PENGGANTI
TUGAS EVALUASI DEA ADLINA TIARA WIBOWO
STATISTIK UNTUK PENELITIAN AKHIR 6012201018
SEMESTER
TUGAS PENGGANTI EAS
2
DATA YANG
DIGUNAKAN
Data diambil dari Skripsi:
Judul = Sensitivitas Biaya Operasional Kendaraan (BOK) terhadap Tarif Angkutan Umum Kota Bogor.
Penulis = Henri Faldi
Tahun = 2012
Institusi = Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia
3
DATA YANG
BOK/km BBM/km
DIGUNAKAN
Biaya Penggantian Suku
Biaya Adm./ km Tarif/ penumpang
No. Cadang/km
(Rp.) (Rp.) (Rp.) (Rp.) (Rp./pnp)
(X1) (X2) (X3) (Y)
1 1942,48 390,78 37,73 53,45 1537,79
2 2059,24 384,86 65,78 51,31 1630,23
3 1764,75 378,98 52,63 41,05 1397,02
4 1661,77 384,86 65,78 51,31 1351,56
5 1997,14 473,68 48,72 45,61 1581,62
6 1997,16 414,47 54,81 53,45 1581,06
7 1990,16 414,47 59,39 53,45 1575,54
8 2040,52 406,01 52,21 58,64 1615,41
9 1214,43 344,82 39,9 19,47 1760,92
10 1394,06 465,51 47,89 29,21 2021,38
11 1272,15 431,03 35,91 21,91 1844,61
12 1508,92 465,51 43,11 29,21 2187,93
13 1333,55 443,34 34,89 25,04 1933,64
14 1282,87 429,18 44,7 21,81 1860,16
15 1158,43 426,72 42,75 20,86 1679,72
16 1179,28 426,72 42,75 20,86 1709,95
17 1184,45 387,93 35,91 21,91 1717,45
18 1260,94 446,12 36,54 21,91 1828,36
19 1377,16 421,187 43,4 21,18 1652,59
20 1796,46 508,92 44,64 30,25 2155,78
21 1602,57 445,31 58,59 26,47 1923,08
22 1796,49 468,75 54,25 26,47 2155,78
23 1689,35 492,18 65,1 26,47 2027,22
24 1613,72 543,47 48,16 24,55 1855,77
25 1335,82 456,52 33,81 24,55 1536,19
26 1380,17 445,31 44,51 26,47 1656,2
27 1400,17 401,78 69,44 30,25 1470,17
28 1583,56 421,87 50,08 26,47 2171,73
29
30
31
1943,56
1537,56
1438,91
487,56
445,91
435,97
46,29
35,28
31,46
28,24
41,45
40,21
2332,27
1581,62
1435,21
4
32 1775,92 478,26 43,27 45,76 1889,21
1. PENENTUAN JUMLAH SAMPEL PROBABILITY SAMPLING
• Simple Random Sampling adalah metode pengambilan sampel secara acak.
TEKNIK SAMPLING
• Systematic Random Sampling adalah metode pengambilan sampel dengan
menggunakan interval.
• Stratified Random Sampling adalah metode pengambilan sampel berdasarkan
Probability Non Probability tingkatan tertentu.
Sampling Sampling • Cluster Sampling adalah metode pengambilan sampel berdasar kelompok atau area
tertentu.
• Multi Stage Sampling adalah metode pengambilan sampel yang dilakukan secara
• Simple Random • Purposive bertingkat.
Sampling Sampling
• Systematic • Accidental
Random Sampling Sampling NON PROBABILITY SAMPLING
• Stratified Random • Quota Sampling • Purposive Sampling adalah metode sampling menggunakan kriteria yang telah dipilih
Sampling oleh penulis.
• Snowball • Accidental Sampling adalah metode pengambilan sampel secara tidak sengaja atau
• Cluster Sampling
Sampling kebetulan.
• Multi Stage
• Quota Sampling adalah metode pengambilan sampel sebanyak jumlah yang telah
• Sampel Jenuh ditentukan.
Sampling
• Snowball Sampling adalah metode pengambilan sampel dengan meminta info dari
sampel pertama untuk mendapat sampel berikutnya, dan seterusnya.
