Anda di halaman 1dari 35

BLOK REPRODUKSI Makassar, 11 Maret 2018

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

LAPORAN OBSERVASI LAPANGAN


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH HAJI MAKASSAR

Oleh

Kelompok 13

Satria Mandala 11020140014

Ayu Partiwi Hasari p 11020150011

Khusnus Khatimah Syarif 11020150012

Afssah Maulindah Ilyas 11020150056

Sultan Govinda 11020150057

Senjawati Martia Ulfah 11020150099

Melinda Aji Syahputri 11020150100

Shaifa Mutiara 11020150139

Dosen Pembimbing : dr. M. Hamsah, M.Kes, Sp.OG

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

MAKASSAR

2015
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kehamilan adalah masa di mana seorang wanita membawa embrio atau

fetus di dalam tubuhnya. Maka dari itu diperlukan pengetahuan, pengawasan, dan

perawatan dini ibu hamil dalam mempersiapkan janin yang baik, ibu yang sehat

selama awal kehamilan hingga proses perawatan ibu dan anak pasca melahirkan.

Dalam field observation ini akan diuraikan tentang proses – proses Antenatal Care

yang meliputi edukasi kepada suami dan istri dalam mempersiapkan janin yang

sehat melalui kontrol tiap triwulan. Postnatal care yang meliputi proses persalinan

dan antenatal care yang meliputi perawatan ibu dan bayi setelah lahir.

Berikut akan diuraikan hasil observasi meliputi tiga kegiatan tersebut,

yakni Antenatal care, Intranatal care, dan Postnatal care.


BAB II

GAMBARAN KEGIATAN OBSERVASI

A. GAMBARAN UMUM

Kegiatan Observasi Lapangan kami berlangsung dari tanggal 8 – 10 maret

2018. Secara keseluruhan proses observasi kami terlaksana dengan baik

dan interaktif didukung oleh dokter pembimbing kami yang begitu telaten

dalam mendidik, membimbing dan memotivasi kami, begitu juga teman-

teman kelompok yang begitu tertib dalam mengikuti seluruh kegiatan dan

pasien-pasien kami yang menerima kedatangan kami dengan baik begitu

juga faktor-faktor pendukung lain seperti kakak co-ass, perawat, dan bidan

yang semakin membuka pengetahuan dan wawasan kami. Berikut rincian

kegiatan kami :

a. Kamis, 8 maret 2018, pukul 08.00 WITA, kami melapor kepada

BAKORDI dan pihak Rumah Sakit Haji untuk meminta izin

melakukan kegiatan observasi.

b. Kamis, 8 maret 2018, pukul 11.00-12.00 WITA, kami melakukan

observasi kegiatan Antenatal Care di Ruang Poli Obgin

c. Jumat, 9 maret 2018, pukul 01.00-02.00 WITA, kami melakukan

observasi kegiatan Intranatal Care di ruang bersalin lantai 1 RSUD

Haji
d. Jumat, 9 maret 2018, pukul 16.00-17.00 WITA, kami melakukan

observasi kegiatan Postnatal Care di ruang nifas lantai 1 RSUD

Haji.

B. GAMBARAN KHUSUS

1. Antenatal Care

Kegiatan ini berlangsung Kamis ,8 maret 2018, pukul 11.00 –

12.00 WITA, kami melakukan observasi Antenatal Care di Poli

Kandungan RSUD Haji

Diperoleh hasil sebagai berikut :

a. Identitas Pasien :

- Nama : Ny. S

- Umur : 31 tahun

- GPA : G4P3A0

- HPHT : 22/-/-

- Umur kehamilan : 38 minggu 1 hari

b. Hasil Pemeriksaan :

- Tanggal pemeriksaan : 8 maret 2018

- Anamnesis : Datang untuk melakukan

pemeriksaan kehamilan, tidak disertai keluhan.

Hamil anak ke empat dan tidak ada riwayat

keguguran.
- Pemeriksaan luar :

Inspeksi : membesar dengan arah memanjang.

Palpasi

Leopold I : 3 jari dibawah Proc. Xyphoideus

HIS : 2x dalam 10 menit, 15-

20detik

Leopold II : Situs memanjang, Teraba datar,

keras dibagian kiri perut ibu

(PUKI).

T/G : Tunggal

DJJ : 153x per menit

Leopold III : Bagian terendah janin kepala.

Leopold IV : bergerak atas panggul (2/5)

Auskultasi DJJ (+) 158 kali/menit

- Taksiran berat janin : 3278 gram

- ULTRASONOGRAFI :Usia kehamilan 38

minggu 1 hari. Gravid tunggal hidup, letak kepala,

jenis kelamin laki-laki, letak plasenta di corpus

anterior. CA 3,8 cm, oligohidramnion

- KARDIOTOKOGRAFI : -
2. INTRANATAL CARE

Kegiatan ini berlangsung pada kamis, 08 maret 2018, pukul 20.00

WITA di ruang Bersalin lt. 1 RSUD Haji. Klien datang sejak

pukul 20.10 WITA dengan tanda-tanda nyeri tembus kebelakang

disertai pelepasan lendir dan darah. Dokter pembimbing langsung

menginstruksikan melanjutkan dan melengkapi observasi terhadap

klien tersebut, sehingga diperoleh hasil :

a. Identitas

1. No. Register : 246291

2. Nama Ibu : Ny. SAL

3. Tanggal lahir : 03 september 1997

4. Umur : 20 tahun

5. Agama : Islam

6. Pekerjaan : IRT

7. Alamat : Makassar

8. Masuk RS : 20.10 WITA

a. Keluhan saat masuk RS :

Nyeri perut tembus ke belakang sejak jam 16.00 WITA,

darah +, air ketuban –

HPHT (-), Riwayat Antenatal care (-), Inj TT (-)

Riwayat Hipertensi (-), Asma (-), alergi (-), riw.jatuh (-), riw.

