13 April 2019
No Penanya Pertanyaan/ Tanggapan Jawaban
1 Rizqon KM ITB Multikampus ada atau nggak? sebetulnya nggak ada, maksudnya adalah pengembangan arahan
HMPG dari Royyan. boleh dilakukan eskalasi lebih atau penambahan
arahan baru.b) mungkin pada tahap transisis perlu diperhatikan dan
pembahaan km multikampus lebih dipahami lagi
2 Nope Nope: Mau bikin badan khusus cirebon? langkah konkritnya dan zahra : perlu waktu untuk membuat badang pengawasan, apah
HMP taktisnya bagaimana? dalam waktu singkat ini? yakin sudah berada pada tahap itu. jawaban :
3 Jedy Apa yang akan membedakan peran gubernur multikampus saat ini Kalo beda ngobrol dari kabinet sebelumnya, jadi udah ada arahan
HMP dengan sebelumnya yang rigid dari presidennya. jadi dulu dari kak wali arahan yang
bener2 formal dan kaku harus seperti ini. tapi tahun ini memang
lebih diberi keleluasaan dalam menghandle keberjlanan
multikampus. memang arahan dari royyannya memberi kebebasan
Fathin Tadi kan kak fira ngestate nangor beda warnanya dengan ganesha Mungkin di ganesha ke arah profesionalitas
Vadra itu seperti apa?
Rizqon mungkin lebih dianalisis lagi kondisi di jati nangor gimana biar visi
HMPG berpijar tepat sasaran
4 zahra oa karisidenankenapa perlu ada? masih menginduk ke km itb pusat, gak ada gerakan eksternal, lebih
HMP ke pengatasnamaan yang diliat ke luar, oa yag tujuannya dibuat
internaisasi, OA buat kepentingan2 nangor aja, kalo teknis baru
kebayang it
apakah tidak double kalo seumpama publikasi ada di oa ganesa, tetep merjuangin oa ini karena : kegiatan yg diadakan di jatinangor
dimana oa ganesa basis masanya lebih besar, trs kalo iternalisasi kurang eksis sehingga perlu yang fokus, contoh merpati putih yang
lewat oa bukannya jdi gk internal, apakah harus bentuk oa? targetnya langsung ke pasarnya yaitu di jtinangor
apa bedanya sama ss, kenapa menyinergiskannya ke arah bedanya pada teknisnya, mirip ss, karena masih menginduk km itb
multikampus tidak ke ganesa, apakah tida membatasi pusat, arah gerak yg difokuskan ke multikampus. akan disergiskan
sinergisasinya dgn kabinet
sinergisasinya seperti apa, apa yang membedakan arah gerak km arah gerak yang ada turun dri gubernurnya, akan diselaraskan
itb bukan hanya multikampus, penyelrasannya seperti apa dengan gerakan diri bawahnya, misal komunitas dkk, seminimalnya
multikampus berpijar
idham pertanyaannya bisa kemana2, dan ada bberpa hal calon gak tau
himasda jadi pemaparannya beda
aldy indikator penilaian emang gak dikasih tau ke fira, cuman udah
kabinet disesuaikan sama berkas2 yg ada, sisanya yg belum ada bisa
ditanyakan
nopi langkah taktis untuk menyelesaikan permasalahan di itb cirebon dri membuat badan sendiri, menciptakan struktur sendiri yang berada
hmp isu yg ada langsung di bawah gubernur seperti sebalah sekjen, cara taktisnya :
- penyediaan wadah pendampingan dan pembimbingan
- kaderisasi tpb bisa dikaji ulang dengan mendalam
- mempersiapkan cirebon pindah : kebutuhan aktualisasi dan
kesekjahteraan seperti survey langsung ke cirebon
nopi : kan udah mau dipindah bentar lagi kalo kajian trs takutnya masih belum memutuskan ke ranah teknis, baru sampai ke ranah
gak sempet, kalo seumpama balik bandung riweu, gimana cara pengajuan berupa aspirasi, baru sampai ke ranah strutur dan
menyelesaikan yg cirebon fungsi, tsktis contohnys pembentukan wadah kolaborasi
jedy : infrastruktur untuk nangor harusnya dri lembaga sektoralnya yg baru kepikiran triggering seperti follow up agenda2, untuk
namun umumnya hmjnya punya urusan internalnya, profilling bisa diadakan forum psda
- kira2 badan ini punya interferensi apa
- cara menyusun profil buat mahasiswa itb cirebon sbg satu entitas
km itb
bisa pake unit untuk meramaikan kegitan yg ada gak hanya hmj
satrio terkait badan untuk tpb cirebon, cara tau kebutuhan cireboin analkon tpb, dri 2016 sudah nanya2 ke mahasiswa tpb cirebon
tpb gimana? tpb ama hmj cireboin kan beda gimana tuhntuk cirebon langsung
cirebon prioritas cirebon menurut kk prioritas : dua2nya prioritas, untuk kasus cirebon bakalan ada
