I. PENDAHULUAN
Prediabetes adalah suatu keadaan yang ditandai dengankadar glukosa darah di atas
nilai normal tetapi masih di bawah kadar glukosa darah untuk penegakan diabetes.
Prediabetesditegakkan jika kadar glukosa darah puasa 100-125 mg/dl (Glukosa Puasa
Terganggu = GPT), dan atau 2 jam paska pembebanan glukosa 140-199 mg/dl (Toleransi
Glukosa Terganggu = TGT).World health organization (WHO) menyatakan jumlah penduduk
dunia dengan diabetes mencapai 422 juta pada tahun 2014, ditemukan 8,5% pada penduduk
dengan usia diatas 18 tahun, WHO memprediksi kenaikan jumlah penyandang diabetes
melitus (DM) di Indonesia dari 8,4 juta pada tahun 2000 menjadi sekitar 21,3 juta pada tahun
2030. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan jumlah penyandang DM sebanyak 2-3 kali
lipat pada tahun 2035.1
International Diabetes Federation (IDF) memprediksi adanya kenaikan jumlah
penyandang DM di Indonesia dari 9,1 juta pada tahun 2014 menjadi 14,1 juta pada tahun
2035. Hasil riset kesehatan dasar (Riskesdas) tahun 2007, diperoleh bahwa proporsi
penyebab kematian akibat DM pada kelompok usia 45-54 tahun di daerah perkotaan
menduduki ranking ke-2 yaitu 14,7%.2 Diabetes melitus menduduki ranking ke-6 daerah
pedesaan yaitu 5,8%. Berdasarkan hasil Riskesdas 2007 prevalensi nasional DM berdasarkan
pemeriksaan gula darah pada penduduk usia >15 tahun diperkotaan sebesar 5,7%.3
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi tahun 2014 Sulawesi Selatan,
persentase penderita DM yaitu 16,99%. Prevalensi DM di Kabupaten Soppeng dengan luas
wilayah 1.359,44 km2 dan berpenduduk sebanyak kurang lebih 223.826 jiwa tahun 2010
sebesar 1,0%.World Health Organization (WHO) merekomendasikan bahwa strategi yang
efektif perlu dilakukan secara terintegrasi, berbasis masyarakat melalui kerjasama lintas
II. TUJUAN
Pekerjaan Pelajar/Mahasiswa
55(56,1%)
IRT
18(18,4%)
Wiraswasta
5(5,1%)
Pegawai Negeri
17(17.4%)
Pegawai Swasta
1(1%)
Lain-lain
2(2%)
Riwayat Keluarga Ada
28 (28,6%)
Tidak
70 (71.4%)
Daerah Daerah Pedesaan 48 (49%)
Daerah Perkotaan 50 (51%)
Tabel 3menunjukkan rerata kadar glukosa darah di daerah rural lebih tinggi
dibandingkan rerata di daerah urban yaitu 101,6 mg/dl dengan 94.6 mg/dl, hasil uji statistik
menunjukkan bahwa perbedaan tersebut signifikan (p = 0.01).
Tabel 3. Perbandingan Kadar Glukosa Pada daerah Rural dan daerah Urban.
Keterbatasan penelitian ini karena persiapan yang kurang optimal sehingga hanya
dapat dilakukan pemeriksaan glukosa darah sewaktu yang sebelumnya direncanakan untuk
pengambilan sampel glukosa darah puasa. Semua pasien dilakukan anamnesis tentang
riwayat diabetes namun tidak dapat menyingkirkan kemungkinan menderita DM pada
pasien yang tidak pernah memeriksakan kesehatan sebelumnya.