Operasi (-), riw. KB(+)

Riwayat obstetri : -
b. Pemeriksaan tanda vital

- Keadaan umum : baik

- Tekanan darah : 110/70 mmHg

- Nadi : 82 x per menit

- Pernapasan : 22 x per menit

- Suhu : 36,70C

c. Hasil Pemeriksaan

a. Pemeriksaan luar

Inspeksi : membesar dengan arah memanjang.

Palpasi :

Leopold I : TFU 23 cm, 4 jari dibawah Proc.

Xyphoideus

HIS :2x dalam 10 menit,15-20detik

Leopold II : Situs memanjang, Teraba datar, keras

dibagian kanan perut ibu (PUKA).

T/G : Tunggal

DJJ : 128x per menit

Leopold III : Bagian terendah janin kepala.

Leopold IV : bergerak atas panggul (2/5)

Auskultasi

DJJ (+) 128 kali/menit


b. Pemeriksaan dalam

Portio : lunak, sedang

Pembukaan : 2 cm

Kedudukan : Hodge 1

Uuk : kanan depan

Lendir :+

Darah :+

Air ketuban : -

Kemajuan persalinan :

1. DJJ, evaluasi / 30 menit : -

2. Air ketuban & Penyusupan, evaluasi / 4 jam : -

- Pembukaan dan Penurunan, evaluasi / 4 jam : -

- His, evaluasi / 30 menit : -

- Tekanan Darah dievaluasi / 4 jam & Nadi dievaluasi / 30

menit : -

- Temperatur, dievaluasi / 2 jam : -

- Kala I (Kamis, 08 Maret 2018 Pukul 20.00 wita)

a. Pemeriksaan luar

Inspeksi : membesar dengan arah memanjang.

Palpasi :

Leopold I :TFU 23 cm, 4 jari dibawah Proc.

Xyphoideus

HIS : 2x dalam 10 menit,15-20detik


Leopold II : Situs memanjang, Teraba datar, keras

dibagian kanan perut ibu (PUKA).

T/G : Tunggal

DJJ : 128x per menit

Leopold III : Bagian terendah janin kepala.

Leopold IV : bergerak atas panggul (2/5)

Auskultasi : DJJ (+) 128 kali/menit

b. Pemeriksaan Dalam

Portio : lunak, sedang

Pembukaan : 2 cm

Kedudukan : Hodge 1

UUK : Kanan Depan

Uuk : kanan depan

Lendir :+

Darah :+

Air ketuban : -

- Kala II (Jumat, 9 Maret 2018 Pukul 01.00-01.15 wita)

Dengan his yang adekuat (4x10 durasi 40-45 detik ) dan

kekuatan ibu meneran, lahir bayi dengan:

Jenis kelamin : laki laki

BBL : 1200 gram

PBL : 42 cm.
Keadaaan : Bayi lahir tidak menangis, setelah

resusitasi masih asfiksia berat

Tidak ada episiotomi, didampingi keluarga (ibu), gawat

janin & distosia bahu tidak ada, dan lain-lain tidak ada.

- Kala III (Jumat, 9 Maret 2018 Pukul 01.20 wita)

Lama kala III, 10 menit, jumlah perdarahan 50 mL,

Penanganan tali pusat terkendali

- Masase fundus uteri .

- Bayi baru lahir

BB : 1200 gr

PB : 42 cm

Jenis kelamin : laki laki

Nilai APGAR : 0/3 (Asfiksia Berat)

IMD : tidak dilakukan

Bayi lahir : preterm

Tidak ada cacat bawaan, dan lain-lain tidak ada.


- Kala IV (Jumat, 9 Maret 2018 Pukul 03.20 wita)

TD Nadi/ T Kontr Perdara


Jam Waktu TFU VU
mmHg mnt ٥C aksi han

01.35 110/80 82 36,5 1 jri Bpst Baik +- 10 cc

01.50 110/80 82 1 jri Bpst Baik +- 10 cc


1
02.05 100/80 82 1 jri Bpst Baik +- 5 cc
kosong
02.20 100/80 82 1 jri Bpst Baik +- 5 cc

02.50 110/80 82 36 1 jri Bpst Baik +- 5 cc


2
03.20 110/80 82 1 jri Bpst Baik +- 5 cc

Ket. : Bpst = bawah pusat

VU = Vesica Urinaria

Masalah kala IV tidak ada.

Pada tanggal 10 maret 2018 pukul 01.15 WITA, dengan

his yang adekuat dan kekuatan ibu meneran, lahirlah bayi

laki-laki BBL : 1200 gr, PBL : 42 cm, A/S : 0 / 3

3. POSTNATAL CARE

Kegiatan ini berlangsung tanggal 25 April 2015 post

partum. Observasi dilakukan di ruang perawatan dan ruang

perawat lantai 3 RSB Pertiwi . Maka diperoleh hasil :

i. Identitas Pasien :

No. Register : 246291


Nama Ibu : Ny. SAL

Tanggal lahir : 03 september 1997

Umur : 21 Tahun

Diagnosa : partus preterm dengan presentasi

belakang kepala

Keadaan umum baik, tidak ada keluhan, Tanda Vital : TD

110/70 mmHg, Nadi 80x/I, Pernafasan 20x/I, Suhu 36,5 C,

mammae kiri dan kanan tidak ada keluhan, , fundus uteri 1 jari

dibawah pusat,perineum luka jahitan baik (kering), lokia

kruenta, BAK lancar, BAB belum. Terapi amoxilin 3x500 mg,

As. Mefenamat 3 x 500 mg, Ferosulfat 1 x 1.


TABLE OBSERVASI MASA NIFAS

POSTNATAL CARE

1. Nama Ibu : Ny. SAL

2. Tanggal lahir : 03 september 1997

3. Umur : 21 Tahun

4. Diagnosa : partus preterm dengan presentasi belakang kepala

NO ASPEK PENILAIAN HARI I HARI II HARI III

1 Keadaan umum Baik

2 Keluhan Nyeri perut


bawah

3 Tekanan darah 110/70

4 Nadi pernapasan 80x/menit

5 Suhu 36,5’C

6 Mamae Edema (-)


Massa (-)

7 Laktasi +/+

8 Fundus uteri 1 jari dibawah


pusat

9 Perineum Kering

10 Lokia Rubra

11 BAK Sudah

12 BAB Belum

13 Terapi Asam
mefenamat
3x500 mg, SF
1x1, amoxilin
3x500 mg
BAB III

TINJAUAN PUSTAKA

I. Konsep Dasar Kehamilan


Definisi kehamilan
 Kehamilan adalah masa yang dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin.
 Kehamilan (graviditas) adalah masa yang dimulai dengan konsepsi
(perbuahan) dan berakhir dengan permulaan persalinan.
 Kehamilan adalah masa dimulai dari konsepsi sampai jalan lahir, lama
hamil normal adalah 280 hari atau 9 bulan 7 hari, yang dihitung dari
HPHT.

Klasifikasi kehamilan
a. Trimester I. Dimulai dari konsepsi sampai 12 minggu
b. Timester II. Dari 12 minggu sampai 24 minggu
c. Trimester III. Dari bulan 24 minggu sampai 36 minggu

Penyebab terjadinya kehamilan


Kehamilan akan terjadi bila terdapat 5 aspek, sebagai berikut :
a. Ovum (sel telur)
Suatu sel dengan diameter  0,1 mm yang terdiri dari suatu nukleus yang
terapung-apung dalam vitelus diligkari zona pelusida atau korona radiata.
b. Spermatogoza
Berbentuk seperti kecebong, terdiri dari kepala berbentuk lonjong agak
gepeng berisi inti (nukleus), leher yang menghubungkan kepala dan bagian
ekor yang dapat bergerak sehingga sperma dapat bergerak dengan cepat.
c. Konsepsi
Suatu peristiwa penyatuan antara sperma dan ovum di tuba falopi, hanya
satu sperma yang dapat melintasi zona pelusida dan masuk ke vitelus
ovum.
d. Nidasi
Masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam endometrium
lamanya kehamilan dimulai dari konsepsi sampai partus adalah kira-kira
280 hari (40 mingu) dan lebih dari 300 hari (42 minggu). Kehamilan 37-42
minggu disebut aterm, bila lebih dari 42 minggu disebut dengan
postmatur, sedangkan kehamilan 28-36 minggu (prematur).

Tanda dan gejala kehamilan


1. Tanda diduga hamil
 Amenorrhea
 Mual (nausea) dan muntah (emesis)
 Ngidam
 Sinkope/pingsan
 Payudara tegang
 Miksi
 Konstipasi/obstipasi
 Pigmentasi kulit
 Epulis
 Penampakan pembuluh darah vena
2. Tanda tidak pasti
 Rahim membesar, sesuai UK
 Pada pemeriksaan dalam ditemukan :
- Tanda hegar : perlunakan ismush
- Tanda goodel : perlunakan serviks
- Tanda chadwick : warna keunguan
- Tanda piscasek : pembesaran perut yang asimetris
- Braxton hick : kontraksi karena peningkatan actomysin
pada usia kehamilan 8 minggu
- Teraba ballotemen
- Pemeriksaan tes biologis kehamilan positif, sebagian kemungkinan
positif atau palsu
3. Tanda Pasti
 Gerakan janin dalam Rahim
 Denyut jantung janin
- Didengar dengan stetoschope mekanik, alat kardiotograf dan
dopler.
- Dilihat dengan ultrasonografi.
- Pemeriksaan dengan alat canggih yaitu rontgen untuk melihat
kerangka janin.

