Anda di halaman 1dari 9

Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan
makalah ini yang berjudul “ Persepsi dan Motivasi”.

Makalah ini berisikan pengertian persepsi dan motivasi, jenis – jenis


persepsi dan motivasi, komponen persepsi dan motivasi, faktor – faktor yang
mempengaruhi persepsi dan motivasi.

Kami menyadari makalah ini masih belum sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan
demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada
semua pihak yang telah berperan dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai
akhir.

Pangkalpinang, 18 Oktober 2018

Penyusun

1
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Persepsi merupakan proses yang menggabungkan dan mengorganisir data–


data indra kita untuk dikembangkan sedemikian rupa sehingga kita dapat
menyadari di sekeliling kita, termasuk sadar dengan diri kita sendiri. Sedangkan
motivasi juga merupakan kekuatan yang mendorong dan mengarahkan
keberhasilan perilaku yang tetap ke arah tujuan tertentu.

Manusia adalah makhluk yang dilahirkan paling sempurna. Manusia


memiliki kemampuan kognitif untuk memproses informasi yang diperoleh dari
lingkungan di sekelilingnya melalui indera yang dimilikinya, membuat persepsi
terhadap apa yang dilihat atau dirabanya, serta berfikir untuk memutuskan apa
yang hendak dilakukan untuk mengatasi keadaan yang dihadapinya. Hal – hal
yang dapat mempengaruhi kemampuan kognitif pada manusia meliputi tingkat
intelegensi, kondisi fisik, serta kecepatan sistem pemrosesn informasi terganggu,
maka akan berpengaruh pada reaksi manusia dalam mengatasi berbagai kondisi
yang dihadapi.
Keterbatasan kognitif terjadi apabila terdapat masalah atau gangguan pada
kemampuan kognitif. Masalah yang dialami dapat terjadi sejak lahir, atau terjadi
perubahan pada tubuh manusia seperti terluka, terserang penyakit, mengalami
kecelakaan yang dapat menyebabkan kerusakan salah satu indera, fisik dan juga
mental. Akibat dari adanya keterbatasan kognitif ini, manusia menjadi tidak
mampu untuk memproses informasi dengan sempurna. Dengan
ketidaksempurnaan ini maka menusia yang memiliki keterbatasan kognitif
mengalami masalah dalam meraba, mempelajari, atau berfikir untuk bereaksi
terhadap keadaan yang dihadapinya.
Motivasi adalah proses menghilangkan faktor yang melemahkan dorongan
kita. Rasa tidak berdaya dihilangkan menjadi pribadi yang lebih ppercaya diri.
Sementara harapan dimunculkan kembali dengan membangun keyakinan bahwa
apa yang kita inginkan bisa tercapai.

2
1.2 Rumusan Masalah

1) Apa pengertian dari persepsi dan motivasi ?


2) Apa saja jenis – jenis persepsi ?
3) Apa saja komponen persepsi dan motivasi ?
4) Apa saja faktor – faktor persepsi dan motivasi ?

1.3 Tujuan

1) Untuk mengetahui pengertian persepsi dan motivasi


2) Untuk mengetahui apa saja jenis – jenis persepsi
3) Untuk mengetahui apa saja komponen persepsi dan motivasi
4) Untuk mengetahui apa saja faktor – faktor persepsi dan motivasi

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Persepsi

Menurut kamus lengkap psikologi, persepsi adalah proses mengenai atau


mengetahui objek dan kejadian objektif dengan bantuan indera, kesadaran dari
proses – proses organis, titchener / satu kelompok penginderaan dengan
penambahan arti-arti yang berasal dari pengalaman di masa lalu, variabel yag
menghalangi atau bercampur dengan tangan, berasal dari kemampuan organisasi
untuk melakukan perbedaan di antra perangsang – perangsang, kesadaran instuitif
mengenai kebenaran langsung atau keyakinan yang serta merta mengenai sesuatu.

