Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) METODE

KANGGURU DI RSUD KANJURUHAN


KABUPATEN MALANG

Disusun Oleh Kelompok 6 :


1. Refi Andi Alamsyah (1814314901008)
2. Vannessia Prasetya Cia (1814314901016)
3. Wida Ayu Wiji Lestari (1814314901022)

PROGAM STUDI PROFESI NERS


STIKES MAHARANI MALANG
2019
LEMBAR PENGESAHAN
SATUAN ACARA PENYULUHAN METODE KANGGURU
DI RSUD KENJURUHAN KABUPATEN MALANG

Disusun Oleh : 1. Refi Andi Alamsyah (1814314901008)


2. Vannessia Prasetya Cia (1814314901016)
3. Wida Ayu Wiji Lestari (1814314901022)

Program Studi : Profesi Ners

, ...............2019
Disetujui Oleh :

Pembimbing Institusi Pembimbing Klinik

(..............................................) (.............................................)
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
METODE KANGGURU

Pokok Bahasan : Metode kangguru


Sub Pokok Bahasan : Pengertian metode kangguru, syarat
metode kangguru, cara melakukan metode
kangguru, tanda-tanda bahaya pada BBLR
selama metode kangguru, manfaat metode
kangguru.
Hari dan Tanggal Pelaksanaan : Kamis, 11 April 2019
Waktu : 08.00 WIB - selesai
Tempat : RSUD Kanjuruhan Kabupaten Malang
Sasaran : Ibu dan Keluarga
A. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM
1) Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1 x 30 menit, keluarga
dapat mengetahui tentang Metode Kangguru pada BBLR
B. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan selama 1 x 30 menit keluarga dapat :
1) Pengertian metode kangguru dengan bahasa sendiri
2) Menyebutkan waktu pelaksanaan metode kangguru
3) Menyebutkan pengertian BBLR
4) Menyebutkan 2 dari 4 alasan penggunaan metode kangguru pada BBLR
5) Menyebutkan 3 dari 5 kriteria BBLR untuk metode kangguru
6) Menjelaskan cara melakukan metode kangguru
7) Menjelaskan pemantauan saat melakukan metode kangguru
8) Menyebutkan 5 dari 8 manfaat metode kangguru pada BBLR
C. SASARAN DAN TARGET
Sasaran ditujukan pada Ibu dan Keluarga
D. STRATEGI PELAKSANAAN
Hari dan anggal Pelaksanaan : Kamis, 11 April 2019
Waktu : 08.00 WIB - selesai
Tempat : RSUD Kanjuruhan Kabupaten Malang
E. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR

No Tahap Waktu Kegiatan Media


1. Pembukaan 5 menit 1. Salam dan perkenalan. -
2. Menjelaskan kontrak
dan tujuan pertemuan.

2. Pelaksanaan 20 menit Materi : leaflet


1. Menggali pengetahuan
tentang pengertian
kesehatan reproduksi.
2. Menjelaskan pengertian
kesehatan reproduksi.
3. Menyebutkan anatomi dan
fungsi organ reproduksi
4. Menjelaskan faktor-faktor
yang mempengaruhi
kesehatan reproduksi.

3. Penutup 5 menit 1. Mengajukan pertanyaan. -


2. Memberikan reiforcemen
positif atas jawaban yang
diberikan.
3. Menutup pembelajaran
dengan salam.
F. METODE
Metode yang digunakan adalah :
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Tanya jawab
G. MEDIA
Media yang digunakan adalah.
1.Leaflet

H. MATERI
Terlampir

I. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Kesiapan materi penyaji
b. Tempat yang digunakan nyaman dan mendukung.
2. Evaluasi Proses
a. Keluarga bersedia sesuai dengan kontrak waktu yang ditentukan
b. Keluarga antusias untuk bertanya tentang hal-hal yang tidak
diketahuinya
c. Keluarga menjawab semua pertanyaan yang telah diberikan.
3. Mahasiswa
a. Dapat memfasilitasi jalannya penyuluhan
b. Dapat menjalankan peranannya sesuai dengan tugas.
4. Evaluasi Hasil
a. Kegiatan penyuluhan berjalan sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan.
b. Adanya kesepakatan antara keluarga dengan perawat
dalam melaksanakan implementasi keperawatan selanjutnya.
TINJAUAN PUSTAKA

