Anda di halaman 1dari 24

GENITALIA EKSTERNA DAN INTERNA PADA WANITA

Anatomi Fisiologi Organ Reproduksi perempuan

Organ Reproduksi Wanita

Alat reproduksi wanita terdiri dari alat/ organ eksternal dan internal, sebagian
besar terletak dalam rongga panggul. Eksternal (sampai vagina): fungsi ovulasi,
internal: fungsi ovulasi, fertilisasi ovum transportasi blastosit, implantasi,
pertumbuhan fetus, kelahiran. Fungsi sistem reproduksi wanita dipengaruhi/
dikendalikan oleh hormon-hormon gonadotropin atau steroid dari poros hormonal
thalamus-hipothalamus-hipopisis-adrenal-ovarium. Selain itu terdapat
organ/sistem ekstragonad/ ekstragenital yang juga dipengaruhi oleh siklus
reproduksi (payudara, kulit daerah tertentu, pigmen dan sebagainya).

GENITALIA INTERNA

A. Definisi
Genitalia interna adalah organ reproduksi wanita yang terletak di dalam rongga
pelvis.
B. Bagian-bagian Genitalia Interna

1. Uterus

a. Merupakan jaringan otot yang kuat, terletak di pelvis diantara kandung


kemih dan rektum
b. Dinding depan, belakang dan atas tertutup peritoneum, sedangkan bagian
bawahnya berhubungan dengan kandung kemih
c. Ukuran uterus tergantung dari usia wanita dan paritas
d. Ukuran anak-anak 2-3 cm, nullipara 6-8 cm, multipara 8-9 cm

Uterus berfungsi sebagai: Siklus mentruasi, Kehamilan, serta Persalinan.


Uterus merupakan organ yang berongga dan berotot. Berbentuk seperti buah pir
dengan bagian bawah yang mengecil. Berfungsi sebagai tempat pertumbuhan
embrio. Tipe uterus pada manusia adalah simpleks yaitu dengan satu ruangan
yang hanya untuk satu janin.

Uterus (Genitalia Interna)

Uterus mempunyai 3 macam lapisan dinding yaitu :


a. Perimetrium merupakan lapisan paling luar dan yang berhubungan dengan
rongga perut yang berfungsi sebagai pelindung uterus. Meliputi dinding
rahim bagian luar. Menutupi bagian luar uterus. Merupakan penebalan yang
diisi jaringan ikat dan pembuluh darah limfe dan urat syaraf. Peritoneum
meliputi tuba dan mencapai dinding abdomen.
b. Miometrium merupakan lapisan yang berfungsi mendorong bayi keluar pada
proses persalinan (kontraksi) yang kaya akan sel otot serta berfungsi untuk
relaksasi uterus dengan melebar dan kembali ke bentuk semula setiap
bulannya. Susunan otot rahim terdiri dari tiga lapisan yaitu lapisan luar,
lapisan tengah, dan lapisan dalam. Pada lapisan tengah membentuk lapisan
tebal anyaman serabut otot rahim. Lapisan tengah ditembus oleh pembuluh
darah arteri dan vena. Lengkungan serabut otot ini membentuk angka delapan
sehingga saat terjadi kontraksi pembuluh darah terjepit rapat, dengan
demikian pendarahan dapat terhenti. Makin kearah serviks, otot rahim makin
berkurang, dan jaringan ikatnya bertambah. Bagian rahim yang terletak antara
osteum uteri internum anatomikum, yang merupakan batas dari kavum uteri
dan kanalis servikalis dengan osteum uteri histologikum (dimana terjadi
perubahan selaput lendir kavum uteri menjadi selaput lendir serviks) disebut
isthmus. Isthmus uteri ini akan menjadi segmen bawah rahim dan meregang
saat persalinan.
c. Endometrium merupakan lapisan terdalam yang kaya akan sel darah merah
serta tempat menempelnya sel telur yang sudah dibuahi, bila tidak terjadi
pembuahan maka dinding endometrium inilah yang akan meluruh bersamaan
dengan sel ovum matang. Pada endometrium terdapat lubang kecil yang
merupakan muara dari kelenjar endometrium. Variasi tebal, tipisnya, dan fase
pengeluaran lendir endometrium ditentukan oleh perubahan hormonal dalam
siklus menstruasi. Pada saat konsepsi endometrium mengalami perubahan
menjadi desidua, sehingga memungkinkan terjadi implantasi (nidasi).Lapisan
epitel serviks berbentuk silindris, dan bersifat mengeluarakan cairan secara
terus-menerus, sehingga dapat membasahi vagina. Kedudukan uterus dalam
tulang panggul ditentukan oleh tonus otot rahim sendiri, tonus ligamentum
yang menyangga, tonus otot-otot panggu
Uterus terdiri dari 2 bagian :
1) Serviks Uteri
a. Bagian bawah istmus uteri
b. Berdasarkan perlekatan dengan vagina, terbagi menjadi 2 :
 Portio
 Supravaginal