2.2 Jenis – Jenis Persepsi

Menurut Irwanto, setelah individu melakukan interaksi dengan obyek –


obyek yang dipersepsikan maka hasil persepsi dibagikan menjadi dua yaitu :

a) Persepsi positif. Persepsi yang menggambarkan segala pengetahuan (tahu


tidaknya atau kenal tidaknya) dan tanggapan yang diteruskan dengan
upaya pemanfaatannya.
b) Persepsi negatif. Persepsi yang menggambarkan segala pengetahuan (tahu
tidaknya atau kenal tidaknya) dan tanggapan yang tidak selaras dengan
obyek yang dipersepsi.

Dapat dikatakan bahwa persepsi itu baik yang positif atau pun yang negatif
akan selalu mempengaruhi diri seseorang dalam melakukan suatu tindakan. Dan
munculnya suatu persepsi positif ataupun persepsi negatif semua itu tergantung
pada bagaimana cara individu menggambarkan segala pengetahuannya tentang
suatu obyek yang dipersepsi (Irwanto, 2002: 71)

4
2.3 Komponen-Komponen Proses Pembentukan Persepsi

Menurut Sobur (2003) dalam proses persepsi terdapat tiga komponen


pertama yaitu:

a) Seleksi, yaitu penyampaian oleh indera terhadap rangsangan dari luar,


intensitas dan jenisnya dapat banyak atau sedikit. Setelah diterima,
rangsangan atau data diseleksi.
b) Interpretasi, yaitu proses organisasikan informasi sehingga mempunyai arti
bagi seseorang.
c) Pembulatan, yaitu penarikan kesimpulan dan tanggapan terhadap
informasi yang diterima.

2.4 Faktor yang Mempengaruhi Persepsi

Shaleh (2009) menjelaskan persepsi lebih bersifat psikologis dari pada


proses penginderaan maka ada beberapa faktor mempengaruhi :

a) Perhatian yang selektif: dalam kehidupan manusia setiap saat akan


menerima banyak sekali rangsangan dari lingkungannya, meskipun
demikian seseorang tidak harus menghadapi semua rangsangan yang
diterimanya, untuk itu individu harus memutuskan perhatianya pada
rangsangan tertentu saja.
b) Ciri-ciri rangsangan: rangsangan yang bergerak diantara rangsangan yang
diam akan menarik perhatian, demikian juga rangsangan yang paling besar
diantara yang paling kecit, yang latar belakangnya kontra dan intensitas
rangsangannya paling kuat yang akan menarik perhatian.
c) Nilai dan kebutuhan individu: setiap orang mempunyai pola dan cita rasa
yang berbeda dalam mengamati sesuatu.
d) Pengalaman dahulu: pengalaman terdahulu yang dimiliki individu sangat
mempengaruhi bagaimana orang mempersepsi sesuatu.

5
2.5 Macam – Macam Gangguan Persepsi

1) Halusinasi atau maya pencerapan (persepsi) tanpa adanya rangsangan


apapun pada panca indera seseorang yang terjadi pada keadaan sadar atau
bangun dasarnya munhkin organik, fungsional, psikiotik ataupun sisterik.
Oleh karena itu, secara singkat halusinasi adalah presepsi atau pengamatan
palsu.
2) Ilusi adalah interpretasi yang salah satu atau menyimpang tentang
penyerapan atau presepsi yang sebenarnya sungguh-sungguh terjadi
karena adanya rangsangan pada panca indera
3) Depersonalisasi ialah perasaan yang aneh tentang dirinya atau perasaan
bahwa pribadinya tidak seperti biasa lagi, tidak menurut kenyataan atau
kondisi patologis yang seseorang merasa bahwa dirinya atau tubuhnya
tidak nyata
4) Derealisasi ialah perasaan aneh tentang lingkungan disekitar dan tidak
menurut kenyataan sebenarnya.
5) Gangguan Somatosensorik artinya suatu keadaan menyangkut tubuh yang
secara simbolik menggambarkan adanya konflik suatu emosional.
6) Gangguan fsikologik adalah gangguan tubuh yang disarafi oleh susunan
saraf yang berhubungan dengan kehidupan (nervus vegetatif) dan
dibedakan oleh gangguan emosi
7) Agnosia adalah ketidakmampuan untuk mengenal dan mengartikan
presepsi, baik sebagian maupun total sebagai akibat kerusakan otak.

