PENDAHULUAN
1
2
Hal ini menyatakan bahwa setiap orang berkewajiban untuk ikut serta dalam
memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan perorangan, keluarga, dan
lingkungan.
1.2 TUJUAN
1.2.1 Tujuan Umum
Setelah mengikuti kegiatan Profesi Ners Stase Komunitas,
mahasiswa dapat memiliki pengalaman dalam memberikan
perawatan kesehatan masyarakat dengan menggunakan metode atau
pendekatan proses keperawatan baik terhadap individu, keluarga,
kelompok, dan masyarakat.
1.3 KEGIATAN
1.3.1 Waktu Pelaksanaan
Pelaksanaan Profesi Ners Stase Komunitas dimulai dari tanggal 05
Maret – 12 April 2019.
1.3.2 Lokasi Kegiatan
Kegiatan dilaksanakan di Desa Mandiangin Timur Kecamatan
Karang Intan Kabupaten Banjar.
1.3.3 Kegiatan dan Jadwal kegiatan terlampir.
Berdasarkan pembangunan nasional yang ingin dicapai oleh pemerintah Indonesia, maka
direncanakanlah suatu strategi pendekatan untuk menggalang potensi yang ada pada
masyarakat sehingga masyarakat dapat berperan aktif dalam upaya meningkatkan derajat
kesehatannya secara mandiri melalui perawatan kesehatan komunitas.
8
Proses keperawatan komunitas merupakan metode asuhan keperawatan yang
bersifat alamiah, sistematis, dinamis, kontiniu, dan berkesinambungan dalam
rangka memecahkan masalah kesehatan klien, keluarga, kelompok serta
masyarakat melalui langkah-langkah seperti pengkajian, perencanaan,
implementasi, dan evaluasi keperawatan (Wahyudi, 2010).
9
11
2.3 Sasaran
Sasaran perawatan kesehatan komunitas adalah individu, keluarga kelompok
dan masyarakat, baik yang sehat maupun yang sakit yang mempunyai masalah
kesehatan/perawatan.
2.3.1 Individu
Individu adalah bagian dari anggota keluarga. Apabila individu tersebut
mempunyai masalah kesehatan atau keperawatan karena ketidakmampuan
merawat diri sendiri oleh suatu hal dan sebab, maka akan dapat
mempengaruhi anggota keluarga lainnya baik secara fisik, mental maupun
sosial.
2.3.2 Keluarga
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat, terdiri atas kepala
keluarga, anggota keluarga lainnya yang berkumpul dan tinggal dalam
suatu rumah tangga karena pertalian darah dan ikatan perkawinan atau
adopsi, satu dengan lainnya saling tergantung dan berinteraksi. Bila salah
satu atau beberapa anggota keluarga mempunyai masalah
kesehatan/keperawatan, maka akan berpengaruh terhadap anggota
keluarga lainnya dan keluarga-keluarga yang ada di sekitarnya.
13
2.3.4 Masyarakat
Masyarakat adalah sekelompok manusia yang hidup dan bekerja sama
cukup lama sehingga mereka dapat mengatur diri mereka dan menganggap
diri mereka sebagai satu kesatuan sosial dan batas-batas yang telah
ditetapkan dengan jelas. Masyarakat merupakan kelompok individu yang
saling berinteraksi, saling tergantung, dan bekerja sama untuk mencapai
tujuan. Dalam berinteraksi sesama anggota masyarakat akan muncul
banyak permasalahan, baik permasalahan sosial, kebudayaan,
perekonomian, politik, maupun kesehatan khususnya.
berdasarkan perencanaan yang mereka buat serta menilai hasil yang telah
dicapai.
Dari beberapa pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya
langkah-langkah dalam proses keperawatan komunitas adalah :
1. Pengkajian
2. Diagnosis keperawatan
3. Perencanaan atau intervensi
4. Pelaksanaan atau implementasi
5. Evaluasi atau penilaian
Jenis data secara umum dapat diperoleh dari data subjektif dan objektif.
Data subjektif adalah data yang diperoleh dari keluhan atau masalah yang
dirasakan oleh individu, keluarga, kelompok, dan komunitas yang
diungkapkan secara langsung melalui lisan. Sedangkan data objektif
merupakan data yang diperoleh melalui suatu pemeriksaan, pengamatan,
dan pengukuran.
Sumber data yang dikumpulkan dalam tahap pengkajian dapat berupa data
primer atau data sekunder. Data primer adalah data yang dikumpulkan oleh
pengkaji yang dalam hal ini mahasiswa atau perawat kesehatan masyarakat
dari individu, keluarga, kelompok, dan komunitas berdasarkan hasil
pemeriksaan atau pengkajian. Sedangkan data sekunder merupakan data
yang diperoleh dari sumber yang tepercaya misalnya : kelurahan, catatan
riwayat kesehatan klien, atau medical record (Wahit, 2005).
b. Analisa Data
Analisa data adalah kemampuan untuk mengaitkan data dan
menghubungkan data dengan kemampuan kognitif yang dimiliki
sehingga dapat diketahui tentang kesenjangan atau masalah yang
dihadapi oleh masyarakat apakah itu masalah kesehatan atau masalah
keperawatan. Tujuan dari analisa data adalah sebagai berikut :
(1) Menetapkan kebutuhan komunitas
(2) Menetapkan kekuatan
(3) Mengidentifikasi pola respons komunitas
(4) Mengidentifikasi kecenderungan penggunaan pelayanan
kesehatan.
Kriteria Penapisan
Tersedia Sumber
JUMLAH SKORE
Sumber daya tempat
Sumber daya waktu
a. Problem (masalah)
Problem merupakan kesenjangan atau penyimpangan dari keadaan
normal yang seharusnya terjadi.
b. Etiologi (penyebab)
Menunjukkan penyebab masalah kesehatan atau keperawatan yang
dapat memberikan arah terhadap intervensi keperawatan yang meliputi
:
a. Perilaku individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat.
b. Lingkungan fisik, biologis, psikologis, dan sosial.
c. Interaksi perilaku dan lingkungan.
c. Sign atau symptom (tanda dan gejala)
Merupakan informasi yang perlu untuk merumuskan diagnosa atau
serangkaian petunjuk timbulnya suatu masalah.
Perumusan diagnosis keperawatan dapat dilakukan dengan dua cara yaitu
sebagai berikut :
1) Dengan rumus PES (Problem + Etiologi + Symptom)
2) Dengan rumus PE (Problem + Etiologi)
1 Inovatif
Perawat kesehatan masyarakat harus mempunyai wawasan luas dan
mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi (IPTEK) dan berdasarkan iman dan takwa (IMTAQ).
2 Integrated
Perawat kesehatan masyarakat harus mampu bekerja sama dengan
sesama profesi, tim kesehatan lain, individu, keluarga, kelompok, dan
masyarakat berdasarkan asas kemitraan.
3 Rasional
Perawat kesehatan masyarakat dalam melakukan asuhan keperawatan
harus menggunakan pengetahuan secara rasional demi tercapainya
rencana program yang telah disusun.
4 Mampu dan mandiri
Perawat kesehatan masyarakat diharapkan mempunyai kemampuan
dan kemandirian dalam melaksanakan asuhan keperawatan serta
kompeten.
5 Ugem
Perawat kesehatan masyarakat harus yakin dan percaya atas
kemampuannya dan bertindak dengan sikap optimis bahwa asuhan
keperawatan yang diberikan akan tercapai. Dalam melaksanakan
implementasi yang menjadi fokus adalah : program kesehatan
komunitas dengan strategi komunitas organisasi dan partnerships in
community.
Selain prinsip di atas, prinsip lain yang perlu diperhatikan adalah :
1 Berdasarkan respons masyarakat.
2 Disesuaikan dengan sumber daya yang tersedia pada masyarakat.
3 Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam pemeliharaan diri
sendiri serta lingkungannya.
4 Menekankan pada aspek peningkatan kesehatan dan pencegahan
penyakit.
5 Mempertimbangkan kebutuhan kesehatan dan perawatan masyarakat
secara essential.
6 Memperhatikan perubahan lingkungan masyarakat.
7 Melibatkan partisipasi dan peran serta masyarakat dalam pelaksanaan
perawatan.