2) Korpus Uteri
Korpus uteri terdiri dari beberapa bagian :
a. Istmus uteri : tempat dimana kanalis endoserviks membuka ke kavum uteri
b. Kornu : tempat bermuara kedua tuba falopii yaitu dibagian superior dan lateral
c. Fundus : bagian atas uterus yang berbentuk konveks diantara kedua kornu
Merupakan Jaringan otot yang kuat, terletak di pelvis minor diantara
kandung kemih dan rektum.Dinding belakang dan depan dan bagian atas tertutup
peritonium, sedangkan bagian bawah berhubungan dengan kandung
kemih.Vaskularisasi uterus berasal dari arteri uterina yang merupakan cabang
utama dari arteri illiaka interna (arterihipogastrika interna).

Bentuk uterus seperti bola lampu dan gepeng.


1) Korpus uteri : berbentuk segitiga
2) Serviks uteri : berbentuk silinder
3) Fundus uteri : bagian korpus uteri yang terletak diatas kedua pangkal tuba.

Untuk mempertahankan posisinya, uterus disangga beberapa ligamentum,


jaringan ikat dan parametrium. Ukuran uterus tergantung dari usia wanita dan
paritas. Ukuran anak-anak 2-3 cm, nullipara 6-8 cm, multipara 8-9 cm dan > 80
gram pada wanita hamil. Uterus dapat menahan beban hingga 5 liter

l. Ligamentum yang menyangga uterus adalah:


1) Ligamentum latum
 Ligamentum latum seolah-olah tergantung pada tuba fallopii.
2) Ligamentum rotundum (teres uteri)
 Terdiri dari otot polos dan jaringan ikat.
 Fungsinya menahan uterus dalam posisi antefleksi.
3) Ligamentum infundibulopelvikum
• Menggantung dinding uterus ke dinding panggul.
4) Ligamentum kardinale Machenrod
• Menghalangi pergerakan uteruske kanan dan ke kiri.
• Tempat masuknya pembuluh darah menuju uterus.
5) Ligamentum sacro-uterinum
 Merupakan penebalan dari ligamentum kardinale Machenrod menuju
os.sacrum.
6) Ligamentum vesiko-uterinum
 Merupakan jaringan ikat agak longgar sehingga dapat mengikuti
perkembangan uterus saat hamil dan persalinan.

2. Tuba Falopii/ Salping


Merupakan organ tubulo muskuler, dengan panjang sekitar 12 cm dan
diameternya antara 3 sampai 8 mm. Tuba falopimerupakan saluran memanjang
setelah infundibulum yang bertugas sebagai tempat fertilisasi dan jalan bagi sel
ovum menuju uterus dengan bantuan silia pada dindingnya.

Tuba Falopii

Tuba fallopi terbagi menjadi 4 bagian :


a. Pars Interstitialis, terletak diantara otot rahim, mulai dari ostium
internum tubae
b. Pars Istmika tubae, bagian tuba yang berada diluar uterus dan merupakan
bagian yang paling sempit
c. Pars ampularis tubae, bagian yang paling luas dan membentuk huruf "S"
d. Pars infudibulo tubae, bagian akhir tubae yang memiliki umbai yang
disebut fimbriae tubae

Tuba Falopii berfungsi:


a. Menangkap ovum yang dilepaskan saat ovulasi
b. Sebagai saluran dari spermatozoa ovum dan hasil konsepsi
c. Tempat terjadinya konsepsi
d. Tempat pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi sampai
mencapai bentuk blastula, yang siap mengadakan implantasi

