. Kefarmasian dan Laboratorium.
2) MenyusunRencana Bisnis Anggaran dan Rencana Strategi
BisnisPelayanan Upaya Kesehatan Perorangan.
Kefarmasian dan Laboratorium.
3) Melaksanakan kegiatan pelayanan Kesehatan Perorangan,
Kefarmasian dan Laboratorium sesuai dengan Rencana
Bisnis Anggaran dan Rencana Strategi Bisnis.
4) Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan
Pelayanan Upaya Kesehatan Perorangan. Kefarmasian dan
Laboratorium.
5) Mempertanggungjawabkan kinerja operasional Pelayanan
Upaya Kesehatan Perorangan. Kefarmasian dan
Laboratorium.
6) Melaksanakan koordinasi tugas-tugas lain sesuai
bidangnya bersama.Penanggungjawab UKM dan
Perkesmas, UKP, Kefarmasian dan Laboratorium, serta
Jaringan Pelayanan dan Jejaring Fasyankes, Keuangan dan
Tim Mutu.

c. Dalam melaksanakan tugasnya Penanggungjawab Upaya


Kesehatan Perorangan, Kefarmasian dan Laboratorium UPT

46
Puskesmas Pati I dibantu oleh Pelaksana masing – masing Unit
Pelayanan Kesehatan Perorangan seperti yang telah disebutkan
dalam point 5 (a) di atas.

d. Penanggungjawab Upaya Kesehatan Perorangan, Kefarmasian


dan Laboratorium UPT Puskesmas dalam melaksanakan tugas
dan kewajiban mempunyai wewenang sebagai berikut:
1) Meminta informasi dan petunjuk dari Kepala UPT
Puskesmas.
2) Memberikan saran dan pertimbangan kepada Kepala UPT
Puskesmas.
3) Memberi tugas dan petunjuk kepada pelaksana.
4) Memberikan pembinaan dan penilaian terhadap pelaksana.
5) Memberikan teguran / peringatan / pujian / penghargaan
kepada pelaksana.
6) Meminta pertanggung jawaban dari pelaksana.

6. SELURUH KARYAWAN PUSKESMAS


Seluruh karyawan UPT Puskesmas Pati I ikut dalam
pembangunan berwawasan kesehatan serta menerapkan, memelihara
dan meningkatkan Sistem Manajemen Mutu UPT Puskesmas Pati I.

F. WAKIL MANAJEMEN MUTU / PENANGGUNG JAWAB


MANAJEMEN MUTU
Kepala Puskesmas menunjuk seorang penanggung jawab manajemen mutu
yang bertanggung jawab dan bertugas untuk:
1. Mengkoordinir, memonitor kegiatan peningkatan mutu dan
membudayakan perbaikan sistem manajemen mutu secara konsisten
dengan tata nilai, visi dan tujuan UPT Puskesmas Pati I.
2. Menyusun pedoman ( manual ) mutu dan kinerja serta menerapkan
perbaikan kinerja yang berkesinambungan bersama dengan pimpinan
Puskesmas dimana akan menjadi acuan bagi Pimpinan, Penanggung
jawab Program / Upaya Puskesmas dan pelaksana kegiatan
Puskesmas.
3. Menyusun dan mengembangkan dokumen sistem manajemen mutu.
4. Mengelola dan memelihara dokumen/rekaman.

47
5. Melakukan penjaminan mutu, proses dan hasil.
6. Membantu Kepala Puskesmas dalam mengendalikan proses pelayanan
kesehatan dan kinerja karyawan.

G. KOMUNIKASI INTERNAL
Di UPT Puskesmas Pati I Komunikasi internal ditunjang oleh 2
komunikasi yaitu komunikasi vertikal dan komunikasi horizontal.
1. Komunikasi vertikal yakni komunikasi dari atas ke bawah (downward
communication) dan dari bawah ke atas (upward communication),
adalah komunikasi dari pimpinan kepada bawahan dan dari bawahan
kepada pimpinan secara timbal balik (two-way traffic communication).
Dalam komunikasi vertikal, pimpinan memberikan instruksi-instruksi,
petunjuk-petunjuk, informasi-informasi, dan lain-lain kepada
bawahannya. Bawahan memberikan laporan-laporan, saran-saran,
pengaduan-pengaduan, dan lain-lain kepada pimpinan. Atasan dan
bawahan berkomunikasi sesuai dengan keinginan mereka (perilaku
komunikasi yang diantisipasi). Komunikasi dua arah secara timbal
balik tersebut dalam organisasi penting sekali karena jika hanya satu
arah saja dari pimpinan kepada bawahan, laporan, tanggapan, atau
saran para karyawan sehingga suatu keputusan atau kebijaksanaan
dapat diambil dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan,
misalnya pimpinan menanyakan tentang pengiriman laporan bulanan,
pimpinan memberikan arahan tentang pengiriman data. lakukan
dengan cara workshop (mini lokakarya ), pertemuan, diskusi.

2. Komunikasi horizontal yaitu komunikasi antara sesama (pokja kepada


pokja, karyawan kepada karyawan) seperti dalam pembuatan Standar
Operasional Prosedur (SOP) misalnya Pokja Admen berkoordinasi
dengan pokja UKM.

48
BAB IV
TINJAUAN MANAJEMEN

A. UMUM
Tinjauan manajemen adalah proses evaluasi terhadap kesesuaian dan
efektifitas penerapan sistem manajemen mutu yang dilakukan secara berkala
dan melibatkan berbagai pihak yang berkaitan dengan operasional kegiatan
organisasi.
Rapat tinjauan manajemen merupakan pertemuan yang dilakukan oleh
manajemen secara periodik untuk meninjau kinerja sistem manajemen mutu,
dan kinerja pelayanan / upaya Puskesmas untuk memastikan kelanjutan,
kesesuaian, kecukupan, dan efektifitas sistem manajemen mutu dan sistem
pelayanan.
Rapat tinjauan manajemen dipimpin oleh penanggung jawab
manajemen mutu. Rapat tinjauan manajemen secara terjadwal dilakukan
minimal dua kali dalam setahun dimana pesertanya adalah pihak yang
berkaitan dengan operasional kegiatan.
Melalui rapat tinjauan manajemen berbagai permasalahan yang terkait
dengan mutu dan kinerja, serta operasionalisasi sistem manajemen mutu dan
sistem pelayanan dalam memberikan pelayanan dan produk kepada
pelanggan, dibahas dan ditindak lanjuti dalam upaya – upaya untuk
melakukan perbaikan.
Keberhasilan rapat tinjauan manajemen ini tergantung pada komitmen
untuk melakukan perubahan – perubahan perbaikan sesuai dengan apa yang
direkomendasikan dan kesepakatan yang dihasilkan dalam pertemuan.

B. KARAKTERISTIK RAPAT TINJAUAN MANAJEMEN UPT


PUSKESMAS PATI I.
Adapaun karakteristik rapat tinjauan manajemen di UPT Puskesmas
Pati I adalah sebagai berikut:
1. Dilaksanakan pada bulan Juni dan Desember.
2. Direncanakan dengan baik dengan kejelasan tujuan, agenda dan
penjadwalan.
3. Didokumentasikan dengan baik.

49
4. Mengevaluasi efektifitas penerapan sistem manajemen mutu dan
dampaknya pada mutu dan kinerja baik di Admen, UKM, maupun
UKP.
5. Membahas perubahan – perubahan yang perlu dilakukan baik pada
sistem manajemen mutu maupun sistem pelayanan.
6. Hasil pertemuan ditindak lanjuti dalam bentuk koreksi, tindakan
korektif, tindakan preventif maupun perubahan pada sistem
manajemen mutu maupun sistem pelayanan.
7. Tindak lanjut terhadap rekomendasi yang dihasilkan pada rapat
dipantau pelaksanaannya.
8. Pihak manajemen dan pihak pelaksana operasional yang terkait
diundang dalam rapat tinjauan manajemen.
9. Rapat tinjauan manajemen berikutnya diawali dengan pembahasan
hasil dan tindak lanjut pertemuan tinjauan manajemen sebelumnya.
10. Rapat tinjauan manajemen mencakup:
a. Pelaksanaan dengan agenda yang jelas.
1) Pembukaan oleh Penanggung jawab Manajemen Mutu.
2) Arahan dari kepala Puskesmas.
3) Tinjauan terhadap pertemuan tinjauan manajemen yang
lalu.
4) Pembahasan hasil audit internal.
5) Pembahasan umpa balik / keluhan pelanggan.
6) Hasil penilaian kepuasan pelanggan.
7) Hasil penilaian kinerja.
8) Masalah – masalah operasional yang berkaitan dengan
penerapan sistem manajemen mutu, penyelenggaraan
pelayanan ( Klinis dan UKM ).
9) Rencana perbaikan / perubahan yang perlu dilakukan baik
pada sistem manajemen mutu maupun sistem pelayanan (
Klinis dan UKM ).
10) Rekomendasi untuk perbaikan.
11) Penutup.

b. Langkah – langkah rapat tinjauan manajemen


1) Penanggung jawab manajemen mutu bersama Kepala UPT
Puskesmas Pati I mempersiapkan pertemuan tinjauan

50
manajemen: rencana waktu, tempat, agenda, dan siapa
sajayang akan diundang.
2) Penanggung jawab manajemen mutu mengundang peserta
pertemuan.
3) Penanggung jawab manajemen mutu memimpin
pertemuan tinjauan manajemen: melaksanakan sesuai
agenda, memimpin proses paparan / diskusi selama
pertemuan berlangsung.
4) Penanggung jawab manajemen mutu memberikan umpan
balik / simpulan rapat tinjauan manajemen.
5) Penanggung jawab manajemen mutu melakukan
pemantauan perbaikan sesudah pertemuan tinjauan
manajemen.

11. Menghasilkan rencana perbaikan dan rencana peningkatan kepuasan


pelanggan.

C. INPUT TINJAUAN MANAJEMEN


Masukan tinjauan manajemen meliputi :
1. Hasil audit internal.
2. Umpan balik pelanggan
3. Kinerja proses
4. Pencapain sasaran - sasaran mutu / indikator – indikator kinerja.
5. Status tindakan koreksi dan pencegahan yang dilakukan.
6. Tindak lanjut terhadap hasil tinjauan manajemen yang lalu.
7. Kebijakan mutu dan kebijakan pelayanan / upaya Puskesmas.
8. Perubahan yang perlu dilakukan terhadap sistem manajemen mutu dan
sistem pelayanan / penyelenggaraan upaya Puskesmas.

D. OUTPUT TINJAUAN MANAJEMEN


Hasil yang diharap dari tinjauan manajemen adalah:
1. Peningkatan efektivitas sistem manajemen mutu dan istem pelayanan
sehingga peningkatan perbaikan lebih maksimal.
2. Peningkatan pelayanan terkait dengan persyaratan pelanggan dan
rencana peningkatan kepuasan pelanggan.

51
3. Identifikasi perubahan – perubahan yang diperlkukan baik pada sistem
manajemen mutu maupun sistem pelayanan.
4. Penyediaan sumber daya yang perlu dilakukan agar SMM dan sistem
pelayanan efektif.

52
BAB V
MANAJEMEN SUMBER DAYA

A. Penyediaan sumber daya


Kepala Puskesmas berkewajiban menyediakan sumber daya yang
dibutuhkan untuk penyelenggaraan pelayanan di Puskesmas. Penyediaan
sumber daya meliputi sumber daya manusia, sarana dan prasarana
(infrastruktur), dan lingkungan kerja.

B. Manajemen sumber daya manusia


1. Penyediaan sumber daya manusia
Sumber daya manusia UPT Puskesmas Pati I terdiri dari
Pegawai Negeri Sipil ( PNS ) dan Pegawai Non Pegawai Negeri Sipil
(non PNS) yang terdiri atas: Pegawai Tidak Tetap ( PTT ), Harian
Lepas, dan Wiyata Bakti. Untuk menentukan berapa jumlah pegawai
yang dibutuhkan dilakukan analisa beban kerja ( ABK ) sebagaimana
dibahas di Poin 5 di bawah (Pola ketenagaan) UPT Puskesmas Pati I.

2. Proses rekrutmen
Proses pengangkatan, pemindahan, dan pemberhentian pegawai
PNS ditetapkan berdasarkan ketentuan / peraturan perundang-
undangan. Pengangkatan, pemindahan, dan pemberhentian pegawai
non PNS dilakukan melalui usulan Kepala Puskesmas kepada Dinas
Kesehatan Kabupaten.

3. Proses kredensial
Proses kredensial terhadap sumber daya manusia UPT
Puskesmas Pati I dilakukan dengan melakukan analisis pegawai
dengan berdasar pada persyaratan kompetensi yang ditetapkan untuk
masing-masing posisi yang ada.

4. Proses pelatihan dan peningkatan kompetensi


Kepala Puskesmas berkewajiban untuk menyediakan
kesempatan bagi seluruh sumber daya manusia yang ada di
Puskesmas untuk dapat mengikuti proses pelatihan dalam rangka
peningkatan kompetensi.

53
5. Pola Ketenagaan UPT Puskesmas Pati I
Agar puskesmas dapat memberikan pelayanan yang optimal
dan aman bagi pasien dan masyarakat yang dilayani perlu dilakukan
analisis kebutuhan tenaga dan diupayakan untuk pemenuhi
ketersediaan tenaga baik jenis mapun jumlah serta memenuhi
persyaratan kompetensi.
Analisis Beban Kerja bertujuan untuk menentukan berapa
jumlah pegawai yang dibutuhkan untuk merampungkan suatu
pekerjaan dan berapa jumlah tanggung jawab atau beban kerja yang
dapat dilimpahkan kepada seorang pegawai, atau dapat pula
dikemukakan bahwa analisis beban kerja adalah proses untuk
menetapkan jumlah jam kerja orang yang digunakan atau dibutuhkan
untuk merampungkan beban kerja dalam waktu tertentu.
Analisis Beban Kerja dilakukan dengan membandingkan bobot
atau beban kerja dengan norma waktu dan volume kerja. Target beban
kerja ditentukan berdasarkan rencana kerja atau sasaran yang harus
dicapai oleh setiap jabatan, misalnya migguan atau bulanan. Volume
kerja datanya terdapat pada setiap unit kerja, sedangkan orma waktu
hingga kini belum banyak diperoleh sehingga dapat dijadikan suatu
faktor tetap yang sangat menentukan dalam analisis beban kerja.
Teknik penghitungan yang digunakan adalah teknik
penghitungan yang bersifat “praktis empiris”, yaitu perhitungan yang
didasarkan pada pengalaman – pengalaman basis pelaksanaan kerja
masa lalu, sesuai judgement disana- sini dalam pengukuran kerja
dilakukan berdasarkan sifat beban kerjapada masing – masing
jabatan, mencakup pengukuran kerja untuk beban kerja abstrak dan
beban kerja konkret.
Untuk mengukur beban kerja abstrak diperlukan beberapa
informasi antara lain:
a. Rincian / uraian tugas jabatan.
b. Frekwensi setiap tugas dalam satuan tugas.
c. Jumlah waktu yang dibutuhkan setiap tugas.
d. Waktu penyelesaian tugas merupakan perkalian beban kerja
dengan norma waktu.
e. Waktu kerja efektif.
f. Pengukuran kerja untuk beban kerja konkret.

54
Untuk mengukur beban kerja konkret diperlukan beberapa
informasi antara lain:
a. Rincian / uraian tugas jabatan.
b. Satuan hasil kerja.
c. Jumlah waktu yang dibutuhkan setiap tugas.
d. Target waktu kerja dalam satuan waktu.
e. Volume kerja merupakan perkalian beban kerja dengan norma
waktu.
f. Waktu kerja efektif.
Berkaitan dengan alat ukur dan oleh karena instansi pemerintah
merupakan instansi non profit, hal yang dapat dipergunakan sebagai
alat ukur adalah “jam kerja” yang harus diisi dengan kerja untuk
menghasilkan berbagai produk baik bersifat konkrit maupun bersifat
abstrak ( benda / jasa ).
Berdasarkan Peratuan Kepala Badan Kepegawaian Negara
nomor 19 tahun 2011 tentang Pedoman Umum Penyusunan
Kebutuhan Pegawai Negeri Sipil, ditetapkan jam kerja efektif terdiri
dari jumlah jam kerja formal dikurangi dengan waktu kerja yang
hilang karena tidak bekerja seperti melepas lelah, istirahat makan dan
sebagainya. Dalam menghitung jam kerja efektif digunakan ukuran
sebagai berikut;
a. Jam kerja efektif per hari = 1 hari x 5 jam = 300 menit.
b. Jam kerja efektif per minggu = 5 hari x 5 jam = 25 jam = 1.500
menit.
c. Jam kerja efektif per bulan = 20 hari x 5 jam = 100 jam =6.000
menit.
d. Jam kerja efektif per tahun = 240 hari x 5 jam = 1.200 jam =
72.000 menit.

Setiap unit kerja mempunyai hasil kerja yang berbeda satu sama
lain baik jenis maupun satuannya, sehingga agar dapat diukur dengan
alat ukur jam kerja efektif, semua produk atau hasil kerja tersebut
harus dikonfirmasikan sehingga memiliki satu kesatuan.
Untuk dapat menjadikan hal tersebut, setiap volume kerja yang
berbeda antar unit keja adalah merupakan variabel tidak tetap dalam
pelaksanaan analisis beban kerja dalam arti volume kerja setiap waktu
dapat berubah, sedangkan waktu yang dipergunakan untuk

55
menghasilkan atau menyelesaikan produk tersebut ( yang selanjutkan
akan disebut norma waktu ) relatif tetap, danselanjutnya akan menjadi
variabel tetap dalam pelaksanaan analisis beban kerja.
Berdasarkan definisi yang telah diuraikan dimuka, disebutkan
bahwa beban atau bobot kerja merupakan hasil kali volume kerja
dengan norma waktu.
Volume kerja tiap unit kerja dapat diketahui berdasarkan
dokumentasi hasil yang ada, sedangkan norma waktu perlu ditetapkan
dalam standart norma waktu baku, yang akan dijadikan faktor tetap
dalam setiap melakukan analisis beban kerja, dengan asumsi – asumsi
tidak terdapat perubahan yang menyebabkan norma waktu tersebut
berubah.
Rumus yang digunakan untuk mencari kebutuhan pegawai:
Waktu Penyelesain Kegiatan x Beban Kerja
Waktu Kerja Efek

Keadaan Ketenagaan UPT Puskesmas Pati I


Berdasar Analisa Beban Kerja Tahun 2016

JUMLAH
PEMANGKU HASIL KELEBIHAN/
NO NAMA JABATAN
JABATAN ABK KEKURANGAN
(RIIL)

1 Kepala Puskesmas 1 1.003 0

2 Kepala Tata Usaha 1 1.017 0

3 Adminkes 1 1.070 0

4 Staf TU Kepegawaian 1 0.196 0

5 Dokter Umum 2 3.189 Kurang 1

6 1 1.427 0
Dokter Gigi
7 9 11.951 Kurang 3
Bidan
8 16 16.984 Kurang 1
Bidan Desa
9 Perawat 11 11,230 0

10 Perawat Pustu 4 3.557 0

56
JUMLAH
PEMANGKU HASIL KELEBIHAN/
NO NAMA JABATAN
JABATAN ABK KEKURANGAN
(RIIL)

11 2 1.678 0
Perawat Gigi
12 Petugas Gizi 1 0.456 0

13 3 3.611 Kurang 1
Asisten Apotiker
14 2 1.976 0
Pranata Laborat
15 2 2.346 0
Promkes
16 1 2.744 Kurang 2
Epidemologi Kesehatan
17 1 0.697 0
Imunisasi
18 2 3.487 Kurang 1
Sanitarian
19 1 0.935 0
Bendahara Pengeluaran pembantu
20 Bagian Pendaftaran 7 7.009 0

21 1 0.602 0
Pramu kantor
22 2 2,450 0
Penjaga Puskesmas
23 2 1.506 0
Sopir
24 1 0.800 0
Kebersihan

JUMLAH 75 81.922 Kurang 8

Dari tabel diatas, dapat dilihat adanya kekurangan tenaga antara


kondisi yang ada dengan kebutuhan ketenagaan sebagai berikut:
a. Dokter Umum
UPT Puskesmas Pati I memiliki 3 dokter umum dengan
rincian 1 orang struktural sebagai Kepala Puskesmas, dan 2
orang dokter umum fungsional. Hasil perhitungan dengan ABK
di atas menunjukkan bahwa UPT Puskesmas Pati I masih
kekurangan 1 orang tenaga dokter umum fungional.

b. Bidan
UPT Puskesmas Pati I memiliki 25 tenaga Kebidanan,
menurut penghitungan ABK tenaga yang dibutuhkan adalah 29

57
orang sehingga UPT Puskesmas Pati I masih kekurangan 4
orang tenaga Kebidanan, dengan mempertimbangkan bahwa
UPT Puskesmas Pati I telah menyediakan pelayanan mampu
persalinan.

c. Apoteker
UPT Puskesmas Pati I memiliki 3 tenaga apotek yang
terdiri atas 1 orang Asisten Apoteker, 1 orang perawat dan 1
orang bidan, menurut penghitungan ABK tenaga yang
dibutuhkan adalah 4 orang sehingga UPT Puskesmas Pati I
masih kekurangan 1 orang tenaga apoteker.
.
d. Epidemolog
UPT Puskesmas Pati I memiliki 1 epidemolog, menurut
penghitungan ABK tenaga yang dibutuhkan adalah 3 orang
sehingga UPT Puskesmas Pati I masih kekurangan 2 orang
tenaga epidemolog dengan mempertimbangkan bahwa UPT
Puskesmas Pati I mempunyai 12 Desa dan 5 Kelurahan.

e. Sanitarian
UPT Puskesmas Pati I memiliki 2 Sanitarian, menurut
penghitungan ABK tenaga yang dibutuhkan adalah 3 orang
sehingga UPT Puskesmas Pati I masih kekurangan 1 orang
Sanitarian dengan mempertimbangkan bahwa UPT Puskesmas
Pati I mempunyai 12 Desa dan 5 Kelurahan.

6. Rencana Pengembangan :
Berdasarkan hasil analisa kebutuhan tersebut diatas, maka
rencana pengembagan pola ketenagaan UPT Puskesmas Pati I selama
lima tahun mendatang ( 2016 – 2020 ) adalah sebagai berikut:

No Jenis tenaga Kualifikasi Keku- Usulan Ketenagaan


rangan 2016 2017 2018 2019 2020
1 Dokter Umum Profesi dokter Umum 1 V
2 Apoteker Profesi Apoteker 1 V
3 Bidan D3 Kebidanan 5 V
4 Epidemolog SKM 2 V
5 Sanitarian D3 Kesling 1 V

58
Sebelum kebutuhan tenaga tersebut diatas dapat terpenuhi
selama lima tahun mendatang, maka tenaga yang sudah ada akan lebih
dimaksimalkan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.

C. Infrastruktur
1. Penyediaan Infrastruktur
Kepala Puskesmas berkewajiban menyediakan sumber daya
infrastruktur yang diperlukan dalam pelaksanaan kegiatan pelayanan
Puskesmas. Sumber daya infrastruktur meliputi gedung kerja,
peralatan perkantoran, peralatan kesehatan, dan peralatan penunjang
pelayanan di Puskesmas.
Pemenuhan kebutuhan infrastruktur dilakukan dengan
melakukan analisis kebutuhan infrastruktur dengan mengacu pada
peraturan perundangan yang ada. Untuk selanjutnya bila ada
kekurangan Kepala UPT Pusksmas Pati I mengajukan usulan
kebutuhan infrasturktur Puskesmas kepada Dinas Kesehatan
Kabupaten atau bila nominalnya kecil dengan pengadaan secara
langsung oleh Puskesmas.

2. Pemeliharaan Infrastruktur
Seluruh karyawan Puskesmas berkewajiban untuk melakukan
pemeliharaan terhadap semua infrasturktur yang ada di Puskesmas
dibawah koordinator Pengelola Rumah Tangga ( penyimpan dan
pengurus barang ) UPT Puskesmas Pati I. Sebagaimana tertulis
dilampiran 11.
Monitoring terhadap pelaksanaan pemeliharaan infrastruktur
Puskesmas dilakukan oleh Kepala Puskesmas dan Pengelola Rumah
Tangga ( pengelola penyimpan dan pengurus barang ) UPT
Puskesmas Pati I.

3. Rencana Pengembangan
Kondisi infrastuktur UPT Puskesmas Pati I saat ini dan rencana
pengembangan 5 tahun kedepan ( 2016-2020 ), dapat dilihat dalam
lampiran 12.

59
D. Lingkungan kerja
Seluruh karyawan Puskesmas berkewajiban untuk menciptakan dan
memelihara lingkungan kerja yang aman, hijau, dan bersih, serta
mengupayakan penghematan dalam penggunaan sumber energi (air, listrik)
yang ada.
Monitoring terhadap pemeliharaan lingkungan kerja dilakukan oleh
Kepala Puskesmas dan Pengelola Rumah Tangga serta Pengelola Kesling
UPT Puskesmas Pati I.

60
BAB VI
PENYELENGGARAAN PELAYANAN

A. Upaya Kesehatan Masyarakat ( UKM )


1. Perencanaan UKM, akses,dan pengukuran kinerja
Perencanaan Upaya Kesehatan Masyarakat disusun berdasarkan
rencana strategis (Renstra) Dinas Kesehatan Kabupaten yang mengacu
pada Rensta Pemerintah Kabupaten Pati. Proses perencanaan ini
diawali dari adanya Rencana Usulan Kegiatan (RUK) dari masing –
masing upaya yang bersumber pada :
- Survey harapan dan kebutuhan pelanggan terhadap upaya
esensial maupun upaya pengembangan
- Proses SMD dan MMD yang dilakukan di masing – masing
desa/kelurahan
- Capaian penilaian kinerja tahun lalu
- Program priorits dari Kemenkes / Diskesprov / Dinkeskab
RUK UKM akan dibawa ke proses Perencanaan Tingkat
Puskesmas (PTP) untuk dihasilkan RUK UPT Puskesmas Pati I yang
ditetapkan oleh Kepala UPT Puskesmas Pati I, selanjutnya RUK UPT
Puskesmas Pati I yang telah ditetapkan diusulkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten Pati. Ketika usulan tersebut sudah disetujui, maka
disusunlah Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) dengan
menyesuaikan pada anggaran yang ditetapkan oleh Pemerintah
Daerah. Selanjutnya RPK tersebut ditetapkan sebagai Plan Of Action
(POA) yang berisi rincian kegiatan–kegiatan yang akan dilaksanakan
disertai uraian pembiayaannya.
Pengukuran kinerja adalah suatu upaya untuk melakukan
penilaian hasil kinerja / prestasi Puskesmas. Pelaksanaan pengukuran
dimulai dari tingkat Puskesmas, sebagai instrumen mawas diri karena
setiap Puskesmas melakukan penilaian kinerjanya secara mandiri,
kemudian Dinas Kesehatan Kabupaten melakukan verifikasi hasilnya.
Pengukuran kinerja, mutu dan keselamatan pasien ada pada lampiran
13.
2. Proses yang berhubungan dengan sasaran :
a. Penetapan persyaratan sasaran:

61
Penetapan sasaran dalam UKM disesuaikan dengan jenis
pelayanan yang dilaksanakan dan menjadi program UKM.
Adapun jenis sasaran UKM dari masing – masing program
meliputi;

1) Promosi Kesehatan (Promkes)

KEGIATAN SASARAN

1 Perekrutan tenaga Promotor kesehatan D3 Kes/ S1 Kesehatan


peminatan Promkes & Ilmu
Perilaku

2 Pertemuan advokasi dengan komite kesehatan di Anggota komite kesehatan


Kecamatan

3 Penyuluhan Kelompok Potensial dengan materi: PKK, Toma, RT/RW,


1 Hari Pertama : AKI/AKB,ASI Ekslusif, Kader,PKK,Karang taruna,
MPASI,Gibur,GAKY,Garam Beryodium, ang komite kes (Pokja
Pengetesan Garam Beryodium, peningkatan kwalitas
2.Hari Kedua : TB Paru,Filariasis,Diare,DB dan pelayanan) & kel potensial
PSN) lain yg ada di desa

4 Refresing kader / orientasi Kader Posy & ang komite


kes (pokja pemberdayaan
dan posyandu )

5 Pembinaan kader kesehatan remaja dalam rangka 10 SMP/ MTS (siswa kls I)
seleksi persiapan lomba KRR tk. Puskesmas /
Kecamatan

6 Pembinaan kader kesehatan remaja dalam rangka 2 org kader KRR terpilih
lomba tk. Kabupaten

7 Kampanye "ABAT" HIV AIDS, Anemia, Gizi, 5 SMP dan 5 SMA


Kespro

8 Kampanye hidup sehat ke SD / MI (Batuk, Siswa kelas 5 dan 6 SD/ MI


PHBS AS dan Gizi Seimbang ) dan pendataan di wil Pusk Pati I
PHBS Sekolah

62
KEGIATAN SASARAN

9 Pembinaan kader dalam rangka sosialisasi form Kader Ds. Ngarus (15), Ds
pendataan keluarga sehat, form pendataan PHBS Gajahmati (15), Ds Blaru
RT (25), Kel Pati Wetan (15)

10 Pendataan Keluarga Sehat dan Pendataan PHBS Kader Ds Ngarus, Ds


RT Gajahmati, Ds Blaru, Kel.
Pati Wetan

11 MMD (Musyawarah Masyarakat Desa) FKD, Kader, Rt, Toma,


Toga, Komite Kesh.

12 Pembuatan Maping Imaginer Desa yg sdh dilakukan


MMD ada 6 desa (Pati
wetan, Blaru, Gajahmati,
Ngarus, Panjunan, Puri)

13 Pembinaan UKBM (Upaya Kesehatan 2 Desa Siaga


Bersumber Daya Masyarakat)

14 Pendataan PHBS Pasar Pedagang

15 Pembinaan guru UKS di wil. Puskesmas Pati I Guru UKS

16 Seleksi dokter kecil tingkat Puskesmas Dokter kecil SD

17 Pembinaan dokter kecil untuk persiapan lomba 2 Dokter kecil terpilih


tk. Kabupaten

2) KIA / KB

KEGIATAN SASARAN

1 Pertemuan Pemberdayaan masyarakat pada Lintas Program, Lintas


penanganan kasus resti ibu dan bayi Sektoral
(pendampingan P4K)

2 Konsultasi ahli pada kasus resti bumil Bumil Resti, kader

3 Bumil
Pelaksanaan kelas ibu hamil
4 Dukun bayi, Tim AMP
Kemitraan dukun bayi
5 AMP kasus kematian ibu dan bayi internal Tim AMP
tingkat Puskesmas

63
KEGIATAN SASARAN
6 Pembinaan Bidan Bidan

7 Pertemuan koordinasi dengan lintas program Lintas program


sebagai tindak lanjut hasil pemantauan neonatal,
bayi, balita dan apras yang resti

8 Evaluasi kinerja kesehatan ibu dan anak di Bidan Pusk, Bidan desa
tingkat puskesmas

9 Sosialisasi kelas ibu balita Kader, Toma, BDD

10 Sosialisasi MTBS-M Kader

11 Pembentukan dan pelaksanaan kelas ibu balita Ibu Balita, Kader

12 Pembentukan dan pelaksanaan MTBS-M Kader

13 Pembinaan / penyuluhan kesehatan lansia Lansia

14 Penjaringan siswa kelas I SD/MI SD/MI

15 Penjaringan siswa kelas I SMP/SMA SMP/SMA

16 UKGS SD/MI

17 Orientasi kesehatan remaja di Ponpes/ Karang Ponpes/Karang Taruna


Taruna
18 Posyandu Bayi, Balita, Bumil

19 Pembinaan KKR dalam rangka seleksi lomba 10 SMP/MTs


Tk,Kabupaten

20 Pembinaan KKRdalam rangka persiapan Lomba 2 kader terpilih


Tk.Kabupaten
21 Kunjungan Bumil Resti Bumil Resti

22 Pelacakan Kematian Ibu dan Bayi Ibu dan Bayi

23 Pembinaan Rutin Dukun Bayi Dukun Bayi

24 Sosilalisasi dan Pelayanan Pemeriksaan IVA WUS

25 Pelayanan KIA/KB Ibu dan Anak

26 Puskesmas Mampu Persalinan Bulin

27 Refreshing SDIDTK dan Cara Pengisian Kohort Bidan Desa

28 Kegiatan SDIDTK Posyandu dan TK Balita dan Apras

64
KEGIATAN SASARAN
29 Kunjungan Rumah Balita Gangguan Tumbang Balita

30 Pelayanan MTBS Bayi dan Balita

31 Posyandu Lansia Rutin Lansia

32 Pencatatan dan Pelaporan Bidan

3) Gizi
KEGIATAN SASARAN
1 Pemberian PMT pemulihan pada balita gizi buruk balita gibur, balita girang

2 Pemberian PMT Bumil KEK bumil KEK

3 Pertemuan KPASI Busui, Toma

4 CFC ( Communiti Feeding Center ) balita gibur, balita girang

5 Penyuluhan Kelompok Potensial dengan materi ASI PKK, Toma, RT/RW,


Ekslusif, MPASI,Gibur,GAKY,Garam Beryodium, Kader,PKK,Karang taruna,
Pengetesan Garam Beryodium anggota komite kes (Pokja
peningkatan kwalitas
pelayanan) & kel potensial
lain yg ada di desa
6 Refresing kader / orientasi Kader Posy & ang komite
kes (pokja pemberdayaan
dan posyandu )
7 Penyuluhan Anemia Gizi dan pemberian tablet Fe 5 SMP dan 5 SMA

8 Penyuluhan gizi seimbang di SD Siswa kelas 5 dan 6 SD/ MI


di wil Pusk Pati I

9 MMD (Musyawarah Masyarakat Desa) FKD, Kader, Rt, Toma,


Toga, Komite Kesh.