• Sampel Jenuh adalah metode penentuan sampel dengan menjadikan semua anggota
populasi sebagai sampel
1. PENENTUAN JUMLAH SAMPEL RUMUSAN DALAM PENENTUAN JUMLAH SAMPEL
Uji Hipotesa
Uji Validitas
Uji Korelasi
Uji Signifikan
2. FUNGSI PENGUJIAN STATISTIK
Dasar pengambilan keputusan:
Nilai sig > 0,05 , dan Nilai t tabel > t hitung ; maka terima H0
Nilai sig < 0,05 , dan Nilai t tabel < t hitung ; maka tolak H0
Uji Hipotesa
Variabel Biaya Bahan Bakar Minyak (X1)
Hipotesa yang terbentuk:
H0 = Biaya BBM tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap Tarif
penumpang angkutan umum kota bogor.
Uji Validitas H1 = Biaya BBM memiliki pengaruh signifikan terhadap Tarif penumpang
angkutan umum kota bogor.
Hasil analisis:
Sig = 0,001 < 𝛼 = 0,05 ;maka tolak H0
Uji Korelasi
t hitung = 3,53 > t tabel =2,0422 ;maka tolak H0
Kesimpulan:
Jadi, variabel biaya BBM (X1) memiliki pengaruh signifikan
Uji Signifikan terhadap Tarif penumpang angkutan umum kota bogor.
2. FUNGSI PENGUJIAN STATISTIK
Dasar pengambilan keputusan:
Nilai sig > 0,05 , dan Nilai t tabel > t hitung ; maka terima H0
Nilai sig < 0,05 , dan Nilai t tabel < t hitung ; maka tolak H0
Uji Hipotesa
Variabel Biaya Suku Cadang (X2)
Hipotesa yang terbentuk:
H0 = Biaya suku cadang tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap Tarif
penumpang angkutan umum kota bogor.
Uji Validitas H1 = Biaya suku cadang memiliki pengaruh signifikan terhadap Tarif
penumpang angkutan umum kota bogor.
Hasil analisis:
Sig = 0,441 > 𝛼 = 0,05 ;maka terima H0
Uji Korelasi
t hitung = 0,78 < t tabel =2,0422 ;maka terima H0
Kesimpulan:
Jadi, variabel biaya suku cadang (X2) tidak memiliki pengaruh
Uji Signifikan signifikan terhadap Tarif penumpang angkutan umum kota bogor.
2. FUNGSI PENGUJIAN STATISTIK
Dasar pengambilan keputusan:
Nilai sig > 0,05 , dan Nilai t tabel > t hitung ; maka terima H0
Nilai sig < 0,05 , dan Nilai t tabel < t hitung ; maka tolak H0
Uji Hipotesa
Variabel Biaya Administrasi (X3)
Hipotesa yang terbentuk:
H0 = Biaya administrasi tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap Tarif
penumpang angkutan umum kota bogor.
Uji Validitas H1 = Biaya administrasi memiliki pengaruh signifikan terhadap Tarif
penumpang angkutan umum kota bogor.
Hasil analisis:
Sig = 0,016 < 𝛼 = 0,05 ;maka tolak H0
Uji Korelasi
t hitung = 2,55 > t tabel =2,0422 ;maka tolak H0
Kesimpulan:
Jadi, variabel biaya administrasi (X3) memiliki pengaruh signifikan
Uji Signifikan terhadap Tarif penumpang angkutan umum kota bogor.
2. FUNGSI PENGUJIAN STATISTIK Uji validitas dilakukan dengan membandingkan hasil R hasil running
software minitab dengan nilai yang ada pada tabel R.
Uji Hipotesa
Uji Validitas
Uji Korelasi
Uji Signifikan
2. FUNGSI PENGUJIAN STATISTIK Uji validitas dilakukan dengan membandingkan hasil R hasil running
software minitab dengan nilai yang ada pada tabel R.
Uji Hipotesa
Uji Signifikan
2. FUNGSI PENGUJIAN STATISTIK
Dasar pengambilan keputusan:
Nilai sig > 0,05 ; maka terima H0
Nilai sig < 0,05 ; maka tolak H0
Uji Hipotesa
Variabel Biaya Bahan Bakar Minyak (X1)
Hipotesa yang terbentuk:
H0 = Biaya BBM tidak memiliki hubungan (korelasi) terhadap Tarif
penumpang angkutan umum kota bogor.
Uji Validitas H1 = Biaya BBM memiliki hubungan (korelasi) terhadap Tarif penumpang
angkutan umum kota bogor.
Hasil analisis:
Sig = 0,000 < 𝛼 = 0,05 ;maka tolak H0
Uji Korelasi
Kesimpulan:
Jadi, variabel biaya BBM (X1) memiliki hubungan (korelasi)
terhadap Tarif penumpang angkutan umum kota bogor.
Uji Signifikan
2. FUNGSI PENGUJIAN STATISTIK • Dari hasil analisis korelasi antara variabel biaya BBM terhadap Tarif
penumpang angkutan umum kota bogor, didapatkan koefisien korelasi =
0,586.