Batasan usia kehamilan


a. Kehamilan sampai 22 minggu dengan berat janin 500 gr disebut abortus.
b. Kehamilan berumur 22-28 minggu dengan berat janin 500-1000 gr disebut
imatur.
c. Kehamilan berumur 28-37 minggu dengan berat janin 1000-2500 gr
disebut prematur.
d. Kehamilan berumur 37-42 minggu dengan berat janin lebih dari 2500 gr
disebut aterm.
e. Kehamilan berumur lebih dari 42 minggu disebut kehamilan lewat waktu
atau post date atau serotinus.

Perubahan fisiologis pada masa kehamilan


a. Sistem reproduksi
 Uterus
Uterus bertambah besar dari semula yang beratnya 30 gr menjadi 1000
gr. Pembesaran ini disebabkan oleh hipertrofi dari otot-otot rahim,
esterogen dan progesteron mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan maupun fungsi uterus.
 Serviks
Serviks menjadi lunak  8 minggu karena meningkatnya vaskularisasi,
oedema, dan hiperplasi dan kelenjar serviks. Pada akhir kehamilan
memproduksi mucus dengan sedikit darah (blood show).
 Ovarium
Sebelum kehamilan, ovarium tidak memproduksi sel telur, korpus
luteum tetap memproduksi hormon (kehamilan 10-12 minggu).
 Vagina
Esterogen menyebabkan mukosa vagina lebih gelap, sekresi vagina
berlebihan, karena darah ke vagina berlebihan maka disebut chadwick
sign.
 Payudara
Adanya peningkatan esterogen dan progesteron sehingga payudara
membesar siap untuk laktasi, timbul tanda kehitaman, putting lebih
kencang, areola lebih besar diameternya menjaid 5-6 cm, folikel
montgomery melebar dan timubl strie, kolostrum keluar pada bulan
kedua – keempat.
b. Sistem pernafasan
Secara umum perubahan pernafasan pada ibu hamil disebabkan oleh
efek mekanik dari unsur yang membesar, meningkatnya kebutuhan O2
total dan efek rangsangan oleh progesteron. Konsumsi kebutuhan O2
meningkat  15-20% volume udara pernafasan meningkat sampai 30-40
x/menit.
c. Sistem gastrointestinal
Karena pengaruh esterogen, pengeluaran asam lambung meningkat
menyebabkan:
 Pengeluaran air liur berlebih (hipersalivasi)
 Daerah lambung terasa panas
 Terjadi sakit/pusing kepala terutama pada pagi hari yang disebut
“morning sickness”
 Muntah berlebih sehingga menganggu kehidupan sehari-hari yang
disebut “hiperemesis gravidarum”.
 Progesteron menimbulkan gerakan usus makin berkurang dan dapat
menyebabkan obstipasi.
d. Sistem urinaria
Disebabkan oleh faktor nominal dan mekanis. Perubahan ini
menimbulkan permasalahan urinaria. Meskipun aliran darah ke ginjal
meningkat, urine tambah tidak diproduksi karena terjadinya peningkatan
retensi Na dan air.
e. Sistem integumen
Kelenjar hipofise anterior yang dirangsang oleh kadar esterogen yang
tinggi akan meningkatan sekresi msit (me hophore stimulating hormon)
yang akibatnya bervariasi menurut warna kulit alami wanita tersebut.
Pigmentasi ini berkurang setelah melahirkan.
f. Sistem skeleton dan persendian
Berat uterus dan isinya menyebabkan perubahan terhadap titik pusat
daya tarik bumi dan garis bentuk tubuh. Lengkung tulang belakang akan
berubah untuk mengimbangi pembesaran abdomen yang disebut
“lordosis”. Jaringan ikat pada persendian panggul akan melunak dalam
persiapan untuk persalinan, morbilitas dan persendian sakro iliaka akan
bertambah sehingga rongga panggul menjadi lebih besar.
g. Sistem metabolisme
Laju metabolisme basal pada wanita dalam paruh kedua kehamilan
meningkat 15-25 % daripada nilai normal sehingga masukkan diet harus
cukup untuk mengatasi aktivitas fisiologis tambahan ini.
h. Sistem kardiovaskular
Volume darah selama hamil akan meningkat sebanyak  40-50% untuk
memenuhi kebutuhan bagi sirkulasi plasenta. Peningkatan curah jantung
akibat peningkatan volume darah dan daya pembekuan mengalami sedikit
peningkatan.
II. Konsep Dasar ANC
Definisi
ANC adalah pengawasan sebelum persalinan terutama ditunjukkan pada
pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim/pemeriksaan kehamilan
untuk mengoptimalkan kesehatan mental dan fisik ibu hamil mampu
menghadapi persalinan, kala nifas, persiapan memberikan ASI dan
kembalinya kesehatan reproduksi secara wajar.

Tujuan asuhan ANC


1. Tujuan umum
Memelihara dan meningkatkan kesehatan ibu maupun janin sesuai dengan
kebutuhan sehingga kehamilan berjalan normal dan melahirkan bayi yang
sehat
2. Tujuan khusus
 Mengenal dan menangani sedini mungkin penyulit yang terdapat pada
kehamilan, persalinan dan nifas
 Memberikan nasihat dan petunjuk yang berkaitan dengan kehamilan,
persalinan, kala nifas, laktasi dan aspek KB
 Menurunnya angka kesakitan dan kematian ibu dan anak.