10 Distribusi Kapsul Vitamin A bagi bayi dan balita bayi dan balita

11 Pemantauan garam beryodium Masyarakat

12 Titrasi garam Garam yang beredar di


wilayah Puskesmas Pati I
13 Pemantauan pertumbuhan balita Balita

14 Pelacakan balita gizi buruk Balita dan keluarga

65
KEGIATAN SASARAN
15 Konseling ASI Eksklusif persalinan Ibu pasca melahirkan

16 Konseling ASI dan MP-ASI di kelas ibu hamil Ibu hamil

17 Konseling ASI dan MP-ASI di kelas ibu balita Ibu balita

18 Konsultasi Gizi di POZI (Pojok Gizi) Masyarakat dengan


kekurangan gizi dan
penderita penyakit
degeneratif

19 Pemantauan TBABS (Tinggi Badan Anak Baru Murid SD Kelas I


masuk Sekolah)

20 Pertemuan lintas sektor dalam rangka TTD ratri Guru SMP dan SMA

4) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit ( P2P )

KEGIATAN SASARAN

1 Rapat koordinasi linprog, linsek, toma, toga dalam Linprog, Linsek, toma, toga
rangka PIN
2 Pelaksanaan pelayanan PIN di Pos PIN Balita wil. Pusk pati I

3 Rapat koordinasi linprog, linsek dalam rangka BIAS Linprog, Linsek

4 Percetakan media KIE (leaflet, poster, barner, Petugas Imunisasi


sertifikat, buku stok vaksin, format laporan) ATK,
fotokopi dan penjilidan.

A. Program Imunisasi

1. Imunisasi Dasar Bayi ( 681 Jiwa)

2. Imunisasi Ibu Hamil ( 832 Jiwa)

3. Rapat koordinasi linprog, linsek dalam rangka sekolah, linsek, linpro


BIAS
4. Imunisasi Anak Sekolah Anak Sekolah (kelas 1, 2, 3
SD/MI)
5. Pengambilan Logistik Imunisasi / Vaksin Vaksin BCG, DPT-HB,
Polio, Campak, TT
8. Pendataan Sasaran Imunisasi 17 desa

66
KEGIATAN SASARAN

B. Program Pengamatan / Surveilans Penyakit


1. Penatalaksanaan kasus AFP suspek AFP

2. Penanggulangan Kejadian Luar Biasa Desa

3. Pemantauan SKD penyakit potensial wabah Orang

4. Pemantauan Pengamatan Kesehatan Haji sepulang Jamaah Haji Risti


dari tanah suci
5. Penatalaksanaan kasus Campak Suspek Campak

C. Program Penyuluhan dalam gedung

1. Klinik Yankesling Pasien penyakit berbasis


lingk.

2. Penyuluhan dalam gedung Pelanggan Pusk. Pati I

PROGRAM PEMBERANTASAN PENYAKIT

A. Program P2 TB Paru

1. Pelacakan kontak penderita baru TBC BTA positif Suspek TB Paru

2. Pelacakan kontak penderita baru TBC anak Suspek TB Paru anak

3. Pengendalian dan monitoring pengobatan Pasien TB Paru

B. Program P2 Kusta

1. Pelacakan kontak penderita kusta baru / kontak suspek kusta


serumah dan lingkungan

2. Pelacakan kontak penderita kusta pasca RFT kusta pasca RFT


(kontak serumah dan lingkungan )
3. Pelacakan kontak penderita kusta mangkir Pasien kusta
pengobatan
4. Monitoring pengendalian pengobatan dan Pasien kusta mangkir
pencegahan cacat kusta pengobatan

5. Konseling Penderita Kusta dan Keluarga pasien kusta dan keluarga

C. Program P2 Diare & P2 ISPA

1. Kunjungan rumah pasien Pneumonia Pasien Pneumonia

2. Kunjungan rumah pasien Diare Pasien diare

67
KEGIATAN SASARAN

D. Program P2 DBD

1. Penggerakan PSN DBD Masyarakat

2. Penyelidikan Epidemiologi DBD Masyarakat

3. Abatisasi Selektif Masyarakat

4. Fogging Fokus Masyarakat

E. PROGRAM P2 MALARIA

1. Penyelidikan Epidemiologi P2 Malaria Suspek malaria

2. Pengambilan sediaan darah malaria kasus malaria

3. Pengobatan Kasus Malaria kasus malaria

G. PROGRAM P2 HIV/AIDS

1. Penanggulangan HIV/AIDS

- Penyuluhan kelompok potensial 5 SMP dan 5 SMA

- Penemuan kasus HIV/AIDS


Kasus / Penderita

G. PROGRAM P2 PTM

1.Pelayanan Posbindu PTM Masy Winong dan Pati Lor

2. PROLANIS pasien DM dan hipertensi


di Puskesmas

5) Kesehatan Lingkungan (Kesling)

KEGIATAN SASARAN

Rumah
1 Inspeksi Sanitasi Perumahan

2 Pembinaan TTU (Tempat – Tempat Umum) Pengelola TTU yang tidak


memenuhi syarat

TTU
Pengawasan TTU

68
KEGIATAN SASARAN

Pasien
Pelayanan Kesehatan
3 Rujukan dari Pelayanan
Lingkungan
Umum & MTBS

Pembinaan TPM (Tempat Pengelolaan Pengelola TPM yang tidak


4
Makanan) memenuhi syarat

Pengawasan TPM TPM

Pemicuan STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat yang belum


5 Masyarakat) mempunyai
jamban/septitank

6 Pembinaan Natural Leader Masyarakat

7 Surveylans penyakit berbasis Pasien


lingkungan Rujukan dari P2P

8 Kampanye HS / CTPS di sekolah Murid Sekolah

b. Tinjauan terhadap persyaratan sasaran


Tinjauan terhadap persyaratan sasaran dilakukan agar
sasaran program benar- benar sesuai dengan tujuan dari masing-
masing program atau kegiatan.
Selama ini kegiatan UKM di UPT Puskesmas Pati I sudah
tepat sasaran baik didalam gedung maupun diluar gedung.

c. Komunikasi dengan sasaran


Komunikasi dengan sasaran di UPT Puskesmas Pati I bisa
dilakukan didalam gedung maupun diluar gedung. Didalam
gedung bisa dilakukan dengan metode tatap muka, baik secara
perorangan maupun berkelompok. Diluar gedung komunikasi
dengan sasaran dilakukan melalui kegiatan Posyandu, kegiatan
kelas ibu hamil, maupun kegiatan – kegiatan lain dimana banyak
sasaran berkumpul.

69
3. Pembelian
Pembelian dalam hal ini yang ada kaitannya dengan
peningkatan mutu upaya kesehatan masyarakat agar tepat sasaran
yaitu berupa Pemberian Makanan Tambahan ( PMT ). Di UPT
Puskesmas Pati I pembelian PMT dilakukan oleh pemegang program
dalam hal ini petugas gizi. Pembiayaan dari PMT berasal dari dana
BOK ( APBD II ).
Pembelian ATK dan cetak pada UKM berdasar pengusulan
sesuai kebutuhan masing – masing program dan pembiayaannya dari
anggaran BLUD UPT Puskesmas Pati I.

4. Penyelenggaraan UKM
a. Pengendalian proses penyelenggaraan upaya
Mutu pelayanan bisa terwujud bila dilakukan
pengendalian proses penyelenggaraan upaya. Pengendalian ini
dilakukan oleh Kepala UPT Puskesmas Pati I, Ketua Tim Mutu
dan Penanggung jawab upaya kesehatan masyarakat di UPT
Puskesmas Pati I.

b. Validasi proses penyelenggaraan upaya


Validasi proses penyelenggaraan upaya diperlukan untuk
menjaga mutu pelayanan dan dilakukan secara rutin sebelum
pelaksanaan kegiatan, sehingga proses berjalan sesuai dengan
kerangka acuan kegiatan ( KAK ). Untuk kemudian dilakukan
koreksi validasi oleh penanggung jawab UKM.

c. Identifikasi dan mampu telusur


Setiap kegiatan yang telah dilaksanakan di UPT
Puskesmas Pati I dapat dilakukan identifikasi dan telusur kepada
sasaran sebagai bukti pelaksaan kegiatan untuk menjaga mutu.

d. Hak dan kewajiban sasaran


Hak sasaran:
1) Mengenal petugas yang memberikan pelayanan
2) Mendapatkan pelayanan dengan baik sesuai dengan harapan
sasaran program

70
3) Memproleh informasi tentang kesehatan dengan benar,
lengkap dan tepat
4) Mendapatkan rujukan bila sasaran program memerlukan
penanganan lebih lanjut
5) Mendapatkan privasi dan kerahasian penyakit yang diderita
dan termasuk data – data medisnya

Kewajiban sasaran:
1) Mentaati serta mematuhi peraturan yang berlaku di UPT
Puskesmas Pati I
2) Saling menghargai dan memperhatikan kepentingan sesama
sasaran program
3) Memberikan informasi yang benar berkaitan dengan
penyakit atau masalahnya kepada petugas bila diperlukan
4) Mentaati petunjuk / nasehat petugas pemberi pelayanan

e. Pemeliharan barang milik pelanggan.


UPT Puskesmas Pati I mempunyai kewajiban untuk
menjaga barang milik pelanggan agar terhindar dari kerusakan
maupun kehilangan pada saat dilakukan proses pelayanan di
Puskesmas. Dalam menjaga barang milik pelanggan UPT
Puskesmas Pati I memasang CCTV di setiap sisi gedung, selain
itu juga ada petugas parkir kendaraan untuk menjaga kendaraan
di siang hari dan pejaga malam untuk menjaga diluar jam kerja.

f. Manajemen resiko dan keselamatan Pasien. ( UKM ) masing –


masing program
Guna menjamin perbaikan mutu layanan klinis di UPT
Puskesmas Pati 1, maka perlu dilaksanakan manajemien
terhadap risiko klinis yang mungkin terjadi. Dalam
melaksanakan manajemen risiko klinis perlu dilakukan
identifikasi, analisis dan tindak lanjut terhadap risiko – risiko
yang mungkin terjadi dalam pelayanan klinis. Analisa risiko
terhadap lingkungan dan masyarakat UKM ada pada lampiran
14.

71
5. Pengukuran, analisis dan penyempurnaan sasaran kinerja UKM :
a. Umum
Peningkatan mutu dan kinerja melibatkan Kepala
Puskesmas, Penanggung Jawab UKM Puskesmas, Pelaksana
dan pihak – pihak terkait. Perbaikan kinerja dilakukan secara
berkesinambungan, konsisten dengan tata nilai, visi, misi dan
tujuan Puskesmas.

b. Pemantauan dan pengukuran:


Untuk melakukan pemantauan dan pengukuran kinerja
UKM Puskesmas Pati I menggunakan SPM yang sudah
ditentukan dari Dinas Kesehatan kabupaten Pati. Hasil capaian
yang diperoleh dalam pelayanan UKM harus memenuhi
indikator SPM yang sudah ditentukan. Bila hasil yang dicapai
belum memenuhi target, maka pokja UKM dan pelaksana UKM
akan mengevaluasi dan mencari pemecahan masalah yang
ditemukan dan dibahas dalam lokmin Puskesmas.
1). Kepuasan pelanggan
Sesuai dengan prinsip perbaikan mutu dan kinerja
yang berfokus pada pelanggan, maka sasaran dan
masyarakat diharapkan berperan serta dalam upaya
perbaikan mutu dan kinerja. Kegiatan pemberdayaan
pengguna dan masyarakat tidak hanya terbatas pada
kegiatan pelaksanaan UKM UPT Puskesmas Pati I, tetapi
juga terhadap upaya perbaikan mutu.
UPT Puskesmas Pati I dalam kegiatan perbaikan
mutu dan kinerja UKM yang bertujuan untuk kepuasan
pelanggan telah melaksanakan kegiatan :
a) Survey
Dilakukan survey yang bertujuan untuk
memperoleh masukan dari tokoh masyarakat,
lembaga swadaya masyarakat tentang perbaikan
kinerja UKM. Dengan instrumen yang telah
ditentukan maka survey dilakukan di 11 desa dan 5
kelurahan wilayah kerja UPT Puskesmas Pati I
dengan sasaran masyarakat, tokoh masyarakat dll.
Dari hasil survey masing - masing upaya merekap,

72
menganalisis, dibuat rencana tindaklanjut perbaikan
dan ditindak lanjuti. Semua kegiatan di laporkan ke
PJ UKM, Kepala UPT Puskesmas Pati I dan
didokumentasikan.

b) Kotak Saran
Pengumpulan informasi dari kotak saran;
(1) Koordinator kelompok kerja survei kepuasan
pelanggan UPT Puskesmas Pati I membuka
kotak saran di UPT Puskesmas Pati I setiap
terisi,
(2) Koordinator survei merekap isi kotak saran
ke dalam buku rekapan survei kepuasan
pelanggan UPT Puskesmas Pati I,
(3) Koordinator survei dan seluruh anggota
membahas hasil rekapan koordinator survei
UPT Puskesmas Pati I,
(4) Koordinator survei dan seluruh anggota
membuat trencana tindak lanjut hasil
pembahasan survei pelanggan harian,
(5) Koordinator survei dan seluruh anggota
membagi tugas kepada pelaksana survei
didalam menyelesaikan permasalahan dalam
survei pelanggan harian,
(6) Pelaksana survei melaksanakan kegiatan
sesuai dengan pembagian tugas yang telah
diterima dengan merekap dan diketik,
(7) Koordinator survei melapor kepada Kepala
UPT Puskesmas Pati I tentang hasil bahasan
survei UPT Puskesmas Pati I,
(8) Kepala Puskesmas UPT Puskesmas Pati I
meneliti dan memberi umpan balik atas
laporan koordinator survei UPT Puskesmas
Pati

c) Pertemuan langsung dengan tokoh masyarakat,


lembaga swadaya masyarakat atau sasaran.

73
Pertemuan dilakukan pada waktu rapat
koordinasi kader kesehatan, pertemuan forum
kelurahan siaga dll. Dari pertemuan tersebut
disampaikan hasil kegiatan UKM yang telah
dilaksanakan dan diumpan balikkan ke peserta
pertemuan, peserta memberikan masukan-masukan
untuk perbaikan kinerja UKM dan dicatat dalam
buku notulen. Petugas melaporkan kegiatan ke PJ
UKM dan Kepala UPT Puskesmas Pati I untuk
rencana perbaikan dan di tindak lanjuti sebagai
upaya perbaikan, semua kegaiatan
didokumentasikan. Hasil survey indeks kepuasan
masyarakat ada pada lampiran 15.

2). Audit internal


Upaya perbaikan mutu dan kinerja perlu dievaluasi
apakah mencapai sasaran sasaran /indikator - indikator
yang ditetapkan . Hasil temuan audit internal disampaikan
kepada Kepala UPT Puskesmas Pati I, Penanggungjawab
Manajemen Mutu, Penanggung jawab UKM dan
pelaksana kegiatan sebagai dasar untuk melakukan
perbaikan kinerja. Jika ada permasalahan dalam temuan
audit internal yang tidak bisa ditangani oleh Kepala UPT
Puskemas Pati I dan karyawan maka permasalahan
tersebut dirujuk ke Dinas Kesehatan Kabupaten Pati
untuk ditindak lanjuti.
Dasar penetapan tujuan audit internal adalah;
a) Prioritas permasalahan yang dihadapi di UPT
Puskesmas Pati I
b) Rencana pengembangan pelayanan
c) Persyaratan suatu sistem manejemen yang
digunakan sebagai acuan
d) Persyaratan regulasi atau persyaratan kontrak
e) Evaluasi terhadap rekenan
f) Adanya potensi risiko kegiatan di UPT Puskesmas
Pati I

74
Tahapan dalam audit internal yang dilakukan UPT
Puskesmas Pati I adalah sebagai berikut:
a) Tahap I : Penyusunan rencana audit:
menentukan unit-unit kerja yang
akan diaudit, menentukan tujuan
audit, membuat jadwal audit,
menyiapkan instrumen audit.
b) Tahap II : Pengumpulan Data: dilakukan
dengan menggunakan instrumen
yang disusun berdasarkan standart
/ kriteria misal SOP.
c) Tahap III : Analisa data audit, perumusan
masalah,prioritas masalah dan
rencana tindak lanjut audit.
d) Tahap IV : Pelaporan dan diseminasi hasil
audit.

Beberapa manfaat audit internal sesuai dengan


tupoksi masing;
a) Kepala UPT Puskesmas Pati I
Sebagai referensi dalam membuat keputusan
dalam mengambil atau merubah kebijakan agar lebih
sesuai dengan perencanaan UPT Puskesmas Pati I.

b) Tim Mutu
Membantu mengendalikan mekanisme
jaminan mutu baik pada tahap input, proses, maupun
hasil.

c) Penanggung jawab Admen, UKM dan UKP


Mengidentifikasi dan memahami
permasalahan yang ada di UPT Puskesmas Pati I
secara keseluruhan ataupun secara spesifik pada
masing - masing Pokja ( Admen, UKM dan UKP )
sehingga dapat mengambil langkah – langkah
perbaikan.

75
Hasil audit internal menjadi salah satu bahan yang
dibahas di Rapat Tinjauan Manajemen ( RTM )
Puskesmas yang dilakukan 2 kali dalam setahun, yaitu
bulan Juni dan Desember. Hasil Audit internal ada pada
lampiran 16.

3). Pemantauan dan pengukuran proses


Kinerja UKM wajib dimonitor dan dievaluasi
dengan menggunakan indikator yang jelas sebagai dasar
perbaikan penyelenggaraan pelayanan dan perencanaan
kegiatan.

4). Pemantauan dan pengukuran hasil layanan


Pengukuran kinerja adalah suatu upaya untuk
melakukan penilaian hasil kinerja / prestasi UPT
Puskesmas Pati I. Pelaksanaan pengukuran dimulai dari
tingkat Puskesmas, sebagai instrumen mawas diri karena
setiap puskesmas melakukan penilaian kinerjanya secara
mandiri, kemudian Dinas Kesehatan Kabupaten
melakukan verifikasi hasilnya.
Pengukuran kinerja dilakukan sesuai dengan
Peraturan Bupati Pati Nomor 61 Tahun 2016 tentang
Rencana Penerapan dan Pencapaian Standar Pelayanan
Minimal Bidang Kesehatan Pemerintah Daerah Kabupaten
Pati. yang selaras dengan rencana strategis Dinas
Kesehatan Kabupaten dan Renstra UPT Puskesmas Pati I.

c. Pengendalian jika ada hasil yang tidak sesuai


Peningkatan kinerja Puskesmas dilakukan secara
berkesinambungan, jika hasil upaya / kegiatan yang tidak
mencapai target, dilakukan upaya perbaikan berupa koreksi,
tindakan korektif maupun tindakan preventif.

d. Analisis data
Sasaran / indikator perbaikan mutu dan kinerja perlu
disusun sebagai tolok ukur upaya perbaikan mutu dan kinerja.
Peningkatan kinerja pelayanan.sebagai akibat adanya upaya

76
perbaikan mutu dan kinerja penyelenggaraan pelayanan. Dalam
pelaksanaan perbaikan mutu jika timbul kejadian atau hal hal
yang perlu dikoreksi maka dilakukan analisis data untuk
mengetahui akar penyebab masalah oleh Kepala Puskesmas,
penanggung jawab mutu dan pelaksana kegiatan. Analisis data
kinerja UKM ada pada lampiran 17.

e. Peningkatan berkelanjutan
Setelah mengetahui akar penyebab masalah maka ada
pembahasan tindak lanjut dan rencana perbaikan terhadap hasil
yang tidak sesuai yaitu berupa tindakan korektif dan preventif
sebagai dasar pelaksanaan kegiatan perbaikan.

f. Tindakan korektif
Upaya perbaikan atau pembetulan terhadap adanya suatu
kejadian atau hasil yang tidak sesuai. Kejadian atau hasil yang
tidak sesuai tersebut dianalisis untuk menentukan akar penyebab
masalah, kemudian dilakukan tindakan korektif. Tindakan
korektif tersebut dilakukan agar kejadian tidak terulang
kembali.

g. Tindakan preventif
Tindakan pencegahan untuk menghindari pencapaian hasil
pelayanan/program yang tidak sesuai target, dimana didalam
prosesnya terjadi peningkatan nilai mutu. Tindakan preventif ini
digunakan sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk
mencegah pelayanan yang tidak sesuai.

77
B. Pelayanan Klinis ( Upaya Kesehatan Perorangan )
1. Perencanaan pelayanan klinis
Dalam menjaga mutu pelayanan klinis, perencanaan pelayanan
klinis disusun bersama pasien dengan memperhatikan kebutuhan
biologis, sosial, spiritual dan tata nilai budaya pasien. Pelayanan
peerseorangan melibatkan pasien dalam menentukan tindakan yang
dituangkan dalam inform concent. Format ada pada lampiran 18.
Perencanaan kegiatan pelayanan klinis diatur pada mekanisme
RKA (Rencana Kegiatan dan Anggaran) yang bersumber dana APBD.

2. Proses yang berhubungan dengan pelanggan


Adanya komunikasi dan interaksi yang baik antara petugas dan
pelanggan dalam pemecahan masalah kesehatan yang diderita
pelanggan.
Kebutuhan pasien perlu diperhatikan, diupayakan dan dipenuhi
sesuai dengan misi dan sumber daya yang tersedia di UPT Puskesmas
Pati I. Keterangan yang didapat tentang kebutuhan pasien dapat
diperoleh pada saat pendaftaran.Jika kebutuhan pasien tidak dapat
dipenuhi, maka dapat dilakukan rujukan ke fasilitas kesehatan yang
lebih tinggi. Keselamatan pasien dan petugas juga harus diperhatikan
sejak pertama pasien kontak dengan Puskesmas, dengan demikian
prosedur pendaftaran sudah mencerminkan penerapan upaya
keselamatan pasien, terutama dalam identifikasi pasien.
Ketika pasien diterima di UPT Puskesmas Pati I, untuk
memperoleh pelayanan perlu dilakukan kajian awal yang lengkap
dalam menetapkan alasan kenapa pasien perlu mendapat pelayanan
klinis di UPT Puskesmas Pati I.
Rencana layanan ditetapkan berdasarkan hasil kajian yang
dinyatakan dalam bentuk diagnosis. Dalam menyusun rencana layanan
perlu dipandu oleh kebijakan dan prosedur yang jelas sesuai dengan
kebutuhan pasien dan sesuai dengan standar pelayanan yang
ditetapkan. Luaran klinis tergantung dari ketepatan dalam penyusunan
rencana layanan yang sesuai dengan kondisi pasien dan standar
pelayanan klinis.
Jika kebutuhan pasien tidak dapat dipenuhi oleh UPT
Puskesmas Pati I, maka pasien harus dirujuk ke fasilitas kesehatan
yang mampu menyediakan pelayanan yang dibutuhkan oleh pasien.

78
Proses rujukan harus diatur dengan kebijakan dan prosedur yang jelas
sehingga pasien dijamin memperoleh pelayanan yang dibutuhkan di
tempat rujukan pada saat yang tepat.
Sebelum layanan dilaksanakan, pasien / keluarga perlu
memperoleh informasi yang jelas tentang rencana layanan, dan
memberikan persetujuan tentang rencana layanan yang akan
diberikan, dan jika diperlukan dituangkan dalam Dokumen Informed
Consent / Informed Choice. Pelaksanaan layanan harus dipandu
dengan standar pelayanan yang berlaku di UPT Puskesmas Pati I.
Untuk menjamin kesinambungan pelayanan, pelaksanaannya harus
dicatat dalam rekam medis pasien.

3. Pembelian / pengadan barang terkait dengan pelayanan klinis :


a. Proses pembelian
Proses pembelian mengacu pada Perpres RI No 4 tahun
2015 tentang Perubahan ke empat Peraturan Presiden RI No 54
tahun 2010 tentang pengadaan barang dan jasa. Pengadanan
pembelian barang ini bertujuan untuk meningkatkan mutu
pelayanan perorangan. Dalam pengadaan barang yang
berhubungan dengan pelayanan perseorangan, unit pelayanan
perorangan mengajukan usulan permintaan barang ke Tim
Pengadaan UPT Puskesmas Pati I. Pembelian alkes di UPT
Puskesmas Pati I dilakukan sendiri oleh Tim Pengadaan UPT
Puskesmas Pati I dengan mempertimbangkan nominal dari
jumlah pengadaan yang tidak lebih dari 25 juta rupiah.
Disamping alkes ada juga pengadaan ATK yang terdiri
dari beberapa formulir yang menunjang dalam pelayanan
perorangan. Adapun beberapa formulir yang berhubungan
dengan pelayanan perorangan tersebut terdapat pada lampiran
19.

b. Verifikasi barang yang dibeli


Verifikasi barang yang dibeli dilakukan oleh Tim
Pemeriksa barang dan jasa. Adapun Tim Pemeriksa terdiri dari
karyawan UPT Puskesmas Pati I dan Dinas Kesehatan
Kabupaten Pati apabila pengadaan dan pembelian barang dan
jasa yang bekerjasama dengan pihak ketiga.

79
Adapun tugas dari Tim / Panitia Pemeriksa barang dan jasa
yaitu:
1) Melakukan pemeriksaan hasil pekerjaan Pengadaan Barang
/ Jasa sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam
Kontrak.
2) Menerima hasil Pengadaan Barang / Jasa setelah melalui
pemeriksaan /pengujian; Keputusan ini dituangkan dalam
Berita Acara Pemeriksaan Barang / Jasa dan apabila
barang/jasa yang diperiksa tersebut tidak sesuai dengan
persyaratan sebagaimana tertera dalam surat perjanjian dan
atau dokumen penyerahan lainnya, maka keadaan itu harus
dinyatakan dalam Berita Acara Pemeriksaan Barang / Jasa
dan segera diberitahukan kepada Panitia Pengadan Barang /
Jasa;
3) Mengambil tindakan penyelesaian selanjutnya berdasarkan
Berita Acara Pemeriksaan Barang / Jasa;
4) Menyerahkan kepada Bendaharawan Barang / Petugas
Gudang yang ditunjuk untuk disimpan sebagai barang
titipan jika pelaksanaan penyelesaian barang dimaksud
memerlukan waktu yang lama. Dalam hal ini dibuat Berita
Acara Sementara yang memuat semua data/keterangan yang
diperlukan sehubungan dengan kekurangan barang
dimaksud;
5) Melaksanakan tugas-tugas lain sehubungan dengan
penelitian kebenaran pengadaan barang/jasa tersebut;

c. Kontrak dengan pihak ketiga


Kontrak dengan pihak ketiga dilakukan apabila dalam
pengadaan barang dan jasa nilainya lebih dari 25 juta rupiah.
UPT Puskesmas Pati I akan melakukan pengadaan dan
pembelian barang dan jasa yang nilai nominalnya dibawah 25
juta rupiah. Sedangkan dalam Upaya Kesehatan Peroranagan
kontrak pihak ketiga dilakukan dengan Rumah Sakit Umum
Daerah Kabupaten Pati maupun Rumah Sakit Swasta guna
peningkatan mutu pelayanan perorangan.

80
4. Penyelenggaraan pelayanan klinis:
a. Pengendalian proses pelayanan klinis
Untuk menjaga mutu playanan perorangan, dalam
pelaksanaan pelayanan dikendalikan dengan penetapan dan
pemberlakuan standar dan prosedur pelayanan perorangan yang
harus dipatuhi semua pelaksana pelayanan.

b. Validasi proses pelayanan.


Validasi proses pelayanan perlu dilakukan secara berkala
dan berkesinambungan melalui survei kepada pelanggan dalam
rangka peningkatan mutu pelayanan. Validasi juga dilakukan
oleh penanggung jawab pelayanan perorangan terhadap
pelaksanaan standar dan prosedur pelayanan perorangan
maupun melalui audit baik audit internal oleh tim mutu.

c. Identifikasi dan ketelusuran


Identifikasi dalam pelayanan perorangan dimulai dari
pasien datang sampai pasien pulang. Proses identifikasi
dilakukan oleh tenaga yang kompeten dan dilakukan tindak
lanjut sesuai dengan masalah yang ditemukan. Hasil identifikasi
dan tindak lanjut didokumentasikan dalam rekam medis pasien
sebagai bukti telusur.

d. Hak dan kewajiban pasien


Hak pasien:
1) Memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan
yang berlaku di Puskesmas
2) Memperoleh informasi tentang hak dan kewajiban pasien
3) Memperoleh layanan yang manusiawi, adil, jujur, dan tanpa
diskriminasi.
4) Memperoleh layanan kesehatan yang bermutu sesuai
dengan standar profesi dan standar prosedur operasional
(SOP)
5) Memperoleh layanan yang efektif dan efisien sehingga
pasien terhindar dari kerugian fisik dan materi
6) Mengajukan pengadian atas kualitas pelayanan yang di
dapat

81
7) Memilih dokter sesuai dengan keinginannya dan peraturan
yang berlaku di Pukesmas
8) Meminta konsultasi tentang penyakit yang di deritanya
kepada dokter lain yang mempunyai surat ijin praktek (SIP)
baik di dalam maupun di Pukesmas
9) Mendapatkan prifasi dan kerahasiaan penyakit yang di
derita termasuk data-data medisnya
10) Mendapatkan informasi yang meliputi diagnosis dan tata
cara tindakan medis,tujuan tindakan medis,alternatif
tindakan,risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi, dan
prognosis terhadap tindakan yang dilakukan serta perkiraan
biaya pengobatan dilakukan oleh tenaga kesehatan terhadap
penyakit yang di deritanya.
11) Memberikan persetujuan atau menolak sebagian atau
seluruh tindakan yang akan di berikan oleh tenaga
kesehatan terhadap penyakit yang di deritanya setelah
menerima dan memahami mengenai tindakan tersebut
secara lengkap dengan pengecualian yang diatur dalam
ketentuan peraturan perundang-undangan
12) Didampingi keluarganya dalam keadaan kritis
13) Menjalankan ibadah sesuai agama atau kepercayaan yang di
anutnya selama itu tidak mengganggu pasien lainnya
14) Memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama
dalam perawatan di Puskesmas
15) Menjalankan usul, saran perbaikan atas perlakuan Pukesmas
terhadap dirinya
16) Menolak bimbingan rohani yang tidak sesuai dengan agama
dan kepercayaan yang dianutnya
17) Menggugat dan atau menuntut Puskesmas apabila
Puskesmas itu diduga memberikan pelayanan yang
tidak sesuai dengan standar baik secara perdata
ataupun pidana
18) Mengeluhkan pelayanan Pukesmas Pati l yang tidak sesuai
denngan standar pelayanan melalui media cetak dan
elektronik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang -
undangan

82
Kewajiban pasien:
1) Memberikan informasi yang lengkap dan jujur tentang
masalah kesehatannya,
2) Mematuhi segala instruksi dokter dan perawat dalam
pengobatannya.
3) Mematuhi ketentuan ynag berlaku di sarana pelyanan
kesehatan
4) Memberikan imbalan jasa atas pelayanan yang diterima

e. Pemeliharaan barang milik pelanggan (spesimen, rekam medis,


dll)
Agar pelaksana pelayanan mendapatkan hasil yang tepat
dan bermutu maka ditetapkan kebijakan dan prosedur
penyimpanan spesimen. Beberapa spesimen yang tidak langsung
diperiksa dapat disimpan dengan memperhatikan jenis
pemeriksaan yang akan diperiksa.
Adapun cara menyimpan spesimen antara lain:
1) Disimpan pada suhu kamar (misalnya penyimpanan usap
dubur dalam carry & blair untuk pemeriksaan vibrio
cholera).
2) Disimpan di lmari es dengan suhu 0°C - 8°C.
3) Dapat diberikan bahan pengawet.
4) Penyimpanan specimen darah sebaiknya dalam bentuk
Serum.

Sedangkan untuk menjamin kesinambungan layanan


penyimpanan rekam medis harus diatur dengan baik sehingga
mudah diakses oleh petugas yang bertanggung jawab terhadap
pelayanan pasien.

f. Manajemen resiko dan keselamatan pasien menjadi titik poin


dalam manajemen mutu
Upaya peingkatan mutu layanan klinis dan keselamatan
pasien adalah tanggung jawab seluruh tenaga klinis yang
memberikan asuhan pasien. Manajemen resiko dimulai dari
identifikasi resiko melalui audit, adanya komplain dan adanya
Kejadian Tidak Diharapkan (KTD), yaitu cedera atau hasil yang

83
tidak sesuai dengan harapan, yang terjadi bukan karena kondisi
pasien tetapi oleh karena penanganan klinis (clinical
management). Penanganan klinis yang tidak sesuai kadang tidak
menimbulkan cedera, maka kejadian ini disebut dengan
Kejadian Tidak Cedera (KTC), dan Kejadian Nyaris Cedera
(KNC) yaitu terjadi jika hampir saja dilakukan kesalahan dalam
penanganan kinis, tetapi kesalahan tersebut tidak jadi dilakukan.
Keadaan-keadaan tertentu dalam pelayanan klinis, misalnya
tempat tidur yang tidak dilengkapi dengan pengaman, lantai
yang licin yang berisiko terjadi pasien terjatuh, berpotensi
menimbulkan cedera. Keadaan ini disebut Kondisi berpotensi
menyebabkan Cedera (KPC)

5. Peningkatan mutu pelayanan klinis dan keselamatan pasien :


a. Penilaian indikator kinerja klinis
Indikator kinerja klinis UPT Puskesmas Pati I adalah
seperti dalam Lampiran Pedoman ini.

b. Pengukuran pencapaian sasaran keselamatan pasien


Pengukuran pencapaian keselamatan pasien dilakukan
minimal dua kali dalam setahun dalam Rapat Tinjauan
Manajemen dengan membandingkan angka insiden keselamatan
yang terjadi dengan indikator keselamatan pasien yang telah
ditetapkan.

c. Pelaporan insiden keselamatan pasien


Untuk menjaga mutu keselamatan pasien perlu dilakukan
identifikasi dan dokumentasi adanya Kejadian Tidak
Diharapkan (KTD), Kejadian Tidak Cedera (KTC), Kondisi
berpotensi menyebabkan Cedera (KPC), Kejadian Nyaris
Cedera (KNC) dan penetapan kebijakan serta prosedur
penanganannya

d. Analisis dan tindak lanjut


Analisis dan tindak lanjut terhadap Insiden Keselamatan
Pasien dibahas bersama dalam Rapat Tinjauan Manajemen
untuk mendapatkan alternatif pemecahan masalah dan rencana

84
tindak lanjutnya dalam rangka perbaikan mutu dan keselamatan
pasien.

e. Penerapan manajemen resiko


Dalam pelaksanaan pelayanan klinis perlu selalu
diterapkan pentingnya manajemen resiko, baik yang bersifat
preventif, maupun korektif, demi perbaikan dan peningkatan
mutu pelayanan klinis dan keselamatan pasien.
Pelaksanaan pelayanan klinis di UPT Puskesmas Pati I
wajib menerapkan manajemen risiko klinis. Manajemen Resiko
Klinis merupakan suatu upaya sistematis yang dilakukan baik di
rumah sakit maupun Puskesmas dalam rangka mengurangi
resiko akibat pelaksanaan pelayanan medik. Resiko Klinis dapat
berupa bahaya, kesalahan, musibah atau potensi terjadinya hal-
hal yang merugikan pasien, terkait dengan atau sebagai dampak
asuhan klinik yang diberikan kepadanya.
Tujuan manajemen resiko klinis;
1) Memberikan panduan sistim manajemen resiko yang baku
dan berlaku di puskesmas.
2) Memastikan sistim manajemen resiko berjalan dengan
baik agar proses identifikasi, analisa dan pengelolaan
resiko ini dapat memberikan manfaat bagi keselamatan
pasien dan peningkatan mutu puskesmas secara
keseluruhan.
3) Membangun sistim monitoring dan komunikasi serta
konsultasi yang efektif demi tercapainya tujuan di atas dan
penerapan yang berkesinambungan.

Adapun ruang lingkup dari manajemen resiko yaitu


Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Polindes / PKD, Posyandu.
Tata Laksana dalam manajemen resiko;
1) Identifikasi resiko : keluhan pasien, klaim, incident report,
audit medic.
2) Pembahasan : Tim Manajemen Medik, Koordinator
Pemegang Program.

85
3) Kesimpulan : RCA: Tipe Medical Error, Sumber Medical
Error, FMEA: perbaikan prosedur, kebijakan, peraturan
dll.
4) Tindak Lanjut

Penerapan manajemen risiko klinis harus menggunakan


panduan manajemen risiko klinis anatara lain:
1) Incident Report

a) Pelaporan setiap masalah atau kejadian yang


menyimpang dari yang direncanakan atau secara
normal seharusnya tidak terjadi dan berdampak pada
keselamatan pasien ( Patient Care and Ptient Safety)
b) Pelaporan atas masalah atau kejadian yang
menghadapkan pasien pada keadaan beresiko.
c) Pelaporan atas masalah/kejadian yang bertendensi /
berpotensi menghadapkan puskesmas terhadap
tuntutan hukum.
d) Masalah / kejadian tidak harus selalu sudah
menyebabkan cedera, tetapi termasuk juga kejadian
yang potensial menyebabkan cedera.
e) Pelaporan atas masalah/kejadian yang dapat
dijadikan pelajaran untuk menurunkan resiko.
f) Pelaporan masalah/kejadian yang mempunyai
dampak terhadap anggaran dan resiko ketersediaan
keuangan, peralatan maupun supplies.

2) Sumber Medikal Report


a) Manusia:
(1) Kelelahan
(2) Kurang terlatih
(3) Komunikasi yang buruk
(4) Kekuasaan/pengendalian
(5) Keterbatasan waktu
(6) Poor judgment
(7) Keragu-raguan
(8) Logic error
(9) Over confidence

86
b) Organisasi
(1) Rancang bangun kerja
(2) Perencanaan kebijakan
(3) Adminidtrasi/ pembiayaan
(4) Insentif/disinsentif/ kepemimpinan
(5) Manajemen supplai
(6) Supervisi/umpan balik
(7) Ketidakjelasan tugas
(8) Salah menempatkan personil

c) Teknikal
(1) Poor automation
(2) Peralatan yang buruk
(3) Keterbatasan peralatan
(4) Tidak memiliki decision support
(5) Kompleksitas
(6) Kurang integrasi
(7) Terlalu banyak informasi
(8) Tidak menggunakan checklist

3) Tipe Medical Error


a) Kekeliruan Konsep
(1) Wrong Concept of Disease
(2) Wrong Concept of Treatment

b) Kekeliruan Diagnostik
(1) Mis diagnosis
(2) Late diagnosis
(3) Gagal melakukan prosedur diagnosis
(4) Menggunakan prosedur yang usang
(5) Gagal melakukan pemantauan dan follow-up
(6) hasil pemeriksaan penunjang.

c) Kekeliruan Terapi
(1) Error melakukan tindakan medic
(2) Error memberikan terapi

87
(3) Error menetapkan dosis
(4) Error menetapkan jenis obat
(5) Terlambat memberikan terapi padahal indikasi
berdasarkan diagnostic sudah jelas
(6) Melakukan tindakan medic yang tidak adekuat
dan tidak ada indikasi
(7) Teknik yang keliru

d) Kekeliruan pencegahan
(1) Gagal melakukan terapi pencegahan sesuai
yang diperlukan
(2) tidak adekuat melakukan pemantauan hasil
terapi

e) Lainnya
(1) Gagal dalam berkomunikasi :
(a) komukasi dengan pasien
(b) komunikasi dengan tenaga kesehatan
lainnya.
(2) Equipment failure
(3) kegagalan system lainnya

f. Pengukuran, analisis dan penyempurnaan :


1). Umum
Untuk mengukur kepuasan pelanggan, dilakukan survei
kepuasan pelanggan internal dan eksternal. Kepuasan
pelanggan eksternal sasaran masyarakat dan pasien yang
berkunjung ke puskesmas. Sedangkan kepuasan pelanggan
internal dengan sasaran semua karyawan UPT Puskesmas
Pati I.
UPT Puskesmas Pati I harus memiliki suatu
mekanisme untuk memantau permintaan masyarakat
secara teratur karena perubahan permintaan masyarakat
akan berdampak terhadap pelayanan yang diberikan., dan
UPT Puskesmas Pati I harus tanggap terhadap perubahan
lingkungan yang cepat dan terbuka terhadap perubahan
kebutuhan dan harapan masyarakat.

88
2). Pemantauan dan pengukuran
a). Kepuasan Pelanggan
Kepuasan pelanggan merupakan evaluasi
spesifik terhadap keseluruhan pelayanan yang
diberikan pada unit kerja, sehingga kepuasan
pelanggan hanya dapat dinilai berdasarkan
pengalaman yang pernah dialami saat proses
pemberian pelayanan. Kepuasan pelanggan
ditentukan oleh pelayanan yang diberikan secara
langsung maupun tidak langsung , dalam hal ini
penilaian dilakukan oleh pelanggan mengenai
pelayanan yang diberikan. Yang dimaksud
pelanggan adalah Semua pengunjung yang datang ke
UPT Puskesmas Pati I
Dari definisi tentang kepuasan pelanggan
diatas didapatkan bahwa pada dasarnya pelanggan
menilai kepuasan atau ketidakpuasan mereka
terhadap pelayanan dengan membandingkan cara
pemberian pelayanan yang didapatkan dengan
harapan sebagai acuan suatu unit kerja. Kepuasan
pelanggan dapat menjadi dasar menuju terwujudnya
pelayanan yang optimal dan dapat diukur dengan
cara melakukan kegiatan survei kepuasan antara
lain;
(1) Survei Kepuasan Harian
(2) Survei Kepuasan dengan kotak saran
(3) Survei Kepuasan dengan Kuesioner IKM

Survei kepuasan pelanggan bertujuan;


(1) Mengetahui tingkat kepuasan masyarakat
terhadap program yang dilaksanakan di UPT
Puskesmas Pati I sehingga mendapatkan
informasi pelayanan yang paling dibutuhkan
oleh masyarakat
(2) Mengetahui unit yang sudah / belum sesuai
dengan dan harapan kepuasan pelanggan.

89
(3) Mendapatkan masukan tentang pelayanan
yang dibutuhkan masyarakat, tapi belum ada
dalam survei kepuasan pelanggan.
(4) Membuat rencana tindak lanjut hasil
pembahasan survei kepuasan pelanggan.

Dalam hal ini komunikasi perlu dilakukan


untuk menyampaikan informasi tentang survei
kepuasan kepada masyarakat, kelompok masyarakat
maupun individu yang menjadi sasaran survei
kepuasan.
Tata laksana dalam memperoleh kepuasan
pelanggan:
(1) Pengumpulan informasi melalui kotak
kepuasan, kotak saran dan formulir kuesioner
IKM.
(a) Kotak Kepuasan
Mengumpulkan semua warna.
(b) Kotak Saran
Mengambil lembar saran setiap kotak
saran terisi.
(c) Formulir Kuesioner IKM
Mengumpulkan formulir kuesioner.

(2) Pemilahan Kotak kepuasan , kotak saran dan


formulir kuesioner IKM
(a) Kotak kepuasan
Memilah - milah warna sesuai dengan
unit pelayanan di UPT Puskemas Pati I
(b) Kotak saran
Setiap kotak saran yang terisi dilakukan
pembahasan antara koordiator dan
seluruh anggota survei pelanggan.
(c) Formulir Kuesioner IKM
Formulir kuesioner di pilah-pilah sesuai
dengan karakteristik responden (Jenis

90
Kelamin, Umur, Tingkat Pendidikan,
Pekerjaan ).

(3) Pembahasan Survei Pelanggan berdasarkan


kotak kepuasan , kotak saran dan formulir
kuesioner IKM.
(a) Kotak kepuasan
Melakukan pembahasan dan membuat
rencana tindak lanjut dari hasil
pembahasan.
(b) Kotak Saran
Melakukan pembahasan dan membuat
rencana tindak lanjut masing-masing
saran dari hasil pembahasan.
(c) Formulir Kuesioner IKM
Melakukan pembahasan dan membuat
rencana tindak lanjut dari hail
pembahasan.

(4) Pembagian tugas hasil Rekapitulasi Survei


Kepuasan Pelanggan berdasarkan kotak
kepuasan, kotak saran, dan kuesioner IKM.
Koordinator dan seluruh anggota membahas
pembagian tugas membuat rekapan bulan

(5) Membuat hasil Rekapitulasi Survei Kepuasan


Pelanggan berdasarkan kotak kepuasan,
kotak saran, dan kuesioner IKM. Pelaksana
survei merekap dan mengetik hasil
rekapitulasi bulanan.

(6) Pelaporan
Kotak kepuasan , kotak saran dan
kueioner IKM di laporkan kepada Kepala
Puskesmas untuk diteliti dan diberikan umpan
balik atas hasil laporan survei kepuasan
pelanggan di UPT Puskesmas Pati I

91
b). Audit internal
Audit internal merupakan instrumen bagi
manajemen untuk membantu mencapai visi, misi,
dan tujuan organisasi. Tujuan dari audit internal
yaitu membantu menyelesaikan permasalahan
organisasi, dalam rangka meningkatkan mutu dan
kinerja organisasi.
Dasar penetapan tujuan audit internal adalah:
(1) Prioritas permasalahan yang dihadapi di UPT
Puskesmas Pati I
(2) Rencana pengembangan pelayanan
(3) Persyaratan suatu sistem manejemen yang
digunakan sebagai acuan
(4) Persyaratan regulasi atau persyaratan kontrak
(5) Evaluasi terhadap rekenan
(6) Adanya potensi risiko kegiatan di UPT
Puskesmas Pati I

Beberapa manfaat audit internal sesuai dengan


tupoksi masing;
(1) Kepala UPT Puskesmas Pati I
Sebagai referensi dalam membuat keputusan
dalam mengambil atau merubah kebijakan
agar lebih sesuai dengan perencanaan UPT
Puskesmas Pati I.
(2) Tim Mutu
Membantu mengendalikan mekanisme
jaminan mutu baik pada tahap input, proses,
maupun hasil.
(3) Penanggung jawab Admen, UKM dan UKP
Mengidentifikasi dan memahami
permasalahan yang ada di UPT Puskesmas
Pati I secara keseluruhan ataupun secara
spesifik pada masing - masing Pokja (
Admen,UKM dan UKP ) sehingga dapat
mengambil langkah – langkah perbaikan.

92
(4) Karyawan UPT Puskesmas Pati I
Sebagai proses pembelajaran dan pertumbuhan
serta pembangunan budaya di UPT Puskesmas
Pati I ( budaya mutu, budaya taat prosedur,
budaya perbaikan, budaya kerja sistematis ).

Selain itu audit internal juga memberikan


manfaat bagi pelanggan yaitu mendeteksi segala
kemungkinan yang dapat menciptakan ketidak
puasan pelanggan ( dan juga risiko ) dan dilanjutkan
dengan tindakan perbaikan dan pencegahan sehingga
komitmen untuk memberikan kepuasan dan
keaamanan pada pelanggan benar – benar tercapai.
Ada beberapa tahapan dalam audit internal;
(1) Tahap I : Penyusunan Rencana Audit (
menentukan unit – unit kerja
yang akan di audit, tujuan
audit, jadual audit dan
menyiapkan instrumen audit )
(2) Tahap II : Pengumpulan Data dengan
menggunakan instrumen audit
yang disusun berdasarkan
standar / kriteria tertentu.
(3) Tahap III : Analisa Data Audit,
Perumusan Masalah, Proritas
Masalah dan Rencana Tindak
Lanjut Audit.
(4) Tahap IV : Pelaporan dan Diseminasi
hasil audit

Hasil audit harus dilaporkan kepada Kepala


UPT Puskesmas Pati I dan kepada pokja – pokja
yang di audit. Selain itu hasil audit tersebut juga
dilaporkan pada saat rapat tinjauan manajemen
anatara lain; hasil audit, tindak lanjut yang telah
dilakukan, kendala pada waktu perbaikan.

93
Hasil audit internal menjadi salah satu bahan
yang dibahas di Rapat Tinjauan Manajemen ( RTM )
Puskesmas yang dilakukan minimal 2 kali dalam
setahun.
Jan Peb Mar Apr Mei Juni Juli Agst Sept Okt Nop Des
Admen
UKM
UKP

c). Pemantauan dan pengukuran proses, kinerja


Untuk menjaga mutu pelayanan, dilakukan
pemantauan dan pengukuran hasil layanan oleh
penanggung jawab pelayanan perorangan dengan
cara mengevalusi capaian terhadap standar mutu
pelayanan yang tertuang dalam indikator mutu
layanan klinis.
d). Pemantauan dan pengukuran hasil layanan
(1) Kepuasan pelanggan: dilaksanakan 2 kali
setahun (pada Bulan Juni dan Desember).
(2) Audit internal: dilaksanakan 2 kali setahun.
(3) Pemantauan dan pengukuran proses: dilakukan
2 kali setahun.
(4) Pemantauan dan pengukuran hasil layanan:
dilakukan 2 kali setahun.

3). Pengendalian jika ada hasil yang tidak sesuai


Saat pelaksanaan proses tim mutu beserta
penanggung jawab pelayanan peroranganakan melakukan
tindakan preventif bila diprediksi hasil yang dicapai tidak
memenuhi target. Pengendalian terhadap hasil yang tidak
sesuai pada akhir proses akan dilakukan tindakan korektif.
Bila ketidaksesuaian hasil disebabkan planning yang tidak
tepat maka bisa dilkukan replanning.

4). Analisis data


Analisa data diperoleh dengan membandingkan
hasil capaian dengan target sesuai dengan indikator

94
pelayanan. Bila didapatkan hasil yang tidak sesuai target
yang ditetapkan maka dilakukan analisis penyebab
masalah oleh penanggung jawab pelayanan perorangan.
Dari analisis masalah yang didapatkan oleh penanggung
jawab pelayanan akan dibahas dalam rapt tinjauan
manajemen untuk menentukan rencana tindak lanjut.
Dikelompokan menurut capaian hasil kinerja
kepuasan pelanggan, dicari unsur penyebab terhadap
masalah kepuasan pelanggan.

5). Peningkatan yang berkelanjutan


Seluruh karyawan puskesmas berkomitmen dalam
upaya perbaikan yang berkesinambungan.

6). Tindakan korektif


Koreksi merupakan upaya perbaikan atau
pembetulan terhadap adanya suatu kejadian atau hasil
yang tidak sesuai. Kejadian atau hasil yang tidak sesuai
tersebut perlu dianalisa untuk menentukan akar penyebab
masalah, untuk kemudian dilakukan tindakan korektif.
Tindakan korektif tersebut dilakukan untuk megatasi
penyebab kejadian atau hasil yang tidak sesuai, agar tidak
terulang kembali.

7). Tindakan preventif


Tindakan pencegahan (preventif) adalah tindakan
yang dilakukan sebelum munculnya masalah.
Tindakan preventif ini dilakukan untuk mencegah
kesalahan yang dilakukan oleh petugas upaya puskesmas.

95
BAB VII
PENUTUP

Demikian Pedoman / Manual Mutu ini disusun oleh Tim Manajemen Mutu
dan telah disyahkan oleh Kepala UPT Puskesmas Pati I untuk dapat dijadikan
acuan dalam proses kegiatan manajemen mutu Puskesmas dan juga digunakan
sebagai implementasi dari sistem manajemen mutu akreditasi UPT Puskesmas
Pati I.
Dengan mematuhi pedoman ini diharapkan tidak terjadi kesalahan dalam
memberikan pelayanan sehingga mutu pelayanan dapat dioptimalkan, yang pada
akhirnya dapat mencapai kepuasan pelanggan.

96
Lampiran 1:

PENDUDUK (JIWA)
NO KELURAHAN / DESA
Laki-Laki Perempuan Jumlah

1 Pati Lor 3351 3744 7095

2 Pati Kidul 3501 3825 7326

3 Puri 3065 3381 6446

4 Winong 3750 4064 7814

5 Pati wetan 1379 1576 2955

6 Panjunan 1744 1863 3607

7 Blaru 1449 1804 3253

8 Plangitan 1724 1806 3530

9 Sidoharjo 1335 1387 2722

10 Parenggan 1041 1155 2196

11 Kalidoro 955 1106 2061

12 Gajahmati 990 1077 2067

13 Dengkek 1141 1218 2359

14 Ngarus 1039 785 1824

15 Geritan 783 883 1666

16 Semampir 728 758 1486

17 Mustokoharjo 716 741 1457

JUMLAH 28691 31173 59864

97
Lampiran 2:
Peraturan Internal UPT Puskesmas Pati I

PEMERINTAH KABUPATEN PATI


DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS PATI I
Jl. Supriyadi 51 Pati 59113 Telp. (0295) 382233
Email:puskesmaspatisatu@yahoo.co.id

KEPUTUSAN KEPALA UPT PUSKESMAS PATI I


NOMOR : 93/SK/PKM PATI I/01/2016
TENTANG
PERATURAN INTERNAL KARYAWAN UPT PUSKESMAS PATI I

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA UPT PUSKESMAS PATI I

Menimbang : a. Bahwa dalam rangka mendorong profesionalitas dan


meningkatkan kinerja guna mewujudkan kelancaran
pelaksanaan tugas dan prestasi kerja pegawai perlu
disiplin kerja pegawai negeri sipil dan non pegawai negeri
sipil di lingkungan UPT PuskesmasPati I;
b. Bahwa berdasarkan pertimbangans ebagaimana di maksud
huruf a, perlu penetapan peraturan Kepala UPT Puskesmas
Pati I tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil dan Non
Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan UPT Puskesmas Pati
I;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5234);
2. Undang-UndangNomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur
Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5587);

98
3. Undang-UndangNomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana
telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua
Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang
Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 74, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5135);
5. Keputusan PresidenNomor 58 Tahun 1964 tentang jam
kerja pada Kantor kantor Pemerintah Republik Indonesia;
6. Keputusan Presiden Nomor 68 Tahun 1995 tentang Hari
Kerja di LingkunganLembagaPemerintah;
7. Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2014 tentang
Ketentuan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 12 Tahun
2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-
undangan;
8. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
Nomor 8 Tahun 1996 tentang Pedoman Pelaksanaan Hari
Kerja di Lingkungan Lembaga Pemerintah;
9. Peraturan Bupati Pati Nomor 26 Tahun 2016 tentang
Disiplin Kerja Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan
Pemerintah Kabupaten Pati;

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN KEPALA UPT PUSKESMAS PATI I


TENTANG DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL
DAN NON PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN
UPT PUSKESMAS PATI I.

99
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan internal UPT Puskesmas Pati I ini yang
dimaksud dengan :
1. Puskesmas adalah UPT Puskesmas Pati I

2. UPT Puskesmas Pati I adalah Kepala Puskesmas sebagai


unsur penyelenggara Kegiatan Puskesmas yang memimpin
pelaksanaan urusan puskesmas yang menjadi kewenangan
Puskesmas.

3. Kepala Puskesmas adalah Kepala UPT Puskesmas Pati I.

4. Kasubag Tata Usaha Puskesmas adalah Kasubag Tata


Usaha UPT Puskesmas Pati I.

5. Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS


adalah Pegawai negeri Sipil dan Calon Pegawai Negeri
Sipil yang bekerja di lingkungan Puskesmas Pati I.

6. Tenaga Kontrak Daerah adalah Pegawai Tidak Tetap yang


selanjutnya disingkat PTT adalah seseorang yang diangkat
oleh Pejabat Pembina Kepegawaian atau Pejabat lain
dalam pemerintahan untuk melaksanakan tugas tertentu di
UPT Puskesmas Pati I atau yang penghasilannya menjadi
beban Anggaran Pendapatan dan Belanja negara atau
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.

7. Kehadiran Pegawai adalah kehadiran pegawai untuk


melaksanakan tugas kedinasan sesuai tanggung jawab dan
beban kerjanya yang dibuktikan dengan memberikan tanda
kehadiran sesuai ketentuan melalui mesin absensi
elektronik (fingerprint system) maupun secara manual.

8. Atasan Langsung adalah pegawai yang karena jabatannya


mempunyai wewenang langsung terhadap bawahan yang
dipimpinnya.

9. Cuti adalah keadaan tidak masuk kerja yang diizinkan


dalam jangka waktu tertentu.

100
10. Tugas Kedinasan adalah tugas yang dilaksanakan oleh
Pegawai untuk jangka waktu tertentu berdasarkan
penugasan yang diberikan oleh atasan yang berwenang.

11. Tugas Belajar adalah tugas yang diberikan oleh


Pemerintah Kabupaten Pati pada Pegawai untuk mengikuti
pendidikan formal baik di dalam maupun di luar negeri.

12. Pencatatan adalah Perekaman data dengan menggunakan


bantuan teknologi informasi yang ada.

13. Alasan yang sah adalah alasan yang dapat


dipertanggungjawabkan yang disampaikan secara tertulis
dan dituangkan dalam surat permohonan izin/
pemberitahuan serta disetujui oleh pejabat yang
berwenang sesuai ketentuan yang diatur dalam Peraturan
Kepala UPT Puskesmas Pati I ini.

14. Tata Tertib adalah peraturan yang harus dipatuhi dan


dilaksanakan, apabila dilanggar mendapatkan sanksi
(hukuman).

15. Disiplin Pegawai adalah sikap dan perilaku Pegawai yang


dalam melaksanakan tugasnya menaati segala kewajiban
dan larangan sesuai peraturan perundang-undangan.

16. Disiplin Kerja adalah menaati kehadiran dan kepulangan


Pegawai sesuai jam kerja yang telah ditentukan dan
melaksanakan setiap tugas yang diberikan atasan sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan.

17. Hari Kerja adalah hari dimana Pegawai harus


melaksanakan tugas pokok dan fungsinya selama jam
kerja yang ditentukan.

18. Jam kerja adalah waktu untuk melakukan pekerjaan, dapat


dilaksanakan siang hari dan/atau malam hari.

19. Pelanggaran disiplin adalah setiap ucapan, tulisan atau


perbuatan Pegawai yang tidak menaati kewajiban dan/
atau melanggar larangan ketentuan disiplin Pegawai, baik
yang dilakukan di dalam maupun di luar jam kerja.

101
20. Hukuman disiplin adalah hukuman yang dijatuhkan
kepada Pegawai karena melanggar peraturan disiplin
Pegawai.

BAB II
MAKSUD DAN TUJUAN
Pasal 2
Peraturan Kepala UPT Puskesmas Pati I ini dimaksudkan
sebagai pedoman bagi Pegawai dalam melaksanakan tugas
dan fungsi masing-masing dalam rangka menaati disiplin kerja
Pegawai di lingkungan UPT Puskesmas Pati I.

Pasal 3
Tujuan ditetapkannya Peraturan UPT Puskesmas Pati I ini
adalah untuk keseragaman serta memperlancar pelaksanaan
tugas Pegawai di lingkungan UPT Puskesmas Pati I, meliputi :
a. menjamin ketertiban dan kelancaran pelaksanaan tugas
pokok dan fungsi Pegawai;

b. meningkatkan kinerja, kualitas dan produktifitas kerja;

c. menjaga martabat dan kewibawaan sebagai Pegawai;

d. menerapkan reformasi birokrasi;

e. meningkatkan profesionalisme, tanggungjawab dan


disiplin kerja;

f. menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan kondusif;


dan

g. menjaga dan merawat sarana kerja.

BAB III
RUANG LINGKUP
Pasal 4
Ruang lingkup pengaturan dalam Peraturan Kepala UPT
Puskesmas Pati I ini, meliputi:

102
a. kewajiban dan Larangan;

b. jenis disiplin;

c. mekanisme pengisian daftar hadir; dan

d. pelanggaran dan sanksi;

e. Pengawasan dan pembinaan.

BAB IV
KEWAJIBAN DAN LARANGAN
Bagian kesatu
Kewajiban
Pasal 5
Setiap Pegawai wajib :
a. mengenakan pakaian dinas dan atribut yang sudah
ditentukan;

b. mengisi daftar hadir secara elektronik dan manual;

c. mengikuti apel pagi;

d. mentaati ketentuan jam kerja;

e. mencapai sasaran kerja pegawai;

f. melaksanakan tugas kedinasan yang dipercayakan dengan


penuh pengabdian, kesadaran, dan tanggung jawab;

g. menghadiri lokakarya mini Puskesmas;

h. mengikut pembangunan berwawasan kesehatan;

i. mengikuti peningkatan mutu dan keselamatan kerja;

j. mengamankan dokumen milik Negara dan Daerah;

k. memelihara barang milik Negara dan Daerah;

l. ikut serta menjaga keamanan dan kenyamanan di


lingkungan kerja masing- masing;

103
Bagian Kedua
Larangan
Pasal 6
Setiap Pegawai Dilarang:
a. meninggalkan kantor pada saat jam kerja tanpa ijin
pimpinan;

b. menggunakan pakaian dan atribut yang tidak sesuai


dengan ketentuan;

c. menyalahgunakan barang milik Negara dan daerah di luar


ketentuan yang berlaku; d. berada ditempat hiburan
dan/atau tempat lain yang tidak sesuai dengan aturan dan
tidak layak bagi Pegawai, kecuali sedang bertugas;

d. berada ditempat hiburan dan/atau tempat lain yang tidak


sesuai dengan aturan dan tidak layak bagi Pegawai,
kecuali sedang bertugas;

e. memakai, mengedarkan dan menjadi perantara penjualan


Narkoba, minuman beralkohol, judi serta perbuatan
lainnya yang berdampak mencemarkan nama baik
Pegawai.

BAB V
JENIS DISIPLIN
Bagian Kesatu
Hari Kerja dan Jam Kerja
Pasal 7
(1) Hari Kerja berlangsung selama 6 (enam) hari mulai hari
Senin s.d hari Sabtu.

(2) Jumlah jam kerja efektif selama 37,5 (tiga puluh tujuh
koma lima) jam perminggu diluar waktu istirahat dan
olahraga.

