FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
LAPORAN
PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA DAN HDL DALAM SERUM
OLEH :
NAMA : MIFTAHULJANNAH
KELAS : C3
KELOMPOK : I (SATU)
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2019
PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA DAN HDL DALAM SERUM
BAB 1 PENDAHULUAN
terjadi pada obstruksi paru kronis, limfa ansietas, penyakit parenkim hati,
malabsorbsi, dan malnutrisi (Kemenkes, 2011 h. 64).
2.2 Uraian Bahan
1. Aquadest (Ditjen POM, 1979 h. 96)
Nama Resmi : AQUA DESTILLATA
Nama Lain : Aquadest, air suling
RM / BM : H2O / 18,02
Rumus Struktur :H–O–H
Pemerian : Cairan tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa
Kelarutan : Larut dengan semua jenis larutan
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup kedap
Kegunaan : Zat pelarut
2.3 Uraian Sampel
Komponen Plasma Darah (Sloane, 2003 h. 219)
1. Proten plasma : 70 %
a. Albumin : 55-60 %
- Koloid : 100 nm - 1 nm
- Tekanan Osmotik
b. Globulin : 30 %
- Alfa dan beta globulin
- Gamma globulin
c. Fibrinogen :4%
2. Plasma juga mengandung nutrient, gas darah, elektrolit, mineral,
hormone, vitamin, dan zat-zat sisa.
2.4 A. Prosedur kerja Trigliserida (Anonim, 2019 h. 8-9)
1. Penyiapan Serum
a. Disiapkan alat dan bahan.
b. Dimasukkan darah ke dalam tabung sentrifuge.
c. Disentrifug selama ± 15 menit pada kecepatan 6000 rpm.
d. Diambil serum darah.
e. Dimasukkan ke dalam tabung reaksi.
4.2 Pembahasan
HDL adalah salah sau lipoprotein yang sering disebut juga dengan
kolesterol baik dimana kandungan proteinnya lebih banyak dibanding
dengan kolesterol sehingga kolesterol ini masih baik di dalam tubuh.
Hubungan antara trigliserida dan HDL sangatlah jelas dimana memiliki
perjalanan yang sama atau manifestasi klinis yang khas sehingga dalam
pemeriksaan ini dilakukan secara bersamaan dengan menggunakan
serum darah.
Adapun tujuan dilakukan praktikum ini yaitu untuk mengetahui kadar
trigliserida dan HDL dalam serum dengan menghitung nilai absorban dan
5.1 Kesimpulan
Adapun hasil dari praktikum ini dapat disimpulkan bahwa kadar
trigliserida dan HDL dalam serum sudah sesuai dengan literatur dimana
kadar trigliserida sebanyak 134,43 mg/dL dan kadar HDL sebanyak 57
mg/dL. Sehingga dapat dikatakan serum darah probandus dalam keadaan
normal.
5.2 Saran
Sebaiknya alat-alat dan bahan yang digunakan lebih dilengkapi lagi
saat praktikum, agar pada saat praktikum pengerjaannya lebih lancar dan
tidak ada hambatan.
DAFTAR PUSTAKA
Ditjen POM, 1979, Farmakope Indonesia Edisi III, Departemen kesehatan RI,
Jakarta.
Fitriani, N dan Yusuf, M, 2016, Penentuan HDL pada Beberapa Jenis Ikan,
Jurnal Galung Tropika, Makassar.
LAMPIRAN
1. Skema Kerja
a. Penyiapan sampel
Disiapkan alat dan bahan
Pemeriksaan serum
d. Pemeriksaan serum
LAMPIRAN
1. Perhitungan trigliserida
1. Kelompok 1
0,162 mg
Trigliserida = x 200 ( ) = 134,43 mg/dL
0,241 dL
2. Kelompok 2
0,097 mg
Trigliserida = x 200 ( ) = 80,497 mg/dL
0,241 dL
3. Kelompok 3
0,218 mg
Trigliserida = x 200 ( ) = 180,912 mg/dL
0,241 dL
4. Kelompok 4
0,169 mg
Trigliserida = x 200 ( ) = 140,24 mg/dL
0,241 dL
2. Perhitungan HDL
1. Kelompok 1
standar = standar 2 – standar 1
= 0,039 – 0,045
= - 0,006
sampel = sampel 2 – sampel 1
= 0,064 – 0,070
= -0,006
Absorben sampel
HDL = x Konsentrasi standar (g/dL)
Absorban standar
−0,006 mg
= −0,006 x 57 dL = 57 mg/dL
2. Kelompok 2
standar = standar 2 – standar 1
= 0,039 – 0,045
= -0,006
sampel = sampel 2 – sampel 1
= 0,052 – 0,090
= -0,038
Absorben sampel
HDL = x Konsentrasi standar (g/dL)
Absorban standar
−0,038 mg
= −0,006 x 57 dL = 361 mg/dL
3. Kelompok 3
standar = standar 2 – standar 1
= 0,069 – 0,082
= -0,013
sampel = sampel 2 – sampel 1
= 0,177 – 0,286
= -0,109
Absorben sampel
HDL = x Konsentrasi standar (g/dL)
Absorban standar
−0,109 mg
= −0,006 x 57 dL = 1035,5 mg/dL
4. Kelompok 4
standar = standar 2 – standar 1
= 0,039 – 0,045
= -0,006
sampel = sampel 2 – sampel 1
= 0,040– 0,045
= -0,005
Absorben sampel
HDL = x Konsentrasi standar (g/dL)
Absorban standar
−0,005 mg
= x57 dL = 47,5 mg/dL
−0,006