1. Pengertian
Metode kangguru adalah cara perawatan bayi dengan menggendong
lekat bayi lekat ke dada ibu, layaknya induk kangguru memasukkan anaknya ke
dalam kantung, tanpa ada batas kain (skin to skin), sehingga ada kontak
langsung antara kulit bayi dan kulit ibu. Henderson (2006) mengungkapkan
bahwa Perawatan kangguru ini telah terbukti dapat menghasilkan pengaturan
suhu tubuh yang efektif dan lama, serta denyut jantung dan pernafasan yang
stabil pada BBLR. Metode ini dapat diterapkan pada saat inisiasi menyusui dini,
pemberian ASI, namun pada BBLR metode ini dianjurkan dilakukan selama 24
jam.
2. Metode kangguru = hold me, feed me, love me
Saat perawatan bayi dengan metode kangguru, bayi yang didekap oleh
ibunya, merasakan sentuhan kulit kekulit yang tentu memberikan kenyamanan
dan ketenangan pada bayi. Suhu tubuh ibu dapat naik dan turun dengan
sendirinya sesuai kebutuhan bayi (maternal neonatal thermal synchrony), tanpa
pengaturan manual seperti incubator. Kontak kulit ke kulit ini juga dapat
meminimalkan kehilangan panas dari permukaan tubuh bayi, yang tidak dapat
dilakukan incubator. Dengan kontak emosional yang erat antara ibu dan bayi
pada metode kangguru, produksi asi meningkat karena adanya refleks letdown
oleh hormone oksitosin dalam tubuh ibu. Bayi pun tidak perlu di keluar
masukkan dari incubator untuk bias mendapat ASI. Bayi dapat langsung
menghisap ASI dari payudara ibu dengan sedikit mengubah posisi, Karena bayi
memiliki insting dan dapat merasakan detak jantung ibunya.
Selain itu metode kangguru dapat menurunkan resiko infeksi pada bayi
karena bagaimanapun flora normal kulit ibu tentu lebih “aman” dari pada
kuman resisten antibiotic di ruang rawat rumah sakit. Bayipun lebih cepat
dipulangkan dari rumah sakit karena peningkatan berat badan lebih cepat dan
metode kangguru dan dilanjutkan di rumah oleh ibu dibantu oleh anggota
keluarga lainnya. Dengan demikian biaya perawatan rumah sakit dapat ditekan.
3. BBLR dan Metode Kangguru
BBLR adalah bayi yang berat badan lahirnya kurang dari 2500 gr, tanpa
memandang usia kehamilan. BBLR dibedakan menjadi dua bagian, (1) BBL
sangat rendah bila lahir dengan berat < 1500 gr, (2) BBLR dengan berat lahir
1500-2499 gr.
BBLR memiliki kulit yang sangat tipis, jaringan lemak bawah kulit
sedikit, permukaan tubuhnya relative lebih luas dibandingkan dengan berat
badan, pusat pengaturan suhu yang belum sempurna. Oleh karena itu BBLR
mudah kehilangan panas dan sering kedinginan. Kondisi ini dapat membawa
bencana yang besar bagi kelangsungan hidup bayi. Apabila bayi mengalami
kedinginan maka dapat terjadi henti nafas, badannya pucat kebiruan, detak
jantungnya melemah dan berakhir dengan kematian.
Metode kangguru dilakukan setelah 2 minggu kelahiran sampai bayi
tidak mau lagi, yaitu sekitar usia 36 minggu atau menunggu berat badan bayi 2
kg. metode ini dianjurkan selama 24 jam, tetapi pada permulaan dapat dilakukan
bertahap dari minimal 60 menit, kemudian ditingkatkan terus menerus siang
dan malam dan berhenti hanya saat ketika mengganti popok. Pada saat itu
dokter akan memeriksa jumlah dan waktu minum, serta pemantauan
pertumbuhannya. Misalnya, kemampuan bayi meminum ASI kira-kira 180-200
ml/kg BB/hari, kenaikan BB per hari paling tidak 20-30 gram atau 2 ons
perminggu.
Kriteria BBLR untuk metode kangguru:
a. bayi dengan BB ≤ 2000 gr.
b. tidak ada kelainan atau penyakit yang menyertai.
c. refleks dan koordinasi isap serta menelan baik.
d. perkembangan selama di inkubator baik.