(3) Jam kerja Pegawai sebagaimana dimaksud pada ayat (1)


sebagai berikut:

104
a. hari Senin sampai dengan hari kamis, jam kerja mulai
Pukul 07.15 WIB sampai dengan Pukul 14.15WIB;

b. hari Jum’at jam kerja Pukul 07.15 WIB sampai


dengan Pukul 11.15 WIB;

c. hari Sabtu jam kerja Pukul 06.30 WIB sampai dengan


s.d Pukul 12.00 WIB;

Pasal 8
Hari kerja dan jam kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7
ayat (3) dikecualikan bagi Pegawai yang:
a. mengikuti diklat;

b. tugas belajar;

c. menghadiri rapat, perjalanan dinas dan tugas lain yang


berkaitan dengan kedinasan;

Pasal 9

(1) setiap hari kerja, mulai hari Senin sampai dengan hari
Jum’at dilaksanakan apel pagi di UPT Puskesmas Pati I.

(2) Setiap hari sabtu dilakukan olahraga di UPT Puskesmas


Pati I mulai Pukul 06.30 WIB s.d Pukul 07.30 WIB
kecuali ditentukan lain.

(3) Ketentuan mengenai teknis pelaksanaan apel pagi


sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur oleh Kepala
UPT Puskesmas Pati I dengan berpedoman pada ketentuan
peraturan perundang-undangan.

Bagian Kedua
Pakaian dan Atribut
Pasal 10
Ketentuan mengenai pakaian Dinas dan atribut diatur tersendiri
dengan Peraturan Bupati.

105
Bagian Ketiga
Penggunaan Barang Milik Negara dan Daerah
Pasal 11
Setiap Pegawai yang menguasai dan/atau menggunakan barang
milik Negara dan Daerah harus bertanggung jawab atas
keamanan dan perawatan barang yang berada dibawah
penguasaannya.

BAB VI
MEKANISME PENGISIAN DAFTAR HADIR
Bagian Kesatu
Penanggung Jawab
Pasal 12
(1) Kepala UPT Puskesmas Pati I menunjuk pejabat yang
membidangi kepegawaian sebagai penanggung jawab
pelaksanaan sistem pengisian daftar hadir elektronik dan
manual.

(2) Tugas penanggung jawab daftar hadir sebagaimana


dimaksud dalam Pasal 14 meliputi :

a. penatausahaan dan verifikasi laporan hasil


rekapitulasi bulanan daftar hadir elektronik;
b. menyampaikan laporan hasil rekapitulasi daftar hadir
elektronik kepada penanggung jawab sistem daftar
hadir setiap bulan;
c. menjaga operasional mesin daftar hadir elektronik dan
secara berkesinambungan melakukan koordinasi
pengendalian administrasi dan teknis sistem daftar
hadir elektronik dengan Badan Kepegawaian Daerah;

Pasal 13
(1) Penanggung jawab sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12
menyampaikan laporan hasil rekapitulasi bulanan daftar
hadir elektronik dan manual kepada Kepala Dinas

106
Kesehatan Kabupaten Pati dan Badan Kepegawaian
Daerah.

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai format hasil rekapitulasi


bulanan daftar hadir elektronik dan manual sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran I yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Kepala
UPT Puskesmas Pati I ini.

Bagian Kedua
Pelaksanaan
Pasal 14
(1) Pegawai wajib mengisi daftar hadir pada setiap hari kerja
dengan menggunakan sistem daftar hadir elektronik dan
daftar hadir manual di UPT Puskesmas Pati I.

(2) Pengisian daftar hadir secara elektronik sebagaimana


dimaksud pada ayat (1) dilakukan sebanyak 2 (dua) kali
yaitu :

a. Pada saat masuk kerjamulai Pukul 06.00 sampai


dengan Pukul 10.00 WIB sebanyak 1 (satu) kali;

b. Pada saat pulang kerja setelah Pukul 10.00 WIB


sampai dengan Pukul 15.00 WIB sebanyak 1 (satu)
kali.

Pasal 15
(1) Pengisian daftar hadir manual sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 14 ayat (1) dilaksanakan 2 (dua) kali pada
setiap hari kerja.

(2) Keterangan yang dicantumkan pada daftar hadir manual


terhadap Pegawai yang tidak masuk kerja sebagai berikut :

a. S (sakit) yang dibuktikan dengan Surat Keterangan


Sakit dari yang bersangkutan/Surat Keterangan
Dokter;

107
b. I (izin) yang dibuktikan dengan izin tertulis;

c. TD (tugas dinas) yang dibuktikan dengan surat


perintah tugas;

d. C (cuti) yang dibuktikan dengan surat izin cuti;

e. TB (tugas belajar) yang dibuktikan dengan Keputusan


Bupati tugas belajar; dan

f. TK (tanpa keterangan) tanpa diketahui alasannya.

Pasal 16
(1) Izin yang dapat diberikan kepada Pegawai meliputi :

a. Izin terlambat masuk kerja;

b. Izin pulang sebelum waktunya;

c. Izin keluar kantor karena ada kepentingan lain; dan

d. Izin tidak masuk kerja terkait dengan masalah sosial


yang sifatnya darurat seperti mengurus keluarga dan
famili/kerabat dekat/tetangga dekat yang mengalami
musibah/kecelakaan/sakit keras/meninggal dunia,
dengan tidak melampaui 4 (empat) hari dalam 1 (satu)
tahun dibuktikan dengan surat.

(2) Apabila atasan langsung Pegawai sebagaimana dimaksud


pada ayat (1) berhalangan, maka izin diberikan oleh
Kepala Tata Usaha UPT Puskesmas Pati I.

(3) Apabila ada kepentingan yang sangat mendesak surat


permohonan izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dapat menyusul kemudian dengan terlebih dahulu
memberitahukan secara lisan kepada atasannya dan/ atau
Kepala Tata Usaha UPT Puskesmas Pati I.

(4) Format surat permohonan izin/pemberitahuan


sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c dan d
tercantum dalam Lampiran II yang merupakan bagian

108
tidak terpisahkan dari Peraturan Kepala UPT Puskesmas
Pati I ini.

BAB VII
PELANGGARAN DAN SANKSI
Bagian Kesatu
Pelanggaran
Pasal 17
Pegawai yang tidak dapat menyampaikan bukti alasan tidak
masuk kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (2)
dan tidak meminta izin atasan langsung sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 16 ayat (2), dinyatakan melanggar ketentuan
disiplin kerja.

Pasal 18
(1) Perhitungan pelanggaran disiplin kerja sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 17, dihitung secara kumulatif dan
dikonversi 6.15 (enam jam lima belas menit) sama dengan
1 (satu) hari tidak masuk bekerja tanpa keterangan yang
sah.

(2) Perhitungan pelanggaran disiplin kerja sebagaimana


dimaksud pada ayat (1) secara kumulatif sejak bulan
Januari sampai dengan bulan Desember tahun berjalan.

Bagian Kedua
Sanksi
Pasal 19
(1) Pegawai yang melanggar ketentuan dalam Pasal 6,
diberikan pembinaan oleh atasan langsungnya.

(2) Pegawai yang melakukan pelanggaran sebagaimana


dimaksud dalam Pasal 17, dikenakan sanksi hukuman
disiplin Ringan, Sedang dan Berat.

(3) Jenis pelanggaran dan sanksi hukuman disiplin ringan


diberikan kepada Pegawai PNS yang tidak dapat

109
menyampaikan bukti alasan tidak masuk kerja dan tidak
meminta izin atasan langsungnya meliputi :

a. Tidak masuk kerja selama 5 (lima) hari kerja


diberikan sanksi berupa teguran lisan;

b. Tidak masuk kerja selama 6 (enam) sampai dengan 10


(sepuluh) hari kerja diberikan sanksi berupa teguran
tertulis; dan

c. Tidak masuk kerja selama 11 (sebelas) sampai 15


(lima belas) hari kerja diberikan sanksi berupa
pernyataan tidak puas secara tertulis.

(4) Jenis pelanggaran dan sanksi hukuman disiplin sedang


diberikan kepada Pegawi PNS yang tidak dapat
menyampaikan bukti alasan tidak masuk kerja dan tidak
meminta izin atasan langsungnya meliputi :

a. tidak masuk kerja selama 16 (enam belas) sampai


dengan 20 (dua puluh ) hari kerja diberikan sanksi
berupa penundaan kenaikan gaji berkala selama 1
(satu) tahun;

b. tidak masuk kerja selama 21 (dua puluh satu) sampai


dengan 25 (dua puluh lima) hari kerja diberikan
sanksi berupa penundaan kenaikan pangkat selama 1
(satu) tahun; dan

c. tidak masuk kerja selama 26 (dua puluh enam) sampai


dengan 30 (tiga puluh) hari kerja diberikan sanksi
berupa penurunan pangkat setingkat lebih rendah
selama 1 (satu) tahun.

(5) Jenis pelanggaran dan sanksi hukuman disiplin berat


diberikan kepada Pegawai PNS yang tidak dapat
menyampaikan bukti alasan tidak masuk kerja dan tidak
meminta izin atasan langsungnya meliputi :

a. Tidak masuk kerja selama 31 (tiga puluh satu) sampai


dengan 35 (tiga puluh lima ) hari kerja selama 1 (satu)

110
tahun diberikan sanksi berupa penurunan pangkat
setingkat lebih rendah selama 3 (tiga) tahun;

b. Tidak masuk kerja selama 36 (tiga puluh enam)


sampai dengan 40 (empat puluh) hari kerja selama 1
(satu) tahun diberikan sanksi berupa pemindahan
dalam rangka penurunan jabatan setingkat lebih
rendah;

c. Tidak masuk kerja selama 41 (empat puluh satu)


sampai dengan 45 (empat puluh lima) hari kerja
selama 1 (satu) tahun diberikan sanksi berupa
pembebasan dari jabatan; dan

d. Tidak masuk kerja selama 46 (empat puluh enam) hari


kerja atau lebih selama 1 (satu) tahun diberikan sanksi
berupa pemberhentian dengan hormat tidak atas
permintaan sendiri sebagai PNS, dan/atau
pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS.

Pasal 20
(1) Mekanisme pemberian sanksi sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 19, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan yang mengatur tentang disiplin PNS.

(2) Sanksi yang telah dijatuhkan kepada PNS dijadikan bahan


pertimbangan dalam melakukan penilaian Sasaran Kerja
Pegawai (SKP) yang meliputi penilaian prestasi kerja,
perilaku kerja dan pembinaan karier PNS yang
bersangkutan.

(3) Selain sanksi disiplin sebagaimana dimaksud dalam Pasal


18 ayat (1) dapat dikenakan sanksi berupa publikasi
terbatas, wajib lapor dan dikenakan sanksi pemotongan
Tambahan Penghasilan bagi PNS berdasarkan indikator
penilaian tercantum dalam Lampiran III yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Kepala UPT
Puskesmas Pati I ini.

111
(4) Setiap pengenaan sanksi disiplin sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 19 dilaporkan kepada Bupati Cq. Kepala
Badan Kepegawaian Daerah.

BAB VIII
PENGAWASAN DAN PEMBINAAN
Pasal 21
(1) Kepala UPT Puskesmas Pati I melakukan pengawasan dan
pembinaan disiplin kerja Pegawai di lingkungan UPT
Puskesmas Pati I.

(2) Pengawasan dan pembinaan sebagaimana dimaksud pada


ayat (1) dapat didelegasikan kepada Kepala Tata Usaha
UPT Puskesmas Pati I.

(3) Kepala Tata Usaha UPT Puskesmas Pati I, diminta untuk


melakukan pemantauan, pengawasan dan penertiban
secara berkelanjutan terhadap penggunaan pakaian dinas
dan pembinaan disiplin lainnya di lingkungan kerja UPT
Puskesmas Pati I.

(4) Selain pengawasan dan pembinaan oleh Kepala Tata


Usaha UPT Puskesmas Pati I dibentuk Tim Koordinasi
Pengawasan dan Pembinaan dengan melibatkan Tim Mutu
UPT Puskesmas Pati I.

(5) Pelaksanaan atas pengawasan dan pembinaan


sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dilaporkan kepada
Kepala UPT Puskesmas Pati I, melalui Kepala Tata Usaha
UPT Puskesmas Pati I.

112
BAB IX
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 22
Peraturan Kepala UPT Puskesmas Pati I ini mulai berlaku pada
tanggal ditetapkan

Ditetapkan di Pati

Pada tanggal 5 Juli 2016

Kepala UPT Puskesmas Pati I

dr Luther Selawa
Nip 19630207200212001

113
Lampiran 3:
Izin Operasional Puskesmas Pati I

114
115
Lampiran 4: TIME SCHEDULE
RENCANA USULAN KEGIATAN UPT PUSKESMAS PATI I
TAHUN 2016

BULAN
No Kegiatan
Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Aug Sep Okt Nov Des

I Upaya Kesehatan di Puskesmas

A Kesehatan Ibu Dan Anak


Pertemuan Pemberdayaan masyarakat pada penanganan kasus
1 resti ibu dan bayi (pendampingan P4K)

2 Konsultasi ahli pada kasus resti bumil


3 Pelaksanaan kelas ibu hamil
4 Kemitraan dukun bayi

5 AMP kasus kematian ibu dan bayi internal tingkat puskesmas

6 Pembinaan Bidan
Pertemuan koordinasi dengan lintas program sebagai tindak
7 lanjut hasil pemantauan neonatal, bayi, balita dan apras yang
resti
Evaluasi kinerja kesehatan ibu dan anak di tingkat puskesmas
8

116
BULAN
No Kegiatan
Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Aug Sep Okt Nov Des
9 Sosialisasi kelas ibu balita

10 Sosialisasi MTBS-M

11 Pembentukan dan pelaksanaan kelas ibu balita

12 Pembentukan dan pelaksanaan MTBS-M

13 Pembinaan / penyuluhan kesehatan lansia


14 Pembinaan / penyuluhan kesehatan lansia
15 Penjaringan siswa kelas I SD/MI
16 Penjaringan siswa kelas I SMP/SMA
17 UKGS

18 Orientasi kesehatan remaja di Ponpes/ Karang Taruna


19 Posyandu
20 Pembinaan KKR dalam rangka seleksi lomba Tk,Kabupaten

21 Pembinaan KKRdalam rangka persiapan Lomba Tk.Kabupaten

22 Kunjungan Bumil Resti


23 Pelacakan Kematian Ibu dan Bayi
24 Pembinaan Rutin Dukun Bayi

117
BULAN
No Kegiatan
Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Aug Sep Okt Nov Des

25 Sosilalisasi dan Pelayanan Pemeriksaan IVA

26 Pelayanan KIA/KB
27 Puskesmas Mampu Persalinan

28 Refreshing SDIDTK dan Cara Pengisian Kohort

29 Kegiatan SDIDTK Posyandu dan TK


30 Kunjungan Rumah Balita Gangguan Tumbang
31 Pelayanan MTBS
32 Posyandu Lansia Rutin
33 Pencatatan dan Pelaporan
B GIZI
Pemberian PMT pemulihan pada balita gizi buruk
1

2 Pemberian PMT Bumil KEK

3 Pertemuan KPASI

4 CFC

118
BULAN
No Kegiatan
Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Aug Sep Okt Nov Des
Penyuluhan Kelompok Potensial dengan materi ASI Ekslusif,
MPASI,Gibur,GAKY,Garam Beryodium, Pengetesan Garam
5 Beryodium

Refresing kader / orientasi


6

Penyuluhan Anemia Gizi dan pemberian tablet Fe


7

8 Penyuluhan gizi seimbang di SD

9 MMD (Musyawarah Masyarakat Desa)

Distribusi Kapsul Vitamin A bagi bayi dan balita


10

11 Pemantauan garam beryodium


12 Titrasi garam
Pemantauan pertumbuhan balita
13
14 Pelacakan balita gizi buruk
15 Konseling ASI Eksklusif persalinan

119
BULAN
No Kegiatan
Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Aug Sep Okt Nov Des
Konseling ASI dan MP-ASI di kelas ibu hamil
16
Konseling ASI dan MP-ASI di kelas ibu balita
17

18 Konsultasi Gizi di POZI


Pemantauan TBABS (Tinggi Badan Anak Baru masuk
19 Sekolah)
Pertemuan lintas sektor dalam rangka TTD ratri
20
PROMKES
1 Perikrutan tenaga Promotor kesehatan

Pertemuan advokasi dengan komite kesehatan di Kecamatan


2
3 Penyuluhan Kelompok Potensial dengan materi ( 1 Hari
Pertama : AKI / AKB, ASI Ekslusif, MPASI, Gibur, GAKY,
Garam Beryodium, Pengetesan Garam Beryodium, 2.Hari
Kedua : TB Paru, Filariasis, Diare, DB dan PSN)

4 Refresing kader / orientasi


Pembinaan kader kesehatan remaja dalam rangka seleksi
5 persiapan lomba KRR tk. Puskesmas / Kecamatan

120
BULAN
No Kegiatan
Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Aug Sep Okt Nov Des
Pembinaan kader kesehatan remaja dalam rangka lomba tk.
6 Kabupaten

Kampanye "ABAT" HIV AIDS, Anemia, Gizi, Kespro


7
Kampanye hidup sehat ke SD / MI (Batuk, PHBS AS dan Gizi
8 Seimbang ) dan pendataan PHBS Sekolah

Pembinaan kader dalam rangka sosialisasi form pendataan


9 keluarga sehat , form pendataan PHBS RT

Pendataan Keluarga Sehat dan Pendataan PHBS RT


10

11 MMD (Musyawarah Masyarakat Desa)

12 Pembuatan Maping Imaginer

13 Pembinaan UKBM

14 Pendataan PHBS Pasar


Pembinaan guru UKS di wil. Puskesmas Pati I
15

16 Seleksi dokter kecil tingkat Puskesmas

121
BULAN
No Kegiatan
Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Aug Sep Okt Nov Des
Pembinaan dokter kecil untuk persiapan lomba tk. Kabupaten
17

P2P
Pembentukan Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular
1 (Posbindu PTM)

2 Pemberian Obat Massal Pencegahan Filariasis


- Validasi data sasaran POMP
- Distribusi logistik
- Repacking obat di desa
- On Job Training
- ATK
C IMUNISASI
Rapat koordinasi linprog, linsek, toma, toga dalam rangka PIN
1

2 Pelaksanaan pelayanan PIN di Pos PIN


Rapat koordinasi linprog, linsek dalam rangka BIAS
3

122
BULAN
No Kegiatan
Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Aug Sep Okt Nov Des
Percetakan media KIE (leaflet, poster, barner, sertifikat, buku
4 stok vaksin, format laporan) ATK, fotokopi dan penjilidan.

5 A. Program Imunisasi
1. Imunisasi Dasar Bayi
2. Imunisasi Ibu Hamil
3. Rapat koordinasi linprog, linsek dalam rangka BIAS

4. Imunisasi Anak Sekolah


5. Pengambilan Logistik Imunisasi / Vaksin

8. Pendataan Sasaran Imunisasi

6 B. Program Pengamatan / Surveilans Penyakit


1. Penatalaksanaan kasus AFP
2. Penanggulangan Kejadian Luar Biasa
3. Pemantauan SKD penyakit potensial wabah
4. Pemantauan Pengamatan Kesehatan Haji sepulang dari
tanah suci
5. Penatalaksanaan kasus Campak

123
BULAN
No Kegiatan
Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Aug Sep Okt Nov Des
7 C. Program Penyuluhan dalam gedung
1. Klinik Yankesling
2. Penyuluhan dalam gedung
PROGRAM PEMBERANTASAN PENYAKIT
1 A. Program P2 TB Paru
1. Pelacakan kontak penderita baru TBC BTA positif

2. Pelacakan kontak penderita baru TBC anak

2. Pengendalian dan monitoring pengobatan

2 B. Program P2 Kusta
1. Pelacakan kontak penderita kusta baru / kontak serumah dan
lingkungan

2. Pelacakan kontak penderita kusta pasca RFT (kontak


serumah dan lingkungan )
3. Pelacakan kontak penderita kusta mangkir pengobatan

4. Monitoring pengendalian pengobatan dan pencegahan cacat


kusta

124
BULAN
No Kegiatan
Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Aug Sep Okt Nov Des
5. Konseling Penderita Kusta dan Keluarga

3 C. Program P2 Diare & P2 ISPA


1. Kunjungan rumah pasien Pneumonia
2. Kunjungan rumah pasien Diare
4 D. Program P2 DBD
1. Penggerakan PSN DBD
2. Penyelidikan Epidemiologi DBD
3. Abatisasi Selektif
4. Fogging Fokus
5 E. PROGRAM P2 MALARIA
1. Penyelidikan Epidemiologi P2 Malaria
2. Pengambilan sediaan darah malaria
3. Pengobatan Kasus Malaria
6 F. PROGRAM P2 HIV/AIDS
1. Penanggulangan HIV/AIDS
- Penyuluhan kelompok potensial
- Penemuan kasus HIV/AIDS
7 G. PROGRAM P2 PTM
2. Pelayanan Posbindu PTM
3. PROLANIS

125
BULAN
No Kegiatan
Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Aug Sep Okt Nov Des
D KESLING

1 IS Perumahan

2 Pembinaan TTU
3 Pengawasan TTU
4 Pelayanan Kesehatan lingkungan
5 Pembinaan TPM
6 Pengawasan TPM
7 Pemicuan STBM
8 Pembinaan Natural Leader

9 Surveylans penyakit berbasis lingkungan

10 Kampanye HS / CTPS di sekolah


E KESWA & NAPZA
Sosialisasi pelayanan kesehatan jiwa & NAPZA di masyarakat
1

Pendampingan pasien jiwa/ penderita korban NAPZA ke RSU,


2 RSJ

126
BULAN
No Kegiatan
Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Aug Sep Okt Nov Des
PENGEMBANGAN LAINNYA
Sosialisasi UKGS Inovatif
1
2 Sosialisasi Kesehatan kerja
3 Sosialisasi Pengobatan Tradisional
F DUKUNGAN MANAJEMEN
1 Lokakarya Mini Bulanan
2 Pembelian ATK
3 Foto Copy
G BLUD
Belanja Alat Tulis Kantor

Belanja Alat Listrik dan Elektronik


Belanja Perangko, Materai dan Benda Pos lainnya
Belanja Peralatan Kebersihan dan bahan Pembersih

Belanja habis pakai non medis


Belanja bahan obat – obatan
Belanja bahan / material
Belanja telepon
Belanja Air

127
BULAN
No Kegiatan
Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Aug Sep Okt Nov Des
Belanja Listrik

Belanja surat kabar / majalah


Belanja kawat/faksimili/internet/intranet/TV Kabel / TV Satelit

Belanja Jasa Medis/kesehatan


Belanja jasa perawatan / service
Belanja jasa perawatan / servis perawatan
Belanja tenaga borongan/tenaga lepas/tenaga harian

Belanja Jasa service


Belanja penggantian suku cadang

Belanja bahan bakar minyak/gas dan pelumas

Belanja Surat Tanda Nomor Kendaraan


Belanja Cetak
Belanja penggandaan
Belanja minum pegawai

128
BULAN
No Kegiatan
Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Aug Sep Okt Nov Des
Belanja makanan dan minuman rapat
Belanja makan dan minum tamu
Belanja makan dan minum kegiatan
Belanja Perjalanan Dinas

Belanja kursus-kursus singkat / Pelatihan


Belanja Pemeliharaan Gedung dan Bangunan

Belanja transport dan Akomodasi

Belanja Modal

Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan mesin ketik


Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat
Penyimpanan Perlengkapan Kantor

Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Kantor


lainnya
Alat Kantor lainnya
Papan Nama Instansi
Meubelair Lainnya

129
BULAN
No Kegiatan
Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Aug Sep Okt Nov Des
AC Split (Silpa 2014)
Belanja Modal Pengadaan alat dapur
Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Rumah
Tangga Lainnya (Home Use)

Alat Kedokteran Umum lain-lain


Alat Kedokteran Gigi lain-lain

130
Lampiran 5:
Form. Daftar Pendistribusian Dokumen

DAFTAR PENDISTRIBUSIAN DOKUMEN

STATUS NO. TANDA TGL TERIMA


NO NAMA PENERIMA
DOKUMEN DOKUMEN TANGAN

131
Lampiran 6:
Form. Bukti Penerimaan Dokumen

BUKTI PENERIMAAN DOKUMEN


Pada hari ini
Hari / Tanggal : ........................................
Bertempat di : UPT Puskesmas Pati I
Alamat : Jl. Supriyadi No. 51 Pati

Telah di laksanakan Penyerahan dan Penerimaan Dokumen, berupa Dokumen:


NO NAMA DOKUMEN NO. DOKUMEN

Untuk diserahkan kepada: ..................................................................................


Demikian untuk digunakan sebagai bukti Penerimaan Dokumen ( Terkendali /
Tidak Terkendali ).

Diserahkan oleh, Diterima oleh

( .............................. ) ( ................................. )

132
Lampiran 7:
Form. Permintaan Perubahan Dokumen

PERMINTAAN PERUBAHAN DOKUMEN

Bersama ini kami sampaikan usulan perubahan dokumen:


1. Jenis Dokumen : ......................................
2. Nomor Dokumen : ......................................
3. Revisi Ke : ......................................
4. Usulan Perubahan : ......................................

Tanggal: ...........................
Disetujui oleh, Dibuat oleh

( .............................. ) ( ................................. )

*) coret yang tidak perlu

133
Lampiran 8:
Form. Bukti Penarikan Dokumen

BUKTI PENARIKAN DOKUMEN

Pada hari ini


Hari / Tanggal : ........................................
Bertempat di : UPT Puskesmas Pati I
Alamat : Jl. Supriyadi No. 51 Pati

Telah di laksanakan Penarikan Dokumen, berupa:


1. ......................................................................................................................................
2. ......................................................................................................................................
3. ......................................................................................................................................
4. ......................................................................................................................................
5. ......................................................................................................................................
Dari bagian / Sub Unit: ....................................................................................................
......................................................................................................................................

Diserahkan oleh, Diterima oleh

( .............................. ) ( ................................. )

134
Lampiran 9:
DAFTAR DOKUMEN EKTERNAL
UPT PUSKESMAS PATI I

NO JUDUL TAHUN NO DOKUMEN

1 UNDANG-UNDANG NO. 23 TAHUN 1992 ADM 1


TENTANG KESEHATAN

2 UNDANG – UNDANG REPUBLIK INDONESIA 2009 ADM 2


NOMOR 25 TAHUN 2009 TENTANG
PELAYANAN PUBLIK

3 UNDANG – UNDANG REPUBLIK INDONESIA 2009 ADM 3


NOMOR 36 TAHUN 2009 TENTANG
KESEHATAN

4 UNDANG – UNDANG REPUBLIK INDONESIA 2014 ADM 4


NOMOR 36 TAHUN 2014 TENTANG TENAGA
KESEHATAN

5 UNDANG – UNDANG REPUBLIK INDONESIA 2015 ADM 6


NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG
PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG –
UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG
PEMERINTAHAN DAERAH

6 PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK 2001 ADM


INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2001
TENTANG PEGELOLAAN BAHAN
BERBAHAYA DAN BERACUN

7 PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK 2015 ADM 7


INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2015
TENTANG PERUBAHAN KEEMPAT ATAS
PERATURAN PRESIDEN NOMOR 54 TAHUN
2010 TENTANG PENGADAAN BARANG DAN
JASA PEMERINTAH

8 KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN 1999 ADM 8


REPUBLIK INDONESIA NOMOR
829/MENKES/SK/VII/1999 TENTAMG
PERSYARATAN KESEHATAN PERUMAHAN

135
NO JUDUL TAHUN NO DOKUMEN

9 KEPUTUSAN MENTERI PENDAYAGUNAAN 2000 ADM 9


APARATUR NEGARA NOMOR
17/KEP/M.PAN/11/2000 TENTANG JABATAN
FUNGSIOANAL EPIDEMIOLOG KESEHATAN
DAN ANGKA KREDITNYA.

