Setelah melakukan analisa struktur secara manual maupun menggunakan software, dan
diperoleh gaya-gaya yang bekerja pada kolom, maka langkah selanjutnya adalah
melakukan desain tulangan kolom.
1) Langkah pertama untuk memulai program, klik Column.exe dua kali sehingga muncul
tampilan pertama jendela utama program.
2) Langkah kedua adalah memulai project baru dengan cara klik menu Input > General
Information. Menu ini berisi tentang nama project baru, nama kolom yang akan didesain,
dan nama perencana. Ketiga parameter tersebut boleh dikosongkan karena tidak akan
mempengaruhi jalannya program.
Selain itu, terdapat juga menu pilihan untuk design code yang akan digunakan. Klik OK
untuk keluar dari jendela input General Information jika data yang diisikan oleh user
diyakini sudah benar atau cancel untuk membatalkan data yang telah diinputkan.
3) Langkah ketiga adalah menginputkan data – data material/bahan yaitu kuat tekan beton,
ƒ’c dan kuat leleh tulangan baja, ƒy dengan cara klik menu Input > Material Properties.
Ketika data ƒ’c diinputkan, parameter – parameter yang lain akan berubah dengan
sendirinya seperti modulus elastisitas beton (Ec), tegangan maksimal beton (ƒc), dan beta
dengan menganggap bahwa regangan batas beton sebesar 0,003. Selanjutnya, ketika
data ƒy diinputkan, parameter yang berubah adalah regangan baja dengan menganggap
nilai modulus elastisitas sebesar 200000 MPa dan regangan batas baja sebesar 0,002.
4) Langkah keempat adalah input property penampang. Klik menu Input > Section >
Rectangular untuk membuka jendela input penampang. Di dalam menu ini, user diminta
untuk memasukkan data luas penampang yang terdiri dari panjang dan lebar kolom.
5) Langkah kelima adalah memasukkan data – data seperti diameter tulangan longitudinal,
selimut beton (decking), dan diameter tulangan tranversal (sengkang) dengan cara klik
menu Input > Initial Reinforcement > Four Side Equal. Sebelum user menginputkan data
– data di atas, user diharuskan memilih terlebih dahulu apakah menggunakan batasan
rasio tulangan batasan minimal dan maksimal (pilihan Based on Minimal and Maximal
Reinforcement Ratio) untuk menangkap titik komninasi beban ataukah menggunakan
batasan jumlah tulangan minimal dan maksimal (Based on The Number of Bar).
Jika user memilih menggunakan Based on Minimal and Maximal Reinforcement Ratio
maka user tidak perlu menginputkan data untuk n (min) dan n (max). Sebaliknya, jika user
memilih menggunakan Based on The Number of Bar maka user harus menginputkan
seluruh data termasuk n (min) dan n (max). Perlu diingat bahwa jumlah tulangan yang
diinputkan harus kelipatan empat karena yang dibahas dalam tugas akhir ini hanya kolom
berpenampang persegi dengan tulangan longitudinal empat sisi (four side equal).
6) Langkah keenam adalah memasukkan input beban aksial dan momen dengan cara klik
menu Input > Load > Factored. Di dalam menu ini user menginputkan beban aksial pada
kolom Load dan momen pada kolom X-Moment. Setelah menginputkan beban – beban
di atas, klik insert agar tersimpan di dalam Listbox lalu klik OK. Perlu diingat, user hanya
dapat menginputkan beban aksial dan momen sekali saja.
7) Langkah ketujuh adalah memeriksa apakah kapasitas kolom mampu menahan beban
kombinasi aksial dan momen lentur yang bekerja. Selain itu, perlu juga diperiksa apakah
rasio tulangan longitudinal yang dibutuhkan berada di antara 1% - 6% sesuai dengan SNI
03-2847-2002 Pasal 23.4.3.1. Langkah tersebut dapat dilakukan dengan cara klik menu
Solve > Check Column Capacity. Jika kondisi tersebut sudah sesuai, maka akan mucul
seperti pada gambar 4.7. Sebaliknya, jika kapasitas penampang kolom tidak mampu
menahan beban kombinasi yang terjadi maka akan terlihat seperti pada gambar 4.8 dan
akan muncul pesan kepada user untuk memilih apakah memperbesar penampang kolom
atau memperbesar diameter tulangan longitudinal. Begitu pula jika rasio tulangan
longitudinal yang dibutuhkan ternyata di bawah batas minimal 1%, artinya tidak sesuai
dengan persyaratan SNI 03- 2847-2002 Pasal 13.4.3.1, maka akan akan muncul pesan
kepada user untuk memperkecil penampang kolom atau memperkecil diameter tulangan
longitudinal
8) Langkah yang terakhir adalah merunning program dengan cara klik menu Solve > Execute.
Proses running ini membutuhkan waktu agak lama karena proses iterasinya terjadi ribuan
kali. Output yang dihasilkan berupa rasio tulangan perlu, luas tulangan perlu, jumlah
tulangan yang diperlukan sebenarnya, jumlah tulangan yang digunakan, luas tulangan
yang digunakan, dan rasio tulangan yang digunakan. Selain itu, ditampilkan pula output
yang berupa gambar digram interaksi kolom dan gambar penampang kolom beserta
tulangan longitudinalnya
Pada tutorial ini saya akan memaparkan bagaimana cara membuat diagram interaksi
kolom beton menggunakan software PCA Column. Contoh kasus kolom pendek. Berikut
langkah-langkahnya: