Anda di halaman 1dari 7

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Penelitian ini terdiri dari tiga tahap, yaitu fermentasi, distilasi uap-air, dan
analisa rendemen produk. Sampel berupa rimpang jahe merah digunakan
sebagai substrat fermentasi dengan menggunakan Aspergillus niger.
3.2 Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Penelitian akan dilakukan pada bulan Oktober 2016 sampai Januari 2017.
Fermentasi akan dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Bioproses, Program
Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya, Malang.
Sedangkan proses distilasi akan dilakukan di Laboratorium Rekayasa
Lingkungan Program Studi Teknik Kimia, Program Studi Teknik Kimia,
Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya, Malang.
3.3 Variabel Penelitian

Variabel penelitian pada penelitian ini adalah adanya perbedaan perlakuan


awal (pretreatment) rimpang jahe merah sebelum dilakukan penyulingan.
Sebanyak tiga sampel akan dilakukan pretreatment dengan cara fermentasi fase
solid (SSF) menggunakan Aspergillus niger dan tiga sampel lainnya tanpa
melalui tahapan fermentasi.

3.4 Alat dan Bahan

3.4.1 Alat
Peralatan yang akan digunakan antara lain: peralatan gelas, blower,
autoklaf, jarum ose, rotary shaker, fermentor, termometer, inkubator,
neraca analitik, pH meter, destilator, dan pompa vakum.
3.4.2 Bahan
Bahan yang diperlukan untuk melakukan penelitian ini antara lain:
kapang Aspergillus niger, jahe merah, medium PDA, KH2PO4, sukrosa,
(NH4)2SO4, MgSO4.7H2O, NaOH, HCl, alumunium foil, dan kapas.
3.5 Tahapan Penelitian

Perbanyakan Aspergillus niger

Persiapan bahan baku

Persiapan larutan starter

Pembuatan Kurva
Pertumbuhan A.niger

Persiapan packed bed


fermentor

Proses fermentasi

Distilasi minyak atsiri jahe

Pengujian rendemen minyak


atsiri jahe

Gambar 3.5.1 Digram alir tahapan penelitian


3.6 Prosedur Penelitian
3.6.1 Perbanyakan Aspergillus niger

Perbanyakan Aspergillus niger dilakukan pada media PDA (Potato


Dextrose Agar) secara zig-zag dengan menggunakan jarum ose di dalam cawan
petri secara aseptik. Mikroba diinkubasi pada suhu ± 30ºC selama 120 jam.

Aspergillus niger

Dipindahkan ke dalam

media PDA

Diinkubasi selama 120

jam, T = ± 30ºC

Biakan Aspergillus niger

Gambar 3.6.1.1 Diagram alir perbanyakan Aspergillus niger

3.6.2 Persiapan Bahan Baku

Bahan baku berupa jahe merah dicuci, kemudian ditimbang hingga


beratnya sebesar 500 gram.

Aspergillus niger

Dicuci dengan air bersih

Jahe merah ditimbang


hingga 500 gr

Gambar 3.6.2.1 Digram alir persiapan bahan baku


3.6.3 Persiapan Larutan Starter

Menyiapkan 100 mL media cair (terdiri dari sukrosa 12% (w/v),


(NH4)2SO4 0,25% (w/v), KH2PO4 0,2%(w/v)), pH media cair diatur dengan
HCl hingga pH=3. Biakan Aspergillus niger dari media PDA diambil
dengan menggunakan jarum ose lalu dicelupkan beberapa saat pada media
cair hingga tampak keruh. Media cair ditutup dan diinkubasi pada suhu ±
30ºC selama 24 jam.

sukrosa (NH4)2SO4 KH2PO4


12% (w/v) 0,25% (w/v) 0,2%(w/v)

