Anda di halaman 1dari 9

Nyeri Pinggang akibat Saraf “Terjepit” , Apakah yang Harus Kita Lakukan ?

dr Sabri Ibrahim, MKed(Neurosurg),SpBS(K)


Divisi Neurospine dan Saraf Perifer
Departemen Ilmu Bedah Saraf / Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Nyeri pinggang merupakan salah satu masalah kesehatan yang paling penting di
semua negara. Para ahli memperkirakan bahwa hingga 80% populasi akan mengalami
sakit punggung pada suatu saat dalam kehidupan mereka . Hal ini dialami oleh
masyarakat di segala usia, dari remaja hingga lanjut usia. prevalensi dalam 1 tahun
antara 15-45%, dengan puncak prevalensi terjadi pada usia 35 dan 55 tahun.

Nyeri pinggang menjadi salah satu masalah sosial ekonomi utama di Inggris
karena 13 % alasan seseorang untuk tidak masuk bekerja disebabkan oleh alasan ini
dan tentunya menurunkan produktifitas kerja. Angka kejadian Nyeri pinggang setiap
tahun pada orang dewasa mencapai 45% dan paling banyak menyerang pada usia 35-
55 tahun. Bagaimana kondisi di Indonesia ? Berdasarkan penelitian yang dilakukan
oleh Meliawan pada tahun 2009 pada penduduk di wilayah jawa tengah 40% penduduk
Jawa Tengah berusia antara 65 tahun pernah menderita nyeri punggung dan
prevalensinya pada laki-laki 18,2% dan pada perempuan 13,6%.

Sebagian besar penderita mengalami Nyeri pinggang dikarenakan alasan


mekanis seperti gaya hidup yang menuntut mereka untuk lebih banyak duduk seperti
aktivitas di depan komputer, menonton televisi, bermain game serta mengemudi
kendaraan dalam jangka waktu lama karena kemacetan, malas berolahraga,
mengangkat barang yang berat dengan posisi yang salah, atau mengalami kecelakaan
yang mencederai pinggang dan sekitarnya. Namun ternyata, tidak semua nyeri
pinggang disebabkan oleh pegal-pegal dan bisa hilang dengan sendirinya. Jika nyeri
pinggang Anda berlangsung lama, mungkin ini tandanya Anda mengalami saraf kejepit.
Yang sering menjadi pernyataan di masyarakat adalah , Apa beda gejala nyeri
pinggang karena pegal-pegal ? apa beda gejala nyeri pinggang akibat sakit ginjal ? dan
apa sebenarnya gejala nyeri pinggang karena saraf yang terjepit?

Apakah fungsi tulang belakang kita ?


Tulang belakang berfungsi menyokong tubuh, didalam tulang belakang ada batang
saraf sebesar jari tangan dan cabang-cabang saraf keluar melalui lubang bagian
samping tulang dan mempersarafi hampir semua anggota tubuh. Fungsi saraf
sebenarnya sangat banyak dan komplek , saraf tulang belakang mengontrol hampir
semua organ tubuh.

Apakah yang membedakan Nyeri pinggang akibat saraf terjepit atau akibat
penyebab lainnya ?
Gejalanya dimulai dengan rasa sakit di bagian punggung bawah, dari bawah tulang
rusuk hingga ke area pinggang. Pada awalnya pinggang hanya terasa pegal, namun
lama kelamaan sakitnya terasa menusuk sehingga sulit untuk bergerak atau berdiri
tegak. Nyeri pinggang ini biasanya terjadi karena adanya otot menegang (spasme)
sehabis melakukan perkerjaan berat. Nyeri pinggang karena pegal bisa membaik
dengan sendirinya. Namun, jika Anda tidak kunjung pulih dalam 72 jam dan atau juga
terdapat gejala tambahan seperti tidak dapat menahan kemih, demam, rasa lemas
pada kaki, dan merasakan nyeri saat batuk atau berkemih, sebaiknya konsultasikan ke
dokter khususnya dokter spesialis bedah Saraf, dokter spesialis orthopaedi, atau pun
dokter spesialis Saraf karena dikhawatirkan menjadi tanda kondisi serius lainnya
Gambar 1; Gambar tulang belakang dengan bantalan yang normal dan tiadak normal serta bagian urat
saraf yang terjepit mungkin menimbulkan nyeri dan kelumpuhan

