Anda di halaman 1dari 6

1

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR I

Rangkaian Integral Dan Diferensial RC


(E3)
Marlina, Clinton Purba, Miftahul Jannah, dan Ela Vika Linawati serta Misbah, M.Pd
Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan Matematika dan IPA, Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan, Universitas Lambung Mangkurat
Jl. Brigjen H. Hasan Baseri, Banjarmasin 70123
e-mail: info@unlam.ac.id

Abstrak— telah dilakukan percobaan bertujuan untuk dapat


melihat bentuk tampilan gambar rangkaian, menganalisis II. KAJIAN TEORI
bentuk persamaan VC(t) melalui pola grafik yang ditampilkan
dan menghitung perbandingan tegangan output dan input Rangkaian RC yaitu rangkaian tersusun dari komponen
terhadap variasi periode input pada rangkaian integral dan berupa kapasitor, yaitu komponen listrik yang dapat
diferensial RC. Dengan memanipulasi frekuensi sebanyak 3 kali menyimpan muatan listrik dan meratakan arus pada rangkaian
yaitu 30 Hz, 40 Hz, dan 50 Hz. Pada integral RC diperoleh VC catu daya.[1]
berturut-turut dan periode berturut-turut . Pada diferensial Rangkaian RC dapat digunakan untuk menyaring (filter)
RC diperoleh VR berturut-turut dan periode berturut-turut sinyal dengan cara menahan ( blok) frekuensi sinyal tertentu
Hasil yang diperoleh di kedua kegiatan ini sesuai dengan dan meneruskan (pass) sinyal yang lainnya. Ada 3 macam
hipotesis dan Tidak ada kendala pada saat percobaan
filter RC,diantaranya : high pass filter, low pass filter, dan
berlangsung.
band-stop filter.[2]
Kata Kunci—resistor, kapasitor, integral RC, diferensial RC
Sinyal keluaran pada dasarnya digolongkan atas 2 jenis
berdasarkan jenis rangkaian yang digunakan. Jenis rangkaian
I. PENDAHULUAN
itu adalah rangkaian integral RC dan diferensial RC.
angkaian RC merupakan rangkaian yang terdiri dari

R resistor dan kapasitor. Rangkaian ini juga sering


dijumpai dalam suatu rangkaian elektronika.
Rangkaian RC juga sering disebut rangkaian
sederhana karena hanya terdapat satu resistor dan satu
kapasitor. Salah satu sifat rangkaian RC yaitu bisa meloloskan
Gambar 2.1. (a) rangkaian integral RC, (b) Rangkaian diferensial RC