• Maka, Korelasi yang terjadi antara variabel biaya BBM terhadap Tarif
Uji Korelasi penumpang angkutan umum kota bogor cukup kuat.
• Dan arah korelasi positif berarti semakin tinggi nilai biaya BBM maka
tarif penumpang angkutan umum kota bogor yang dihasilkan juga
Uji Signifikan semakin tinggi.
2. FUNGSI PENGUJIAN STATISTIK
Dasar pengambilan keputusan:
Nilai sig > 0,05 ; maka terima H0
Nilai sig < 0,05 ; maka tolak H0
Uji Hipotesa
Variabel Biaya Suku Cadang (X2)
Hipotesa yang terbentuk:
H0 = Biaya suku cadang tidak memiliki hubungan (korelasi) terhadap
Tarif penumpang angkutan umum kota bogor.
Uji Validitas H1 = Biaya suku cadang memiliki hubungan (korelasi) terhadap Tarif
penumpang angkutan umum kota bogor.
Hasil analisis:
Sig = 0,694 > 𝛼 = 0,05 ;maka terima H0
Uji Korelasi
Kesimpulan:
Jadi, variabel biaya suku cadang (X2) tidak memiliki hubungan
(korelasi) terhadap Tarif penumpang angkutan umum kota bogor.
Uji Signifikan
2. FUNGSI PENGUJIAN STATISTIK • Dari hasil analisis korelasi antara variabel biaya suku cadang terhadap
Tarif penumpang angkutan umum kota bogor, didapatkan koefisien
korelasi = -0,72.
• Maka, Korelasi yang terjadi antara variabel biaya suku cadang terhadap
Uji Korelasi Tarif penumpang angkutan umum kota bogor sangat lemah.
Uji Signifikan
2. FUNGSI PENGUJIAN STATISTIK
Dasar pengambilan keputusan:
Nilai sig > 0,05 ; maka terima H0
Nilai sig < 0,05 ; maka tolak H0
Uji Hipotesa
Variabel Biaya Administrasi (X3)
Hipotesa yang terbentuk:
H0 = Biaya Administrasi tidak memiliki hubungan (korelasi) terhadap
Tarif penumpang angkutan umum kota bogor.
Uji Validitas H1 = Biaya Administrasi memiliki hubungan (korelasi) terhadap Tarif
penumpang angkutan umum kota bogor.
Hasil analisis:
Sig = 0,007 < 𝛼 = 0,05 ;maka tolak H0
Uji Korelasi
Kesimpulan:
Jadi, variabel biaya administrasi (X3) memiliki hubungan (korelasi)
terhadap Tarif penumpang angkutan umum kota bogor.
Uji Signifikan
2. FUNGSI PENGUJIAN STATISTIK • Dari hasil analisis korelasi antara variabel biaya administrasi terhadap
Tarif penumpang angkutan umum kota bogor, didapatkan koefisien
korelasi = -0,470.
• Dan arah korelasi negatif berarti semakin tinggi nilai biaya administrasi
maka tarif penumpang angkutan umum kota bogor yang dihasilkan
Uji Signifikan semakin rendah.
2. FUNGSI PENGUJIAN STATISTIK Uji signifikan dilakukan dengan membandingkan hasil p-value hasil running
regression dengan software minitab dengan nilai 𝛼.
Uji Hipotesa
Uji Validitas
Uji Korelasi
Uji Signifikan
2. FUNGSI PENGUJIAN STATISTIK
Dasar pengambilan keputusan:
Nilai sig > 0,05 ; maka terima H0
Nilai sig < 0,05 ; maka tolak H0
Uji Hipotesa
Variabel Biaya BBM (X1)
Hipotesa yang terbentuk:
H0 = Biaya BBM tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap Tarif
penumpang angkutan umum kota bogor.
Uji Validitas H1 = Biaya BBM memiliki pengaruh signifikan terhadap Tarif penumpang
angkutan umum kota bogor.
Hasil analisis:
Sig = 0,001 < 𝛼 = 0,05 ;maka tolak H0
Uji Korelasi
Kesimpulan:
Jadi, variabel biaya BBM (X1) memiliki pengaruh signifikan
terhadap Tarif penumpang angkutan umum kota bogor.
Uji Signifikan
2. FUNGSI PENGUJIAN STATISTIK
Dasar pengambilan keputusan:
Nilai sig > 0,05 ; maka terima H0
Nilai sig < 0,05 ; maka tolak H0
Uji Hipotesa
Variabel Biaya Suku Cadang (X2)
Hipotesa yang terbentuk:
H0 = Biaya suku cadang tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap Tarif
penumpang angkutan umum kota bogor.