10 KUMPULAN KEPUTUSAN MENTERI 2001 ADM 10


KESEHATAN BIDANG PENYEHATAN
LINGKUNGAN ( JILID I)

11 KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN 2002 ADM 11


REPUBLIK INDONESIA NOMOR
907/MENKES/SK/VII/2002 TENTAMG
SYARAT-SYARAT DAN PENGAWASAN
KULITAS AIR MINUM

12 KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN 2003 ADM 12


REPUBLIK INDONESIA NOMOR
942/MENKES/SK/VII/2003 TENTANG
PEDOMAN PERSYARATAN HYGIENE
SANITASI MAKANAN JAJAN

13 KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN 2003 ADM 13


REPUBLIK INDONESIA NOMOR
1116/MENKES/SK/VII/2003 TENTANG
PEDOMAN PENYELENGGARAAN SISTEM
SURVEILANS EPIDEMIOLOGI KESEHATAN

14 KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN 2004 ADM 14


REPUBLIK INDONESIA NOMOR:
81/MENKES/SK/I/2004, PEDOMAN
PENYUSUNAN PERENCANAAN SUMBER
DAYA MANUSIA KESEHATAN DI TINGKAT
PROVINSI KABUPATEN / KOTA SERTA
RUMAH SAKIT

15 KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN 2004 ADM 15


REPUBLIK INDONESIA NOMOR:
128/MENKES/SK/II/2004, KEBIJAKAN DASAR
PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT

136
NO JUDUL TAHUN NO DOKUMEN

16 KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN 2006 ADM 16


REPUBLIK INDONESIA NOMOR
1428/MENKES/SK/XII/2006 TENTANG
PEDOMAN PENYELENGGARAAN
KESEHATAN LINGKUNGAN PUSKESMAS

17 KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN 2006 ADM 17


REPUBLIK INDONESIA NOMOR
1429/MENKES/SK/XII/2006 TENTANG
PEDOMAN PENYELENGGARAAN
KESEHATAN LINGKUNGAN SEKOLAH
PEDOMAN TEKNIS PENGENDALIAN RESIKO
KESEHATAN LINGKUNGAN DI SEKOLAH

18 KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN RI 2006 ADM 18


NOMOR 279/MENKES/SK/IV/2006 TENTANG
PEDOMAM PENYELENGGARAAN UPAYA
KEPERAWATAN KESEHATAN
MASYARAKAT DIPUSKESMAS

19 KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN


REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2007
ADM 19
585/MENKES/SK/V/2007 TENTANG
PEDOMAN PELAKSANAAN PROMOSI
KESEHATAN DI PUSKESMAS

20 KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN 2008 ADM 20


REPUBLIK INDONESIA NOMOR
828/MENKES/SK/IX/2008 TENTANG
PETUNJUK TEKNIS STANDAR PELAYANAN
MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI
KABUPATEN / KOTA

21 KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN 2008 ADM 21


REPUBLIK INDONESIA NOMOR
852/MENKES/SK/IX/2008 TENTANG
STRATEGI NASIONAL SANITASI TOTAL
BEBASIS MASYRAKAT

137
22 KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN 2009 ADM 22
REPUBLIK INDONESIA NOMOR
364/MENKES/SK/V/2009 TENTANG
PEDOMAN PENANGGULANGAN
TUBERKULOSIS ( TB )
23 KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN 2009 ADM 23
REPUBLIK INDONESIA NOMOR
406/MENKES/SK/VI/2009 TENTANG
PEDOMAN PELAYANAN KESEHATAN JIWA
KOMUNITAS

24 KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN 2009 ADM 24


REPUBLIK INDONESIA NOMOR
293/MENKES/SK/IV2009 TENTANG
ELIMINASI MALARIA DI INDONESIA

25 KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN 2009 ADM 25


REPUBLIK INDONESIA NOMOR
830/MENKES/SK/IX/2009 TENTANG
PEDOMAN PELAKSANAAN PENYEDIAAN
OBAT DAN VAKSIN DALAM
PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN
KESEHATAN MASYARAKAT

26 KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN 2009 ADM 26


REPUBLIK INDONESIA NOMOR
857/MENKES/SK/IX/2009 TENTANG
PEDOMAN PENILAIAN KINERJA SUMBER
DAYA MANUSIA KESEHATAN DI
PUSKESMAS

27 KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN 2009 ADM 27


REPUBLIK INDONESIA NOMOR
1278/MENKES/SK/XII/2009 TENTANG
PEDOMAN PELAKSANAAN KOLABORASI
PENGENDALIAN PENYAKIT TB DAN HIV

28 KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN 2009 ADM 28


REPUBLIK INDONESIA NOMOR
300/MENKES/SK/IV/2009 TENTANG
PEDOMAN PENANGGULANGAN EPISETER
PANDEMI INFLUENSA

138
NO JUDUL TAHUN NO DOKUMEN

29 KEMENTRIAN KESEHATAN RI TAHUN 2013 2013 ADM 29


TENTANG PANDUAN PRAKTIK KLINIS
KEDOKTERAN GIGI PADA PELAYANAN
PRIMER

30 KEMENTRIAN KESEHATAN RI TAHUN 2013 2013 ADM 30


TENTANG PANDUAN PRAKTIK KLINIS
KEDOKTERAN GIGI PADA PELAYANAN
PRIMER

31 KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN 2015 ADM 31


REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.02.02. /
MENKES / 523 / 2015 TENTANG
FORMULARIUM NASIONAL

32 PERATURAN MENTERI KESEHATAN 2008 ADM 32


REPUBLIK INDONESIA NOMOR
269/MENKES/PERATURAN/III/2008
TENTANG REKAM MEDIS

33 PERATURAN MENTERI KESEHATAN 2008 ADM 33


REPUBLIK INDONESIA NOMOR
290/MENKES/PERATURAN/III/2008
PERSETUJUAN TINDAKAN MEDIS

34 PERATURAN MENTERI KESEHATAN 2008 ADM 34


REPUBLIK INDONESIA NOMOR
741/MENKES/PERATURAN/VII/2008 TETANG
STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG
KESEHATAN DI KABUPATEN / KOTA

35 PERATURAN MENTERI KESEHATAN 2011 ADM 35


REPUBLIK INDONESIA 1077/MENKES/PER
/V/2011 TENTANG PEDOMAN PENYEHATAN
UDARA DALAM LINGKUNGAN RUMAH
TANGGA

36 PERATURAN MENTERI KESEHATAN 2011 ADM 36


REPUBLIK INDONESIA 1691/MENKES/PER
/VIII/2011 TENTANG KESELAMATAN
PASIEN RUMAH SAKIT

139
37 PERATURAN MENTERI KESEHATAN 2011 ADM 37
REPUBLIK INDONESIA
1096/MENKES/PER/VI/2011 TENTANG
HYGIENE SANITASI JASA BOGA

38 PERATURAN MENTERI NEARA 2012 ADM 38


LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK
INDONESIA NOMOR 16 TAHUN
2012TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN
DOKUMEN LINGKUNGAN HIDUP

39 PERATURAN MENTERI KESEHATAN 2013 ADM 39


REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN
2013 TENTANG PENYELENGGARAAN
PEKERJAAN PEREKAM MEDIS

40 PERATURAN MENTERI KESEHATAN 2013 ADM 40


REPUBLIK NOMOR 71 TAHUN 2013
TENTANG PELAYANAN KESEHATAN PADA
JAMINAN KESEHATAN NASIONAL

41 PERATURAN MENTERI KESEHATAN 2014 ADM 41


REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN
2014 TENTANG PANDUAN PRAKTIK KLINIS
BAGI DOKTER DI FASILITAS PELAYANAN
KESEHATAN PRIMER

42 PERATURAN MENTERI KESEHATAN 2014 ADM 42


REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN
2014 TENTANG STANDAR PELAYANAN
KEFARMASIAN DI PUSKESMAS

43 PERATURAN MENTERI KESEHATAN 2014 ADM 43


REPUBLIK INDONESIA NOMOR
269/MENKES/PER/III/2008 TENTANG REKAM
MEDIS

44 PERATURAN MENTERI KESEHATAN 2014 ADM 44


REPUBLIK NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG
PANDUAN PRAKTIK KLINIS BAGI DOKTER
DI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN
PRIMER

140
45 PERATURAN MENTERI KESEHATAN 2015 ADM 45
REPUBLIK NOMOR 13 TAHUN 2015
PENYELENGGARAAN KESEHATAN
LINGKUNGAN DI PUSKEMAS

46 PERATURAN MENTERI KESEHATAN 2015 ADM 46


REPUBLIK NOMOR 46 TAHUN 2015
TENTANG AKREDITASI PUSKESMAS,
KLINIKPRATAMA, TEMPAT PRAKTIK
MANDIRI DOKTER DAN, TEMPAT PRAKTIK
MANDIRI DOKTER GIGI

47 PERATURAN MENTERI KESEHATAN 2014 ADM 47


REPUBLIK INDONESIA NOMOR 75 TAHUN
2014 TENTANG PUSAT KESEHATAN
MASYARAKAT

48 PERATURAN MENTERI KESEHATAN 2014 ADM 48


REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN
2014 TENTANG STANDAR PELAYANAN
KEFARMASIAN DI PUSKESMAS

49 PERATURAN BADAN PENYELENGGARA 2015 ADM 49


JAMINAN SOSIAL KESEHATAN NOMOR 2
TAHUN 2015 TENTANG NORMA
PENETAPAN BESARAN KAPITASI DAN
PEMBAYARAN KAPITASI BERBASIS
PEMENUHAN KOMITMEN PELAYANAN
PADA FASILITAS KESEHATAN TINGKAT
PERTAMA

50 KEPUTUSAN BUPATI PATI NOMOR 445.4 / 2015 ADM 50


3045 TAHUN 2015 TENTANG IZIN
OPERASIONAL PUSKESMAS PATI I

51 KEPUTUSAN BUPATI PATI NOMOR 900 / 2015 ADM 51


4323 TAHUN 2015 TENTANG PENUNJUKAN
KUASA PENGGUNA BARANG DI
LINGKUNGAN DINAS KESEHATAN
KABUPATEN PATI

141
52 KEPUTUSAN BUPATI PATI NOMOR 900 / 2015 ADM 52
4323 TAHUN 2015 TENTANG PENUNJUKAN
BENDAHARA PENERIMAAN PEMBANTU
PADA UNIT PELAKSANA TEKNIS DI
LINGKUNGAN DINAS KESEHATAN
KABUPATEN PATI TAHUN ANGGARAN 2016

53 KEPUTUSAN BUPATI PATI NOMOR 900 / 2015 ADM 53


4323 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN
NOMOR REKENING BENDAHARA PADA
UNIT PADA UNIT PELAKSANA TEKNIS DI
LINGKUNGAN DINAS KESEHATAN
KABUPATEN PATI TAHUN ANGGARAN 2016

54 KEPUTUSAN BUPATI PATI NOMOR 445.4 / 2016 ADM 54


2990 / 2016 TENTANG KATEGORI
PUSKESMAS DI KABUPATEN PATI

55 PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 24 2005 ADM 55


TAHUN 2005 TENTANG POLA KLASIFIKASI
KEARSIPAN DI LINGKUNGAN KABUPATEN
PATI

56 PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 17 2006 ADM 56


TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN TATA
NASKAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAHAN
KABUPATEN PATI
57 2014 ADM 57
PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 35
TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN
PENYUSUNAN STANDAR OPRASIONAL
PROSEDUR DI LINGKUNGAN
PEMERINTAHAN KABUPATEN PATI

58 PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 37 2015 ADM 58


TAHUN 2015 TENTANG STANDAR SATUAN
HARGA DAN BIAYA PEMERINTAH
KABUPATEN PATI TAHUN 2016
59 PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 17 2006 ADM 59
TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN TATA
NASKAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAHAN
KABUPATEN PATI

142
60 KEPUTUSAN KEPALA DKK PATI NOMOR 2016 ADM 60
440/456/2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS
KEPUTUSAN NOMOR 440/053/2016
TENTANG STRUKTUR ORGANISASI TATA
KERJA UPT PUSKESMAS KABUPATEN PATI

61 2016 ADM 61
KEPUTUSAN KEPALA DKK PATI NOMOR
440/493/2016 TENTANG STANDAR
PELAYANAN MINIMAL DAN INDIKATOR
KINERJA UTAMA BIDANG KESEHATAN DI
KABUPATEN PATI

62 KEPUTUSAN KEPALA DKK PATI NOMOR 2016 ADM 62


900/002/2016 TENTANG PENUNJUKAN
PEJABAT PENTAUSAHAAN KEUANGAN (
PPTK ) DI LINGKUNGAN DINAS
KESEHATAN KABUPATEN PATI TAHUN
ANGGARAN 2016
63 PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT 2012 ADM 63
ROYAL PROGRES NOMOR
01/PER/DIR/II/2012

64 PEDOMAN PELAKSANA ANGGARAN 2016 ADM 64


PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH
KABUPATEN PATI TAHUN ANGGARAN 2016
65 PEDOMAN PENYUSUNAN AKREDITASI 2014 ADM 65
DOKUMEN AKREDITASI TINGKAT
FASILITAS KESEHATAN TINGKAT
PERTAMA TAHUN 2014

66 PEDOMAN PENYUSUNAN DOKUMEN ADM 66


AKREDITASI FASILITAS KESEHATAN
TINGKAT PERTAMA
67 PEDOMAN PENDAMPINGAN AKREDITASI ADM 67
FASILITAS KESEHATAN TINGKAT
PERTAMA ( FKTP )

68 ADM 68
PEDOMAN PENILAIAN KERJA PUSKESMAS :
2 BUAH

69 PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR 2012 ADM 69


OPERASIONAL PROSEDUR ADMINISTRASI

143
PEMERINTAHANNOMOR 35 TAHUN 2012

70 ADM 70
PEDOMAN PENDAMPINGAN AKREDITASI
FASILITAS KESEHATAN TINGKAT
PERTAMA ( FKTP )

71 PEDOMAN LOKAKARYA MINI PUSKESMAS ADM 71


: 3 BUAH

72 ADM 72
PEDOMAN SURVEY AKREDITASI
FASILITAS KESEHATAN TINGKAT
PERTAMA ( FKTP )

73 PENYUSUNAN DOKUMEN YANG ADM 73


DIPERSYARATKAN DALAM AKREDITASI

74 PETUNJUK PELAKSANAAN DIKLAT TEKNIS 2016 ADM 74


PENYUSUNAN DOKUMEN AKREDITASI
PUSKESMAS TAHUN 2016

75 PEDOMAN PENYUSUNAN DOKUMEN ADM 75


AKREDITASI FASILITAS KESEHATAN
TINGKAT PERTAMA

76 PETUNJUK TEKNIS POS PEMBINAAN ADM 76


TERPADU PENYAKIT TIDAK MENULAR
(POSBINDU PTM )
77 ADM 77
STANDAR AKREDITASI PUSKESMAS

78 INSTRUMEN AKREDITASI PUSKESMAS 2013 ADM 78


TAHUN 2013

79 MATERI TEKNIS MEDIS STANDAR 2003 UKP 1


(ABCDE)

80 BUKU CARLENOE J. RECSES UKP 2

81 2006 UKP 3
SOP KEPERAWATAN ASOSIASI
INSTITUSI PENDIDIKAN D III
KEPERAWATAN JATENG

82 BUKU SAKU DIAGNOSIS 2002 UKP 4


KEPERAWATAN

144
83 PEDOMAN PELAKSANAAN 2010 UKP 5

KEWASPADAAN UNIVERSAL DI
PELAYANAN KESEHATAN
84 JAKARTA MEDICAL SERVICE 119 UKP 6

TRAINING DIVISION
85 DIAGNOSIS KEPERAWATAN DEFINISI 2012 - UKP 7
DAN KLASIFIKASI 2012 – 2014 2014

86 KUMPULAN PROTAP DAN POSTER UNTUK UKP 8


BIDAN

87 ASUHAN PERSALINAN NORMAL UKP 9

88 IKATAN BIDAN INDONESIA ( IBI ) UKP 10

89 PEDOMAN PELAYANAN KEFARMASIAN DI 2006 UKP 11


PUSKESMAS
90 STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN UKP 12
DI PUSKESMAS
91 PEDOMAN PENGELOLAAN OBAT 2004 UKP 13

PUBLIK DAN PERBEKALAN


KESEHATAN DI PUSKESMAS

92 PENUNTUN LABORATORIUM KLINIK UKP 14

( R. GANDASOEBRATA )
93 UKP 15
BUKU PELAYANAN LABORATORIUM

94 KUMPULAN MAKALAH PELATIHAN 2000 UKP 16


TEKNIS TENAGA LABORATORIUM
PUSKESMAS TINGKAT DASAR PROPINSI
JAWA TENGAH DEPARTEMEN
KESEHATAN RI

95 Buku Penggerakan Masyarakat Dalam UKM PROM 1


Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN DBD)
Diterbitkan : Depkes RI,Dirjen Pemberantasan
Penyakit Menular Dan Penyehatan
Lingkungan Pemukiman Tahun 1995

145
96 Gaya Sehat Remaja(Seri Informasi KKR) UKM PROM 2
Oleh : BKKBN tahun 2000
97 Keputusan menteri Kesehatan RI UKM PROM 3
No.1075/MENKES/SK/VII/2003 (Diterbitkan
oleh :Direktorat Kesehatan Komunitas Ditjen
Bina Kesehatan Masyarakat Departemen
Kesehatan tahun 2003

98 Buku Tentang Penyelenggaraan Pengobatan UKM PROM 4


Tradisional.
Oleh :Depkes RI tahun 2003

99 Buku Membantu Remaja Memahami Dirinya UKM PROM 5


Oleh BKKBN Prop Jateng tahun 2004

100 Buku Pedoman Pembinaan Phbs Tatanan UKM PROM 6


Rumah Tangga
Diterbitkan oleh : dinkes prov.jateng 2006
101 Buku Saku Poliklinik Kesehatan Desa (PKD) UKM PROM 7
Oleh : Dinkes Prov. Jateng tahun 2007
102 Buku Saku Pedoman Pelaksanaan Desa Siaga UKM PROM 8
Di Kab.Pati
Oleh Dinkes Kab. Pati tahun 2007
103 Buku Sehat Itu Gaya Hidup UKM PROM 9
Oleh : Dinkes Prov.Jateng tahun 2008

104 Buku Pedoman Pembinaan Pengembangan UKM PROM 10


UKS Di Taman Kanak-Kanak
Oleh : Dinkes Prov.Jateng Tahun 2008
105 Buku Petunjuk Tehnis Pengendalian Flu UKM PROM 11
Burung Dan Penggunaan “Oseltamivir”Di
Puskesmas
Oleh Dinkes Prov.Jateng tahun 2008
106 Buku Pedoman Pelaksanaan Promosi UKM PROM 12
Kesehatan Di Puskesmas
Oleh : pusat promkes depkes RI tahun 2008

107 Buku Promosi Kesehatan Di Sekolah UKM PROM 13


Oleh : depkes ri tahun 2009

146
108 Buku Panduan Peningkatan PHBS Di Rumah UKM PROM 14
Tangga
Oleh : Pusat Promkes Depkes RI tahun 2009

109 Buku Saku Desa/Kelurahan Siaga UKM PROM 15


Oleh Dinkes Prov.Jateng tahun 2009

110 Buku 3B (Bukan Batuk Biasa) Bisa Jadi TB UKM PROM 16


Oleh :Pusat Promkes,Kemenkes RI tahun 2010

111 Buku Paket Pelatihan Kader kesehatan Dan UKM PROM 17


Tokoh Masyarakat Dalam Mengembangkan
Desa Siaga (untuk fasilitator)
Penerbit : Departemen kesehatan RI tahun
2010
112 Buku Paket Pelatihan Kader kesehatan Dan UKM PROM 18
Tokoh Masyarakat Dalam Mengembangkan
Desa Siaga (untuk kader)
Penerbit : Departemen kesehatan RI tahun
2010

113 Pedoman Umum Pengembangan Desa Dan UKM PROM 19


Kelurahan Siaga Aktif :
Keputusan menteri kesehatan
No:1529/MENKES/SK/X/2010

114 Buku Pedoman Pelaksanaan Desa Siaga UKM PROM 20


oleh : dinas kesehatan Prov.JawaTengah tahun
2010
115 Buku Pedoman Pelaksanaan Pemberantasan UKM PROM 21
Sarang Nyamuk(PSN) aedes aegyti
Oleh : Dinkes Prov.Jateng tahun 2010

116 Buku Pedoman Program Perilaku Bersih Dan UKM PROM 22


Sehat(PHBS) di Institusi
Oleh : Dinkes Prov.Jateng tahun 2010
117 Buku Pedoman Umum Pengelola Posyandu UKM PROM 23
Oleh :Kemenkes RI tahun 2011

147
118 Mengenal HIV/AIDS UKM PROM 24
Oleh Dinkes Prov.Jateng tahun 2012

119 Buku Saku Cuci Tangan Pakai Sabun Di UKM PROM 25


Masyarakat
Oleh : Kemenkes RI tahun 2012

120 Buku ASMA UKM PROM 26


Oleh : Balai Pencegahan Dan Pengobatan
Penyakit Paru(BP4) Pati

121 Buku Petunjuk Umum Pencegahan Flu UKM PROM 27


Burung(H5NI)Pada Unggas Dan Manusia
Oleh:CBAIC (Comunity Based Avian
Influenza Control Project)

122 Buku Pedoman Praktis Pencegahan Dan UKM PROM 28


Penanggulangan Flu Burung
Oleh : Dinkes Prov.Jateng
123 Buku Pedoman Bagi PMO (Pengawas UKM PROM 29
Menelan Obat)
Oleh :drg.Endang Nuraini

124 PEDOMAN PENANGANAN 1991 UKM KIA 1


PERTOLONGAN PERSALINAN DAN
NIFAS BAGI PETUGAS PUSKESMAS

125 KUMPULAN MAKALAH TEKNIS 1999 / UKM KIA 2


TENAGA LABORATORIUM PUSKESMAS 2000
TK. DASAR PROPINSI JAWA TENGAH
TAHUN 1999 / 2000

126 KURIKULUM PELATIHAN DUKUN 1994 UKM KIA 3

127 BUKU PINTAR DUKUN 1995 UKM KIA 4

128 PEDOMAN KESEHATAN USIA LANJUT 1998 UKM KIA 5


BAGI PETUGAS KESEHATAN

129 SELAMATKAN JIWA IBU AGAR ANAK 2000 UKM KIA 6


YANG DIKANDUNG MENJADI SEHAT

148
130 LEMBAR BALIK SEHAT DAN SELAMAT 2000 UKM KIA 7
BAGI IBU DAN ANAK SERI 1

131 LEMBAR BALIK SEHAT DAN SELAMAT 2000 UKM KIA 8


BAGI IBU DAN ANAK SERI 2

132 PEDOMAN PELAYANAN KESEHATAN 2004 UKM KIA 9


BAGI USIA LANJUT DI PROPINSI JAWA
TENGAH
133 PEDOMAN PELAKSANAAN 2006 UKM KIA 10
PENGEMBANGAN DESA SIAGA
134 PEDOMAN UMUM PEMBERIQAN 2006 UKM KIA 11
MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU
( MP-ASI ) LOKAL

135 MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT 2006 UKM KIA 12


modul – 1 PENGANTAR

136 MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT 2006 UKM KIA 13


modul – 2 PENILAIAN DAN KLASIFIKASI
ANAK SAKIT UMUR 2 BULAN SAMPAI 5
TAHUN

137 MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT 2006 UKM KIA 14


modul – 3 MENETUKAN TINDAKAN DAN
MEMBERI PENGOBATAN

138 MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT 2006 UKM KIA 15


modul – 4 KONSELING BAGI IBU

139 MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT 2006 UKM KIA 16


modul – 5 TINDAK LANJUT

140 MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT 2006 UKM KIA 17


modul – 6 MANAJEMEN TERPADU BAYI
MUDA UMUR 1 HARI SAMPAI 2 BULAN

141 MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT 2006 UKM KIA 18


BUKU KUMPULAN PHOTO

149
142 MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT 2006 UKM KIA 19
modul – 7 PEDOMAN PENERAPAN MTBS
DI PUSKESMAS

143 PENGARUS – UTAMAAN GENDER 2007 UKM KIA 20


DALAM BIDANG KESEHATAN

144 PEDOMAN PELAKSANAAN STIMULASI, UKM KIA 21


DETEKSI DAN INTERVENSI DINI 2007
TUMBUH KEMBANG ANAK DI TINGKAT
PELAYANAN KESEHATAN DASAR

145 INTRUMEN DETEKSI DINI 2007 UKM KIA 22


PENYIMPANGAN PERKEMBANGAN
PADA BALITA DAN ANAK
PRASEKOLAH

146 PELATIHAN KONSELING MENYUSUI 2007 UKM KIA 23

147 DAFTAR TILIK PENYELIAAN 2008 UKM KIA 24


FASILITATIF PROGRAM KESEHATAN
IBU DAN ANAK TINGKAT PUSKESMAS

148 PEDOMAN BIDAN KOORDINTOR 2008 UKM KIA 25

149 KESEHATAN REPRODUKSI 2008 UKM KIA 26

150 PETUNUJUK TEKNIS STANDAR 2008 UKM KIA 27


PELAYANAN MINIMAL BIDANG
KESEHATAN DI KABUPATEN / KOTA

151 PEREMPUAN DAN KESEHAYAN 2008 UKM KIA 28

152 PROGRAM KESEHATAN REPRODUKSI 2008 UKM KIA 29


DAN PELAYANAN INTERGRATIF DI
TINGKAT PELAYANAN DASAR

153 PEDOMAN PENCEGAHAN DAN 2008 UKM KIA 30


PENANGANAN KEKERASAN TERHADAP
PEREMPUAN DI TINGKAT PELAYANAN
DASAR

150
154 PEDOMAN OPERASIONAL PELAYANAN 2008 UKM KIA 31
TERPADU KESEHATAN REPRODUKSI DI
PUSKESMAS

155 PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN 2008 UKM KIA 32


KIE KESEHATAN REPRODUKSI

156 PEDOMAN PENGGUNAAN KARTU 2009 UKM KIA 33


MENUJU SEHAT ( KMS ) BALITA

157 PETUNJUK TEKNIS TATALAKSANA 2009 UKM KIA 34


ANAK GIZI BURUK BUKU 1 ( 2 BUAH )

158 PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN 2010 UKM KIA 35


BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK

159 PROGRAM PEMINAT KESEHATAN IBU 2011 UKM KIA 36


DAN ANAK
160 BUKU PINTAR GENDER 2011 UKM KIA 37

161 BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK 2011 UKM KIA 38

162 PEDOMAN PELAKSANAAN PEKAN 2016 UKM KIA 39


IMUNISASI NASIONAL TAHUN 2016
163 MAKANAN FORMULA TEMPE UKM GIZI 1
DIREKTORAT JENDRAL PEMBINAAN
KESEHATAN MASYARAKAT
DIREKTORAT BINA GIZI MASYARAKAT
DEPKES RI

164 DETEKSI DINI XEROFTALMIA, DEPKES, UKM GIZI 2


2002

165 PEDOMAN UMUM DETEKSI DINI UKM GIZI 3


TUMBUH KEMBANG BALITA
DIREKTORAT JENDRAL PEMBINAAN
KESEHATAN MASYARAKAT
DIREKTORAT BINA KESEHATAN
KELUARGA DEPKES RI

151
166 PEDOMAN PENGELOLAAN PENTALOKA UKM GIZI 4
PELATIIH/PEMBINA DAN PELATIHAN
KADER POSYANDU UPEK
DITJEN PEMBINAAN KESEHATAN
DIREKTORAT BINA GIZI MASYARAKAT
DEPKES RI
167 PEDOMAN PENGGUNAAN ALAT UKUR UKM GIZI 5
LINGKAR LENGAN ATAS(LILA) PADA
WANITA USIA SUBUR
DIREKTORAT BINA GIZI MASYARAKAT
DEPKES RI
168 PEDOMAN PELAYANAN GIZI DI UKM GIZI 6
PUSKESMAS, KEMENKES RI, 2014
169 PEDOMAN PENANGGULANGAN UKM GIZI 7
ANEMIA GIZI REMAJA PUTRI,WANITA
USIA SUBUR DAN CALON PENGANTIN
DIREKTORAT BINA GIZI MASYARAKAT
DEPKES RI

170 PEDOMAN PELAKSANAAN UKM GIZI 8


PEMANTAUAN GARAM BERYODIUM
DI.TK MASYARAKAT
DEPKES RI

171 GIZI SEIMBANG MENUJU HIDUP SEHAT UKM GIZI 9


BAGI USIA LANJUT
DEPARTEMEN KESEHATAN DAN
KESEJAHTERAAN SOSIAL RI

172 BUKU PANDUAN PENGELOLAAN UKM GIZI 10


PROGAM PERBAIKABN GIZI
KABUPATEN /KOTA
DEPKES RI
173 PETUNJUK TEKNIS PEMANTAUAN UKM GIZI 11
STATUS GIZI (PSG) ANAK BALITA
DEPKES RI

152
174 PANDUAN PENGGUNAAN KARTU UKM GIZI 12
MENUJU SEHAT (KMS) BALITA BAGI
PETUGAS KESEHATAN
DEPKES RI

175 PEDOMAN PEMANTAUAN KONSUMSI UKM GIZI 13


GIZI
DEPKES RI

176 PEDOMAN KAMPANYE KELUARGA UKM GIZI 14


MANDIRI SADAR GIZI (KADARSI)
DEPKES RI
177 PEDOMAN PELAKSANAAN UKM GIZI 15
PENDISTRIBUSIAN MAKAN
PENDAMPING ASI
DEEPKES RI

178 PEMANTAUAN TINGGI BADAN ANAK UKM GIZI 16


BARU MASUK SEKOLAH (FOTOKOPY)
DEPKES RI

179 IBU RUMAH TANGGA SELALU UKM GIZI 17


MEMBERIKAN ASI
DEPKES RI

180 PEDOMAN PERBAIKAN GIZI ANAK UKM GIZI 18


SEKOLAH DASAR DAN MADARASAH
IBTIDAIYAH
DEPKES RI
181 APA DAN MENGAPA TENTANG VIT.A UKM GIZI 19
DEPKES RI
182 BUKU PINTAR UKM GIZI 20
KONSELING KELUARGA MANDIRI
SADAR GIZI (KADARZI)
DEPKES RI

153
183 PEDOMAN PEMANTAUAN WILAYAH UKM GIZI 21
SETEMPAT (PWS) KOMSUMSI GARAM
BERYODIUM UNTUK SEMUA(KGBS) DI
RUMAH TANGGA
DEPKES RI

184 PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN UKM GIZI 22


DANA BANTUAN
SOCIAL(BANSOS)PROGAM PERBAIKAN
GIZI MASYARAKAT
DEPKES RI

185 13 PESAN DASAR GIZI SEIMBANG UKM GIZI 23


DEPKES RI
186 BUKU KADER USAHA GIZI KELUARGA UKM GIZI 24
DEPKES RI
187 BUKU KADER POSYANDU DALAM UKM GIZI 25
USAHA PERBAIKAN GIZI KELUARGA
DEPKES RI

188 BUKU BAGAN TATALAKSANA ANAK UKM GIZI 26


GIZI BURUK BUKU 1
DEPKES RI
DIREKTORAT BINA GIZI MASYARAKAT

189 BUKU BAGAN TATALAKSANA ANAK UKM GIZI 27


GIZI BURUK BUKU 2
DEPKES RI
DIREKTORAT BINA GIZI MASYARAKAT

190 PEDOMAN UMUM PENGELOLAAN UKM GIZI 28


POSYANDU
DEPKES RI

191 PEMANTAUAN PERTUMBUHAN BALITA UKM GIZI 29


DEPKES RI

192 PEDOMAN PRAKTIS TERAPI GIZI MEDIS UKM GIZI 30


DEPKES RI

154
193 MATERI PENYULUHAN PEMBERIAN AIR UKM GIZI 31
SUSU IBU DAN MAKANAN
PENDAMPING ASI
KEMENKES-RI
DIRJEN BINA GIZI DAN KESEHATAN
IBU DAN ANAK DIREKTORAT GIZI 2014
194 MATERI PENYULUHAN INISIASI UKM GIZI 32
MENYUSUI DINI
KEMENKES-RI
DIRJEN BINA GIZI DAN KESEHATAN
IBU DAN ANAK DIREKTORAT GIZI 2014

195 PEDOMAN PROSES ASUHAN GIZI(PAGT) UKM GIZI 33


KEMENTRIAN KESEHATAN RI
DIRJEN BINA GIZI DAN KIA TAHUN 2014

196 RENCANA AKSI AKSELERASI UKM GIZI 34


PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF 2012-2014
KEMENTRIAN KESEHATAN RI
DIRJEN BINA GIZI DAN KIA 2013
197 BUKU GRAFIK PERTUMBUHAN ANAK UKM GIZI 35
PEREMPUAN UMUR 0-6 BULAN
DIREKTORAT BINA GIZI
KEMENKES-RI 2014

198 PELATIHAN KONSELING MENYUSUI UKM GIZI 36


DEPKES RI
DIREKTORAT JENDRAL BINA
KESEHATAN MASYARAKAT TAHUN
2007

199 BUKU GRAFIK PERTUMBUHAN ANAK UKM GIZI 37


LAKI2
DIREKTORAT BINA GIZI
KEMENKES RI 2014

155
200 PADUAN UMUM KELUARGA MANDIRI UKM GIZI 38
SADAR GIZI(KADARZI)
DEPKES RI
DIREKTORAT JENDERAL BINA
KESEHATAN MASYARAKAT
DIREKTORAT GIZI MASYARAKAT
TAHUN 2002
201 PEDOMAN PENGGUNAAN KARTU UKM GIZI 39
MENUJU SEHAT(KMS)BALITA
DIREKTORAT JENDERAL BINA GIZI
MASYARAKAT
DIREKTORAT JENDERAL BINA
KESEHATAN MASYARAKAT TAHUN
2009

202 PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN UKM GIZI 40


BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK
DEPKES RI 2009

203 PANDUAN TENAGA PELAKSANA GIZI UKM GIZI 41


PUSKESMAS DALAM PEMBINAAN
KADER POSYANDU
KEMEN-KES RI
DIREKTORAT JENDERAL BINA GIZI
DAN KIA 2014
204 PEDOMAN GIZI SEIMBANG UKM GIZI 42
KEMEN-KES RI 2014

205 ANGKA KECUKUPAN GIZI YANG UKM GIZI 43


DIANJURKAN BAGI BANGSA
INDONESIA
KEMEN-KES RI 2014
206 PEDOMAN TEKNIS PEMANTAUAN UKM GIZI 44
STATUS GIZI
KEMEN-KES RI 2015

156
207 IINFO PANGAN DAN GIZI UKM GIZI 45
FORUM KOORDINASI JEJARING
INFORMASI PANGAN DAN GIZI 2014

208 PEDOMAN PENANGGULANGAN UKM GIZI 46


KURANG ENERGY KRONIK(KEK)PADA
IBU HAMIL
DIREKTORAT BINA GIZI
DIREKTORAT JENDERAL BINA GIZI
DAN KESEHATAN IBU DAN ANAK
KEMEN-KES RI TAHUN 2015

209 PETUNJUK PELAKSANAAN SURVELANS UKM GIZI 47


GIZI
KEMEN-KES 2015

210 KRETIN AKIBAT KURANG YODIUM UKM GIZI 48


DEP-KES RI
DIREKTORAT JENDERAL BINA
KESEHATAN MASYARAKAT TAHUN
2002

211 KADER POSYANDU UKM GIZI 49


KEMENKES RI TAHUN 2011

212 BUKU PEMANTAUAN TATA LAKSANA UKM GIZI 50


ANAK GIZI BURUK
DEPKES RI
DIREKTORAT JENDERAL BINA
KESEHATAN MASYARAKAT
DIREKTORAT BINA GIZI MASYARAKAT
JAKARTA 2009
213 MAKANAN FORMULA TEMPE UKM GIZI 51
DIREKTORAT JENDRAL PEMBINAAN
KESEHATAN MASYARAKAT
DIREKTORAT BINA GIZI MASYARAKAT
DEPKES RI

