Anda di halaman 1dari 7

Nama : Annisa Laras Hati

Nim : 181440105
Mata Kuliah : Keperawatan Gerontik

Konsep Dasar Lansia (Teori Menua)

Kemajuan ilmu pengetauan & teknologi terutama di bidang kedokteran ikut andil dalam
peningkatan kualitas hidup manusia dan menjadikan rata-rata usia harapan hidup bangsa
indonesia makin meningkat. Keadaan ini menyebabkan jumlah populasi lanjut usia (lansia)
semakin besar, bahkan cenderung bertambah lebih cepat dan pesat .
Meningkatnya Usia harapan hidup dipengaruhi oleh :
1. Majunya pelayanan kesehatan
2. Menurunnya angak kematian bayi & anak
3. Adanya perbaikan gizi & sanitasi
4. Adanya peningkatan pengawasan terhadap
penyakit menular
A. Proses menua
Proses penuaan terdiri atas teori-teori tentang penuaan, aspek biologis pada proses
menua, proses penuaan pada tingkat sel, proses penuaan menurut sistem tubuh, dan aspek
psikologis pada proses penuaan .
B. Mitos-Mitos Lansia & Kenyataannya
1. Sesuai budaya bangsa indonesia, lansia harus mendapatkan tempat yang tertinggi,
dihormati, dihargai, diperhatikan, dikasihi, dan dianggap sebagai pepunden.
2. Semua individu akan menjadi tua dan ingin memiliki masa tua yang sehat,
sejahtera, berguna, produktif, berkualitas dan bermartabat.
3. Individu lansia tidak perlu menarik diri dari semua kegiatan karena usianya telah
tua.
4. Pandangan tentang kemunduran lansia sehingga harus menarik diri dari semua
kegiatan harus diubah, karena akan mempengaruhi lansia mengambil sikap
menarik diri
C. Teori Penuaan
Teori tentang penuaan secara garis besar dapat digolongkan dalam 2 ( dua ) kelompok,
yaitu :
1. Teori Biologis
Teori biologis antara lain :
a. Teori jam genetik
b. Teori interaksi sel
c. Teori mutagenesis somatik
d. Teori eror katastrop ( pada struktur DNA, RNA dan sintesa protein )
e. Teori pemakaian & keausan (wear & tear )
f. Lingkungan
g. Imunitas
2. Teori Psikososial
Yang termasuk teori psikososial antara lain :
a. Disengagement teori ( pemutusan )
b. Teori aktifitas
c. Teori kontinuitas
d. Teori subkultur ( norma, harapan, rasa percaya, adat kebiasaan tersendiri )
e. Teori stratifikasi usia
f. Teori penyesuaian individu dengan lingkungan
g. Kepribadian
h. Tugas perkembangan

D. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penuaan


1. Aspek psikologis pd proses penuaan:
2. Aspek biologis pd proses penuaan :
3. Aspek sosial
4. Teori kedokteran tentang penuaan (Teori Geriatri)
E. Batasan-Batasan Lanjut Usia
1. Menurut WHO :
a. Usia pertengahan (middle age) 45-59 thn
b. lanjut usia (elderly) 60-74 thn
c. lanjut usia tua (old) 75-90 thn
d. usia sangat tua (very old) > 90 thn
2. Menurut prof. DR. Ny. Sumiati, perkembangan manusia dibagi menjadi :
a. Masa bayi ( usia 0 – 1 thn )
b. Masa prasekolah ( usia 1 – 6 thn )
c. Masa sekolah ( usia 6 – 10 thn )
d. Masa pubertas ( usai 10 – 20 thn )
e. Masa setengah umur, prasenium (40 – 65 thn)
f. Masa lanjut usia ( > 65 thn )
3. Menurut Dra. Ny. Jos masdani, Kedewasaan dibagi 4 :
a. fase iuventus (25 – 40 thn )
b. fase verilitas ( 40 – 50 thn )
c. fase prasenium ( 55 – 65 thn )
d. fase senium ( > 65 hingga tutup usia )
4. Menurut Prof. Kusmanto, batarsan usia dewasa sampai lanjut usia
dikelompokkan:
a. Dewasa muda ( 18/20 – 25 thn )
b. Dewasa penuh (25-60/65 thn )
c. lanjut usia (geriatric age) usia >65/70 thn, terbagi atas :
- young old ( 70-75 thn )
- old ( 75-80 thn )
- very old ( > 80 thn )
Perubahan Yang Terjadi Pada Lansia (Teori Penuaan)