Dilarutkan dalam 100 ml aquades

Ditambah HCl hingga pH 3

Biakan
Aspergillus Dicelupkan pada media cair
niger

Media ditutup dengan alumunium


foil

Diinkubasi selama 24 jam,


dengan n = 100 rpm, T= ± 30ºC

Gambar 3.6.3.1 Diagram alir Persiapan larutan starter

3.6.4 Pembuatan Kurva Pertumbuhan Aspergillus niger

Sebanyak 2 ml larutan starter dimasukkan masing-masing ke dalam


10 buah tabung erlenmeyer yang berisi 50 ml media cair. Berat kering
Aspergillus niger ditentukan setiap 6 jam sekali dengan cara menyaring media
cair pada satu erlenmeyer. Endapannya ditambah natrium hidroksida,
kemudian dicuci dengan aquades hingga pH netral, kemudian dikeringkan
dalam oven hingga diperoleh ebrat konstan. Kurva pertumbuhan diperoleh
sebagai hubungan antara waktu dengan berat kering Aspergillus niger.

3.6.4 Persiapan Packed Bed Fermentor

Packed bed fermentor tersusun atas reaktor yang terbuat dari gabus,
dimana blower akan memberikan aerasi dengan laju tertentu terhadap
reaktor, yang masuk melalui bagian bawah reaktor, melalui substrat solid,
dan keluar melalui bagian atas yang telah dilubangi. Sementara bahan baku
fermentasi dimasukkan ke dalam plastik hitam.

3.6.5 Proses Fermentasi

Jahe merah dicampur dengan nutrien (urea 0,14 g, MgSO4.7H2O 0,03


g dan KH2PO4 0,2 g) ke dalam plastik hitam, ditambahkan akuades hingga
moisture content substrat 90%, pH fermentasi = 5, lalu media disterilkan
dalam autoklaf pada suhu 120 ºC selama 15 menit. Media yang telah
disterilkan, kemudian didinginkan hingga suhu ruang. Suspensi spora
ditambahkan dengan disebar merata pada media tersebut dengan
perbandingan bagian suspensi spora dengan media 1:10. Media diinkubasi
pada suhu ± 30ºC selama 72 jam.

Nutrien (urea 0,14%


(w/w), MgSO4.7H2O
0,03% (w/w) dan
Jahe merah KH2PO4 0,2% (w/w))
500 gr

Dimasukkan ke dalam

Plastik hitam

Ditambah aquades (hingga

moisture content 90%)

A
A

Disterilkan dalam autoclave

Selama 15 menit, T = 120ºC

Didinginkan hingga

suhu ruang

Ditambahkan suspensi spora

Diinkubasi selama

72 jam, T = ± 30ºC

Gambar 3.6.5.1 Proses fermentasi jahe merah

3.6.6 Distilasi Minyak Atsiri Jahe

Jahe merah yang telah difermentasi kemudian didistilasi selama 6 jam


(tekanan atmosfer) dengan pembanding kontrol (jahe merah tanpa
fermentasi). Minyak atsiri yang diperoleh masih mengandung air, maka dari
itu untuk menghilangkan kandungan air, ditambahkan natrium sulfat
anhidrus, kemudian dilakukan pengocokan sehingga terbentuk senyawa
garam-air dan minyak, setelah itu dilakukan filtrasi vakum untuk
memisahkan kedua senyawa tersebut

3.6.7 Pengujian Minyak Atsiri Jahe Merah

Pengujian minyak atsiri jahe dalam penelitian ini ditentukan melalui


jumlah rendemen yang dihasilkan. Persen rendemen minyak atsiri dapat
diperoleh dengan cara sebagai berikut:

𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑚𝑖𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑎𝑡𝑠𝑖𝑟𝑖 𝑗𝑎ℎ𝑒 𝑚𝑒𝑟𝑎ℎ


% 𝑟𝑒𝑛𝑑𝑒𝑚𝑒𝑛 = 𝑥 100
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑘𝑢 𝑗𝑎ℎ𝑒 𝑚𝑒𝑟𝑎ℎ
3.7 Rangkaian Alat

Gambar 3.7.1 Rangkaian alat fermentasi

Gambar 3.7.2 Rangkaian alat distilasi

Anda mungkin juga menyukai