KELOMPOK 2 :
PRODI D3 KEPERAWATAN
STIKes KUSUMA HUSADA SURAKARTA
2016/2017
A. Proses Komunikasi
Tappen (1995) mendefinisikan bahwa komunikasi adalah suatu pertukaran pikiran,
perasaan, pendapat, dan pemberian nasihat yang terjadi antara dua orang atau lebih yang
bekerja bersama. Komunikasi juga merupakan suatu seni untuk dapat menyusun dan
menghantarkan suatu pesan dengan cara yang mudah sehingga orang lain dapat mengerti dan
menerima maksud dan tujuan pemberi pesan.
Komunikasi adalah sesuatu yang kompleks, sehingga banyak model yang digunakan
dalam menjelaskan bagaimana cara organisasi dan orang berkomunikasi. Dasar model umum
proses komunikasi terlihat pada Figur 8.1 yang menunjukkan bahwa dalam setiap komunikasi
pasti ada pengirim pesan dan penerima pesan. Pesan tersebut dapat berupa verbal, tertulis,
maupun nonverbal. Proses ini juga melibatkan suatu lingkungan internal dan eksternal, di
mana komunikasi dilaksanakan. Lingkungan internal meliputi: nilai-nilai, kepercayaan,
temperamen, dan tingkat stres pengirim pesan dan penerima pesan, sedangkan faktor
eksternal meliputi: keadaan cuaca, suhu, faktor kekuasaan, dan waktu. Kedua belah pihak
(pengirim dan penerima pesan) harus peka terhadap faktor internal dan ekternal, seperti
persepsi dari komunikasi yang ditentukan oleh lingkungan eksternal yang ada.
Faktor internal
Kominakator
Faktor eksternal
Tertulis
Verbal Pesan
Non-verbal
Faktor internal
Komunikasi
Faktor eksternal
B. Model Komunikasi
1. Komunikasi Tertulis
Komunikasi tertulis adalah bagian yang penting dalam organisasi. Dalam mencapai
setiap kebutuhan individu/staf, setiap organisasi telah mengembangkan metode penulisan
dalam mengomunikasikan pelaksanaan pengelolaan, misalnya publikasi perusahaan, surat
menyurat ke staf, pembayaran, dan jurnal. Manajer harus terlibat dalam komunikasi tertulis,
khususnya kepada stafnya. Komunikasi tertulis dan memo dalam suatu organisasi meliputi:
a. mengetahui apa yang ingin disampaikan sebelum memulai menulis;
b. menulis nama orang dalam tulisan Anda dan perlu dipertimbangkan dampaknya;
c. gunakan kata aktif, di mana akan mempunyai pengaruh yang baik;
d. tulis kata yang sederhana, familiar, spesifik, dan nyata, karena akan lebih mudah
dipahami dan memungkinkan untuk dibaca orang lain;
e. gunakan seminimal mungkin kata-kata yang tidak penting dan temukan cara yang
baik untuk menggambarkan inti tulisan sehingga orang lain mudah mengerti;
f. tulis kalimat di bawah 20 kata, dan masukan satu ide setiap kalimat, tuliskan kalimat
yang penting dan menjadi topik utama;
g. berikan pembaca petunjuk, konsistensi penggunaan istilah dan pesan;
h. atur isi tulisan secara sistematis;
i. gunakan paragraf untuk mempermudah pembaca; untuk memo antara 8–10 baris,
dan untuk surat tidak lebih dari enam baris setiap paragraf;
j. komunikasi dilakukan secara jelas dan fokus.
2. Komunikasi Secara Langsung
Manajer selalu mengadakan komunikasi verbal kepada atasan dan bawahan baik
secara formal maupun informal. Mereka juga melakukan komunikasi secara verbal pada
pertemuan formal, baik kepada individu dalam kelompok dan presentasi secara formal.
Tujuan komunikasi verbal adalah assertiveness. Perilaku asertif adalah suatu cara komunikasi
yang memberikan kesempatan individu untuk mengekspresikan perasaannya secara langsung,
jujur, dan dengan cara yang sesuai tanpa menyinggung perasaan orang lain yang diajak
berkomunikasi.
Hal yang harus dihindari pada komunikasi secara asertif adalah pasif dan agresif,
khususnya agresif yang tidak langsung. Komunikasi pasif terjadi jika individu tidak tertarik
terhadap topik atau karena enggan berkomunikasi, sedangkan komunikasi agresif terjadi jika
individu merasa superior terhadap topik yang dibicarakan.
3. Komunikasi Nonverbal
Komunikasi nonverbal adalah komunikasi dengan menggunakan ekspresi wajah gerakan
tubuh, dan sikap tubuh (body language). Menurut Arnold dan Boggs (1989) komunikasi
nonverbal lebih mengandung arti yang signifikan dibandingkan komunikasi verbal karena
mengandung komponen emosi terhadap pesan yang diterima atau disampaikan. Tetapi, akan
menjadi sesuatu yang membahayakan jika komunikasi nonverbal disalahartikan tanpa adanya
penjelasan secara verbal. Manajer yang efektif akan melakukan komunikasi verbal dan
nonverbal, supaya individu (atasan atau bawahan) dapat menerima pesan secara jelas. Di
bawah ini adalah komponen utama komunikasi nonverbal yang dapat terjadi tanpa atau
dengan komunikasi verbal: