Anda di halaman 1dari 3

Kasus CH

Seorang pasien Tn Roni berusia 58 tahun dengan BB 56 kg, TB 164 cm kemudian masuk rumah sakit dengan keluhan mual, muntah dan gelisah.
Keluarga mengaku bahwa pasien memiliki penyakit DM dan minum obat glibenklamid 1-1-0 selama 10 tahun. Hasil Lab GDS 280 mg/dl, bil total
4,3 mg/dl, SGOT/SGPT 79/83 mg/dl, Albumin 2,9 mg/dl, Cholesterol total 295 mg/dl dan TG normal, BUN normal serta Cr juga normal. Pasien
didiagnosa mengalami CH dengan HE dan DM. Bagaimana analisisnya ?

Assesment
Problem Medik Subjek Objek Planning Monitoring
Terapi Penilaian
Cirrhosis Mual, Biliribun Total: Belum diberikan DRP: indikasi tanpa terapi Diberikan vitamin K untuk Biliribun Total : 0,25-1,0
hepatic muntah 4,3 mg/dL terapi memperbaiki Protrombin mg/dL
SGOT/SGPT : Time, dimana peningkatan SGOT/SGPT :
79/83 mg/dL Protrombin Time menandakan 0-41/ 10-40 mg/dL
Albumin: 2,9 adanya penurunan fungsi hati. Albumin : 3,7-5,2 mg/dL
mg/dL Vitamin K diperlukan hati
untuk mensintesis protrombin
dan sebagai faktor pembekuan
(Smeltzer & Barel, 2001).
Diberikan 120 mcg perhari,
PO.

Hepatic Gelisah - Belum diberikan DRP: indikasi tanpa terapi Diberikan laktulosa karena Biliribun Total : 0,25-1,0
Encelophaty terapi dapat menurunkan pH kolon mg/dL
dan menurunkan uptake SGOT/SGPT :
glutamin serta memberikan ion 0-41/ 10-40 mg/dL
hidrogen pada molekul amonia Albumin : 3,7-5,2 mg/dL
(NH3) menjadi ion amonium ES:
(NH4) yang dapat Laktulosa: mual, muntah, diare
disekeresikan menuju lumen. Rifaximin: flatulensi dan sakit
Diberikan 15-30 mL BID. kepala
Antibiotik yang digunakan
yaitu rifaximin yang
merupakan AB bakterisidal
non aminoglikosida yang
minimal di absorbsi dengan
aktivitas in vivo dan in vitro
spektrum luas melawan bakteri
gram positif dan negatif aerob,
serta bakteri gram anaerob
enterik dengan mekanisme
kerja menghambat sintesis
RNA bakteri dengan
pengikatan pada RNA
polimerase bakteri. Dosis yang
diberikan yaitu 550 mg BID,
PO selama 306 bulan.

Diabetes GDS 280 - Glibenklamid 2 kali DRP: efek samping obat Glibenklamid (Gol. Biguanid) GDS : 200 mg/dL
mellitus mg/dL sehari PO yang tidak diinginkan diganti dengan insulin reguler ES:
yang merupakan jenis short Insulin: hipoglikemik, pusing,
acting karena aksinya cepat, palpitasi dan takikardia
dengan dosis 10 U/L dengan Gliquidon: pusing, sakit
kemampuan menurunkan gula kepala, dan edema
darah sebesar 70 mg/dL dengan
waktu puncak 2 jam. Insulin
merupakan lini pertama untuk
pengobatan DM dengan kronik
hati seperti sirosis (Medicine
Update, 2005). Apabila telah
diperoleh kadar gula darah
normal, maka untuk
maintanance pasien dengan
DM tipe II ini diberikan
gliquidon. Gliquidon dipilih
karena obat ini aman dan
diindikasikan pada pasien
dengan gagal ginjal atau sirosis
hati.

Hiperlipidemia - Chol: 295 Belum diberikan DRP: Indikasi tanpa terapi Ezetimeb diberikan untuk Chol: <200 mg/dL
mg/dL terapi pasien ini karena ezetimeb ES:
bekerja dengan menghambat Ezetimeb: diare, sinusitis,
absorbsi kolesterol pada influenza
membran fili saluran cerna,
sehingga menurunkan
penghantaran kolesterol ke
hati, mengurangi kolesterol
pada hati dan meningkatkan
HDL kolesterol. Diberikan 10
mg perhari, PO.

Non Farmakologi
1. Mengurangi asupan protein (telur, tahu, tempe) dan meningkatkan asupan kalori (roti, nasi)
2. Olah raga
3. Perbanyak minum air putih
4. Istirahat yang cukup

Anda mungkin juga menyukai