29
5. Penilaian/Evaluasi
Evaluasi memuat keberhasilan proses dan keberhasilan tindakan
keperawatan. Keberhasilan proses dapat dilihat dengan membandingkan
antara proses dengan pedoman atau rencana proses tersebut. Sedangkan
keberhasilan tindakan dilihat dengan membandingkan antara tingkat
kemandirian masyarakat dalam perilaku kehidupan sehari-hari dan
tingkat kemajuan kesehatan masyarakat komunitas dengan tujuan yang
telah ditetapkan atau dirumuskan sebelumnya. Evaluasi dilakukan atas
respons komunitas terhadap program kesehatan. Hal-hal yang perlu
dievaluasi adalah masukan (input) pelaksanaan (proses) dan hasil akhir
(output). Penilaian yang dilakukan berkaitan dengan tujuan yang akan
dicapai, sesuai dengan perencanaan yang telah disusun semula. Ada 4
30
: Peran
Masyarakat
: Peran
Perawat
perawat lebih besar dari pada klien dan berangsur-angsur peran klien
lebih besar dari pada perawat.
Kegunaan evaluasi adalah sebagai berikut :
1) Menentukan perkembangan keperawatan kesehatan masyarakat yang
diberikan.
2) Menilai hasil guna, daya guna, dan produktivitas asuhan keperawatan
yang diberikan.
3) Menilai asuhan keperawatan dan sebagai umpan balik untuk
memperbaiki atau menyusun rencana baru dalam proses keperawatan.
Dalam hasil evaluasi, terdapat tiga kemungkinan yaitu :
1) Tujuan tercapai
Apabila individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat telah
menunjukkan kemajuan sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.
2) Tujuan tercapai sebagian
Apabila tujuan itu tidak tercapai secara maksimal, sehingga perlu
dicari penyebab dan cara memperbaikinya atau mengatasinya.
3) Tujuan tidak tercapai
Apabila individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat tidak
menunjukkan perubahan kemajuan sama sekali bahkan timbul
masalah baru. Dalam hal ini perlu dikaji secara mendalam apakah
terdapat problem dalam data, analisis, diagnosis, tindakan, dan faktor-
faktor yang lain yang tidak sesuai sehingga menjadi penyebab tidak
tercapainya tujuan.
Salah satu model keperawatan kesehatan komunitas yaitu Model Health Care
System (Betty Neuman, 1972). Model konsep ini merupakan model konsep yang
menggambarkan aktivitas keperawatan, yang ditujukan kepada penekanan
penurunan stress dengan cara memperkuat garis pertahanan diri, baik yang
bersifat fleksibel, normal, maupun resisten dengan sasaran pelayanan adalah
komunitas (Mubarak & Chayatin, 2009).
Sehat menurut Neuman adalah suatu keseimbangan bio, psiko, cultural dan
spiritual pada tiga garis pertahanan klien, yaitu garis pertahanan fleksibel,
normal dan resisten. Sehat dapat diklasifikasikan dalam delapan tahapan, yaitu:
1) Normally well, yaitu sehat secara psikologis, medis dan social
34
BAB 3
3.1 PENGKAJIAN
No Umur Frekuensi %
No Agama Frekuensi %
2 Kristen Katolik 0 0
3 Kristen Protestan 0 0
4 Hindu 0 0
5 Budha 0 0
No Suku Frekuensi %
2 Lainnya 30 3.75
Berdasarkan data di atas frekuensi terbesar bersuku banjar sebanyak 770 orang
dengan persentase 96.25%.