frekuensi rendah dan tinggi serta sebagai alat pengubah ( Rangkaian yang diperlihatkan dalam gambar 1. Berfungsi
konverter ) gelombang persegi ke persegi, dan persegi ke sebagai alat pengubah (converter) gelombang persegi ke
pulsa. Rangkaian RC terdiri dari 2 macam rangkaian yaitu segitiga, dan persegi ke pulsa dengan masing-masing
rangkaian penapis rendah ( integrator) dan rangkaian penapis mengintegrasikan dan mendiferensialkan gelombang inputnya.
tinggi (diferensiator). Sinyal keluaran rangkaian merupakan Efektivitas dari rangkaian integral yang diperlihatkan
integral dari sinyal masukan pada isyarat rangkaian yang gambar.1(a) sangat bergangtung pada rasio konstanta waktu (
pengitegralan RC dan sinyal keluaran merupakan diferensial C x R ) terhadap waktu periode (t). Semakin besar nilai rasio
dari sinyal masukan adalah isyarat rangkaian pendiferensial ini semakin efektiv rangkaian tersebut sebagai sebuah
RC. Isyarat keluaran dapat dilihat dengan menggunakan integrator. Sama halnya efektivitas dari rangkaian diferensial
osiloskop. Untuk mengetahui lebih jauhtentang rangkaian RC, sederhana yang ditampilkan dalam gambar 1(b) juga sangat
maka dilakukanlah percobaan rangkaian integral dan bergantung pada rasio konstanta waktu (C x R ) terhadap
diferensial RC. waktu (t). Semakin kecil nilai rasio ini, semakin efektif
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat diambil rumusan rangkaian tersebut sebagai diferensiator.[3]
masalah yaitu “ bagaimana bentuk tampilan gambar rangkaian Adapun bentuk isyarat keluaran untuk rangkaian diferensial
integral dan diferensial RC, bagaimana bentuk persamaan yaitu RC << T maka isyarat keluaran merupakan yang
VC(t) melalui grafik yang ditampilkan, dan bagaimana menghasilkan isyarat masukan. Hal ini kemungkinan karena
perbandingan antara tegangan output dan tegangan input muatan kapasitor akan mencapai masukan sebelum terjadi
terhadap variasi periode input pada rangkaian integral dan pembalikan fase, sehingga kenaikan tegangan kapasitor
diferensial RC?”. merupakan tegangan penurunan kapasitor. Lain halnya jika
Adapun tujuan dari percobaan ini adalah untuk dapat RC>>T maka yang tampak pada bentuk gelombang keluaran
melihat bentuk tampilan gambar rangkaian integral dan berbeda pula.
diferensial RC, untuk menganalisis bentuk persamaan VC(t) Analisis matematis rangkaian integral dan diferensial.
melalui grafik yang ditampilkan, dan untuk menghitung 1. Rangkaian integral
perbandingan antara tegangan output dan tegangan input Misalkan kita memiliki satu rangkaian integral RC dengan
terhadap variasi periode input pada rangkaian integral dan nilai RC = T detik ,yang bermakna fisis bahwa waktu minimal
diferensial RC. yang dibutuhkan kapasitor untuk mengisi penuh kapasitor.
Misalkan T/2 << RC, maka dari persamaan :
−𝑡
𝑉𝑐(𝑡) = 𝜀0 (1 − 𝑒 ⁄𝑅𝐶 )
2
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR I
Dapat ditulis sebagai berikut : pada waktu Vs=-Vp, kemiringan V0(t) negatif. Tak heran jika
−𝑡 rangkaian ini berlaku sebagai rangkaian pengintegralan RC,
𝑉𝑐(𝑡) = 𝜀0 (1 − 𝑒 ⁄𝑅𝐶 ) (1)
rangkaian ini berlaku sebagai pengintegralan asalkan
Sebaliknya,jika RC>>T/2, maka secara teori
T=RC>>T atau bila f>>1/RC. Untuk denyut keluaran
memperlihatkan bahwa sebelum kapasitor penuh dengan
rangkaian integral seperti gambar 4.
muatan,tegangan input sudah berubah tanda, sehingga
tegangan kapasitor tidak akan sama dengan tegangan input.
Karena RC>>T/2, maka dengan menggunakan deret taylor
untuk ekspansi t/RC diperoleh:
𝑡
𝑉𝑐(𝑡) = , untuk 0 ≤ 𝑡 ≤ 𝑡⁄2 (2)
𝜀0
Dengan demikian, pola gambar yang akan terbentuk
merupakan grafis garis lurus.

Tampak pada gambar bahwa tegangan output tidak akan Gambar 2.4. Keluaran integral Vo(t) untuk isyarat masukkan Vs(t)
mencapai tegangan maksimum input. Terlihat pula,bahwa
makin kecil periode input (frekuensi input diperbesar) maka Bentuk isyarat masukan seperti gambar 4, digunakan pada
puncak tegangan puncak output semakin berkurang. isyarat video komposisi pada transmisi isyarat televisi. Isyarat
2. Rangkaian diferensial RC keluaran pengintegralan ini digunakanuntuk memulai satuan
Resistor yang dipasang pada rangkaian adalah menjadi vertikal.
output untuk RC<<T/2 dinyatakan oleh
𝑉𝑟(𝑡) = 𝜀0 − 𝑉𝑐(𝑡) , 𝑡 = 𝑇⁄2, 𝑉𝑟(𝑡) = 0 (3)
Untuk RC>> T/2, maka persamaan (3) dinyatakan oleh
persamaan :
𝑡
𝑉𝑟(𝑡) = 𝜀0 (1 − ) (4)
𝑅𝐶
Jika persamaan (3) dan (4) dibuat perbandingan, maka
hasilnya akan seperti berikut :
𝜀0−𝑉𝑟(𝑡) 𝑡
= (5)
𝜀0 𝑅𝐶
Persamaan ini meemperlihatkan kemiringan garis lurus,
dimana jika t membesar maka kemiringan makin curam, tetapi
tidak akan sampai Vr(t)=Q.[4] Gambar 2.5. Bentuk isyarat masukan Vs(t), isyarat keluaran Vo(t)
untuk 𝑇 = 𝑅𝐶 ≪ 𝑇, bentuk isyarat Vo(t) mirip dengan
diferensial Vs(t) Rangkaian Diferensial RC