157
214 DEMAM BERDARAH DIAGNOSA DAN 1981 UKM P2P 1
PENGELOLAAN PENDERITA

215 ATLAS KUSTA 1990 UKM P2P 2

216 BUKU PEDOMAN ISPA 1994 UKM P2P 3

217 BUKU PEGANGAN KADER DALAM 1994 UKM P2P 4


PEMBERANTASAN PENYAKIT KUSTA

218 JUKNIS PEKAN IMUNISASI NASIONAL 1995 UKM P2P 5

219 PSN DBD BAGI KADER DAN TOMA 1995 UKM P2P 6

220 PWS SURVEILANS DI TINGKAT 1995 UKM P2P 7


PUSKESMAS

221 PETUNJUK PELAKSANAAN BIAS 1998 UKM P2P 8


JATENG

222 BUKU PETUNJUK PELAKSANAAN 2000 UKM P2P 9


SURVEILANS

223 PEDOMAN PENGGUNAAN UNIJECT 2002 UKM P2P 10


HEPATITIS B

224 JUKNIS SURVEILANS AFP 2003 UKM P2P 11

225 PEDOMAN PELAKSANAAN IMUNISASI 2004 UKM P2P 12


PADA ANAK SEKOLAH

226 PEDOMAN SURVEILANS PTM JATENG 2004 UKM P2P 13

227 PENGENDALIAN INFEKSI PADA 2004 UKM P2P 14


PERAWATAN FLU BURUNG BAG. 1

228 PROTAP PENANGANAN PENDERITA 2004 UKM P2P 15


FLU BURUNG BAG. 2

229 SOP PENATALAKSANAAN PENYAKIT 2004 UKM P2P 16


TIDAK MENULAR DI PUSKESMAS

230 SURVEILANS EPIDEMIOLOGI FLU 2004 UKM P2P 17


BURUNG DI INDONESIA BAG. 3

158
231 PENGAMBILAN PENGIRIMAN SPESIMEN 2004 UKM P2P 18
YANG BERHUBUNGAN DENGAN FLU
BURUNG BAG. 4

232 ATLAS KUSTA 2005 UKM P2P 19

233 PEDOMAN PEMANTAUAN DAN 2005 UKM P2P 20


PENANGGULANGAN KEJADIAN
IKUTAN PASCA IMUNISASI (
KEPMENKES RI )

234 PEDOMAN PENYELENGGARAAN 2005 UKM P2P 21


IMUNISASI ( KEMENKES RI )

235 MEMBANGUN DUKUNGAN 2005 UKM P2P 22


MASYARAKAT (MODUL 6)

236 PEDOMAN PENYELENGGARAAN 2005 UKM P2P 23


IMUNISASI

237 PEDOMAN TATALAKSANA MEDIK KIPI 2005 UKM P2P 24

238 PEDOMAN TEKNIS IMUNISASI TINGKAT 2005 UKM P2P 25


PUSKESMAS

139 PENANGANAN PERALATAN RANTAI 2005 UKM P2P 26


VAKSIN DAN VAKSIN (MODUL 2)

140 PERENCANAAN PROGRAM IMUNISASI 2005 UKM P2P 27


(MODUL 3)

141 PENYUNTIKAN YANG AMAN (MODUL 2005 UKM P2P 28


4)

142 PELAKSANAAN PELAYANAN 2005 UKM P2P 29


IMUNISASI PENCATATAN DAN
PELAPORAN (MODUL 5)
143 JUKNIS KAMPANYE IMUNISASI 2006 UKM P2P 30
CAMPAK

144 JUKNIS SURVEILANS CAMPAK 2006 UKM P2P 32

159
145 ALAT PEMANTAUAN SETEMPAT 2007 UKM P2P 32
PENYAKIT CAMPAK DAN DIARE
TINGKAT PUSKESMAS

146 BUKU PEDOMAN NASIONAL PENYAKIT 2007 UKM P2P 33


KUSTA

147 BUKU PETUNJUK PELAKSANAAN 2007 UKM P2P 34


SURVEILANS
148 PEDOMAN SURVEILANS AFP 2007 UKM P2P 35

149 PENGENDALIAN FLU BURUNG 2007 UKM P2P 36

150 SOSIALISASI FLU BURUNG BAGI 2007 UKM P2P 37


PETUGAS PELAYANAN KESEHATAN
DASAR
151 PEDOMAN PEMBERANTASAN DIARE 2008 UKM P2P 38
( KEPMENKES RI )
152 MODUL PELATIHAN PROGRAM P2 2008 UKM P2P 39
KUSTA BAGI UPK 2008
153 PEDOMAN NASIONAL 2008 UKM P2P 40
PENANGGULANGAN TUBERKULOSIS

154 PEDOMAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI 2008 UKM P2P 41


AVIAN INFLUENZA INTEGRASI DI
INDONESIA
155 PETUNJUK TEKNIS SURVEILANS 2008 UKM P2P 42
CAMPAK

156 ALGORITMA DIAGNOSIS PENYAKIT 2009 UKM P2P 43


DAN RESPONS SERTA FORMAT
PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI

157 PANDUAN MANAJEMEN AKSELERASI 2009 UKM P2P 44


PENINGKATAN CAKUPAN DAN MUTU
IMUNISASI DASAR DI PUSKESMAS

158 PANDUAN PHBS BAGI PETUGAS 2009 UKM P2P 45


PUSKESMAS

160
159 PEDOMAN TEKNIS PENCATATAN DAN 2009 UKM P2P 46
PELAPORAN PROGRAM IMUNISASI

160 RESPON NASIONAL MENGHADAPI 2009 UKM P2P 47


PANDEMI INFLUENZA DI INDONESIA

161 PEDOMAN DASAR PELAKSANAAN 2010 UKM P2P 48


SURVEILANS PROVINSI JAWA TENGAH

162 BUKU PEDOMAN PENGENDALIAN 2011 UKM P2P 49


PENYAKIT DIARE

163 PETUNJUK TEKNIS MANAJEMEN TB 2013 UKM P2P 50


ANAK

164 PEDOMAN INTRODUKSI VAKSIN BARU 2015 UKM P2P 51

165 MODUL PELATIHAN PENINGKATAN UKM KESLING 1


PSM PENGORGANISASIAN DAN 1989
PENGEMBANGAN MASYARAKAT

166 PEDOMAN KERJA PUSKESMAS JILID II 1989/1990 UKM KESLING 2

167 PEDOMAN PENGGUNAAN DAN UKM KESLING 3


PEMELIHARAAN SARANA 1990
PENYEDIAAN AIR BERSIH DAN
PENYEHATAN LINGKUNGAN
PEMUKIMAN

168 PEDOMAN PELAYANAN KESEHATAN 1993 UKM KESLING 4


DAERAH PERKOTAAN

169 UPAYA KESEHATAN DI PONDK 1999 UKM KESLING 5


PESANTREN

170 PEDOMAN PELAKSANAAN 2000 UKM KESLING 6


KOTA/KABUPATEN SEHAT DI PROPINSI
JAWA TENGAH

171 PEDOMAN DAN PENGAWASAN 2003 UKM KESLING 7


HYGIENE SANITASI DEPOT AIR MINUM

172 BUKU PEDOMAN TEMPAT IBADAH 2004 UKM KESLING 8


SEHAT

161
NO JUDUL TAHUN NO DOKUMEN

173 PEDOMAN PENYELENGGARAAN 2008 UKM KESLING 9


PASAR SEHAT

174 PEDOMAN PELAKSANAAN UKM KESLING 10


PENYELENGGARAAN HYGIENE 2010
SANITASI DEPOT AIR MINUM ( 2 BUAH )

175 BUKU PEDOMAN SEKOLAH SEHAT 2010 UKM KESLING 11

176 BUKU SAKU CUCI TANGAN 2011 UKM KESLING 12

177 PANDUAN STUDI ENVIRONMENTAL 2012 UKM KESLING 13


HEALT RISK ASSESSMENT ( EHRA )

178 PEDOMAN PENGELOLAAN LIMBAH 2013 UKM KESLING 14


MEDIS PADAT FASILITAS PELAYANAN
KESEHATAN

179 PEDOMAN PENYELENGGARAAN 2008 UKM KESLING 15


PASAR SEHAT

180 PEDOMAN PELAKSANAAN UKM KESLING 16


PENYELENGGARAAN HYGIENE 2010
SANITASI DEPOT AIR MINUM ( 2 BUAH )

181 BUKU PEDOMAN SEKOLAH SEHAT 2010 UKM KESLING 17

182 RUMAH SEHAT DALAM LINGKUNGAN UKM KESLING 18


SEHAT

183 DAMPAK KESEHATAN MASYARAKAT UKM KESLING 19


AKIBAT PERUBAHAN IKLIM

162
Lampiran 10:
Form. Bukti Pemusnahan Dokumen

BUKTI PEMUSNAHAN DOKUMEN

Pada hari ini


Hari / Tanggal : ................................................
Tempat : ................................................
Alamat : ................................................

Telah di laksanakan Pemusnahan Dokumen, berupa:


......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
Dari bagian / Sub Unit: ....................................................................................................
......................................................................................................................................

Mengetahui
Disaksikan oleh, Wakil Manajemen Dilaksanakan oleh

( ............................ ) (................................) (............................ )

163
Lampiran 11: JADWAL PEMELIHARAAN BULANAN SARANA GEDUNG
TAHUN 2016

Jadwal PEMELIHARAAN SARANA GEDUNG BULANAN


NO Kegiatan Pemeliharaan
Pemeliharaan JAN FEB MAR APR MEI JUNI JULI AGTS SEPT OKT NOV DES
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1. Memantau atap apakah ada yang rusak V V V V V V


I Atap 2. Mengecek fungsi genteng V V V V V V
3. Mengganti genteng yang bocor V V V V V V
1. Memantau langit- langit apakah ada yang
rusak V V V V V V V V V V V V
II Langit-langit
2. Mengganti / memperbaiki langit- langit
yang rusak V
1. Memantau Apakah ada dinding yang
retak v v V v v v v V v v v v
III Dinding 2. Memantau apakah ada cat yang sudah
mengelupas/ kusam v v v v
3. Melakukan pengecatan ulang V
1. Memantau apakah ada ubin yang retak
IV Lantai
v v V v v v v V v v v v
2. Mengganti /memperbaiki ubin yang retak
V

164
PEMELIHARAAN SARANA GEDUNG BULANAN
Jadwal
NO Kegiatan Pemeliharaan
Pemeliharaan
JAN FEB MAR APR MEI JUNI JULI AGTS SEPT OKT NOV DES

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1. Mengecek fungsi v v V v v v v V v v v v
V Pintu dan jendela 2.Mengganti / memperbaiki komponen yang
rusak / berkurang fungsinya V v V V
1.Mengecek fungsi v v V v v v v V v v v v
Kamar
VI 2. Mengganti atau memperbaiki bagian
Mandi/WC
KM/WC yang rusak V

165
Lampiran 12:

KONDISI INFRASTRUKTUR UPT PUSKESMAS PATI I


TAHUN 2016

PERSYARATAN
NO STANDAR FAKTA ANALISA
PERMENKES
Sistem
1 Penghawaan 15 % dari luas lantai
(Ventilasi)
Ruang
Memenuhi
administrasi L: 42 M2 Ventilasi = 6,3 M2 Ventilasi = 10,55 M2
syarat
kantor
Ruang Kepala Memenuhi
L: 21 M2 Ventilasi = 3,15 M2 Ventilasi = 4,55 M2
Puskesmas syarat
Memenuhi
Ruang rapat L: 72 M2 Ventilasi = 10,8 M2 Ventilasi = 11,65 M2
syarat
Ruang Memenuhi
L: 9 M2 Ventilasi = 1,35 M2 Terbuka
Pendaftaran syarat
Ruang Rekam Memenuhi
L: 18 M2 Ventilasi = 2,7 M2 Ventilasi = 9,1 M2
Medik syarat
Memenuhi
Ruang MTBS L: 9 M2 Ventilasi = 1,35 M2 Ventilasi = 2 M2
syarat
Ruang
Memenuhi
Pemeriksaan L: 18 M2 Ventilasi = 2,7 M2 Ventilasi = 4,55 M2
syarat
Umum
Ruang Memenuhi
L: 18 M2 Ventilasi = 2,7 M2 Ventilasi = 4,55 M2
Tindakan syarat
Ruang KIA, Memenuhi
L: 18 M2 Ventilasi = 2,7 M2 Ventilasi = 4,55 M2
KB syarat
Ruang Memenuhi
L: 18 M2 Ventilasi = 2,7 M2 Ventilasi = 4,55 M2
Imunisasi syarat
Ruang Gigi Memenuhi
L: 18 M2 Ventilasi = 2,7 M2 Ventilasi = 4,55 M2
dan Mulut syarat
Memenuhi
Ruang ASI L: 9 M2 Ventilasi = 1,35 M2 Ventilasi = 3,77 M2
syarat
Ruang Promosi Memenuhi
L: 12 M2 Ventilasi = 1.8 M2 Ventilasi = 4,55 M2
Kesehatan syarat
Memenuhi
Ruang Farmasi L: 9 M2 Ventilasi = 1,35 M2 Ventilasi = 4,55 M2
syarat
Gudang Memenuhi
L: 9 M2 Ventilasi = 1,35 M2 Ventilasi = 2 M2
Farmasi syarat
Ruang Rawat Memenuhi
L: 24 M2 Ventilasi = 3.6 M2 Ventilasi = 6 M2
Inap syarat
Ruang Pasca Memenuhi
L: 24 M2 Ventilasi = 3.6 M2 Ventilasi = 6 M2
Persalinan syarat
Memenuhi
Laboratorium L: 15 M2 Ventilasi = 2.25 M2 Ventilasi = 3,8 M2
syarat
Memenuhi
Dapur L: 6 M2 Ventilasi = 0,9 M2 Ventilasi = 2 M2
syarat
Memenuhi
Ruang Tunggu L: 52.5 M2 Ventilasi = 7.875 M2 Terbuka
syarat

166
PERSYARATAN
NO STANDAR FAKTA ANALISA
PERMENKES
Memenuhi
Gudang Umum L: 13.5 M2 Ventilasi = 2,025M2 Ventilasi = 2,4 M2
syarat
Memenuhi
Mushola L: 9 M2 Ventilasi = 1,35 M2 Ventilasi = 2,4 M2
syarat
KM / WC Memenuhi
L: 9 M2 Ventilasi = 1,35 M2 Ventilasi = 2,25 M2
Pasien syarat
KM / WC Memenuhi
L: 4 M2 Ventilasi = 0,6 M2 Ventilasi = 4 M2
Persalinan syarat
KM / WC Memenuhi
L: 5 M2 Ventilasi = 0,75 M2 Ventilasi = 1,14 M2
Petugas Lt 1 syarat
KM / WC Memenuhi
L: 6,25 M2 Ventilasi = 0,94 M2 Ventilasi = 1,14 M2
Petugas Lt 2 syarat

2 Sistem Pencahayaan

Ruang administrasi Memenuhi


200 Lux 415 Lux
kantor syarat
Ruang Kepala Memenuhi
200 Lux 380 Lux
Puskesmas syarat
Memenuhi
Ruang rapat 200 Lux 329,4 Lux
syarat
Ruang Pendaftaran
28,7 Lux Memenuhi
& Ruang Rekam 200 Lux
325 Lux syarat
Medik
Tidak
Ruang Pemeriksaan
200 Lux 36 Lux memenuhi
Umum
syarat
Memenuhi
Ruang KIA, KB 200 Lux 367 Lux
syarat
Tidak
Ruang Imunisasi 200 Lux 51,1 Lux memenuhi
syarat
Ruang Gigi dan Memenuhi
200 Lux 237 Lux
Mulut syarat
Tidak
Ruang ASI 200 Lux 100,4 Lux memenuhi
syarat
Tidak
Ruang Promosi
200 Lux 35,2 Lux memenuhi
Kesehatan
syarat
Tidak
Ruang Farmasi 200 Lux 56,6 Lux memenuhi
syarat
Tidak
Ruang Rawat/
200 Lux 56,7 Lux memenuhi
Persalinan
syarat

167
PERSYARATAN
STANDAR FAKTA ANALISA
PERMENKES
Ruang Pasca Memenuhi
200 Lux 306 Lux
Persalinan syarat
Tidak
Laboratorium 300 Lux 96,9 Lux memenuhi
syarat

Tidak
Ruang Tindakan 300 Lux 113,4 Lux memenuhi
syarat
Ruang Gawat
300 Lux Tdk Ada -
Darurat
Dapur 100 Lux Tdk Ada -
Tidak
Ruang Tunggu 100 Lux 48,1 Lux memenuhi
syarat
Memenuhi
Gudang Umum 100 Lux 103,6 Lux
syarat
Memenuhi
KM / WC atas 100 Lux 102,3 Lux
syarat
Tidak
KM / WC bawah 100 Lux 37 Lux memenuhi
syarat
Ruang Sterilisasi 100 Lux Tdk Ada -
Ruang Cucian
100 Lux Tdk Ada -
Linen
3 Sistem Sanitasi
Sistem Air Bersih Berlangganan atau sumber Sumur Bor
air lainnya dengan baku
mutu yang memenuhi dan
sesuai dengan ketentuan
yang berlaku
Sistem penyaluran Kedap air, bersih dari Bersih dari sampah,
air kotor dan/ air sampah dilengkapi belum dilengkapi
limbah penutup dengan bak dengan bak kontrol
Tidak
kontrol, kemiringan
memenuhi
saluran minimal 1 %,
syarat
disediakan perangkap
lemak untuk menyaring
kotoran/ sampah
Sistem pembuangan Pemisahan antara limbah Terpisah antara Memenuhi
limbah infeksius infeksius dan non limbah infeksius dan syarat
dan non infeksius infeksius, pertimbangkan non infeksius
untuk TPS (tempat
pembuangan sementara)
4 Sistem Kelistrikan
Umum Mudah dioperasikan, Mudah di operasikan Memenuhi
tidak membahayakan syarat

168
PERSYARATAN
STANDAR FAKTA ANALISA
PERMENKES
Sumber daya Listrik Normal bisa dari PLN : daya 10.600 KWH, Memenuhi
Minimal 2200 VA, Genset 7.500 KA syarat
Sumber daya listrik
darurat bisa dari genset 75
% dari sumber daya
normal
Sistem Distribusi Panel listrik, pengkabelan, Ada panel listrik, Memenuhi
kotak kontak dan sakelar penkabelan, kotak syarat
kontak dan sakelar
Sistem Pembumian Grounding bangunan Ada Memenuhi
tidak boleh kurang syarat
impedansinya dari 0,5 Ω

5 Sistem Komunikasi
Telepon Bisa telepon kabel, Ada, Telepon, Memenuhi
seluler, radio komunikasi earphon, Internet syarat
atau alat komunikasi Speedy
lainnya
6 Sistem Gas Medik Tabung O2 cat warna Ada 5 (Besar 1, kecil Memenuhi
putih, ada troly tabung 4), cat warna putih,ada syarat
rantai, diletakkan troly dan rantai,
terletak di dekat
disamping tempat tidur
tempat tidur pasien
pasien, tidak boleh
menyimpan bahan mudah
terbakar dekat dengan
ruang penyimpanan gas
medik

7 Sistem Proteksi Harus dapat melindungi Ada Memenuhi


Petir semua bagian dari syarat
Puskesmas

8 Sistem Proteksi APAR minimal 2 kg dan 9 kg dan 6,8 kg dan Memenuhi


Kebakaran di pasang 1 buah untuk tidak lebih dari 15 syarat
tiap 15 m2 meter

9 Sistem Diluar bangunan Ada, Pepohonan Memenuhi


Pengendalian Puskesmas tidak lebih syarat
Kebisingan dari 55 dBA didalam
bangunan Puskesmas
tidak lebih dari 45 Dba
(dapat diredam dengan
membuat sekat dan
menanam pohon)

169
PERSYARATAN
NO STANDAR FAKTA ANALISA
PERMENKES
10 Sistem Transportasi Vertikal
Tangga Tinggi masing-masing Ada, Tinggi pijakan Memenuhi
pijakan 15-17 cm, 20 cm, kemiringan syarat
kemiringan tangga < 60o tangga < 60 ° tidak
lebar tangga minimal 120 berlubang, ada rel
pegangan tangan,
cm, tidak berlubang,
dengan tinggi 77 cm
dilengkapi dengan rel dari lantai bagian
pegangan tangan dengan ujung bulat dan di
ketinggian 65 cm-80 cm belokkan kearah lantai
dari lantai, bagian ujung dan dinding. Tidak di
harus bulat dibelokkan ke luar gedung.
arah lantai, dinding/ tiang.
Bila bangunan tangga di
luar bangunan harus
dirancang sehingga tidak
ada air hujan yang
menggenang dilantai.
11 Puskesmas Keliling Mengikuti ketentuan Pusling 1, Ambulance Ada
(PUSLING) dan teknis yang berlaku 1 memenuhi
Ambulance syarat

Sumber : Permenkes No. 75 Tahun 2014

Keterangan :
Warna merah : Tidak memenuhi syarat
Warna hijau : Memenuhi syarat

170
Rencana Pegembangan Infrastruktur
UPT Puskesmas Pati I
Tahun 2016-2020

PERSYARATAN KONDISI RENCANA PELAKSANAAN


NO STANDAR
PERMENKES TAHUN 2015 2016 2017 2018 2019 2020
PENCAHAYAAN
RUANG
PEMERIKSAAN 200 LUX 36 LUX V
1
UMUM
RUANG V
2 200 LUX 51,1 LUX
IMUNISASI
V
3 RUANG ASI 200 LUX 100,4 LUX
RUANG PROMOSI V
4 200 LUX 35,2 LUX
KESEHATAN
V
5 RUANG FARMASI 200 LUX 56,6 LUX
RUANG RAWAT/ V
6 200 LUX 56,7 LUX
PERSALINAN
V
7 LABORATORIUM 300 LUX 96,9 LUX
RUANG V
8 300 LUX 113,4 LUX
TINDAKAN
V
9 RUANG TUNGGU 100 LUX 48,1 LUX
V
10 KM / WC BAWAH 100 LUX 37 LUX
SANITASI
SISTEM KEDAP AIR, BERSIH DARI
PENYALURAN BERSIH DARI SAMPAH,
AIR KOTOR DAN/ SAMPAH ADA BAK
AIR LIMBAH DILENGKAPI KONTROL
PENUTUP
DENGAN BAK
KONTROL,
KEMIRINGAN
V
SALURAN
MINIMAL 1 %,
DISEDIAKAN
PERANGKAP
LEMAK UNTUK
MENYARING
KOTORAN/
SAMPAH
SISTEM
TRANSPORTASI

PARKIR ADA PARKIR BELUM ADA


KENDARAAN KENDARAAN PARKIR
RODA 2 & 4 RODA 2 & 4 UNTUK
V
SERTA GARASI SERTA GARASI KENDARAAN
UNTUK UNTUK RODA 4
AMBULANCE AMBULANCE
DAN PUSLING DAN PUSLING

171
Lampiran 13

Pengukuran kinerja, mutu dan keselamatan pasien

A .STANDAR PENCAPAIAN INDIKATOR MUTU ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN

NO JENIS INDIKATOR FORMULASI STANDAR

Apel Pagi Senin - Jum'at, 07.15 WIB 95%

Jam Datang Senin - Jum'at, 07.15 WIB


< 95%
Sabtu, 07.30 WIB
1 Kedisiplinan
Jam Pulang Senin - Kamis, 14.15 WIB

Jum'at , 11.15 WIB < 95%

Sabtu, 12 .15 WIB

Surat Masuk Disposisi Surat Masuk dari Ka Pusk ke yang bersangkutan < 4 Jam < 95%

2 Surat Surat Keluar Konsep surat < 2 jam


< 95%
Pengiriman Surat 1x 24 jam

BOK Tiap bulan sebelum tgl 30 bulan bersangkutan 95%

Bendahara BLUD Laporan bulanan dan tri bulanan sebelum tgl 10 bulan berikutnya 95%
3 Laporan
W2/Wabah Tiap minggu hari selasa 95%

Surveilans Penyakit Tiap bulan sebelum tgl 5 bulan berikutnya 95%

172
Pemakaian dan lembar permintaan Tiap bulan sebelum tgl 10 bulan berikutnya 95%
obat

Absen&mekanisme Kepegawaian Tiap bulan sebelum tgl 5 bulan berikutnya 95%

Usulan Kenaikan gaji berkala Kolektif dlm waktu 1 th sesuai TMT & tahun ganjil / genap 95%

Usulan Kenaikan pangkat Sesuai TMT nya, Struktural tiap 4 th sekali, fungsional dengan kredit point 95%

Pembagian jasa Kapitasi Tiap bulan sebelum tgl 10 bulan berikutnya 95%

Pengambilan gaji bulanan Tiap bulan sebelum tgl 2 bulan berikutnya 95%

Jamkesda Tiap bulan sebelum tgl 10 bulan berikutnya 95%

BPJS Tiap bulan sebelum tgl 15 bulan berikutnya 95%

SP3 Tiap bulan sebelum tgl 10 bulan berikutnya 95%

Tiap tiga bulan sebelum tgl 5 bulan berikutnya 95%


Persediaan Barang Tiap tahun bulan Desember tgl 31 95%

Kelengkapan file Kepegawaian > 80%

4 Kepegawaian Usulan Kenaikan gaji berkala Kolektif dlm waktu 1 th sesuai TMT & tahun ganjil / genap 100%

Usulan Kenaikan pangkat Sesuai TMT nya, Struktural tiap 4 th sekali, fungsional dengan kredit point 100%

173
B. STANDAR PENCAPAIAN INDIKATOR MUTU LAYANAN KLINIS

No. Jenis Pelayanan Indikator Standar

1. PELAYANAN Pemberi pelayanan adalah dokter 100 %


PEMERIKSAAN
UMUM Penatalaksanaan pelayanan klinis sesuai SOP 90 %

Waktu pemeriksaan 5-10 menit/pasien >90 %

2. PELAYANAN Pemberi pelayanan adalah dokter gigi 100%


KESEHATAN GIGI
DAN MULUT Penatalaksanaan pelayanan gigi sesuai SOP 90%

Waktu pemeriksaan 5-10 menit >90 %

3. KEFARMASIAN Pemberi pelayanan adalah Asisten apotek 100 %

Penatalaksanaan Peresepan sesuai SOP 90%

Waktu pelayanan resep non puyer <15 menit/pasien > 90 %

4. LABORATORIUM Pemberi pelayanan adalah Analis Kesehatan 100 %

Penatalaksanaan pelayanan Laboratorium sesuai SOP 90%

Waktu pemeriksaan Gula Darah 5-10 menit/pasien >90 %

5. KIA Waktu pemeriksaan ibu hamil < 15 menit >90%

Waktu pemeriksaan MTBS < 10 menit >90%

6. GIZI Pemberi pelayanan adalah ahli gizi 100%

174
Waktu konseling min 20 menit >90%

7. PERSALINAN Pemberi Pemberi pelayanan persalinan adalah bidan 100%

Kepuasan pelanggan persalinan 70%

8. GAWAT DARURAT Respon time pelayanan gawat darurat < 5 menit >90%

175
INDIKATOR MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN

NO Indikator Keselamatan Pasien Target 2016

1 Tidak Terjadinya kesalahan identifikasi pasien 100%

2 Tidak terjadinya kesalahan pemberian obat kepada pasien 100%

3 Tidak terjadinya kesalahan prosedur Tindakan medis dan keperawatan 100%

4 Pengurangan terjadinya resiko infeksi di Puskesmas > 75%

5 Tidak terjadinya pasien jatuh 100%

6 Komunikasi yang efektif antar petugas >75%

176
C. STANDAR PENCAPAIAN INDIKATOR UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT

INDIKATOR PENILAIAN KINERJA ( OUT PUT PROGRAM )

UPT PUSKESMAS PATI I


A. PROGRAM KESEHATAN IBU DAN ANAK

Target TAR TAR TARG TARG TARG


INDIKATOR Nas GET GET ET ET ET
2016 2017 2018 2019 2020

1 Cakupan K1 95% 95% 95% 97% 99% 100%

2 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil Ke-4 95% 95% 95% 97% 99% 100%

Cakupan pertolongan persalinan oleh Bidan 90%


3 atau tenaga kesehatan yang memiliki 90% 93% 96% 98% 100%
kompetensi kebidanan

4 Kunjungan Nifas / KF3 90% 90% 95% 96% 98% 100%

5 Deteksi Faktor Resiko oleh masyarakat 90% 80% 83% 85% 88% 90%

6 Komplikasi kebidanan yang ditangani 100% 100% 100% 100% 100% 100%

7 Cakupan kunjungan neonatal/ KN1 90% 90% 93% 96% 98% 100%

8 Kunjungan Neonatal/KN3 90% 90% 93% 96% 98% 100%

9 Neonatal dengan komplikasi `80% 100% 100% 100% 100% 100%

10 Cakupan kunjungan bayi 90% 90% 93% 96% 98% 100%

95%
11 Cakupan pelayanan anak balita 95% 95% 97% 99% 100%

12 Cakupan pelayanan anak balita sakit ( MTBS ) 90% 90% 90% 90% 90% 90%

Cakupan bayi berat badan lahir rendah ( BBLR 100%


13 100% 100% 100% 100% 100%
yang ditangani )

14 Cakupan Bumil Resti 90% 90% 93% 96% 98% 100%

Pelayanan Kesehatan Anak Pra Sekolah dan Usia Sekolah

Target
NO INDIKATOR 2016 2017 2018 2019 2020
Nas

Cakupan deteksi dini tumbuh kembang anak


1 95% 96% 98% 99% 100%
balita dan prasekolah
95%

Cakupan pemeriksaan kesehatan siswa SD dan


2 setingkat oleh tenaga kesehatan atau tenaga 100% 100% 100% 100% 100% 100%
terlatih/guru UKS/ Dokter Kecil

Cakupan pemeriksaan kesehatan siswa SMP


3 dan SMA oleh tenaga kesehatan atau tenaga 80% 80% 80% 80% 80%
terlatih/guru UKS/ Dokter Kecil 80%

4 Cakupan pelayanan kesehatan remaja 80% 80% 80% 80% 80%


80%

177
Pelayanan Keluarga Berencana

Target
NO INDIKATOR 2016 2017 2018 2019 2020
Nas

1 Cakupan peserta KB Aktif


80% 80% 80% 80% 80% 80%

Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut

Target
NO INDIKATOR 2016 2017 2018 2019 2020
Nas

70%
Cakupan pelayanan kesehatan pra usia lanjut
1 70%
dan usia lanjut 70% 70% 70% 70%

B. PROGRAM PROMKES

JENIS Target TAR TAR GET TAR GET TAR GET TAR GET
NO INDIKATOR
PELAYANAN Nas GET 2016 2017 2018 2019 2020

I PROMKES ( 1. Desa Siaga


17 Desa 17 Desa 17 Desa 17 Desa 17 Desa 17 Desa
Meningkatkan Aktif mandiri
aaaaaaaakesehatan
2. Posyandu
Lingkungan serta
Mandiri
perilaku hidup
69
bersih dan sehat di 69 69 69 69 69
Poayan
masyarakat ) Posyandu Posyandu Posyandu Posyandu Poayandu
du

3. Rumah Tangga
74 70% 71% 72% 73% 74
Sehat
4. Penyuluhan Di
12 12 12 12 12 12
Dalam Gedung
5. Penyuluhan Di
17 13 14 15 16 17
Luar Gedung
2 Meningkatnya 6. Jumlah
Pelaksanaan Kebijakan Publik
Pemberdayaan Yang Berwawasan
dan Promosi Kesehatan
Kesehatan Kepada 6 2 3 4 5 6
Masyarakat

7.Persentase
Puskesmas Yang
6 2 3 4 5 6
Memiliki Kebijakan
PHBS
8.Persentase Desa
yang Memanfaatkan
Dana Desa 10% 40% 10% 15% 20% 30% 40%
Untuk UKBM