No Pendidikan Frekuensi %
Akademik/Diploma III/S 6 8
3
Muda
4 Diploma I/Ii 2 3
37
No Pekerjaan Frekuensi %
3 Pedagang 6 1.42
4 Petani/pekebun 70 8,8
7 Guru 9 1,1
8 Wiraswasta 46 5,8
9 Sopir 18 2,3
10 Peternak 3 4
13 Karyawan Honorer 8 1
14 Kepolisian RI 1 0.1
18 Pensiunan 3 0.3
19 Perawat 1 0.1
20 Bidan 1 0.1
21 Nelayan/perikanan 6 0.7
No Penghasilan Frekuensi %
6 0 448 56,0
Tidak 360 45
Total 800 100
g. Merokok
h. Penyakit lainnya
sumur gali 80 35
Mata Air 26 12
Sungai 0 0
b. BAB di Jamban
Sistem Pembuangan Jumlah Persentase (%)
WC umum/bersama 0 0
WC pribadi 227 100
Sungai 0 0
Kebun/sembarang tempat 0 0
Total 227 100
c. Jenis Jamban
Cemplung terbuka 17 7
Empang 0 0
3 1. Sebagian besar masyarakat desa - Dari hasil pendataan didapatkan bahwa Kurangnya perlindungan / jaminan Kurang terpapar informasi mengenai
Mandiangin Timur masih belum masyarakat yang memiliki kartu jaminan kesehatan masyarakat serta berisiko manfaat kartu jaminan kesehatan
memiliki kartu jaminan kesehatan. kesehatan adalah 440 orang (55%). terjadi peningkatan beban finansial
2. Sebagian masyarakat desa Sedangkan yang tidak memiliki kartu dalam menyelesaikan masalah
Mandiangi Timur mengatakan jaminan kesehatan adalah 360 orang (45%). kesehatan
masih belum mengetahui manfaat -
memiliki kartu jaminan nasional
44
MASALAH
NO A B C D E F G H I J K L Total Prioritas
KESEHATAN
1 Kurang 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 42 3
pengetahuan
masyarakat
tentang
penatalaksanaan
penyakit
hipertensi
2 Kurangnya 4 4 3 4 3 2 4 3 3 2 2 3 37 4
perlindungan /
jaminan
kesehatan
masyarakat serta
berisiko terjadi
peningkatan
beban finansial
dalam
menyelesaikan
masalah
kesehatan
Keterangan
1. Kriteria Penapisan
A. Sesuai dengan peran perawat komunitas
B. Jumlah yang berisiko
C. Besarnya risiko
D. Kemungkinan untuk pendidikan kesehatan
E. Minat masyarakat
F. Kemungkinan untuk diatasi
G. Sesuai dengan program pemerintah
H. Sumber daya tempat
I. Sumber daya waktu
J. Sumber daya dana
K. Sumber daya peralatan
L. Sumber daya orang
2. Keterangan pembobotan :
1. Sangat rendah
2. Rendah
3. Cukup
4. Tinggi
5. Sangat tinggi
45
Hari
WAKTU PENANGGUNG
NO JENIS KEGIATAN SASARAN TEMPAT /Tanggal/bulan/
PELAKSANAAN JAWAB
Tahun
1 MMD 1 (Musyawarah 1. Ketua RT Kantor Desa Mandiangin Jam 10.00 Wita Rabu, 06 Maret Semua Anggota Kelompok
Masyarakat Desa 1) 2. Kepala Timur (Pasar Minggu) 2019 dan masyarakat
Lingkungan
3. Tokoh Agama
4. Tokoh Remaja
5. Kader
6. Sekdes
7. Kepala Desa
8. Masyarakat Desa
Mandiangin
Timur
2 Pengkajian Masyarakat 1. Masyarakat Semua rumah RT 1 s/d 4 di - Tanggal 06 – 12 Semua Anggota Kelompok
Mandiangin desa Mandiangin Timur Maret 2019
Timur
56
4 1. Pengukuran TD 1. Masyarakat Desa Posyandu dan Poswindu Jam 09.00 Wita 14 Maret 2019 Semua Anggota Kelompok dan
2. Pemeriksaan Mandiangin Pengelola Posyandu
Gula darah Timur
3. Pemeriksaan 2. Balita Desa
Asam Urat Mandiangin
4. Pemeriksaan Timur
Kolesterol
5. Pemerikasaan
gizi (mengukur
TB dan BB)
6. Penkes tentang:
Stunting
5 MMD 2 (Musyawarah 1. Ketua RT Kantor Desa Mandiangin Jam 16.30 Wita 19 Maret 2019 Semua Anggota Kelompok dan
Masyarakat Desa 2) 2. Tokoh Remaja Timur (Pasar Minggu) Masyarakat
3. Tokoh
Lingkungan
4. Kader
5. Sekdes