Standar minimal ANC


Dalam penerapan praktis pelayanan ANC, menurut Badan Litbangkes Depkes
RI, standar minimal pelayanan ANC adalah “14 T” yaitu:
1. Tanyakan dan menyapa ibu dengan ramah
2. Tinggi badan dan berat badn ditimbang
3. Temukan kelainaran/ periksa daerah muka dan leher (gondok,vena
jugularis externa), jari dan tungkai (edema), lingkaran lengan atas, panggul
(perkusi ginjal) dan reflek lutut
4. Tekanan darah diukur
5. Tekan/ palpasi payudara (benjolan), perawatan payudara, senam payudara,
tekan titik (accu pressure) peningkatan ASI
6. Tinggi fundus uteri di ukur
7. Tentukan posisi janin (Leopold I-IV) dan detak jantung janin
8. Tentukan keadaan (palpasi) liver dan limpa
9. Tentukan kadar Hb dan periksa lab (protein dan glucosa urin), sediaan
vagina dan VDRL (PMS) sesuai indikasi
10. Terapi dan pencegahan anemia (tablet Fe) dan penyakit lainnya sesuai
indikasi (gondok, malaria dll)
11. Tetanus toxoid imunisasi
12. Tingkatkan kesegaran jasmani (accu pressure) dan senam hamil
13. Tingkatkan pengetahuan ibu hamil (penyuluhan): makanan bergizi ibu
hamil, tanda bahaya kehamilan, petunjuk agar tidak terjadi bahaya pada
waktu kehamilan dan persalinan
14. Temu wicara konseling

Standart minimal kunjungan ANC


Selama hamil bumil memerlukan minimal 4x kunjungan selama:
Kunjungan Waktu Informais Penting
Trimester Sebelum  Membangun hubungan saling percaya
I minggu ke-14 antara petugas dan bumil.
 Mendeteksi masalah dan
menanganinya.
 Melakukan tindakan pencegahan
seperti tetanus neonatorum, anemia
kurang zat besi, penggunaan praktek
tradisional yang merugikan.
 Memulai persiapan kelahiran bayi dan
kesiapan untuk menghadapi
komplikasi.
 Mendorong perilaku yang sehat (gizi,
latihan, dan kebersihan, istirahat dan
sebagainya)

Trimester Sebelum Sama seperti di atas, ditambah


II minggu ke-28 kewaspadaan khusus mengenai
(14-28 preeklamsia
minggu)
Trimester Antara Sama seperti di atas, ditambah palpasi
III minggu ke 28- abdominal untuk mengetahui apakah ada
36 kehamilan ganda

Trimester Setelah Sama seperti di atas, ditambah deteksi


III minggu ke-36 letak bayi yang tidak normal, atau kondisi
lain yang memerlukan kelahiran di rumah
sakit