Jika T=RC>>T atau untuk f>>1/RC bentuk isyarat mirip


dengan isyarat masukan, akan tetapi puncaknya miring jika
RC<<T atau f<<RC. Isyarat tersebut bentuk denyut dengan
tegangan puncak 2 Vp, dapat dijelaskan sebagai berikut.
Misalkan mula-mula kapasitor kosong, segera setelah
tegangan masukan Vs mencapai Vp akan mengalir arus I(t)=
Vp/R, sehingga tegangan keluaran V0-Vp.[5]
 Rangkaian integral RC
𝑡
𝑉𝑐(𝑡) = 𝜀0 (6)
𝑅𝐶
 Rangkaian diferensial RC
𝑡 1 𝑇
𝑉𝑟(𝑡) = 𝜀0 (1 − ), 𝑇𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖 = , 𝑡𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖 = 𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖⁄𝑅𝐶 (7)[6]
𝑅𝐶 𝑓

III. METODE PERCOBAAN

Gambar 2.3. Bentuk isyarat masukan Vs(t) dan isyarat


Alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah
keluar Vo(t) rangkaian integral RC satu buah kapasitor dengan kapasitansi 1 𝜇𝐹, satu buah
kapasitor dengan kapasitansi 470 𝜇𝐹, satu buah resistor
Jika tetapan waktu T=RC<<T, akan tetapi tetapan waktu gelang, satu buah audio generator, satu buah osiloskop, dan
T=RC>>T, maka sebelum kapasitor terisi penuh, segera tiga buah kabel penghubung.
dikosongkan dan diisi muatan negatif menuju ke-Vp. Belum Rumusan hipotesis yang diajukan pada percobaan ini adalah
lagi terisi penuh, Vs sudah berubah tanda lagi. Akibatnya, pada rangkaian integral RC, semakin besar frekuensi, periode
isyarat keluaran akan berupa sudut tegangan yang berbentuk dan tegangan outputnya semakin kecil dan gelombang
gelombang segitiga. Untuk T>>RC, terbentuk isyarat keluaran semakin rapat. Pada rangkaian diferensial RC, semakin besar
seperti integral isyarat masukan. Pada gambar.3 nampak untuk frekuensi, periode mengecil dan tegangan output nya semakin
T=RC<T pada waktu Vs=+Vp, ekmiringan V0(t) positif dan besar dan gelombang semakin rapat.
3
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR I
Variabel manipulasi pada percobaan ini adalah frekuensi
yaitu sebagai banyaknya gelombang yang terbentuk dalam
satuan waktu dan menyatakannya dalam satuan Hz. Pada
kedua rangkaian, mengubah-ubah frekuensi dengan cara
memutar tombol frekuensi pada audio generator sebanyak tiga
kali yaitu 30 Hz, 40 Hz, dan 50 Hz.
Variabel respon pada percobaan ini adalah tegangan output
yaitu sebagai beda potensial antara dua titik dalam gelombang Gambar 3.1. rangkaian integral RC
yang diukur dengan mengalikan nilai skala terkecil volt/div
dengan jumlah skala arah vertikal pada layar osiloskop dan
menyatakannya dalam satuan volt. Periode yaitu sebagai
waktu yang diperlukan untuk membentuk satu gelombang
penuh yang mengukurnya dengan mengalikan nilai skala