A. Perubahan Proses Berfikir


Perubahan proses pikir adalah suatu keadaan dimana individu mengalami
gangguan dalam pengoprasian dan aktifitas kognitif .
Penyebab perubahan proses berfikir:
1. Perubahan fisiologis
a. Kehilangan memori / ingatan
b. Gangguan tidur
c. Konflik psikologis
d. Gangguan penilaian
Tanda gejala perubahan proses berfikir:
1. Hilang konsentrasi ( distrakbilitas )
2. Bingung , disorientasi
3. Hilang ingatan / memori
4. Tidak mampu membuat keputusan, menghitung, mengunpulkan gagasan,
melakukan abstrak / konseptualisasi, dan memecahkan masalah
5. Tidak mampu menginterpretasikan stimulasi dan menilai realitas dengan akurat
6. Tidak akurat mengikuti instruksi

B. Perubahan Psiko-Sosio-Spiritual
1. Anxietas
2. Ketakutan
3. Kehilangan
4. Mudah marah / tersinggung
5. Curiga
6. Menarik diri
7. Kelompok sebaya
8. Pembatasan aktifitas
9. Orientasi keagamaan
10. Ibadah
11. Persiapan menjelang kematian / pendekatan pd sang khaliq
Tanda dan Gejala
1. Peningkatan ketegangan
2. Ketakutan
3. Ragu-ragu / ketidakpastian
4. Meningkatnya rasa putus asa, tdk berdaya
5. Perasaan tidak tenang
6. Gelisah
7. Menyatakan masalah tentang perubahan kejadian hidup
8. Selalu menghindar, menarik diri, rasa terisolasi, strata Usia
9. Pembatasan aktifitas
10. Orientasi pada kehidupan setelah kematian dll

C. Perubahan Sistem Sensori


Persepsi sensoris mempengaruhi kemampuan seseorang utk saling berhubungan
dengan orang lain dan utk memelihara atau membentuk hubungan yang baru, berespon
terhadap bahaya, dan menginterpretasikan masukan sensoris dalam aktifitas kehidupan
sehari-hari ( AKS ).

D. Perubahan Pengelihatan dan Pendengaran


Defisit sensoris, dapat merupakan bagian dari penyesuaian berkesinambungan
yang datang dalam kehidupan usia lanjut.

E. Perubahan Sistem Integumen


Stratum korneum (lapisan paling luar epidermis) berkurang kelembabannya yang
berakibat pada penampilan kukit yang kasar & kering. Waktu penggantian sel meningkat,
dengan konsekuensi klinis waktu penyembuhan lika lambat
F. Perubahan Sistem Pernapasan
Perubahan anatomis dan gangguan fungsi pulmonal:
Kalsifikasi kartilago kosta berupa peningkatan diameter anteroposterior,
peningkatan pernafasan abdomen & diafragma serta peningkatan kerja
pernafasanàPenurunan PaO2. Atrofi Otot pernafasanàPeningkatan resiko utk terjadinya
kelelahan otot inspirasiàPenurunan kecepatan aliran ekspirasi maksimal.

G. Perubahan Sistem Kardiovaskuler


1. Ventrikel kiri menebal
2. Katup jantung menebal & membentuk penonjolan
3. Jumlah sel pacemaker menurun
4. Arteri menjadi kaku & tdk lurus pada kondisi dilatasi
5. Vena mengalami dilatasi, katup-katup menjadi tdk kompeten

H. Perubahan Sistem Musculoskeletal


1. Penurunan tinggi badan progresif yg disebabkan oleh penyempitan diskus
intervertebrata
2. Kekakuan rangka tulang dada pada keadaan mengembang
3. Penurunan produksi tulang kortikal & trabekuler
4. Penurunan massa otot dgn kehilangan lemak subkutan
5. Waktu utk kontraksi & relaksasi muskular memanjang
6. Kekakuan ligamen & sendi

I. Perubahan Sistem Gastrointestinal


1. Rongga Mulut:
a. Hilangnya tulang periosteum & peridontal, Retraksi dari struktur gusi
b. Hilangnya kuncup rasa
2. Esofagus, Lambung dan Usus:
a. Dilatasi esofagus, Kehilangan tonus sfingter jantung, penurunan refleks
muntah
b. Atrofi mukosa lambung
c. Penurunan motilitas lambung

J. Perubahan Sistem Urinaria


1. Perubahan struktur
a. Membrana basalis glomerulus menebal
b. Total permukaan glomerular berkurang
c. Panjang & volume tubulus proksimal menurun
d. Pada tubulus distal berkembang di vertikula
e. Sirkulasi renal berubah atau berkurang
f. Kapasitas kandung kemih menurun
g. Volume residual meningkat
h. Terjadi kontraksi kandung kemih secara involunter

Anda mungkin juga menyukai