III. Konsep Dasar INC


Definisi
Persalinan ( partus ) adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang
dapat hidup dari dalam uterus melalu vagina ke dunia luar atau proses
pengeluaran hasil konsepsi ( janin dan uri ) yang telah cukup bulan atau dapat
hidup di luar kandungan melalui jalan lahir atau melalui jalan lain, dengan
bantuan atau tanpa bantuan.
Persalinan anjuran adalah yaitu hubungan dengan tuanya umur kehamilan
dan berat badan bayi yang dilahirkan dikenal beberapa istilah.
 Abortus : Pengeluaran buah kehamilan sebelum kehamilan 22 minggu
atau bayi dengan berat badan kurang dari 500 gr.
 Partus immaturus : Pengeluaran buah kehamilan antara 22 minggu dan
28 minggu atau bayi dengan berat badan antara 500 gr dan 1000 gr.
 Partus prematurus : Pengeluaran buah kehamilan antara 28 minggu dan
37 minggu atau bayi dengan berat badan antara 1000 gr dan 2500 gr.
 Partus maturus atau partus aterm : Pengeluaran buah kehamilan antara
37 minggu dan 42 mingg minggu atau bayi dengan berat badan antara
2500 gr dan lebih.
 Partus postmaturus atau partus serotinus : Pengeluaran buah kehamilan
setelah kehamilan 42 minggu.
Sebab-sebab yang menimbulkan persalinan
Apa yang menyebabkan terjadinya persalinan belum diketahui benar yang
ada hanyalah merupakan teori-teori yang kompleks, antara lain :
1. Teori penurunan hormon : selama kehamilan terdapat keseimbangan
antara progesteren dan estrogen di dalam darah, tetapi 1-2 minggu
sebelum partus mulai terjadi penurunan kadar, hormon estrogen, dan
progesteron. Progesteron bekerja sebagai penenang otot-otot polos rahim
dan akan menyebabkan kekejangan pembuluh darah sehingga timbul his
bila kadar progesteron turun
2. Teori placenta menjadi tua : Placenta yang menjadi tua akan menyebabkan
turunnya kadar estrogen dan progerteron yang menyebabkan kekejangan
pembuluh darah, hal ini akan menimbulkan kontraksi rahim.
3. Teori distensi rahim: Semakin tuanya kehamilan, rahim akan menjadi
besar dan merenggang sehingga menyebabkan istemia otot-otot rahim
yang mengganggu sirkulasi utero placenta.
4. Teori iritasi mekanik : Di belakang servik terletak ganglion servikale (
fleksus franker hauses ). Bila ganglion ini di geser dan di tekan, misalnya
oleh kepala janin, akan timbul kontraksi uterus.
5. Teori prostagladin : Kadar prostaggladin dalam kehamilan dari minggu ke
15 hingga ater meningkat, lebih-lebih sewaktu partus.
6. Induksi partus : Partus dapat pula di timbulkan dengan jalan :
 Ganglion laminaria : Beberapa laminaria di masukkan dalam kanalis
servikalis dengan tujuan merangsang Fleksus Frankemhauser.
 Amniotomi : Pemecahan ketuban.
 Oksitosin drip : Pemberian oksitosin menurut tetesan per infus.
Dalam pengadakan induksi persalinan perlu di perhatikan bahwa servik
sudah matang ( servik sudah pendek dan lembek ) dan kanalis servikalis
terbuka untuk satu jari.
Tanda-tanda Permulaan persalinan
Sebelum terjadinya persalinan sebenarnya beberapa mingu sebelumnya
wanita memasuki bulannya atau minggunya atau harinya yang di sebut kala
pendahuluan (preparatomy stage of labor ). Ini memberikan tanda sebagai
berikut :
1. Ligtening atau settinga atau droping yaitu kepala turun memasuki pintu
atas panggul terutama pada primigravida. Pada multigravida tidak begitu
kentara.
2. Perut kelihatan lebih tebal, fundus uteri turun.
3. Perasaan sering kencing atau susah kencing ( polisuria ) karena kandung
kencing tertekan oleh bagian terbawah janin.
4. Perasaan sakit di perut dan pinggang oleh adanya kontraksi-kontraksi
lemah dari uterus, kadang-kadang di sebut “ false labor pains “
5. Serviks menjadi lembek, mulai mendatar dan sekresinya bertambah bisa
bercampur darah ( bloody show ).

Tanda-tanda inpartu
Gejala persalinan sebagai berikut :
1. Kekuatan his makin lama makin sering terjadi dan teratur dengan jarak
kontraksi yang semakin pendek.
2. Dapat terjadi pengeluaran :
 Pengeluaran lendir
 Lendir bercampur darah
 Dapat di sertai ketuban pecah
3. Pada pemeriksaan dalam di jumpai perubahan serviks :
 Perlunakan serviks
 Pendataran serviks
 Terjadi pembukaan serviks
Fakror-faktor penting dalam persalinan
1. Power
 His ( kontraksi otot rahim )
 Kontraksi otot dinding
 Kontraksi diafragma pelvis atau kekuatan mengejan
 Ketegangan dan kontraksi ligamentum rotundum
2. Passanger
* Janin dan placenta
3. Passage
 Jalan lahir lunak dan jalan lahir tulang
4. Penolong

Kala persalinan
Proses persalinan terdiri dari 4 kala, yaitu :

Kala I ( kala pembukaan )

Waktu untuk pembukaan serviks sampai menjadi pembukaan lengkap.


Inpartu (partus dimulai) di tandai dengan keluarnya lendir bercampur darah
(bloody show), karena serviks mulai membuka (dilatasi) dan mendatar
(effiment). Darah beasal dari pecahnya pembuluh darah kapiler sekiter
servikalis karena servik mendatar dan terbuka.
Kala pembukaan di bagi atas 2 fase, yaitu :
- Fase laten : Dimana pembukaan serviks, berlangsung lambat, sampai
pembukaan 3 cm, berlangsung 7-8 jam.
- Fase aktif : Berlangsung selama 6 jam dan di bagi atas 3 subfase :
 Periode akselerasi : Berlangsung 2 jam, pembukaan menjadi 4 cm.
 Periode dilatasi maksimal (steady) : Selama 2 jam pembukaan
berlangsung cepat menjadi 9 cm.
 Periode deselerasi : Berlangsung lambat, dalam waktu 2 jam
pembukaan jadi 10 cm atau lengkap.
Perbedaan Primigravida dan Multigravida
Primigravida Multigravida
  Mendatar
Serviks mendatar (efficement) dulu dan membuka bisa
baru dilatasi bersamaan
 Berlangsung 13-14 jam  Berlangsung 6-7 jam

Kala II ( kala pengeluaran janin )


Pada kala II his menjadi lebih kuat dan lebih cepat, kira-kira 2-3 menit
sekali. Karena biasanya dalan hal ini kepala janin sudah masuk ruang panggul,
maka pada his di rasakan tekanan pada otot-otot dasar panggul, yang secara
reflekturus menimbulkan rasa mengedan.wanita merasa pula tekanan pada
rektum dan hendak buang air besar. Kemudian perineum mulai menonjol dan
menjadi lebar dengan anus membuka, labia mulai membuka dan tidak lama
kemudian kepala janin tampak pada vulva pada waktu his. Bila dasar panggul
sudah lebih berelaksasi, kepala janin tidak masuk lagi di luar hisdan kekuatan
mengedan maksimal kepala janin di lahirkan dengan suboksipito di bawah
sympisis dan dahi, muka,dan dagu melewati perineum. Setelah istirahat
sebentar, his mulai lagi untuk mengeluarkan badan dan anggota bayi. Pada
Primigravida kala II berlangsung rata-rata 1,5 jam dan pada multigravida rata-
rata 0,5 jam.

