Desa Sukawana
Desa Sukawana merupakan salah satu desa di Serang yang tergolong desa dengan
penduduk yang sangat miskin. Desa Sukawana terdiri atas 8 RT yang sebagian besar
penduduknya bermata pencaharian sebagai penjahit.
Pemenuhan kebutuhan air bersih dan sarana sanitasi di desa ini tergolong rendah.
Bantuan berdatangan ke desa ini dari instansi Pemerintahan seperti Dinas Pekerjaan
Umum yang memberikan bantuan dengan mendirikan sarana sanitasi masyarakat dan
UNDP yang memberikan bantuan berupa sumur pompa sebagai sarana penyediaan air
bersih.
Desa Dermayon
Seperti halnya dengan Desa Sukawana, Desa Dermayon ini merupakan salah satu desa di
Serang yang penduduknya sangat miskin. Desa ini hanya terdiri atas 3 RT, namun dengan
jumlah penduduk yang besar, yakni 1228 kepala keluarga atau 4733 jiwa. Penduduk di
Desa Dermayon ini tidak mempunyai mata pencaharian.
Pemenuhan kebutuhan air bersih dan sarana sanitasi di desa ini tergolong sangat buruk.
Air bersih untuk air minum sehari-hari diperoleh dari PDAM melalui kran umum yang
airnya diperjualbelikan dengan harga Rp.3000,-/5 Liter. Dari segi kualitas, tentunya air
ini memenuhi persyaratan. Namun, secara kuantitas, air bersih ini dirasa sangat kurang
untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari penduduk Desa Dermayon.
Sanitasi di desa ini juga tergolong sangat buruk. Bantuan tidak mencapai daerah ini,
sehingga tidak ada satu pun sarana sanitasi yang ada di Desa Dermayon. Penduduk
membuang air di sawah bahkan rel kereta api yang terdapat di desa ini.
Dari kedua uraian di atas, nampak bahwa kedua desa ini memerlukan sarana pemenuhan
kebutuhan air bersih dan sanitasi serta saluran penyaluran air hujan atau drainase untuk
meningkatkan kesejahteraan penduduknya.
Penyediaan Air Minum Berbasis Masyarakat (PAM BM)
Masyarakat disini berarti perorangan atau kelompok orang atau badan pengguna layanan
air minum. Di tingkat desa, pelaku terkait kegiatan PAM BM ini meliputi Kepala Desa
dan Perangkat Desa, yang terdiri dari unsur staf, unsur pelaksana dan unsur wilayah.
Kepala Desa sebagai pemimpin dalam penyelenggaraan pemerintah desa, mempunyai
tugas pokok dan fungsi antara lain :
Menyampaikan program kegiatan PAM BM di lokasi sasaran
Memotivasi pelaksanaan program kegiatan PAM BM sesuai dengan sasaran
Membantu masyarakat dalam berkoordinasi dengan stakeholders
Memelihara fasilitas yang diberikan sesuai kebutuhan
Melaporkan pelaksanaan program PAM BM yang ada di daerahnya kepada tim
kerja tingkat kecamatan, rekomendasi Bupati setempat
Tahap Persiapan
Pada tahap persiapan, penyelenggaraan PAM BM meliputi kegiatan :
a) Pra kondisi, terdiri dari penjajakan awal, sosialisasi dengan Pemda setempat,
masyarakat maupun fasilitator
b) Bentuk dukungan, yaitu memberikan alternatif dukungan sesuai tingkat
pendapatan masyarakat, ketersediaan air baku, kondisi prasarana dan sarana air
minum dan keberadaan lembaga masyarakat
c) Mobilisasi masyarakat, yaitu menumbuhkan inisiatif masyarakat dalam
menyediakan dan mengelola PAM BM
d) Pembentukan kelembagaan
e) Penyusunan proposal
f) Pengusulan proposal
g) Penyaringan dan persetujuan proposal
Tahap Perencanaan
Pada tahap perencanaan, penyelenggaraan PAM BM meliputi kegiatan :
a) Persiapan, terdiri dari urusan perijinan dan bentuk kerjasama
b) Perencanaan fisik, berupa :
1) Lokasi dan jenis sumber air baku
2) Luas dan kebutuhan daerah pelayanan
3) Teknologi pengolahan air
4) Jaringan perpipaan
c) Penyusunan jadwal pelaksanaan serta jumlah dan kualifikasi Sumber Daya
Manusia yang diperlukan
d) Pengadaan peralatan dan perlengkapannnya, terdiri dari :
1) Kontrak kerjasama dengan pihak produsen atau supplier
2) Pemanfaatan bahan bangunan setempat
e) Perencanaan pembiayaan
f) Penyebarluasan informasi
g) Pengajuan Badan Hukum PAM BM
Tahap Pembangunan
Pada tahap pembangunan, penyelenggaraan PAM BM meliputi kegiatan :
a) Pelaksanaan pembangunan fisik
b) Pengawasan
c) Pembiayaan pembangunan
d) Pengujian kinerja
e) Serah terima laporan PAM BM
Tahap Pengelolaan/Peningkatan
Pada tahap pengelolaan/peningkatan PAM BM meliputi kegiatan :
a) Serah terima pengelolaan aset prasarana PAM BM dari pelaksana pembangunan
kepada masyarakat setempat
b) Penyusunan Operasi Baku atau SOP PAM BM
c) Penyusunan manajemen masalah dan resiko
d) Melaksanakan pemeriksaan dan perawatan secara berkala
e) Pembentukan pengelola harian penetapan administrasi dan sistem manajemen
f) Evaluasi dan pelaporan
PEMBIAYAAN
Biaya Pembangunan Sarana dan Prasarana Air Minum
Pembiayaan pembangunan sarana dan prasarana air minum berbasis masyarakat harus
bersifat transparan, dapat dipertanggungjawabkan serta memberikan manfaat sebesar-
besarnya bagi masyarakat. Pembiayaan sarana dan prasarana air minum dapat dibedakan
atas pembiayaan persiapan, perencanaan, pelaksanaan fisik dan pembiayaan pengelolaan.
Biaya Persiapan
Biaya persiapan pembangunan sarana dan prasarana diperhitungkan atas komponen-
komponen biaya sebagai berikut :
Biaya sosialisasi dan pembentukan organisasi
Kompensasi pengadaan lahan untuk lokasi kantor pengelola, lokasi sarana dan
prasarana air minum dan sarana penunjang lainnya seperti bengkel perawatan,
gudang dan garasi
Perijinan penggunaan sumber air baku/kerjasama pembelian air minum dari
Perusahaan Air Minum
Biaya koordinasi dan sosialisasi
Biaya pelatihan
Biaya Perencanaan
Biaya perencanaan meliputi perijinan, perencanaan fisik, perencanaan pembiayaan,
mobilisasi peralatan dan perlengkapan, penyebarluasan informasi dan pengajuan Badan
Hukum PAM BM.
Biaya Pelaksanaan Fisik
Biaya pelaksanaan fisik PAM BM disebut juga biaya konstruksi, ditentukan berdasarkan
pemilihan jenis sesuai dengan kondisi air baku yang ada. Secara umum biaya konstruksi
terdiri atas biaya bahan, peralatan dan upah. Biaya tersebut dipengaruhi oleh kondisi
lokasi, waktu dan nilai tukar mata uang.
DESA SUKAWANA :
Sumber Air
Air tanah :
1. Air tanah dangkal + Pengolahan
2. Air tanah dalam + Pengolahan
Jenis pengolahan :
1. Sistem saringan pasir lambat paket
2. Membran Sistem
Air Permukaan :
1. Air Sungai Kali Malang + Pengolahan
Sanitasi :
1. Sanimas
2. MCK
3. Jamban
DESA DERMAYON :
Sumber Air
Air tanah :
1. Air tanah dangkal + Pengolahan
2. Air tanah dalam + Pengolahan
Jenis pengolahan :
1. Sistem saringan pasir lambat paket
2. Membran Sistem
Air Permukaan :
1. Air Sungai Krian + Pengolahan
Sanitasi :
1. Sanimas
2. MCK
3. Jamban
Drainase :
Alternatif Sistem drainase yang diusulkan :
1. Pengumpul Air Hujan
2. Sumur resapan
3. Pembuatan saluran drainase