Anda di halaman 1dari 5

Video : Proses Pemasangan Rel Kereta Api R 54 Jembatan BH 275 JPL 89 Jalur Ganda

Jombang-Madiun
1. Pembersihan lapangan
2. Penghamparan ballast
3. Pemasangan bantalan
4. Pemasangan rel
5. Pemasangan penambat elastis
6. Menempatkan ballast
7. Memastikan elevasi rel lurus dan rata
8. Memadatkan ballast dengan hand vibrator
Video : Las Termit Part I
Rel merupakan komponen dari struktur jalan kereta api yang pertama kali menerima transfer
berat dari rangkaian kereta yang lewat di atasnya. Dalam pemasangan rel umumnya
terdapat beberapa tahap pekerjaan, salah satu pekerjaannya yaitu pekerjaan
pengelasan rel hingga sampai ke tahap finishing. Batang rel terbuat dari baja bertekanan
tinggi yang mengandung 0,4 - 0,82% C, 0,6 - 1,7% Mn, 0,05 - 0,5% Si, 0,05% max S dan
0,05% max P.
Standar panjang rel menurut PD 10 th 1986 adalah:
- Rel standar adalah rel yang mempunyai panjang 25 m.
- Rel pendek adalah rel yang mempunyai panjang 100 m.
- Rel panjang adalah rel yang mempunyai panjang minimum 200 m.
Saat ini banyak digunakan teknologi rel panjang (long welded rails), dimana cara
pembuatannya dilakukan dengan menyambung rel-rel standar dengan pengelasan setempat.
Beberapa teknologi pengelasan rel panjang yang umum dilakukan adalah SMAW, Flass Butt
Welding dan Thermit Welding.
Thermit welding (TW) adalah proses pengelasan di mana panas untuk penggabungan
dihasilkan dari logam cair yang berasal dari reaksi kimia Thermit. Thermit merupakan merk
dagang dari thermite, yakni sebuah campuran serbuk aluminium dan besi oksida yang bisa
menghasilkan reaksi exothermic ketika dibakar. Bahan tambah atau filler pada pengelasan ini
berupa logam cair. Logam cair tersebut dituang pada sambungan yang telah dilengkapi
dengan cetakan. Proses penggabungan ini lebih mirip dengan pengecoran.

Pada video terlampir, adalah proses pengelasan rel dengan metode thermit welding (las
termit) pada Rel Kereta Api Jalur Ganda Jombang Madiun-6 Kertosono. Prosedur pengelasan
dengan metode las termit tersebut adalah sebagai berikut:
1. Mengatur jarak rel yang akan disambung.
Rel yang akan disambung, diberi celah dengan jarak sekitar 22 – 25 mm. Jarak
tersebut berfungsi untuk memasukkan baja cair tersebut.
2. Memasang cetakan.
Tahapan selanjutnya adalah memasang cetakan disekitar lokasi sambungan.

3. Mengisi tempat peleburan (curbicle) dengan besi oksida dan bubuk aluminium
(termit).
Besi oksida dan bubuk aluminium (termit) yang telah disiapkan sebelumnya,
dicampur menjadi satu kedalam tempat peleburan.
4. Memanaskan cetakan.
Kemudian, cetakan dipanaskan dengan menggunakan gas torch hingga suhu 9000C.

5. Meletakkan tempat peleburan diatas cetakan.


Tempat peleburan yang berisi termit, diletakkan diatas cetakan yang sudah
dipanaskan tersebut. Kemudian tempat peleburan tersebut juga dipanaskan dengan
torch. Pada suhu 900º C ini akan tercetus reaksi ekshothermis yang akan berlangsung
selama kurang lebih 15 menit. Temperatur reaksi akan mencapai 2500 °C.
6. Membuka cetakan.
Setelah reaksi selesai, cetakan dibuka.

7. Membersihkan kelebihan besi hasil reaksi dengan menggunakan gerinda.


Kelebihan besi sebagai hasil reaksi di potong selagi masih membara dan kemudian
diratakan dengan menggunakan gerinda.

Anda mungkin juga menyukai