9. Jumlah Dunia
Usaha Yang
Memanfaatkan CSR
1 1 1 1 1 1
Program Kesehatan (
Target Kinerja
Puakesmas )
10. Jumlah Ormas
4 4 4 4 4 4
yang memanfaatkan
178
JENIS Target TAR TAR GET TAR GET TAR GET TAR GET
NO INDIKATOR
PELAYANAN Nas GET 2016 2017 2018 2019 2020

Sumber Dayanya
Untuk Mendukung
Kesehatan ( Target
Kinerja Puskesmas )
11. Desa Siaga Aktif
mandiri ( Target 9% 9% 9% 9% 9% 9%
Kinerja Puskesmas )

C. PROGRAM GIZI
Target TAR TAR TARG TARG TARG
INDIKATOR Nas GET GET ET ET ET
2016 2017 2018 2019 2020

1 Persentase kasus balita gizi buruk yang


100 100 100 100 100 100
mendapat perawatan
2 Persentase balita yang ditimbang berat
90 82 85 87 90 90
badannya (D/S)
3 Persentase bayi usia kurang dari 6 bulan
60 48 51 55 60 60
mendapat ASI Eksklusif
4 Persentase rumah tangga mengonsumsi garam
90 83 85 87 90 90
beriodium
5 Persentase balita 6-59 bulan mendapat kapsul
100 100 100 100 100 100
vitamin A
Persentase ibu hamil yang mendapatkan Tablet
6 Tambah Darah (TTD) minimal 90 tablet 98 85 90 95 98 98
selama masa kehamilan
7 Persentase ibu hamil Kurang Energi Kronik
95 50 65 80 95 95
(KEK) yang mendapat makanan tambahan
8 Persentase balita kurus yang mendapat
90 75 80 85 90 90
makanan tambahan
9 Persentase remaja puteri mendapat TTD 30 15 20 25 30 30
10 Persentase ibu nifas mendapat kapsul vitamin
90 90 90 90 90 90
A
11 Persentase bayi baru lahir mendapat IMD 50 41 44 47 50 50

12 Persentase bayi dengan berat badan lahir


8 - - - 8 8
rendah (berat badan <2500 g)
13 Persentase balita ditimbang yang naik berat
90 82 85 87 90 90
badannya (N/D)
14 Persentase ibu hamil anemia 28 - - - 28 28
15 Persentase ibu hamil KEK 15 21 19 17 15 15

D. PROGRAM PENGENDALIAN DAN PENCEGAHAN PENYAKIT

Target TAR TAR TAR TAR TAR


JENIS
NO INDIKATOR Nas GET GET GET GET GET
PELAYANAN
2016 2017 2018 2019 2020

Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular

1 Pencegahan dan 1. Penemuan kasus TBC


pemberantasan BTA Positif (CDR / Case 70% 10% 15% 20% 25% 30%
Penyakit TB Paru Detection Rate)

2. Kesembuhan penderita 85% 85% 85% 85% 85% 85%


TBC BTA positif (CR /

179
Target TAR TAR TAR TAR TAR
JENIS
NO INDIKATOR Nas GET GET GET GET GET
PELAYANAN
2016 2017 2018 2019 2020

Cure Rate)

2 Pencegahan dan 3. Persentase Balita


pemberantasan dengan Pneumonia
100% 100% 100% 100% 100% 100%
Penyakit Ditangani
Pneumonia

3 Pencegahan dan 4. Persentase Balita


pemberantasan dengan Diare Ditangani 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Penyakit Diare

4 Pencegahan dan 5. Klien yang


pemberantasan mendapatkan penanganan 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Penyakit HIV HIV / AIDS
/AIDS
6. Kasus Infeksi Menular
100% 100% 100% 100% 100% 100%
Seksual (IMS) Diobati

5 Pencegahan dan 7. Angka penemuan kasus >6 >6 >6 >6 >6 >6
pemberantasan baru Kusta per 100.000 /100.000 /100.000 /100.000 /100.000 /100.000 /100.000
Penyakit Kusta penduduk penduduk penduduk penduduk penduduk penduduk penduduk

8. Persentase cacat tingkat


< 5% < 5% < 5% < 5% < 5% < 5%
2 penderita kusta

9. Angka prevalensi kusta < 1/ < 1/ < 1/ < 1/ < 1/


< 1/ 10.000
per 10.000 penduduk 10.000 10.000 10.000 10.000 10.000
penduduk
penduduk penduduk penduduk penduduk penduduk

10. Persentase Release 90% 90% 90% 90% 90% 90%


From Treatment (RFT)
rate

6 Pencegahan dan 11. Cakupan penemuan ≥ 2/ ≥ 2/ ≥ 2/ ≥ 2/ ≥ 2/


≥ 2/
pemberantasan dan penanganan penderita 100.000 100.000 100.000 100.000 100.000
100.000
Penyakit Polio penyakit “Acute flaccid penduduk penduduk penduduk penduduk penduduk
penduduk<
paralysis” (AFP) per < 15 < 15 < 15 < 15 < 15
15 tahun
100.000 penduduk < 15 th tahun tahun tahun tahun tahun

7 Pencegahan dan 12. Penderita Demam


pemberantasan Berdarah Dengue (DBD) 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Penyakit Demam ditangani
Berdarah Dengue
(DBD) 13. Incident Rate Demam < 20/ < 60/ < 55/ < 50/ < 45/ < 45/
Berdarah Dengue (DBD) 100.000 100.000 100.000 100.000 100.000 100.000
per-100.000 Penduduk penduduk penduduk penduduk penduduk penduduk penduduk

14. Angka Kematian


Demam Berdarah Dengue < 1% < 1% < 1% < 1% < 1% < 1%
(DBD)

8 Pencegahan dan 15. Penderita malaria yang


pemberantasan diobati 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Penyakit Malaria

9 Pencegahan dan 16. Kasus filariasis yang


pemberantasan ditangani 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Penyakit Filariasis

180
Target TAR TAR TAR TAR TAR
JENIS
NO INDIKATOR Nas GET GET GET GET GET
PELAYANAN
2016 2017 2018 2019 2020

Penyelenggaraan 17. Cakupan Desa/Kel.


Penyelidikan terkena KLB ditangani <
10 Epidemiologi dan 24 jam
100% 100% 100% 100% 100% 100%
Penanggulangan
Kejadian Luar
Biasa (KLB)

Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Tidak Menular

1 Pencegahan dan 1. Posbindu PTM di setiap


pemberantasan desa
60% 10% 20% 30% 40% 50%
Penyakit Tidak
Menular (PTM)

Pelayanan Imunisasi

1 Imunisasi 1. Cakupan Desa


/kelurahan “Universal 80% 80% 85% 90% 90% 90%
Child Immunization”
(UCI)
2. Imunisasi dasar 85 % 85 % 85 % 85 % 85 % 85 %
lengkap pada bayi

D. PROGRAM KESLING

Target TAR TAR TAR TAR TAR


JENIS
NO INDIKATOR Nas GET GET GET GET GET
PELAYANAN
2016 2017 2018 2019 2020

I KEADAAN 1. Persentase Rumah


68 65 65 66 67 68
LINGKUNGAN Sehat
2. Persentase Penduduk
yang Memiliki Akses Air
100 80 80 90 100 100
Minum yang Layak

3. Persentase Desa
100 71 80 90 100 100
yang melaksanakan STBM
4. Persentase Tempat-
tempat Umum Memenuhi 87 84 84 85 86 87
Syarat
5. Persentase Tempat
Pengelolaan Makanan 60 60 60 60 60 60
Memenuhi Syarat
6. Persentase
Meningkatkan Pelayanan
100 100 100 100 100 100
Kesehatan Lingkungan

7. Persentase Sarana Air


Minum yang dilakukan 35 20 20 25 30 35
Pengawasan
8. Persentase Penduduk
Akses Jamban keluarga 90,6 90,6 90,6 90,6 90,6 90,6

9. Persentase Rumah
71,59 71,59 71,59 71,59 71,59 71,59
dengan SPAL

181
D. INDIKATOR KINERJA DAN TARGET KEGIATAN PEMBINAAN GIZI BERDASARKAN NAWA CITA

TAHUN 2015 - 2019

Target (%)
No Indikator Kinerja
2015 2016 2017 2018 2019

Persentase kasus balita gizi buruk yang mendapat


1 100 100 100 100 100
perawatan

2 Persentase balita yang ditimbang berat badannya (D/S) 80 82 85 87 90

Persentase bayi usia kurang dari 6 bulan mendapat ASI


3 45 48 51 55 60
Eksklusif

Persentase rumah tangga mengonsumsi garam


4 80 83 85 87 90
beriodium

5 Persentase balita 6-59 bulan mendapat kapsul vitamin A 100 100 100 100 100

Persentase ibu hamil yang mendapatkan Tablet Tambah


6 82 85 90 95 98
Darah (TTD) minimal 90 tablet selama masa kehamilan

Persentase ibu hamil Kurang Energi Kronik (KEK) yang


7 25 50 65 80 95
mendapat makanan tambahan

Persentase balita kurus yang mendapat makanan


8 70 75 80 85 90
tambahan

9 Persentase remaja puteri mendapat TTD 10 15 20 25 30

10 Persentase ibu nifas mendapat kapsul vitamin A 90 90 90 90 90

11 Persentase bayi baru lahir mendapat IMD 38 41 44 47 50

Persentase bayi dengan berat badan lahir rendah (berat


12 - - - - 8
badan <2500 g)

Persentase balita ditimbang yang naik berat badannya


13 80 82 85 87 90
(N/D)

14 Persentase ibu hamil anemia - - - - 28

15 Persentase ibu hamil KEK 23 21 19 17 15

182
E. PROMKES DAN PEMBERDAYAAN

TARGET KINERJA TAHUNAN 2015 - 2019

TARGET KINERJA TAHUNAN


SASARAN INDIKATOR KINERJA
NO (ABSOLUT)
STRATEGIS (OUTCOME)
2015 2016 2017 2018 2019

Meningkatkan Desa siaga aktif mandiri 17 desa 17 17 17 17


1
kesehatan desa desa desa desa
lingkungan serta
perilaku hidup Posyandu mandiri 69 69 69 69 69
bersih dan sehat di posy posy posy posy posy
masyarakat
Rumah Tangga Sehat 69% 70% 71% 72% 73%

Penyuluhan di dalam gedung 12 12 12 12 12

Penyuluhan di luar gedung 12 13 14 15 16

Meningkatnya Jumlah kebijakan publik yang 1 2 3 4 5


2 pelaksanaan berwawasan kesehatan
pemberdayaan dan
promosi
kesehatan kepada Persentase Puskesmas yang 1 2 3 4 5
masyarakat memiliki kebijakan PHBS

Persentase Desa yang 5% 10% 15% 20% 30%


memanfaatkan dana Desa 10%
untuk UKBM

jumlah dunia usaha yang


memanfaatkan CSR untuk
1
program kesehatan (TARGET
KINERJA PUSKESMAS)

jumlah ormas yang memanfaatkan


sumber dayanya untuk mendukung
4
kesehatan (TARGET KINERJA
PUSKESMAS)

Desa siaga aktif mandiri


(TARGET KINERJA 9%
PUSKESMAS)

183
Lampiran 14 :
Hasil Identifikasi resiko UKM

ANALISIS RESIKO,RENCANA PENCEGAHAN,EVALUASI DAN RTL DAMPAK RESIKO TERHADAP LINGKUNGAN


a. P2P
JENIS YANG
NO TGL HASIL ANALISA RENCANA PENCEGAHAN PELAKSANAAN EVALUASI RTL
DIANALISA
1 15/06/2016 pembuangan jarum jarum suntik bekas 1.menggunakan,menempat 1. setelah melakukan 1. penempatan dan 1. mensosialisasikan
suntik bekas imunisasi imunisasi bisa kan dan membuang jarum pelaksanaan imunisasi di pembuangan jarum kepada lintas
mengakibatkan bekas imunisasi harus puskesmas,tanpa imunisasi sudah sektoral melalui
sumber penularan sesuai dengan SOP yang di menutup kembali jarum sesuai yang pertemuan-
penyakit apabila persyaratkan langsung dimasukkan ke dipersyaratkan yaitu pertemuan di desa
tidak ditangani safety bok yang sudah dengan langsung
dengan baik dan disiapkan memasukkan ke
benar safety box
2. bekerjasama dengan 2. pengolahan limbah 2. Puskesmas Pati I 2. mensosialisasikan
pihak ke tiga untuk bekas suntikan imunisasi untuk pengolahan ke lintas program
pengolahan limbah jarum di tangani oleh pihak ke limbah jarum bekas pada pertemua rakor
bekas imunisasi tiga imunisasi sudah puskesmas
dikerjakan oleh pihak
ke 3

3. bekerjasama dengan 3. Dinkes telah 3. sudah dilaksanakan 2. jangan sampai


Dinas Kesehatan memfasilitasi Puskesmas dengan adanya bukti kehabisan safety
Kabupaten Pati untuk untuk pengolahan limbah dari dinas kesehatan box di Puskesmas
memfasilitasi dengan pihak dengan diadakannya ttg surat penunjukkan Pati I
ke tiga pihak ke 3 pihak ke 3

2 pembuangan sampah sampah 1. membuang sampah 1.Puskesmas telah 1.Puskesmas Pati I supaya semua
medis (infeksius)bekas medis(infeksius) medis harus pada tempat menyediakan tempat sudah membuang petugas di kamar
persalinan harus tertangani sampah yang sampah sesuai dengan sampah pada persalinan selalu
dengan baik agar dipersyaratkan jenis masing-masing tempatnya sesuai mematuhi SOP yang
tidak menjadi limbah nya jenis sampah berlaku

184
sumber penularan
dan penyebaran
penyakit bagi pasien
dan lingkungan
sekitar
2. sudah tersedia
2. penyediaan tempat
tempat sampah
sampah sesuai dengan
sesuai yang
jenis limbah medisnya
dipersyartkan
3. pembuangan tempat
sampah sesuai dengan 3. pembuangan
jenis limbahnya sampah sudah sesuai
2. petugas promkes
bisa terus
Apabila tidak 1.penyuluhan fooging
memberikan
tertangani dengan 1. sosialisasi tentang 1.telah dilakukan sudah dilaksanakan
penyuluhan tentang
baik bisa fooging termasuk APD yang sosiaslisasi tentang oleh petugas promkes
bahan fooging dan bahaya
menimbulkan digunakan sebelum fooging dan bahayanya melalui media
3 beracun/berbahaya yang ditimbulkan
masalah baru ataupun pada saat serta APD yang pertemuan secara
pada saat Fooging kepada masyarakat
setelah fooging yaitu penyuluhan tentang demam digunakan pada saat langsung kepada
melalui pertemuan-
keracunan pada berdarah fooging Masyarakat lewat
pertemuan yang ada
masyarakat rakor kader
di wilayah
puskesmas Pati I
apabila limbah
medis tidak Mewujudkan
tertangani dengan 1. Puskesmas belum Pengadaan IPAL
benar merupakan 1. Puskesmas mempunyai 1. Puskesmas dalam mempunyai IPAL dengan
4 Limbah medis
media penyebaran IPAL proses pembuatan IPAL sesuai yang di bekerjasama
dan penularan persyaratkan dengan Dinas
penyakit yang Kesehatan
berbaya

185
b. Program KIA KB

JENIS YANG
NO HASIL ANALISA RENCANA PENCEGAHAN EVALUASI RTL
DIANALISA
pembuangan jarum jarum suntik bekas 1. menggunakan,menempatkan 1. penempatan dan 1. mensosialisasikan
suntik bekas imunisasi bisa dan membuang jarum bekas pembuangan jarum kepada lintas
imunisasi, suntik mengakibatkan sumber imunisasi harus sesuai dengan imunisasi sudah sesuai sektoral melalui
1. KB, anastesi penularan penyakit SOP yang di persyaratkan yang dipersyaratkan yaitu pertemuan-
apabila tidak ditangani dengan langsung pertemuan di desa
dengan baik dan benar memasukkan ke safety box

2. bekerjasama dengan pihak ke 2. Puskesmas Pati I untuk 3. mensosialisasikan


tiga untuk pengolahan limbah pengolahan limbah jarum ke lintas program
jarum bekas imunisasi bekas imunisasi sudah pada pertemua rakor
dikerjakan oleh pihak ke 3 puskesmas

3. bekerjasama dengan Dinas 3. sudah dilaksanakan 2. jangan sampai


Kesehatan Kabupaten Pati dengan adanya bukti dari kehabisan safety box
untuk memfasilitasi dengan dinas kesehatan ttg surat di Puskesmas Pati I
pihak ke tiga penunjukkan pihak ke 3

pembuangan sampah medis(infeksius) 1. membuang sampah medis 1.Puskesmas Pati I sudah supaya semua
sampah medis harus tertangani dengan harus pada tempat sampah yang membuang sampah pada petugas di kamar
(infeksius)bekas baik agar tidak menjadi dipersyaratkan tempatnya sesuai jenis persalinan selalu
2. persalinan sumber penularan dan sampah mematuhi SOP yang
penyebaran penyakit bagi berlaku
pasien dan lingkungan
sekitar

2. penyediaan tempat sampah 2. sudah tersedia tempat


sesuai dengan jenis limbah sampah sesuai yang
medisnya dipersyartkan

186
JENIS YANG
NO HASIL ANALISA RENCANA PENCEGAHAN EVALUASI RTL
DIANALISA
3. pembuangan tempat sampah 3. pembuangan sampah
sesuai dengan jenis limbahnya sudah sesuai

suara yang keras apabila suara bising dan 1. membuat ijin memiliki 1.dinas kesehatan sudah menjaga genset
dan asap asap yang ditimbulkan genset dengan kapasitas memfasilitasi sehingga dengan baik
genset tidak tertangani besar sudah mempunyai ijin sehingga tidak
dengan kepemilikan genset dan mudah rusak dan
baik,dikhawatirkan ijin HO dengan adanya tidak menimbulkan
3. menggangu kebisingan bukti terlampir kebisingan pada
dan polusi udara di lingkungan sekitar
lingkungan/masyarakat
sekitar Puskesmas Pati I

2. bekerja sama dengan Dinas


Kesehatan untuk mendapatkan
ijin HO dan ijin memiliki
genset dengan kapasitas besar

3. menjaga genset dari panas


dan hujan supay a tidak mudah
rusak

Sampah medis sampah medis(infeksius) 1. membuang sampah medis 1. Puskesmas PatiI sudah Supaya semua
infeksius, kasa harus tertangani dengan harus pada tempat sampah yang membuang sampah pada petugas di ruang
kapas, bekas baik agar tidak menjadi dipersyaratkan tempatnya sesuai jenis KIA, VK selalu
4 pemasangan IUD, sumber penularan dan sampah memenuhi SOP yang
Inplan penyebaran penyakit bagi berlaku
pasien dan lingkungan
sekitar

187
JENIS YANG
NO HASIL ANALISA RENCANA PENCEGAHAN EVALUASI RTL
DIANALISA
2. Menyediakan tempat sampah 2 .Sudah resedia tempat
sesuai denganjenis limbah sampah sesuai yang
medisnya dipersyaratkan

3. Pembuangan tempat sampah 3. Pembuangan sampah


sesuai dengan jenis limbah nya sudah sesuai

Limbah medis apabila limbah medis 1. Puskesmas belum Mewujudkan


tidak tertangani dengan mempunyai IPAL sesuai Pengadaan IPAL
benar merupakan media yang di persyaratkan dengan bekerjasama
5 penyebaran dan dengan Dinas
penularan penyakit yang Kesehatan
berbaya

2. bekerjasama dengan Dinas 2. Puskesmas Pati I sudah


kesehatan Kab.Banyumas untuk bekerja sama dengan dinas
pengadaan fasilitas IPAL untuk pengadaan IPAL
dengan bukti adanya surat
permohonan ke Dinas
Kesehatan

Alat kesehatan Apabila alkes tidak Alat yang selesai digunakan Puskesmas sudah Bidan melaksanakan
tidak stiril selesai disteril dengan benar distirikan dengan ozone mempunyai ozone penstirilan alkes
dipakai merupakan media sterelizer sterilizer sesuai dengan SOP
6 penyebaran dan yng berlaku
penularan penyakit yang
berbahaya

188
c. Program Gizi
N JENIS YANG HASIL ANALISA RENCANA PENCEGAHAN PELAKSANAAN EVALUASI RTL
O DIANALISA
Alat penimbangan balita di kecelakaan pada balita refresing/pelatihan kader cara Menggunakan tiyang timbang dacin terpasang aman dan Supaya kader d
posyandu (dacin) akibat penimbangan bila pemasangan alat timbang dacin yang kokoh dan sarung timang kokoh posyandu memahami
tidak mengetahui yang aman prosedur penimbangan
prosedur yang benar menggunakan dacin

d. Program KesLing

Risiko kegiatan /
No Tanggal Kegiatan Tempat Ket.
Masalah

1 Sesuai Konseling Ruang Panas dan gerah,


jadwal Pelayanan Sanitasi ruangan sempit
Konseling Kesehatan
Lingkungan

2 Setiap Pengawasan TTU 17 Desa/Kel Panas dan gerah,


Bulan penerimaan pengelola
TTU kurang
menyenangkan, dikira
memberikan bantuan

3 Setiap Pengawasan TPM 17 Desa/Kel Panas dan gerah,


Bulan Penerimaan pengelola
TPM kurang
menyenangkan, dikira
memberikan
sumbangan/bantuan

189
Risiko kegiatan /
No Tanggal Kegiatan Tempat Ket.
Masalah

4 Mei & Pemicuan STBM 2 Kelurahan Masyarakat ada yg


September tidak datang,dan dikira
2016 mendapat bantuan dr
Puskesmas

5 Oktober Natural Leader 2 Kelurahan Kepala kelurahan /


2016 Perangkat Kelurahan
belum bisa
memecahkan
permasalahan mengenai
pembangunan septitank

6 Sesuai Pengawasan TP3 4 Desa Karyawan & pengelola


Jadwal TP3 belum
menggunakan APD

7 Setiap Inspeksi perumahan 17 Desa/Kel Panas dan gerah, dikira


Bulan memberi bantuan,
kadang-kadang warga
tidak mau menerima
saran dari petugas
kesehatan

190
Lamp 15.
HASIL PENGUKURAN INDEK KEPUASAN MASYARAKAT

1. Trimester I Bulan Januari - Maret 2016


Dalam penyusunan indek kepuasan masyarakat kami menggunakan pedoman acuan
dari hasil keputusan menteri pendayagunaan aparatus Negara nomor :
Kep/25/M.PAN/2/2004 tentang pedoman umum penyusunan indek kepuasan masyarakat
unit pelayanan pemerintah.

Dari penyusunan IKM yang telah kami laksanakan di unit pelayanan Puskesmas Pati
I bulan Januari - Maret 2016.

A. DATA STATISTIK
1. Karakteristik Responden
a. Jenis Kelamin ( Distribusi Responden berdasarkan jenis kelamin )
NO JENIS KELAMIN JUMLAH %

1 Laki – laki 50 50 %

2 Perempuan 50 50 %

JUMLAH 100 100

b. Umur (Distribusi Responden berdasarkan Umur )


NO UMUR ( tahun ) JUMLAH %

1 16-25 24 24 %

2 25-35 37 37 %

3 36-45 20 20 %

4 46-55 13 13 %

5 55 keatas 6 6%

JUMLAH 100 100

c. Tingkat Pendidikan (Distribusi Responden berdasarkan Pendidikan )


NO TINGKAT PENDIDIKAN JUMLAH %

1 SD kebawah 15 15 %

2 SLTP 25 25 %

3 SLTA 45 45 %

4 DIPLOMA 10 10 %

5 S1 5 5%

6 S2 keatas - -

JUMLAH 100 100 %

191
d. Pekerjaan ( Distribusi Responden berdasarkan pekerjaan )
NO TINGKAT PENDIDIKAN JUMLAH %

1 PNS / TNI / Polri 2 2

2 Pegawai Swasta 19 19

3 Wiraswasta / Usahawan 23 23

4 Pelajar / Mahasiswa 10 10

5 Buruh Tani - -

6 Lainnya 46 46

JUMLAH 100 100 %

B. PENGOLAHAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT PER RESPONDEN DAN PER


UNSUR PELAYANAN BULAN JANUARI - MARET 2016

NO. URUT NILAI PER UNSUR PELAYANAN


RESPONDEN U1 U2 U3 U4 U5 U6 U7 U8 U9 U10 U11 U12 U13 U14
1 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3
2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4
6 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3
7 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4
8 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
9 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
10 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
11 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
12 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
13 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
14 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
15 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
16 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
17 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
18 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
19 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
20 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
21 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
22 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
23 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
24 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
25 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
26 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
27 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
28 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3
29 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3
30 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3
31 4 3 3 3 3 4 2 4 3 3 3 3 2 3
32 3 3 1 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3
192
NO. URUT NILAI PER UNSUR PELAYANAN
RESPONDEN U1 U2 U3 U4 U5 U6 U7 U8 U9 U10 U11 U12 U13 U14
33 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3
34 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3
35 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3
36 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
37 3 3 2 2 2 3 1 1 2 3 2 1 1 1
38 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
39 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
40 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4
41 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
42 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
43 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3
44 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3
45 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3
46 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
47 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3
48 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
49 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
50 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
51 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3
52 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3
53 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3
54 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3
55 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3
56 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3
57 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3
58 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3
59 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3
60 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
61 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
62 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
63 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
64 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
65 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4
66 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3
67 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
68 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3
69 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3
70 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3
71 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3
72 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3
73 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3
74 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3
75 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3
76 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3
77 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3
78 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3
79 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3
80 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3
81 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3
82 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3

193
NO. URUT NILAI PER UNSUR PELAYANAN
RESPONDEN U1 U2 U3 U4 U5 U6 U7 U8 U9 U10 U11 U12 U13 U14
83 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3
84 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3
85 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
86 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
87 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
88 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
89 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
90 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
91 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3
92 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3
93 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3
94 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
95 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
96 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 4
97 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3
98 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 2 3 4
99 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3
100 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3

JML NILAI
308 306 308 306 305 308 301 305 306 305 272 268 304 306
PER UNSUR

NRR PER
UNSUR = JML
NILAI PER
3,1 3,1 3,1 3,1 3.05 3,1 3 3.05 3,1 3,1 2,7 2,7 3 3,1
UNSUR : JML
KUESIONER
YANG TERISI
NRR
TERTIMBANG
PER UNSUR =
NRR PER 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 2,9
UNSUR x 0,07

IKM UNIT
72,5
PELAYANAN

1. U1 S.D. U14 : UNSUR PELAYANAN


2. NRR : NILAI RATA – RATA
3. IKM : INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT
4. * ) : JML NRR IKM TERTIMBANG

5. **) : IKM UNIT PELAYANAN x25

194
C. NILAI RATA – RATA UNSUR DARI MASING- MASING UNIT PELAYANAN

NO UNSUR PELAYANAN NILAI UNSUR PELAYANAN

1. Prosedur pelayanan 3.08

2. Persyaratan pelayanan 3.06

3. Kejelasan petugas pelayanan 3.08

4. Kedisiplinan petugas 3.06

5. Tanggung jawab petugas 3.05

6. Kemampuan petugas pelayanan 3.08

7. Kecepatan pelayanan 3.01

8. Keadilan mendapatkan pelayanan 3.05

9. Kesopanan dan keramahan petugas 3.06

10. Kewajaran biaya pelayanan 3.05

11. Kepastian biaya pelayanan 2.72

12. Kepastian jadwal pelayanan 2.68

13. Kenyamanan Lingkungan 3.04

14. Keamanan pelayanan 3.06

Jumlah NRR Tertimbang Per Unsur 2.90

Nilai IKM unit pelayanan Puskesmas Pati I 72.5

D. Hasil Indek Kepuasan Pelanggan

Pedoman nilai presepsi, interval IKM, interval konversi IKM, mutu palayanan dan
kinerja unit pelayanan

Nilai persepsi Nilai interval Nilai interval Mutu Pelayanan Kinerja unit
IKM konversi IKM pelayanan

1 1.00-1.75 25-43.75 D Tidak baik

2 1.76-2.50 43.76-62.50 C Kurang baik

3 2.51-3.25 62.51-81.25 B Baik

4 3.26-4.00 81.26-100 A Sangat baik

Berdasarkan tabel Poin B diatas, maka hasil kajian indeks kepuasan masyarakat
Puskesmas Pati I diperoleh sebagai berikut :

1. Nilai indeks kepuasan masyarakat unit pelayanan Puskesmas Pati i sebesar 72.5

195
2. Mutu pelayan termasuk dalam kategori B
3. Tingkat kinerja unit pelayanan Baik

E. Kesimpulan
1. Dari hasil pengukuran indeks kepuasan pelanggan di unit pelayanan Puskesmas
Pati I didapatkan nilai IKM 72.5
2. Mutu pelayanan diunit pelayanan di Puskesmas Pati I
3. Tingkat kinerja penyelenggaran pelayanan di unit pelayanan Puskesmas pati I

F. Saran
Dari hasil pengukuran IKM Puskesmas Pati I tersebut diatas walaupun sudah
baik tetapi tentunya masih banyak kendala, maka itu agar hasil ini dapat sebagai
bahan masukan untuk koreksi, terutama kepastian biaya pelayanan. Kepastian jadwal
pelayanan perlu ditindak lanjuti dengan harapan di tahun- tahun yang akan datang
bisa menjadi lebih baik lagi sehigga mutu pelayanan bisa mencapai hasil sangat baik.

196
1. Trimester II Bulan April – Juni 2016
Dalam penyusunan indek kepuasan masyarakat kami menggunakan pedoman acuan
dari hasil keputusan menteri pendayagunaan aparatur Negara nomor:
Kep/25/M.PAN/2/2004 tentang pedoman umum penyusunan indek kepuasan masyarakat
unit pelayanan instansi pemerintah.