3. Ovarium
Ovarium menghasilkan ovum. Ovarium disebut juga dengan indung telur. Letak
ovarium di sebelah kiri dan kanan rongga perut bagian bawah. Ovarium berhasil
memproduksi sel telur jika wanita telah dewasa dan mengalami siklus menstruasi.
Setelah sel telur masak, akan terjadi ovulasi yaitu pelepasan sel telur dari ovarium.
Ovulasi terjadi setiap 28 hari. Sel telur disebut juga dengan ovum.
Ovarium berfungsi sebagai:
a. Perkembangan dan pelepasan ovum
b. Sintesa dan sekresi hormon steroid
ovarium terdapat 2 buah yaitu kiri dan kanan yang berfungsi untuk menghasilkan
sel ovum dan hormon wanita seperti :
a. Estrogen yang berfungsi untuk mempertahankan sifat sekunder pada wanita,
serta juga membantu dalam proses pematangan sel ovum.
b. Progesterone yang berfungsi dalam memelihara masa kehamilan.
Ovarium terdiri dari 2 bagian :
1) Kortaks Ovarii
a. Mengandung folikel primodial
b. Berbagai fase pertumbuhan folikel menuju folikel de graaf
c. Terdapat korpus luteum dan albican
2) Modula ovarii
a. Terdapat pembuluh darah limfe
b. Terdapat serat syaraf
4. Vagina, merupakan saluran dengan dinding dalam berlipat-lipat dan
memanjang dari leher rahim ke arah vulva. Vagina terbagi atas dua bagian,
yaitu vestibulum, merupakan bagian sebelah luar yang berhubungan dengan
vulva dan portio vaginalis cervicis merupakan bagian yang berhubungan
dengan serviks. Sekat di antara kedua bagian tersebut disebut himen atau
selaput dara. Fungsi dari vagina adalah sebagai saluran kelahiran yang dilalui
bayi saat lahir dan sebagai tempat kopulasi.

Gambar 3. Ovarium

Gambar. 4. Uterus
Berjalannya sistem reproduksi wanita tidak terjadi dengan sendirinya, namun
dipengaruhi oleh hormon gonadotropik. Hormon gonadotropik merangsang
kelenjar pituitari menghasilkan hormon FSH yang berfungsi merangsang
pertumbuhan dan pematangan folikel di ovarium. Pematangan folikel ini
merangsang kelenjar ovarium mensekresikan hormon estrogen. Hormon estrogen
berfungsi membantu pembentukan ciri kelamin sekunder seperti tumbuhnya
payudara, panggul membesar dan ciri lainnya. Selain itu, estrogen membantu
pertumbuhan lapisan endometrium pada dinding ovarium. Pertumbuhan
endometrium memberikan tanda pada kelenjar pituitary agar menghentikan
sekresi hormon FSH dan berganti sekresi hormon LH. Oleh stimulasi hormon LH,
folikel yang sudah matang pecah menjadi korpus luteum. Saat seperti ini, ovum
akan keluar dari folikel dan ovarium menuju uterus. Korpus luteum yang
terbentuk segera mensekresikan hormon progesteron. Progesteron berfungsi
menjaga pertumbuhan endometrium seperti pembesaran pembuluh darah dan
pertumbuhan kelenjar endometrium yang mensekresikan cairan bernutrisi.
Apabila ovum pada uterus tidak dibuahi, hormon estrogen akan berhenti.
Berikutnya, sekresi hormon LH oleh kelenjar pituitari juga berhenti. Akibatnya,
korpus luteum tidak bisa melangsungkan sekresi hormon progesteron. Oleh
karena hormon progesteron tidak ada, dinding rahim sedikit demi sedikit meluruh
bersama darah. Darah ini akan keluar dari tubuhn dan dinamakan siklus
menstruasi

4. Fimbriae
Fimbriae merupakan serabut/silia lembut yang terdapat di bagian pangkal ovarium
berdekatan dengan ujung saluran oviduct. Berfungsi untuk menangkap sel ovum
yang telah matang yang dikeluarkan oleh ovarium.

5. Infundibulum
Infundibulum merupakan bagian ujung oviduct yang berbentuk corong/membesar
dan berdekatan dengan fimbriae. Berfungsi menampung sel ovum yang telah
ditangkap oleh fimbriae.