Gejala – Gejala “Khas” dari Nyeri Pinggang akibat nyeri pinggang:


1. Rasa sakit dan mati rasa, paling sering terjadi di satu sisi tubuh
2. Rasa sakit yang meluas dari punggung ke tungkai Anda
3. Rasa sakit yang memburuk di malam hari atau dengan gerakan tertentu
4. Rasa sakit yang memburuk setelah berdiri atau duduk lama
5. Rasa sakit saat berjalan pada jarak tertentu saja
6. Kelemahan otot yang berlebih atau kelumpuhan
7. Kesemutan, sakit, atau sensasi terbakar di daerah yang terkena
8. Rasa sakit terjadi berkepanjangan dan tidak bisa sembuh dengan sendirinya.

Dalam bahasa medis, saraf kejepit salah satunya dikenal sebagai hernia nucleus
pulposus (HNP), walaupun banyak sekali penyakit yang dapat menekan/menjepit urat
saraf. Saraf yang terjepit diakibatkan oleh menonjolnya lapisan/bantalan ruas tulang
belakang, walaupun hal lain juga dapat menekan urat saraf seperti bergesernya tulang,
patah tulang akibat keropos, penebalan ligament dan jaringan ikat lainnya. Tonjolan
tersebut dapat menekan saraf dan menyebabkan nyeri yang luar biasa hebat. Anda
dapat mengalami kondisi ini di bagian bagian tulang belakang Anda, dari leher sampai
ke punggung bawah. Seperti halnya nyeri punggung bawah, 90% kasus saraf kejepit
terjadi di daerah punggung bawah atau disebut HNP lumbalis.

Apa sajakah yang Menyebabkan Saraf Kejepit


1. Faktor Usia atau Penuaan
2. Mengangkat Benda Berat
3. Pernah Jatuh
4. Pernah Terkena Pukulan
5. Faktor Keturunan
6. Faktor Pekerjaan
7. Kegemukan
8. Aktivitas Olahraga atau latihan fisik yang salah
9. Rheumatoid Arthritis
10. Tulang keropos (osteoporosis) beresiko saraf kejepit
11. Postur Tubuh Tertentu

BAGAIMANA DOKTER MEMASTIKAN SARAF KEJEPIT ??


Pada tahap awal, dokter akan menanyakan mengenai aktivitas sehari-hari dan riwayat
kesehatan untuk mencari pemicunya. Dan dilanjutkan dengan melakukan pemeriksaan
fisik. Pemeriksaan fisik yang teliti akan dilakukan meliputi kemampuan gerak (motorik),
refleks, dan sensasi (sensorik) dan juga pemeriksaan penunjang seperti Laboratorium
dan ronsen , CT Scan dan MRI tulang belakang. Terkadang ketiga nya harus dibuat
pemeriksaan, karena masing-masing mempunyai keunggulan, misalnya ronsen biasa
unggul menilai tulang dan instabilitas tulang belakang. CT scan unggul dalam menilai
tulang sedangkan MRI unggul dalam menilai saraf dan jaringan lunak sekitarnya.

PENANGANAN SARAF KEJEPIT


Ada beberapa hal yang dapat dilkukan mengobati saraf terjepit dan juga mencegah
terjadi syaraf terjepit. Rasa sakit yang berlebih bisa diatasi dengan cara-cara
pengobatan seperti di bawah ini:

1. Menghindari Posisi atau Postur Tubuh yang salah


Dalam kehidupan kita sehari-hari , banyak sekali posisi tubuh yang salah, sehingga
dalam jangka waktu yang lama akan menimbulkan penyakit saraf kejepit, terkadang
dengan memperbaiki posisi tubuh yang benar akan mengurangi gejala dari saraf kejepit
ini.

2. Mengonsumsi Obat Nyeri


Obat-obat pereda rasa nyeri golongan anti-inflamasi nonsteroid (NSAID) seperti
naproxen dan ibuprofen yang paling disarankan. Obat nyeri saraf dan relaksan otot pun
dapat diandalkan.
3. Intervensi Nyeri
Metode pengobatan ini adalah dengan menyuntikkan obat tertentu atau dengan metode
Radiofrekwensi ke sumber nyeri dengan panduan ronsen, dan biasanya dilakukan
dikamar operasi.

