Anda di halaman 1dari 12

DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL – FTSLK

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

TUGAS PELABUHAN
Kerjakan perhitungan dan gambar menggunakan format MS Word.
Tugas dikirim email ke dyah1961@gmail oleh saudara Rama saja setelah diurut nama dan nrp, file diberi
judul nrpnama, misal 3106100048Hanif.
Paling lambat pada Senin 9 April 2018 jam 10.00.
Kerjakan sendiri dengan format sendiri dan secara teratur serta terurut, dengan gambar yang rapi, baik
dan benar.

SOAL:
Direncanakan lokasi pelabuhan terletak diteluk yang tenang dengan contur perairan sebagai berikut:

- 30 m LWS
U
- 25 m LWS

- 20 m LWS

- 15 m LWS

- 10 m LWS

- 5 m LWS
+ 0 m LWS
8.000 m x 1.500 m + 5 m LWS

Skala
0 2000 m
Pelabuhan akan menampung kapal general cargo 13.500 DWT dan dan kapal petikemas 11.000
DWT. Dermaga disediakan untuk 2 unit General Cargo dan 1 Unit Petikemas,
1. Rencanakan dan Gambar Layout dermaga dengan bentuk Jetty.
2. Hitung kebutuhan wilayah perairan dan gambar layout perairan dengan Pintu masuk dari
Tenggara.
A. SPESIFIKASI KAPAL
Dimensi general cargo 13.500 DWT dan kapal petikemas 11.000 DWT berdasarkan peraturan
OCDI, 2009 pada tabel C-2: ship dimensions [Takahashi, 2006].
- Kapal general cargo 13.500 DWT
LOA W Draft
DWT
(m) (m) (m)
10.000 145 22,6 9,3
13.500 x y z
15.000 163 25,4 10,6
 x = LOA kapal general cargo 13.500 DWT

 y = W kapal general cargo 13.500 DWT

 z = Draft kapal general cargo 13.500 DWT

- Kapal petikemas 11.000 DWT


LOA W Draft
DWT
(m) (m) (m)
10.000 147 23,3 8,3
11.000 x y z
15.000 170 26,3 9,5
 x = LOA kapal petikemas 11.000 DWT

 y = W kapal petikemas 11.000 DWT


 z = Draft kapal petikemas 11.000 DWT

B. PERENCANAAN DERMAGA
 Untuk kapal general cargo 13.500 DWT
LOA = 158 m

Perhitungan panjang dermaga:


P= 10 m + LOA1 + 15 m + 10 m + LOA1 + 15 m
= 10 m + 158 m + 15 m + 10 m + 158 m + 15 m
= 366 m

 Untuk kapal petikemas 11.000 DWT


LOA = 152 m

Perhitungan panjang dermaga:


P= 10 m + LOA2 + 15 m
= 10 m + 152 m + 15 m
= 177 m
Gambar layout dermaga dalam bentuk jetty.
C. PERENCANAAN KOLAM DERMAGA
 Untuk kapal general cargo 13.500 DWT
Perhitungan areal kolam dermaga ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan No.
54 tahun 2002 (KM 54/2002), dengan data-data sebagai berikut:
LOA1 = Kapal general cargo 13.500 DWT = 158 m
Draft1 = Kapal general cargo 13.500 DWT = 10,5 m

- Panjang kolam labuh


L = 1,8 x (2LOA)
= 1,8 x (2 x158 m)
= 568,8 m ≈ 569 m

- Lebar kolam labuh


W = 1,5 x LOA1
= 1,5 x 158 m
= 237 m

- Kedalaman kolam labuh


Karena dalam Keputusan Menteri Perhubungan No. 54 tahun 2002 (KM 54/2002) tidak
disebutkan untuk kedalaman kolam labuh, maka perencanaan kedalaman kolam labuh
didasarkan pada PIANC, 2014.
Karena lokasi pelabuhan direncanakan terletak diteluk yang tenang, maka kedalaman kolam
labuh direncanakan sebagai berikut.
d = 1,15 x draft
= 1,15 x 10,5 m
= 12,075 m ≈ 12,5 m
 Untuk kapal petikemas 11.000 DWT
Perhitungan areal kolam dermaga ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan No.
54 tahun 2002 (KM 54/2002), dengan data-data sebagai berikut:
LOA2 = Kapal petikemas 11.000 DWT = 152 m
Draft2 = Kapal petikemas 11.000 DWT =9m