6. Oviduct
Oviduk merupakan saluran panjang kelanjutan dari tuba fallopi. Berfungsi sebagai
tempat fertilisasi dan jalan bagi sel ovum menuju uterus dengan bantuan silia pada
dindingnya.
7. Cervix
Serviks merupakan bagian dasar dari uterus yang bentuknya menyempit sehingga
disebut juga sebagai leher rahim. Menghubungkan uterus dengan saluran vagina
dan sebagai jalan keluarnya janin dari uterus menuju saluran vagina.
Saluran vagina merupakan saluran lanjutan dari cervic dan sampai pada vagina.
Kesimpulan
· Genitalia interna adalah suatu alat reproduksi wanita yang terletak di
dalam rongga pelvis.
· Genitalia interna terdiri dari 3 bagian yaitu uterus, tuba fallopi dan ovarium
· Uterus terbagi atas 2 bagian yaitu : servik uteri dan corpus uteri
· Tuba fallopi terbagi atas 4 bagian yaitu : pars interstialis, pars ismika tubae,
pars ampula tubae dan pars infundibulo tubae
· Ovarium terbagi 2 bagian yaitu : korteks ovarii dan medulla ovarii
· Fungsi dari ovarium adalah : Perkembangan dan pelepasan ovum, sintesa dan
sekresi hormon steroid.

GENITALIA EKSTERNA

Organ reproduksi eksterna pada wanita sering disebut vulva, mencakup semua
organ yang dapat terlihat dari luar. Bentuk vulva pada masing masing wanita
bervariasi, tapi pada dasarnya alat alat reproduksinya sama saja.

1. Mons Pubis/ Mons Veneris


a. Bagian yang menonjol yang banyak berisi jaringan lemak yang terletak
dipermukaan anterior simpisis pubis
b. Setelah pubertas, kulit mons veneris ditutup oleh rambut-rambut
c. Seiring peningkatan usia, jumlah jaringan lemak ditubuh wanita akan
berkurang dan rambut pubis akan menipis
Mons Pubis, Labia Mayora, Labia Minora

2. Labia Mayora
a. Berupa dua buah lipatan jaringan lemak, berbentuk lonjong dan menonjol
yang berasal dari mons veneris dan berjalan kebawah dan ke belakang yang
mengelilingi labia minora.
b. Terdiri dari 2 permukaan, yaitu bagian luar yang menyerupai kulit biasa dan
ditumbuhi rambut, dan bagian dalam menyerupai selaput lendir dan
mengandung banyak kelenjar sebacea
c. Labia mayora kiri dan kanan bersatu di bagian belakang dan batas depan dari
perinium disebut Commisura posterior/ frenulum.
d. Homolog dengan skrotum pada laki laki

3. Labia Minora
a. Merupakan dua buah lipatan jaringan yang pipih dan berwarna kemerahan
yang terlihat jika labia mayora dibuka.
b. Pertemuan lipatan labia minora kiri dan kanan di bagian atas disebut
preputium klitoris, dan di bagian bawah disebut frenulum klitoris.
c. Pada bagian inferior kedua lipatan labia minora memanjang mendekati garis
tengah dan menyatu dengan fuorchette.
4. Clitoris/ Klentit
a. Merupakan suatu tanggul berbentuk silinder dan erektil yang terletak di ujung
superior vulva
b. Mengandung banyak urat urat saraf sensoris dan pembuluh darah.
c. Jumlah pembuluh darah dan persyarafan yang banyak membuat
klitoris sangat sensitif terhadap suhu, sentuhan dan sensasi
tekanan. Fungsi utama klitoris adalah menstimulasi dan
meningkatkan keregangan seksual.
d. Ujung badan klitoris dinamai Glans dan lebih sensitif dari pada badannya
e. Panjang klitoris jarang melebihi 2 cm dan bagian yang terlihat adalah sekitar
6x6 mm atau kurang pada saat tidak terangsang dan akan membesar jika
secara seksual terangsang
f. Klitoris analog dengan penis pada laki-laki
Vestibulum
5. Vestibulum
a. Merupakan rongga yang sebelah lateral dibatasi oleh kedua labia minora,
anterior oleh klitoris dan dorsal oleh fourchet.
b. Vestibulum merupakan muara muara dari 6 buah lubang yaitu vagina, urethra,
2 muara kelenjar bartolini yang terdapat di samping dan agak ke belakang dari
introitus vagina dan 2 muara kelenjar skene di samping dan agak ke dorsal
urethra.