6. Kepala Desa
7. Masyarakat Desa
Mandiangin
Timur
57
6 Pendidikan kesehatan 1. Masyarakat Desa Arisan Aisyiyah Jam 14.00 Wita 27 Maret 2019 1. Eva Hariati
Tentang: Hipertensi Mandiangin 2. Norlatifah
Timur yang 3. Mardina Ayu Sari
mengikuti 4. Rizqa Hadiyati
kegiatan Arisan 5. Noor Hayah
Aisyiyah 6. Rahimatun Nisa
7. Deni Priatna
7 Pemerikasaan gizi 1. Balita Posyandu dan Poswindu Jam 09.00 Wita 10 April 2019 Kelompok dan Pengelola
(mengukur TB dan BB) Posyandu
9 1. Penyuluhan 2. Seluruh Siswa TKA/TPA Mandiangin Timur Jam 16.00 Wita i. 1. MEva Hariati
tentang 6 TKA/TPA 2. aNorlatifah
Langkah cuci 3. r Mardina Ayu Sari
e
tangan dan cara 4. Rizqa Hadiyati
t
sikat gigi yang
baik dan benar 2
0
1
9
10 1. Penyuluhan cuci 1. Siswa kelas 4 SDN Mandiangin Timur 2 Jam 09.00 Wita 23 Maret 2019 1. Noor Hayah
tangan 2. Siswa kelas 5 2. Rahimatun Nisa
2. Pendidikan 3. Deni Priatna
kesehatan
tentang
pentingnya
58
sarapan pagi,
mencegah jajan
sembarangan
dan mencegah
batuk pilek
11 Pendidikan kesehatan 1. Masyarakat Desa Arisan Laki-laki warga Jam 20.00 Wita 22 Maret 2019 1. Afri Yendi
Tentang Mandiangin Muhammadiyah Desa 2. M. Noor Huda
1. Hipertensi Timur yang Mandiangin Timur 3. Nurdin Fikri
2. Asam Urat mengikuti Arisan
3. Diabetes
Mellitus
12 MMD 3 (Musyawarah 1. Ketua RT Kantor Desa Mandiangin - April 2019 Semua Anggota Kelompok dan
Masyarakat 3) 2. Toga Toma Timur (Pasar Minggu) Masyarakat
3. Kader
4. Sekdes
5. Kepala Desa
6. Masyarakat Desa
Mandiangin
Timur
BAB 4
PEMBAHASAN
4.1 Pengkajian
Berdasarkan rencana proses pengkajian ini dilakukan dalam waktu 6 hari pada
tanggal 6 Maret – 11 Maret 2019, di Desa Madiangin Timur Kecamatan
Karang Intan di RT 1 – RT 4, dengan jumlah kepala keluarga di lingkungan
Desa Mandiangin Timur yaitu 465 KK. Hasil pengkajian penyakit yang
pernah diderita warga Desa Mandiangin Timur Kecamatan Karang Intan pada
saat dilakukan pengkajian terbanyak adalah menderita hipertensi.
2. Faktor penghambat.
Dalam tahap pengkajian, kelompok mengalami banyak kendala atau faktor
penghambat antara lain kesulitan menemui warga pada waktu pagi hari dikarenakan
pada pagi hari warga digunakan untuk bekerja, hal tersebut yang membuat mahasiswa
kesulitan untuk melakukan pengkajian.
4.3 Perencanaan
Perencanaan keperawatan adalah penyusunan rencana tindakan keperawatan yang akan
dilaksanakan untuk mengatasi masalah sesuai dengan diagnosis keperawatan yang telah
ditentukan dengan tujuan terpenuhinya kebutuhan pasien (Mubarak, 2005). Jadi
perencanaan asuhan keperawatan kesehatan masyarakat disusun berdasarkan diagnosa
keperawatan yang telah ditetapkan dan rencana keperawatan yang disusun harus
mencakup perumusan tujuan, rencana tindakan keperawatan yang akan dilakukan dan
kriteria hasil untuk menilai pencapaian tujuan (Mubarak, 2005).
4.4 Implementasi
1. Kesiapan meningkatkan manajemen kesehatan b/d kurang pemahaman terhadap penyakit
hipertensi.
a. Pendidikan kesehatan
Penyuluhan kesehatan adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan dengan cara
menyebarkan pesan, menanamkan keyakinan, sehingga masyarakat tidak saja
sadar, tahu dan mengerti, tetapi juga mau dan bisa melakukan suatu anjuran yang
ada hubungannya dengan kesehatan (Naomi, 2002).
58
4.5 Evaluasi
Evaluasi memuat keberhasilan proses dan keberhasilan tindakan keperawatan.
Keberhasilan proses dapat dilihat dengan membandingkan antara proses dengan
pedoman atau rencana proses tersebut. Sedangkan keberhasilan tindakan dapat dilihat
dengan membandingkan antara tingkat kemandirian masyarakat dalam perilaku
kehidupan sehari-hari dan tingkat kemajuan kesehatan masyarakat komunitas dengan
tujuan yang telah ditetapkan atau dirumuskan sebelumnya (Mubarak, 2005).
Kegiatan yang telah dirumuskan dalam perencanaan bersama dengan warga telah
dilaksanakan semua. Semua kegiatan dapat dilaksanakan sesuai dengan rencana yang
disusun walaupun masih terdapat beberapa hambatan baik internal (dari mahasiswa)
maupun eksternal (dari masyarakat dan lingkungan). Dari beberapa hambatan yang ada,
sebagian hambatan dapat tertutupi oleh faktor pendukung.
DAFTAR PUSTAKA
Mubarak. Wahit Iqbal (2013), Ilmu Keperawatan Komunitas , Jakarta : Sagung Seto
Mubarak. Wahit Ikbal. Chayatin Nurul. Santoso Bambang Adi (2009), Ilmu
Keperawatan Komunitas buku 2 Konsep dan Aplikasi, Jakarta : Salemba
Medika
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Praktek klinik keperawatan komunitas yang dilaksanakan pada tanggal 26 Maret
2019 sampai dengan 31 Maret 2019 merupakan salah satu program profesi untuk
menghasilkan tenaga perawat yang profesional sesuai dengan kompetensi yang
ditentukan. Sebagai aplikasi nyata dari konsep keperawatan komunitas, diberikan
asuhan keperawatan komunitas kepada masyarakat Desa Mandiangin Timur
Kecamatan Karang Intan Kabupaten Banjar Provinsi Kalimantan Selatan.
Pendekatan dalam memberikan asuhan keperawatan komunitas adalah pendekatan
proses keperawatan yang meliputi 4 tahap, yaitu pengkajian, perencanaan, tindakan
dan evaluasi yang dilaksanakan secara integral dan komprehensif dalam
meningkatkan kemampuan masyarakat untuk mengenal masalah kesehatanya dan
mampu menciptakan berbagai alternatif dalam upaya meningkatkan derajat
kesehatanya.
Dari keempat tahapan tersebut dapat dilaksanakan dengan baik oleh mahasiswa,
kader dan masyarakat desa Desa Mandiangin Timur Kecamatan Karang Intan
Kabupaten Banjar Provinsi Kalimantan Selatan. Dalam pelaksanaanya tidak pernah
lepas dari aral dan rintangan, akan tetapi hal tersebut dapat diatasi dengan baik tanpa
mengganggu aktivitas. Secara umum tingkat keberhasilan praktek klinik
keperawatan komunitas adalah 95% dengan antusiasme warga masyarakat dan peran
serta aktif serta bantuan berbagai pihak.
5.2 Saran
5.2.1 Pihak Puskesmas Karang Intan dan Puskesmas Pembantu desa Mandiangin
Timur
5.2.1.1 Diaharapkan lebih meningkatkan pembinaan terhadap kelompok-
kelompok yang terdapat dimasyarakat khususnya dibidang
kesehatan, sehingga apa yang menjadi upaya Puskesmas untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat diwilayah kerjanya
dapat tercapai dengan baik.
5.2.1.2 Terbukanya kerjasama yang lebih lanjut dengan Universitas
Muhammadiyah Banjarmasin
5.2.3 Masyarakat
Disarankan agar masyarakat rutin dalam memeriksakan kesehatannya serta
menjaga lingkungan agar tetap bersih.
DAFTAR PUSTAKA
Mubarak. Wahit Iqbal (2013), Ilmu Keperawatan Komunitas , Jakarta : Sagung Seto
Mubarak. Wahit Ikbal. Chayatin Nurul. Santoso Bambang Adi (2009), Ilmu
Keperawatan Komunitas buku 2 Konsep dan Aplikasi, Jakarta : Salemba
Medika