- Panjang kolam labuh


L = 1,8 x LOA2
= 1,8 x 152 m
= 273,6 m ≈ 274 m

- Lebar kolam labuh


W = 1,5 x LOA1
= 1,5 x 152 m
= 228 m

- Kedalaman kolam labuh


Karena dalam Keputusan Menteri Perhubungan No. 54 tahun 2002 (KM 54/2002) tidak
disebutkan untuk kedalaman kolam labuh, maka perencanaan kedalaman kolam labuh
didasarkan pada PIANC, 2014.
Karena lokasi pelabuhan direncanakan terletak diteluk yang tenang, maka kedalaman kolam
labuh direncanakan sebagai berikut.
d = 1,15 x draft
= 1,15 x 9 m
= 10,35 m ≈ 10,5 m
D. PERENCANAAN KOLAM PUTAR (TURNING BASIN)
Perhitungan areal kolam putar ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan No. 54
tahun 2002 (KM 54/2002), dengan data-data sebagai berikut:
LOA1 = Kapal general cargo 13.500 DWT = 158 m
LOA2 = Kapal petikemas 11.000 DWT = 152 m
Draft1 = Kapal general cargo 13.500 DWT = 10,5 m
Draft2 = Kapal petikemas 11.000 DWT =9m

- Diameter areal kolam putar


D > 3 LOA
Dengan LOA adalah panjang kapal maksimum.
D = 4 LOA
= 4 x 158 m
= 632 m

- Kedalaman areal kolam putar


Karena dalam Keputusan Menteri Perhubungan No. 54 tahun 2002 (KM 54/2002) tidak
disebutkan untuk kedalaman kolam putar, maka perencanaan kedalaman kolam putar
didasarkan pada PIANC, 2014.
Karena lokasi pelabuhan direncanakan terletak diteluk yang tenang, maka kedalaman kolam
labuh direncanakan sebagai berikut.
d = 1,15 x draft
= 1,15 x 10,5 m
= 12,075 m ≈ 12,5 m
E. PERENCANAAN ALUR MASUK (ENTRANCE CHANNEL)
Perhitungan alur masuk ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan No. 54 tahun
2002 (KM 54/2002), dengan data-data sebagai berikut:
LOA1 = Kapal general cargo 13.500 DWT = 158 m
LOA2 = Kapal petikemas 11.000 DWT = 152 m
Draft1 = Kapal general cargo 13.500 DWT = 10,5 m
Draft2 = Kapal petikemas 11.000 DWT =9m
B1 = Kapal general cargo 13.500 DWT = 25 m
B2 = Kapal petikemas 11.000 DWT = 24 m

- Lebar alur masuk


Alur diasumsikan adalah alur masuk one way.
W = 9B + 30 m ; digunakan B = 25 m (B kapal terbesar)
= 9(25 m) + 30 m
= 255 m

- Panjang alur masuk


Karena dalam Keputusan Menteri Perhubungan No. 54 tahun 2002 (KM 54/2002) tidak
disebutkan untuk panjang alur masuk, maka perencanaan panjang alur masuk didasarkan
pada PIANC, 2014.
L = 3LOA + 2300 m ; digunakan LOA = 158 m (LOA kapal terbesar)
= 3(158 m) + 2300 m
= 2774 m

- Luas areal alur masuk


A =WxL
= 255 m x 2774 m
= 707370 m2
- Kedalaman alur masuk
Karena lokasi pelabuhan direncanakan terletak diteluk yang tenang, maka kedalaman kolam
labuh direncanakan sebagai berikut.
d = 1,5 x draft
= 1,5 x 10,5 m
= 15,75 m ≈ 16 m
F. PERENCANAAN AREAL PENJANGKARAN (ANCHORAGE AREA)
Perhitungan areal penjangkaran ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan No.
54 tahun 2002 (KM 54/2002), dengan data-data sebagai berikut:
LOA1 = Kapal general cargo 13.500 DWT = 158 m
LOA2 = Kapal petikemas 11.000 DWT = 152 m