6. Kelenjar Bartholini dan Skene


a. Kelenjar yang penting didaerah vulva karena dapat mengeluarkan lendir.
b. Pengeluaran lendir meningkat saat hubungan seks.
7. Ostium Uretra
a. Walaupun bukan merupakan sistem reproduksi sejati, namun dimasukkan ke
dalam bagian ini karana letaknya menyatu dengan vulva.
b. Biasanya terletak sekitar 2,5 cm dibawak klitoris.
8. Ostium Vagina
Liang vagina sangat bervariasi bentuk dan ukurannya. Pada gadis, kebanyakan
vagina tertutup sama sekali oleh labia minora dan jika dibuka, terlihat
hampir seluruhnya tertutup oleh himen.

9. Hymen
a. Berupa lapisan yang tipis dan menutupi sebagian besar introitus vagina.
b. Biasanya himen berlubang sebesar ujung jari berbentuk bulan sabit atau
sirkular sehingga darah menstruasi dapat keluar. Namun kadang kala
ada banyak lubang kecil (kribriformis), bercelah (septata), atau berumbai
tidak beraturan (fimbriata). Pada tipe himen fimbriata, pada gadis sulit
membedakannya dengan himen yang sudah mengalami penetrasi saat koitus.

10. Perineum
Adalah daerah muskular yang dititupi kulit antara introitus vagina dan anus.
Kesimpulan

Organ reproduksi eksterna pada wanita sering disebut vulva, mencakup semua
organ yang dapat terlihat dari luar, yaitu :

Pelvis

ANATOMI PANGGUL

Panggul wanita terdiri dari :

1. Panggul besar (Pelvis Mayor)


Panggul besar dibentuk oleh 4 buah tulang :
1) tulang pangkal paha (Os Coxae), terdiri dari tiga buah tulang :
a. Tulang Usus (Os. Ilium)
b. Merupakan tulang terbesar dari panggul dan membentuk bagian atas dan
bagian belakang tulang panggul
c. Batas atasnya merupakan penebalan tulang yang disebut crista iliaca
d. Ujung depan dan belakang crista iliaca menonjol : spina iliaca
anterior superior dan spina iliaca posterior superior
2) Tulang Duduk (Os. Ischium)
a. Terdapat disebelah bawah tulang usus
b. Pinggir belakang menonjol : spina ischiadica
c. Pinggir bawah tulang duduk sangat tebal, yang mendukung badan saat duduk
disebut tuber ischiadicum
3) Tulang Kemaluan (Os. Pubis)
a. Terdapat disebelah bawah dan depan tulang usus
b. Dengan tulang duduk dibatasi foramen obturatum
c. Tangkai tulang kemaluan yang berhubungan dengan tulang usus: ramus
superior ossis pubis
4) tulang kelangkang (Os. Sacrum)
Tulang ini berbentuk segitiga dengan lebar dibagian atas dan mengecil dibagian
bawahnya. Tulang kelangkang terletak di antara kedua tulang pangkal paha.
Terdiri dari lima ruas tulang yang berhubungan erat.

5) tulang tungging (Os. Coccygis)


Berbentuk segitiga dengan ruas tiga sampai lima buah dan bersatu. Pada saat
persalinan tulang tungging dapat didorong ke belakang sehingga memperluas
jalan lahir.

2. Panggul kecil (Pelvis Minor) terbentuk oleh 4 buah tulang


Panggul kecil dibentuk oleh 3 buah bidang yaitu :
a. Pintu atas panggul (PAP)/ Inlet
b. Pintu tengah panggul (PTP)/ Midlet
c. Pintu bawah panggul (PBP)/ Outlet

Fungsi Panggul Wanita


Fungsi umum panggul wanita adalah :
a. Panggul besar (Pelvis Mayor)
Fungsi dari panggul besar adalah menyangga isi abdomen
b. Panggul kecil (Pelvis Minor)
Fungsi panggul kecil adalah :
a. Membentuk jalan lahir
b. Tempat alat genitalia

Bentuk-bentuk Panggul Wanita

bentuk panggul
Menurut Caldwell-Moloy ada 4 bentuk panggul :
a. Panggul Gynecoid : bentuk panggul ideal, bulat dan merupakan jenis
panggul tipikal wanita
b. Panggul Android : bentuk PAP seperti segitiga, merupakan jenis jenis
panggul tipikal pria
c. Panggul Antropoid : bentuk PAP seperti elips, agak lonjong seperti telur
d. Panggul Platipeloid : bentuk PAP seperti kacang atau
ginjal, picak,menyempit arah muka belakang.