terkecil time/div dengan jumlah skala setengah gelombang
(puncak ke puncak) pada osiloskop dalam satuan sekon (s).
Variabel kontrol pada percobaan ini adalah tegangan input Gambar 3.2. rangkaian diferensial RC
yaitu sebagai tegangan masukan yang ditunjukkan pada
tombol audio generator yang dipertahankan sebesar 4 V, dan IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
menyatakannya dalam satuan volt yang dijaga tetap selama Tabel 4.1.
percobaan rangkaian integral dan diferensial RC. Kapasitas Hasil pengamatan rangkaian integral RC
kapasitor yaitu sebagai besarnya nilai tampungan yang dapat C = 1 x 10-6 F, R = (22.000 ± 220) 𝝮, 𝜀0 = 4 volt
menyimpan muatan dalam kapasitor yang besarnya diketahui f (Hz) (Vc ± 0,05) v (T ± 0,001) s Bentuk gelombang
pada badan kapasitor yang dijaga tetap selama percobaan
dengan satuan Farad. Pada percobaan rangkaian integral
30 0,10 16,000 x 10-3
RC,kapasitansi kapasitor dijaga tetap sebesar 1.10-6 F dan
pada percobaan rangkaian diferensial RC ,kapasitansi dijaga
tetap sebesar 470.10-6 F. Resistansi resistor didefinisikan
sebagai besarnya nilai hambatan pada resistor gelang dalam
satuan ohm. Pada rangkaian integral RC menjaga tetap nilai 40 0,10 14,000 x 10-3
resistansi resitor yang sama dengan percobaan rangkaian
diferensial RC menjaga tetap nilai resistansi resistor sebesar
(22.000±220) ohm.
Pada percobaan rangkaian integral RC. Membuat rangkaian
50 0,10 14,000 x 10-3
seperti pa\ditunjukkan oleh gambar 6. Sebelum melakukan
pengamatan terhadap outputnya. Maka berlebih dahulu
mencatat dan mengukur nilai/harga komponen C dan R.
Setelah itu,melakukan pengamatan dan pengukuran untuk Tabel 4.2.
tegangan output dengan langkah-langkah mengkalibrasi Hasil pengamatan rangkaian diferensial RC
osiloskop. Setelah tampilan output tampak pada layar monitor C = 470 x 10-6 F, R = (22.000 ± 220) 𝝮, 𝜀0 = 4 volt
osiloskop dan sudah memastikan bahwa sistem rangkaian f (Hz) (Vc ± 0,05) v (T ± 0,001) s Bentuk gelombang
sudah berfungsi dengan baik,maka melakukan langkah
berikutnya dengan emmutar tombol/pemutar frekuensi pada 30 0,08 16,000 x 10-3
angka penunjukkan 30 Hz, mengukur tegangan pundak yang
tampak pada layar monitor dan sekaligus gambar. Melakukan
langkah tersebut untuk frekuensi 40 Hz dan 50 Hz. Mencatat
hasil pengamatan pada tabel 1 yang telah disiapkan.
Pada rangkaian diferensial RC, emmbentuk rangkaian sama 40 0,08 15,000 x 10-3
dengan bentuk rangkaian pada gambar rangkaian integral,
hanya yang menjadi output adalah R (resistor). Dan proses
pengamatan dan pengambilan data sama prosesnya dengan
rangkaian integral RC. Untuk lenih jelasnya memperhatikan
50 0,08 14,000 x 10-3
gambar 7 rangkaian integral.