 Untuk kapal petikemas 11.000 DWT


- Jari-jari areal penjangkaran
R = L + 6D + 30 m ; D = -20 m LWS (perkiraan lokasi)
= 152 m + 6(20 m) + 30 m
= 302 m

- Luas areal penjangkaran


A = jumlah kapal x π x R2
= 1 x π x (302 m)2
= 286525,82 m2
- Jumlah areal penjangkaran
Tergantung pada nilai Bert Occupancy Ratio (BOR) pada dermaga, diasumsikan dermaga
memiliki nilai BOR ideal yaitu satu unit dermaga membutuhkan 2 areal penjangkaran atau
40% dari nilai BOR.
Jumlah areal penjangkaran = 2 x jumlah dermaga
=2x1
= 2 areal penjangkaran

 Untuk kapal general cargo 13.500 DWT


- Jari-jari areal penjangkaran
R = L + 6D + 30 m ; D = -20 m LWS (perkiraan lokasi)
= 158 m + 6(20 m) + 30 m
= 308 m

- Luas areal penjangkaran


A = jumlah kapal x π x R2
= 2 x π x (308 m)2
= 596048,091 m2

- Jumlah areal penjangkaran


Tergantung pada nilai Bert Occupancy Ratio (BOR) pada dermaga, diasumsikan dermaga
memiliki nilai BOR ideal yaitu satu unit dermaga membutuhkan 2 areal penjangkaran atau
40% dari nilai BOR.
Jumlah areal penjangkaran = 2 x jumlah dermaga
=2x2
= 4 areal penjangkaran

G. REKAPITULASI PERENCANAAN KEBUTUHAN WILAYAH PERAIRAN


Fasilitas
No. Data Kebutuhan Keterangan
Perairan
I. AREAL PENJANGKARAN (ANCHORAGE AREA)
LOA = 152 m R = 302 m Kapal petikemas 11.000
D = -20 m LWS Luas total = 286525,82 m 2
DWT
1. Jari-jari
LOA = 158 m R = 308 m Kapal general cargo
D = -20 m LWS Luas total = 596048,091m2 13.500 DWT
II. ALUR MASUK (ENTRANCE CHANNEL)
1. Lebar B = 25 m W = 255 m One way traffic
2
2. Panjang LOA = 158 m L = 2774 m
3. Kedalaman Draft = 10,5 m d = - 16 m LWS
III. KOLAM PUTAR (TURNING BASIN)
1. Diameter LOA = 158 m Db = 632 m
2. Kedalaman Draft = 10,5 d = - 12,5 m LWS
IV. KOLAM DERMAGA
Kapal petikemas 11.000
LOA = 152 m W = 228 m
DWT
1. Lebar
Kapal general cargo
LOA = 158 m W = 237 m
13.500 DWT
Kapal petikemas 11.000
LOA= 152 m L = 274 m
DWT
2. Panjang
Kapal general cargo
LOA = 158 m L = 569 m
13.500 DWT
Kapal petikemas 11.000
Draft = 9 m d = -10,5 m LWS
DWT
3. Kedalaman
Kapal general cargo
Draft = 10,5 m d = -12,5 m LWS
13.500 DWT
H. GAMBAR LAYOUT WILAYAH PERAIRAN

- 30 m LWS
U
- 25 m LWS

- 20 m LWS

- 15 m LWS

- 10 m LWS

- 5 m LWS
+ 0 m LWS
8.000 m x 1.500 m + 5 m LWS

Skala
0 2000
Keterangan:
= trestle
= jetty
= kolam dermaga (kolam labuh)
= kolam putar
= alur masuk
= areal penjangkaran kapal general cargo
= areal penjangkaran kapal petikemas

Anda mungkin juga menyukai