PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Gangguan jiwa ini tidak hanya terjadi pada kalangan bawah tetapi juga
kalangan pejabat dan kalangan menengah ke atas. Pada saat ini penyakit gangguan
jiwa tidak hanya dialami oleh orang dewasa dan lansia tetapi juga oleh anak-anak
dan remaja. Seseorang yang terkena gangguan jiwa akan melakukan hal yang
seharusnya tidak dilakukan seperti menggunakan obat-obatan terlarang dan
melakukan bunuh diri. Kasus bunuh diri sudah menjadi masalah besar di beberapa
Negara di dunia seperti Amerika Serikat, Jepang, Korea, Inggris dan lain-lainnya.
Selain factor diatas penyebab seseorang mengalami gangguan jiwa juga
disebabkan oleh perkembangan otak ketika masih janin yang menyebabkan
penyakit skizofrenia. Oleh karena itu saat ini seluruh Negara di dunia berusaha
meningkatkan kesehatan jiwa warga negaranya
klien dapat dicapai (Keliat, 1998). Manfaat dari proses kepeawatan jiwa
terorganisasi.
c. Pendokumentasian dalam proses keperawatan memperlihatkan
bahwa perawat bertanggung jawab dan bertanggung gugat.
d. Peningkatan kepuasan kerja.
e. Sarana/wahana desimasi IPTEK keperawatan.
f. Pengembangan karier melalui pola pikir penelitian.
Manfaat keperawatan jiwa bagi pasien :
a. Asuhan yang diterima bermutu dan dipertanggungjawabkan secara
ilmiah.
b. Terhindar dari malpraktik.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dapat di simpulkan bahwa dalam keperawatan jiwa
terdapat trend dan issue keperawatan jiwa yang semakin
berkembang di masyarakat maka seperti penyakit HIV, NAPZA
dan masalah ekonomi di sinilah peran perawat mencegah
terjadinya seperti bunuh diri, stress dll maka perawat perlu
memberi pendidikan kesehatan dan pengarahan lain nya.
3.2 SARAN
Seluruh perawat agar meningkatkan pemahaman nya
terhadap t rend dan issue keperawatan jiwa di indonesia
sehingga dapat dikembangkan dalam tatanan layanan keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA
Kaplan, A.I, Sadock B.J. (1998). Ilmu Kedokteran Jiwa Darurat (I);
Jakarta. Widya Medika. Hamid, A.Y.S. (2009).
Bunga Rampai Asuhan Keperawatan Kesehatan Jiwa (I); Jakarta. Buku
Kedokteran ECG. Shives, L.R. (1998).
Basic Consept of Psychiatric-Mental Health Nursing (4); East Washington
Square. Lippincott. Prasetyo, H. Nugroho, P.
(2009).Tingkat Pengetahuan Mahasiswa dalam Merawat
Pasien Jiwa pada Praktek Klinik Keperawatan Jiwa.
Soedirman. 4 (1), 15-19.
Prihartini, Y. Hotnida, E. Peran Perawat dalam Program Terapi dan
Pemberdayaan Pasien dengan Dual Diagnosis. Bulletin
Ilmiah Populer.35-42. Novita, M.(2012). Peran Perawat
Dalam Meningkatkan Kemampuan Bersosialisasi Pada
Penderita Skizofrenia Di Rumah Sakit Jiwa Daerah
Provinsi Sumatera Utara Tahun 2011.
Diakses pada tanggal 15 September 2018 dari
http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/31490 Anonim. Kesehatan
Jiwa.