Dari penyusunan IKM yang telah kami laksanakan di unit pelayanan Puskesmas Pati
I pada bulan April-juni 2016

A. DATA STATISTIK

1. Karakteristik Responden

a. Jenis kelamin (Distribusi Responden berdasarkan jenis kelamin )

NO JENIS KELAMIN JUMLAH %

1 Laki – laki 51 51%

2 Perempuan 49 49%

JUMLAH 100 100%

b. Umur (Distribusi Responden berdasarkan Umur )

NO UMUR ( tahun ) JUMLAH %

1 16-25 22 22%

2 26-35 40 40%

3 36-45 21 21%

4 46-55 10 10%

5 55 keatas 7 7%

JUMLAH 100 100%

c. Tingkat Pendidikan ( Distribusi Responden berdasarkan Pendidikan )

NO TINGKAT PENDIDIKAN JUMLAH %

1 SD ke bawah 15 15%

2 SLTP 29 29%

3 SLTA 40 40%

4 DIPLOMA 11 11%

5 S1 2 2%

6 S2 ke atas 0 0%

JUMLAH 100 100%

197
d. Pekerjaan ( Distribusi Responden berdasarkan Pekerjaan )

NO PEKERJAAN JUMLAH %

1 PNS / TNI / Polri 2 2%

2 Pegawai Swasta 20 20%

3 Wiraswasta / Usahawan 22 22%

4 Pelajar / Mahasiswa 9 9%

5 Lainnya 47 47%

JUMLAH 100 100%

B. PENGOLAHAN INDEKS KEPUASAN MASYARKAT PER RESPONDEN


DAN PER UNSUR PELAYANAN

NO. URUT NILAI PER UNSUR PELAYANAN


RESPONDEN U1 U2 U3 U4 U5 U6 U7 U8 U9 U10 U11 U12 U13 U14
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3
5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
6 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3
7 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3
8 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3
9 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4
10 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3
11 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3
12 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
13 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
14 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4
15 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3
16 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3
17 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
18 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
19 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
20 4 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3
21 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
22 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
23 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
24 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
25 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
26 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
27 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
28 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
29 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
30 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3
31 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 2 3 3 3
32 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3
33 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
34 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3
35 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
198
NO. URUT NILAI PER UNSUR PELAYANAN
RESPONDEN U1 U2 U3 U4 U5 U6 U7 U8 U9 U10 U11 U12 U13 U14
36 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
37 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3
38 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3
39 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4
40 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3
41 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
42 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3. 3 3 3
43 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
44 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
45 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
46 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
47 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
48 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
49 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
50 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
51 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
52 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
53 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
54 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
55 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
56 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
57 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
58 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
59 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
60 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
61 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
62 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
63 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
64 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
65 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3
66 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3
67 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
68 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3
69 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3
70 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3
71 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3
72 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3
73 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3
74 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3
75 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3
76 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
77 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3
78 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3
79 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3
80 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3
81 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
82 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
83 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
84 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
85 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3
86 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3
87 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
88 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
89 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
90 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3
91 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3
92 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3
93 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3
94 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3

199
NO. URUT NILAI PER UNSUR PELAYANAN
RESPONDEN U1 U2 U3 U4 U5 U6 U7 U8 U9 U10 U11 U12 U13 U14
95 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4
96 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4
97 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3
98 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 2 3 4
99 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3
100 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3
JML NILAI PER
UNSUR 310 306 312 302 310 310 306 306 309 317 312 294 310 310
NRR PER
UNSUR = JML
NILAI PER
UNSUR : JML 3,10 3,06 3,12 3,02 3,10 3,10 3,06 3,06 3,09 3,17 3,12 2,94 3,10 3,10
KUESIONER
YANG TERISI
NRR
TERTIMBANGH
PER UNSUR = 0,21 0,21 0,21 0,22 0,21 0,21 0,21 0,22 0,22 0,22 0,22 0,20 0,21 0,21 2.98
NRR PER
UNSUR x 0,071

IKM UNIT
74.50
PELAYANAN

KETERANGAN :
- U1 S.D. U14 : UNSUR PELAYANAN
- NRR : NILAI RATA-RATA
- IKM : INDEKS KEPUAAN MASYARAKAT
-*) : JML NRR IKM TERTIMBANG
- **) : IKM UNIT PELAYANAN X 25

C. NILAI RATA-RATA UNSUR DARI MASING-MASING UNIT PELAYANAN.

NO UNSUR PELAYANAN NILAI UNSUR


PELAYANAN

1 Prosedur pelayanan 3.10

2 Persyaratan pelayanan 3.06

3 Kejelasan petugas pelayanan 3.12

4 Kedisiplinan petugas 3.02

5 Tanggung jawab petugas 3.10

6 Kemampuan petugas pelayanan 3.10

7 Kecepatan Pelayanan 3.06

8 Keadilan mendapatkan pelayanan 3.06

9 Kesopanan dan keramahan Petugas 3.09

10 Kewajaran biaya pelayanan 3.17

11 Kepastian biaya pelayanan 3.12

200
NO UNSUR PELAYANAN NILAI UNSUR
PELAYANAN

12 Kepastian jadwal pelayanan 2.94

13 Kenyamanan lingkungan 3.10

14 Keamanan pelayanan 3.10

Jumlah NRR Tertimbang Per Unsur 2.98

Nilai IKM unit pelayanan Puskesmas Pati I 74.50

D. HASIL INDEK KEPUASAN PELANGGAN

Pedoman nilai persepsi, interval IKM, interval konversi IKM, mutu pelayanan dan
kinerja unit pelayanan

Nilai persepsi Nilai interval Nilai interval Mutu Pelayanan Kinerja unit
IKM konversi IKM pelayanan

1 1.00-1.75 25-43.75 D Tidak baik

2 1.76-2.50 43.76-62.50 C Kurang baik

3 2.51-3.25 62.51-81.25 B Baik

4 3.26-4.00 81.26-100 A Sangat baik

Berdasarkan tabel B diatas, maka hasil kajian indeks kepuasan masyarakat puskesmas
Pati I diperoleh hasil sebagai berikut:

1. Nilai indeks kepuasan masyarakat unit pelayanan puskesmas Pati I sebesar


74.50

2. Mutu pelayanan termasuk dalam kategori B

3. Tingkat kinerja unit pelayanan Baik

E. Kesimpulan

1. Dari hasil pengukuran indeks kepuasan masyarakat di unit pelayanan


puskesmas Pati I didapatkan nilai IKM 74.50

2. Mutu pelayanan diunit pelayanan dipuskesmas Pati I termasuk dalam kategori


B

3. Tingkat kinerja penyelenggaraaan pelayanan di unit pelayanan puskesmas Pati I


termasuk baik

201
F. SARAN

Dari hasil pengukuran nilai IKM Puskesmas Pati I tersebut diatas walaupun
sudah baik tetapi tentunya masih banyak kendala, maka untuk itu agar hasil ini dapat
sebagai bahan masukan untuk koreksi, evaluasi dan pengawasan terhadap system,
mekanisme dan prosedur pelayanan dengan harapan ditahun-tahun yang akan datang
bisa menjadi lebih baik lagi

202
Lampiran 16: Hasil Audit internal
Unit Yang Diperiksa : Admen
Tanggal Pemeriksaan : Juli 2016
NO. URAIAN BUKTI KETIDAKSESUAIAN STANDAR / ANALISIS TINDAKAN WAKTU
KETIDAKSESUAIAN OBJEKTIF TERHADAP STANDAR KRITERIA YANG PERBAIKAN PENYELESAIAN
/ INSTRUMEN DIGUNAKAN

1. Karyawan yang hadir apel Buku absensi apel Tidak semua karyawan Karyarwan yang hadir Karyawan tidak Diberikan sanksi Segera setelah audit
pagi baru 63,63% pagi mengikuti apel pagi apel pagi jam 7.15 disiplin bagi karyawan yang
adalah 95% tidak mengikuti apel
pagi

2. Karyawan yang datang Absen elektronik Karyawan yang datang tepat Karyawan yang 90% karyawan Diberikan sanksi Segera setelah audit
tepat waktu belum waktu kurang dari 50% datang pukul 7.15 Puskesmas adalah bagi karyawan yang
memenuhi target yaitu baru sebanyak >90% perempuan terlambat
42,27% karyawan

Unit Yang Diperiksa : KIA


Tanggal Pemeriksaan : Juli 2016
NO. URAIAN BUKTI KETIDAKSESUAIAN STANDAR / ANALISIS TINDAKAN WAKTU
KETIDAKSESUAIAN OBJEKTIF TERHADAP STANDAR KRITERIA YANG PERBAIKAN PENYELESAIAN
/ INSTRUMEN DIGUNAKAN

Cakupan neonatus dengan Laporan bulanan Cakupan neonatus dengan Cakupan neonatus Kasus neonatus Para bidan Segera setelah
komplikasi yang ditanganidan PWS komplikasi yang ditangani dengan komplikasi dengan komplikasi meningkatkan audit
sampai akhir TW II adalah sampai akhir TW II belum yang ditangani sampai bila tidak ditangani kinerja dengan
36,3% mencapai target TW II adalah 40% dapat berakibat meningkatkan
fatal kunjungan rumah,
kerjasama dengan
BPS, RS dan SpOG.

203
Unit yang Diperiksa : Ruang Pemeriksaan Umum
Tanggal Pemeriksaan :
STANDAR /
KETIDAKSESUAIAN KRITERIA YANG
URAIAN BUKTI TINDAKAN WAKTU
NO. TERHADAP STANDAR DIGUNAKAN ANALISIS
KETIDAKSESUAIAN OBJEKTIF PERBAIKAN PENYELESAIAN
/ INSTRUMEN

1. Ada blangko rujukan Blangko rujukan Blangko rujukan internal SOP Rujukan Internal Kurang ketelitian Mengisi blangko Segera diperbaiki
internal tetapi belum internal belum tidak lengkap dari operator dan rujukan internal setelah audit
terisis lengkap terisi lengkap banyaknya pasien dengan lengkap

2. Pada rekam medis, Rekam medis Rekam medis tidak diisi SOP Pelayanan Klinis Kurang ketelitian Mengisi rekam Segera setelah
penulisan resep tidak tidak lengkap dan lengkap dan tidak di paraf dari operator dan medis dengan diaudit
lengkap dan rekam tidak di paraf banyaknya pasien lengkap dan di paraf
medis tidak di paraf

Unit Yang Diperiksa : Ruang Pemeriksaan Gigi Dan Mulut


Tanggal Pemeriksaan :
NO. URAIAN BUKTI KETIDAKSESUAIAN STANDAR / ANALISIS TINDAKAN WAKTU
KETIDAKSESUAIAN OBJEKTIF TERHADAP STANDAR KRITERIA YANG PERBAIKAN PENYELESAIAN
/ INSTRUMEN DIGUNAKAN

1. Pada rekam medis Rekam medis tidak Rekam medis tidak SOP Pelayanan Poli Kurang ketelitian Mengisi rekam Segera setelah
penulisan resep tidak terisi lengkap dan lengkap dan tidak di paraf Gigi dari operator dan medis dengan audit
lengkap dan tidak di tidak diparaf pemeriksa banyaknya pasien lengkap dan di paraf
paraf

204
2. Tidak ada blangko Tidak ada blangko Rujukan internal tidak SOP Rujukan Internal Kurang ketelitian Membuat blangko Segera setelah
rujukan internal rujukan internal terdokumentasi dari operator dan rujukan internal dan audit
banyaknya pasien mengisi dengan
lengkap

Unit Yang Diperiksa :Farmasi


Tanggal Pemeriksaan :
NO URAIAN BUKTI KETIDAKSESUAIAN STANDAR / ANALISIS TINDAKAN WAKTU
KETIDAKSESUAIAN OBJEKTIF TERHADAP STANDAR KRITERIA YANG PERBAIKAN PENYELESAIAN
/ INSTRUMEN DIGUNAKAN

1. Penulisan resep tidak Resep tidak Penulisan resep tidak SOP Peresepan Obat Kurang ketelitian Penulisan resep Segera setelah
lengkap dan belum di memuat dosis obat lengkap dari operator dan harus lengkap dan di audit
paraf dan paraf dokter banyaknya pasien paraf dokter

2. Label / etiket tidak Label/ etiket Penulisan label / etiket SOP Pelabelan Obat Kurang ketelitian Pelabelan obat harus Segera setelah
memuat nama pasien memuat dosisi dan obat tidak lengkap dari operator dan lengkap mencakup audit
frekwensi banyaknya pasien nama, dosis, cara
penggunaan obat. pemakaian dan
Tidak memuat frekwensi
nama pasien penggunaaan obat

205
Unit Yang Diperiksa : Laboratorium
Tanggal Pemeriksaan :

NO. URAIAN BUKTI KETIDAKSESUAIAN STANDAR / ANALISIS TINDAKAN WAKTU


KETIDAKSESUAIAN OBJEKTIF TERHADAP KRITERIA YANG PERBAIKAN PENYELESAIAN
STANDAR / DIGUNAKAN
INSTRUMEN

1. Petugas tidak Tidak ada dokumen Petugas tidak SOP Kalibrasi dan Instrumen yang Petugas 1 minggu
mengidentifikasi identifikasi akurasi mengidentifikasi akurasi Validasi Instrumen tidak diidentifikasi mengidentifikasi
akurasi yang diperlukan instrumen yang diperlukan sebuah akurasinya akurasi yang
sebuah instrumen instrumen mungkin saja diperlukan sebuah
memberikan hasil instrumen
yang tidak akurat

2. Tidak ada petugas Tidak ada Instrumen tidak di SOP Kalibrasi dan Instrumen yang Petugas segera 1 minggu
kalibrasi yang ditunjuk penunjukan petugas kalibrasi dan tidak ada Validasi Instrumen tidak di kalibrasi menunjuk petugas
kalibrasi dan penunjukan petugas mungkin saja kalibrasi dan
instrumen belum di kalibrasi memberikan hasil melakukan kalibrasi
kalibrasi yang tidak akurat instrumen yang
diperlukan

3. Petugas belum Petugas tidak Petugas memberikan SOP Penggunaan Alat Dengan wadah Memberikan wadah 1 minggu
melaksanakan seluruh memberikan wadah wadah dengan warna Pelindung Diri yang berbeda dengan warna
prosedur SOP dengan warna yang berbeda untuk sampah warna, berbeda untuk
Penggunaan Alat berbeda untuk medis dan non medis memudahkan sampah medis dan
Pelindung Diri sampah medis dan petugas menangani non medis
non medis sampah medis dan
non medis

206
4 Ada makanan dan Petugas tidak boleh SOP Penggunaan Alat Makanan dan Tidak membawa Segera setelah
minuman di membawa makanan dan Pelindung Diri minuman dapat makanan dan audit
laboratorium minuman ke dalam terkontaminasi minuman ke dalam
laboratorium dengan kuman laboratorium
yang terdapat di
laboratorium

5 Petugas Petugas laboratorium SOP Penggunaan Alat Petugas dapat Memakai alat Segera setelah
laboratorium tidak memakai alat pelindung Pelindung Diri terkontaminasi pelindung diri audit
memakai jas lab diri saat memulai dengan kuman bila dengan benar
pemeriksaan sampel tidak memakai alat
pelindung diri
dengan benar

6 Petugas belum Petugas tidak Petugas tidak SOP Pengelolaan Dengan Petugas memakai Segera setelah
melaksanakan seluruh memberikan wadah melaksanakan tahap ke 4 Reagen melaksanakan wadah pertama audit
prosedur SOP dengan warna yang yaitu tidak menyimpan tahap ke 4 masuk pertama
Pengelolaan Reagen berbeda reagen memakai wadah diharapkan tidak keluar
pertama masuk pertama terjadi pemakain
keluar, yaitu reagen yang reagen yang sudah
lebih dahulu masuk untuk kadaluarsa
menghindari kerusakan
reagen akibat terlalu lama
disimpan

207
Lampiran 17:
Data Kinerja Dan Analisis Data Kinerja UKM

Realisasi
No. Standart Pelayanan Minimal / Jenis Pelayanan Target TW II 2016
(Aprl- Juni )
1 2 3 4
A Pelayanan Kesehatan Dasar
1 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil k-4 95% 47.4%
2 Cakupan komplikasi Kebidanan yang ditangani 80% 75.9%
3 Cakupan Pertolongan Persalinan oleh tenaga 90% 53.4%
kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan
4 Cakupan Pelayanan Nifas 90% 53.6%
5 Cakupan Neonatus dengan komplikasi yang ditangani 80% 36.3%
6 Cakupan Kunjungan Bayi 90% 53.6%
7 Cakupan Desa / Kelurahan (UCI ) 100% 46.06%
8 Cakupan pelayanan Anak Balita 90% 48.7%
9 Cakupan Pemberian makanan pendamping ASI 100% 50%
pada anak usia 6-24 bulan GAKIN
10 Cakupan Balita gizi buruk mendapat perawatan 100% 50%
11 Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat 100% 0%
12 Cakupan Peserta KB aktif 70% 75.9%
13 Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit
a. Acute Flacid Paralysis (AFP) 100% 0%
b. penemuan Penderita Pneumonia Balita yang ditangani 100% 25%
c. Penemuan pasien baru TB BTA Positif 100% 50%
d. Penderita DBD yang ditangani 100% 68%
e. Penemuan Penderita Diare Balita ditangani 100% 50%
14 Cakupan pelayanan kesehatan dasar pasien masyarakat 100% 50%
miskin
B Pelayanan Kesehatan Rujukan
1 Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien 100% 50%
masyarakat miskin
2 Cakupan Pelayanan Gawat darurat level 1 yang harus 100% 50%
diberikan sarana kesehatan (RS ) di Kabupaten
C Penyelidikan Epidemiologi dan Penanganan
1 Cakupan desa /Kelurahan mengalami KLB yang dilakukan 100% 50%
penyelidikan Epidemiologi < 24 jam
D Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan
1 Cakupan Desa Siaga Aktif 100% 0%
E Pelayanan Kesehatan Pembinaan Lingkungan
a. Rumah Sehat Pedesaan 65% 0%

208
ANALISIS DATA KINERJA UKM TRIWULAN II

No. Standart Pelayanan Minimal / Analisis Data Kinerja


Jenis Pelayanan

1 Cakupan Kunjungan ibu hamil Target Puskesmas pertahun (95%)


k-4 (95%)
Target Triwulan II Puskesmas (47.5%)

Cakupan Puskesmas belum mencapai target TW II (47.4%)

Analisa dengan PWS TW II 2016 nampak 10 desa yang sudah


memenuhi target, sedangkan 7 desa belum memenuhi target.

Tiga Desa yang sudah memenuhi target TW II:


1. Pati wetan (86.4%)
2. Puri (52.7%)
3. Pati Kidul (52.4%)

Tiga desa yang terendah targetnya TW II:


1. Mustokoharjo (37.5%)
2. Plangitan (32.4 %)
3. Gajahmati (20 %)

2 Cakupan komplikasi kebidanan Target Puskesmas pertahun (80%)


yang ditangani (80%)
Target Triwulan II Puskesmas (40%)

Cakupan Puskesmas Sudah memenuhi target TW II (75.9%)

Analisa dengan PWS TW II 2016 nampak16 desa sudah


memenuhi target. sedangkan ada 1 desa maupun kelurahan yang
belum tercapai targetnya.

Tiga desa yang tertinggi targetnya TW II :


1. Sidoharjo (144.4%)
2. Pati Kidul (106.3%)
3. Pati Lor (95%)

Desa yang belum memenuhi target TW II :


1. Kalidoro (25%)

3 Cakupan Pertolongan Persalinan Target Puskesmas pertahun (90%)


oleh tenaga kesehatan yang
memiliki kompetensi kebidanan Target Triwulan II Puskesmas (45%)
(90%) Cakupan Puskesmas sudah memenuhi target TW II (53.4%)

Analisa dengan PWS TW II 2016 nampak16 desa sudah


memenuhi target. sedangkan ada 1 desa maupun kelurahan yang
belum tercapai targetnya

Tiga desa yang tertinggi targetnya TW II :


1. Sidoharjo (69%)
2. Mustokoharjo (66.7%)
3. dengkek (60%)

Desa yang belum memenuhi target TW II :


1. Kalidoro (40%)

209
NO UNSUR PELAYANAN NILAI UNSUR PELAYANAN

4 Cakupan Pelayanan Nifas (90%) Target Puskesmas pertahun (90%)

Target Triwulan II Puskesmas (45%)

Cakupan Puskesmas sudah memenuhi target TW II (53.3%)

Analisa dengan PWS TW II 2016 nampak 16 desa yang sudah


memenuhi target sedangkan 1 desa belum memenuhi target.

Tiga Desa yang sudah memenuhi target TW II :


1. Sidoharjo (69%)
2. Mustokoharjo (66.7%)
3. Dengkek (60%)

Tiga desa yang terendah targetnya TW II:


1. Kalidoro (40%)

5 Cakupan Neonatus dengan Target Puskesmas pertahun (80%)


komplikasi yang ditangani
(80%) Target Triwulan II Puskesmas (40%)

Cakupan Puskesmas belum memenuhi target TW II (36.3%)

Analisa dengan PWS TW II 2016 nampak 6 desa yang sudah


memenuhi target sedangkan 11 desa belum memenuhi target.

Tiga Desa yang sudah memenuhi target TW II :


1. Sidoharjo (100%)
2. Pati Kidul (72.7%)
3. Pati Wetan (60%)

Tiga desa yang terendah targetnya TW II:


1. Parenggan (0%)
2. Kalidoro (0%)
3. Geritan (0%)

6 Cakupan Kunjungan Bayi Target Puskesmas pertahun (90%)


(90%)
Target Triwulan II Puskesmas (45%)

Cakupan Puskesmas sudah memenuhi target TW II (53.6%)

Analisa dengan PWS TW II 2016 nampak 16 desa yang sudah


memenuhi target sedangkan 1 Desa belum memenuhi target.

Tiga Desa yang sudah memenuhi target TW II :


1. Sidoharjo (69.1%)
2. Dengkek (66.7%)
3. Mustokoharjo (66.7%)

Tiga desa yang terendah targetnya TW II:


1. Kalidoro (40%)

7 Cakupan Desa / Kelurahan (UCI Target Puskesmas pertahun (100%)


) (100%)
Target Triwulan II Puskesmas (50%)

Cakupan Puskesmas belum memenuhi target TW II (46.06%)

210
Dari 17 desa sudah UCI semua , namun ada 2 desa yang non
UCI, yaitu :
1. Winong (39.33%)
2. Blaru (33.33%)

8 Cakupan pelayanan Anak Balita Target Puskesmas pertahun (90%)


(90%)
Target Triwulan II Puskesmas (45%)

Cakupan Puskesmas sudah memenuhi target TW II ( 48.7%)

Analisa dengan PWS TW II 2016 nampak 12 desa yang sudah


memenuhi target sedangkan 5 desa yang belum memenuhi
target.

Tiga desa yang tertinggi targetnya TW II :


1. Plangitan (76.7 %)
2. Gajahmati (68.9%)
3. Pati Lor (55.6%)

Tiga Desa yang belum memenuhi target TW II :


1. Blaru (40.7)
2. Pati Kidul (33.2%)
3. Ngarus (31.4%)

9 Cakupan Pemberian makanan Target Puskesmas pertahun (100%)


pendamping ASI pada anak usia
6-24 bulan GAKIN (100%) Target Triwulan II Puskesmas (50%)

Cakupan Puskesmas belum memenuhi target TW II ( 0%)

Tidak ada anak usia 6-24 bulan GAKIN

10 Cakupan Balita gizi buruk Target Puskesmas pertahun (100%)


mendapat perawatan (100%)
Target Triwulan II Puskesmas (50%)

Cakupan Puskesmas sudah memenuhi target TW II ( 50%)

Setiap kasus gizi buruk dari 17 desa sudah ditangani semua.

Ada 6 desa yang ada kasus gizi buruk, yaitu:


1. Puri 1 anak ( 8.33%)
2. Pati Wetan 1 anak ( 8.33%)
3. Panjunan 2 anak ( 16.66%)
4. Plangitan 1 anak (8.33%)
5. Sidoharjo 1 anak (8.33%)
6. Gajahmati 1 anak (8.33%)

11 Cakupan penjaringan kesehatan Target Puskesmas pertahun (100%)


siswa SD dan setingkat (100%)
Target Triwulan II Puskesmas (50%)

Cakupan Puskesmas belum memenuhi target TW II ( 0%)

Belum dilakukan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat

211
NO UNSUR PELAYANAN NILAI UNSUR PELAYANAN

12 Cakupan Peserta KB aktif ( Target Puskesmas pertahun (70%)


70%)
Target Triwulan II Puskesmas (35%)

Cakupan Puskesmas Sudah memenuhi target TW II (75.9%)

Analisa dengan PWS TW II 2016 nampak 13 desa sudah


memenuhi target. sedangkan ada 4 desa maupun kelurahan yang
belum tercapai targetnya.

Tiga desa yang tertinggi targetnya TW II :


1. Geritan (86.2 %)
2. Mutokoharjo (81.5%)
3. Dengkek (81%)

Tiga Desa yang belum memenuhi target TW II :


1. Plangitan (69.1%)
2. Pati Kidul (69.6%)
3. Kalidoro (61.9%)

13 Cakupan penemuan dan Target Puskesmas pertahun (100%)


penanganan penderita penyakit
Target Triwulan II Puskesmas (50%)
a. Acute Flacid Paralysis
(AFP) (100%) Cakupan Puskesmas belum memenuhi target TW II ( 0%)

Tidak ditemukan kasus AFP

b. penemuan Penderita Target Puskesmas pertahun (100%)


Pneumonia Balita yang
ditangani (100%) Target Triwulan II Puskesmas (50%)

Cakupan Puskesmas belum memenuhi target TW II ( 50%)

Penderita pnemonia balita yang ditemukan dan ditangani ada 40


kasus.

c. Penemuan pasien baru TB Target Puskesmas pertahun (100%)


BTA Positif (100%)
Target Triwulan II Puskesmas (50%)

Cakupan Puskesmas belum memenuhi target TW II ( 50%)

Pasien TB BTA posistif yang ditemukan dan ditangani ada 1


desa:

1. Puri
Bapak Suyono 41 tahun RT 5 RW 4

Dari 1desa tersebut setelah ditangani hasilnya menjadi negatif.

d. Penderita DBD yang Target Puskesmas pertahun (100%)


ditangani (100%)
Target Triwulan II Puskesmas (50%)

212
Cakupan Puskesmas belum memenuhi target TW II ( 50 %)

Ada 68 kasus penderita DBD yang ditemukan dan sudah


ditangani .

e. Penemuan Penderita Diare Target Puskesmas pertahun (100%)


Balita ditangani (100%)
Target Triwulan II Puskesmas (50%)

Cakupan Puskesmas belum memenuhi target TW II ( 50 %)

Pasien penderita diare balita yang ditemukan dan sudah


ditangani ada 235 kasus.

14 Cakupan pelayanan kesehatan Target Puskesmas pertahun (100%)


dasar pasien masyarakat miskin
(100%) Target Triwulan II Puskesmas (50%)

Cakupan Puskesmas sudah memenuhi target TW II ( 50%)

Pasien yang datang ke Puskesmas dan dilayani sebanyak 2.775


pasien.

15 Pelayanan Kesehatan Rujukan Target Puskesmas pertahun (100%)

a. Cakupan pelayanan Target Triwulan II Puskesmas (50%)


kesehatan dasar pasien
masyarakat miskin (100%) Cakupan Puskesmas sudah memenuhi target TW II ( 50%)

Pasien yang mendapatkan pelayanan rujukan sebanyak 184


pasien dari jumlah pasien miskin sebanyak 2.775 pasien.

16 a. Cakupan Pelayanan Gawat Target Puskesmas pertahun (100%)


darurat level 1 yang harus
diberikan sarana kesehatan Target Triwulan II Puskesmas (50%)
(RS ) di Kabupaten (100%)
Cakupan Puskesmas sudah memenuhi target TW II ( 50%)

Pasien yang datang dan mendapatkan pelayanan hanya 11


kasus.

17 Penyelidikan Epidemiologi dan Target Puskesmas pertahun (100%)


Penanganan
Target Triwulan II Puskesmas (50%)
a. Cakupan desa /Kelurahan
mengalami KLB yang Cakupan Puskesmas sudah memenuhi target TW II ( 50%)
dilakukan penyelidikan
Epidemiologi < 24 jam Ada kejadian KLB diwilayah Puskesmas Pati I sebanyak 1
(100%) kasus, yaitu di desa winong. Penyebabnya adalah keracunan
makanan diacara kondangan tetangga.

18 Promosi Kesehatan dan Target Puskesmas pertahun (100%)


Pemberdayaan
Target Triwulan II Puskesmas (50%)
a. Cakupan Desa Siaga Aktif
(100%) Cakupan Puskesmas belum memenuhi target TW II ( 0%)

Semua desa sudah menjadi sudah menjadi desa siaga aktif akan
tetapi tidak aktif.

213
Lampiran 18:

PENOLAKAN PENGOBATAN / TINDAKAN

Yang bertanda tangan di bawah ini saya:


Nama : ...................................................................................................................................................
Umur : .....................................................................................................tahun. Laki-laki/Perempuan*
Alamat : ...................................................................................................................................................
: ...................................................................................................................................................
dengan ini menyatakan PENOLAKAN untuk dilakukan pengobatan / tindakan....................................
pada diri saya / Ayah / Ibu / Anak / Keluarga saya.
Nama : ...................................................................................................................................................
Umur : .....................................................................................................tahun. Laki-laki/Perempuan*
Alamat : ...................................................................................................................................................
NO. RM :
...................................................................................................................................................
Saya memahami perlunya dan manfaat rujukan tersebut sebagaimana telah dijelaskan seperti di atas
kepada saya termasuk resiko dan komplikasi yang mungkin timbul, Oleh sebab itu saya membebaskan
Puskesmas Pati I / Dokter / Petugas Lainnya dari tanggung jawab hukum apabila akibat atau resiko
yang tidak diharapkan benar – benar terjadi di kemudian hari.

Pati, ...........................................jam ..........................

Yang menyatakan Saksi,

( ............................................ ) ( ............................................ ) ( ........................................... )

214
PENOLAKAN RUJUKAN

Yang bertanda tangan di bawah ini saya:


Nama : ...................................................................................................................................................
Umur : .....................................................................................................tahun. Laki-laki/Perempuan*
Alamat : ...................................................................................................................................................
: ...................................................................................................................................................
dengan ini menyatakan PENOLAKAN untuk dirujuk ke fasilitas kesehatan tingkat lanjut
pada diri saya / Ayah / Ibu / Anak / Keluarga saya.
Nama : ...................................................................................................................................................
Umur : .....................................................................................................tahun. Laki-laki/Perempuan*
Alamat : ...................................................................................................................................................
NO.RM :
...................................................................................................................................................
Saya memahami perlunya dan manfaat rujukan tersebut sebagaimana telah dijelaskan seperti di atas
kepada saya termasuk resiko dan komplikasi yang mungkin timbul, Oleh sebab itu saya membebaskan
Puskesmas Pati I / Dokter / Petugas Lainnya dari tanggung jawab hukum apabila akibat atau resiko
yang tidak diharapkan benar – benar terjadi di kemudian hari.

Pati, ...........................................jam ..........................

Yang menyatakan Saksi,

( ............................................ ) ( ............................................ ) ( ........................................... )

215
PERSETUJUAN PENGOBATAN / TINDAKAN

Yang bertanda tangan di bawah ini saya:


Nama : ...................................................................................................................................................
Umur : .....................................................................................................tahun. Laki-laki/Perempuan*
Alamat : ...................................................................................................................................................
: ...................................................................................................................................................
dengan ini menyatakan SETUJU untuk dilakukan pengobatan/tindakan.............................................
pada diri saya / Ayah / Ibu / Anak / Keluarga saya.
Nama : ...................................................................................................................................................
Umur : .....................................................................................................tahun. Laki-laki/Perempuan*
Alamat : ...................................................................................................................................................
NO.RM :
...................................................................................................................................................
Saya memahami perlunya dan manfaat pengobatan/tindakan tersebut sebagaimana telah dijelaskan
seperti di atas kepada saya termasuk resiko dan komplikasi yang mungkin timbul. Saya juga menyadari
bahwa, oleh karena itu Ilmu Kedokteran bukanlah Ilmu pasti, maka keberhasilan tindakan medik /
kedokteran bukanlah keniscayaan, melainkan sangat bergantung pada Tuhan Yang maha Esa. Oleh
sebab itu saya membebaskan Puskesmas Pati I / Dokter / Petugas Lainnya dari tanggung jawab hukum
apabila akibat atau resiko yang tidak diharapkan benar – benar terjadi di kemudian hari.

Pati, ...........................................jam ..........................

Yang menyatakan Saksi,

( ............................................ ) ( ............................................ ) ( ........................................... )

216
PERSETUJUAN RUJUKAN

Yang bertanda tangan di bawah ini saya:


Nama : ...................................................................................................................................................
Umur : .....................................................................................................tahun. Laki-laki/Perempuan*
Alamat : ...................................................................................................................................................
: ...................................................................................................................................................
dengan ini menyatakan SETUJU untuk dilakukan rujukan ke fasilitas kesehatan tingkat lanjut
pada diri saya / Ayah / Ibu / Anak / Keluarga saya.
Nama : ...................................................................................................................................................
Umur : .....................................................................................................tahun. Laki-laki/Perempuan*
Alamat : ...................................................................................................................................................
NO.RM :
...................................................................................................................................................
Saya memahami perlunya dan manfaat rujukan tersebut sebagaimana telah dijelaskan seperti di atas
kepada saya termasuk resiko dan komplikasi yang mungkin timbul, Oleh sebab itu saya membebaskan
Puskesmas Pati I / Dokter / Petugas Lainnya dari tanggung jawab hukum apabila akibat atau resiko
yang tidak diharapkan benar – benar terjadi di kemudian hari.

Pati, ...........................................jam ..........................

Yang menyatakan Saksi,

( ............................................ ) ( ............................................ ) ( ............................................ )

217
Lampiran 19:
Pengadan Barang Terkait Dengan Pelayanan Klinis

218
219
220
221

Anda mungkin juga menyukai