Pada percobaan rangkaian integral dan diferensial RC ini


bertujuan untuk dapat melihat bentuk tampilan gambar
rangkaian integral dan diferenisial RC, untuk menganalisis
bentuk percamaan VC(t) melalui pola grafik yang ditampilkan
dan untuk menghitung perbandingan antara tegangan output
4
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR I
dan tegangan input terhadap variasi periode input pada Pada tujuan pertama yaitu untuk dapat melihat bentuk
rangkaian integral dan diferensial RC, terdapat 2 kegiatan tampilan gambar rangkaian integral dan diferensial RC
yaitu pengamatan pada rangkaian integral RC dan pengamatan diperoleh bentuk gelombang yang ditampilkan pada layar
pad arangkaian diferensial RC, dengan memanipulasi osiloskop yaitu bentuk gelombang sinusoidal. Bentuk
frekuensi, menggunakan 2 buah kapasitor 1.1 -6 F dan 470.10-6 gelombang dapat dilihat pada tabel 1. Hasil pengamatan
F, tegangan input 4 V dan resistor (22000±220) 𝝮. rangkaian integral RC dan tabel 2. Hasil pengamatan
Pada kegiatan 1, rangkaian integral RC menggunakan rangkaian diferensial RC pada sub bab hasil pengamatan
kapasitor 1.1-6 F dan frekuensi yang digunakan adalah 30 Hz, pertama pada rangkaian integral RC, dapat dilihat bahwa
40 Hz, dan 50 Hz, diperoleh periode berturut-turut sebesar semakin besar frekuensi maka semakin rapat gelombang yang
(16,000 ± 0,001) s, (14,000 ± 0,001) s, dan (14,000 ± 0,001) s diperoleh karena sesuai dengan pengertian frekuensi yaitu
serta tegangan output berturut-turut sebesar (0,10 ± 0,05) V, banyaknya gelombang per satuan waktu. Jadi, frekuensi
(0,10 ± 0,05) V, dan (0,10 ± 0,05) V. Secara teoritis, nilai berbanding lurus dengan banyaknya gelombang sehingga
periode dan tegangan output integral RC juga dapat diketahui gelombang yang dihasilkan terlihat semakin rapat seiring
dengan menghitung menggunakan persamaan dibawah ini: dengan frekuensi yang diperbesar. Kedua, pada rangkaian
1 𝑇 𝑡 diferensial RC, dapat dilihat bahwa untuk gelombang yang
𝑇 = , 𝑡 = , dan 𝑉𝑐 = 𝜀0
𝑓 2 𝑅𝐶
diperoleh semakin renggang ketika frekuensi semakin besar.
Hasil ini tidak sesuai dengan rumusan hipotesis yaitu semakin
Diperoleh periode untuk frekuensi 30 Hz, 40 Hz, dan 50 Hz
besar frekuensi maka semakin rapat bentuk gelombang. Hal
berturutturut sebesar 0,0333 s, 0,025 s, dan 0,02 s, diperoleh
ini dikarenakan batas ukur time/div yang tidak tetap, pada
nilai waktu berturu-turut sebesar (0,0167 ± 0,005) s dengan
frekuensi 40 Hz dan 50 Hz batas ukur yang dipakai berbeda
KR = 3 % dan DK = 97 %, (12,500 ± 0,005).10 -3 s dengan KR
dengan batas ukur saat frekuensi 30 Hz sehingga
= 4 % dan DK = 96 %, dan (0,010 ± 0,500 . 10 -3) s dengan KR
mempengaruhi bentuk gelombang.
= 5 % dan DK = 95 %, serta diperoleh nilai tegangan
Tujuan kedua, yaitu untuk menganalisis bentuk persamaan
outputnya berturut-turut sebesar (2,9091 ± 0,910) v dengan
𝑉𝐶(𝑡) melalui pola grafik yang ditampilkan. Dari hasil yang
KR = 3,125 % dan DK = -96,875 %, (2,3 ± 90,0) v dengan
KR = 4000 % dan DK = -3900 % dan (1,8182 ± 0,0910) v diperoleh pada kedua kegiatan tersebut, dapat dianalisis
dengan KR = 5 % dan DK = 95 %. hubungan antara tegangan output terhadap waktu dan grafil
Pada kegiatan 2 rangkaian diferensial RC menggunakan hubungan periode terhadap waktu untuk rangkaian integral
kapasitor 470.10-6 F dan frekuensi yang digunakan yaitu 30 dan diferensial RC secara percobaan dan teori yang dapat
Hz, 40 Hz, dan 50 Hz, diperoleh periode berturut-turut sebesar dilihat dalam bentuk grafik di bawah ini
(16,0000 ± 0,0005) s, (15,0000 ± 0,0005) s, dan (14,0000 ±
0,0005) s serta tegangan output berturut-turut sebesar (0,80 ±
0,05) v, (0,80 ± 0,05) v, dan (0,80 ± 0,05) v. Secara teoritis,
nilai periode, waktu, dan tegangan output diferensial RC juga
dapat diketahui dangan menghitung menggunakan persamaan
berikut
1 𝑇 𝑡
𝑇= , 𝑡 = , 𝑉𝑅 = 𝜀0 (1 − )
𝑓 2 𝑅𝐶

