A. Latar Belakang
Penyakit adalah suatu aktivitas fisiologis yang merugikan yang disebabkan oleh
gangguan secara terus menerus oleh faktor penyebab primer. Terjadinya penyakit pada
umumnya diawali dengan adanya tanda atau gejala pada tumbuhan yang disebabkan
oleh serangan patogen. Patogen merupakan penyebab penyakit yang bersifat menular,
dapat berupa jamur, bakteri, virus, nematoda ataupun tumbuhan tingkat tinggi yang
parasitik. Tumbuhan yang diganggu oleh patogen dan salah satu fungsi fisiologisnya
terganggu maka akan terjadi penyimpangan dari keadaan normal yang menyebabkan
tumbuhan menjadi sakit (Agrios, 1996).
Tanaman yang terserang penyakit terkadang tidak dapat terdeteksi karena rasa
sakit dan ketidaknyamanan suatu tanaman tidak dapat terlihat. Selain itu, tanaman juga
tidak dapat berbicara atau berkomunikasi dengan manusia sehingga ini menjadi titik
kesulitan dalam mengetahui suatu tanaman sakit (Agrios, 2005). Penyakit tumbuhan
ditunjukan oleh keadaan patologis yang khas yang disebut gejala. Tanaman yang
terserang penyakit biasanya memiliki gejala maupun tanda-tanda alam..
Tanda-tanda penyakit merupakan bagian atau keseluruhan morfologi patogen
yang terlihat pada bagian tumbuhan yang terserang penyakit. Apabila tanaman diganggu
oleh patogen atau oleh kondisi lingkungan tertentu dan satu atau lebih fungsi-fungsi
fisiologisnya terganggu sehingga terjadi penyimpangan tertentu dari normal, maka
tanaman itu menjadi sakit. Mekanisme terjadinya sakit berbeda-beda sesuai dengan
agensia penyebabnya dan kadang- kadang dengan tanamannya (Agrios, 1996).
B. Tujuan
Tujuan praktikum kali ini yaitu untuk mengetahui penyebab penyakit dengan cara
mengisolasi dan mengidentifikasi patogen yang menyebabkan penyakit pada tumbuhan.
II. TELAAH PUSTAKA
A. Materi
Alat yang digunakan pada praktikum kali ini adalah LAF (laminar air flow),
cawan petri, bunsen, scalpel, tisu, wrapper, pipet tetes, mikroskop, object glass, cover
glass, hand sprayer, lebel, pinset, dan jarum ose.
Bahan yang digunakan pada praktikum kali ini adalah alkohol 70%, medium
PDA, akuades, daun dan buah cabai (Capsicum annum), buah pisang (Musa sp), buah
pepaya (Carica papaya), daun tomat (Solanum lycopersicum), daun nangka (Artocarpus
heterophyllus), dan bulir padi (Oryza sativa).
A. Metode
1. Isolasi
Inkubasi 3 x 24 jam
Inkubasi 4 x 24 jam
3. Identifikasi
Diamati di mikroskop
Hasil difoto
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Mikroskopis
A. Kesimpulan
B. Saran
Sebaiknya dalam mengambil preparat untuk diamati tidak terlalu tebal pada
object glass agar hasil pengamatan mikroskopis dapat maksimal.
DAFTAR REFERENSI
Arif, A., Muin, M., Kuswinanti, T., dan Rahmawati. 2008. Isolasi dan Identifikasi Jamur
Kayu dari Hutan Pendidikan Universitas Hasanuddin di Bengo-Bengo
Kecamatan Cenrana Kabupaten Maros. Jurnal Perennial, 5(1): 15-22.
Agrios G. N. 2005. Plant Pathology 5th Edition. New York: Elsevier Academic Press.
Bakhshi, M., Arzanlou., Babai-ahari, A., Groenewald, J. Z., Braun, U & Crous, P. W.
2015. Application of Consolidates Species Concept to Cercospora spp. From
Iran. Persoonia, 34(1), pp. 65-86.
Brown, J.F., dan Ogle, H.J., 1997. Plant Pathogens and Plant Diseases. Australia:
Rockvale Publications.
Olsen, M. 2015. Cotton (Texas) Root Rot. College of Agricultural & Life Science, 2(15),
pp. 2-7.
Soni, Ahmad. 2010. Isolasi Dan Pemurnian Mikroba, Teknik Pemeliharaan Kultur
Murni Dan Perhitungan Angka Lempeng Total (Total Plate Count/TPC).
Skripsi. Malang: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Brawijaya.
Utami, S., I. Anggraeni dan Sahwalita. 2008. Serangan Penyakit Daun pada
Jelatung Darat (Dyera costulata Hook.) dan Jelatung Rawa (Dyera lowii
Hook.) di Sumatera Utara. Tekno Hutan Tanama, 1(1): 45-52.
Uppalapati, S. R., Young, C. A., Marek, S. M & Mysore, K. S. 2010.
Phymatotrichum (Cotton) Root Rot Caused by Phymatotrichopsis omnivora:
Retrospect and Prospect. Molecular Plant Pathology, 11(3), pp. 325-334.
Masniawati, A., Tutik, K., Risco B., Gobel., and Risnawaty, R. 2013. Identifikasi
Cendawan Terbawa pada Benih Padi Lokal Aromatik Pulu Mandoti, Pulu Pinjan, dan
Pare Lambau asal Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Biology Dept FMIPA Unhas,
51-59
Semangun, 2001. Pengantar Ilmu Penyakit Tumbuhan. Gadjah Mada University Press.
Yogyakarta.