semacam bso, prioritas tetep jatinangor
satrio : bagimana caranya melakukan pemberbaharuan untuk baru bisa nawarin wadah itu, siapa tau dari komunitas bisa lebih
wadah minat dan bakat ekspansi, teknbisnya : bisa dgn koordinasi dri kabinet terkait
masalah itu
idham : minat bakat turun dri kegelisahan yg mana, mengenai menfasilitasi lebih ke arah triggernya, bikin komunitas tersebut
perizinan kayanya gak terlalu dibantu sustain, dgn perpanjangan tangan sekjen dan akan terus di
controlling
minat dan bakat turun dri kegelisahan partisipasi kurang jdi mungkin
aktualisasi yg kurang bisa jdi perlu wadah aktualisasi
karena seorang gubernur adalah sosok harusnya jawabnnya bukan baru kepikiran tpi udah terencanakan
fadil kmil - strategi konkrit dalam pembentukan strukturnya - untuk struktur turun dri kebutuhan (mendinamisasi dan
- gimana posisinya di kabinet, partisipasi masa yg kurang kebutuhan) untuk kebutuhan sendiri sebenernya sudah terpenuhi
- strateginya gimana yg melibatkan anggota hmj dgn dtruktur tau lalu, paling yg bakalan ditambahin fungsi dinpus :
kolaborasi lembaga, komunitas, kominfo
dana km itb sbg wadah kebutuhan mahasiswa, kebutuhan yg tdk disadari nangor butuh ypi gak disadari : advokasi (mencoba
agrapan mahasiswa jatinangor tapi harus dipenuhi mengadvokasikan sesuatu), pengembangan organisasi dri masing2
a hmj
hmpg, analkon yg fira buat sejauh apa, krena sejauh ini baru lss dan hmtb, masalah :partisipasi, kurang kegiatan terpusat
rizqon kalo blm upaya yg akan dilakukan seperti apa, maslaah yg dihadapi potensi : rumpun di jatinangor nyambung bisa dikolaborasikan,
mahasiswa nangor, potensi nangor gimana pengembangan minat bakat bisa lebih diekskalasikan
faris, perlu pergerakan eksternal apa engga, kalo iya knp klo engga blm ada pergerakn eksternal, adanya ekskalasi pergerakn internal
kabinet knapa ke luar
jati diri multikampus kekeluargaan bisa dipake tpi tdk semua orang
bisa bergerak karena itu
royyan pada tahap mana sih fase multikampus sekarang, mau dibawa sudah sampai pada tahap selanjutnya bisa dilihat sekarang sudah
kemana ada fpt
kalo jatinangor berada pada tahap awal
idham, blm ada wadah minat dan bakat, padahal ada pojok seni budaya, dptnya bukan dri interndan kabiet tpi dri ngobrol, yg keliatan
himasda evaluasi 2 thn sebelumnya strategis sampe ke teknis, ingin berpijar masalah partisipasi, krena araha dri dulu baku kalo sekrang arahan
tpi blm keliatan gmn outputnya dri royyan lebih membebaskan, eval bisa jdi krena kulturalnya
kurang
- closing : masukannya kurang banyak, otonomi udah dri kak zihah,
blm kejawab strategi knp proker itu dibawakan, musyawarah terkait berpijar sekarang yg kepikiran internalisasinya dikuatkan
multikampus : fira blm tau tujuannya musyawarahnya perlu dikaji baru keluar
lagi
fathin, jelasin yg SWOT Strentgh : bisa berpikir taktis, seneng ngobrol sama orang,
VADRA weakness: klo ngerasa bersalah bisa down
krena bakalan diliat masa bisa diperbaiki lagi biar pemahamannya Opportunity : orangtua ngizinin, pernah berkontribusi di hmj
lebih full Threat : TAnya blm beres (10-15%)
Ikhsan kemahasiswaan apakah perlu ke bandung kemahasiswaan di nangor, LK nangor udah mulai hidup lagi, yg
HMRH ingin diperjuangkan seperti saat ami
closing : kalo bisa di nangor aja bebera acara kemahasiswaan,
krena effort terlalu besar kesana
helmi, alasan mengeluarkan solusi itu dimana butuh waktu untuk bottom up gak semuanya, klo pertanggung jawabnny bakalan ada
hmtb berdiskusi sedangkan masanya dikit, gimana fira mempertanggung usaha kaya mengajak langsung yg penting terjalankan
jawabkan sbg gubernur
jedy, bagaimana cara memaknai peran dikasi suatu sistem dimana mengusahakan gak ada acara yg
hmp peran yg dirasa kurang dijiwai. ex : acara ojan bentrok dgn terpusat bentrok, lebih mengutamakan multikampus
maka mana yg akan diperjuangkan
- dlm pemenuhan struktur strateginya gimana bisa bikin oprec kadin dan ada fpt, ngadirin embaga2 dan nanya
orang yg potensial
closing : kata2 yg dikeluarkan hati2 karena akan dituntut di akhir
fira closing : gerak bersama