Diperoleh periode untuk frekuensi 30 Hz, 40 Hz, dan 50 Hz


Gambar 4.1. Grafik hubungan antara tegangan output (Vc) terhadap
berturut-turut sebesar 0,0333 s, 0,0125 s dan 0,02 s, diperoleh waktu (t) secara percobaan
waktu berturut-turut sebesar (0,0167 ±0,0005) s dengan KR =
3 % dan DK = 97 %, (12,500 ±0,500).10 -3 s dengan KR = 4 %
dan DK = 96 %, dan (0,010 ±0,500.10 -3) s dengan KR = 5 %
dan DK = 95 %. Serta diperoleh nilai tegangan output
berturut-turut sebesar (3,995 ± 0,160) v dengan KR = 4 % dan
DK = 96 %, dan (3,996 ± 0,199) v dengan KR = 5 % dan DK
= 95 %.
Berdasarkan hasil secara teori dan percobaan tersebut baik
pada rangkaian integral maupun diferensial RC, nilai teori dan
percobaan menunjukkan nilai yang jauh berbeda. Hal ini
terjadi karena kemungkinan skala penunjukkan tegangan input Gambar 4.2. Grafik hubungan antara tegangan output (Vc) terhadap
yaitu 4 v tidak sepenuhnya memberikan nilai 4 v dalam waktu (t) secara teoritis
rangkaian, bisa kurang atau lebih dari itu. Namun, hasil secara Dari grafik tersebut dapat dilihat bahwa, secara percobaan
percobaan dan teori pada rangkaian integral dan diferencial semakin lama waktunya, tegangan output yang diperoleh
RC sesuai dengan hipotesis yaitu pada rangkaian integral RC bernilai tetap, sedangkan secara teori semakin lama waktunya
semakin besar frekuensi maka tegangan output dan periode maka tegangan output yang diperoleh bernilai semakin besar.
akan semakin kecil, dan pada rangkaian diferensial RC, Dapat dianalisis dari persamaan bahwa T tidak sebanfing
semakin besar frekuensi maka semakin besar tegangan dengan f, sehingga semakin besar f maka T kecil. Kemudian
outputnya dan periode semakin kecil. nilai t diperoleh dari setengah T sehingga jika T kecil maka
5
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR I
nilai t juga mengecil. Dalam persamaan tegangan output
secara teoritis Vc berbanding lurus dengan t, maka jika nilai t
kecil maka VC juga akan mengecil dan sebaliknya. 𝑉𝐶 ≈ 𝑡

Gambar 4.6. Grafik hubungan antara tegangan output (Vr) terhadap


waktu (t) secara teoritis
Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa secara percobaan
Gambar 4.3. Grafik hubungan antara tegangan periode (T) terhadap semakin besar waktu maka tegangan output bernilai tetap
waktu (t) secara percobaan sedangkan secara teoritis, semakin besar waktu maka tegangan
output yang dihasilkan semakin kecil. Dapat dianalisis pada
persamaan bahwa 𝑇 ≉ 𝑓 dan 𝑇 ≈ 𝑡. Dalam persamaan
𝑡
diferensial RC : 𝑉𝑅 = 𝜀0 (1 − ), tegangan output tidak
𝑅𝐶
sebanding dengan t karena jika t yang digunakan bernilai besar
𝑡
akan menimbulkan hasil pengurangan minus dalam (1 − )
𝑅𝐶
dan sebaliknya

Gambar 4.4. Grafik hubungan antara tegangan periode (T) terhadap


waktu (t) secara teoritis
Dari grafik di atas, dapaat dilihat bahwa baik secara
percobaan dan secara teoritis semakin lama waktu maka
periode yang diperoleh juga semakin besar. Dapat dianalisis Gambar 4.7. Grafik hubungan antara periode (T) terhadap waktu (t)
dari persamaan bahwa 𝑇 ≉ 𝑓 sehingga semakin besar f maka T secara percobaan
1
semakin kecil. Kemudian nilai t adalah 𝑇, sehingga jika T
2
kecil maka nilai t juga semakin kecil dan sebaliknya (𝑇 ≈ 𝑡).