2.6 Pengertian Motivasi

Motivasi merupakan keinginan, hasrat, dan sekaligus tenaga penggerak


yang berasal dari dalam diri manusia untuk melakukan sesuatu. Pendapat ini
mengatakan bahwa motivasi merupakan suatu kondisi fisiologi dan psikologis
yang terdapat dalam diri manusia yang mengatur tindakannya dengan cara
tertentu. Oleh karena itu, motivasi terbentuk karena adanya kebutuhan atau need
yang tidak terpenuhi, sehingga mengakibatkan seseorang mengalami ketidak

6
seimbangan dan untuk mengurangi tekanan tersebut mereka melakukan usaha
agar keseimbangan tercapai kembali. Motivasi juga diartikan sebagai harapan
seseorang untuk mendapatkan kepuasan dalam menyelesaikan tugas yang sulit
dan menantang. Motivasi dibedakan menjadi dua macam, yaitu:

1) Motivasi intrinsik, yang menggambarkan keingin berprestasi dengan


melakukan tindakan karena adanya dorongan dari dalam dirinya.
2) Motivasi ekstrinsik, sebagai keinginan untk berprestasi karena upaya untuk
menghindari dari hukuman.

2.7 Komponen-Komponen Pokok Motivasi

Menurut Purwanto (2007) motivasi mengandung tiga komponen pokok


yaitu menggerakan, mengarahkan, dan menopang tingkah laku manusia.

1) Menggerakan berarti menimbulkan kekuatann pada individu: memimpin


seseorang untuk bertindak dengan cara tertentu.
2) Motivasi juga mengarahkan atau menyalurkan tingkah laku. Dengan
demikian ia menyediakan suatu orientasi tujuan, tingkah laku individu
diarahkan terhadap sesuatu.
3) Untuk menopang tingkah laku, lingkungan sekitar harus menguatkan
(reinforce) intensitas dan arah dorongan-dorongan dan kekuatan-kekuatan
individu.

2.8 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi

1) Prngaruh keluarga dan kebudayaan (family and cultural influences).


2) Peran dari konsep diri (role of self concept)
3) Pengaruh dari peran dari jenis kelamin (influence of sex roles)
4) Pengakuan dan prestasi (Recognition and Achievement)

7
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1. Persepsi adalah proses pemahaman ataupun pemberian makna atas suatu


informasi terhadap stimulus. Stimulus didapatkan dari proses penginderaan
terhadap objek, peristiwa ataupun hubungan-hubungan antar gejala yang
selanjutnya di proses oleh otak. Proses kognisi dimulai dari persepsi.
Permasalahan atau gangguan persepsi sangat beragam, diantaranya : halusinasi,
ilusi, depersonalisasi, derealisasi, gangguan somatosensorik.
2. Motivasi merupakan keinginan, hasrat penggerak dalam diri manusia, pentingnya
motivasi karena motivasi adalah hal menyebabkan, menyalurkan dan mendukung
perilaku manusia supaya mau bekerja sama secara giat sehingga mencapai hasil
yang optimal.

3.2 Saran

Setiap persepsi senantiasa diarahkan pada hal-hal yang positif agar tercipta
kerukunan hidup antara satu dengan yang lain. Saling memberikan motivasi yang
positif harus selalu dipupuk untuk menciptakan semangat dan rasa percaya diri.
Persepsi dan motivasi adalah bagian dari perilaku manusia yang masing-masing
memiliki karakter atau ciri khas yang berbeda. Oleh karena itu, perlu dijaga
keseimbangan masing-masing.

8
DAFTAR PUSTAKA

https://www.researchgate.net/publication/322049282_Persepsi_dan_Motivasi_Mahasi
swa_Universitas_Al_Azhar_Indonesia_terhadap_Pembelajaran_Mata_Kuliah_Universita
s/download

http://e-journal.uajy.ac.id/554/2/1KOM03248.pdf

http://etheses.uin-malang.ac.id/1660/6/11410100_Bab_2.pdf

Anda mungkin juga menyukai