4. Akupuntur
Tidak ada penelitian yang mengevaluasi penggunaan akupuntur pada nyeri punggung
akut, bahkan untuk nyeri kronis hasil penelitian bertolak belakang. Pada nyeri kronis
pun penelitian mono terapi akupuntur tidak lebih baik dengn monoterapi lainnya.

5. Pembedahan
jika upaya penanganan non bedah dalam waktu 5-8 minggu tidak membaik maka
disarankan operasi, akan tetapi adakalanya pembedahan harus dilakukan emergency
jika timbul gejala berikut; kelemahan kaki makin memberat atau lumpuh, nyeri yang tak
bisa reda dengan obat, pasien merasa nyeri sekali tak sabar menunggu pengobatan
non bedah mungkin mau cepat kembali bekerja, tiba-tiba tak bisa kencing dan atau
buang air besar, ada rasa kebas atau mati rasa sekitar dubur, pantat, kemaluan dan
belakang paha atas, gangguan fungsi sexual tiba-tiba.

METODE PEMBEDAHAN PADA SARAF KEJEPIT DITULANG BELAKANG

1. Metode Open Surgical


Operasi dilakukan dengan membuka kulit, otot dan bagian tulang belakang dan
membebaskan saraf kejepit, metode ini menimbulkan luka operasi yang lebar
dan penyembuhan agak lama.
2. Metode Bedah Mikro
Opeasi dilakukan dengan membuka kulit, otot dan bagian tulang belakang dan
membebaskan saraf kejepit, metode ini menggunakan microskop, luka operasi
kecil kira-kira 3cm, penyembuhan cepat

3. Metode Bedah Endoscopi (Teropong)

Metode operasi tentu disesuaikan dengan kondisi penyakit saat pasien datang, jika
masih ringan bisa dilakukan metode 2 dan 3, jika sudah berat dan banyak level yang
terlibat tentu operasi makin besar dan jika tulang belakang tidak satabil harus di pasang
pen, semua tindakan bedah diatas sudah dapat dikerjakan di Medan.
Bagaimana kah agar kita terhindar dari “saraf Kejepit” ?

Banyak cara yang bisa kita lakukan agar terhindar dari Nyeri pingang akibat saraf
terjepit, diantara nya :

1. Pertahankan pola makan dan berat badan yang ideal.


2. Lakukan pemanasan atau peregangan sebelum berolahraga atau melakukan aktivitas
fisik yang berat. latihan peregangan otot-otot pinggang, penguatan oto-
otot pinggang dan otot dinding perut
3. Pertahankan postur yang tepat saat berakifitas. waktu mengangkat barang
harus dengan badan tegak, kedua lutut ditekuk lalu barang tersebut
diangkat sedekat mungkin ke badan.
4. Berhenti merokok. Merokok merusak aliran darah, menghasilkan oksigen dan
kekurangan nutrisi ke jaringan tulang belakang.

Itu adalah beberapa cara untuk menghindari dari terkena penyakit ” saraf kejepit”,
pencegahan merupakan tindakan yang paling bijak yang kita lakukan. Bulan oktober,
tepatnya pada tanggal 16 oktober dirayakan sebagai hari tulang belakang sedunia
(World Spine Day) dengan thema yang diusung pada tahun ini “Sayangi Tulang
belakang anda” (love your Spine), pada momentum ini kita mengajak semua masyarakat
untuk mengetahui dan paham tentang kesehatan tulang belakang. (1210).

Gambar Posisi duduk saat bekerja dikantor, ini sangat penting diperbaiki, karena berlansung dalam
jangka waktu yang lama.
Gambar Posisi membawa tas punggung yang benar dan salah, hal yang sangat penting harus
diketahuinterutama untuk anak usia sekolah adalah beban tas punggung yang direkomendasi dokter
adalah 10-15% berat badan anda.

Gambar-24; Posisi saat mengangkat benda yang benar dan salah

Anda mungkin juga menyukai