Kala III ( kala pengeluaran uri )


Waktu untuk pelepasan dan pengeluaran uri. Setelah bayi lahir, kontraksi
rahim istirahat sebentar. Uterus teraba keras dengan fundus uteri setinggi
pusat, dan berisi placenta yang menjadi tebal 2x sebelumnya. Beberapa saat
kemudian, timbul his pelepasan dan pengeluaran uri. Dalam waktu 5-15
menit, seluruh placenta terlepas, terdorong ke dalam vagina dan akan lahir
spontan atau dengan sedikit dorongan dari atas simfisis atau fundus uteri.
Seluruh placenta di sertai dengan pengeluaran darah, kira-kira 200 cc.
Kala IV ( mulai lahirnya uri selama 1-2 jam)
Kala IV adalah kala pengawasan selama 2 jam setelah bayi dan uri lahir
untuk mengamati keadaan ibu terutama terhadap bahaya perdarahan
postpartum.

Lamanya persalinan pada primi dan multi adalah :


Primi Multi
Kala I 13 jam 7 jam

Kala II 1 jam ½ jam

Kala III ½ jam ¼ jam

IV. Konsep Dasar PNC


Definisi
Masa nifas adalah waktu yang dimulai setelah kelahiran plasenta dan
berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil.

Perubahan Fisiologis dalam Masa Nifas


1. Involusi uterus
Setelah plasenta lahir, uterus merupakan alat yang keras karena kontraksi
dan relaksasi otot-otot. Fundus uteri 3 jari di bawah pusat, selama 2 hari
berikutnya besarnya tidak seberapa berkurang, tetapi sesudah 2 hari uterus
mengecil dengan cepat sehingga pada hari ke-10 tidak teraba lagi dari luar.
Involusi terjadi karena masing-masing sel menjadi lebih kecil, cytoplasmanya
yang berlebihan di buang. Involusi di sebabkan oleh proses autoksis, zat
protein dinding rahim di pecah, di absorbsi, dan di buang dengan air kencing.

2. Involusi tempat plasenta


Setelah persalinan tempat plasenta merupakan tempat dengan permukaan
besar, tidak rata, dan kira-kira sebesar telapak tangan. Pada permulaan nifas
plasenta mengandung pembuluh darah besar yang yang tersumbat oleh
trombos. Biasanya luka yang demikian sembuh dengan menjadi parut. Tetapi
luka bekas plasentanya tidak meninggalkan parut. Hal ini di sebabkan karena
luka di lepaskan dari dasarnya dengan pertumbuhan endometrium baru di
tambah permukaan luka.

3. Perubahan pembuluh darah


Dalam kehamilan,uterus banyak pembuluh-pembuluh darah yang besar,
tetapi karena setelah persalinan tidak di perlukan lagi peredaran darah yang
banyak maka arteri harus mengecil lagi dalam masa nifas.

4. Perubahan pada servik dan vagina


Beberapa hari setelah persalian, ostium eksternum dapat dilalui oleh 2 jari,
pinggir-pinggirnya tidak rata tetapi retak-retak karena robekan dalam
persalinan. pada servik terbentuk sel-sel otot baru hipersalifasiini dan karena
terakhir retraksi dari serviks, robekan serviks manjadi sembuh. Walaupun
begitu setelah involusi selesai ostium eksternum tidak serupa dengan
keadaannya sebelum hamil. Pada umumnya ostium eksternum lebih besar dan
ada retak-retak dan robekan-robakan pada pinggirnya, terutama pada pinggir
sampingnya. Vagina yang sangat regang waktu persalinan lambat laun
mencapai ukuran-ukurannya yang normal pada minggu ke-3 pada masa nifas
rugae mulai tampak kembali.

5. Dinding perut dan peritoneum


Setelah persalinan dinding perut longgar karena di regang begitu lama,
tetapi pulih kembali dalam 6 minggu.

6. Laktasi
Masing-masing buah dada terdiri dari 15-24 lobus yang terletak terpisah
satu sama lain oleh jaringan lemas. Tiap lobus terdiri dari lobuli yang terdiri
pula dari acini. Acini ini menghasilkan air susu. Tiap lobus mempunyai
saluran halus untuk mengalirkan air susu, saluran ini disebut duktus laktiferus
yang memusat menuju puting susu, dimana masing-masing bermuara.
Keadaan buah dada pada 2 hari pertama nifas sama dengan keadaan dalam
kehamilan. Pada waktu itu buah dada belum mengandung susu melainkan
colostrums ysng di keluarkan dengan memijat areola mamae.