C. POROS HORMONAL SISTEM REPRODUKSI

i. Badan pineal

Suatu kelenjar kecil, panjang sekitar 6-8 mm, merupakan suatu penonjolan dari
bagian posterior ventrikel III di garis tengah. Terletak di tengah antara 2 hemisfer
otak, di depan serebelum pada daerah posterodorsal diensefalon. Memiliki
hubungan dengan hipotalamus melalui suatu batang penghubung yang pendek
berisi serabut-serabut saraf.
Menurut kepercayaan kuno, dipercaya sebagai “tempat roh”.
Hormon melatonin : mengatur sirkuit foto-neuro-endokrin reproduksi. Tampaknya
melatonin menghambat produksi GnRH dari hipotalamus, sehingga menghambat
juga sekresi gonadotropin dari hipofisis dan memicu aktifasi pertumbuhan dan
sekresi hormon dari gonad. Diduga mekanisme ini yang menentukan pemicu /
onset mulainya fase pubertas.

a. Hipotalamus

Kumpulan nukleus pada daerah di dasar otak, di atas hipofisis, di bawah talamus.
Tiap inti merupakan satu berkas badan saraf yang berlanjut ke hipofisis sebgai
hipofisis posterior (neurohipofisis).
Menghasilkan hormon-hormon pelepas : GnRH (Gonadotropin Releasing
Hormone), TRH (Thyrotropin Releasing Hormone), CRH (Corticotropin
Releasing Hormone) , GHRH (Growth Hormone Releasing Hormone), PRF
(Prolactin Releasing Factor). Menghasilkan juga hormon-hormon penghambat :
PIF (Prolactin Inhibiting Factor).

b. Pituitari / hipofisis

Terletak di dalam sella turcica tulang sphenoid.


Menghasilkan hormon-hormon gonadotropin yang bekerja pada kelenjar
reproduksi, yaitu perangsang pertumbuhan dan pematangan folikel (FSH –
Follicle Stimulating Hormone) dan hormon lutein (LH – luteinizing hormone).
Selain hormon-hormon gonadotropin, hipofisis menghasilkan juga hormon-
hormon metabolisme, pertumbuhan, dan lain-lain. (detail2, cari / baca sendiri
yaaa…)

c. Ovarium

Berfungsi gametogenesis / oogenesis, dalam pematangan dan pengeluaran sel


telur (ovum).
Selain itu juga berfungsi steroidogenesis, menghasilkan estrogen (dari teka interna
folikel) dan progesteron (dari korpus luteum), atas kendali dari hormon-hormon
gonadotropin.

d. Endometrium

Lapisan dalam dinding kavum uteri, berfungsi sebagai bakal tempat implantasi
hasil konsepsi.
Selama siklus haid, jaringan endometrium berproliferasi, menebal dan
mengadakan sekresi, kemudian jika tidak ada pembuahan / implantasi,
endometrium rontok kembali dan keluar berupa darah / jaringan haid. Jika ada
pembuahan / implantasi, endometrium dipertahankan sebagai tempat konsepsi.

Fisiologi endometrium juga dipengaruhi oleh siklus hormon-hormon


ovarium.
Histological appearance of endometrial tissues during the menstrual cycle.
A. Normal proliferative (postmenstrual) endometrium, showing small, tube-like
pattern of glands.
B. Early secretory (postovulatory) endometrium, with prominent subnuclear
vacuoles, alignment of nuclei, and active secretions by the endometrial glands.
C. Late secretory (premenstrual) endometrium, with predecidual stromal changes.
D. Menstrual endometrium, with disintegration of stroma / glands structures and
stromal hemorrhage.

D. HORMON-HORMON REPRODUKSI

a. GnRH (Gonadotrophin Releasing Hormone)

Diproduksi di hipotalamus, kemudian dilepaskan, berfungsi menstimulasi


hipofisis anterior untuk memproduksi dan melepaskan hormon-hormon
gonadotropin (FSH / LH ).

b. FSH (Follicle Stimulating Hormone)

Diproduksi di sel-sel basal hipofisis anterior, sebagai respons terhadap GnRH.


Berfungsi memicu pertumbuhan dan pematangan folikel dan sel-sel granulosa di
ovarium wanita (pada pria : memicu pematangan sperma di testis). Pelepasannya
periodik / pulsatif, waktu paruh eliminasinya pendek (sekitar 3 jam), sering tidak
ditemukan dalam darah. Sekresinya dihambat oleh enzim inhibin dari sel-sel
granulosa ovarium, melalui mekanisme feedback negatif.
c. LH (Luteinizing Hormone) / ICSH (Interstitial Cell Stimulating Hormone)

Diproduksi di sel-sel kromofob hipofisis anterior. Bersama FSH, LH berfungsi


memicu perkembangan folikel (sel-sel teka dan sel-sel granulosa) dan juga
mencetuskan terjadinya ovulasi di pertengahan siklus (LH-surge). Selama fase
luteal siklus, LH meningkatkan dan mempertahankan fungsi korpus luteum
pascaovulasi dalam menghasilkan progesteron. Pelepasannya juga periodik /
pulsatif, kadarnya dalam darah bervariasi setiap fase siklus, waktu paruh
eliminasinya pendek (sekitar 1 jam). Kerja sangat cepat dan singkat.
(Pada pria : LH memicu sintesis testosteron di sel-sel Leydig testis).

d. Estrogen

Estrogen (alami) diproduksi terutama oleh sel-sel teka interna folikel di ovarium
secara primer, dan dalam jumlah lebih sedikit juga diproduksi di kelenjar adrenal
melalui konversi hormon androgen. Pada pria, diproduksi juga sebagian di testis.
Selama kehamilan, diproduksi juga oleh plasenta. Berfungsi stimulasi
pertumbuhan dan perkembangan (proliferasi) pada berbagai organ reproduksi
wanita.

a) Pada uterus : menyebabkan proliferasi endometrium.


b) Pada serviks : menyebabkan pelunakan serviks dan pengentalan lendir
serviks.
c) Pada vagina : menyebabkan proliferasi epitel vagina.
d) Pada payudara : menstimulasi pertumbuhan payudara.
e) Juga mengatur distribusi lemak tubuh.

Pada tulang, estrogen juga menstimulasi osteoblas sehingga memicu pertumbuhan


/ regenerasi tulang. Pada wanita pascamenopause, untuk pencegahan tulang
keropos / osteoporosis, dapat diberikan terapi hormon estrogen (sintetik)
pengganti.
e. Progesteron

Progesteron (alami) diproduksi terutama di korpus luteum di ovarium, sebagian


diproduksi di kelenjar adrenal, dan pada kehamilan juga diproduksi di plasenta.
Progesteron menyebabkan terjadinya proses perubahan sekretorik (fase sekresi)
pada endometrium uterus, yang mempersiapkan endometrium uterus berada pada
keadaan yang optimal jika terjadi implantasi.

f. HCG (Human Chorionic Gonadotrophin)

Mulai diproduksi sejak usia kehamilan 3-4 minggu oleh jaringan trofoblas
(plasenta). Kadarnya makin meningkat sampai dengan kehamilan 10-12 minggu
(sampai sekitar 100.000 mU/ml), kemudian turun pada trimester kedua (sekitar
1000 mU/ml), kemudian naik kembali sampai akhir trimester ketiga (sekitar
10.000 mU/ml). Berfungsi meningkatkan dan mempertahankan fungsi korpus
luteum dan produksi hormon-hormon steroid terutama pada masa-masa kehamilan
awal. Mungkin juga memiliki fungsi imunologik. Deteksi HCG pada darah atau
urine dapat dijadikan sebagai tanda kemungkinan adanya kehamilan (tes Galli
Mainini, tes Pack, dsb).

g. LTH (Lactotrophic Hormone) / Prolactin

Diproduksi di hipofisis anterior, memiliki aktifitas memicu / meningkatkan


produksi dan sekresi air susu oleh kelenjar payudara. Di ovarium, prolaktin ikut
mempengaruhi pematangan sel telur dan mempengaruhi fungsi korpus luteum.
Pada kehamilan, prolaktin juga diproduksi oleh plasenta (HPL / Human Placental
Lactogen).
Fungsi laktogenik / laktotropik prolaktin tampak terutama pada masa laktasi /
pascapersalinan. Prolaktin juga memiliki efek inhibisi terhadap GnRH
hipotalamus, sehingga jika kadarnya berlebihan (hiperprolaktinemia) dapat terjadi
gangguan pematangan follikel, gangguan ovulasi dan gangguan haid berupa
amenorhea.
http://puffydevil.blogspot.co.id/2013/09/sistem-reproduksi-pada-wanita-
materi.html

Anda mungkin juga menyukai