Anda di halaman 1dari 2

Nama kelompok :

1. Bentuk-bentuk Motivasi dalam penyelenggaraan makanan institusi


a. Motivasi positif (insentif positif), manajer memotivasi bawahan dengan memberikan
hadiah kepada mereka yang berprestasi baik. Dengan motivasi positif ini semangat
kerja bawahan akan meningkat, karena manusia pada umumnya senang menerima
yang baik-baik saja.

b. Motivasi negatif (insentif negatif), manajer memotivasi bawahan dengan memberikan


hukuman kepada mereka yang pekerjannya kurang baik (prestasi rendah). Dengan
memotivasi negatif ini semangat kerja bawahan dalam waktu pendek akan meningkat,
karena takut dihukum.

c. Motivasi Intrinsik
Yang dimaksud dengan motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi
aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap
individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Yang dimaksud dengan
motivasi intrinsik ini adalah ingin mencapai tujuan yang terkandung di dalam
perbuatan yang dilakukannya. Itulah sebabnya motivasi intrinsik dapat juga dikatakan
sebagai bentuk motivasi yang di dalamnya, dimulai dan diteruskan berdasarkan suatu
dorongan dari dalam diri dan secara mutlak berkait dengan aktivitas belajarnya.

d. Motivasi Ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena adanya
perangsang dari luar. Sebagai contoh itu seseorang itu belajar,karena tahu besok
paginya akan ujian dengan harapan akan mendapatkan nilai baik, sehingga akan dipuji oleh
pacarnya,atau temannya. Jadi yang penting bukan karena belajar ingin mengetahui
sesuatu, tetapi ingin mendapatkan nilai yang baik,atau agar mendapat hadiah. Jadi
kalau dilihat dari segi tujuan kegiatan yang dilakukannya, tidak secara langsung
bergayut dengan esensi apa yang dilakukannyn itu. Oleh karena itu motivasi
ekstrinsik dapat juga dikatakan sebagai bentuk motivasi yang didalamnya aktivitas
belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan dorongan dari luar yang tidak secara
mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar.

2. Bentuk-bentuk koordinasi dalam penyelenggaraan makanan Koordinasi


Koordinasi diartikan sebagai kewenangan untuk
menggerakkan, menyerasikan, menyelaraskan, dan menyeimbangkan
kegiatan-kegiatan yang spesifik atau berbeda-beda agar semuanya terarah
pada tujuan tertentu (Ndraha, 2003:290). Menurut Ndraha dalam bukunya yang berjudul
Kybernology (2003:291) :
Koordinasi dapat didefinisikan sebagai proses penyepakatan
bersama secara mengikat berbagai kegiatan atau unsur yang
berbeda-beda sedemikian rupa sehingga di sisi yang satu semua kegiatan atau unsur itu
terarah pada pencapaian suatu tujuan yang
telah ditetapkan dan di sisi lain keberhasilan yang satu tidak
merusak keberhasilan yang lain.
Koordinasi dan hubungan kerja adalah dua pengertian yang saling
berhubungan karena koordinasi hanya dapat tercapai sebaik-baiknya dengan
melakukan hubungan kerja yang efektif. Koordinasi dimaksudkan sebagai usaha
menyatukan kegiatan-kegiatan dari satuan-satuan kerja (unit-unit) organisasi, sehingga
organisasi bergerak sebagai kesatuan yang bulat guna melaksanakan seluruh
tugas organisasi untuk mencapai tujuannya.

3. Bentuk-bentuk pengawasan dalam penyelenggaraan makanan


Menurut Gibson dan Donelly:
a. Premially control yaitu pengawasan yang menitikberatkan kaitannya dengan
pencegahan terhadap penyimpangan-penyimpangan kualitas dan kuantitas, sumber-
sumber yang digunakan dalam organisasi manusia,material,pembiayaan dsb .
b. Concurrent control yaitu pengawasan yang dilakukan pada saat pekerjaan sedang
dalam pelaksanaan sebenernya , dapat dikategorikan sebagai steering control , dimana
kegiatan-kegiatannya dilakukan melalui pimpinan,dengan pengamatan setempat.
c. Feedback control adalah sebagai pengawasan yang ditunjukkan terhadap hasil akhir
dari suatu pekerjaan dengan tindakan korektif untuk memperbaiki penyimpangan-
penyimpangan dari rencccana dan merupakan umpan balik (feedback) bagi
penyempurnaan yang sedang berjalan .

Anda mungkin juga menyukai