Uji Validitas H1 = Biaya suku cadang memiliki pengaruh signifikan terhadap Tarif
penumpang angkutan umum kota bogor.
Hasil analisis:
Sig = 0,441 > 𝛼 = 0,05 ;maka terima H0
Uji Korelasi
Kesimpulan:
Jadi, variabel biaya suku cadang (X2) tidak memiliki pengaruh
signifikan terhadap Tarif penumpang angkutan umum kota bogor.
Uji Signifikan
2. FUNGSI PENGUJIAN STATISTIK
Dasar pengambilan keputusan:
Nilai sig > 0,05 ; maka terima H0
Nilai sig < 0,05 ; maka tolak H0
Uji Hipotesa
Variabel Biaya Administrasi (X3)
Hipotesa yang terbentuk:
H0 = Biaya administrasi tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap Tarif
penumpang angkutan umum kota bogor.
Uji Validitas H1 = Biaya administrasi memiliki pengaruh signifikan terhadap Tarif
penumpang angkutan umum kota bogor.
Hasil analisis:
Sig = 0,016 < 𝛼 = 0,05 ;maka tolak H0
Uji Korelasi
Kesimpulan:
Jadi, variabel biaya administrasi (X3) memiliki pengaruh signifikan
terhadap Tarif penumpang angkutan umum kota bogor.
Uji Signifikan
3. ANALYSIS OF VARIANCE
ANOVA digunakan sebagai alat analisis untuk menguji hipotesis
penelitian yang mana menilai adakah perbedaan rerata antara kelompok.
Hasil akhir dari analisis ANOVA adalah nilai F test atau F hitung. Nilai F
ANOVA Hitung ini yang nantinya akan dibandingkan dengan nilai pada tabel f.
Hasil analisis:
F hitung = 1281,27 > F tabel = 2,62 ;maka tolak H0
Sig = 0,000 <𝛼 = 0,05 ;maka tolak H0
Kesimpulan:
Jadi, model regresi yang dihasilkan adalah signifikan
3. JENIS-JENIS REGRESI
REGRESI
Regresi non linier: digunakan jika hubungan antara variabel bebas dengan
variabel tak bebas bersifat tak linear
3. JENIS-JENIS REGRESI
REGRESI LINIER SEDERHANA
Regresi adalah salah satu metode untuk Yang dianalisis sensitivitas masing-masing Komponen BOK
menentukan hubungan sebab-akibat terhadap Tarif penumpang angkutan umum kota bogor.
antara satu variabel dengan variabel
yang lain.
Sensitivitas dapat dinyatakan sebagai slope kurva yang diperoleh
dengan rentang tertentu.
Regresi adalah salah satu metode untuk Berdasarkan kurva sensitivitas Biaya BBM terhadap tarif angkutan umum
menentukan hubungan sebab-akibat kota bogor diatas, maka dapat dijelaskan beberapa hal:
antara satu variabel dengan variabel
yang lain. 1. Menunjukkan arah kemiringan yang positif, dapat diartikan bahwa
semakin besar kenaikan biaya BBM, akan semakin memperbesar tariff
angkutan umum kota bogor.
2. Diperoleh persamaan : Y = 228 + 3,350 X1, jadi nilai slope kurva
sensitivitas sebesar 3,350 yang berarti bahwa jika biaya BBM (X1)
meningkat satu satuan maka tarif angkutan umum kota bogor (Y) akan
bertambah sebesar Rp 3,350.
3. JENIS-JENIS REGRESI
REGRESI LINIER SEDERHANA
Regresi adalah salah satu metode untuk Berdasarkan kurva sensitivitas Biaya suku cadang terhadap tarif angkutan
menentukan hubungan sebab-akibat umum kota bogor diatas, maka dapat dijelaskan beberapa hal:
antara satu variabel dengan variabel
yang lain. 1. Menunjukkan arah kemiringan yang negatif, dapat diartikan bahwa
semakin besar kenaikan biaya suku cadang, akan semakin memperkecil
tariff angkutan umum kota bogor.