Gambar 4.7. Grafik hubungan antara periode (T) terhadap waktu (t)
secara percobaan
Gambar 4.5. Grafik hubungan antara tegangan output (Vr) terhadap Dari grafik tersebut dapat dilihat bahwa baik secara
waktu (t) secara percobaan percobaan maupun secara teori semakin lama waktu maka
periode yang diperoleh juga semakin besar. Dapat dianalisis
dari persamaan bahwa T tidak sebanding dengan f sehingga
semakin besar f maka T semakin kecil. Kemudian nilai t
adalah setengah dari nilai T sehingga jika T kecil maka nilai t
semakin kecil dan sebaliknya. (𝑇 ≉ 𝑓, 𝑇 ≈ 𝑡).
Tujuan terakhir yaitu untuk menghitung perbandingan
antara tegangan output dan tegangan input terhadap variasi
periode input pada rangkaian integral dan diferensial RC.
Berdasarkan hasil percobaan, pada rangkaian integral RC saat
6
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR I
f = 30 Hz dan T = (16,000 ± 0,001) s diperoleh perbandingan
VC : Vi adalah 0,10 : 4 volt, saat f = 40 Hz dan T = (14,000 ± DAFTAR PUSTAKA
0,001) s diperoleh perbandingan VC : Vi adalah 0,10 : 4 volt, [1] Zaelani. 2006. Fisika. Intan Pariwara.
dan saat f = 50 Hz dan T = (14,000 ± 0,001) s diperoleh [2] Syiaful. “Jurnal Rangkaian RC dan RL”, diakses 28
perbandingan VC : Vi adalah 0,10 : 4 volt. Pada rangkaian Oktober 2017.
diferensial RC, saat f = 30 Hz, 40 Hz, dan 50 Hz serta T =
http://semutuyet.blogspot.com’2011/11/Elektronika-1-
(16,000 ± 0,001) s, (15,000 ± 0,001) s, dan (14,000 ± 0,001) s
diperoleh perbandingan VC : Vi adalah 0,80 : 4 volt. Dari modul-5-rangkaian-rc-dan.html
perbandingan yang diperoleh baik dalam raangkaian integral [3] Tooley, Mike. 2003. Rangkaian Elektronika Prinsip dan
maupun diferensial RC, pperbandingan tegangan output dan Aplikasi Edisi Kedua. Jakarta: Erlangga.
input berbeda nilainya, hal ini dikarenakan nilai tegangan [4] Faster, Bob. 2006. Fisika Terpadu SMA Kelas XII.
output yang ditunjukkan skala level pada audio generator tidak Jakarta: Erlangga.
sepenuhnya benar. Pada percobaan menggunakan level [5] Sutrisno. 1986. Elektronika I: Teori dan Penerpannya.
tegangan input sebesar 4 volt, kemungkinan nilai 4 volt tidak
Bandung: ITB.
murni nilai yang diberikan dalam rangkaian.
Pada percobaan, tidak ada kendala yang dialami selama [6] Purwadi, Bambang dan Fadeli Abdulrahman. 1985.
percobaan berlangsung. Elektronika 1. Jakarta: Depdikbud.

V. SIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang bertujuan untuk dapat melihat
bentuk tampilan gambar rangkaian integral dan diferensial
RC, untuk menganalisis bentuk persamaan V C(t) melalui pola
grafik yang ditampilkan dan untuk menghitung perbandingan
antara tegangan output dan tegangan input terhadap variasi
periode input pada rangkaian integral dan diferensial RC,
dapat disimpulkan bahwa bentuk gelombang yang diperoleh
pada tampilan layar osiloskop dalam rangkaian integral RC
semakin rapat seiring frekuensi diperbesar, hal ini sesuai
dengan hipotesis yang dibuat. Pada rangkaian diferensial RC,
bentuk gelombang yang diperoleh saat frekuensi diperbesar
adalah semakin renggang (tidak rapat), hal ini tidak sesuai
dengan rumusan hipotesis yang dibuat. Berdasarkan grafik
hubungan antara tegangan output terhadap waktu dan periode
terhadap waktu, pada rangkaian integral RC tegangan output
sebanding dengan waktu, pada rangkaian diferensial RC
tegangan output tidak sebanding dengan waktu, tetapi
periodenya sebanding dengan t. Perbandingan tegangan output
dan tegangan input tehadap variasi periode input diperoleh
baik dalam rangkaian integral maupun diferensial,
perbandingan tegangan inputnya jauh berbeda dengan
outputnya. Hal ini dikarenakan nilai tegangan output yang
ditunjukkan skala level pada audio generator tidak sepenuhnya
benar. Pada percobaan menggunakan level tegangan input 4
volt, kemungkinan nilai 4 volt tidak murni nilai yang
diberikan dalam rangkaian.

UCAPAN TERIMAKASIH
Penulis mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT
karena berkat rahmatNya penulis dapat menyelesaikan laporan
ini dengan lancar. Penulis juga mengucapkan terimakasih
kepada Ibu Misbah, M.Pd selaku dosen pembimbing. Penulis
juga mengucapkan terima kasih kepada Ela Vika Linawati
selaku asisten praktikum selama pengambilan data dan
pembimbing pembuatan laporan. Serta tidak lupa ucapan
terimakasih ditujukan kepada kedua orang tua yang selalu
mendukung dan mendoakan. Terakhir untuk teman-teman
seperjuangan Pendidikan Fisika Universitas Lambung
Mangkurat yang telah membantu banyak hal dalam
menyelesaikan laporan ini.

Anda mungkin juga menyukai