e. kesiapan dan keikutsertaan orang tua.
4. Cara Melakukan Metode Kangguru
a. beri bayi topi, popok, dan kaus kaki yang telah dihangatkan terlebih dahulu.
Bila suhu sedang dingin, bayi boleh dipakaikan baju tanpa lengan berbahan
katun yang dibuka dibagian depannya, agar dada bayi tetap dapat menempel
pada dada ibu (skin to skin).
b. letakkan bayi di dada ibu, dengan posisi tegak, langsung ke kulit ibu dan
pastikan kepala bayi sudah terfiksasi pada dada ibu. Posisikan bayi dengan
siku dan tungkai tertekuk (seperti kodok), kepala dimiringkan ke kanan atau
ke kiri dan sedikit mendongak.
c. Ibu dapat pula memakai baju dengan ukuran lebih besar dari badan ibu dan
bayi diletakkan diantara/belahan payudara ibu, baju diselimutkan kepada
bayi kemudian ibu mamakai selendang yang dililitkan di perut ibu agar bayi
tidak terjatuh.
d. Bila baju ibu tidak dapat menyokong bayi, dapat digunakan handuk atau
kain lebar yang elastis atau kantung yang dibuat sedemikian rupa untuk
menjaga tubuh bayi tidak terjatuh. Bila kurang menutupi badan bayi bisa
ditambah dengan selimut.
Di indonesia sendiri sudah ada kain gendong khusus yang memiliki
celana bayi menempel. Besarnya setinggi bayi, kemudian sisi kanan dan
kirinya ada dua pasang tali. Untuk menggunakannya, bayi dimasukkan ke
dalam celana kain gendong tersebut tanpa baju, kemudian badan bayi
ditempelkan ke badan ibu sesuai dengan langkah 1 dan 2, dan pasang tali
dengan rapat.
e. ibu masih dapat beraktivitas dengan bebas, dapat bebas bergerak walau
berdiri, duduk, jalan, makan, dan mengobrol. Pada waktu tidur, posisi ibu
setengah duduk atau dengan meletakkan beberapa bantal dibawah
punggung ibu.
f. bila ibu perlu istirahat, dapat digantikan oleh ayah atau anggota keluarga
lain.
g. dalam pelaksanaannya perlu diperhatikan kesiapan ibu, bayi, posisi bayi,
pemantauan bayi, cara pemberian ASI dan kebersihan ibu dan bayi.
5. Pemantauan Bayi Selama Metode Kangguru
a. Suhu bayi antara 36.5 – 37.5 oC
b. Pemantauan suhu ketiak bayi setiap 6 jam selama 3 hari pertama
c. Selanjutnya pengukurannya dilakukan 2 hari sekali
d. Pemantauan pernafasan bayi berkisar antara 40-60 kali/mnt dan kadang
disertai dengan periode apnea (tidak bernafas).
e. Beberapa tanda bahaya yang perlu dipantau : sulit bernafas, merintih,
bernafas sangat cepat atau sangat lambat, henti nafas yang sering dan lama
(> 20 detik), bayi terasa dingin, sulit minum, muntah-muntah, kejang, diare,
kulit kuning. Bila menjumpai tanda-tanda tersebut segera cari pertolongan
tenaga kesehatan.
6. Manfaat Metode Kangguru
a. Menstabilkan denyut jantung, suhu dan pernafasan
b. Meningkatkan berat badan dan pertumbuhan dengan efektif
c. Meningkatkan hubungan emosi atau psikologis antara ibu dan bayi
d. Mengurangi stress ibu dan bayi
e. Mengurangi lama menangis bayi
f. Mempersingkat masa rawat di rumah sakit
g. Meningkatkan produksi ASI ibu dan pemberian ASI ekslusif
h. Menurunkan resiko infeksi pada bayi

DAFTAR PUSTAKA
http://sovianchoeruman.wordpress.com/2010/07/26/metode-kanguru-untuk-
bayipremature/ (26/07/2010) 20.15 WIB

http://akperpantirapih.blogspot.com/2009/01/pengertian-metode-kanguru.html
(22/01/2009) 19.56 WIB

Hastuti, Puji. 2015. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi dan Balita. Pati
(25/05/2015) 20.28 WIB

Henderson, (2006). Buku Ajar Konsep Kebidanan; Buku Kedokteran, Jakarta,


EGC

DAFTAR HADIR PESERTA


NO NAMA ALAMAT TTD
KEPALA RUANG BRAWIJAYA
RSUD KANJURUHAN

________________________

Anda mungkin juga menyukai