2. Diiperoleh persamaan : Y = 1885 – 1,79 X2, jadi nilai slope kurva
sensitivitas sebesar 1,79 yang berarti bahwa jika biaya suku cadang (X2)
meningkat satu satuan maka tarif angkutan umum kota bogor (Y) akan
berkurang sebesar Rp 1,79
3. JENIS-JENIS REGRESI
REGRESI LINIER SEDERHANA
Regresi adalah salah satu metode untuk Berdasarkan kurva sensitivitas Biaya administrasi terhadap tarif angkutan
menentukan hubungan sebab-akibat umum kota bogor diatas, maka dapat dijelaskan beberapa hal:
antara satu variabel dengan variabel
yang lain. 1. Menunjukkan arah kemiringan yang negatif, dapat diartikan bahwa
semakin besar kenaikan biaya administrasi, akan semakin memperkecil
tariff angkutan umum kota bogor.
2. Diiperoleh persamaan : Y = 2094 – 9,76 X3, jadi nilai slope kurva
sensitivitas sebesar 9,76 yang berarti bahwa jika biaya administrasi(X3)
meningkat satu satuan maka tarif angkutan umum kota bogor (Y) akan
berkurang sebesar Rp 9,76
3. JENIS-JENIS REGRESI
REGRESI LINIER BERGANDA
• Untuk contoh kasus regresi linier berganda menggunakan data yang sama
REGRESI seperti diatas.
• Untuk contoh analisis regresi logistik digunakan data hasil survey kepada
REGRESI pengguna Suroboyo Bus terhadap preferensinya dalam metode
pembayaran Suroboyo Bus.
Regresi adalah salah satu metode untuk
menentukan hubungan sebab-akibat
antara satu variabel dengan variabel • Analisis ini mecoba untuk memberi alternatif pembayaran pada pengguna
yang lain. Suroboyo Bus dengan menggunakan uang tunai / smart card.
• Variabel yang akan digunakan dalam analisis regresi logistik ini adalah:
REGRESI Simbol Variabel Kategori Pengukuran
0 = Tidak setuju menggunakan uang
Y atau smartcard
Pemilihan metode pembayaran Suroboyo Bus Nominal
Regresi adalah salah satu metode untuk 1 = Setuju menggunakan uang atau
smartcard
menentukan hubungan sebab-akibat 1 = Laki-laki
X1 Jenis kelamin Nominal
antara satu variabel dengan variabel 2 = Perempuan
1 = Pelajar/mahasiswa
yang lain. 2 = Pegawai swasta
X2 Pekerjaan 3 = Pegawai negeri Nominal
4 = Wiraswasta
5 = Lain-lain
1 = Sekolah
2 = Kerja
3 = Wisata
X3 Tujuan perjalanan Nominal
4 = Belanja
5 = Kunjungan sosial
6 = Lain-lain
X4 Umur - Numerik
X5 Pendapatan per bulan - Numerik
1 = 1 orang
2 = 2 orang
X6 Jumlah tanggungan 3 = 3 orang Nominal
4 = > 3 orang
5 = Tidak ada
X7 Pengeluaran untuk transportasi/hari - Numerik
Besar tarif ideal yang bersedia dibayarkan untuk -
X8 Numerik
menggunakan Suroboyo Bus
3. JENIS-JENIS REGRESI
REGRESI LOGISTIK BINER
Variabel
Nilai Sig Keterangan
Bebas
X1 0,276 Variabel X1 tidak mempengaruhi Variabel Terikat Y
X2 0,417 Variabel X2 tidak mempengaruhi Variabel Terikat Y
X3 0,679 Variabel X3 tidak mempengaruhi Variabel Terikat Y
X4 0,035 Variabel X4 mempengaruhi Variabel Terikat Y
X5 0,599 Variabel X5 tidak mempengaruhi Variabel Terikat Y
X6 0,008 Variabel X6 mempengaruhi Variabel Terikat Y
X7 0,010 Variabel X7 mempengaruhi Variabel Terikat Y
X8 0,001 Variabel X8 mempengaruhi Variabel Terikat Y
Variabel
Nilai Sig Keterangan
Bebas
X4 0,013 Variabel X4 mempengaruhi Variabel Terikat Y
X6 0,009 Variabel X6 mempengaruhi Variabel Terikat Y
X7 0,009 Variabel X7 mempengaruhi Variabel Terikat Y
X8 0,001 Variabel X8 mempengaruhi Variabel Terikat Y
3. JENIS-JENIS REGRESI
REGRESI LOGISTIK BINER
Dari tabel Output Minitab untuk uji kecocokan model Hosmer and
Lemeshow Test di atas terlihat bahwa nilai sig. sebesar 0,491. Nilai tersebut
lebih besar dari alpha penelitian (0,491 > 0,05), maka terima H0 yang artinya
model sudah cocok dengan data observasi, sehingga model regresi logistik
ini layak untuk digunakan dalam tahap analisis selanjutnya.
3. JENIS-JENIS REGRESI
REGRESI LOGISTIK BINER