7. Lochea
Adalah cairan yang berasal dari cavum uteri dan vagina dalam masa nifas.

- Lochea rubra. Berisi darah segar dan sisa-sisa selaput ketuban, sel-sel
desidua, vernik kaseosa, lanugo, dan mekonium selama 2 hari pasca
persalinan.
- Lochea sanguinolenta. Berisi darah berwarna merah kuning dan lender,
hari ke 3-7 persalinan.
- Lochea serosa. Berwarna kuning, cairan tidak berdarah lagi pada hari ke
7-14 pasca persalinan.
- Lochea alba. Cairan putih selama 2 minggu.
Perubahan Sistem Tubuh Lainnya
1. Suhu badan
Suhu badan pasca persalinan dapat naik lebih dari 0,5C dari keadaan
normal. Tetapi tidak lebih dari 39C sesudah 12 jam pertama setelah
melahirkan. Umumnya suhu badan kembali normal, bila lebih dari 38C
kemungkinan terjadi infeksi.

2. Nadi
Nadi umumnya 60-80 x/menit dan segera setelah partus dapat terjadi
takikardi. Bila terdapat takikardi dan badan tidak panas mungkin ada
perdarahan berlebihan / penyakit jantung. Pada nifas umumnya denyut nadi
lebih labil di banding suhu badan.

3. Sistem perkemihan dan buang air besar


Miksi harus secepatnya dapat dilakukan sendiri. Bila kandung kemih
penuh dapat dilakukan kateterisasi untuk mengistirahatkan kandung kencing
sehingga kelancaran kedua sistem tersebut berlangsung dengan baik, BAB
harus dilakukan setelah 2 hari PP.
4. Sistem musculoskeletal
- Terjadi penuruna tonus otot secara bertahap.
- Kelainan bayi sering menimbulkan trauma musculo pubococygealdan
sfingter mayor pubis.
- Pada 24 jam PP terjadi nyeri, lemah pada kaki karena ketegangan otot
dan penggunan tenaga.

5. Sistem karsiovaskuler
- Secara bertahap akan kembali normal karena cardiac output setelah 2-9
hari akan kembali seperti sebelum hamil.
- Setelah 1 minggu PP volume darah akan kembali stabil.

Perubahan Psikologis
1. Peran sebagai ibu
- Teori Reva Rubin
Penekanan teori Rubin pada pencapain peran ibu. Seorang ibu / wanita
membutuhkan proses belajar melalui serangkaian aktivitas berupa
latihan-latihan. Pencapain peran ibu di mulai selama hamil sampai 6
bulan setelah persalinan.

- Teori Ramonat T Marcer


Penekanan pada stress ante partum dan pencapaian peran ibu. Menjadi
seorang ibu berarti memperoleh identitas baru yang membutuhkan
pemikiran dan pengenalan yang lengkap tentang diri sendiri. Ada
beberapa tahap dalam pelaksanaan peran ibu:

Antisipatori

Yaitu masa sebelum menjadi ibu, penyesuaian social dan psikologi


terhadap peran barunya dengan mempelajari apa yang di butuhkan
untuk menjadi seorang ibu.

Formal
Yaitu dimulai dengan peran sesungguhnya seorang ibu.

Informal
Yaitu ibu mampu menemukan jalan yang baik untuk melaksanakan
peran seorang ibu.

Personal
Yaitu wanita yang telah mahir dalam melaksanakan perannya.

Program Kebijakan Teknis


Paling sedikit 4x kunjngan masa nifas dilakukan untuk menilai status ibu dan
bayi dan untuk mencegah, mendeteksi, dan menangani masalah-masalah.

Kunjunga Waktu Tujuan


n

1 6-8 jam
1. Mencegah perdarahan masa nifas karena atonia
setelah uteri.
persalina2. Mendeteksi dan merawat penyebab lain
n perdarahan, rujuk bila perdarahan berlanjut.
3. Memberikan konseling pada ibu / salah satu
anggota keluarga, bagaimana mencegah
perdarahan masa nifas karena atonia uteri.
4. Pemberian ASI awal.
5. Melakukan hubungan antara ibu dan BBL
6. Menjaga bayi tetap sehat dengan cara
mencegah hipotermi.
2 6 hari
1. Memastikan involusi uterus berjalan normal,
setelah uterus berkontraksi, fundus di bawah
persalina umbilicus, tidak ada perdarahan abnormall,
n dan tidak ada bau.
2. Mwnilai adanya tanda-tanda demam, infeksi,
perdarahan abnormal, dan tidak ada bau.
3. Memastikan ibu mendapat cukup makanan,
cairan, dan istirahat.
4. Memastikan ibu menyusui dengan baik dan
tidak memperlihatkan tanda-tanda penyulit.
5. Memberikan konseling pada ibu mengenai
asuhan pada bayi, perawatan tali pusat,
menjaga bayi tetap hangat, dan merawat bayi
sehari-hari.
3 2 minggu
1. Sama seperti kunjungan ke-2
setelah 2. Menenyakan pada ibu tentang penyulit-
persalina penyulit yang ibu dan bayi alami.
n

4 6 minggu
1. Memberikan konseling untuk program KB
setelah secara dini.
persalina
n
BAB IV

LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA

1. Sarwono, prawirohardjo.2016. Ilmu Kebidanan. Edisi keempat. Jakarta:

P.T. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo

Anda mungkin juga menyukai